Reaksi 6: Fosforilasi
Ikatan antara gugus berkarbon 4 suksinil dan KoA adalah ikatan berenergi tinggi. Melalui reaksi yang
mirip dengan yang terjadi pada glikolisis,ikatan ini memisah. Energi yang dilepaskan memicu fosforilasi
guanosin difosfat (GDP) menjadi guanosin trisfosfat (GTP). GTP siap diubah menjadi ATP. Fragmen
berkarbon 4 yang terbentuk disebut suksinat.
Suksinat oksidasi menjadi fumarat. Senyawa yang berperan sebagai penenrima elektron adalah flavin
adenin dinukleotida (FAD).FAD merupakan bagian dari membran dalam mitokondria. FAD melepaskan
elektron dan menjadi FADH2.
Pada dua reaksi terakhir,molekul air ditambahkan pada fumarat untuk membentuk malat. Malat
kemudian teroksidasi menghasilkan oksaloasetat berkarbon empat dan dua elektron sehingga NAD +
berubah menjadi NADH. Oksaloasetat dapat bergabung dengan gugus asetilberkarbon dua, asetil-KoA,
dan siklus kembali berulang.
Siklus Krebs menghasilkan 2 molekul ATP per molekul glikosa, sama dengan yang dihasilkan oleh
glikolisis. Siklus Krebs juga menghasilkan banyak elektron yang dapat diberikan ke rantai tranpor
elektron untuk menyintesis lebih banyak ATP.
d. Transpor elektron
Sekarang, kita sampai pada tahap puncak respirasi sel, yaitu transpor elektron. Pada sistem transpor
elektron,berlangsung pengepakan energi dari glukosa menjadi ATP. Lihat pada gambar 2.11.
NADH
2e- ADP + Pi
NADH
Dehidrogenase
2e- ATP
Ubikuinon
2e-
Sitokrom b ADP + Pi
2e-
Sitokrom c1 ATP
2e-
Sitokrom c
2e- ADP + Pi
Sitokrom aa3
2e- ATP
1/2O2 H2O
Reaksi ini terjadi di dalam membran dalam ,mitokondria. Hidrogen dari siklus krebs yang tergabung
dalam FADH2 dan NADH diubah menjadi elektron dan proton. Senyawa yang bertindak sebagai
pembawa elektron adalah sejenis protein dan gugus yang dapat berikatan dengan protein. Golongan ini
mecangkup NAD,FAD (yang terikat dengan NADH dehidrogenase),ubikuinon, dan protein sitokrom. Pada
sistem elektron ini, oksigen adalah akseptor elektron yang terakhir. Setelah menerima elektron,O 2, akan
bereaksi dengan H+ membentukl H2O.
ATP yang dihasilkan dari respirasi seluler adalah sebanyak 38 ATP. Perinciannya dapat dilihat pada tabel
2.1
Tabel 2.1 ATP yang dihasilkan dari Respirasi Seluler
Perubahan glukosa menjadi karbon dioksida menghasilkan kira-kira 4 kkal/gm. Kita akan membahas
keseluruhannya sebagai berikut.
Dengan menjumlahkan tahap-tahap respirasi sel, kita dapat melihat bahwa metabolisme aerobik
sempurna dapat 1 mol (180 gm) glukosa menghasilkan 38 – P. Tiap – P ekulvalen dengan kira-kira 10
Kkal sehingga 38 – P = 380 kkal.
Jika satu mol dibakar dalam kalori meter,akan dihasilkan kira-kira 690 kkal panas. Metabolisme glukosa
dalam sel menghasilkan 380/690 atau 55% total sebagai energi yang secara biologis bermanfaat,
selebihnya dilepaskan sebagai panas.
Respirasi aerob ialah suatu proses pernapasan yang membutuhkan oksigen udara. Pada umumnya,jika
konsentrasi oksigen di udara menyimpan sedikit dari 20% pengaruh nya terhadap respirasi tidak
nampak. Hal ini tergantung juga pada makhluk hidup nya. Ada beberapa jenis tumbuhan yang kegiatan
respirasi nya menurun apabila konsentrasi oksigen di udara berada dibawah normal, misalnya bayam,
wortel, dan beberapa tumbuhan lainnya.
Apabila konsentrasi oksigen dalam udara rendah sekali atau bahkan sama sekali tidak ada, bukan
berarti kegiatan respirasi berhenti. Respirasi Masi berlangsung secara anaerob. Respirasi anaerob
disebut juga fermentasi atau respirasi intramolekul. Tujuan fermentasi sama dengan respirasi aerob,
yaitu mendapatkan energi. Hanya saja, energi yang dihasilkan dalam respirasi anaerob jauh lebih sedikit
daripada respirasi aerob. Pada respirasi anaerob,hanya ada fase pertama, yaitu asam piruvat diubah
menjadi asam alkohol.
Respirasi aerob dapat berlangsung diudara bebas. tetapi proses ini tidak menggunakan O² yang tersedia
diudara. Pada respirasi aerob maupun anaerob asam piruvat hasil proses glikolisis merupakan substrat
bagi reaksi. Lainnya
Asam piruvat dalam respirasi anaerob ( intramolekul ) dapat mengalami perubahan menjadi etanol
ataupun asam susu (asam laktat)
Dari skema pada gambar terlihat bahwa enzim dehidrogenase menjalankan dua fungsi sekaligus,
yaitu mengambil hidrogen dari zat satu serta menambahkan hidrogen ke zat lain. Zat yang memberikan
hidrogen disebut donor dan zat yang menerima hidrogen disebut akseptor.
Respirasi aerob m
Melibatkan oksigen sebagai penerima hidrogen. Hidrogen yang diberikan dalam proses oksidasi harus
bergabung dengan oksigen membentuk H2O. pada respirasi anaerob,hidrogen bergabung dengan
produk antara (asam piruvat atau asetaldehida) membentuk asam susu (asam laktat) atau alkohol.
fermentasi alkhol dan fermentasi asam cuka memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya, antara
lain sebagai berikut.
Perbedaan antara fermentasi alkohol dan fermentasi cuka dapat dilihat pada tabel 2.3
Fermentasi
Faktor pembeda
Alkohol Cuka
Keperluan O2 Tanpa O2 bebas Memerlukan O2 bebas
Mikroorganisme Saccharomyces Bakteri asam cuka
Bahan dasar C6 H12O6 (gula) C2H5 OH (alkohol)
Hasil Alkohol dan CO2 Asam cuka dan H2O
Reaksi kimia Fermentasi alkohol: Fermentasi cuka :
C6 H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 28 C2H5OH CH3 COOH + H2O + 15
Kal Kal tepatnya:
C2HOH + O3 CH3 COOH + H2 O +
15 Kal