Anda di halaman 1dari 14

1.

Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan kemeja pria menggunakan sistem


harga pokok standar dalam menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya.
Kapasitas normal per bulan adalah 2.500 helai kemeja yang dikerjakan dalam 10.000
jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik yang disusun berdasarkan jam mesin
berjumlah Rp 37.500.000 di mana 60 % diantaranya bersifat variabel.
Harga pokok standar untuk menghasilkan satu helai kemeja adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku 2 m @ Rp 12.500 = Rp 25.000
Biaya tenaga kerja langsung 5 jkl @ Rp 2.000 = Rp 10.000
Biaya overhead pabrik 4 JM
Selama satu periode telah dihasilkan kemeja sebanyak 2.490 helai dengan biaya
sebagai berikut :
         Dipakai kain sebanyak 4990 m @ Rp 12.490
         Dibayar gaji dan upah sebesar Rp 24.910.000 untuk 12.455 jam kerja langsung
         Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 37.320.400 dengan 9.965 jam mesin

Diminta :
         Hitung besarnya harga pokok standar untuk menghasilkan 1 helai kemeja.
         Hitung selisih biaya yang terjadi untuk menghasilkan 2.490 helai kemeja.
STANDARD COSTING : MANAGERIAL CONTROL TOOLS

Standard costing adalah kalkulasi biaya produk berdasarkan biaya yang ditetapkan dimuka (
standard)

Actual cost > standard cost  = UNFAVOURBLE


Actual cost < standard cost  =  FAVOURBLE

Perbedaan standard cost dengan budget cost


Standard              : ditentukan per unit produk dan berdasarkan kapasitas
Budget                 : ditentukan dalam nilai total

Analisis variance adalah analisa untuk membandingkan actual cost dengan standard cost
terdiri dari :

1. DIRECT MATERIAL  (DM)


         Material price variance (MPV) = (P.actual purchase – P.standard) x Q.actual purchase
         Material Used variance (MUV) = (Q. Actual used-Q.standard) x P.standar

2. DIRECT LABOR (DL)


         Labor rate varieance (LRV) = (R. Actual – R.standard ) X DLH.actual
         Labor efficiency variance (LEV) = (DLH.actual –DLH.standar) X R.standard

3. OVERHEAD
         Variable Overhead Spending Variance (VOSV)
= OH.actual Variable – ( Kapasitas actual x Tarif Variable)
         Variable Overhead Efficiency Variance (VEV)
= (Kapasitas actual – Kapasitas standard) x Tarif Variable
         Fixed Overhead Spending(FOSV)
=OH actual fixed – (Kapasitas Normal x Tarif Fixed)
         Fixed Overhead Volume Variance (VV)
= (Kapasitas normal – Kapasitas standard ) x Tarif Fixed

         DM = Price X Quantity


         DL = Rate x Hour
         OH = Rate x Kapasitas (DM,DLH,MH,unit)
         Actual > standard = UF
Debet
         Actual < standard = F
Credit

JURNAL !

         DM Variances
o   MPV (UF)

Material (P.standard X Q.actual)                                                              


xx
MPV(selisih)                                                                                             
         xx
                                Account Payable (P.actual x Q.actual)                    
xx

o   MPV (F)

Material (P.standard x Q.actual)                                                xx


                               
MPV(sellsih)                                                                      xx               
                                Account payable (P.actual x Q.actual)     xx
o   MUV
WIP (Q.standard x P.standard)                                  xx
MUV (UF)                                                                                          
xx          
                               
MUV(F)                                                                                xx
                                Material (Qactual x P.standard)

  DL VARIANCE
o   LRV & LEV
WIP (R.standard x DLH actual)                                    xx
LRV                                                                                                       
xx
               
LEV                                                                                                        
xx
                Accrued payroll ( R,actual x DLH actual)                  xx

  OVERHEAD

o   Actual (OH actual fixed + OH actual variable


FOH-C                                                                                                  
xx
                Various credit
xx

o   Applied ( kapasitas standard x (tarif fixed + tarif variable)


WIP                                                                                                       
xx
                FOH-
C                                                                                                   xx
LATIHAN

1)      PT.ELECOM memproduksi kain batik dengan standard cost per-unit yang ditetapkan
sebagai berikut :

Direct material : 3,50 meter @7.000,-                                      Rp. 24.500,-


Direct Labor : 3,00 Labor Hours @ Rp 3.000,-                        Rp.   9.000,-
Factory overhead :
         Variable : 2,00 Machine hours @ Rp4.000,-           Rp.   8.000
         Fixed : 2,00 machine hours @ Rp2.000                    Rp.   4.000
TOTAL standard cost per unit                                                              Rp. 45.500          

*Tarif fixed overhead berdasarkan kapasits normal 30.000 unit atau 60.000 machine hours

informasi yang diperoleh dari kegiatan produksi selama bulan september 2011 adalah sebagai
berikut :
a)      Hasil produksi Kain Batik sebanyak 24.000 unit
b)      Pembelian material sebanyak 110.000 meter dengan total cost Rp 737.000,- dan dipakai
untuk produksi sebanyak 87.600 meter
c)       Buruh Langsung bekerja selama 68.400 labor hours dengan upah total Rp. 256.500.000
d)      Mesin pabrik dioperasikan selama 46.800 machine hours , dengan biaya overhead yang
terjadi variable Rp.188.160.000,- dan fixed Rp 98.880.000,-

Diminta :
1.       Hitung MPV & MUV
2.       Hitung LRV & LEV
3.       Hitung VOSV & VOEV
4.       Hitung FOSV & FOVV
5.       Buat ayat jurnal pencatatan untuk material , labor , dan factory overhead ( berikut
variansnya)

2)      M2 memproduksi busana muslim dengan standard cost per unit :

DM 4,5m              Rp.45.000


DL  4 jam DLH Rp. 12.000
OH 2 jam mesin Rp.24.000

                Rasio dari OH variable terhadap OH fixed adalh 2:1 , kapasitas normal yaitu
30.000 unit . hasil produksi busana sebanyak 26.000 unit . pembelian bahan baku 110.000 m
dengan total Rp.1.320.000. persediaan awal bahan baku 25.000 m dan persediaan akhir
15.000m. buruh langsung bekerja selama 70.000 jam kerja dengan total upah Rp.
280.000.000 . mesin pabrik dioperasikan selama 47.400 jam mesin dengan biaya OH variable
Rp.190.000.000 dan fixed Rp.98.000.000
Diminta :

1.       Hitung MPV & MUV


2.       Hitung LRV & LEV
3.       Hitung VOSV & VOEV
4.       Hitung FOSV & FOVV
5.       Buat ayat jurnal pencatatan untuk material , labor , dan factory overhead ( berikut
variansnya)

CHAPTER 10
SEGMENTED REPORTING
FULL COSTING VS DIRECT COSTING

Ada 2 metode untk membuat segmented income statement untuk setiap profit centre

 Absorption costing ( full costing)


 Variable costing ( direct costing)

Absorption costing Variable costing


Disebut juga full costing Disebut juga direct costing
Membebankan semua biaya produksi pada Membebankan hanya biaya produksi variable
produk : :

 Product cost :  Product Cost


  Direct Materials (DM)   Direct Materials (DM)
  Direct Labor (DL)   Direct Labor (DL)
  Variable Overhead (VOH)   Variable overhead (VOH)
  Fixed Overhead(FOH)
 Period Cost
 Period cost :   Fixed Overhead
  Selling Expenses   Selling expense
  Administrative expense   Administration expense
Income statement lebih ditujukan untuk Income statement ditujukan untuk pihak
kepentingan pihak eksteren perusahaan dan interen manajemen dan disusun berdasarkan
disusun berdasarkan konsep Margin kotor konsep margin kontribusi
Kerangka I/S absorption costing : Kerangka I/S Variable costing :

Sales                                                XXX Sales                                         XXX


-/-Cost of goods         XXX -/-Variable expenses :
variance :
 Var COGS       xxx
 Fixed              XXX              ( XXX)  Var selling exp xxx        (XXX)
Gross Margin                        XXX Contribution Margin             XXX
-/-operating expense -/- Fixed Expenses :

 Selling expense xxx Fixed OH         xxx


 Administrative   xxx              (XXX) Fixed selling
Net income                            XXX Expense          xxx
 Adm expense  xxx         (XXX)
Net income                     XXX

NOTE :

 Tarif fixed dan Fixed variance

Fixed variance = ( kapasitas normal – unit produksi ) X Tf

 Rekonsiliasi = Niabsorption – NIvariable = ( unit produksi – unit sold) X Tf

LATIHAN

1)      Berikut ini  data biaya variable per unit pada PT.JAYA:

o   Direct Material Rp.3.000


o   Direct Labor                        Rp.1.000
o   Overhead Variable          Rp.1.100
o   Variable selling exp         Rp.   300

Biaya tetap total yang dianggarkan per tahun berdasarkan kapasitas normal adalah :

o   Biaya Fixed OH          Rp.40.000.000


o   Fixed selling exp       Rp.18.000.000
o   Fixed adm exp          Rp.14.000.000

Persediaan produk jadi per 31 desember 2010 sebanyak 18.000 unit ( dengan asumsi tidak
ada perubahan biaya produksi per-unit ) , sedangkan data kuantitas pada semester 1 dan 2
tahun 2011

Semester 1 Semester 2
Unit kapasitas normal 100.000 unit 100.000 unit
Unit produksi actual 85.000 unit 102.000 unit
Unit penjualan 90.000 unit 95.000 unit

Apabila harga jual per-unit produk ditetapkan sebesar Rp.9.000 maka diminta :
1.       Susunlah income statement tahun 2011 apabila menggunakan :
Sistem full costing dan variable costing
2.       Rekonsiliasi perbedaan laba bersih kedua siste costing diatas

2)      Biaya per-unit standar pada PT.AKBAR meliputi :


o   Direct Material Rp.5.000,-
o   Direct Labor                        Rp.2.000,-
o   Variable OH                        Rp.1.300,-
o   Variable selling  Rp.   500,-
o   Fixed overhead                Rp.   700,-
o   Fixed selling                       Rp.   850,-
o   Fixed administration       Rp.   400,-

Perusahaan menganggarkan biaya tetap berdasarkan Kapasitas normal sebanyak 80.000 unit
selama tahun 2011 , perusahaan memproduksi 80% dari kapasitas norma dan berhasil
menjual 75% dari 80.000 unit produksi yang tersedia dijual.

Apabila harga jual per unit ditetapkan sebesar Rp.13.000 dan diasumsikan tidak ada
perubahan biaya produksi per unit , maka diminta :

1.       Susun income statement tahun 2011 menggunakan full costing dan variable costing dan
buatlah rekonsiliasi

CHAPTER 10
SEGMENTED REPORTING
RETURN ON  INVESTMENT (ROI)

MEASURING THE PERFORMANCE OF INVESTMENT CENTRE USING ROI

Investment centre dievaluasi dengan basis return on investment (ROI). Divisi yang
merupakan investment centre akan mempunyai income statement dan balance sheet .
Maka menghubungkan operating profit yang dilaporkan dengan assets yang digunakan untuk
menghasilkan profit merupakan pengukuran kinerja yang lebih berarti .
Salah satu caranya adalah ROI , yaitu profit yang dihasilkan tiap dollar investas

Operating income = EBIT ( earning before interest & taxes)

MARGIN AND TURN OVER

Keuntungan ROI

 Manager dapat memfokuskan keterkaitan antara sales , expense , dan investasi


 Manager dapat memfokuskan penilaia atas efisiensi biaya ( cost efficiency)
 Dan dapat memfokuskan pada operating asset efficiency

Kelemahan ROI

 Cenderung menekankan pada keuntungan divisi perdepartment dari pada keuntungan


secara keseluruhan
 Manager menekankan keputusan jangka pendek daripada jangka panjang

MEASURING THE PERFORMANCE OF INVESTMENT CENTER = USING RESIDUAL


INCOME (RI) AND ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

  RESIDUAL INCOME (RI)


Merupakan perbedaan antara operating income & minimum dollar yang dibutuhkan untuk
kembali didalam operating asset company

RI = OP INCOME – ( minimum rate or return X average operating asset)

  ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)


Adalah laba bersih / net income ( operating income – taxes) dikurangi dengan total cost of
capital tiap tahun
EVA = NI – cost of capital (COC)
COC = weighted average cost of capital (WACOC) X OP ASSET

NOTE :
IF EVA + artinya perusahaan dinilai bagus atau sejahtera
IF EVA – artinya perusahaan dinilai tidak sejahtera

LATIHAN

1. SKYLINE corp memiliki data sebagai berikut :


NORTH WOODS MID WEST
SALES Rp. 3.000.000 Rp.10.000.000
AVERAGE OPERATING 1.000.000 3.000.000
ASSETS
OPERATING INCOME 140.000 330.000
MINIMUM REQUIRED 8% 8%
RETURN

Diminta :
Hitunglah RI dan ROI untuk setiap divisi !

2. Manager divisi perancangan mempunyai kesempatan untuk investasi pada 2 proyek


yaitu bags and shoes. tanpa investasi aktiva rata-rata divisi tahun mendatang sebesar
Rp.51.200.000,- dan laba operasi yang diharapkan sebesar Rp.7.168.000
Pembiayaan unutk masing-masing investasi dan laba operasi diharapkan sbb :

bags shoes
Pembiayaan/pengeluaran Rp. 1.500.000 Rp.1.080.000
Laba operasi Rp.   135.000 Rp.   108.000

                Kebutuhan dana investasi tersebut diatas akan diusahakan oleh kantor pusat melalui
pinjaman berupa obligasi dengan tingkat bunga 10% asumsi : required rate of return 12%  ,
tax 25% jumlah maksimum pinjaman Rp.2.600.000 .
Diminta :
a)      Hitunglah ROI untuk masing-masing proyek investasi
b)      Hitunglah ROI untuk divisi setiap alternatif dibawah ini :
o   Investasi pada bags
o   Investasi pada shoes
o   Investasi pada kedua proyek
o   Tidak melakukan investasi
c)       Diasumsikan pinjaman sebesar Rp.2.600.000 . hitunglah EVA divisi apabila investasi pada
kedua proyek
CHAPTER 10
TRANSFER PRICING

Dibanyak organisasi yang terdesentralisasi  , output dari suatu divisi digunakan sebagai input
dari divisi lain . Sebuah transfer pricing adalah price ( harga )  yang dikenakan untuk
komponen oleh divisi penjualan ke divisi pembelian di perusahaan yang sama.

Peraturan transfer pricing :

1. Akan terjadi jika harga yang ditawarkan berada diantara minimum dan maximum
transfer pricing
2. Akan terjadi jika terdapat idle capacity

 Minimum transfer pricing adalah harga transfer yang ditawarkan supaya tidak terjadi
kerugian
 Maximum transfer price adalah harga transfer tertinggi yang jika barang dijual ke luar
perusahaan

Metode transfer pricing

 Market based transfer pricing


Harga transfer berdasarkan pada harga pasar / external price

 Cost- based transfer price


Jika harga dijual diluar tidak menguntungkan

 Negotiated transfer price


Harga transfer berdasarkan pada negosiasi antara sub unit dan organisasi

LATIHAN

1. Jesper inc., meiliki beberapa divisi termasuk . divisi furniture dan divisi motel. Divisi
motel memiliki dan menjalankan beberapa motel di sepanjang jalan utama. Setiap
tahun , divisi motel membeli furniture untuk ruangan motel. Divisi motel membeli
lemari dan supplier luar dengan harga $42 . Carrie bronside , manager dari divisi
furniture mendekati George sanchez , manager dari divisi motel hal ini dilakukan 
dengan tujuan untuk menjual lemari ke divisi motel .
Carrie telah merinci biaya sebagai berikut :
DM                                                         $8
DL                                                           $4
FOH-variable                                      $3
FOH-fixed                                           $12
Total manufacturing cost              $27

Saat ini divisi furniture memiliki kapasitas produksi 75.000 laci namun , hanya memproduksi
60.000 . divisi motel membutuhkan 10.000 laci pertahun

Diminta :
a)      Berapa maximum transfer price dan minimum transfer price ? apakah transfer price terjadi ?
b)      anggap carrie & george setuju dengan transfer price $30 , berapa keuntungan divisi masing-
masing ? dan berapa keuntungan perusahaan seluruhnya ?

2. divisi tepung adalah divisi penghasil tepung yang hasil produksinya digunakan oleh
divisi kue bsah . Biaya produksi untuk menghasilkan 1 Kg tepung adalah sebagai
berikut :
o   Bahan Baku Langsung    Rp.1.800,-
o   Buruh Langsung                                Rp.   900,-
o   Overhead Variable                          Rp.   400,-
o   Overhead Tetap                               Rp.   300,-
Total Biaya                                          Rp.3.400,-

*untuk kapasitas produksi 400.000 Kg

                Biaya-Biaya lain yang terjadi di divisi tepung adalah :


  Biaya penjualan dan administrasi tetap : Rp.38.000.000,-
  Biaya penjualan variable (per kg)                              : Rp.400

Tepung hasil produksi divisi tepung biasa dijual kepada pihak luar seharga Rp.6.000,-/Kg.
Divisi ini mampu menghasilkan 400.000 Kg setiap tahun akan tetapi karena perekonomian
sedang lesu maka pada tahun depan , Divisi Tepung memprediksikan hanya 300.000 Kg
tepung yang dapat diserap oleh pasar . Biaya penjualan variable sebesar Rp.400/Kg dapat
dihindari jika dijual internal.

Divis Mie instant membeli jenis tepung yang sama dari luar sebagai bahan dasar pembuatan
mie instant dengan harga Rp.5.500/Kg . Divisi Mie instant merencanakan untuk membeli
100.000 Kg tepung pada tahun depan. Manajer Divisi Mie Instant mendekati manajer Divisi
Tepung untuk membeli 100.000 Kg tepung dengan harga Rp.5.200/Kg

Diminta :

Tentukan harga transfer minimum dan harga transfer maksimum dan buatlah incoome
statement !
CHAPTER 11
COST , VOLUME , PROFIT ANALYSIS
A MANAGERIAL PLANNING TOOL

CVP digunakan untuk menentukan volum penjualan yang harus dicapai untuk mencapai
profit yang diinginkan

CVP analisis digunakan oleh sebuah perusahaan yang memproduksi lebih dari 1 tipe produk

BEP adalah analisa untuk mencari titik kEseimbangan , dimana profit = 0 (TR=TC)

Manfaat BEP adalah :

 Untuk merencanakan tingkat quantity atau volume produksi /  volume sold yang
paling menguntungkan
 Untuk menentukan price yang paling menguntungkan
 Untuk menentukan tingkat keuntungan yang diinginkan
 Untuk merencanakan tingkat margin ( batas pengamanan tingkat penjualan)
 Untuk merencanakan tingkat perubahan penjualan yang dipengaruhi oleh perubahan
biaya variable

A B total
Price xx Xx P(A).1 + P(B) .2
Variable cost (xx) (xx) VC(A).1 + VC(B).2
Contribution margin xx Xx UCM
Sales mix 1 2

BEP (UNIT)

Unit contribution margin               = price – unit variable cost


Total contribution margin             = sales – total variable cost

BEP (UNIT) WITH EARNING BEFORE TAX (EBT)

BEP (UNIT) WITH EARNING AFTER TAX (EAT)

BEP( IN SALES DOLLAR / RUPIAH)


MULTIPLE PRODUCT ANALYSIS

                                                                PRODUK A                          PRODUK B


Selling price                                              XX                                     XXXXX
Less : variable cost                           (XXXXX)                                               (XXXXX)
Sales margin                                       XXXXX                                   XXXXX
(X) sales mix                                            X                                             X       
package CM                                       XXXXX                                   XXXXX

BEP (paket) = total fixed cost / package CM


BEP (unit)  =  BEP (paket) x sales mix
BEP ($) = BEP(unit) X price

MARGIN OF SAFETY ( MOS)


MOS = SALES – BEP($)
MOS RATIO = (MOS / SALES) X 100%       OR          MOS RATIO= 1/DOL 
                                                                                                MSR=MS/SAC

DEGREE OF LEVERAGE  (DOL)


DOL = 1/ MOS RATIO      OR          DOL= CM/EBIT                  OR                         DOL =
SAC/MS

Sales actual (SAC) XXX MSR = MS/SAC = 1/DOL


Sales break event (XXX)
MS XX DOL = SAC/MS

SALES REVENUE = PRICE X UNIT


OPERATING INCOME = (PRICE X UNIT) – (UNIT
VARIABLE COST X UNITS) – FIXED COST
OPERATING INCOME = EBIT
BEP = BREAK EVENT POINT
CMR = CONTRIBUTION MARGIN RATIO

LATIHAN !
1)      PT.GARMENT CITY memproduksi dan menjual 3 jenis produk, yaitu pakaian wanita ,
pakaian pria , dan pakaian anak , dengan harga jual per-unit masing-masing untuk pakaian
wanita Rp.15.000,-  , untuk pakaian pria Rp.10.000 , untuk pakaina anak Rp.8.000,-
Berikut adalah data dari proyeksi laporan laba rugi untuk tahun 2011 :
PAKAIAN PAKAIAN   PAKAIAN  TOTAL
WANITA PRIA ANAK
Sales RP RP RP RP
18.000.000 8.000.000 12.800.000 38.800.000
Variable  8.400.000 3.200.000   4.800.000 16.400.000
expense
Contribution  9.600.000 4.800.000   8.000.000 22.600.000
Margin
Direct fixed  5.870.000 2.650.000   3.600.000 12.120.000
expense
Segment margin  3.730.000 2.150.000   4.400.000 10.280.000
Common fixed   5.800.000
Expense
Net Income   4.480.000

DIMINTA :
1.       Tentukan sales mix untuk ketiga jenis produk diatas
2.       Tentukan break event point ( dalam paket , unit untuk setiap produk dan dalam total Rp)
3.       Tentukan tingkat penjualan ( dalam paket , unit untuk setiap produk dan dalam total Rp)
pada target laba sebelum pajak sebesar Rp.6.160.000
4.       Tentukan tingkat penjualan ( dalam paket , unit untuk setiap jenis produk dan dalam total
Rp) pada target laba setelah pajak sebesar Rp.8.568.000 dan tarif pajak 15%

2)      RESTORAN WONG SOLO menjual makanan cepat saji dengan sistem paket . paket
makanan yang ditawarkan adalah paket enak tenan . paket ii terdiri dari 5 potong ayam
goreng , 2 porsi nasi , 3 bungkus kentang goreng , 2 gelas minuman ringan ,  cup ice cream .
informasi biaya dan harga jual sebagai berikut :

PRODUK BIAYA VARIABLE PER HARGA JUAL PER UNIT


UNIT
AYAM GORENG RP RP
6.000 10.000
NASI 3.000 5.000
KENTANG GORENG 7.000 9.000
MINUMAN RINGAN 3.000 4.000
ICE CREAM 4.000 6.000

Data lain yang tersedia adalah sebagai berikut : 


Total biaya Tetap                                                                              Rp 72.000.000
Laba sebelum pajak yang diharapkan                                      Rp.18.000.000,-

Diminta :
1)      Hitunglah Break event point (BEP) dalam paket , unit , dan rupiah untuk paket enak tersebut
2)      Hitunglah tingkat penjualan dalam paket , unit , dan rupiah untuk paket tersebut jika
perusahaan menginginkan labasebelum pajak seperti tertera diatas
3)      Hitunglah tingkat penjualan dalam paket , unit , dan rupiah bila laba setelah pajak sebesar
Rp.6.750.000,- dengan tax ratenya 25%
4)      Hitunglah margin of safety ratio (MSR) dan DOL

Anda mungkin juga menyukai