Anda di halaman 1dari 2

Tari Bali

Tari Baris merupakan tari tradisional yang berasal dari Bali. Berdasarkan informasi dari
Kidung Sunda, tari ini sudah ada pertama kali diciptakan di abad ke-16 atau tepatnya pada
tahun 1550 Masehi. Pencipta Tari Baris itu sendiri masih belum diketahui, meskipun ada
beberapa jenis Tari Baris di Bali yang sudah diketahui siapa penciptanya.

Di naskah yang sama juga tertulis adanya tujuh macam Tari Baris yang ditampilkan dalam
upacara kremasi di Jawa Timur. Dahulu, Tari Baris termasuk tari yang sakral dan merupakan
bagian dari ritual keagamaan. Dimana jenis Tari Baris yang berkaitan dengan ritual
keagamaan disebut Tari Baris Upacara.

Tari ini biasanya dibawakan sebanyak 40 orang dengan berbagai pernak pernik pelengkap
berupa senjata tradisional yang berbeda-beda sesuai dengan asal daerah tarian tersebut.

Di abad ke-19 muncul jenis Tari Baris non-sakral yang bernama Tari Baris Tunggal.

Jenis Tari Baris ini dibawakan oleh satu hingga dua orang penari dengan ciri khas
pembawaan yang lebih enerjik dan busana yang lebih berwarna.

Macam-Macam Tari Baris

Macam Tari Baris yang pertama yaitu ada Tari Baris Bandana Manggala Yudha yang
dibawakan oleh empat hingga enam orang penari pria mengenakan pakaian Bebarisan.

Menurut catatan sejarah, tari baris diperkirakan telah ada pada pertengahan abad ke-16.
Dugaan ini didasarkan pada informasi yang terdapat pada Kidung Sunda, diperkirakan
berasal dari tahun 1550 Masehi. Pada naskah tersebut, terdapat keterangan mengenai
adanya tujuh jenis tari baris yang dibawakan dalam upacara kremasi di Jawa Timur.

Selain itu, terdapat juga keterangan bahwa pada awal kemunculannya, tari baris
merupakan bagian dari ritual keagamaan di kala itu. Jenis tari baris yang berkaitan
dengan ritual keagamaan disebut tari baris upacara atau tari baris gede. Tari baris jenis
ini dibawakan secara kelompok oleh delapan sampai 40 orang, dengan berbagai pernak-
perik pelengkap berupa senjata tradisional yang bervariasi tergantung asal daerah dari
setiap tarian.

Tari kreasi yang diciptakan oleh I Nyoman Catra dan I Nyoman Astita ini menceritakan
persiapan pasukan perang kerajaan Badung sebelum ke medan perang. Lalu berdasarkan
fungsi, Tari Baris terbagi menjadi dua macam, yaitu Tari Baris Tunggal dan Tari Baris
Upacara.
Tari Baris Tunggal adalah jenis Tari Baris non-sakral dan menggambarkan sebuah sinopsis
tentang ksatria muda Bali yang meninjau wilayah kekuasaan milik ayahnya sebelum ia
menggantikannya dan memimpin wilayah itu.

Sedangkan Tari Baris Upacara merupakan jenis Tari Baris yang memiliki sifat sakral dan
sangat berkaitan erat dengan keagamaan.

Sekarang tari baris sudah memiliki banyak macamnya di berbagai daerah dan memiliki
fungsi-fungsi lain selain untuk ritual upacara kremasi, di sini kita akan mencari tahu dan
menganalisis tari-tari baris yang lain serta membahas apa yang menyebabkan penambahan
dan perubahan fungsi tari baris tersebut

Anda mungkin juga menyukai