Kalkulasi biaya produksi variabel (variable costing) ialah pengorbanan sumber daya untuk
menghasilkan barang atau jasa dimana hanya diperhitungkan biaya variabel saja, yang terdir dari biaya bahan
langsung, upah langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Ketiga unsur biaya itu langsung berhubungan
dengan volume kegiatan produksi, maka disebut kalkulasi biaya produk langsung (direct costing)
Kegunaan variable costing adalah untuk: (1) membebankan seluruh biaya tetap kepada perhitungan
laba-rugi, (2) perencanaan laba, (3) pengambilan keputusan reduksi biaya, (4) memisahkan beban (expense)
menurut perilaku biaya, (5) memudahkan menyusun rugi-laba segmen tingkat unit, tingkat batch, tingkat produk.
4
Perhitungan atau penentuan Harga Pokok Produk
dapat dilakukan dengan full costing maupun variable costing.
Full Costing sering disebut dengan Absorption Costing atau
conventional costing, sedangkan Variable Costing sering
disebut dengan Direct Costing atau Marginal Costing. Full
Costing dalam menentukan Harga Pokok Produk memasukkan
semua biaya produksi baik yang bersifat variabel maupun yang
bersifat tetap terhadap produk.
Variable Costing merupakan penghitungan Harga
Laporan Laba/Rugi
Pokok Produk yang hanya memasukkan biaya Prduksi
(Variable Costing)
variabel. Biaya produksi yang bersifat tetap terhadap produk
(BOP tetap), dimasukkan sebagai biaya periode. Adanya Penjualan…………………………… Rp 000
perbedaan dalam penentuan Harga Pokok Produk, maka forat Biaya Variabel……………………… Rp 000 (-)
penyusunan Laporan Laba/Rugi juga berbeda antara Full Kontribusi Margin………………….. Rp 000
Costing dengan Variable Costing. Secara sederhana, format Biaya tetap…………………………. Rp 000 (-)
Laporan Laba/Rugi dengan variable costing adalah sbb: LABA……………… Rp 000
5
Laporan keuangan yang disusun dengan full costing mengklasifikasikan biaya menurut fungsionalnya,
yaitu biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi. Laporan keuangan full costing sangat
berguna karena pengklasifikasian biaya secara fungsional sudah akrab bagi pembaca sehingga laporan
tersebut mudah dipahami. Laporan keuangan yang disusun dengan variable costing lebih memfokuskan
pada perilaku biaya terhadap produk, yaitu biaya variabel dan biaya tetap.
6
Penyajian Laporan L/R
Contoh 1:
PT. Merpati selama operasi bulan Januari 2010, memiliki data sebagai berkut:
Jumlah Penjualan bulan Januari 2010 sebesar 20.000 unit, harga jual @Rp 15,-
Jumlah Produksi selama bulan Januari 2010 adalah 20.000 unit.
Biaya Produksi:
Biaya Bahan : Rp 4 per unit
BTKL : Rp 2 per unit
BOP v : Rp 2 per unit
BOP tetap : Rp 40.000 untuk satu bulan.
Contoh 2
Data unit produksi dan unit penjualan PT. Merpati untuk bulan
Januari sampai Maret 2010 adalah sbb:
Periode
Keterangan
Januari Februari Maret
Persediaan Awal - - 3.000
Produksi 20.000 20.000 20.000
Tersedia 20.000 20.000 23.000
Penjualan 20.000 17.000 22.000
Persediaan Akhir - 3.000 1.000
Data yang lain sama dengan data pada contoh 1. Laporan L/R PT.
Merpati untuk bulan Januari 2010 adalah sbb:
13
14
15
Kasus pada contoh 1 dan 2 jika diringkas akan seperti pada tabel
berikut ini: