Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP

BERDASARKAN PSAP NO. 07


PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KABUPATEN PEKALONGAN

Proposal Praktik Kerja Lapangan


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh derajat Ahli Madya

Disusun Oleh :
Ciswanto
NIM : 3416023

Program Studi Diploma III


Akuntansi

H POLITEKNIK PUSMANU
PEKALONGAN
AL 2019

A
i
M
AN
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP


BERDASARKAN PSAP NO. 07
PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KABUPATEN PEKALONGAN

Disusun Oleh :
Ciswanto
NIM : 3416023

Menyetujui,
Pekalongan, Maret 2019
Dosen Pembimbing,

Jilma Dewi Ayuningtyas S.Pd, M.Si


NIDN. 0609019101

Mengetahui,
Ketua Jurusan

Jilma Dewi Ayuningtyas S.Pd, M.Si


NIDN. 0609019101

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat melalui tahap pembelajaran

semester satu sampai dengan semester lima dan akhirnya mendapat kesempatan

menulis proposal judul Tugas Akhir untuk menyelesaikan program studi Diploma

Tiga (D3) jurusan akuntansi di Politeknik Pusmanu Pekalongan.

Dalam proposal ini penulis akan melakukan penelitian terkait dengan

perlakuan akuntansi aset tetap pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Pekalongan dan kesesuainnya terhadap PSAP No 07 tentang aset tetap.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Proposal ini tidak terlepas

atas bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada seluruh staff dan pengajar Program Studi Akuntansi

Politeknik Pusmanu Pekalongan yang telah memberikan ilmunya selama

perkuliahan. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga ilmu ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Pekalongan, Maret 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 6
A. Landasan Teori ............................................................................................. 6
B. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 13
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................ 13
B. Jenis Dan Sumber Data .............................................................................. 13
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 14
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 15
E. Matrik Kegiatan ......................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
LAMPIRAN .......................................................................................................... 21

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 12

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan .................................... 16

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh

pemerintah sebagai akibat dari masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau

sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun

masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya

nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan

sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset tetap

adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)

bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum.

Aset tetap merupakan suatu bagian utama aset pemerintah, dan karenanya

signifikan dalam penyajian di neraca. Mengingat pentingnya peranan aset tetap

dan besarnya dana yang dibutuhkan untuk memperoleh aset tetap tersebut, maka

dibutuhkan suatu perlakuan akuntansi yang baik dan benar terhadap setiap aset

tetap yang dimiliki. Untuk itulah dituntut penekanan pada pemahaman perlakuan

akuntansi terhadap aset tetap yang tepat. Perlakuan tersebut meliputi pengakuan,

pengukuran, penyajian dan pengungkapan.

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah berbasis akrual sebagai pengganti Peraturan Pemerintah

1
2

Nomor 24 Tahun 2005 berbasis kas menuju akrual, menyatakan setiap entitas

pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah

dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis

dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan akuntabilitas,

manajemen, transparansi, keseimbangan antar generasi dan evaluasi kinerja dalam

suatu Laporan Keuangan Pemerintah. Dengan adanya pedoman tersebut, maka

akan meningkatkan kualitas laporan keuangan sekaligus mendukung adanya good

governance.

Dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance),

pemerintah harus menyediakan informasi yang transparansi dan akuntabilitas.

Salah satu informasi yang harus disediakan oleh pemerintah adalah informasi

keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan pemerintah. Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Pekalongan yang biasa

disingkat BPKD merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Daerah di bidang keuangan dan aset daerah berdasarkan

asas otonomi dan tugas pembantuan. BPKD Kabupaten Pekalongan selaku badan

yang mempunyai tugas dan wewenang dalam menyajikan informasi laporan

keuangan di pemerintahan Kabupaten Pekalongan harus menyajikan laporan

keuangan sesuai dengan aturan yang ada.

Salah satu elemen laporan keuangan ialah aset tetap. Aset tetap pada

BPKD Kabupaten Pekalongan diungkapkan dalam neraca. Neraca yang disajikan

oleh BPKD Kabupaten Pekalongan mengungkapkan nilai tercatat dari setiap jenis

aset tetap. Aset tetap yang dipergunakan oleh BPKD Kabupaten Pekalongan perlu
3

adanya perlakuan akuntansi aset tetap. Dalam hal ini pengakuan, penilaian,

pengukuran dan pengungkapan pada masing-masing aset tetap sangat perlu

diperhatikan karena hal tersebut dapat menunjukan kewajaran instansi dalam

pencatatan akuntansi. Agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim, maka

harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 07

tentang Akuntansi Aset Tetap.

Atas dasar itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAP NO. 07

PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN

PEKALONGAN”

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas ada 3 (tiga)

rumusan masalah yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap pada Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Pekalongan?

2. Apakah perlakuan akuntansi aset tetap pada Badan Pengelolaan Keuangan

Kabupaten Pekalongan sesuai dengan PSAP No. 07?

3. Apakah ada perbandingan antara PSAP No. 07 dengan perlakuan akuntansi

aset tetap yang diterapkan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah

Kabupaten Pekalongan tersebut?


4

C. Tujuan dan Manfaat


1. Adapun tujuan dari pembuatan Proposal Praktik Kerja Lapangan (PKL)

adalah sebagai berikut :

a. Untuk memadukan antara ilmu yang diperoleh mahasiswa selama

perkuliahan dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui

kegiatan bekerja langsung didunia usaha atau industri untuk memperoleh

keahlian profesional tertentu.

b. Untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi aset tetap yang diterapkan

pada Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Pekalongan sesuai dengan

PSAP No. 07.

c. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III di

Politeknik Pusmanu Pekalongan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat :

a. Bagi penulis

Memberikan wawasan dan tambahan pengetahuan mengenai perlakuan

akuntansi aset tetap yang digunakan Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Pekalongan serta kesesuaiannya terhadap PSAP No

07. Sebagai bahan latihan dan perbandingan secara langsung

pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktik yang

terjadi dilapangan.
5

b. Bagi Instansi

Diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran yang

berguna dalam pengelolaan aset tetap yang efektif dalam instansi.

c. Bagi Politeknik Pusmanu Pekalongan

Menambah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan bagi mahasiswa

dalam dunia kerja serta menjalin hubungan secara individu antara

Politeknik Pusmanu Pekalongan dengan Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Pekalongan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Akuntansi Sektor Publik

a. Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapakan

laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas

publik. Dikutip dalam buku Akuntansi Sektor Pubik, Muindro

Renyowijoyo (2013 : 1) mendefinisikan bahwa Akuntansi sektor publik

merupakan “sistem akuntansi yang di pakai oleh lembaga-lembaga

publik sebagai salah satu alat petanggung jawaban kepada publik”.

Mardiasmo (2009 : 2) mendefinisikan akuntansi sektor publik

merupakan “alat informasi bagi pemerintah sebagai manajemen maupun

alat informasi bagi publik”.

Nida An Khafiyya (2016 : 3) mendefinisikan akuntansi sektor publik

sebagai “mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada

pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan

departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN,

BUMD, LSM, dan yayasan sosial, maupun pada proyek kerja sama

sektor publik dan swasta”.

6
7

Definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa akuntansi sektor publik merupakan sistem informasi

akuntansi yang dipakai lembaga publik sebagai manajemen maupun alat

pertanggung jawaban kepada publik.

b. Ruang Lingkup Organisasi Sektor Publik

Muindro Renyowijoyo (2013 : 2) menyatakan “secara kelembagaan

wilayah publik antara lain meliputi organisasi nonlaba pemerintahan dan

organisasi nonlaba non pemerintahan. Organisasi pemerintahan adalah

badan-badan pemerintahan (pemrintah pusat, pemerintah daerah, dan

unit-unit kerja pemerintah), sedangkan organisasi nonlaba

nonpemerintahan meliputi organisasi sukarelawan, rumah sakit, sekolah

tinggi dan universitas, serta organisasi-organisasi nonpemerintahan

lainnya (yayasan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi keagamaan,

organisasi politik, dan lain sebagainnya)”.

c. Akuntansi Pemerintahan

Rizki Amanda, dkk (2016 : 509) menyatakan akuntansi

pemerintahan merupakan “aplikasi akuntansi dibidang keuangan Negara

(public finance), khususnya pada tahapan pelaksanaan anggaran (budget

execution), termasuk segala pengaruh yang ditimbulkan, baik yang

bersifat seketika maupun yang lebih permanen pada semua tingkatan dan

unit pemerintahan”.
8

Fresly Kornelius Engka, dkk (2017 : 19) menyatakan akuntansi

pemerintahan merupakan “suatu proses sistematik pengelolaan keuangan

pemerintah mulai dari bukti transaksi sampai ke proses pelaporan

keuangan serta pertanggungjawaban kepada publik”.

d. Pengertian dan Kelompok Aset Tetap

1) Pengertian Aset Tetap

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 (2010 :

169) disebutkan bahwa aset tetap dalam pemerintahan adalah “Aset

tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari

12 (dua belas) bulan untuk digunakan atau dimaksudkan untuk

digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum.”

Haryono Jusup (2014 : 133) menyatakan aset tetap adalah

“sumber daya yang memiliki empat karakteristik yaitu berwujud atau

memiliki wujud (bentuk atau ukuran tertentu), digunakan dalam

operasi perusahaan, mempunyai masa manfaat jangka panjang dan

tidak dimaksudkan untuk diperjual belikan”.

2) Klasifikasi Aset Tetap

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan menyatakan dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 (2010 : 171)

mengklasifikasikan aset tetap berdasarkan kesamaan dalam sifat atau

fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Aset tetap diklasifikasikan


9

seperti “tanah, peralatan dan mesin, gedung, bangunan jalan, irigasi,

dan jaringan dan aset tetap lainnya, serta konstruksi dalam

bangunan”.

Deddi Nordiawan, dkk (2007 : 230) menyatakan “ klasifikasi

aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan

bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya serta

kontruksi dalam pengerjaan”.

e. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

Nomor 17 terhadap Aset Tetap

Standar Akuntansi Pemerintah PP No. 71 Tahun 2010 (2010 : 169)

menyatakan bahwa tujuan PSAP 07 adalah “mengatur perlakuan

akuntansi aset tetap meliputi pengakuan, penentuan nilai tercatat, serta

penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian kembali daan

penurunan nilai tercatat (carrying amount) aset tetap”.

PSAP 07 adalah pernyataan standar yang diterapkan untuk seluruh

unit pemerintah yang menyajikan laporan keuangan bertujuan umum

untuk mengatur tentang perlakuan akuntansi aset tetap termasuk

pengakuan, penilaian, penyajian dan pengungkapan yang dilakukan.

1) Pengakuan Aset Tetap

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 (2010 :

171) disebutkan bahwa untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu

aset memenuhi kriteria berwujud, mempunyai masa manfaat lebih


10

dari 12 (dua belas) bulan, biaya perolehan aset dapat diukur secara

andal, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas,

dan diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan”.

Suatu aset tetap akan diakui apabila manfaat ekonomis di masa

mendatang akan diperoleh entitas yang bersangkutan. Selain itu,

suatu aset dapat diakui menjadi milik entitas apabila terdapat bukti

bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dengan didukung

oleh bukti secara hukum.

2) Penilaian Aset Tetap

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 (2010 : 174)

menyatakan bahwa “biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari

harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap

biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset

tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk

penggunaan yang dimaksudkan”.

3) Pengukuran Aset Tetap

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 (2010 : 173)

dinyatakan bahwa “Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan.

Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan

tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai

wajar pada saat perolehan”. Apabila aset tetap tersebut diperoleh

dengan cara dibangun secara swakelola (2010 : 173) maka

dinyatakan “biaya perolehan aset tetap tersebut meliputi biaya


11

langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung

termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga

listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi

berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut”.

Pengukuran berikutnya terhadap pengakuan awal dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 (2010 : 178)

disebutkan bahwa “Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan

aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi

kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap

akan disajikan dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset

tetap dan akun ekuitas”.

4) Pengungkapan Aset Tetap

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (2010 : 182)

menyatakan dalam menyatakan bahwa “Laporan keuangan harus

mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai dasar

penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying

amount), rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode

yang menunjukkan penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan

dan perubahan nilai, jika ada dan mutasi aset tetap lainnya. Informasi

penyusutan, meliputi nilai peyusutan, metode penyusutan yang

digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan, nilai

tercacat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir

periode.
12

B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran
teoretis dalam penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Aset Tetap
BPKD Kabupaten Pekalongan

A.
Perlakuan Akuntansi Aset Tetap PSAP No 07
B.
Yang Digunakan
C.

Analisis

Kesimpulan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Politeknik

Pusmanu Pekalongan dilaksanakan pada :

Tempat : BPKD Kabupaten Pekalongan

Alamat : Jalan Sindoro No. 07, Nyamok Kecamatan Kajen,

Kabupaten Pekalongan

Tanggal : 1 April s/d 30 April 2019

B. Jenis Dan Sumber Data


1. Jenis Data

Data adalah sekumpulan informasi yang digunakan untuk pengambilan

keputusan. Menurut jenisnya data dibedakan menjadi :

a. Data kualitatif adalah data yang di sajikan secara deskriptif atau yang

berbentuk uraian.

b. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka-angka

dan diukur dalam sekala numerik.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif

yang dalam hal ini penulis melakukan analisis terhadap perlakuan aset tetap.

13
14

2. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder merupakan data yang dipublikasikan kepada masyarakat

pengguna data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data.

Adapun data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang didapat dari

instansi terkait, dalam hal ini BPKD Kabupaten Pekalongan.

C. Metode Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian maka metode

pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil langsung data ditempat

penelitian dengan cara:

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam kajian untuk

mengumpulkan data dengan cara menggunakan dokumen yang tersedia

sebagai sumber informasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang

relavan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi

tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, internet, dan sumber-

sumber lain.
15

3. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.

D. Metode Analisis Data


Untuk mencapai tujuan penelitian sesuai yang diharapkan, maka data yang

telah terkumpul akan dianalisis dengan analisis kualitatif dengan langkah-

melakukan pengambilan data pada BPKD Kabupaten Pekalongan melalui studi

kepustakaan, kemudian melakukan analisis perlakuan akuntansi aset tetap

berdasarkan PSAP No. 07. Penyajian data penelitian pemilihan ini

mempergunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan kenyataan-

kenyataan yang terjadi bersifat umum dan kemungkinan masalah yang dihadapi

serta solusi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis lebih lanjut kemudian

disajikan secara deskriptif.

E. Matrik Kegiatan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini akan dilaksanakan dalam

waktu empat minggu dengan jadwal masuk praktik di sesuaikan oleh BPKD

Kabupaten Pekalongan.
16

Untuk mempermudah penulisan dalam melaksanakan kegiatan Praktik

Kerja Lapangan (PKL) maka penulisan jadwal Praktik Kerja Lapangan (PKL)

dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4


No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Observasi awal
Mengenal lingkungan
a
kerja
Memahami profil
b
instansi
Memahami struktur
c
organisasi instansi
Memahami job
d description di unit
tempat PKL
Mendiskusikan sistem
e dan job tersebut
dengan pembimbing II
2 Implementasi
Melakukan pekerjaan
a sesuai dengan job
yang sudah ditetapkan
Memahami pekerjaan
b
yang dilakukan
Menganalisa pekerjaan
c dan mendiskusikan
dengan pembimbing II
3 Implementasi
Memahami aset tetap
a
yang dimiliki instansi
Mensurvei wujud fisik
b aset tetap yang
dimiliki instansi
Melakukan wawancara
terhadap pihak yang
c berwenang terkait
dengan pengakuan,
penilaian, pengukuran
17

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4


No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dan pengungkapan
aset tetap yang
dimiliki
Melakukan wawancara
terhadap pihak yang
berwenang terkait
dengan penyusutan
d
dan pengungkapan
aset tetap yang
dimiliki instansi pada
laporan keuangan
Mendiskusikan hasil
e wawancara dengan
pembimbing II
Implementasi dan
4
Menyiapkan TA
Mengidentifikasi
masalah-masalah yang
a
terkait topik Tugas
Akhir
Mengumpulkan data-
b
data yang relevan
Menganalisis hasil
c
temuan
Mendiskusikan dengan
d
pembimbing I
Membuat laporan hasil
e
PKL
Berpamitan dengan
f staff dan pembimbing
II pada lokasi PKL
BAB IV
PENUTUP

Demikianlah proposal praktik kerja lapangan ini dibuat dengan

sebenarnya, besar harapan bagi penulis untuk dapat melaksanakan pengamatan

pada BPKD Kabupaten Pekalongan. Dengan segala kerendahan hati, penulis

mengucapkan terimakasih kepada BPKD Kabupaten Pekalongan. Semoga

proposal ini dapat menjadi pertimbangan.

Kami berharap agar pihak-pihak yang bersangkutan dapat memberikan

kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) di tempat yang telah kami pilih, untuk kami jadikan tempat PKL. Dalam

pelaksanaan kami berharap kesediaan pihak instansi untuk membimbing kami

dalam aktivitas kerja yang kami lakukan

Oleh karena itu kami berharap kepada pihak BPKD Kabupaten Pekalongan

dapat menempatkan kami pada bidang yang sesuai, sehingga kami dapat

melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan dapat mencapai maksud

dan tujuan yang kami inginkan.

Demikian proposal kegiatan PKL yang telah saya buat sebagai permohonan

untuk melaksanakan kegiatan PKL pada BPKD Kabupaten Pekalongan. Besar

harapan kami untuk mendapatkan dukungan dan bantuan.

18
19

Atas kesediaan bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan, kami

mengucapkan banyak terima kasih pada pihak-pihak yang bersangkutan.

Pekalongan, Maret 2019

Penulis,

Ciswanto
DAFTAR PUSTAKA

Politeknik Pusmanu. 2019. Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan dan


Penulisan Tugas Akhir. Pekalongan
Renyowijoyo, Muindro, Prof., H., Drs., AK., MM., PhD. 2013. Akuntansi Sektor
Publik. Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana Media

Mardiasmo, Prof., Dr., MBA., AK. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta :
CV Andi Offset

An Khafiyya, Nida. 2016. Akuntansi Aset Tetap (PSAP 07) Pada Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Universitas 17
Agustus 1945

Amanda Ferdita Putri, Rizki, dkk. 2016. Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No 07 pada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tegal, Jurnal
Politeknik Negri Jakarta

Kornelius Engka, Fresly, dkk. 2017. Analisis Penerapan PSAP No.07 Tentang
Akuntansi Aset Tetap Pada Kantor Badan Diklat Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara. Jurnal Universitas Sam Ratu Langi

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07. 2010. Akuntansi Aset Tetap.
Presiden Republik Indonesia. Jakarta

Jusup, Al. Haryono, Drs., M.B.A., Ak. 2014. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi 7.
Jilid II. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Nordiawan, Deddi. 2007. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan

20
21

LA
MPIRAN
Lampiran 1

DAFTAR HADIR

MAHASISWA PKL PRODI AKUNTANSI

POLITEKNIK PUSMANU PEKALONGAN TAHUN 2019

Nama Instansi : ...............................................

Unit Kerja : ...............................................

Jam Tanda Jam Tanda TT Keterangan


No Tanggal/Hari
Datang Tangan Pulang Tangan Pembimbing 2 (S/I/A)

Pekalongan,

Mengetahui

Pembimbing 2 PKL

(...................................)
Lampiran 2
JURNAL MINGGUAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Nama : ...............................................
NIM : ...............................................
Instansi/Bagian : ...............................................
Periode Kegiatan : ...............................................

Pembimbing
No Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
Nama TT
1
2
3
4
5
6
7

Mengetahui, Mahasiswa PKL


Pembimbing 1

................................... ....................................
Lampiran 3

PENILAIAN PRESTASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Mahasiswa Politeknik Pusmanu Pekalongan
(Sangat Rahasia)

Berdasarkan Prestasi Kerja di Lapangan Mahasiswa/i :


Nama : ...............................................
NIM : ...............................................
Program Studi : ...............................................
Lokasi PKL : ...............................................
Tanggal Mulai PKL : ...............................................

Kami Memberikan Penilaian Sebagai Berikut (mohon diisi dengan angka) :


Baik
Kurang Cukup Baik
Uraian Sekali
(50-59) (60-69) (70-79)
(80-100)
Disiplin Kerja
Hubungan dengan Pegawai
Sopan Santun/ Kepribadian (Etika)
Prakarsa (inisiatif)
Tanggung Jawab
Kerajinan Bekerja
Penguasaan Materi Kerja
Ketrampilan

Mahasiswa tersebut diatas telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Instansi


kami selama...... hari dengan waktu kerja rata-rata... jam/hari.
Kesan umum terhadap mahasiswa:
Usul dan saran untuk penyempurnaan Praktik Kerja Lapangan berikutnya
....................................................................................................................................
..................

Diisi dengan sebenarnya pada tanggal....................................


Oleh :
Jabatan :

Penilai,

(...................................)
Lampiran 4

KARTU BIMBINGAN TUGAS


Nama Mahasiswa : ...............................................
NIM : ...............................................
Program Studi : ...............................................
Judul Tugas Akhir : ...............................................

No Tanggal Pembahasan Paraf

Pekalongan, ............................
Pembimbing

.....................................
NIDN.

Anda mungkin juga menyukai