Anda di halaman 1dari 32

Pencatatan Keuangan

Pemerintah Daerah

KELAS XI
SMK
AKUNTANSI DAN Oleh:

KEUANGAN DOLWISA LEFNI, S.Pd


KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
karunia, rahmat, taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah untuk SMK/MAK Kelas XI

Modul ini disusun untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
SKKD (Standar Kompetensi – Kompetensi Dasar) mata pelajaran Praktikum Akuntansi
Lembaga/Instansi Pemerintah SMK/MAK Kelas XI semester ganjil tahun pelajaran
2021/2022. Modul ini berisi materi “Memahami pembukuan tunggal dan
pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah.”

Penyusun berharap modul ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat


bagi peserta didik dalam memahami pelajaran Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi
Pemerintah SMK/MAK Kelas XI. Kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca diterima dengan senang hati dan penyusun ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
PETA KEDUDUKAN MODUL .......................................................................... iv
GLOSARIUM ....................................................................................................... v

Bab I Pendahuluan ...............................................................................................


A. Deskripsi .............................................................................................. 1
B. Prasyarat ............................................................................................... 2
C. Petunjuk Penggunaan .......................................................................... 2
1. Penjelasan bagi Peserta Didik ........................................................ 2
2. Penjelasan bagi Guru ..................................................................... 3
D. Tujuan Akhir ........................................................................................ 3
E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .............................................. 3
F. Cek Kemampuan ..................................................................................5

Bab II Kegiatan Pembelajaran ............................................................................ 6


A. Rencana Belajar Peserta Didik ............................................................. 6
B. Kegiatan Belajar ................................................................................... 6
1. Kegiatan Belajar 1 .......................................................................... 6
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................ 6
b. Uraian Materi ........................................................................... 7
c. Rangkuman ..............................................................................10
d. Tugas ........................................................................................10
e. Tes Formatif .............................................................................11
f. Kunci Jawaban Formatif ..........................................................12
g. Lembar Kerja ...........................................................................13

ii
2. Kegiatan Belajar 2 ..........................................................................14
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................14
b. Uraian Materi ...........................................................................14
c. Rangkuman ..............................................................................20
d. Tugas ........................................................................................20
e. Tes Formatif .............................................................................21
f. Kunci Jawaban Formatif ..........................................................22
g. Lembar Kerja ...........................................................................23

3. Kegiatan Belajar 3 ..........................................................................24


a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................24
b. Uraian Materi ...........................................................................24
c. Rangkuman ..............................................................................28
d. Tugas ........................................................................................28
e. Tes Formatif .............................................................................28
f. Kunci Jawaban Formatif ..........................................................29
g. Lembar Kerja ...........................................................................30

Daftar Pustaka ......................................................................................................31

iii
PETA KEDUDUKAN MODUL
Definisi Sektor Publik

Persamaan Sektor Publik dan


Sektor Swasta

Organisasi Sektor Publik


Perbedaan Sektor Publik dan
Sektor Swasta

Komponen Lingkungan Sektor


Publik
Konsep Dasar Akuntasi

Definisi Akuntasi Pemerintah


Pemerintah Daerah

Karakteristik Akuntansi
Pemerintah

Ruang Lingkup Akuntasi


Prinsip Akuntansi Pemerintah
Pemerintah

Asumsi Dasar Akuntansi


Pemerintah

Karakteristik Kualitatif Laporan


Keuangan

Tujuan Pelaporan Keuangan


Pemerintah

Tujuan dan Peran Laporan Peranan Laporan Keuangan


Keuangan Pemerintah

Sistem Pembukuan Akuntansi


Pemerintah

iv
GLOSARIUM
GLOSARIUM
LRA
Laporan realisasi anggaran (LRA) menyajikan unsur-unsur, meliputi pendapatan
LRA, belanja, transfer pengeluaran, surplus/deficit LRA, pembiayaan (financing),
sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran.

LO
Laporan operasional (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan
surplus/deficit operasional dari satu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya

Desentralisasi
Penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom
berdasarkan asas otonomi.

Dekosentrasi
Pelimpahan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah
pusat kepada gubenur sebagai wakil pemerintah pusat kepada gubenur sebagai
wakil pemerintah pusat, kepada instansi vertical di wilayah tertentu, dan/atau
kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintah
umum.

v
BAB I
Pendahuluan

A. Deskripsi

Modul ini merupakan bahan ajar yang akan digunakan peserta didik kelas XI
Akuntansi dan Keuangan pada sekolah menengah kejuruan, dengan harapan dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami pengetahuan, keterampilan
berdasarkan urutan materi yang sesuai dengan SKKD (Standar Kompetensi –
Kompetensi Dasar) mata pelajaran Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi
Pemerintah.
Ruang lingkup pembahasan modul ini materi:
a. Organisasi sektor publik
1. Definisi sektor publik
2. Persamaan sektor publik dan sektor swasta
3. Perbedaan sektor publik dan sektor swasta
4. Komponen lingkungan sektor publik
b. Ruang lingkup akuntansi pemerintah
1. Definisi akuntansi pemerintah
2. Karakteristik akuntansi pemerintah
3. Prinsip akuntansi pemerintah
4. Asumsi dasar akuntansi akuntansi pemerintah
5. Karakteristik kualitatif laporan keuangan
c. Tujuan dan peran laporan keuangan
1. Tujuan pelaporan keuangan pemerintah
2. Peranan laporan keuangan pemerintah
3. Sistem pembukuan akuntansi pemerintah

1
B. Prasyarat
Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta didik mampu
mengaplikasikannya di dunia kerja dan menangani pekerjaan yang berhubungan
dengan keuangan instansi pemerintah.
Prasyarat untuk mempelajari dan menggunakan modul ini adalah :
1. Peserta didik bersedia melaksanakan uji kemampuan awal
2. Peserta didik dinyatakan belum menguasai kemampuan dasar yang terdapat
pada bagian pembelajaran modul ini oleh guru penguji.
3. Peserta didik yang memiliki kemampuan dasar melebihi yang dipersyaratkan
dapat menjadikan modul ini sebagai salah satu referensi meningkatkan
pemahaman dan keterampilannya.

C. Petunjuk Penggunaan
1. Penjelasan Bagi Peserta Didik
Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modul ini, peserta
didik perlu memperhatikan beberapa hal yaitu:
a. Langkah-langka belajar yang ditempuh
1) Menyiapkan bukti penguasaan kemampuan awal yang diperlukan sebagai
persyaratan untuk mempelajari modul ini
2) Melakukan tes kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari
modul ini
3) Mempelajari modul secara seksama
b. Peralatan yang diperlukan
1) Modul
2) Lembar kerja
3) Materi dalam bentuk power point
4) Media presentasi: proyektor, laptop
5) Alat-alat tulis

2
c. Setelah membaca modul ini peserta didik diharapkan memahami
pembukuan tunggal dan berpasangan.
1) Daftar nilai hasil pembelajaran yang meliputi nilai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
2) Portofolio kemajuan belajar dalam bentuk kumpulan tugas-tugas peserta
didik.
2. Penjelasan Bagi Guru
a. Membantu peserta didik dalam merencanakan tahap belajar.
b. Membantu peserta didik dalam memahami konsep pada setiap
pembelajaran.
c. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pembelajaran yang
dijelaskan dalam tahap belajar.

D. Tujuan Akhir

Modul Konsep Dasar Akuntansi Pemerintah Daerah bertujuan untuk


memahami pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah

E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang


pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan


prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja

3
di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah.
4.1 Mengidentifikasi pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1.1 Mengindentifikasi organisasi sektor publik pemerintah daerah
3.1.2 Mengidentifikasi ruang lingkup akuntansi pemerintah daerah
3.1.3 Mengidentifikasi tujuan dan peran laporan keuangan pemerintah daerah
4.1.1 Mendemonstrasikan organisasi sektor publik dan ruang lingkup akuntansi
pemerintah
4.1.2 Mendemonstrasikan tujuan dan peranan laporan keuangan akuntasi
pemerintah daerah
4.1.3 Mendemonstrasikan pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan untuk
akuntasi pemerintah

4
H

G. Cek Kemampuan
Pertanyaan:
1. Apa saja yang Anda ketahui tentang sektor publik.
2. Apakah karakteristik anggaran di sektor publik harus terbuka?

5
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Didik


Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta didik
diharapkan dapat:
1. Menguraikan definisi sektor publik dengan benar.
2. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan sektor publik dan sektor swasta
dengan benar.
3. Mengidentifikasi komponen lingkungan sektor publik dengan benar
4. Menguraikan definisi akuntansi pemerintah
5. Mengidentifikasi karakteristik akuntansi pemerintah dengan benar
6. Mengidentifikasi prinsip akuntansi pemerintah dengan benar
7. Mengidentifikasi asumsi dasar akuntansi pemerintah dengan benar
8. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif laporan keuangan dengan benar
9. Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan pemerintah dengan benar
10. Mengidentifikasi peranan laporan keuangan pemerintah dengan benar
11. Mengidentifikasi sistem pembukuan akuntansi pemerintah dengan benar
Mendemonstrasikan organisasi sektor publik dengan percaya diri
12. Mendemonstrasikan ruang lingkup akuntansi pemerintah dengan percaya diri
13. Mendemonstrasikan tujuan dan peran laporan keuangan
14. Mendemonstrasikan pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan akuntansi
pemerintah dengan percaya diri

B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta
didik diharapkan dapat:
1. Menguraikan definisi sektor publik dengan benar.
2. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan sektor publik dan sektor swasta

6
dengan benar.
3. Mengidentifikasi komponen lingkungan sektor publik dengan benar.

b. Uraian Materi
I. Organisasi Sektor Publik
1. Definisi Sektor Publik
Menurut Mardiasmo (2002) dipandang dari sudut ilmu ekonomi, sektor
publik sering didefinisikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan
dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik”
sedangkan menurut Indra Bastian, sektor publik disebut bidang yang
membicarakan metode manajemen negara, sedangkan dalam arti sempit diartikan
sebagai pungutan oleh negara. Selanjutnya menurut Indra Bastian, akuntansi
sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan
pada pengelolalaan dana masyarakat di lembaga tinggi negara dan departemen di
bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan sosial maupun
pada proyek kerja sama sektor publik dan swasta. Kelompok Organisasi sektor
publik, meliputi: Lembaga Pemerintah, Organisasi Agama, Organisasi Sosial,
Yayasan, Institusi Pendidikan, dan Organisasi Kesehatan.

2. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta


Beberapa hal persamaan sifat dan karakteristik sektor publik dan sektor
swasta, antara lain:
a. Bagian dari sistem ekonomi negara yang tidak dapat terpisahkan dari suatu
sistem perekonomian nasional. Sektor publik dan sektor swasta merupakan
bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya
menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya yang
terbatas (scarcity of resources) untuk mencapai tujuannya, sehingga baik sektor
publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya
organisasi secara ekonomis, efektif, dan efisien.

7
c. Pola pengendalian manajemen keuangan, termasuk manajemen keuangan.
Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan
untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian,
dan pengendalian.
d. Menghasilkan produk yang sama, baik pemerintah maupun swasta sama-sama
bergerak di bidang transportasi masa, pendidikan, kesehatan, penyediaan
energi, dan sebagainya.
e. Kedua sektor diatur oleh peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain
yang diisyaratkan.

3. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta


Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi sektor publik dengan sektor
swasta dapat dilihat pada Tabel 1 Perbedaan Organisasi Sektor Publik (Instansi
Pemerintah) dengan Organisasi Sektor Swasta (Perusahaan) sebagai berikut:

Tabel 1. Perbedaan Organisasi Sektor Publik (Instansi Pemerintah)


dengan Organisasi Sektor Swasta (Perusahaan)
Perbedaan Organisasi Sektor Publik Organisasi Sektor
(Pemerintah) Swasta(Perusahaan)
Tujuan organisasi Nirlaba/tidak mencari Mencari laba/keuntungan
laba/ keuntungan (profit motive)
(nonprofit motive)
Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan internal :
obligasi pemerintah, laba modal, laba ditahan,
BUMN/ BUMD, penjualan aktiva.
penjualan aset negara, dan Pembiayaan eksternal :
sebagainya utang bank, obligasi,
penerbitan saham
Pertanggungjawaban Kepada masyarakat Kepada pemegang saham
(publik) dan parlemen

8
Perbedaan Organisasi Sektor Publik Organisasi Sektor
(Pemerintah) Swasta(Perusahaan)
(DPR/DPRD) dan kreditor
Struktur organisasi Birokratis, kaku dan Fleksibel, datar, piramid,
hirarkhis lintas sektoral
Karakteristik anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Sistem akuntansi Cash accounting, Accrual Accrual accounting
Accounting
Pengguna Anggaran Anggaran merupakan Merupakan perencanaan
perencanaan dan dan target perusahaan
pengendali utama
Penentuan harga Barang Ditentukan untuk menutup Ditentukan untuk
dan Jasa harga pokok barang dan mendapatkan keuntungan
jasa

4. Komponen Lingkungan Sektor Publik


Adapun komponen lingkungan sektor publik antara lain:
a. Faktor ekonomi
Meliputi: pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tenaga kerja, nilai tukar
mata uang, infrastuktur, struktur produksi, arus modal dalam negeri,
cadangan devisa, utang, dan bantuan luar negeri dan pertumbuhan
pendapatan per kapita (GNP/GDP)
b. Faktor politik
meliputiL hubungan negara dan masyarakat, legitimasi pemerintah, tipe
rezim yang berkuasa, ideologi negara, elit politik dan masa, jaringan
internasional, kelembagaan.
c. Faktor kultural
Meliputi: keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya, sistem nilai di
masyarakat, historis, sosiologi masyarakat, karakteristik masyarakat,
tingkat pendidikan.

9
d. Demografi
Meliputi: pertumbuhan penduduk, struktur usia penduduk, migrasi, tingkat
kesehatan.

c. Rangkuman
1) Sektor publik adalah suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik.
2) Komponen lingkungan sektor publik, antara lain: faktor ekonomi, faktor
politik, faktor kultural, dan demografi.
3) Karakteristik akuntansi pemerintah meliputi: pemerintah tidak berorientasi
laba, pemerintah membukukan anggaran, akuntansi pemerintah
dimungkinkan mempergunakan lebih dari satu jenis dana, akuntansi
pemerintah dimungkinkan mempergunakan lebih dari satu jenis dana,
akuntansi pemerintah akan membukukan pengeluaran modal, akuntansi
pemerintah bersifat kaku, karena sangat bergantung pada pengaturan
perundang-undangan, akuntansi pemerintah tidak mengenal perkiraan
modal dan laba ditahun neraca.

d. Tugas
1. Menurut Mardiasmo (2002) dipandang dari sudut ilmu ekonomi, sektor
publik sering didefinisikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan hak publik. Apa maksudnya?

e. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Apakah yang dimaksud dengan sektor publik menurut Anda?

10
2. Ada beberapa persamaan sifat dan karakteristik sektor publik dan sektor
swasta salah satunya menghadapi masalah yang sama. Apakah yang
dimaksud dengan masalah yang sama dari sifat dan karakteristik sektor
publik?
3. Ada beberapa perbedaan sektor publik dan sektor swasta salah satunya
karakteristik anggaran di sektor publik terbuka untuk publik sedangkan
sektor swasta karakteristiknya tertutup untuk publik. Mengapa anggaran
pada sektor publik harus terbuka?
4. Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya, sistem nilai di
masyarakat, historis, sosiologi masyarakat, karakteristik masyarakat,
tingkat pendidikan merupakan faktor kultural yang mempengaruhi
komponen lingkungan sektor publik. Apa saja faktor ekonomi yang
mempengaruhi komponen lingkungan sektor publik?

11
II. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta
didik diharapkan dapat:
1. Menguraikan definisi akuntansi pemerintah
2. Mengidentifikasi karakteristik akuntansi pemerintah dengan benar
3. Mengidentifikasi prinsip akuntansi pemerintah dengan benar
4. Mengidentifikasi asumsi dasar akuntansi pemerintah dengan benar
5. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif laporan keuangan dengan benar

b. Uraian Materi
I. Ruang Lingkup Akuntansi Pemerintah
1. Definisi Akuntansi Pemerintah
Pemerintah adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Akuntansi
adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklafikasian,
pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta
pengintegrprestasian atas hasilnya.
Akuntansi pemerintah menurut beberapa ahli:
a. Menurut Revrisond Baswir (2000:7), Akuntansi Pemerintah merupakan
bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-
lembaga yang bertujuan untuk tidak mencari laba.
b. Bachtiar Arif, dkk (2000: 3) mendefinisikan akuntansi pemerintah sebagai
suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan
pemerintah berdasarkan proses pencatatan jasa untuk menyediakan informasi
keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklafikasian,
pengikhtisarkan suatu transaksi keuangan pemerintah serta penafsiran atas
informasi keuangan tersebut.
c. Menurut Abdul Halim (2002: 143) menyebutkan bahwa Akuntansi
Pemerintah adalah sebuah kegiatan dalam rangka menyediakan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dan entitas pemerintah guna

12
pengambilan keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang
berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi pemerintah adalah suatu kegiatan akuntansi


yang berhubungan dengan anggaran dan dilakukan bertujuan untuk tidak mencari
laba.

2. Karakteristik Akuntansi Pemerintah


Beberapa karakteristik akuntasi pemerintah antara lain:
a. Pemerintah tidak berorientasi laba, sehingga di dalamakuntasi pemerintah
tida ada laporan laba (income statment) dan treatment akuntansi yang
berkaitan dengannya.
b. Pemerintah membukukan anggaran. Anggaran merupakan hal yang penting
bagi pemerintah karena menjadi dasar pelaksanaan kegiatan.
c. Di dalam akuntansi pemerintah dimungkinkan mempergunakan lebih dari
satu jenis dana. Volume transaksi dari setiap jenis dana dalam akuntansi
pemerintah sangat banyak sehingga perlu dibentuk satu dana tersendiri.
d. Akuntansi pemerintah akan membukukan pengeluaran modal, contoh untuk
membangun gedung dan mengadakan kendaraan dalam perkiraan neraca
dan hasil operasional.
e. Akuntasi pemerintah bersifat kaku, karena sangat bergantung pada
pengaturan perundang-undangan.
f. Akuntansi pemerintah tidak mengenal perkiraan modal dan laba di tahun
neraca.

3. Prinsip Akuntansi Pemerintah


Para pembuat standar akuntansi, penyelenggara akuntasi dan pelaporan
keuangan, serta para pengguna laporan keuangan hendaknya dapat memahami dan
mentaati prinsip akuntasi dan pelaporan keuangan. Prinsip yang digunakan dalam
akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah, antara lain:

13
a. Basis akuntansi
Basisi akuntasi merupakan prinsip akuntansi yang menentukan kapan
pengaruh atas transaksi diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis
akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis
kas (cash basis) untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), dan basis akrual (accrual bassis) untuk
pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Operasional
(LO) serta untuk pengakuan asset, kewajiban, dan ekuitas, dalam neraca.
Entitas pelaporan yang menyajikan Laporan Kinerja Keuangan diperkenankan
untuk menyelenggarakan akuntasi dan penyajian laporan keuangan dengan
menggunakan sepenuhnya basis akrual (fully accrual basis), baik dalam
pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan
aset, kewajiban, dan ekuitas dana.
b. Prinsip nilai historis (historical cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada
saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang
diharapkan akan dibayar memenuhi kewajiban tersebut di masa yang akan
datang.
c. Prinsip realisasi (realization)
Dalam akuntansi komersial digunakan prinsip-prinsip yang disebut
penandingan antara biaya dengan pendapatan (matching-cost against revenue
principle) pada suatu periode akuntansi. Akuntansi pemerintah menggunakan
prinsip menggunakan prinsip realisasi, artinya, pendapatan yang tersedia dan
telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah pada suatu tahun fikcal akan
direalisasikan untuk membayar hutang dan belanja dalam periode tersebut.
d. Prinsip substansi mengungguli bentuk formal (substance over form)
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta
peristiwa lain yang seharusnya disajikan. Transaksi tersebut perlu dicatat dan
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi.

14
e. Prinsip periodisitas (periodicity)
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuanga perlu dibagi menjadi periode
pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang
dimilikinya dapat ditentukan. Periode utama yang digunakan adalah tahunan.
Periode bulanan, triwulanan, dan semesteran juga dianjurkan.
f. Prinsip konsistensi (consistency)
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
period eke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal).
Metode akuntasi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang
baru diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik disbanding
sebelumnya. Pengaruh atas perubahan metode ini diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
g. Prinsip pengungkapan lengkap (full disclosure)
Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna, yaitu laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on
the face) laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan.
h. Prinsip penyajian wajar (fair presentation)
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Faktor
pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan ketika
menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.

4. Asumsi Dasar Akuntansi Pemerintah


Asumsi dasar dalam keuangan di lingkungan pemerintah adalah
anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar
standar akuntansi diterapkan yang terdiri dari:
a. Asumsi kemandirian entitas
Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan maupun akuntasi, berarti
bahwa setiap unit akuntansi dianggap sebagai unit yang mandiri dan
mempunyai kwajiban untuk menyajikan untuk laporan keuangan sehingga

15
tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan
keuangan. Salah satu indikasi terpenuhnya asumsi ini adalah adanya
kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan
tanggung jawab di luar neraca untuk kepentingan wilayah/daerah tempat
berlakunya sebuah undang-undang unyang berdasarkan hukum (yurisdiksi)
tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan sumber
daya dimaksud, utang piutang yang terjadi akibat putusan entitas, serta
terlaksana atau tidaknya program yang telah ditetapkan.
b. Asumsi keseimbangan entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan
berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan tidak
bermaksud melakukan likuiditas atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.
c. Asumsi keturunan dalam satuan uang (monetary meausurement)
Laporan keuangan entitas harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan
dapat dinilai dengan satuan uang, hal ini diperlukan agar memungkinkan
dilakukannya entitas dan pengukuran dalam akuntansi.

5. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Karakteristik kualitatif laporan keuangan adlaah ukuran normative yang
perlu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi
masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa
lalu. Syarat informasi yang relevan antara lain:
a. Relevan
Laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna dalam membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi
masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu.
Syarat informasi yang relevan antara lain:
1) Memiliki manfaat umpan balik (flashback value). Informasi
memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi
mereka di masa lalu.

16
2) Memiliki manfaat prediktif (predictive value). Infromasi dapat membantu
pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil
masa lalu dan kejadian masa kini.
3) Tepat waktu. Informasi yang disajikan tepat waktu sehingga dapat
berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.
4) Lengkap. Informasi akuntansi pemerintah disajikan selengkap mungkin,
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.

b. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi. Informasi yang andal yaitu:
1) Penyajian jujur
2) Dapat diverifikasi
3) Netralis

c. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya atau laporan keuangan
entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara
internal dan eksternal.

d. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud.

17
c. Rangkuman
1. Akuntansi pemerintah adalah suatu cabang ilmu akuntansi yang melengkapi
disiplin ilmu akuntansi yang konsep dan kebiasaan-kebiasaan akuntansi yang
mendasari disiplin akuntansi sebagai suatu keutuhan dan memisahkan berbagai
karakteristik dengan akuntansi bisnis.
2. Karakteristik akuntansi pemerintah meliputi: pemerintah tidak berorientasi laba,
pemerintah membukukan anggaran, akuntansi pemerintah dimungkinkan
mempergunakan lebih dari satu jenis dana, akuntansi pemerintah dimungkinkan
mempergunakan lebih dari satu jenis dana, akuntansi pemerintah akan
membukukan pengeluaran modal, akuntansi pemerintah bersifat kaku, karena
sangat bergantung pada pengaturan perundang-undangan, akuntansi pemerintah
tidak mengenal perkiraan modal dan laba ditahun neraca.
3. Prinsip akuntansi pemerintah yaitu: basis akuntansi, prinsip nilai historis,
prinsip realisasi, prinsip substansi mengungguli bentuk formal, prinsip
periodisitas, prinsip konsistensi, prinsip pengungkapan lengkap, dan prinsip
penyajian wajar.
4. Asumsi dasar akuntansi pemerintah terdiri atas asumsi kemandirian entitas,
asumsi keseimbangan entitas, dan asumsi keterukunan dalam satuan uang.

d. Tugas
Menurut Revrisond Baswir (2000:7), Akuntansi Pemerintah merupakan bidang
akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga
yang bertujuan untuk tidak mencari laba sedangkan menurut Bachtiar Arif, dkk
(2000: 3) mendefinisikan akuntansi pemerintah sebagai suatu aktivitas
pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah
berdasarkan proses pencatatan jasa untuk menyediakan informasi keuangan
pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklafikasian, pengikhtisarkan
suatu transaksi keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi keuangan
tersebut. Menurut Anda apa yang dimaksud dengan akuntansi pemerintah?

18
e. Tes Formatif
1. Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor
publik yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan
keuangan daerah. Bagaimanakah karakteristik akuntansi pemerintah?
2. Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan
berlanjut keberadaannya. Apakah yang dimaksud dengan asumsi kemandirian
entitas?
3. Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material. Apakah yang dimaksud dengan informasi dengan penyajian
jujur?
4. Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran normative yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Apakah yang dimaksud dengan laporan keuangan harus dapat dibandingkan?

19
f. Kunci Jawaban Formatif
1. Karakteristik akuntansi pemerintah meliputi: pemerintah tidak berorientasi laba,
pemerintah membukukan anggaran, akuntansi pemerintah dimungkinkan
mempergunakan lebih dari satu jenis dana, akuntansi pemerintah dimungkinkan
mempergunakan lebih dari satu jenis dana, akuntansi pemerintah akan
membukukan pengeluaran modal, akuntansi pemerintah bersifat kaku, karena
sangat bergantung pada pengaturan perundang-undangan, akuntansi pemerintah
tidak mengenal perkiraan modal dan laba ditahun neraca.
2. Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan maupun akuntasi, berarti
bahwa setiap unit akuntansi dianggap sebagai unit yang mandiri dan
mempunyai kwajiban untuk menyajikan untuk laporan keuangan sehingga tidak
terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.
Salah satu indikasi terpenuhnya asumsi ini adalah adanya kewenangan entitas
untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung jawab di
luar neraca untuk kepentingan wilayah/daerah tempat berlakunya sebuah
undang-undang unyang berdasarkan hukum (yurisdiksi) tugas pokoknya,
termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan sumber daya dimaksud,
utang piutang yang terjadi akibat putusan entitas, serta terlaksana atau tidaknya
program yang telah ditetapkan.
3. Maksudnya adalah informasi yang disajikan tepat waktu sehingga dapat
berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.
4. Laporan keuangan harus dapat dibandingkan maksudnya adalah informasi yang
termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan
dengan laporan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan
lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksterna

20
III. Kegiatan Belajar 3
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta
didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan pemerintah dengan benar
2. Mengidentifikasi peranan laporan keuangan pemerintah dengan benar
3. Mengidentifikasi sistem pembukuan akuntansi pemerintah dengan benar
Mendemonstrasikan organisasi sektor publik dengan percaya diri

b. Uraian Materi
I. Tujuan dan Peran Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas.
1. Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Tujuan pelaporan keuangan pemerintah, antara lain:
a. Menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan
untuk menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya mengenai
posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas.
b. Menydiakan informasi prediktif dan prospektif, menyediakan informasi
untuk memprediksi besar sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi
yang berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari operasi yang
berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait.
c. Mengetahui posisi keuangan entitas dalam hal aset, kewajiban, ekuitas
dana, pendapatan, belanja/beban, dan arus kas.
d. Menyediakan informasi tambahan, termasuk laporan non-keuangan, dapat
dilaporkan bersama-sama dengan laporan keuangan untuk memberikan
gambaran yang lebih komprehensif mengenai aktivitas suatu entitas
selama satu periode.

21
2. Peranan Laporan Keuangan Pemerintah
Peranan pelaporan keuangan pemerintah mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Akuntabilitas yaitu mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
(khususnya keuangan) serta pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan
secara periodic.
b. Manajerial yaitu menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk
perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan
pengendalian yang efektif atas aset, hutang dan ekuitas dana.
c. Transparansi yaitu menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi
masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang
baik.
d. Keseimbagnan antargenerasi (intergeneration equity)
Memberikan informasi mengenai kecakupan penerimaan pemerintah
untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi yang akan
datang akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
e. Evaluasi kinerja yaitu mengevaluasi entitas pelaporan, terutama dalam
penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah untuk
mencapai kinerja yang direncanakan.

3. Sistem Pembukuan Akuntansi Pemerintah


Sistem pembukuan akuntansi pemerintah, antara lain:
a. Pembukuan tunggal
Sebelum ada UU No 17 Tahun 2003, pengelolaan keuangan negara
dilakukan dengan pencatatan tunggal (single entry) dengan
menggunakan cash basis. Akuntasi pemerintah sangat sederhana
(simple), buku yang digunakan antara lain Buku Kas Umum (BKU),
buku kas tunai, buku bank, buku pengawasan dana Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (UYHD), buku pengawasan kredit anggaran
permata anggaran (MAK), buku porsekot, buku pungutan, dan

22
penyetoran pajak). Pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan
mencatat secara tunggal.
Laporan yang dibuat sangat sederhana, antara lain Laporan Keadaan
Kas (LKK) dan Laporan Keadaan Kredit ANggaran (LKKA). Tidak
memerlukan waktu lama untuk membuatnya dan SDM yang
mengerjakan tidak harus professional. Akuntansi berbasis kas
mempunyai beberapa kekurangan antara lain, kurang informatif karena
hanya berisikan informasi tentang aset dan kewajiban. Sistem tata buku
tersebut merupakan sebagian kecil dari akuntasi. Oleh karena itu, dalam
akuntansi terdapat system pencatatan yang lebih baik dan dapat
mengatasi kelemahan di atas. Sistem ini disebut double entry. Sistem
pencatatan double entry inilah yang sering disebut akuntansi.
Ada banyak sistem pencatatan buku, salah satunya adalah sistem
pencatatan buku tunggal (single entry). Dalam sistem ini, pencatatan
transaksi ekonomi hanya dilakukan satu kali. Transaksi yang
mengakibatkan pemasukan kas akan dimasukkan dalam sisi penerimaan,
sedangkan yang mengurangi kas dimasukkan dalam sisi pengeluaran.
Pencatatan semacam itu disebut juga pembukuan.
Sistem tata buku tersebut merupakan sebagian kecil dari akuntansi.
Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu sederhana dan mudah
dipahami. Akan tetapi, sistem ini juga memiliki kelemahan, antara lain
kurang lengkap untuk pelaporan karena hanya dapat melaporkan saldo
kas, dan tidak dapat melaporkan utang, piutang dan ekuitas dana. Juga
sulit untuk melakukan kontrol transaksi, akibatnya sulit menelusuri
kesalahan pembukuan yang terjadi. Pada praktek yang berjalan di
Pemerintah Daerah selama hampir 3 dekade, pencatatan ini
dipraktekkan contohnya dalam Buku Kas Umum (BKU).

23
Contoh pencatatan pada pembukuan tungggal:
Pada 10 November 2010, SMK N 6 Surakarta membeli Aset berupa
Laptop sebanyak 100 unit dengan harga per unit Rp 10.000.000,00.
Pembelian dilakukan secara tunai. Transaksi tersebut akan dicatat pada
buku kas.
BUKU KAS
Tgl Keterangan Pemasukan Pengeluaran Saldo
1-11-2010 Saldo Awal 200.000.000 1-11-2010 Saldo Awal
10-11-2010 Pembelian 100.000.000 100.000.000 10-11-2010
laptop 100 unit

b. Pembukuan berpasangan
Sistem kedua adalah pencatatan double entry atau disebut juga dengan
sistem tata buku berpasangan. Dalam sistem ini pada dasarnya setiap
transaksi ekonomi yang terjadi akan dicatat sebanyak dua kali.
Pencatatan dengan menggunakan sistem ini dinamakan menjurnal.
Dalam pencatatan model ini sisi debit ada di sebelah kiri, sedangkan
sebelah kanan untuk sisi kredit. Untuk menjaga keseimbangan antara
debit dan kredit kita menggunakan persamaan:
Transaksi yang menambah aktiva akan dimasukkan dalam debit,
sedangkan mengurangi aktiva dimasukkan dalam kredit. Tata buku
berpasangan akan mencatat setiap transaksi di dua buku yang berbeda.
Dalam sistem pembukuan berpasangan pengaruh ganda (dua sisi) dari
setiap transaksi akan dicatat pada akun-akun yang tepat. Sistem ini juga
menjadi satu cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat.
Jika setiap transaksi dicatat dengan jumlah debit dan kredit yang sama,
maka jumlah seluruh debit pada akun harus sama dengan jumlah seluruh
kreditnya. Kesamaan antara debit dan kredit menjadi dasar dari sistem
pembukuan (double-entry system) dalam pencatatan transaksi.

24
c. Rangkuman
1. Tujuan laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai
posisi keuangan dan transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas.
2. Peranan laporan keuangan pemerintah mencakup hal-hal berikut yaitu
akuntabilitas, manajerial, transparansi, keseimbangan antargenerasi, dan
evaluasi kinerja.
3. Sistem pembukuan akuntasi pemerintah antara lain: pembukuan tunggal
(single entry) dan pembukuan berpasangan (double entry).

d. Tugas
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas. Apakah kegunaan
laporan keuangan pemerintah dalam menyajikan informasi?

e. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas. Apakah tujuan
laporan keuangan pemerintah?
2. Laporan keuangan mempunyai peranan prediktif dan prospektif. Apakah
yang dimaksud dengan laporan keuangan mempunyai peranan prediktif dan
prospektif?
3. Peranan laporan keuangan pemerintah mencakup akuntabilitas. Apakah
yang dimaksud dengan peranan laporan keuangan pemerintah harus
akuntabilitas?
4. Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas. Bagaimanakah
sistem pembukuan akuntansi pemerintah dalam mengelola keuangan
Negara sebelum adanya UU No. 17 Tahun 2003?

25
Daftar Pustaka

Harti, Dwi., 2019. Buku Pratikum kuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah. Semarang: Erlangga.

Kusmayadi dan Dwi Harti, 2018. buku paket praktikum akuntansi lembaga/instansi pemerintah
SMK/MAK Kelas XI. Semarang: Broto Joyo.

26

Anda mungkin juga menyukai