Analisa Break Even adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan
antara biaya tetap , Biaya Variabel, keuntungan dan volume aktivitas, sedangkan
Break Even Point menyatakan volume penjualan dimana toal penghasilan sama
besarnya dengan total biaya sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan
dan tidak menderita kerugian.
1. Pendekatan Grafik
Cara menentukan Breakeven Point dengan pendekatan grafik , Breakeven Point
terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total
biaya.
2. Pendekatan Matematis
Cara menentukan Breakeven Point pendekatan matematis dengan menggunakan
rumus
BEP (unit ) = Total biaya tetap
Harga jual/unit - biaya variabel per unit
2
Disamping itu perbedaan antara kedua metode tersebut diatas adalah dalam
penyajian laporan rugi-laba, terutama dasar yang digunakan dalam klasifikasi
biaya. Pada laporan rugi-laba metode full costing biaya dikelompokkan
berdasarkan fungsi pokok yang ada dalam perusahaan, yaitu fungsi produksi,
pemasaran, administrasi dan umum. Sedangkan pada laporan rugi laba menurut
Variabel costing, biaya digolongkan berdasarkan perilakunya terhadap perubahan
volume kegiatan perusahaan
Pada perhitungan rugi laba metode full costing digunakan istilah laba kotor
(Gross Profit) yaitu kelebihan hasil penjualan dari harga pokok penjualan. Pada
perhitungan Rugi Laba metode Variabel costing dipergunakan istilah Marjin
Kontribusi, yaitu kelebihan hasil penjualan dari biaya-biaya variabel
3
BOP xx
Biaya produksi xx
B usaha V xx
Persediaan - xx
Biaya varaiabel xx
Biaya produksi yang terjual
Persediaan - xx
xx
Biaya variabel yang terjual xx
laba kotor
Kontribusi Margin xx
xx
BOP T -xx
biaya usaha xx
Biaya usaha T - xx
laba bersih
laba bersih xx
xx
Contoh:
Jawab
4
Atau 8.387 unit x Rp 6.000 = Rp 50.322.000
BEP dalam unit dan Rp dengan metode full costing dan variable costing
5
= =
Laboran R/L dengan menggunakan metode full costing dan variable costing
Prosentase persediaan = 30.000 – 24.000 = 20%
30.000
FULL COSTING
Penjualan 24000 X 6000 144000000
BBB 30000 X 1500 45000000
BTKL 30000 X 1200 36000000
BOP 8000000+(30000X1000) 38000000
Biaya produksi 119000000
Persediaan 20% X119000000 23800000
Biaya produksi yang terjual 95200000
Laba kotor 48800000
Biaya penj dan adm 5000000+(24000X750) 23000000
EBIT 25800000
VARIABEL COSTING
Penjualan 24000 X 6000 144000000
BBB 30000 X 1500 45000000
BTKL 30000 X 1200 36000000
BOP V 30000 X 1000 30000000
Biaya penj dan adm V 24000 X 750 18000000
Biaya variabel 129000000
Persediaan 20% X 111000000 22200000
Biaya variabel yang terjual 106800000
Kontribusi margin 37200000
BOP T 8000000
Biaya penj dan adm T 5000000
EBIT 24200000
Nilai persediaan dengan menggunakan full costing dan var iable costing
Full costing Variabel costing