Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh derajat Ahli Madya
HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
Ciswanto
NIM : 3416023
POLITEKNIK PUSMANU
PEKALONGAN
2019
i
Tugas Akhir
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
Ciswanto
NIM : 3416023
ii
EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP
BERDASARKAN PSAP NO. 07
PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KABUPATEN PEKALONGAN
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Ciswanto
NIM : 3416023
Dewan Penguji,
iii
KATA PENGANTAR
Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi salah satu syarat dalam
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
Pekalongan.
2. Bapak Bayu Wirawan D. S., S.T., M.T. selaku Wakil Direktur I Bidang
Akademik.
3. Ibu Jilma Dewi Ayu Ningtyas, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
iv
5. Bapak Wiryo Santoso, S.IP, M.H. selaku Kepala Badan Pengelolaan
6. Bapak Kholid, S.IP, M.M. selaku Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan
7. Bapak M. Fatah Zubaid, S.Kom. selaku Staf Bidang Aset dan pembimbing ke
8. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan do’a restu, dorongan
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
menyelesaikan Tugas Akhir ini sebaik mungkin, tetapi sebagai manusia biasa
yang tidak luput atas kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap kritik dan saran untuk membangun
Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak serta dapat dijadikan
Pekalongan.
Penulis
v
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Ciswanto
NIM : 3416023
Pekalongan
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang
diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya di suatu Perguruan Tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
Yang menyatakan,
Ciswanto
HALAMAN PERNYATAAN
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
vii
B. Jenis Dan Sumber Data ............................................................... 24
C. Pembahasan ................................................................................. 49
A. Kesimpulan .................................................................................. 62
B. Saran ............................................................................................ 63
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.................................................................................................................19
Tabel 4.1.................................................................................................................50
Tabel 4.2.................................................................................................................51
Tabel 4.3.................................................................................................................54
Tabel 4.4.................................................................................................................56
Tabel 4.5.................................................................................................................57
Tabel 4.6.................................................................................................................58
Tabel 4.7.................................................................................................................59
Tabel 4.8.................................................................................................................60
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.............................................................................................................21
Gambar 2.2.............................................................................................................23
Gambar 4.1.............................................................................................................30
Gambar 4.2.............................................................................................................31
Gambar 4.3.............................................................................................................35
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ciswanto
NIM : 3416023
Riwayat Pekerjaan :
2. Operator Machining Cylinder Head PT. Astra Honda Motor dari Juni 2013
Ciswanto
xii
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
operasi suatu instansi. Salah satu tugas instansi pemerintah adalah memberikan
hal utama dalam memberikan pelayanan tersebut agar menjadi lebih efektif serta
dapat mewujudkan tujuan pemerintah yang baik. Maka dapat dikatakan bahwa
aset tetap menjadi sesuatu yang sangat penting pada sebuah instansi pemerintah.
menyatakan aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki
oleh pemerintah sebagai akibat dari masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya
nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset tetap
adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
masyarakat umum.
Aset tetap merupakan suatu bagian utama aset pemerintah, dan karenanya
dan besarnya dana yang dibutuhkan untuk memperoleh aset tetap tersebut, maka
1
2
dibutuhkan suatu perlakuan akuntansi yang baik dan benar terhadap setiap aset
tetap yang dimiliki. Untuk itulah dituntut penekanan pada pemahaman perlakuan
akuntansi terhadap aset tetap yang tepat. Perlakuan tersebut meliputi klasifikasi,
Nomor 24 Tahun 2005 berbasis kas menuju akrual, menyatakan setiap entitas
dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis
governance.
yang transparansi dan akuntabilitas. Salah satu informasi yang harus disediakan
oleh pemerintah adalah informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan
dan aset daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. BPKD
Pekalongan harus menyajikan laporan keuangan sesuai dengan aturan yang ada.
setiap jenis aset tetap. Aset tetap yang dipergunakan oleh BPKD Kabupaten
Pekalongan perlu adanya perlakuan akuntansi aset tetap. Dalam hal ini
kewajaran dalam penyajian jumlah aset tetap dalam laporan keuangan, BPKD
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah
Untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap yang diterapkan pada Badan
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
terjadi dilapangan.
5
b. Bagi Instansi
D. Batasan Masalah
A. Landasan Teori
sebagai :
6
7
c. Akuntansi Pemerintahan
pemerintahan merupakan :
d. Definisi Aset
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan bagi perusahaan
merupakan “aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua
merupakan :
Pemeriksa Keuangan.
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap
pakai.
klasifikasi aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
sesuai dengan klasifikasi Aset tetap, suatu aset diakui pada saat
diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus
a) Berwujud;
dan
lebih dari 12 (dua belas) bulan, suatu entitas harus menilai manfaat
ekonomi masa depan yang dapat diberikan oleh aset tetap tersebut,
biasanya hanya tersedia jika manfaat dan risiko telah diterima entitas
tersebut. Sebelum hal ini terjadi, perolehan aset tidak dapat diakui.
bukan dimaksudkan untuk dijual. Pengakuan aset tetap akan andal bila
aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau
pembelian tanah yang masih harus diselesaikan proses jual beli (akta)
tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan atas
nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya
a) Harga beli,
b) Bea impor,
g) Biaya konstruksi
tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang
terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut
memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini
memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini antara
16
Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-
biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut
siap pakai.
suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat
suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi
yang dibeli. Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga
pembelian.
17
pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan
sebagai berikut.
= Rp. 3.000.000
dua kali dari rate garis lurus (100%/umur manfaat x 2). Diperlukan
Desember 2014?
Tabel 2.1
Penyusutan
Beban
Nilai Tecatat
Harga Rate Penyusutan Akumulasi
Tahun
Perolehan Penyusutan Rate x Nilai Penyusutan Harga Perolehan –
Tercatat Akumulasi Penyusutan
0 20.000.000 20.000.000
1 20.000.000 40% 8.000.000 8.000.000 12.000.000
2 20.000.000 40% 4.800.000 12.800.000 7.200.000
3 20.000.000 40% 2.880.000 15.680.000 4.320.000
4 20.000.000 40% 1.728.000 17.408.000 2.592.000
5 20.000.000 40% 1.592.000 19.000.000 1.000.000
ekuitas.
datang. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus
NERACA
PEMERINTAH KOTA HARAPAN
Per 31 Desember 2007
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
xxxxx xxxxx
EKUITAS DANA INVESTASI
xxxxx xxxxx
Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang
xxxxx xxxxx
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
xxxxx xxxxx
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
xxxxx xxxxx
Dana yg Hrs Disediakan utk Pembayaran
xxxxx xxxxx
Utang Jangka Panjang
xxxxx xxxxx
Jumlah Ekuitas Dana Investasi
xxxxx xxxxx
TOTAL EKUITAS DANA
xxxxx xxxxx
Gambar 2.1
(carrying amount);
menunjukan :
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan
akhir periode.
23
B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka yang diatas, maka peneliti
dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, konstruksi dalam
pengerjaan dan aset tetap lainnya perlu dilakukan perlakuan akuntansi aset tetap
sebagai berikut :
Aset Tetap
BPKD Kabupaten Pekalongan
Sesuai/Tidak Sesuai
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pekalongan di :
Kabupaten Pekalongan
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
24
25
b. Data Kualitatif
2. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
1. Dokumentasi
Akhir ini penulis mengunakan dokumen, yaitu: data aset tetap BPKD
2. Studi Kepustakaan
digunakan yaitu : jurnal Nida An Khafiyya. Akuntansi Aset Tetap (PSAP 07)
Engka, dkk. Analisis Penerapan PSAP No.07 Tentang Akuntansi Aset Tetap
3. Wawancara
bidang aset tentang hal-hal yang berkaitan dengan perlakuan akuntansi aset
Pekalongan?
Pekalongan?
Pekalongan?
28
dan menerangkan suatu data. Analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Identitas Instansi
Kabupaten Pekalongan
e. Email : admin@bpkd.pekalongankab.go.id
f. Website : bpkd.pekalongankab.go.id
29
30
Gambar 4.1
Gambar 4.2
a. Visi
b. Misi
a. Tugas Pokok
b. Fungsi
Pekalongan selama kurun waktu 2016 – 2021. Tujuan dan sasaran masing-
a. Tujuan
daerah;
akuntabel;
hukum;
b. Sasaran
profesional;
Kabupaten Pekalongan.
6. Struktur Organisasi
Hal ini di tunjukan dengan kontak dan garis yang disusun menurut kedudukan
setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut. Adapun bagan struktur
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KABUPATEN PEKALONGAN
Kepala Badan
Kelompok Sekretariat
Jabatan Fungsional
Gambar 4.3
Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pekalongan
35
36
1. Kepala Badan
dan fungsinya.
3. Sekretariat
retribusi Daerah.
sebagai berikut:
(NJOP);
5. Bidang Aset
penatausahaan.
39
Daerah;
Daerah;
Kepala Bidang.
pajak Daerah;
perbendaharaan;
Daerah;
keuangan Daerah;
1. Wawancara
S. Kom. selaku sebagai Staf Bidang Aset. Berikut beberapa pertanyaan yang
diajukan:
menjadi:
1) Tanah
dijual dalam operasi normal entitas dan diperoleh atau dibangun dengan
maka aset tetap yang bersangkutan belum dapat diakui sebagai aset
secara resmi.
baku, tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses
pengurang nilai aset tetap. Aset tetap berikut tidak disusutkan, yaitu
Pekalongan?
Pekalongan?
yang akan datang setelah ada Keputusan dari Kepala Daerah dan/atau
tetap terdapat tim serta penilainya, aset tetap dalam artian dijual oleh
tim tersebut. Apabia nilainya besar seperti akan menambah PAD dalam
artian suatu aset tetap tidak layak lalu dilepas atau dihentikan maka
lelang sehingga aset setelah ada yang dibeli dilihat dasar surat
dari bupati.
47
Kabupaten Pekalongan?
tercatat, rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
dan nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode.
2. Dokumentasi
b. Neraca
Pekalongan
3. Studi Kepustakaan
pustaka dengan mengambil data atau informasi pada literatur buku atau jurnal
yang bersangkutan dengan analisis perlakuan akuntansi aset tetap pada Badan
landasan teori. Berbagai buku dan jurnal yang digunakan terlampir pada
daftar pustaka.
49
C. Pembahasan
PSAP No. 07
Perlakuan akuntansi aset tetap pada penelitian ini didasarkan pada PSAP
jumlah yang banyak dan terdiri dari berbagai jenis sehingga dilakukan
pengelompokkan lebih lanjut atas aset tetap tersebut. Klasifikasi aset tetap
dan Mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap
dibandingkan dengan PSAP No. 07 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
50
Tabel 4.1
Aset tetap pada BPKD Kabupaten Pekalongan diakui pada saat manfaat
ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan
handal. Aset tetap pada BPKD Kabupaten Pekalongan harus lebih dari dua
operasional.
apabila ada pengadaan barang dari belanja modal dan memenuhi syarat
SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana). Pengakuan aset tetap akan lebih
secara hukum. Apabila perolehan aset tetap tidak didukung dengan bukti
jual beli, dan belum adanya sertifikat kepemilikan maka aset tetap yang
bersangkutan belum dapat diakui sebagai aset tetap. Aset tetap diakui
penulis, dapat diketahui bahwa pengakuan aset tetap yang dimiliki Badan
Tabel 4.2
aset tetap didasarkan pada harga perolehan aset tetap. Harga perolehan
tersebut terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor
dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada saat
aset tetap didasarkan pada harga wajar sesuai dengan ketentuan maupun
Biaya perolehan aset tetap merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat
perolehan aset tetap. Perolehan aset tetap berupa tanah dinilai dengan biaya
digunakan. Biaya yang dikeluarkan dalam perolehan tanah antara lain biaya
tanah girik menjadi SHM, biaya jual beli, biaya pengukuran tanah, dan
pertukaran, aset harga perolehan disesuaikan dengan nilai aset tetap yang
dilepas dengan nilai yang diserahkan. Selama ini pertukaran aset tetap
54
dilakukan dengan pemerintah pusat. Apabila suatu aset akan digunakan oleh
aset yang digunakan pada saat itu. Tetapi penggantian tersebut tidak berupa
uang tetapi dengan aset tetap yang sama klasifikasinya. Apabila diperoleh
penulis, dapat diketahui bahwa pengukuran aset tetap yang dimiliki Badan
Tabel 4.3
berdasarkan umur ekonomis atau masa manfaat dan tarif penyusutan aset
diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap. Metode penyusutan aset
tetap yang digunakan yaitu metode garis lurus (straight line method). Aset
56
tetap disusutkan berdasarkan masa manfaat atau umur ekonomis dan tarif
Data aset tetap diambil pada lampiran 1. Tahun 2017 BPKD Kabupaten
Tabel 4.4
Penyusutan
= Harga Perolehan - Nilai Sisa
Masa Manfaat Akumulasi
Tahun Nilai Sisa
= 404.187.000 – 0 Penyusutan
7
= 57.741.000
0 - - 404.187.000
2017 57.741.000 57.741.000 346.446.000
2018 57.741.000 115.482.000 288.705.000
2019 57.741.000 173.223.000 230.964.000
2020 57.741.000 230.964.000 173.223.000
2021 57.741.000 288.705.000 115.482.000
2022 57.741.000 346.446.000 57.741.000
2023 57.741.000 404.187.000 -
57
penulis, dapat diketahui bahwa penyusutan aset tetap yang dimiliki Badan
Tabel 4.5
penulis, dapat diketahui bahwa penilaian kembali aset tetap yang dimiliki
Tabel 4.6
Pekalongan dilakukan jika aset tetap tersebut rusak berat,usang dan hilang.
Penghentian dan pelepasan aset tetap harus ada keputusan dari Kepala
oleh tim lelang. Guna melepaskan aset tetap terdapat tim serta penilainya,
aset tetap dalam artian dijual oleh tim tersebut. Apabia nilainya besar seperti
akan menambah PAD dalam artian suatu aset tetap tidak layak lalu dilepas
atau dihentikan maka nilainya harus ada. Penentuan nilai aset dengan
memakai lembaga lelang sehingga aset setelah ada yang dibeli dilihat dasar
bupati.
penulis, dapat diketahui bahwa penghentian dan pelepasan aset tetap yang
dibandingkan dengan PSAP No. 07 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7
awal dan akhir periode laporan keuangan berupa penambahan aset tetap,
yang digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan aset tetap yang
digunakan, dan nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan
penulis, dapat diketahui bahwa penyajian dan pengungkapan aset tetap yang
dibandingkan dengan PSAP No. 07 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8
A. Kesimpulan
dalam perlakuan akuntansi aset tetap harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah
penghentian dan pelepasan, penyajian dan pengungkapan aset tetap telah sesuai
62
63
juga dengan adanya Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Badan Pemeriksa
Pengecualian (WTP).
B. Saran
Amanda Ferdita Putri, Rizki, dkk. 2016. Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No 07 pada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tegal, Jurnal
Politeknik Negri Jakarta. Vol. 6. Hal. 508-523.
An Khafiyya, Nida. 2016. Akuntansi Aset Tetap (PSAP 07) Pada Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Universitas 17
Agustus 1945. Vol. 5, No. 3. Hal. 1-21.
Halim, Abdul, Prof., Dr., M.B.A., Akt. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi
Keuangan Daerah. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Jusup, Al. Haryono, Drs., M.B.A., Ak. 2014. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi 7.
Jilid II. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kornelius Engka, Fresly, dkk. 2017. Analisis Penerapan PSAP No.07 Tentang
Akuntansi Aset Tetap Pada Kantor Badan Diklat Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara. Jurnal Universitas Sam Ratu Langi. Vol. 12, No. 2. Hal.
18-24.
Mardiasmo, Prof., Dr., MBA., AK. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta :
CV Andi Offset.
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07. 2010. Akuntansi Aset Tetap.
Presiden Republik Indonesia. Jakarta.
64
65
Renyowijoyo, Muindro, Prof., H., Drs., AK., MM., PhD. 2013. Akuntansi Sektor
Publik. Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sugiyono, Prof., Dr. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Kebijakan Akuntansi
Aset Tetap
No Perlakuan Keterangan
1 Klasifikasi Klasifikasikan Aset Tetapberdasarkan kesamaan dalam
sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitasyang
terbagi dalam klasifikasi Tanah; Peralatan dan Mesin;
Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan; Aset
Tetap Lainnya; dan Kontruksi Dalam Pengerjaan.
2 Pengakuan Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi
kriteria sebagai berikut:
(f) Berwujud;
(g)Mempunyai masa manfaat lebih dari (dua belas) bulan;
(h)Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
(i) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas; dan
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Saat pengakuan aset akan dapat diandalkan apabila
terdapat bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak
kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum, misalnya
sertifikat tanah dan bukti kepemilikan kendaraan bermotor.
Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti
secara hukum dikarenakan masih adanya suatu proses
administrasi yang diharuskan, seperti pembelian tanah
yang masih harus diselesaikan proses jual beli (akta) dan
sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, maka aset
tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa
penguasaan atas aset tetap tersebut telah berpindah,
misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas
sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya.
3 Pengukuran Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila
penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan
tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada
nilai wajar pada saat perolehan.
Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat
transaksi pertukaran dengan bukti pembelian aset tetap
yang mengidentifikasikan biayanya. Dalam keadaan suatu
aset yang dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu pengukuran
yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari
transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk
perolehan bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang
digunakan dalam proses konstruksi.
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya
atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa
aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus
dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
4 Penyusutan Metode penyusutan yang dipergunakan adalah Metode
garis lurus (straight line method) berdasarkan tahun
perolehan.
Aset tetap berikut tidak disusutkan, yaitu Tanah,
konstruksi dalam pengerjaan buku-buku perpustakaan,
hewan ternak, dan tanaman.
5 Penilaian Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap tidak
Kembali diperkenankan karena kebijakan akuntansi pemerintah
daerah menganut penilaian aset berdasarkan biaya
perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari
ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan
pemerintah yang berlaku secara nasional.
6 Penghentian Suatu aset tetap dan akumulasi penyusutannya dieliminasi
dan Pelepasan dari neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan dianggap tidak memiliki
manfaat ekonomi/sosial signifikan dimasa yang akan
datang setelah ada Keputusan dari Kepala Daerah dan/atau
dengan persetujuan DPRD.
7 Penyajian dan Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-
Pengungkapan masing jenis aset tetap sebagai berikut:
(d)Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan
nilai tercatat (carrying amount);
(e) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode; dan
(f) Informasi penyusutan.