implementasi dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini
kinerja berdasarkan perencanaan kinerja strategis dan perencanaan kinerja tahunan yang
Proses penyusunan Laporan ini baik disadari maupaun tidak disadari masih banyak
kekurangannya, namun dengan upaya yang sungguh – sungguh dari seluruh stakeholders
yang terlibat dalam penyusunan laporan ini membutuhkan saran, kritik dan masukan aerta
mestinya.
i
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten
Lombok Utara pada tahun 2019 yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kinerja
Pemerintah daerah bahwa terdapat 5 (lima) Misi dan 6 (enam) Tujuan serta terdiri dari 9
Perjanjian kinerja tersebut nantinya akan diukur serta dianalisa berdasarkan target
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran dari masing – masing indikator
pemerintah propinsi Nusa Tenggara Barat maupun pemerintah pusat sepanjang datanya
tersedia. Kemudian juga disajikan program realisasi anggaran yang mendukung realisasi
tujuan, dan faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan atau
indikator kinerja.
Hasil pengukuran serta analis indikator kinerja tujuan akan disajikan dalam bentuk
tabel, grafik maupun gambar yang menyajikan data –data dukung dari masing – masing
indikator yang pada akhirnya menjadi dokumen penyusunan laporan secara utuh. Indikator
Kinerja Tujuan yang yang menjadi target dari pemerintah daerah kabupaten Lombok Utara
lebih mengutamakan outcome dari program – program dari perangkat daerah, sehingga
nantinya pencapaian akan visi dan misi serta tujuan dari pembangunan Kabupaten Lombok
Utara akan menjadi target utama di dalam proses perencanaan maupun kebijakan.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
Tabel 1.1 Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................... 7
Tabel 1.2 Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 7
BAB II......................................................................................................................................... 18
PERENCANAAN KINERJA...................................................................................................... 18
A. Visi ................................................................................................................................. 20
B. Misi ................................................................................................................................ 20
Tabel 2.2 Visi Misi Tujuan Sasaran dan Strategi Kabupaten Lombok Utara .................. 25
iv
Tabel 3.1Pengukuran Kinerja ......................................................................................... 52
Tabel 3.2 Indeks Resiko Bencana Kabupaten Lombok Utara 2019 ................................ 53
Tabel 3.4 Perbandingan Indeks Resiko Bencana Kab di Propinsi NTB Tahun 2018 ..... 56
Tabel 3.11 Indikator Kerja Penurunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup ................... 70
Tabel 3.12 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Di Kabupaten Lombok Utara .................. 73
Tabel 3.20 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama Tahun 2019.................. 84
Tabel 3.21 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kec di Kab. Lombok Utara 2018 ...... 85`
Tabel 3.24 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara 2015- 2019 ........ 91
Tabel 3.26 Nilai Komponen IPM Kabupaten Lombok Utara tahun 2014 - 2018............ 94
v
Tabel 3.27 Indeks Pembangunan NTB 2019 .................................................................. 96
Tabel 3.28 Indeks Pembanguan Manusia (IPM) Indonesia 2014- 2018 ......................... 96
Tabel 3.32 Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Lombok Utara 2014- 2018 104
Tabel 3.33 Perbandingan IPM dan IPG Kabupaten /Kota Se Nusa Tenggara Barat ....... 108
Tabel 3.36 Jumlah Sumber Daya Manusia Pelaksana IPG ............................................. 117
Tabel 3.38 Jenis Lapangan Usaha Kabupeten Lombok Utara 2019................................ 119
Tabel 3.39 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 – 2019 ......................................... 121
Tabel 3.41 Sumber Daya Manusia Pertumbuhan Ekonomi Daerah ................................ 129
Tabel 3.43 Penduduk Miskin Kabupaten Lombok Utara 2015 -2019 ............................. 131
Tabel 3.44 Jumlah Peesentase Penduduk Miskin Indonesia 2019 .................................. 133
Tabel 3.46 Sumber Daya Manusia Indikator Penurunan Angka Kemiskinan ................. 137
Tabel 3.49 Nilai Komponen Pengungkit A Kab. Lombok Utara tahun 2019 ................. 139
Tabel 3.50 Nilai Komponen Pengungkit B Kab. Lombok Utara tahun 2019 .................. 130
Tabel 3.51 Nilai Reformasi Birokrasi Kabupaten/ Kota di NTB ................................... 143
vi
Tabel 3.57 Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan ....................................................... 155
Tabel 3.58 Sumber Daya Manusia Pelaksana Reformasi Birokrasi ................................ 159
Tabel 3.60 Realisasi Indikator Kinerja berdasarkan komponen pendukung 2019 ......... 161
Tabel 3.61 Data Jalan Kabupaten Menurut Kemantapan Jalan tahun 2016 – 2019 ........ 162
Tabel 3.62 Penyediaan Air Bersih Per Kecamatan Tahun 2019 ..................................... 163
Tabel 3.63Kondisi Perumahan di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012-2018 ............ 165
Tabel 3.65 Realisasi program dan Kegiatan Indikator Infrastruktur Dasar ..................... 170
Tabel 3.66 Sumber Daya Manusia Indikator Infrastruktur Dasar ................................... 172
vii
DAFTAR GRAFIK
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
BAB II......................................................................................................................................... 18
PERENCANAAN KINERJA...................................................................................................... 18
A. Visi ................................................................................................................................. 20
B. Misi ................................................................................................................................ 20
Grafik 3.1 Trend Indeks Resiko Bencana Kabupaten Lombok Utara 2019 .................... 55
Grafik 3.2 Indeks Pembangunan Gender Indonesia tahun 2010- 2018 .......................... 105
Grafik 3.4 Persentase Rumah Tangga dengan Atap Rumah Layak di Kab Lombok
viii
DAFTAR GAMBAR
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
BAB II......................................................................................................................................... 18
PERENCANAAN KINERJA...................................................................................................... 18
Gambar 3.2 Bupati Lombok Utara Meninjau Kegiatan Rehab Rekon Pasca Gempa ...... 69
Gambar 3.3 Wakil Bupati Lombok Utara Menyerahkan Bantuan BPJS Ketenagakerjaan
Gambar 3.4 Bupati Lombok Utara Menanam Pohon dalam Kegiatan Penghijauan ........ 73
Gambar 3.5 Sekretaris Daerah Lombok Utara dalam Kegiatan Penanaman Mangrove .. 81
Gambar 3.6 Bupati Lombok Utara Mengecek Kesiapan Angkutan Kebersihan ............. 81
Gambar 3.7 Bupati Lombok Utara Meninjau Pengamanan Hari Raya Keagamaan ........ 90
Gambar 3.8 Bupati Lombok Utara Meninjau Hari Raya Keagamaan ............................. 90
Gambar 3.10 Bupati Lombok Utara Mengunjungi Kegiatan Belajar Mengajar Anak .... 103
Gambar 3.11 Bupati Lombok utara Mengecek Kesiapan Armada Kesehatan................. 103
Gambar 3.12 Penandatanganan Kerja sama oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Gambar 3.13 Bupati Lombok Utara Menghadiri Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini . 174
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap Instansi pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun
2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan kinerja
instansi pemerintah selanjutnya secara teknis diatur dalam Peraturan Presiden Republik
pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja.
menyusun:
B. Potensi Daerah
Tenggara Barat. Secara geografis, Kabupaten Lombok Utara berbatasan langsung dengan
Laut Jawa di sebelah Utara, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Lombok
1
Barat. Sebelah Timur berbatasan dengan Lombok Tengah, Lombok Timur dan sebelah
Barat berbatasan dengan Selat Lombok.Sungai merupakan salah satu sumber air yang
penting bagi penduduk Kabupaten Lombok Utara. Jumlah sungai yang mengalir di
Kabupaten Lombok Utara sebanyak 29, yang sebagian besar mengalir di Kecamatan Bayan
Gambar 1.1
Luas wilayah Kabupaten Lombok Utara mencapai 80.953 hektar. Sebagian besar
lahan yang ada di Kabupaten Lombok Utara merupakan lahan bukan sawah terutama untuk
lahan kebun dan hutan. Berdasarkan pembagian daerah administratif pada tahun 2018,
wilayah Kabupaten Lombok Utara, terbagi menjadi 5 kecamatan, dengan jumlah desa
sebanyak 33 desa. Kecamatan Bayan dengan jumlah desa sebanyak 9 desa merupakan
kecamatan dengan jumlah desa terbanyak dibandingkan dengan desa di kecamatan lainnya.
2
C. Kewenangan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
hanya dalam daerah kabupaten/kota dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien
kewenangan daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan
1) Pendidikan;
2) Kesehatan;
6) Sosial.
b. Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi:
1) Tenaga kerja;
3) Pangan;
4) Pertanahan;
5) Lingkungan hidup;
3
6) Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
9) Perhubungan;
14) Statistik;
15) Persandian;
16) Kebudayaan;
18) Kearsipan.
2) Pariwisata;
3) Pertanian;
4) Kehutanan;
6) Perdagangan;
7) Perindustrian; dan
8) Transmigrasi.
4
D. Perangkat Daerah
daerah Kabupaten Lombok Utara yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Sebagai tindak lanjutnya ditetapkan Peraturan
Bupati Lombok Utara Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara. Susunan Perangkat Daerah (PD) Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara tahun 2019 dengan jumlah sebanyak 30 perangkat daerah, yaitu:
5
18. DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
19. DINAS TENAGA KERJA, PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU
20. INSPEKTORAT
21. KANTOR CAMAT BAYAN
22. KANTOR CAMAT GANGGA
23. KANTOR CAMAT KAYANGAN
24. KANTOR CAMAT PEMENANG
25. KANTOR CAMAT TANJUNG
26. KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
27. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
28. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN
29. SEKRETARIAT DAERAH
30. SEKRETARIAT DPRD
Di samping itu untuk mengoptimalkan pelayanan publik, pada perangkat daerah
juga Unit Pelaksana Teknis (UPT). UPT Pemerintah Kabupaten Lombok Utara tahun 2019
6
Berdasarkan Perangkat Daerah dan UPT yang dibentuk terdapat satuan organisasi
atau jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2019
Tabel 1.1
Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Sekolah Dasar 18
2 SLTP 40
3 SLTP Kejuruan 1
4 SLTA 731
5 SLTA Kejuruan 54
6 Diploma I 12
7 Diploma II 201
8 Diploma III/Sarjana Muda 320
9 Diploma IV 26
10 S-1/Sarjana 1196
11 S-2 92
12 S-3/Doktor 1
Jumlah Total 2692
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah 2019
Tabel 1.2
Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Jenis Kelamin
7
Tabel 1.3
Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan/Ruang
8
Tabel 1.4
9
E. Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara ditetapkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). APBD tahun 2019 Kabupaten Lombok Utara adalah sebagai berikut:
Tabel 1.5
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten Lombok Utara
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2019
KODE REALISASI
REKENING URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL
4 PENDAPATAN 1,105,101,897,437.67 938,917,894,709.14 111,661,098,255.49 1,050,578,992,964.63 (54,522,904,473.04)
4.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil 37,249,970,000.00 26,944,663,800.00 1,890,945,200.00 28,835,609,000.00 (8,414,361,000.00)
Bukan Pajak
4.2.2 Dana Alokasi Umum 408,751,699,000.00 408,751,699,000.00 0.00 408,751,699,000.00 0.00
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 310,343,282,569.00 254,322,103,183.00 37,402,100,244.00 291,724,203,427.00 (18,619,079,142.00)
12
4.3.6 Pendapatan Lainnya 94,125,826,000.00 94,125,825,000.00 0.00 94,125,825,000.00 (1,000.00)
13
F. Isu Strategis
Isu – isu strategis yang menjadi permasalahan Kabupaten Lombok Utara
pelaksanaan urusan pembangunan selama periode RPJMD yang lalu diuraikan sebagai
berikut :
pembangunan.
5. Sektor pertanian sebagai lapangan usaha utama penduduk (54%) dan kontributor
pariwisata.
pariwisata.
penanggulangan kemiskinan.
14
9. Pertumbuhan aktivitas pariwisata belum memberikan dampak yang optimal
10. Masih tingginya angka kematian bayi karena faktor ekonomi dan faktor sosial
budaya.
pola hidup bersih dan sehat serta perlindungan ibu dan anak.
promotif/preventif.
14. Belum optimalnya peran tokoh masyarakat/tokoh agama, tokoh budaya dalam
15. Belum terbangunnya koordinasi dan sinergi yang baik antara stakeholder
pembangunan kesehatan.
18. Sarana prasarana untuk semua jenjang pendidikan belum memenuhi Standar
Pelayanan Minimimal.
tinggi.
15
24. Rendahnya kapasitas birokrasi.
29. Potensi sumber air baku belum terkelola dan terdistribusi dengan baik.
31. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan
regional, dirumuskan isu strategis pembangunan daerah tahun 2016-2021 sebagai berikut :
sumberdaya lokal.
16
Gambar 1.2
Isu strategis Kabupaten Lombok Utara
Ketangguhan
terhadap bencana
dan adaptasi
perubahan iklim
serta
mempertahankan
daya dukung
lingkungan
Penanggulangan
Pemenuhan kemiskinan secara
infrastruktur dasar holistik dan
yang merata dan terintegrasi berbasis
berkeadilan potensi sumberdaya
Isu lokal
Strategis
Peningkatan Kualitas
Reformasi Birokrasi
Sumberdaya Manusia
dan Peningkatan
yang Berbudi Pekerti
Kualitas Pelayanan
Luhur dan Berdaya
Publik
Saing
17
BAB II
PERANCANAAN KINERJA
Penyusunan perencanaan kinerja adalah rangkaian proses pengambilan keputusan
yang berorientasi pada hasil yang dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima
tahun secara sistematis dan kesinambungan dengan memperhtungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau yang mungkin akan ada, karena itu perencanaan kinerja memuat
sejumlah fakta, persoalan dan argumentasi mendasar dalam pemilihan program, kesiapan
dalam rangka mencapai tujuan. Rencana strategis lima tahun yang disusun kabupaten
Lombok Utara berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMD) tahun 2016 –
2021.
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan nasional, provinsi serta visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara periode 2016-2021 yang responsif
terhadap kejadian bencana. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan
OPD), Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) OPD
18
dan dokumen penganggaran serta indikator kinerja pembangunan daerah responsif
bencana;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar ruang, antar waktu
dan berkelanjutan.
Kabupaten Lombok Utara memerlukan suatu filosofi yang mampu menjadi pedoman
YME;
19
Berdasarkan filosofi pembangunan daerah Kabupaten Lombok Utara tersebut
ditetapkan Visi - Misi Pembangunan Kabupaten Lombok utara periode 2016-2021 sebagai
berikut.
A. Visi
Visi pembangunan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2021 adalah :
1. Religius, artinya masyarakat yang taat beragama, berbudi pekerti luhur dan
yang sama di depan hukum, dan setiap orang mendapatkan hak menurut
kewajibannya.
B. Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lombok Utara Tahun
20
1. Percepatan Pembangunan Ketangguhan Terhadap Bencana dan
dan Berbudaya
Bencana
Pasca Bencana
berikut :
2. Meningkatkan kualitas akhlak dan budi pekerti berdasarkan nilai luhur agama
dan budaya
Potensi daerah
21
1. Terwujudnya ketahanan masyarakat terhadap bencana secara progresif
pertumbuhan ekonomi)
Keterkaitan, visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2016-2021
Visi : Terwujudnya Lombok Utara yang Religius, Berbudaya, Adil dan Sejahtera.
22
Tabel 2.1
Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
23
perekonomian sektor
pariwisata
(dampak wisata thd
pertumbuhan ekonomi)
4. Percepatan Reformasi 4.1.Meningkatkan 4.1.1.Pelayanan Publik
Birokrasi dan kualitas tata kelola Berkualitas dan
Peningkatan Kualitas pemerintahan dan Memuaskan Masyarakat
Pelayanan Publik Pasca pelayanan publik 4.1.2.Akuntabilitas kinerja dan
Bencana pengelolaan keuangan
dalam kategori baik
5. Percepatan Pemerataan 5.1.Meningkatkan 5.1.1.Terpenuhinya kebutuhan
Pembangunan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar
Infrastruktur dan infrastruktur
Konektifitas Antar
Wilayah Pasca Bencana
Sumber:Bappeda2019
24
Tabel 2.2
Visi Misi Tujuan Sasaran dan Strategi Kabupaten Lombok Utara
Visi: Terwujudnya Lombok Utara yang Religius, Berbudaya, Adil dan Sejahtera
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Misi 1 : Percepatan Pembangunan Ketangguhan Terhadap Bencana dan Mempertahankan Daya Dukung Lingkungan
1. Terbangunnya ketahanan terhadap bencana 1. Terwujudnya ketahanan masyarakat 1. Optimalisasi pengurangan resiko
secara progresif dan terjaganya kualitas terhadap bencana secara progresif bencana
lingkungan hidup
2. Lingkungan hidup lestari 1. Optimalisasi pemberdayaan
masyarakat untuk pengelolaan sampah
dari sumbernya
2. Sinergi dan Koordinasi antar SKPD
(sekolah adiwiyata, pengembangan
lahan pekarangan)
3. Optimalisasi pengawasan kualitas
lingkungan
4. Optimalisasi kearifan lokal untuk
menjaga kelestarian lingkungan
Misi 2: Percepatan Perwujudan Masyarakat Lombok Utara yang Beriman, Bertaqwa dan Berbudaya
1. Meningkatkan kualitas akhlak dan budi 1. Meningkatnya pemahaman masyarakat 1. Revitalisasi gerakan kembali ke Khittah
25
Visi: Terwujudnya Lombok Utara yang Religius, Berbudaya, Adil dan Sejahtera
TUJUAN SASARAN STRATEGI
pekerti berdasarkan nilai luhur agama dan terhadap nilai-nilai keagamaan Pendidikan
budaya 2. Mobilisasi, optimalisasi peran
lembaga/tokoh agama
Misi 3: Percepatan Pemulihan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Pasca Bencana
1. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat 1. Meningkatnya kualitas kesehatan 1. Optimalisasi pendekatan promotif
Pasca Bencana masyarakat preventif
2. Sinergi dan Koordinasi antar SKPD
dan Desa
3. Revitalisasi Posyandu sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan Ibu dan
Anak
2. Meningkatnya kualitas pendidikan 1. Revitalisasi gerakan kembali ke
masyarakat Khittah Pendidikan
2. Percepatan peningkatan partisipasi
pendidikan
3. Optimalisasi peningkatan melek huruf
dan rata-rata lama sekolah terutama
bagi perempuan
26
Visi: Terwujudnya Lombok Utara yang Religius, Berbudaya, Adil dan Sejahtera
TUJUAN SASARAN STRATEGI
3. Meningkatnya kesetaraan Gender 1. Intensifikasi pemberdayaan perempuan
2. Optimalisasi pelayanan perlindungan
perempuan dan anak
3. Revitalisasi kearifan lokal terkait
perlindungan perempuan dan anak
4. Meningkatnya ketahanan dan keragaman 1. Diversifikasi bahan pangan
pangan masyarakat 2. Optimalisasi pemanfaatan pekarangan
untuk penyediaan pangan
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi 1. Optimalisasi pemberdayaan ekonomi
daerah dan menurunnya kemiskinan dan penanggulangan kemiskinan
sesuai potensi daerah
2. Penanggulangan kemiskinan holistik
dan terintegrasi (money follow
program)
6. Meningkatnya perekonomian sektor 1. Penataan destinasi dan promosi
pariwisata (dampak wisata terhadap
pertumbuhan ekonomi)
7. Tumbuhnya ekonomi pedesaan 1. Revitalitasi Bumdes
27
Visi: Terwujudnya Lombok Utara yang Religius, Berbudaya, Adil dan Sejahtera
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Misi 4: Percepatan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Pasca Bencana
1. Meningkatkan kualitas tata kelola 1. Pelayanan Publik Berkualitas dan 1. Inovasi Pelayanan Publik
pemerintahan dan pelayanan publik Memuaskan Masyarakat 2. Optimalisasi sistem berbasis Teknologi
Informasi, sarana prasarana melalui
rehabilitasi dan rekonstruksi pusat
pemerintahan, SDM dan lain-lain
untuk memenuhi Kualitas Pelayanan
Publik sesuai perundang-undangan
2. Akuntabilitas kinerja dan pengelolaan 1. Optimalisasi sistem berbasis Teknologi
keuangan dalam kategori baik Informasi, sarana prasarana, SDM dan
lain-lain untuk membangun Sistem
Akuntabilitas sesuai peraturan
perundang-undangan
2. Sinergi dan Koordinasi antar SKPD
stake holder
Misi 5: Percepatan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur dan Konektifitas Antar Wilayah Pasca Bencana
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas 1. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur 1. Optimalisasi pembiayaan DAK untuk
infrastruktur dasar prioritas daerah
28
Visi: Terwujudnya Lombok Utara yang Religius, Berbudaya, Adil dan Sejahtera
TUJUAN SASARAN STRATEGI
2. Optimalisasi Distribusi sumber air
untuk irigasi pertanian lahan kering
dan sumber air minum
3. Revitalisasi sumber air/sumur bor
4. Optimalisasi keberdayaan masyarakat
5. Optimalisasi pemanfaatan energi
terbarukan
29
Tabel 2.3
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN LOMBOK UTARA
30
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
31
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
pekarangan)
Optimalisasi
pengawasan kualitas
lingkungan
Optimalisasi
kearifan lokal untuk
menjaga kelestarian
lingkungan
Penggencaran
pengolah- sampah
dari sumbernya
Penggencaran peran
MKD
32
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
vegetasi Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan
Lingkungan
Hidup
33
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
34
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
5 Meningkatnya Optimalisasi Usia Harapan Tahun 65.59 67.13 Program Upaya Kesehatan Dinas Kesehatan
kualitas pendekatan promotif Hidup Kesehatan
35
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
36
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
37
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
pendidikan
SD Sederajat % 108.77 100 Program Wajib Pendidikan Dikpora
Optimalisasi Belajar
peningkatan melek Pendidikan Dasar
huruf dan rata-rata Sembilan Tahun
lama sekolah
SMP % 98.24 100 Program Wajib Pendidikan Dikpora
terutama bagi
Sederajat Belajar
perempuan
Pendidikan Dasar
Integrasi pendidikan Sembilan Tahun
akhlak dan budi
Angka
pekerti dalam
Partisipasi
kurikulum
Murni
pendidikan
formal/non formal
SD Sederajat % 96.37 99.5 Program Wajib Pendidikan Dikpora
38
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
39
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
Sederajat Belajar
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
7 Meningkatnya Optimalisasi layanan Indeks Indeks 84.01 88.51 Program Pember-dayaan Dinas Sosial PP
kesetaraan PTP2A, Pembanguna Pengarusuta maan Perempuan PA
Gender Penggencaran n Gender Gender
kesetaraan dalam
Program Pendidikan Dikpora,
mengakses
Kesetaraan
pendidikan,
Pendidikan
pendidikan luar
sekolah bagi
Program Pertanian,Ketahana Dinas Pertanian,
perempuan,
Pemberdayaan n Pangan, Dinas Koperasi
pencegahan
Ekonomi Perikanan, UMKM Perindag,
pernikahan usia anak
Perempuan Perindustrian Dinas Perikanan
8 Meningkatnya Diversifikasi bahan Skor Pola % 79.4 86.7 Program Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan
ketahanan dan Pangan Optimalisasi Pangan Ketahanan Pangan dan
40
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
9 Meningkatnya Optimalisasi Pertumbuhan % 4.6 4.25 Lintas Program Lintas Urusan Lintas SKPD
Pertumbuhan pemberdayaan ekonomi
Ekonomi ekonomi dan daerah
daerah dan penanggulangan
% penurunan % 34.14 27,33 Lintas Program Lintas Urusan Lintas SKPD/
menurunnya kemisknan sesuai
kemiskinan TKPD
kemiskinan potensi daerah,
Penanggulangan
Jumlah KK KK 3.300 Lintas Program Lintas Urusan Lintas SKPD/
kemiskinan holistik
miskin yang TKPD
dan terintegrasi
diintervensi
(money follow
pemberdayaa
program)
n ekonomi
(kumulatif)
Prioritas penanganan
pada Desa paling
Angka % 2.15 1.85 Lintas Program Lintas Urusan Lintas SKPD/
41
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
(target
Industrialisasi hasil
kumulatif)
pertanian
42
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
sektor Pengembangan
Revitalisasi Bumdes
industri Industri Kecil dan
TKPKD
Indeks Gini Indeks 0.297 0.319 Lintas Program Lintas Urusan Lintas SKPD/
Ratio TKPD
10 Meningkatnya Penataan destinasi, Jumlah Orang 535,524 1,000,000 Program Pariwisata Dinas Pariwisata
perekonomian promosi, kunjungan Pengembangan
sektor pengembangan wisatawan Pemasaran
pariwisata destinasi berbasis Pariwisata
(dampak wisata masyarakat
terhadap
Rata-rata Hari 3.5 2.6 Program Pariwisata Dinas Pariwisata
pertumbuhan
lama tinggal Pengembangan
ekonomi)
wisatawan Destinasi
Pariwisata
43
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
11 Tumbuhnya Revitalitasi Bumdes, Persentase % 6.00 90.00 Bantuan Lintas urusan BPM, Dinas
ekonomi Meningkatkan Bumdes Keuangan ke Perindag, Desa
pedesaan Bantuan keuangan dengan Desa
kepada Desa untuk modal
Revitaliasi Bumdes minimal 450
Juta
12 Pelayanan Inovasi Pelayanan Indeks Indeks NA 80 Lintas Program Lintas Urusan Semua SKPD,
Publik Publik Kepuasan Setda/Organisasi
Berkualitas dan Masyarakat
Optimalisasi sistem
Memuaskan
berbasis Teknologi Nilai Indeks 12.95 80 Lintas Program Lintas Urusan Semua SKPD,
Masyarakat
Informasi, sarana Kepatuhan Setda/Organisasi
prasarana, SDM dan Pemenuhan
lain-lain untuk Standar
memenuhi Kualitas Pelayanan
Pelayanan Publik Publik
sesuai perundang-
44
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
undangan
Mengedepankan
pelayanan dari hati
(Pelayanan ramah,
cepat, murah dan
transparan)
13 Akuntabilitas Optimalisasi sistem Nilai Indeks C B Lintas Program Lintas Urusan Semua OPD,
kinerja dan berbasis Teknologi Akuntabilitas Inspektorat
pengelolaan Informasi, sarana
Maturitas Indeks Level 1 Level 3 Lintas Program Otonomi Daerah Semua OPD,
keuangan prasarana, SDM dan
SPIP Inspektorat,
dalam kategori lain-lain untuk
baik membangun Sistem
Akuntabilitas sesuai
peraturan
perundang-undangan
Sinergi dan
45
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
Koordinasi antar
SKPD stake holder
Evaluasi kinerja
sebagai indikator
utama evaluasi
kinerja organisasi,
jabatan dan personil
Pengarusutamaan
keterbukaan
informasi
46
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
47
Capaian Kinerja OPD
Sasaran Strategi/Arah Indikator
No Satuan Program Urusan Penanggung
Strategis Kebijakan Kinerja Kondisi Kondisi
Awal Akhir Jawab
48
Tabel 2.4
49
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2019 telah melakukan revisi
dokumen RPJMDP sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun
2017, proses penyusunan Perubahan RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2021
periode 5 tahun kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
dijabarkan kembali dalam Perubahan Renstra OPD se Kabupaten Lombok Utara Tahun
2016-2021 dalam bentuk program dan kegiatan yang disertai kebutuhan pendanaan.
ketahanan terhadap bencana secara progresif dan terjaganya kualitas lingkungan hidup,
Meningkatkan kualitas akhlak dan budi pekerti berdasarkan nilai luhur agama dan budaya,
tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik dan Meningkatkan kuantitas dan kualitas
infrastruktur yang dilaksanakan dengan strategi holistik integratif sesuai dengan tugas dan
– indikator yang termuat dalam dokumen RPJMD, sehingga nantinya dalam penyajian
50
dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2019 memuat beberapa indikator – indikator yang menguatkan kepada program –
melalui pengukuran kinerja atas perencanaan kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Tahun 2019. Bab ini akan disajikan uraian pengukuran kinerja, dan analisis
capaian kinerja, membandingkan realisasi dengan target, capaian tahun lalu. Kemudian
51
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukukuran kinerja dengan membandingkan antara realisasi dan rencana/
target yang di tetapkan dikelompokan dalam nilai dan predikat kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pengukuran Kinerja
1 ≥ 95 Sangat Berhasil
52
B. ANALISIS PENGUKURAN KINERJA
1. Analisis misi ”Percepatan Pembangunan Ketangguhan Terhadap Bencana
dan Mempertahankan Daya Dukung Lingkungan” dengan Tujuan ”
Terbangunnya ketahanan terhadap bencana secara progresif dan terjaganya
kualitas lingkungan hidup”.
secara progresif dan terjaganya kualitas lingkungan hidup” dengan mencakup dua
indikator yaitu Penurunan Indeks Resiko Bencana dan Indeks Kualitas Lingkungan hidup
Tabel 3.2
Indeks Resiko Bencana Kabupaten Lombok Utara 2019
Tahun 2019 Tahun Tahun
Indikator Satuan 2020 2021
Kinerja Target Realisasi Capaian Target Target
Penurunan Indeks Indeks 144.31 120.62 119% 119.28 107.35
Resiko Bencana
Sumber:BPBD Kab.Lombok Utara 2019
Pada Indikator Kinerja Penurunan Indeks Resiko Bencana dengan target indeks
144.31 dengan realisasi sebesar 120.62 dengan tingkat capaian sebesar 116 % melebihi
dari target yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Pada penentuan target tahun
2020 pada indeks 119,28 dan pada target tahun 2021 indeks sebesar 107,35. Realisasi yang
diperoleh pada tahun 2019 sebesar 120.62 hanya seliish sebesar 1.35 point. Diharapkan
nantinya pada tahun 2020 realisasi indikator kinerja Resiko bemcana dapat melampaui dari
53
Tabel 3.3
Indeks Penurunan Resiko Bencana 5 Tahun Terakhir
TAHUN TARGET RPJMD REALISASI IRB CAPAIAN
2015 152.40 152.40 100%
2016 149.81 152.40 98%
2017 147.26 139.00 106%
2018 147.26 120.62 122%
2019 144.31 106.09 134%
Sumber:BPBD Kab.Lombok Utara 2019
Pada tabel diatas dapat dilihat target, realisasi dan capaian Indeks Penurunan
Resiko Bencana dari kurun waktu tahun 2015 sampai 2019 dari tabel tersebut penentuan
target RPJMD mengalami peningkatan IRB dari 147.26 menjadi 144.31 dengan reliasasi
IRB pada tahun 2018 sebesar 120.62 dan tahun 2019 ditetapkan sebesar 106.09% melebihi
dari terget yang telah ditetapkan. Pencapaian tersebut tidak mudah mengingat bencana
gempa bumi yang terjadi pada bulan agustus tahun 2018 yang menghancurkan sebagian
besar bangunan yang ada dikabupaten lombok utara. Percepatan pembangunan terkait
dengan rehabilitasi dan rekonstruksi terus di laksanakan oleh sinergitas anatara pemerintah
54
Grafik 3.1
Trend Indeks Resiko Bencana Kabupaten Lombok Utara 2019
Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id/irbi/kabupaten
Menurut Data dari Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) yang dtelah
diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2018, terlihat
dari tabel diatas bahwa kabupaten Lombok Utara dalam penggulangan bencana mengalami
angka penururunan setiap tahunnya. Angka penurunan tersebut terlihat dalam kurun waktu
hampir 5 tahun, indeks resiko bencana turun dari tahun 2015 sebesar 152.40 sampai
dengan tahun 2019 sebesar 106.9 dengan persentase penurunan sebesar 143%. Pada tahun
– tahun kedepanya trend grafik makin turun dengan adanya kebijakan – kebijakan
55
Tabel 3.4
Perbandingan Indeks Resiko Bencana Antar
Kabupaten di Propinsi NTB Tahun 2018
Propinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 (delapan) Kabupaten dan 2 (dua) Kota,
dari data diatas dapat dilihat perbandingan antara kabupaten indeks Resiko bencana pada
tahun 2018. Kabupaten Lombok Utara dari kurun waktu 2015 sampai dengan 2018
mengalami penurunan dari serta masuk kelas resiko sedang dengan nilai pada tahun 2018
Lombok Timur dan sumbawa barat serta Sumbawa yang masuk dalam kelas resiko Tinggi.
Hal ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Lombok Utara mempunyai komitmen untuk
56
Tabel 3.5
Indeks Resiko Bencana Provinsi
hasil indeks resiko bencana propinsi, dimana Propinsi Nusa Tenggara Barat memperoleh
skore sebesar 139.92 dengan kelas resiko kategori sedang. Hasil yang diperoleh oleh
propinsi Nusa Tenggara Barat dibandingkan dengan Kabupaten Lombok Utara lebih tinggi
kelas resiko bencana, dimana Kabupaten Lombok Utara memperoleh nilai sebesar 120.62
Pengertian dari Bahaya (H)/ (Hazard) adalah semua jenis potensi bencana yang
57
konstruksi yang lemah. 2. kerentanan social seperti : kemiskinan, tingkat pertumbuhan
penduduk tinggi dan lain – lain, Sedangkan kapasitas ( c ) yang cara pengukurannya
disebut indeks ketahanan daerah (IKD) adalah kemampuan untuk memberikan tanggapan
terhadap situasi tertentu dengan sumber daya yang tersedia. Instansi yang berhak
mengeluarkan hasil perhitungan Indeks Resiko Bencana adalah BNPB pusat dikarenakan
lain Hazard / Bahaya (H), Vulnerability / Kerentanan (V) dan capacity / Kapasitas (c).
yang menjadi fokus / ranah dan kewenangan BPBD kab/ Kota adalah nilai Kapasitas (c)
atau dalam penilaiannya disebut dengan indeks ketahanan daerah. Sesuai dengan perka
BNPB No. 3 tahun 2012 tentang Panduan Penilaian Kapasitas Daerah Dalam
58
Tabel 3.6
7 (Tujuh) Indeks Prioritas
LOGISTIK
BENCANA
MITIGASI BENCANA
DARURAT BENCANA
Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id/irbi/kabupaten
Bencana Indonesia, dimana dalam indeks tersebut memetakan potensi – potensi bencana
yang ada dimasing – masing daerah di wilayah Indonesia. BNPB telah memetakan ada 7
Indeks Prioritas yang menjadi Fokus daerah dalam penanganan bencana. Kabupaten
Lombok Utara pada tabel indeks prioritas tersebut terdapat 7 Prioritas yang dari tujuh
Lombok Utara.
59
Tabel 3.7
7 Prioritas Rekomendasi Kebijakan Kabupaten Lombok Utara
60
Bencana Sertifikasi Personil Pemanfaatan dan Kelola dan
PB untuk Pengelolaan Air Sumberdaya untuk
Peningkatan Kapabilitas Penggunaan Permukaan untuk Penanganan
dan Tata Kelola BPBD Peralatan PB Pengurangan Risiko Darurat bencana
Bencana Banjir berdasarkan
Optimalisasi Pencapaian Penyelenggaraan Kekeringan Perencanaan
Fungsi Forum PRB Latihan Kontijensi
Kesiapsiagaan Penguatan Aturan
Penguatan Fungsi Daerah secara Daerah tentang Penguatan Sistem
Pengawasan dan Bertahap, Berjenjang Pengembangan Peringatan Dini
Penganggaran Legislatif dan Berlanjut Sistem Pengelolaan Bencana Banjir
dalam Pengurangan dan Pemantauan Daerah
Risiko Bencana di Penyusunan Kajian Area Hulu DAS
Daerah Kebutuhan Peralatan untuk Deteksi dan Penguatan
dan Logistik Pencegahan Kapasitas Tata
Kebencanaan Daerah Bencana Banjir Kelola dan
Bandang Sumberdaya untuk
Monitoring Penanganan
Ketersediaan dan Penerapan Darurat bencana
Kesiapan Peralatan Bangunan Tahan Tanah Longsor
dan Logistik Gempabumi pada berdasarkan
Kebencanaan Daerah pemberian IMB Perencanaan
Kontijensi
Penyediaan Gudang Pembangunan zona
Logistik peredam Penguatan Sistem
Kebencanaan Daerah gelombang tsunami Peringatan Dini
di daerah berisiko Bencana Tanah
Peningkatan Longsor Daerah
akuntabilitas Pemeliharaan dan
pemeliharaan Peningkatan Penguatan
peralatan dan Ketahanan tanggul, Kesiapsiagaan
jaringan penyediaan embung, waduk dan menghadapi
logistik untuk taman kota di bencana
efektivitas Daerah Berisiko Kebakaran Hutan
penanganan masa Banjir dan Lahan melalui
krisis dan darurat Perencanaan
61
bencana Pengurangan Kontijensi
Frekuensi dan
Penyusunan Strategi Dampak Bencana Penguatan Sistem
dan Mekanisme Tanah Longsor Peringatan Dini
Penyediaan melalui konservasi Bencana
Cadangan Listrik vegetatif DAS Kebakaran Hutan
untuk Penanganan dan Lahan Daerah
Darurat Bencana
Penguatan
Pemenuhan Kesiapsiagaan
Kebutuhan Pangan menghadapi
untuk Kondisi bencana erupsi
Bencana gunungapi melalui
Perencanaan
Kontijensi
Penguatan Sistem
Peringatan Dini
Bencana erupsi
gunungapi Daerah
Penguatan
Kapasitas dan
Sarana Prasarana
Evakuasi
Masyarakat untuk
Bencana Erupsi
Gunungapi
Penguatan
Kesiapsiagaan
menghadapi
bencana
Kekeringan
melalui
Perencanaan
62
Kontijensi
Penguatan Sistem
Peringatan Dini
Bencana
Kekeringan
Daerah
Penguatan
Kesiapsiagaan
menghadapi
bencana Banjir
Bandang melalui
Perencanaan
Kontijensi
Penguatan Sistem
Peringatan Dini
Bencana Banjir
Bandang Daerah
Penguatan
Mekanisme
Penetapan Status
Darurat Bencana
Penguatan
Mekanisme
Sistem Komando
Tanggap Darurat
Bencana
Pelaksanaan Kaji
Cepat untuk
Penetapan Status
63
Darurat Bencana
Pelaksanaan
Penyelamatan dan
Pertolongan
Korban pada Masa
Krisis
Penguatan
Kebijakan dan
Mekanisme
Perbaikan Darurat
Bencana
Penguatan
Kebijakan dan
Mekanisme
Pengerahan
bantuan
Kemanusiaan
kepada
Masyarakat
Terdampak
Bencana
Penguatan
Mekanisme
Penghentian
Status Darurat
Bencana
Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id/irbi/kabupaten
64
Gambar 3.1
Prioritas Rekomendasi Kebijakan
Secara garis besar BPBD telah melampaui target capaian indikator kinerja
penurunan nilai indeks resiko bencana (IRB), terbukti capaian kinerja BPBD pada tahun
2019 mencapai 116% dari target yang ditentukan dalam RPJMD, akan tetapi hasil kinerja
BPBD akan lebih baik lagi apabila permasalahan dan hambatan dalam rangka pencapaian
kinerja tersebut dapat diselesaikan. Permasalahan yang terjadi dalam penurunan nilai
indeks resiko bencana adalah tidak meratanya pelaksanaan program – program dalam
usaha penurunan indeks resiko bencana. Hal ini dapat dilihat dari grafik inarisk BNPB
65
Untuk mencapai hal tersebut fokus program kegiatan kerja BPBD untuk tahun –
bencana
Dengan fokus program kegiatan pada indeks prioritas diatas diharapakan dapat
meningkatakan capaian kinerja BPBD, dengan tetap mempertahankan indeks prioritas lain
Tabel 3.8
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
No Sasaran Program Target 2019 Sasaran Indikator
Kegiatan Output
Tim Siaga
Tim Siaga Penanggulangan
Penanggulangan Bencana Alam
Bencana (TSPB) dan Pusdalop
1 yang terbentuk
Program Pencegahan Dini Kebutuhan air
dan Penanggulangan 100% Penanggulangan bersih yang
Korban Bencana Alam Dampak Bencana terpenuhi didaerah
Kekeringan terdampak
kekeringan
Jumlah sekolah
Sekolah/Madrasah
yang terfasilitasi
Aman Bencana
aman bencana
Peningkatan Fasilitasi Tim
percepatan penanganan
penanganan rehabilitasi dan
rehabilitasi dan rekontruksi.
Program Rehabilitasi dan
2 Rekontruksi
Rekontruksi Penanganan 41.17%
korban bencana
Penanggulangan Bencana
Monitoring dan Dokumen
Evaluasi Survey Laporan
Lokasi Monitoring dan
DaerahTerdampak Evaluasi Lokasi
66
Bencana Daerah terdampak
Bencana
Tersusun.
Rapat Koordinasi Frekuensi Rapat
Pemulihan Pasca Koordinasi
Bencana Pemulihan Pasca
bencana yang
dilaksanakan.
Pelatihan TRC Pelatihan
Kebencanaan
3 Program Penguatan yang dilaksanakan
Peraturan Perundang Pemberdayaan Fasilitasi
36.57%
undangan dan Kapasitas Masyarakat Terbentuknya
Kelembagaan Menuju Daerah Desa Tangguh
Tangguh Bencana Bencana
(DESTANA)
Operasional Operasional
Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan
Bencana Alam Bencana Alam
Tersedia
4 Pendidikan dan Pendidikan dan
Program Kesiapsiagaan 40.67% Pelatihan Pelatihan dalam
Kesiapsiagaan Hal Kesiapsiagaan
Bencana
Siaga Darurat pemantauan dan
Penanggulangan penanganan
Bencana bencana alam
5 Program Pencegahan Dini Tim Siaga
Jumlah Satgas
dan Penanggulangan 45% Penanggulangan
PMK
Korban Bencana Alam Bencana (TSPB)
Pengawasan
Pelaksana
Jumlah Piket
6 Kebijakan
anggota PMK
Pencegahan
Program Peningkatan
Kebakaran
Kesiapsiagaan dan
75% Kegiatan
Pencegahan Bahaya
Pendidikan dan
Kebakaran Jumlah Aparatur
Pelatihan
PMK yang Handal
Pertolongan
dan Profesional
pencegahan
kebakaran
Sumber:Bappeda 2019
67
Tabel 3.9
Realisasi Anggaran Resiko Bencana
PROGRAM ANGGARAN REALISASI %
Sumber:BPBD 2019
Tabel 3.10
Sumber Daya Manusia Resiko Bencana
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Strata 1 16
2 S2 1
3 SLTA 9
Jumlah 26
68
Gambar 3.2
Bupati Lombok Utara Meninjau Kegiatan Rehab Rekon Pasca Gempa
Gambar 3.3
Wakil Bupati Lombok Utara Menyerahkan Bantuan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Korban
Bencana Alam
69
Tabel 3.11
Indikator Kerja Penurunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Lombok Utara, dimana.isu lingkungan hidup masuk menjadi salah satu indikator dalam
indikator yang menghitung jumlah indeks pencemaran yang terjadi di kabupaten Lombok
Utara.
dalam pemenuhan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup pada tahun 2019, dimana
Terget pada tahun 2019 ditetapkan indeks sebesar 68,60 dengan realisasi sebesar 65,82
serta dengan capaian sebesar 95,75%. Hasil capaian antara target dan realisasi masih
kurang sebesar 4.05% sehingga untuk Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dengan target
Indikator Kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup pada tabel target RPJMD diatas
mentargetkan untuk indeks tahun 2020 sebesar 70,14. Pencapaian target tahun 2019
sebesar 65,82 menjadi perhatian serius dari stakeholders terkait, dimana ada gap sebssar
4,32 untuk segera dipenuhi pencapaian target tersebut pada tahun 2020.
70
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Lombok Utara sebagai indikator
kinerja pengelolaan lingkungan hidup, yaitu merupakan hasil penggabungan analisis dari
tiga indikator komponen lingkungan yang meliputi: Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks
Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL). Adapaun ketiga indeks
Data yang digunakan dalam menentukan nilai Indeks Kualitas Air adalah data sample
air sungai Sokong (hulu dan Hilir) dan sungai Segare (hulu dan Hilir) sehngga total
Dari hasil uji laboratorium 4 sampel tersebut, 2 sampel masuk kedalam kategori
cemar ringan dan 2 sampel masuk kedalam cemar sedang. Sehingga perhitungan indeks
Pemenuhan mutu air Baku mutu air = Bobot Nilai Indeks Memenuhi x
(Jumlah titik
sampel/total sampel)
= 70 x (0/4)
= 70 x 0 = 0
Pemenuhan mutu air Ringan = Bobot Nilai Indeks cemar ringan x (Jumlah titik
sampel
71
/totalsampel)
= 50 x (2/4)
= 50 x 0,5 = 25
pemenuhan mutu air Sedang = Bobot Nilai Indeks Cemar Sedang x (jmlh titik
sampel/totalsampel)
= 30 x (2/4)
= 30 x 0,5 = 15
/total sampel)
= 10 x (0/4)
= 10 x 0 = 0
= 0 + 25 + 15 + 0 = 40
72
Gambar 3.4
Bupati Lombok Utara Menanam Pohon dalam Kegiatan Penghijauan
Perhitungan indeks kualitas udara adalah dengan membandingkan nilai rata rata
tahunan terhadap standar Europian Union (EU) Directives apabila nilai indeks >1
berarti bahwa kualitas udara tersebut melebihi standar EU, sebaliknya apabila nilai
indeks ≤1 artinya kualitas udara memenuhi standar EU. Selanjutnya indeks kualitas
73
udara model EU (IEU) dikonversikan menjadi Indeks Kualitas Udara (IKU) melalui
IKU = 100 – 50
X (IEU – 0.1)
( 0,9
Hasil Perhitungan Indeks Kualitas Udara Tahun 2019
Rata-Rata 0,2049
Perhitungan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) dihitung berdasarkan data Luas
Tutupn hutan, data luas semak/belukardan semak/belukar rawa, dan data luas ruang
terbuka hijau (RTH), perhitungan indeks kualitas tutupan lahan dihitung melalui rumus
berikut:
54,3
Luas Wilayah
Keterangan:
IKTL : Indeks Kualitas Tutupan Lahan
TL : Tutupan Lahan
LTH : Luas Tutupan Hutan
LS : Luas Semak/Belukar dan semak/belukar rawa
LRTH : Luas Ruang Terbuka Hijau
74
Tabel 3.13
Hasil Perhitungan Indeks Kualitas Tutupan Lahan
Keterangan: - Data Luas Tutupan lahan berasal dari dokumen IKPLHD KLU Tahun 2019
- Data Semak/Belukar tidak ada data
- Data Luas Ruang Terbuka Hijau berasal dari Seksi Perumahan Bidang Perumahan kawasan
Permukiman DLHPKP
Dari ketiga nilai indicator yang telah didapatkan dapat dihitung nilai Indeks Kualitas
Tabel 3.14
Perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
75
Tabel 3.15
Kategori IKLH
Baik 74 < X ≤ 82
Cukup 66 ≤ X ≤ 74
Kurang 58 ≤ X ≤ 66
Waspada X < 50
Pada tabel diatas menjelaskan kategori nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
dari kategori unggul sampai dengan kategori waspada. Hasil yang diperoleh dengan nilai
indeks sebesar 65,82 masuk dalam KURANG yaitu indeks dengan nilai 58 ≤ X ≤ 66. Hasil
yang diperoleh tersebut mencerminkan perlu adanya kebijakan yang lebih komprehensif
terkait dengan kebijakan, perencanaan sampai dengean sumber daya manusia. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi baik dari keberhasilan pencapain target maupun
faktor yang mempengaruhi kegagalan pencapaian target indikator, yaitu antara lain
sebagao berikut:
Tersedianya bibit tanaman perlindungan mata air, bibit lahan kritis, bibit
tanaman langka.
76
Faktor – faktor yang dihadapi terkait dengan pencapaian target
- Faktor gempa bumi yang melanda kabupaen lombok utara pada tahun 2018
- Sulit mendapatkan data terkait luasan lahan vegetasi, luas lahan penanaman
bibit, luas kawasan yang dikonservasi yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
Tabel 3.16
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
77
Pengendalian sosialisasi tentang
Dampak pengendalian
Perubahan Iklim dampak
perubahan iklim
Pengendalian tanaman lahan
kerusakan hutan kritis
dan lahan
Pengelolaan dan Jumlah wilayah
rehabilitasi rehabilitasi
Program Rehabilitasi dan Terumbu Karang; transplantasi
Pemuihan Cadangan 30% Mangrove; terumbu karang
Sumberdaya Alam Padang Lamun;
Estuaria dan
Teluk
Peningkatan Jumlah
Peran Serta pelaksanaan
Masyarakat dalam pembinaan
Rehabilitasi dan kelompok
Pemulihan masyarakat terkait
Cadangan SDA rehabilitasi
transplantasi
terumbu karang
Peningkatan Jumlah media
Program Peningkatan
Edukasi dan informasi edukasi
Kualitas dan Akses
Komunikasi dan komunikasi
Informasi Sumberdaya 15%
Masyarakat di tentang pesan
Alam dan Lingkungan
Bidang lingkungan
Hidup
Lingkungan
Pengembangan Dokumen KLHS
data dan informasi
lingkungan
Program Pengembangan Pengembangan kawasan
Ekowista dan Jasa Ekowisata dan ekowisata yang
Lingkungan di Kawasan- 85% Jasa Lingkungan dikonservasi
Kawasan Konservasi Laut dikawasan
dan Hutan Konservasi
Program Pengelolaan dan Pengelolaan dan bibit tanaman
Rehabilitasi ekosestem dan Rehabilitasi vegetasi pantai
75%
Pesisir Laut Ekosistem pesisir yang ditanam
dan laut
Program Pengelolaan Penataan RTH Jumlah RTH yang
Ruang Terbuka Hijau 4% ditangani
(RTH)
Sumber:Bappeda 2019
78
Tabel 3.17
Realisasi Anggaran Indikator Kinerja
No. Program Anggaran Realisasi Capaian
(%)
1. Prog : Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup
- Pemantauan kualitas lingkungan 104.002.000,00 103.512.600,00 99.53
79
Tabel 3.18
Sumber Daya Manusia Dinas Lingkungan Hidup
Berdasarkan Pangkat dan Golongan
No Golongan Ruang Jumlah
1 I/a -
2 I/b -
3 I/c -
4 I/d -
5 II/a 1
6 II/b 2
7 II/c 4
8 II/d 1
9 III/a 1
10 III/b 4
11 III/c 3
12 III/d 7
13 IV/a 4
14 IV/b 3
Jumlah Total 30
80
Gambar 3.5
Sekretaris Daerah Lombok Utara dalam Kegiatan Penanaman Mangrove
Gambar 3.6
81
2. Analisis Misi ” Percepatan Perwujudan Masyarakat Lombok Utara Yang
Beriman, Bertaqwa Dan Berbudaya” Dengan Tujuan ” Meningkatkan
Kualitas Akhlak Dan Budi Pekerti Berdasarkan Nilai Luhur Agama Dan
Budaya”.
Pada indikator kinerja utama yaitu jumlah kasus/ konflik terkait SARA pada kurun
waktu tahun 2019 dengan target sebesar 0 kasus dengan capaian realisai target sebesar 0
kasus, sehingga capain yang sebesar 100%. Pennetuan target pada tahun 2020 dan target
pada tahun 2021 sebesar 0 kasus, diharapkan stabilitas keamanan dan keharmonisan antar
permasalahan – permasalahan yang terkait dengan konflik SARA yang terjadi pada
Masyarakat Kabupaten Lombok Utara yang heterogen yang terdiri dari berbagai
Agama,Suku dan Bangsa dari berbagai daerah yang ada di Indonesia maupun yang ada dari
berbagai mancanegara membuat Kabupaten Lombok Utara rentan akan terjadinya gesekan
82
konflik SARA. Konflik – konflik SARA tersebut berdampak kepada kehidupan beragama
dan kehidupan sosial dimasyarakat Lombok Utara, sehingga perlu adanya peran serta dari
berbagai pihak agar aktif dalam mengatasi konflik – konflik yang akan maupun yang telah
terjadi. Peran Pemerintah Daerah beserta perangkatnya serta peran tokoh agama dan tokoh
masyarakat dapat aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Kabupaten
Lombok Utara. Pemerintah Daerah melalui perangkat daerah (Kesbangpol, Satpol PP,
bagian Kesra) harus senantiasa menggelar pertemuan – pertemuan yang melibatkan tokoh
agama maupun tokoh masyarakat beserta stakeholders terkait agar segala bantuk persoalan
yang mengarah kepada perpecahan maupun konflik dapat dinetralisir sedini mungkin.
Target pada tahun 2019 telah dilampaui dengan tidak adanya terjadi konflik SARA
di kabupaten Lombok Utara. Target selanjut pada tahun 2020 diharapakan hasilnya sama
dengan pada tahun 2019 yaitu tidak aadanya konflik SARA yang terjadi di Kabupaten
Lombok Utara. Program dan kegiatan dari perangkat daerah diharapakan lebih
maupun koordinasi antar lembaga yang ada dimasyarakat Kabupaten Lombok Utara. Peran
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) juga tidak kalah penting untuk menjaga
harmonisasi antara umat beragama, dimana tugas FKUB meliputi: melakukan dialog
dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat, menampung aspirasi ormaskeagamaan dan
tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadat bagi FKUB tingkat kota/kabupaten.
83
Tabel 3.20
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama Tahun 2019
islam sebanyak 223.029 kemudian diikuti oleh agama Budha sebesar 9.941 Jiwa, agama
Hindu 8.604 jiwa, Agama Kristen Protestan 55 jiwa dan Kristen Katholik sebanyak 30
jiwa. Kecamatan Bayan memiliki jumlah penduduk yang terbanyak dari kecamatan yang
lain yang berada di Kabupaten Lombok Utara, kemudian disusul oleh Tanjung sebagai
ibukota Kabupaten dan kecamatan Kayangan. Jumlah Penduduk kabupaten Lombok Utara
± 223 ribu jiwa serta kondisi masyarakat yang majemuk diharapakan kerukunan antar umat
beragama akan terus terjaga pada masa – masa yang akan datang.
84
Tabel 3.21
Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara 2018
dengan adanya tempat peribadatan. Jumlah tempat peribadatan telah menyebar pada setiap
kecamatan di Kabupaten Lombok Utara dari kecamatan bayan sampai dengan Kecamatan
Pemenang. Tempat peribadatan untuk umat Kristen Protestan dan Kristen Katholik tidak
tersedia karena dilaksanakan di daerah lain yaitu di kota Mataram, sedangkan untuk tempat
peribadatan umat Budha dan umat Hindhu dapat dilaksakan di Kabupaten Lombok Utara.
Tabel 3.22
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
85
peningkatan
toleransi antar
umat beragama
Jumlah Kegiatan
Forum Pembauran
Forum Pembauran
Kebangsaan
Kebangsaan
Jumlah Kegiatan
Forum Pemuda
Forum Pemuda
Lintas Agama
Lintas Agama
Seminar; talk Jumlah Kegiatan
show; diskusi Work Shop
peningkatan tentang
Program Kemitraan wawasan perkawinan antar
Pengembangan Wawasan 95% kebangsaaan agama
Kebangsaan Kelompok Kerja jumlah rapat
Pusat Pendidikan Kordinasi PPWK
Wawasan daerah
Kebangsaan
Program Peningkatan Jumlah kegiatan
Pemberantasan Penyakit Penyuluhan Penyuluhan yang
Masyarakat (Pekat) 95% pencegahan dilaksanakan
praktek perjudian untuk pencegahan
praktek perjudian
Fasilitasi
Jumlah partai
penyelesaian
poltik yang
perselisihan partai
terfasilitasi
politik
Program Pendidikan Penyusunan data Jumlah data base
95%
Politik Masyarakat base partai politik partai politik
Monitoring dan Tersedianya
Evaluasi laporan monev
Perkembangan
Politik Daerah
Program Terpadu Tim Terpdu
Penanganan Konflik 95% Penanganan
Sosial Konflik Sosial
Forum Koordinasi Forum Koordinasi
95%
Pimpinan Daerah Pimpinan Daerah
Penyiapan tenaga Jumlah Tenaga
pengendali pengendali
keamanan dan keamanan dan
kenyamanan kenyamanan
lingkungan lingkungan
Jumlah aparatur
Program Peningkatan Pelatihan
Pengendali
Keamanan dan 76% pengendalian
keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan keamanan dan
kenyamanan
kenyamanan
lingkungan yang
lingkungan
dilatih
Pengamanan, Jumlah kegiatan
Pengawalan dan pengamanan,
Patroli Rutin Sat pengawalan
86
pol PP
Program Pemeliharaan Jumlah Anggota
Kantrantibmas dan Pengawasan yang
Pencegahan tindak pengendalian dan melaksanakan
kriminal 100% evaluasi kegiatan Pengaturan
polisi pamong penjagaan
praja pengawalan dan
patroli
Pembentukan
satuan keamanan Jumlah Tenaga
lingkungan di linmas Desa
masyarakat
Jumlah tenaga
satlinmas yang
Kegiatan Latsar
handal dan
Program Pemberdayaan penangangan
profesional dalam
Masyarakat untuk konflik
48% menangani
Menjaga Ketertiban dan dimasyarakat
Konflik
Keamanan
dimasyarakat
Kegiatan
Bimbingan Jumlah kegiatan
Tekhnis Bimtek dalam hal
penanganan dini penanganan
Bencana dan Bencana
Korban Bencana
Program Peningkatan Jumlah Dokumen
Pemberantasan Penyakit Monitoring laporan dan
Masyarakat (Pekat) 100% evaluasi dan penanganan
pelaporan Penyakit
masyarakat
Program Penguatan Penegakan
Jumlah
peraturan perundang Peraturan
80% Pelanggaran Perda
undangan dan kapasitas Perundang
yang ditindak
kelembagaan Undangan Daerah
Pemberdayaan Jumlah desa yang
Program Peningkatan Lembaga dan memiliki MKD
Keberdayaan Masyarakat 100% Organisasi dan Awik-awik
Pedesaan Masyarakat yang aktif
Perdesaan
Koordinasi Jumlah desa yang
Pengembangan melakukan
dan Pemanfaatan kegiatan
Teknologi Tepat Koordinasi
Guna Pengembangan
dan Pemanfaatan
Teknologi Tepat
Guna
Gelar TTG Jumlah Desa yang
kabupaten mengikuti Gelar
provinsi dan TTG kabupaten
Nasional provinsi dan
Nasional
87
Fasilitasi Jumlah desa yang
pembinaan mengikuti
pengelola lembaga Kegiatan
ekonomi pedesaan Pembinaan
pengelola lembaga
ekonomi pedesaan
Pelatihan Jumlah desa yang
Pengurus mengikuti
Ekonomi Kegiatan pelatihan
Program Pengembangan
Perdesaan dan Pengurus Ekonomi
Lembaga Ekonomi 78%
Kewirausahaan Perdesaan dan
Pedesaan
Bagi Anggota Kewirausahaan
UED-SP Bagi Anggota
UED-SP
PENINGKATAN Jumlah WUB yang
KAPASITAS melakukan
KELOMPOK peningkatan
WIRAUSAHA kapasitas
kelompok
wirausaha
Penyelenggaraan jumlah desa yang
Lomba Desa menyelenggarakan
lomba
Penyusunan Profil Jumlah desa yang
Program Peningkatan Desa melakukan
Partisipasi Masyarakat 63% penyusunan Profil
Dalam Membangun Desa Desa
Fasilitasi Jumlah desa
Penyusunan RPJM Melakukan
Desa Musdes untuk
penyusunan RPJM
Pelatihan aparatur Jumlah desa yang
pemerintah desa dalam melakukan pelatihan
bidang Pengelolaan aparatur pemerintah desa
Keuangan Desa dalam bidang pengelolaan
Program Peningkatan keuangan
Peningkatan Koordinasi Jumlah rapat koordinasi
Kapasitas Aparatur 56% Perencanaan dan perencanaan dan
Pemerintah Desa Pengendalian pengendalian
Peningkatan kualitas Jumlah desa yang
pemerintah desa melalui melakukan studi banding
studi banding pemerintah untuk Peningkatan
desa kualitas pemerintah desa
Kegiatan Jumlah budaya
Pelestarian dan daerah yang
60%
aktualisasi adat dilestarikan dan
budaya daerah diaktualisasi.
Kegiatan Buku Naskah
Program Pengembangan Penatagunaan Kuno yang telah
Nilai Budaya naskah kuno diterjemahkan
nusantara
Kegiatan Jumlah kebijakan
Penyusunan budaya lokal
kebijakan tentang daerah yang
budaya lokal disusun
88
daerah
Kegiatan Fasilitasi Jumlah forum
partisipasi pelibatan
masyarakat dalam masyarakat dalam
pengelolaan pengelolaan
kekayaan budaya kekayaan budaya
Kegiatan Jumlah naskah
Pelestarian fisik kuno yang
dan kandungan dilestarikan
bahan pustaka
termasuk naskah
kuno
Kegiatan Jumlah
Program Pengelolaan Sosialisasi masyarakat yang
60%
Kekayaan Budaya pengelolaan meningkat
kekayaan budaya kapasitasnya
lokal daerah tentang
pengelolaan
kekayaan budaya
lokal daerah
Kegiatan Jumlah Gelar
Pengembangan Budaya dan
kebudayaan dan Pementasan
pariwisata Berbagai Macam
Kesenian yang
dilaksanakan
tahun ke-n
Kegiatan Jumlah
Pengembangan group/kelompok
kesenian dan kesenian dan
kebudayaan banjar difasilitasi
daerah
Kegiatan Fasilitasi Jumlah forum
perkembangan pelibatan
keragaman budaya masyarakat dalam
Program Pengelolaan
60% daerah pengembangan
Keragaman Budaya
Keragaman
budaya daerah
Kegiatan Fasilitasi Jumlah forum
penyelenggaraan pelibatan
festival budaya masyarakat dalam
daerah penyelenggaraan
festival budaya
daerah
Sumber: Bappeda 2019
89
Gambar 3.7
Bupati Lombok Utara Meninjau Pengamanan Hari Raya Keagamaan
Gambar 3.8
Bupati Lombok Utara Meninjau Hari Raya Keagamaan
90
3. Analisis misi ” percepatan pemulihan dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat pasca bencana dengan tujuan ”meningkatnya kualitas hidup
masyarakat pasca bencana”.
Tabel 3.23
Indikator Kinerja Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Sumber: https://lombokutarakab.bps.go.id/
91
Pada tabel diatas dapat terlihat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Lombok Utara setiap tahunnya, dimana peningkatan berkisar antara nilai 1
sampai dengan 3.Pada tahun 2018 gempa bumi melanda Kabupaten Lombok Utara, akan
tetapi Indeks Pembangunan Manusi masih mengalami peningkatan nilai sebesar 0.79.
Tabel 3.25
Target Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2015-2021
2015
Indeks
Pembangunan
% 65,59 65,88 66,13 66,38 66,63 66,88 67,13
Manusia
(IPM)
Sumber :Bappeda 2019
Pemerintah kabupaen Lombok Utara, hal ini dimuat dalam dokumen perubahan RPJMD.
Pada tabel diatas dapat dilihat penentuan target pertahun IPM kabupaten Lombok Utara
sebesar 0,5 sampai dengan 1. Penentuanpeningkatan target tersebut perlu adanya komitmen
yang kuat bagi pemimpin daerah kabupaten Lombok Utara beserta Perangkat Daerah serta
ditunjang oleh proses perencanaan program dan kegiatan yang mendukung peningkatan
IPM.
92
Gambar 3.9
Formulasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
bangsa. Pendidikan yang tinggi akan memberi pengaruh positif bagi masa depan bangsa.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, oleh karena itu,
93
Lombok Utara telah tersedia di setiap kecamatan mulai dari SD sampai dengan SMA.
pendidikan juga ditentukan oleh ketersediaan tenaga pengajar atau guru. Analisi lebih
lanjut, tentu tidak hana melihat ketersediaan guru tapi juga kualitas dan tingkat
kemampuan transfer ilmu ke anak didik. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan
kabupaten Lombok Utara pada tahun 2017/2018 terdapat 178 SD/Sederajat, 83 SMP/
masyarakat. Upaya untuk meningkatakan derajat kesehatan masyarakat ini sudah banyak
dilakukan pemerintah antara lain dengan penyediaan berbagai fasilitas kesehatan seperti
rumah sakit, puskesmas dan tersediaanya tanaga medis. Pada tahun 2018 Kabupten
Lombok Utara tlah memiliki 1 buah rumah sakit serta memiliki 8 puskesmas yang telah
Tabel 3.26
Nilai Komponen IPM Kabupaten Lombok Utara tahun 2014 - 2018
3.Rata –rata lama sekolah (th) 5,22 5,47 5,54 5,81 5,84
94
Pada tabel diatsa dapat dilihat beberapa peningkatan pada komponen – komponen
pendukung indeks pembangunan manusia. Pada komponen umur panjang dan hidup sehat
ditunjukan dengan indikator angka harapan hidup. Terjadi peningkatan setiap tahunnya
untuk angka harpan hidup, yaitu peningkatan nilai sebesar 65,19 pada tahun 2014
meningkat menjadi 66,92 pada tahun 2019. Adanya peningkatan nilai sebesar 1,31 untuk
pendukung yaitu: Harapan Lama Sekolah dan Rata –rata lama sekolah. Pada indikator
harapan lama sekolah yang terlihat pada tabel diatas tidak terjadi peningkatan nilai yang
signifikan. Harapan lama sekolah yang ada di kabupaten Lomobk utara rata – rata sebesar
12 tahun. Hal berbeda juga ditunjukan pada indikator rata – rata lama sekolah dimana
pendukung IPM adalah pengeluaran perkapita. Standar hidup layak di Kabupaten Lomobk
Utara mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada kurun waktu tahun 2014 sampai
95
Tabel 3.27
Indeks Pembangunan Manusia Propinsi Nusa Tenggara Barat 2019
Tabel 3.28
Indeks Pembanguan Manusia (IPM) Indonesia 2014- 2018
3.Rata –rata lama sekolah (th) 7,73 7,84 7,95 8,10 8,17
96
Tabel 3.29
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
97
Mikro Lainnya Kekurangan Zat
Gizi Mikro
Lainnya
Pengkajian terperiksanya
Program Pengembangan
Pengembangan kualitas air
Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat
Penyuluhan Terlsuluhnya
menciptakan lingkungan sehat
lingkungan sehat
Penyemprotan/ Terlaksanya
Program Pencegahan dan
fogging sarang penyemprotan
Penanggulangan Penyakit
nyamuk foging sarang
Menular
nyamuk
Pengadaan alat Tersedianya alat
fogging dan bahan dan bahan foging
bahan fogging (bahan kimia per
tahun 10 paket)
Pencegahan Terlaksanya
penularan penyakit kegiatan
Endemik/ Epidemik pencegahan dan
pengendalian
penyakit endemik
Peningkatan Terlaksananya
Imunisasi pelayanan
imunisasi
Program Standarisasi Penyusunan standar tersusunnya
Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan regulasi BLUD
Pembangunan dan terbangunnya
pemutakhiran data Sistem Informasi
dasar standar Kesehatan Daerah
pelayanan kesehatan (SIKDA)
Penyusunan standar
analisis belanja
pelayanan kesehatan
Program Pengadaan, Pembangunan Terbangunnya
Peningkatan dan Puskesmas puskesmas
Perbaikan Sarana dan
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan
Jaringannya.
Pembangunan Terbangunnya
Puskesmas Pembantu puskesmas
pembantu dan
poskesdes
Pengadaan sarana dan Tersedianya
prasarana puskesmas sarana dan
prasarana
puskesmas (ipal,
alkes)
Program Kemitraan Kemitraan asuransi terlaksananya
Peningkatan Pelayanan kesehatan pelayanan
98
Kesehatan kesehatan
dipuskesmas dan
jaringannya
Program Peningkatan Pelayanan Terlaksananya
Pelayanan Kesehatan pemeliharaan pelayanan
Lansia. kesehatan kesehatan lansia
Kegiatan Penyuluhan
Program Peningkatan
kesehatan bagi ibu
Kesehatan Ibu Melahirkan
hamil dari keluarga
dan Anak
kurang mampu
Kegiatan Perawatan
Berkala bagi ibu
hamil dan keluarga
kurang mampu
Kegiatan Pertolongan
Persalinan bagi ibu
hamil dan keluarga
kurang mampu
Penyediaan Jumlah Keluarga
Pelayanan KB dan Miskin yang
Program Keluarga
2.15% Alat Kontrasepsi bagi terlayani program
Berencana
Keluarga Miskin KB dan Alat
Kontrasepsinya
Jumlah Kegiatan
Pelayanan KIE
Pelayanan KIE
Tehnik Motivasi dan
Tehnik Motivasi
Konseling Program
dan Konseling
KB/KS
Program KB/KS
Jumlah Kegiatan
Pembinaan Keluarga Pembinaan
Berencana Keluarga
Berencana
Pendataan , Jumlah kegiatan
Pengolahan Data dan Pendataan ,
Informasi Program Pengolahan Data
KB dan Informasi
Program KB
Program Kesehatan Advokasi dan KIE Meningkatnya
Reproduksi Remaja tentang Kesehatan Pemahaman
100%
Reproduksi Remaja Remaja tentang
(KRR) Kespro
Lokakarya Integrasi Jumlah desa yang
Program Pelayanan Program KKBPK mengikuti
60%
Kontrasepsi lokakarya program
KKBPK
Pengadaan Sarana Jumlah Paket
dan Prasarana Klinik, Pengadaan Sarana
KB, KIE, Tumbuh dan Prasarana
Kembang Anak dan Klinik, KB, KIE,
kelengkapan sarana Tumbuh Kembang
kerja Anak dan
kelengkapan
99
sarana kerja
Jumlah kader yang
Dukungan
Dukungan
operasional
operasional KKBPK
KKBPK lini
lini lapangan
lapangannya
terpenuhi
Pelatihan tenaga Jumlah Kelompok
Program Peningkatan
pendamping Bina Keluarga
Penanggulangan Narkoba,
100% kelompok bina ,PIK-R dan
PMS termasuk HIV/
keluarga di UPPKS yang
AIDS
kecamatan terlatih
Revitalisasi Jumlah Kelompok
Kelompok Bina-bina Bina-bina yang
terrevitalisasi
Program Penyiapan Pelatihan tenaga pendamping Jumlah Kelompok Bina
kelompok bina keluarga di Keluarga ,PIK-R dan
Tenaga Pendamping kecamatan UPPKS yang terlatih
Kelompok Bina Keluarga
Revitalisasi Kelompok Bina- Jumlah Kelompok Bina-
bina bina yang terrevitalisasi
100
program KF
Pelaksanaan Jumlah peserta
Program Peningkatan
Sertifikasi Pendidik yang mengikuti
Mutu Pendidik dan
sosialisasi
Tenaga Kependidikan
Sertifikasi Guru
Pelatihan bagi Jumlah Calon
pendidik untuk Kepala Sekolah
memenuhi standar yang terlatih untuk
kompetensi Gerakan Kembali
Ke Khitah
Pendidikan
Pembinaan Kelompok Jumlah Kelompok
Kerja Guru (KKG) Kerja Guru
(KKG) dan
Musyawarah Guru
Mata Pelajaran
(MGMP) yang
terbina
Pelaksanaan evaluasi Jumlah
hasil kerja bidang Pelaksanaan
Program Manajemen pendidikan evaluasi hasil
Pelayanan Pendidikan kinerja bidang
pendidikan yang
terlaksana
Pelaksanaan Terjalinnya
kerjasama secara kerjasama anatara
kelembagaan di UNRAM dan
bidang pendidikan Politeknik
Lombok Utara
(Vokasi
UMRAM)
Penerapan sistem dan Terlaksananya
informasi manajemen Penerapan sistem
pendidikan dan informasi
manajemen
pendidikan
Penyelenggaraan Jumlah Peserta
pelatihan; seminar Pelataihan
dan lokakarya; serta Seminar dan
diskusi ilmiah tentang Lokakarya tentang
berbagai isu berbagai isu
pendidikan pendidikan yg
Terlatih
Pengembangan Jumlah penduduk
Pendidikan perempuan yang
Program peningkatan
Keaksaraan Untuk mengikuti
derajat pendidikan
Perempuan program
perempuan
Keaksaraan
perempuan
Pelaksanaan Jumlah Penduduk
Pendidikan Perempuan Usia
Kesetaraan Paket C 25 Tahun ke
101
Untuk Perempuan mengikuti
pendidikan
kesetaraan Paket C
Pelaksanaan Jumlah Penduduk
Pendidikan Perempuan Usia
Kesetaraan Paket B 25 Tahun ke
Untuk Perempuan mengikuti
pendidikan
kesetaraan Paket B
Sumber:Bappeda 2019
Tabel 3.30
Jumlah Sumber Daya Manusia Pelaksana IPM
No Golongan Ruang Jumlah
1 I/a 0
2 I/b 4
3 I/c 15
4 I/d 18
5 II/a 70
6 II/b 233
7 II/c 316
8 II/d 191
9 III/a 370
10 III/b 341
11 III/c 220
12 III/d 295
13 IV/a 530
14 IV/b 70
15 IV/c 18
16 IV/d 1
17 IV/e 0
Jumlah Total 2692
Sumber :BKD 2019
102
Gambar 3.10
Bupati Lombok Utara Mengunjungi Kegiatan Belajar Mengajar Anak
Gambar 3.11
103
Indikator kinerja Tujuan ”Indeks Pembangunan Gender”
Tabel 3.31
Indikator Kinerja Indeks Pembangunan Gender
kabupaten Lombok Utara dalam dokumen perubahan RPJMD. Indikator kinerja ini
dipandang perlu dimasukan agar mengetahui sejauh mana peran serta perempuan dalam
berbagai bidang. Pada tabel diatas dapat dilihat penentuan target indeks sebesar 86.51
dengan realisasi target indeks sebesar 85.14 dengan tingkat capaian sebesar 98,41%.
Indeks Pembangunan Genders (IPG) Kabupaten Lombok Utara tidak tercapai target yang
telah ditetapkan. Pada target tahun 2020 ada peningkatan indeks sebesar 1 point dan pada
Tabel 3.32
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Lombok Utara 2014- 2018
(IPG) kabupaten Lombok Utara dari tahun 2014 sampai dengan 2018. Dapat dilihat
kemajuan dan peningkatan indeks IPG dari tahun ketahun. Pada tahun 2014 indeks IPG
104
dengan nilai sebesar 83.92 kemudian pada tahun 2018 sebesar 85.14. Terjadi peningkatan
Grafik 3.2
Indeks Pembangunan Gender Indonesia tahun 2010- 2018
Pada grafik diatas dapat dilhat hasil Indeks Pembangunan Manusia (IPG) Indonesia
pada tahun 2018 sebesar 90,99, dimana dalam perhitungan IPG berkorelasi dengan
Lombok Utara sebesar 85.14 dengan hasil IPG yang diperoleh oleh Indonesia masih
menyederhanakan konsep yang sangat luas ini, UNDP menyusun ukuran pembangunan
manusia yang dikenal sebagai Human Development Index (HDI) atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Selanjutnya, agar ukuran ini juga dapat digunakan untuk
105
membandingkan capaian pembangunan berbasis gender, maka UNDP mengembangkan
Gender Development Index atau Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebagai turunan IPM.
IPG merupakan rasio antara IPM perempuan dan laki-laki, dimana semakin mendekati
100, maka semakin rendah capaian kesenjangan pembangunan manusia antara perempuan
dan laki-laki.
Dengan adanya ukuran terpisah antara IPM laki-laki dan IPM perempuan, maka
dilakukan secara parsial. Kualitas manusia dalam IPM diukur dari dimensi pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi. Komponen pembentuk IPM yang digunakan adalah umur
harapan hidup (mewakili dimensi kesehatan), angka harapan lama sekolah dan rata-rata
dimensi ekonomi).
Tingkat IPM wanita di Indonesia masih berada di bawah laki-laki, meskipun begitu
IPM wanita mengalami peningkatan yang lebih tinggi untuk setiap tahunnya. IPM laki-laki
sudah masuk dalam kategori pencapaian tinggi (antara 70 sampai dengan 80), sedangkan
IPM perempuan masih dalam taraf sedang (antara 60 sampai dengan 70). Hal ini terutama
disebabkan oleh tingkat pendidikan dan ekonomi perempuan yang secara umum lebih
peningkatan lebih cepat dari laki-laki, dimana pada tahun 2018 nilai kecapatan
pertumbuhan IPM wanita adalah sebesar 0,87 persen, sedangkan laki-laki sebesar 0,77
106
IPG Indonesia terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2018 nilainya
107
Tabel 3.33
Perbandingan IPM dan IPG Kabupaten /Kota Se Nusa Tenggara Barat
Indeks
Propinsi/ Kabupaten/ Umur Harapan Harapan Lama Rata – rata Pengeluaran Per Indeks Pembangunan
Kota Hidup Sekolah Lama sekolah Kapita Pembangunan Gender
(Tahun) Manusia
L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
NUSA TENGGARA
BARAT 63.88 67.75 13.66 13.37 7.81 6.36 14118 9006 71.68 64.78 90.37
LOMBOK BARAT 64.16 68.05 13.60 12.81 7.07 5.35 16880 10205 72.39 64.22 88.71
LOMBOK TENGAH 63.60 67.47 13.87 13.20 6.79 5.26 14415 7542 70.65 61.33 86.81
LOMBOK TIMUR 63.35 67.20 13.82 13.30 7.17 5.88 11823 8279 69.15 63.02 91.14
SUMBAWA 64.88 68.79 12.87 12.90 8.29 7.31 11135 8517 69.74 65.39 93.76
DOMPU 64.19 68.09 13.29 13.85 8.77 7.53 12980 7696 71.86 65.19 90.72
BIMA 63.71 67.58 13.33 12.74 8.33 7.27 10932 7509 69.49 63.31 91.11
SUMBAWA BARAT 65.31 69.24 13.96 13.19 8.76 7.76 15393 10843 74.69 68.85 92.18
KOTA MATARAM 69.24 73.14 15.60 15.12 10.48 9.12 18626 12951 82.20 76.07 92.54
KOTA BIMA 67.81 71.74 14.81 15.62 10.79 9.92 12191 10096 76.90 74.16 96.44
LOMBOK UTARA 64.49 68.40 13.14 12.53 6.66 5.04 12877 6285 69.13 58.86 85.14
Sumber:KementreianPPPAdaBPS2019
108
Pada tabel diatas dapat dilihat masih rendahnya nilai Indeks Pembangunan Gender
Utara pada tahun 2018 sebesar 85.14 masih jauh dari dari target propinsi yang berada pada
angka 90.37. ada perbedaan margin yang cukup besar antara hasil yang diperoleh
kabupaten Lombok Utara tahun 2018 dengan hasil yang diperoleh oleh Propinsi NTB pada
Ada bebeberapa faktor yang menyebabkan rendahnya nlai IPG dikabupaten Lombok
Pada tabel tersebut dapat dilihat untuk umur harpan hidup bagi perempuan di
kabupaten Lombok Utara sebesar 68.40, jika dibandingkan dengan umur harapan
hidup dari kalangan laki – laki yaitu sebesar 64.49 maka perempuan di Kabupaten
Lombok Utara lebih lama tingkat harapan hidup. Pada tingkat propinsi dimana
komponen umur harpan hidup masih masuk dalam rata –rata sama dengan
kabupaten kota di Propinsi NTB yaotu pada kisaran 68 sampai dengan 69 tahun.
Gender (IPG) Kabupaten Lombok Utara yaitu Harapan lama sekolah bagi
Utara sebesar 12.53 sserta masuk dalam kategori rendah dari kabupaten / Kota yang
ada di propinsi Nusa Tenggra Barat. Namun bagi Laki – laki angka yang ditunjukan
lebih baik dibangkan dengan perempuan dimana berkisar rata – rata sebesar 13.14
109
Rata – rata lama sekolah juga masuk dalam kategori rendah, dimana rata – rata
lama sekolah untuk perempuan sebesar 5.04 sera 6.66 bagi laki – laki.nilai tersebut
Tengah dan Lombok Timur dengan nilai rata – rata lama sekolah sebesar 5. Bagi
laki –laki terkait dengan rata – rata lama sekolah masuk dalam kategori rendah
dimana nilai yang diperoleh sebesar 6 dan yang tertinggi berada di kota Bima
maupun Kota Mataran dengan rata – rata lama sekolah sebesar 10.
yang cukup besar jika dibandingkan dengan kota mataram sebesar 6000. Data
12877. Nilai ini terbilang hampir rata – rata sebagian besar berada pda nilai
tersebut. Margin yang terlalu besar antara laki – laki dan perempuan sebesar 6000.
masuk dalam kategor rendah dimana nilai yang diperoleh sebesar 58.86, jika
dibandingkan dengan kota mataram sebesar 76.07 ada margin sebesar 8 point
untuk sebanding dengan kota Mataram maupun kabupaten Kota yang ada di NTB.
Laki – laki di Kabupaten Lombok Utara untuk IPMnya sebesar 69.13 masik dalam
kategori sedang dimana nilai tersbut hampir sama dengan yang diperoleh dengan
110
Kabupaten Dompu, sumbawa dan Lombok Timur. Kota Mataram mempunai IPM
Ada margin sebesar 13 point untuk sebanding dengan Kota Matarm untuk nilai
IPM.
Tabel 3.34
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
111
Bimbingan Teknis Sekolah
manajemen perempuan yang
sekolah mengikuti
perempuan bimbingan
menejemen
Sumber:Bappeda 2019
Tabel 3.35
Realisasi Anggaran Indikator IPG
URAIAN REALISASI
ANGGARAN
KEGIATAN
1.06.
DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
01.01
Miskin; Komunitas
Adat Terpencil
(KAT)
dan Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Lainnya
Peningkatan Terlatihnya 48
01 kemampuan orang SDM 29.400.000 29.379.600 (99,93)
112
(Capacity building) kesejahteraan sosial (99,93)
petugas dan
pendamping
sosial pemberdayaan
PMKS lainnya
Terlatihnya 100
02 Pelatihan ketrampilan orang 95.550.000 94.700.000 (99,11)
terampil
miskin
teridentifikasi dari
dan Monitoring tumbuh, (99,77)
maju, maupun
Kelompok Usaha berkembang
Bersama
Kesejahteraan Sosial
Tersedianya rumah
10 Bantuan Rehabilitasi layak 337.576.816 305.713.700 (90,56)
Layak Huni
113
Pembinaan Lanjut Terpenuhinya 3.800
14 Usia orang 2.524.120.000 2.456.769.302 (97,33)
bantuan kebutuhan
dasar (97,33)
Terpenuhinya
15 Pelayanan dan bantuan 298.500.000 257.281.681 (86,19)
bantu bagi
penyandang
disabilitas sebanyak
500
orang
Sosialisasi atau
18 Penanganan masalah- tersimulasi 44.670.000 44.462.000 (99,53)
masalah strategis
yang
menyangkut tanggap
menyangkut
tanggap cepat
anak terlantar
Terlatihnya 30
02 Pelatihan ketrampilan orang anak 5.470.000 5.470.000 (100)
114
bagi anak terlantar
para penyandang
cacat (99,89)
dan trauma
Pemberdayaan (97,37)
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
usaha
50 orang pemimpin
04 Pengembangan model Lembaga 38.875.000 38.875.000 (100)
115
kelembagaan perlindungan
sosial
kesejahteraan sosial
sebanyak 43 orang
sebanyak 14 banjar
masyarakat
orang
116
dan tersedianya dat BDT
yang valid
Tabel 3.36
117
Analisis kinerja Tujuan 3.2: ” Meningkatkan (Pemulihan) Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 3.37
Indikator Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Tahun 2019 Tahun Tahun
Indikator Satuan 2020 2021
Kinerja Target Realisasi Capaian Target Target
Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2019 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari taerget yang telah ditentukan dalam dokumen
RPJMD. Pada target pertumbuhan ekonomi daerah yang telah ditetapkan sebesar 2,
mengalami peningkatan sebesar 5.92 dengan capaian sebesar 300%. Kabupaten Lombok
Utara dari sektor ekonomi berhasil melebihi terget yang telah ditetapkan. Berbeda pada
tahun 2018 dimana Dampak gempa mempengaruhi cukup besar terkait sektor ekonomi, hal
ini dapat terlihat dari penentuan target dari pemerintah Kabupatem Lombok Utara pada
tahun 2018 sebesar 1 persen, akan tetapi realisasi dari pertumbuhan ekonomi menurut data
dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara sebesar -0,86. Penurunan ini dianggap
cukup wajar mengingat dampak dari gempa sebagian besar mempengaruhi sektor – sektor
Pada tahun 2020 penetapan target cukub besar dengan 3,25 persen sedangkan pada
tahun 2021 bertambah menjadi 4,25. Ada peningkatan 1 persen setiap tahunnya.
Kabupaten Lombok Utara memandang optimis terkait dengan target yang dutetapkan
tersebut.
118
Tabel 3.38
Jenis Lapangan Usaha Kabupeten Lombok Utara 2019
Lapangan Usaha Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Konstan
2015 2016 2017 2018 2019
Pertanian,
Kehutanan, dan 3.10 2.96 5.39 0.96 2.35
Perikanan
Pertambangan dan
6.67 7.24 6.31 -1.04 9.95
Penggalian
Industri Pengolahan 5.20 4.94 6.29 -3.20 5.31
Pengadaan Listrik
4.43 9.84 4.61 0.26 12.56
dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
6.23 5.03 5.01 -9.48 7.81
Sampah, Limbah,
dan Daur Ulang
Konstruksi 7.12 7.31 6.88 -1.99 18.96
Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi
5.61 7.70 7.38 -0.63 6.42
Mobil dan Sepeda
Motor
Transportasi dan
5.28 5.07 7.75 -2.60 6.70
Pergudangan
Penyedia Akomodasi
6.05 9.44 7.53 -14.60 3.26
dan Makan Minum
Informasi dan
6.18 7.35 7.03 4.72 4.92
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
5.57 4.95 6.99 3.35 2.72
Asuransi
Real Estate 6.01 5.88 6.37 -5.22 7.11
Jasa Perusahaan 5.14 5.98 5.01 -9.13 6.45
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan, dan 4.21 3.23 3.36 0.97 4.12
Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan 6.23 4.82 5.04 3.29 6.55
Jasa Kesehatan dan
5.68 6.93 5.23 8.91 5.72
Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya 6.25 5.77 7.75 -5.89 6.81
Produk
Domestik 4.87 5.22 6.14 -0.86 5.92
Regional Bruto
Sumber:BPS Kabupaten Lombok Utara 2019
119
Pada kurun waktu tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dapat dilihat laju
Konstruksi yang mendominasi tertinggi setiap tahunnya dimana angkanya hampir rata –
rata sebesar 7, kemudian pada jenis penyedia akomodasi dan makan minum rata – rata
pada angka 8 sampai dengan kurun waktu 2017. Jenis lapangan usaha yang konstan yaitu
jasa informasi dan komunikasi. Jenis usaha yang lainnya juga pada periode tahun 2015
sampai dengan tahun 2017 menunjukan peningkatan hampir rata – rata sebesar 1 sampai
dengan 2 digit.
Pada tahun 2018 hampir sebagian besar jenis usaha di Kabupaten Lombok Utara
mengaami penurunan yang sangat signifikan akibat dari gempa yang melanda. Jenis usaha
yang mengalami penurunan yang sangat tajam yaitu pada sektor penyedia akomodasi dan
makan minum sebesar -14.60 kemudian diikuti pada sektor pengadaan air, pengelolaan
sampah, Limbah, dan daur ulang sebesar -9.48 serta jasa perusahaan yaitu sebesar -9.13
Pada tahun 2019 pasca gempa yang melanda Kabupaten Lombok Utara, sektor
lapangan usaha yang mengalami peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada sektor
konstruksi sebesar 18.96 kemudian pada sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 12.56
serta pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 9.95. Jumlah peningkatan yang
cukup tinggi Produk Domestik Bruto Regional (PDRB) dari tahun 2018 yaitu sebesar -0.86
120
Tabel 3.39
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 - 2019
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
Kabupaten Lombok Utara dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2019
mengalami pasang surut pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor. Pada tahun 2015 laju
pertumbuhan ekonomi sebesar 4.87 dimana pada tahun 2016 terjadi penigkatan sebesar 1
digit dan juga pada tahun 2017 mengalami penigkatan sebesar 1 digit dari tahun
sebelumnya. Pada tahun 2018 terjadi gempa bumi yang melanda Kabupaten Lombok
kabupaten Lombok Utara mengalami penurunan yang cukup signifikan dengan angka
sebesar -0.86. Pada tahun 2019 pasca gempa yang terjadi, pertumbuhan ekonomi
kabupaten lombok utara sebesar 5.92 sehingga target dari RPJMD sebesar 2 dapat
terlampaui.
121
Tabel 3.40
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
No Sasaran Target Sasaran Indikator Output
Program 2019 Kegiatan
Program Peningkatan Jumlah Jasa pendamping sosial
Pemberdayaan Fakir kemampuan pemberdayaan fakir miskin
Miskin, Komunitas (capacity building) KATdan PMKS lainya
Adat Terpencil petugas pendamping
(KAT) dan 100% sosial pemberdayaan
Penyandang fakir miskin KAT
Masalah dan PMKS lainya
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
Pelatihan Jumlah keluarga miskin terlatih
ketrampilan berusaha ketrampilan usaha
bagi keluarga miskin
Pengadaan sarana Jumlah sarana dan prasarana
dan prasara bantuan usaha bagi keluarga
pendukung usaha miskin(KUBE)
bagi keluarga miskin
Pelayanan dan Jumlah korban eksploitasi
perlindungan sosial perdagangan perempuan dan anak
Program Pelayanan
hukum bagi korban yang terlayani dan terlindungi
dan Rehabilitasi 50%
eksploitasi
Kesejahteraan Sosial
perdagangan
perempuan dan anak
Pelaksanaan KIE Jumlah PMKS yang tersosialisasi
konseling dan
kampanye sosial bagi
PMKS
Rehabilitasi Sosial Jumlah jasa koordinasi bantuan
rumah tidak layak rehabilitasi sosial rumah tidak
huni layak huni
Program Pembinaan Pelatihan Jumlah anak terlantar yang
Anak Terlantar ketrampilan dan mengikuti pelatihan
25%
praktek belajar kerja
bagi anak terlantar
Pemberian bantuan jumlah penyandang disabilitas
Program Pembinaan berupa kebutuhan yang diberikan bantuan
Para Penyandang 100% dasar bagi
Cacat dan Trauma penyandang
disabilitas
Pendidikan dan Jumlah penyandang disabilitas
pelatihan bagi yang mengikuti pelatihan
penyandang cacat
dan eks trauma
Program Peningkatan peran aktif Jumlah masyarakat dan dunia usaha
Pemberdayaan masyarakat dan dunia yang tersosialisasi
30% usaha
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
122
Peningkatan jejaring Jumlah Pelaku usaha kesejahteraan
kerjasama pelaku- sosial yang tersosialisasi
pelaku usaha
kesejateraan sosial
masyarakat
Peningkatan kualitas Jumlah SDM kesejahteraan sosial
SDM kesejahteraan masyarakat terlatih
sosial masyarakat
Program Jaminan sosial Jumlah korban bencana alam
Penanganan korban bencana alam
Masalah-masalah
100%
yang Menyangkut
Tanggap Darurat
dan KLB
Jaminan sosial Jumlah korban bencana sosial
korban bencana
sosial
Pengemumpulan Jumlah sumber daya sosial
pengelolaan sumber
daya sosial
Program Dukungan program Jumlah Keluarga Sangat
Pemantapan Pengembangan Miskin(KSM) yang menerima
Pelaksanaan 80% program keluarga bantuan
Program Keluarga harapan( PKH)
Harapan (PKH)
Pemutahkiran Data Jumlah penerima bantuan iuran
Jaminan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional
nasional
Program Pembangunan Balai Jumlah tersedianya bangunan
Peningkatan Latihan Kerja gedung BLK
Kualitas dan 95%
Produktivitas
Tenaga Kerja
Pendidikan dan Jumlah tenaga yang terdiklat
pelatihan ketrampilan keterampilan kerja Agrobisnis ,
bagi pencari kerja Perhotelan,Pertukangan,Perbengk
elan dan Komputer
Program Penanganan TKI Jumlah kasus TKI yang
Peningkatan 100% Bermasalah diselesaikan
Kesempatan Kerja
Penyusunan database jumlah tenaga kerja daerah
Ketenagakerjaan
Penyusunan jumlah informasi lowongan kerja
informasi bursa
tenaga kerja
Program Sosialisasi Upah Jumlah pengusaha dan tenaga
Perlindungan Minimum Provinsi kerja yang mendapatkan
Pengembangan 80% (UMP) Tahun 2019 sosialisasi
Lembaga
Ketenagakerjaan
Penyuluhan jumlah peserta/perusahaan yang
Pembuatan Peraturan mengikuti penyuluhan
Perusahaan (PP) dan
123
Pelaksanaanya
Bimtek Pengkajian Jumlah peserta bintek
Sistem Pengupahan
dan Kesejahteraan
Pekerja
Program Pelatihan Kegiatan Pelatihan Jumlah peserta yang mengikuti
Berbasis 80% Berbasis Kompetensi PBK bagi calon pekerja Produktif
Kompetensi
Program Peningkatan Jumlah petani meningkat
Peningkatan Kemampuan kapasitasnya tentang
65%
Kesejahteraan Lembaga Petani kelembagaan petani
Petani
Peningkatan sistem Jumlah Alsintan yang di
insentif dan distribusikan ke kelompok
disinsentif bagi
petani/kelompok tani
Pemanfaatan Jumlah KK yang difasilitasi
Program
Pekarangan untuk dalam pengembangan KRPL
Peningkatan 90%
Pengembangan
Ketahanan Pangan
Pangan
Peningkatan Mutu Jumlah Sampel Pangan yang diuji
dan Keamanan tingkat keamanannya
Pangan
Program Promosi atas hasil Jumlah Pameran yang diikuti oleh
Peningkatan produksi OPD
Pemasaran Hasil Pertanian/perkebuna
5%
Produksi n unggulan daerah
Pertanian/Perkebuna
n
Program Pengadaan sarana Jumlah petani yang meningkat
Peningkatan dan prasarana pengetahuannya tentang
Penerapan teknologi pengolahan hasil perkebunan
20%
Teknologi pertanian/perkebunan
Pertanian/Perkebuna tepat guna
n
Jumlah petani yang Jumlah petani yang mengikuti
Program
meningkat pelatihan peningkatan produksi
Peningkatan
pemahamannya perkebunan
Produksi 100%
tentang cara
Pertanian/Perkebuna
Peningkatan
n
Produksi Perkebunan
Jumlah jenis pupuk Jumlah jenis pupuk yang tersedia
bersubsidi yang di pengecer pupuk resmi
tersedia dan
disalurkan kepada
petani
Jumlah jenis Bibit Jumlah bibit tanaman hortikultura
Tanaman tahunan yang di distribusikan
Hortikultura pada masyarakat dalam satu
Tahunan yang tahun
tersedia
124
Peningkatan Jumlah pertemuan/ Pelatihan
Program Kapasias Tenaga peningkatan kapasitas penyuluh
Pemberdayaan Penyuluh yang terlaksana
Penyuluh Pertanian/Perkebuna
n
Forum Koordinasi Jumlah pertemuan koordinasi
Penyuluh Pertanian Penyuluh yang di laksanakan
Perikanan dan
Kehutanan Se-NTB
Penyusunan Jumlah Dokumen Programa
Programa Penyuluhan
Penyuluhan
Program Pendataan Masalah Jumlah Dokumen Laporan
Pencegahan dan Peternakan pendataan Populasi ternak
55%
Penanggulangan
Penyakit Ternak
Pemeliharaan Jumlah Sarana dan Prasarana
kesehatan dan Pemeliharraan Kesehatan Hewan
Penanggulangan Yang disediakan
Penyakit Ternak
Pengawasan Lalu Laporan pengawasan ternak yang
Lintas ternak Antar tersusun
Daerah
Program Pendistribusian bibit Jumlah Ternak sapi yang di
Peningkatan ternak kepada salurkan
Produksi Hasil masyarakat
Peternakan
Penelitian dan Jumlah Peternak yang meningkat
pengolahan gizi dan pengetahuannya tentang
pakan ternak pengolahan pakan ternak
Program Penelitian & Jumlah petani yang meningkat
peningkatan pengembangan pengetahuannya tentang
pemasaran hasil pemasaran hasil pengolahan hasil peternakan
produksi peternakan peternakan
Promosi atas hasil Jumlah pameran yang diikuti oleh
produksi Peternakan dinas DKPP
unggulan daerah
Program Pemantauan dan Jumlah Petani yang meningkat
rehabilitasi, Pengendalian OPT kapasitasnya dalam pengendalian
Pengembangan OPT
5%
lahan dan
perlindungan
Tanaman
Program Pengembangan Jumlah Perempuan yang
pemberdayaan Budidaya Lebah difasilitasi pengembangan Lebah
ekonomi perempuan 60% Madu Yang Dikelola Madu Trigona
pada sektor Perempuan
pertanian
Pengembangan Jumlah Perempuan yang
Hortikultura Yang difasilitasi pengembangan
Dikelola Perempuan Hortikultura
125
Perencanaan; Jumlah UKM yang dilatih
Program Penciptaan
koordinasi; dan mengembangkan usaha
Iklim Usaha Kecil
80% pengembangan
Menengah yang
Usaha Kecil
Kondusif
Menengah
Fasilitasi Jumlah UKM yang difasilitasi
pengembangan untuk mengembangkan usahanya
Usaha Kecil
Menengah
Program Penyelenggaraan Jumlah Wirausaha yang terlatih
Pengembangan pelatihan
Kewirausahaan dan kewirausahaan
70%
Keunggulan
Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
Pelatihan manajemen Jumlah Koperasi/UMKM yang
pengelolaan terlatih
Koperasi/UMKM
Penyelenggaraan Jumlah produk UMKM yang
Promosi Produk dipromosikan melalui NTB
UMKM Melalui EXPO dan SMESCO
Pameran NTB Expo
dan SMESCO
Program Sosialisasi dukungan Jumlah UMKM yang
Pengembngan informasi penyediaan mendapatkan sosisalisasi
Sistem Pendukung permodalan dukungan informasi penyediaan
90%
Usaha Bagi Usaha permodalan
Mikro Kecil
Menengah
Pemantauan Jumlah UMKM yang
pengelolaan menggunakan dana pemerintah
penggunaan dana sesuai ketentuan
pemerintah bagi
Usaha Mikro Kecil
Menengah
Program Pembangunan sistem Jumlah koperasi yang dilatih
Peningkatan informasi pembangunan sistem informasi
Kualitas 77.92% perencanaan perencaaan
Kelembagaan pengembangan
Koperasi Perkoperasian
Sosialisasi prinsip- jumlah koperasi yang megikuti
prinsip pemahaman sosisalisasi
perkoperasian
Pembinaan; Jumlah koperasi yang aktif dan
pengawasan; dan sehat yang mendapat pembinaan
penghargaan pengawasan dan penghargaan
koperasi berprestasi
Prog. Perlindungan Pengembangan UPT Jumlah alat UTTP yang ditera
konsumen dan kemetrologian daerah
80%
Pengamanan
Perdagangan
126
Penyuluhan Jumlah konsumen yang
Perlindungan meningkat pemahamannya
Konsumen tentang perlindungan konsumen
Penyuluhan KIR Jumlah pelaku usaha yang
Timbangan meningkat pemahamannya
tentang KIR timbangan
Program Pengembangan Jumlah produk unggulan daerah
Peningkatan dan promosi / pameran yang dipromosikan di dalam
70%
Pengembangan dalam negeri negeri
Ekspor
Program Pengembangan Pasar Jumlah pasar dan barang/produk
Peningkatan dan Distribusi yang dikembangkan
Efisiensi barang/Produk
Perdagangan Dalam
Negeri
Pengembangan Jumlah produk yang diterima
kelembagaan mitra kerjasama
kerjasama kemitraan
Pemantauan Jumlah kegiatan pemantauan
ketersediaan ketersediaan sembako menjelang
sembako menjelang hari besar keagamaan yang
hari besar keagamaan dilaksanakan
Program Kegiatan penataan Jumlah tempat usaha kaki lima
Pembinaan tempat berusaha bagi dalam kondisi baik (tertata)
300%
Pedagang Kaki pedagang kakilima
Lima dan Asongan dan asongan.
Pekerjaan Penataan Jumlah PKL yang tertata
Pedagang Kaki Lima
Pengembangan Jumlah produk IKM
Program kapasitas pranata terstandarisasi
Peningkatan pengukuran;
1.41%
Kapasitas Iptek standardisasi;
Sistem Industri pengujian dan
kualitas
Penguatan Jumlah IKM yang meningkat
kemampuan industri kapasitasnya tentang penguasaan
berbasis teknologi industri berbasis teknologi
Fasilitasi bagi Jumlah IKM yang dilatih untuk
Program
industri kecil dan pemanfaatan sumber daya
Pengembangan
30% menengah terhadap
Industri Kecil dan
pemanfaatan sumber
Menengah
daya
Pembinaan industri Jumlah IKM yang dilatih untuk
kecil dan menengah peningkatan kualitas produksi
dalam memperkuat
jaringan klaster
industri
Pemberian fasilitas Jumlah IKM yang difasilitasi
kemudahan akses mengakses bantuan permodalan
perbankan bagi
industri kecil dan
menengah
127
Program Pembinaan Pembinaan Jumlah industri kecil dan
Industri Kecil kemampuan menengah yang terbina oleh
Kerajinan 30% teknologi industri DEKRANASDA KLU
Bekerjasama dengan
Dekranasda KLU
Program Penyediaan sarana Jumlah saran imnformasi yang
Pengembangan informasi yang dapat dapat diakses masyarakat
80%
sentra-sentra diakses masyarakat
industri potensial
Program Pembinaan Jumlah Kelompok yang dilatih
Peningkatan Kemampuan penguasaan teknologi industri
Kemampuan Teknologi Industri
Teknologi Industri
Pengembangan dan Jumlah kelompok yang mendapat
Pelayanan Teknologi bantuan peralatan industri
Industri
Program Kegiatan pembinaan
Pemberdayaan ekonomi masyarakat Jumlah masyarakat pesisir yang
Ekonomi pesisirdan pulau- diberdayakan
Masyarakat Pesisir pulau kecil
Kegiatan Jumlah kapal yang diadakan
Program
Pengembangan Sarana
Pengembangan 3.57% Prasarana dan Produksi
Perikanan Tangkap Perikanan Tangkap
Kegiatan Jumlah Wirausaha Baru Bidang
Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap yang Menerima
dan Sumber Daya Bantuan Usaha
Perikanan Tangkap
Program Kegiatan Revitalisasi Jumlah Jenis Data Kelompok
Pengembangan Data Kelompok Perikanan
100% Perikanan
Sistem Penyuluhan
Perikanan
Program Kegiatan Jumlah Bibit ikan yang di adakan
Pengembangan Pengembangan Sarana
Kawasan Budidaya Prasarana dan Produksi
Laut Air Payau dan Perikanan Budidaya
Air Tawar
Kegiatan Jumlah Wirausaha Baru Bidang
Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya yang Menerima
dan Sumber Daya Bantuan Usaha
Perikanan Budidaya
Program Kegiatan Jumlah KK Miskin Yang
Pemberdayaan Pengembangan Diintervensi Pemberdayaan Ekonomi
33.33% Ekonomi Perempuan Melalui Budidaya Udang Vaname
ekonomi perempuan
sub sektor perikanan Bidang Perikanan
128
Tabel 3.41
Sumber Daya Manusia Pertumbuhan Ekonomi Daerah
No Golongan Ruang Jumlah
1 I/a 0
2 I/b 4
3 I/c 15
4 I/d 18
5 II/a 70
6 II/b 233
7 II/c 316
8 II/d 191
9 III/a 370
10 III/b 341
11 III/c 220
12 III/d 295
13 IV/a 530
14 IV/b 70
15 IV/c 18
16 IV/d 1
17 IV/e 0
Jumlah Total 2692
Sumber :BKD 2019
129
Indikator kinerja Tujuan ”Penurunan Angka Kemiskinan”
Tabel 3.42
Indikator Kinerja Penurunan Angka Kemiskinan
Tahun 2019 Tahun Tahun
Indikator Satuan 2020 2021
Kinerja Target Realisasi Capaian Target Target
Penurunan Angka
Kemiskinan % 29.03 0,2% 28,33 27.33
28.83
Pekerjaan rumah yang cukup besar yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten
Lombok Utara terkait dengan indikator kinerja Penurunan Angka Kemiskinan. Indikator
kinerja ini melibatkatkan lintas sektoral pada perangkat daerah di Kabupaten Lombok
Utara, sehingga perlunya instrumen serta kebijakan yang eksklusif untuk menurunkan
angka kemiskinan.
Pada tahun 2019 terget yang ditetapkan pada dokumen perubahan Rancangan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar 28.83 dengan realisasi sebesar
29.03. Terjadi peningkatan dari terget yang telah ditetapkan dengan capaian sebesar 0,2%
sehingga Indikator Kinerja Penurunan Angka kemiskinan pada tahun 2019 tidak tercapai.
Pada tahun 2020 penetapan target sama dengan pada tahun 2019 sebesar 28.83 dan
pada tahuun 2021 penetapan target indikator Kinerja Penurunan Angka Kemiskinan
sebesar 27.33. melihat tren yang positif dan optimesme serta komitmen dari Pemerintah
daerah Kabupaten Lombok Utara,penentuan target pada 2 tahun terakhir tersebut dapat
tercapai.
130
Tabel 3.43
Penduduk Miskin Kabupaten Lombok Utara 2015 - 2019
Penduduk Miskin
Tahun Garis
Kemisikinan Jumlah Total Persentase
2015 363.367 72,28 34,13
2016 387.265 71,02 33,21
2017 398.702 69,24 32,06
2018 416.705 62,86 28,83
2019 437543 63.84 29.03
Sumber:BPS 2019
Pada tabel diatas dapat dilihat angka kemiskinan Kabupten Lombok Utara dari
tahun 2012 sebesar 35.97 kemudian pada tahun 2018 turun menjadi 28.83 ada penurunan 7
digit dalam kurun waktu 6 tahun. Angka penurunan kemiskinan tersebut diharapkan setiap
tahunnya kan terus menurun sekitar 2 sampai denga 3 digit. Penurunan angka kemiskinan
ini merupakan bentuk komitmen dari pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara dalam
Lombok Utara (KLU) akibat gempa. Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB 2019
mencatat, jumlah warga miskin KLU bertambah 0,2 persen dari 62.860 jiwa
menjadi 63.840 jiwa. Selain itu, daerah KLU juga masih mencatatkan “anomali”
131
ekonomi. Sebagai daerah baru dengan ekonomi belum berkembang, tetapi garis
kemiskinan warganya cukup tinggi di angka Rp 437.543,- per kapita per bulan.
Jumlah penduduk miskin di KLU itu merupakan hasil pendataan BPS pada
periode September 2019. KLU dengan dampak gempa terparah di NTB, menjadi
level Provinsi NTB, penurunan kemiskinan tercatat progresif sebesar 0,68 persen.
bawah 1 persen.
2. Faktor Perumahan
Kabupaten Lombok Utara hancur, hal ini mendorong pemerintah daerah dan
pemerintah pusat untuk segera membangun Rumah Tahan Gempa (RTG) bagi
rumah tangga yang kondisi rumahnya dalam keadaan rusak berat, sedang maupun
dengan tahun 2020 yang mana fokus pembagunan RTG masih pada rumah rusak
Lombok Utara untuk membangun ulang rumah yang layak dan tahan gempa bagi
3. Faktor Ekonomi.
Gempa bumi juga berimbas pada sektor lapangan kerja dimana sebagian besar
daerah melalui Dinas Tenaga Kerja harus punya terobosan membuka bursa kerja
khususnya pada sektor pariwisata yang mempunyai daya serap tenga kerja yang
Tabel 3.44
Jumlah Peesentase Penduduk Miskin Indonesia 2019
133
1. Rata-rata upah nominal buruh tani per hari pada Maret 2019 naik sebesar 2,29 persen
dibanding September 2018 (dari Rp52.665,- menjadi Rp53.873,-). Di samping itu, rata-
rata upah riil buruh tani per hari pada Maret 2019 naik sebesar 0,93 persen dibanding
dengan Maret 2018, nilai nominal dan riil upah buruh tani mengalami peningkatan
2. Rata-rata upah nominal buruh bangunan per hari pada Maret 2019 sebesar Rp88.637,-,
naik 2,24 persen dibanding September 2018 yang sebesar Rp86.648,- dan naik 3,21
persen dibanding Maret 2018 yang sebesar Rp85.880,-. Di samping itu, upah riil buruh
bangunan per hari pada Maret 2019 naik sebesar 0,76 persen dibanding September
2018, yaitu dari Rp64.744,- menjadi Rp65.237,-. Jika dibandingkan dengan Maret
2018, upah riil buruh bangunan per hari naik sebesar 0,71 persen.
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2019 sebesar 5,01
persen, mengalami penurunan dibandingkan keadaaan pada Februari 2018 dan Agustus
2018 dengan penurunan masing-masing sebesar 0,12 persen poin dan 0,33 persen poin.
4. Selama periode September 2018–Maret 2019, tingkat inflasi umum cukup rendah, yaitu
5. Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Januari 2019, Februari 2019, dan Maret 2019
selalu berada diatas 100, dengan nilai berturut-turut sebesar 103,33; 102,94; dan
102,73.
6. Pada periode September 2018–Maret 2019, secara nasional harga eceran beberapa
komoditas pokok antara lain daging ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai rawit,
dan cabai merah mengalami penurunan dengan besaran sebagai berikut: daging ayam
134
ras turun 1,85 persen, minyak goreng turun 2,12 persen, gula pasir turun 1,22 persen,
cabai rawit turun 11,21 persen, dan cabai merah turun 10,35 persen.
7. Menurut desil pengeluaran per kapita per bulan, rata-rata pengeluaran per kapita pada
8. Pelaksanaan program Rastra sudah sesuai jadwal. Menurut data Perum BULOG
realisasi distribusi program Rastra Januari 2019 sebesar 99,47 persen, Februari 2019
9. Terdapat peningkatan cakupan penerima Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
2019 mencapai 219 kab/ kota. Jumlah ini meningkat 61 kab/kota dibandingkan
Tabel 3.45
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
No Sasaran Program Target 2019 Sasaran Indikator
Kegiatan Output
Kegiatan Analisa Laporan Analisa
pasar untuk Pasar
Program Pengembangan
promosi dan
Pemasaran Pariwisata
pemasaran objek
pariwisata
Kegiatan Jumlah Media
Peningkatan promosi pariwisata
pemanfaatan dan budaya
teknologi melalui teknologi
informasi dalam informasi
pemasaran
pariwisata
Kegiatan Jumlah
Koordinasi pelaksanaan
dengan sektor koordinasi dengan
pendukung sektor pendukung
pariwisata pariwisata
Program Pengembangan Kegiatan Jumlah Laporan
55% Pelaksanaan dokumen
Destinasi Pariwisata
135
koordinasi koordinasi
pembangunan pembangunan
objek pariwisata obyek Pariwisata
dengan dengan
lembaga/dunia lembaga/dunia
usaha usaha
Kegiatan Laporan/dokumen
Pemantauan dan pemantauan dan
evaluasi evaluasi
pelaksanaan pelaksanaan
program program
pengembangan pengembangan
destinasi destinasi
pemasaran pemasaran
pariwisata pariwisata
Kegiatan Penataan Jumlah Destinasi
obyek daya tarik Wisata Yang
wisata ditata
Kegiatan Laporan Dokumen
Pengembangan kegiatan
SDM di bidang Pengembangan
kebudayaan dan SDM di bidang
Program Pengembangan
45% pariwisata kebudayaan dan
Kemitraan
bekerjasama pariwisata
dengan lembaga bekerjasama
lainnya dengan lembaga
lainnya
Kegiatan Fasilitasi Jumlah forum
pembentukan komunikasi antar
forum komunikasi pelaku industri
antar pelaku pariwisata dan
industri pariwisata budaya terbentuk
dan budaya
Kegiatan Jumlah
Pengembangan masyarakat yang
sumber daya diberikan
manusia dan pelatihan
profesionalisme Pengembangan
bidang pariwisata sumber daya
manusia dan
profesionalisme
bidang pariwisata
Tabel 3.46
136
Sumber Daya Manusia Pelaksana Penurunan Angka Kemiskinan
137
4. Analisis misi ” Percepatan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas
pelayanan publik ”.
Tabel 3.47
Indikator Kinerja Reformasi Birokrasi
Tahun Tahun
Tahun 2019
Indikator Satuan 2020 2021
Kinerja Target Realisasi Target Target
Indeks Reformasi
indeks B (60-70) CC (51,07) B B
Birokrasi
Indikator Kinerja Indeks Reformasi birokrasi sebagai salah satu indikator untuk mengukur
kinerja birokrasi. Pada tahun 2019 dari target yang ditetapkan yaitu dengan target B (60-
70) realisai yang dicapai oleh Kabupaten Lombok Utara sebesar CC (51,07). Target yang
ditetapkan tersebut masih kurang sekitar 8,93 point untuk mencapai nilai 60 (B).
Hasil dicapai oleh Kabupaten Lombok Utara dalam penilaian Reformasi Birokrasi
merupakan penilaian dari Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui
Pada tahun 2020 maupun tahun 2021 target yang ditetapkan dengan target B,
sehingga terget pencapaian yang ditelah ditetapkan pada tahun tersebut dapat dicapai. Perlu
komitmen serta kerjasama dari berbagai stakeholders untuk mewujudkan target yang telah
138
ditetapkan, mengingat ada 8 (delapan) area perubahan yang menjadi peniaian dalam indeks
reformasi birokrasi.
Tabel 3.48
1 AA >90-100 Istimewa
2 A > 80 – 90 Memuaskan
3 BB
> 70 – 80 Sangat Baik
4 B
60 – 70 Baik, perlu sedikit perbaikan
5 CC Cukup baik (memadai), perlu banyak
> 50 – 60
perbaikan yang tidak mendasar
6 C Kurang, perlu banyak sekali perbaikan
> 30 – 50
dan perubahan yang sangat mendasar
Sangat Kurang, perlu banyak sekali
7 D
0 – 30 perbaikan & perubahan yang sangat
mendasar.
Sumber: Menpan RB, Deputi Reformasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan 2019
Tabel 3.49
Nilai Komponen Pengungkit A
Kabupaten Lombok Utara tahun 2019
NILAI
NO KOMPONEN PENILAIAN BOBOT
2019
I Komponen Pengungkit
139
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 1,82
Sumber: Menpan RB, Deputi Reformasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan 2019
Kabupaten Lombok Utara tahun 2019 yang merupakan hasil penilaian dari Kementrian
perubahan yang menjadi penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yaitu antara lain:
Publik.
Pada tabel diatas dapat dilihat sebagian besar nilai yang diperoleh oleh Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi masih berada dibawah
dari acuan nilai standar yang telah ditetapkan. Pada komponen Manajemen Perubahan
dimana nilai yang tertinggi berada pada nilai sebesar 5,00 sedangkan nilai yang diperoleh
sebesar 1,20. Ada selisih 3,8 atau capaian sebesar 24% dari target yang telah ditentukan.
dengan nilai yang tertinggi adalah 5,00 sedangkan hasil yang diperoleh sebesar 1,04 ada
selisih sebesar 3,96 atau besaran capaian sebesar 20.8 % dari target yang telah ditentukan.
Pada komponen penilaian selanjutnya adalah Penataan dan Penguatan Organisasi dimana
nilai tertinggi yang ditetapkan sebesar 6,00 sedangkan hasil penilain yang diperoleh
sebesar 2,16 dengan selisih sebesar 3,84 point dengan tingkat capaian sebesar 36%.
140
Penataan Tatalaksana dari nilai yang ditetapkan sebesar 5,00 dengan hasil yang diperoleh
sebesar 1,68 dengan selisih sebesar 3.32 point serta capaian sebesar 33.6%.
dimana besaran nilai yang tertinggi sebesar 15,00 dengan hasil yang diperoleh sebesar
7,41serta selisih sebesar 7,59 point dengan tingkat capaian sebesar 49.4%.
sebesar 6,00 sedangkan hasil yang diperoleh sebesar 1,82 terdapat selisih sebesar 4,18
point dengan tingkat capaian sebesar 30.3%. Pada komponen selanjutnya adalah Penguatan
Pengawasan dimana nilai tertinggi yang ditetapkan sebesar 12,00 sedangkan hasil yang
diperoleh sebesar 3,43 dengan selisih sebesar 8.57 dengan tingkat capaian sebesar 28.58%.
Komponen penilaian yang terakhir adalah Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan
bobot nilai tertinggi sebesar 6,00 sedangkan hasil yang diperoleh sebesar 2,72 dengan
141
Tabel 3.50
Komponen Pengungkit B
Kabupaten lombok utara tahun 2019
NILAI
NO KOMPONEN PENILAIAN BOBOT
2019
II Komponen Hasil
Sumber: Menpan RB, Deputi Reformasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan 2019
tersebut terdiri atas 5 (lima) komponen yaitu : Nilai akuntabilitas Kinerja, Survei Internal
Integritas Organisasi, Survei Eksternal Persepsi Korupsi, Opini BPK dan Survei eksternal
pelayanan Publik.
Pada komponen Nilai Akuntabilitas Kinerja dari nilai yang tertinggi yaitu sebesar
14,00 sedangkan nilai yang diperoleh sebesar 8,48 ada selisih sebesar 5,52 point dengan
capaian sebesar 60,57% dari terget yang ditentukan. Komponen selanjutnya adalah Survei
Internal Integritas Organisasi, dimana nilai yang tertinggi yang ditentukan sebesar 6,00
sedangkan nilai yang diperoleh sebesar 3,80 ada selisih sebesar 2.2 point dengan nilai
selanjutnya yang menjadi penilaian. Pada komponen tersebut nilai yang tertinggi sebesar
142
7,00 dengan hasil yang diperoleh sebesar 6,22 ada selesih sebesar 0,78 dengan capaian
sebesar 88,85%. Komponen penilaian selanjutnya adalah Opini BPK dengan dengan nilai
sebesar 3.00 dengan hasil yang diperoleh sebesar 3,00 dengan capaian sebesar 100%.
Komponen yang terakhir adalah Survei Eksternal Pelayanan Publik dengan nilai
tertinggi sebesar 10,00 sedangkan hasil yang diperoleh sebesar 8,11 dengan selesih nilai
Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terdiri atas 2 (dua) komponen yaitu
pengungkit A, Kabupaten Lombok Utara memperoleh nilai sebesar 21,46 dari nilai
maksimal sebesar 60.00, serta komponen pengungkit B memperoleh nilai sebesar 29,61
dari nilai tertinggi sebesar 40,00, sehingga perhitungan akhir antara komponen A+B yaitu
21,46+ 29,61=51,07.
Tabel 3.51
Nilai Reformasi Birokrasi Kabupaten/Kota di NTB
NO KABUPATEN / KOTA NILAI PREDIKAT
Sumber: Menpan RB, Deputi Reformasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan 2019
143
Reformasi Birokrasi di Kabupaten Lombok Utara diawali dari pemenuhan
mendekati sesuai dengan rencana aksi yang telah ditetapkan. Untuk tahun 2019 telah
Tabel 3.55
Kegiatan Reformasi Birokrasi
144
dilaksanakan jika regulasi dari Pemrintah Pusat sudah ada. Kaitan dengan hal
tersebut, tetap dilakukan kordinasi intensif dengan Panselnas yang didalamnea
unsur BKN, BPKP dan Menpan, dan Kementrian terkait lainnya, dalam hal
formasi dan tahapan pelaksanaan, termasuk kesiapan perangkat CAT.
12. Terkait dengan penerapan Merit System, telah dilakukan penilaian mandiri
penerapan sistem merit melalui aplikasi SIPINTER, saat ini dalam tahap
verifikasi dari Tim Penilai Pusat (KASN)
13. Pengukuran Indeks Profesionalitas Pegawai sedang dalam proses pengumpulan
bahan / data.
14. Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, hal-hal yang sudah dilaksanakan :
- Percepatan pembangunan Manajemen Kinerja melalui pembenahan sistem
presensi/kehadiran pegawai dengan finger print yang terintegrasi dengan
SIMPEG diseluruh OPD 100 % sudang terpasang dan online.
- Persentase Capaian Kinerja Pegawai yang dilihat dari hasil penilaian
prestasi kinerja pegawai (SKP) rata-rata bernilai baik sampai dengan sangat
baik.
- Penilaian prestasi kinerja untuk saat ini masih belum menggunakan aplikasi
e SKP sehingga masih bersifat subyektif, kedepannya sedang dipersiapkan
regulasi, sarana prasarana untuk mendukung pengembangan e kinerja dan
pembayaran TPP berdasarkan kinerja bukan berdasarkan absensi saja,
15. Dalam rangka penegakan aturan displin / kode etik / kode prilaku:
- telah disusun Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 43 Tahun 2013
tentang Petunjuk Pelaksanaan Disiplin Pegawai dan saat ini dalam tahap
usulan perubahan.
- Melaksanakan monitoring disiplin pegawai secara berkala
- Melakukan sosialisasi, diseminasi terhadap aturan-atauran terkait
kepegawaian dan kebijakan kepala daerah secara intens.
- Melakukan pembinaan disiplin pegawai, baik oleh Pimpinan OPD maupun
Tim Disiplin Pegawai tingkat Kabupaten.
- Penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai atas pelanggaran disiplin dan
netralitas pegawai.
16. Dalam rangka meningkatnya kesejanteraan pegawai :
- Saat ini sedang dalam proses pembahasan Rancangan Peraturan Bupati
tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai, dengan dasar
pembayaran berdasarkan kinerja.
- Penyiapan infrakstruktur lainnya berupa mengintegrasikan aplikasi e SKP,
presensi finger print, SIMPEG, kelas jabatan, dll dalam bentuk aplikasi e-
kinerja.
- Pemberian reward terhadap pegawai yang berprestasi atau yang menjadi
teladan melalui seleksi Pegawai Teladan , yang nantinya diharapkan dapat
menjadi contoh atau role model bagi pegawai lainnya.
145
5. Percepatan Penanganan Temuan Hasil Pemeriksaan
6. Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi
7. Pemantauan dan Pendampingan dalam Pelaporan LHKPN
8. Pendampingan, Monev dan Pelaporan Program Pemberantasan Korupsi
9. Penyusunan dan Penetapan Peraturan Bupati Nomor 26.A Tahun 2019 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Resiko dalam Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
146
Sesuai dengan Rencana Aksi ada beberapa program yang sudah dan belum
dilaksanakan diantaranya adalah :
Tabel 3.56
Program Rencana Aksi Reformasi Birokrasi
No. Program Kegiatan Capaian Pelaksana
1. Survei dan pengukuran Indeks Belum dilakukan Survey
Integritas Nasional Integritas
Pelayanan Publik (Daerah)
2. Pembentukan Tim Reformasi Telah dibentuk dengan S.K.
Tim Pokja
Birokasi Bupati Nomor
Penguatan
58/11/ORG/2019
Manajemen
3. Pembentukan dan internalisasi agent Telah dibentuk dengan S.K.
Perubahan
of change Bupati Nomor
441/17/ORG/2019
4. Pengembangan nilai-nilai untuk Peraturan Bupati dalam
menegakkan integritas proses penetapan
1. Survei Kepuasan Masyarakat Telah dilakukan Survey
(SKM) Kepuasan Masyarakat
terhadap Pelayanan Publik
2. Pelaksanaan UU Pelayanan Publik Zona Hijau (93,87)
(Zona Hijau)
3. Survei dan analisis Tingkat Belum dilakukan Survey
kepuasan penduduk atas pemberian
Beasiswa kepada putra-putri terbaik
Lombok Utara.
147
pelayanan Izin bidang perhubungan
1. Pengembangan pegawai, melalui Telah dilaksanakan Diklat
Pengembangan Kompetensi Struktural dan Diklat
(manajerial, fungsional, dan teknis) Manajerial, sedangkan Diklat
serta Pengembangan Karier Teknis di Perangkat Daerah
masing-masing
2. Melakukan assessment kompetensi assesement / evaluasi bagi
terhadap seluruh pegawai untuk Pejabat Pimpinan Tinggi
mengetahui peta potensi pegawai Pratama dilakukan setiap 2
terkini tahun sekali
3. Melakukan pengembangan Talent Talent Pool belum dilakukan
Pool untuk seluruh jenjang jabatan untuk seluruh jenjang jabatan
4. Pelaksanaan seleksi terbuka (open Telah dilakukan Seleksi
selection) untuk pengisian jabatan- Terbuka JPT sampai dengan
jabatan tertentu, khususnya JPT Tahun 2019 sebanyak 18
Pratama orang dari 23 Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama
5. Merumuskan ulang atau Telah dilakukan Perbaikan
memperbaiki Standar Kompetensi Standar Komptensi Jabatan
Jabatan untuk seluruh jabatan di
OPD sesuai dengan kebutuhan
organisasi yang telah ditetapkan.
6. Pengembangan sistem informasi Telah dibangun Aplikasi
kepegawaian SIMPEG Tim Penguatan
7. Melakukan pemutakhiran Analisis dilakukan Proses Penataan
Jabatan (Anjab) Pemutakhiran Anjab Sistem
disesuaikan dengan Hasil Manajamen
Evaluasi Kelembagaan 2019 SDM Aparatur
8. Melakukan pemetaan ulang hasil dilakukan pemetaaan ulang
Analisis Beban Kerja (ABK) ABK disesuaikan dengan
Hasil Evaluasi Kelembagaan
2019
9. Melakukan Evaluasi Jabatan (Evjab) Telah dilakukan Evjab dan
untuk memperoleh Klasifikasi telah mendapatkan
Jabatan, mulai dari Jabatan JPT Persetujuan MenpanRB
Pratama, Jabatan Administrasi
hingga Jabatan Fungsional
10. Penetapan Peta Jabatan pada seluruh Telah dilakukan Penetapan
OPD Peta Jabatan untuk seluruh
Perangkat Daerah
11. Merumuskan rencana kebutuhan Telah dirumuskan dan telah
pegawai sesuai dengan kebutuhan dituangkan dalam e-Formasi
masing-masing OPD berbasis pada
hasil Analisis Beban Kerja dan
kompetensi jabatan pada setiap OPD
12. Pemantapan rencana pengadaan Telah dilakukan Rekruitmen
(rekruitmen) pegawai dan Pegawai dengan berbasis
pelaksanaan pengadaan (rekruitmen) CAT
pegawai berbasis CAT (Computer
Assisted Test)
148
13. Melakukan monitoring secara Belum dilakukan secara
periodik/berkala terhadap seluruh periodik
pelaksanaan sistem dan kebijakan
manajemen kepegawaian
14. Melakukan evaluasi secara Belum dilakukan secara
periodik/berkala terhadap seluruh periodik
pelaksanaan sistem dan kebijakan
manajemen kepegawaian
15. Menyusun rencana peningkatan Pengukuran Indeks
profesionalisme ASN dengan fokus Profesionalitas Pegawai
pada aspek Kompetensi, Kinerja, sedang dalam proses
Kompensasi, dan Disiplin ASN pengumpulan bahan / data.
(PNS)
16. Menyusun dan menerapkan sistem telah dilakukan penilaian
manajemen kinerja pegawai sinergis mandiri penerapan sistem
dengan sistem penilaian kinerja merit melalui aplikasi
pegawai sesuai dengan prinsip merit SIPINTER, saat ini dalam
system tahap verifikasi dari Tim
Penilai Pusat (KASN)
149
Formal dan Non Formal
1. Pendampingan dalam Penyusunan Sudah dilaksanakan oleh
SAKIP Bappeda
2. Persiapan dan Pencapaian Opini Pencapaian Opini BPK
WTP dari BPK dengan Pencapaian WTP
secara berturut-turut
3. Penyediaan dan Pengembang an Belum Maksimal
Tim Penguatan
sarana pengaduan untuk
Akuntabilitas
penyampaian informasi indikasi
terjadinya KKN
4. Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Dalam Proses
Kinerja
5. Pengelolaan keuangan daerah secara Belum maksimal
terintegrasi
1. Evaluasi Organisasi Perangkat Sudah dilaksanakan lagi
Daerah (OPD) secara kontinu berproses di tingkat Provinsi
2. Penataan Sistem Kelembagaan Penataan sedang dalam
Tim Pengutan
(OPD) berbasis Analisis Jabatan proses
Kelembagaan
(Anjab), Analisis Beban Kerja
(ABK), dan Evaluasi Jabatan
(Evjab)
1. Menyusun dan menetapkan jumlah Jumlah kebutuhan Auditor
kebutuhan Auditor dan P2UPD dan P2UPD sebanyak 12
dalam Formasi CPNS atau melalui
inpassing sesuai dengan hasil
Analisis Beban Kerja
2. Merencanakan pengembangan Pengembangan Kompetensi
Kompetensi Aparat Pengawas Aparat Pengawas baru
melalui Pendidikan dan Pelatihan mencapai 80%
Formal dan Non Formal
3. Melaksanakan Pendampingan dan Belum dilaksanakan
implementasi regulasi dalam proses
bisnis
4. Penilaian Mandiri (Self Assesment) telah menyiapkan Satgas dan
Tim Penilai Mandiri
Kapabilitas APIP Level 3 Tim Penguatan
secara interen Pengawasan
5. Quality Assurance dari BPKP Belum dilaksanakan di KLU
karena adanya musibah
gempa
150
9. Penilaian Mandiri RB Telah dilakukan Penilaian
Mandiri secara internal
dengan Indeks 44,14
10. Pembangunan dan Pengembangan Baru diprioritaskan terhadap
Zona Integritas menuju 3 Perangkat Daerah yaitu :
WBK/WBBM Dukcapil, RSUD dan
DPMPTSP
151
Bupati) yang dipandang tidak Peraturan Bupati yang
relevan lagi, tumpang tindih atau tumpang tindih
disharmonisasi dengan perundang-
undangan lain
3. Melakukan deregulasi untuk Telah dilakukan Deregulasi
memangkas perundang-undangan terhadap Peraturan Bupati
(Perda dan Peraturan Bupati) yang terkait dengan Perizinan
menghambat pelayanan publik
Dalam rangka lebih meningkatkan kualitas layanan birokrasi serta mampu lebih
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, untuk memperjelas arah dan sasaran yang
yang perlu dilakukan dan selanjutnya menyusun kegiatan yang terpadu antar pokja
Lombok Utara dengan berfokus pada penyederhanan prosedur serta dengan tetap
5. Melakukan reviu struktur organisasi yang baru ditetapkan dikaitkan dengan proses
bisnis internal yang menggambarkan hubungan tata kerja antar Perangkat Daerah,
152
dalam mewujudkan kinerja organisasi dan memastikan setiap level organisasi
sampai individu memiliki kontribusi kinerja yang jelas sesuai dengan peran dan
6. Setiap unit kerja yang memberikan pelayanan publik agar melakukan reviu atas
Organisasi;
7. Menerapkan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi serta
dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dan dalam
153
11. Mendorong Pemerintah Kabupaten Lombok Utara untuk membangun unit kerja
keseriusan, kesungguhan dan keikhlasan serta tekad yang kuat dari semua pihak
pemberantasan korupsi, yang kesemuanya diharapkan bermuara pada titik yang sama,
yaitu terciptanya tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, pemerintah
yang bersih, dan bebas KKN (Good Governance and Clean Governtmen).
Namun kalau hanya dengan tekad yang kuat saja dan tidak didukung oleh
Kabupaten Lombok Utara sangat jauh dari harapan diatas, itulah yang menjadi kendala
selama ini sehingga beberapa rencana aksi yang telah disusun dan dituangkan dalam 8
(delapan) area perubahan belum dapat dilaksanakan dengan maksimal, disamping itu
secara regular dan periodik. Untuk itu diharapkan kepada masing-masing Perangkat
pengawasan internal serta bertanggung jawab atas kinerja sasaran yang diharapkan
154
Tabel 3.57
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
No Sasaran Program Target Sasaran Indikator
2019 Kegiatan Output
Program Peningkatan
Bimbingan dan Jumlah PNS yang
Kapasitas Sumberdaya
Pelatihan Teknis dibintek
Aparatur
Program Peningkatan Penyusunan dan Naskah tersusun dan
Kualitas Pelayanan 70% Penerbitan naskah diterbitkan dengan
Informasi sumber arsip baik
Penyediaan sarana sarana layanan
layanan informasi informasi arsip yang
arsip baik
Sosialisasi/penyuluhan sosialisasi kearsipan
kearsipan di lingkungan
dilingkungan instansi instansi emerintah
pemerintah/swasta
Program Pembentukan Unit Jumlah kasus
mengintensifkan Khusus Penanganan pengaduan
100%
penanganan pengaduan Pengaduan masyarakat
masyarakat Masyarakat ditindaklanjuti
Pembentukan Tim Jumlah Probity
Khusus Audit Probity Audit yang
dilakukan dalam
pengadaan PBJ
Program fasilitasi Pemulangan Pegawai Jumlah SK pensiun
pindah/purna tugas PNS 90% Yang Pensiun yang diterbitkan
tepat waktu
Pendidikan Jumlah Pejabat yang
Program Pendidikan Penjenjangan yang mengikutii
60%
Kedinasan Struktural diklat Penjenjangan
Struktural
Program Pengingkatan Pendidikan dan Jumlah ASN
Kapasitas Sumber Daya Pelatihan Prajabatan mengikuti diklat
30%
Aparatur Bagi Calon PNS prajabatan
Daerah
Penyusunan Rencana Laporan
Program Pembinaan dan
Pembinaan Karir PNS Penyususnan
Pengembangan
Rencana Pembinaan
Aparatur
Karir PNS
Seleksi Penerimaan Jumlah CPNS yang
Calon PNS direkrut
Penempatan PNS Jumlah ASN yang
ditempatkan sesuai
Kompetensi
Program Optimalisasi Penyusunan sistem Tersedianya sistem
Pemanfaatan Teknologi 100% informasi terhadap informasi
Informasi layanan publik pemerintahan
Program Penataan Koordinasi kerjasama Meningkatnya
Peraturan Perundang- 100% permasalahan pemahaman aparatur
Undangan peraturan perundang pemerintah dalam
155
undangan penyusunan produk
hukum daerah
Legislasi rancangan Jumlah Raperda
peraturan perundang yang ditetapkan
undangan menjadi Perda
Publikasi peraturan Meningkatnya
perundang undangan pemahaman dan
pengetahuan
masyarakat terhadap
produk hukum
daerah
Pelayanan dan Teridentifikasi dan
Bantuan Hukum terwujudnya
Program Pembangunan
Supremasi Hukum
dan Pengembangan di
terhadap
bidang hukum
permasalahan yang
dihadapi Pemda
Pelayanan Konsultasi Menigkatnya
Hukum pemahaman dan
langkah solutif
terhdap
permasalahan yang
dihadapi
Pelayanan dan Teridentifikasi dan
Bantuan Hukum terwujudnya
Program Penyuluhan Supremasi Hukum
100%
Hukum dan HAM terhadap
permasalahan yang
dihadapi Pemda
Pelayanan Konsultasi Menigkatnya
Hukum pemahaman dan
langkah solutif
terhdap
permasalahan yang
dihadapi
Penyusunan Laporan Meningkatnya nilai
Penataan Organisasi dan
Akuntabilitas Kinerja akuntabilitas kinerja
Tatalaksana serta
Instansi Pemerintah setda
Pendayagunaan
(LAKIP) Sekretariat
Aparatur Negara (PAN)
Daerah
Penyusunan Analisis tersedianya
Jabatan (ANJAB) dokumen Analisis
Jabatan dan Analisis
Beban Kerja yang
telah
Disempurnakan
Evaluasi Penataan Jumlah OPD yang
Kelembagaan dan Telah Dievaluasi
Perangkat Daerah
Program Pembinaan dan Jumlah Jaringan
Pengembangan 100% Pengembangan Komunkasi dan
Komunikasi, Informasi Jaringan Komunikasi Informasi Di
156
dan Media Massa dan Informasi Kabupaten Lombok
Utara Yang
dikembangkan
Pembinaan dan
Jumlah Diseminasi
Pengembangan
Informasi Melalui
Sumber Daya
Website
Komunikasi dan
Tersebarkan
Informasi
Jumlah Alat-Alat
Pengadaan alat sudio
Studio Diskominfo
dan komunikasi
Yang diadakan
Program Fasilitasi Jumlah SDM
Pelatihan SDM dalam
Peningkatan SDM Masyarakat di
100% bidang komunikasi
Bidang Komunikasi dan Bidang Kominfo
dan informasi
Informasi Yang Terlatih
Penyusunan Laporan Jumlah dokumen
Program Peningkatan Capaian Kinerja dan Laporan Capaian
Pengembangan Sistem ihktisar realisasi Kinerja dan ihktisar
Pelaporan Capaian kinerja SKPD realisasi kinerja
Kinerja dan Keuangan SKPD yang
tersusun
Penyusunan Pelaporan Tersusunnya
Keuangan Semesteran laporan keuangan
semesteran
Penyusunan Pelaporan Tersusunnya
Akhir Tahun dokumen laporan
keuangan akhir
tahun
Program Peningkatan Pengawasan Internal Frekuensi
Sistem Pengawasan Secara Berkala pengawasan internal
Internal dan yang dilaksanakan
Pengendalian dalam 1 tahun
Pelaksanaan Kebijakan
KDH
Pengendalian Jumlah Laporan
Manajemen pelaksanaan
Pelaksanaan Pengendalian
Kebijakan Daerah Manajemen
Pelaksanaan
Kebijakan Daerah
Inventarisasi Temuan Jumlah dokumen
Pengawasan data base hasil
pengawasan yang
valid
Pelatihan 60% Pelatihan Jumlah APIP yang
Pengembangan Tenaga Pengembangan memenuhi syarat
Pemeriksa dan Aparatur Tenaga Pemeriksa dan dalam penjenjangan
Pengawas Aparatur Pengawas karier jabatan
fungsional
Program penataan dan Penyusunan Naskah Jumlah kegiatan
penyempurnaan 100% Akademik Kebijakan sesuai dengan
kebijakan sistem dan Sistem dan Prosedur pedoman dan sistem
157
prosedur pengawasan Pengawasan dan Prosedur
Pengawasan
Penyusunan Jumlah pelaksanaan
Kebijakan Sistem pemeriksaan dan
Prosedur Pengawasan pengawasan sesuai
dengan prosedur
Program peningkatan Penyusunan analisa Jumlah Dokumen
dan pengembangan standar belanja Analisa Standar
100%
pengelolaan keuangan Belanja yang
daerah Tersusun
Penyusunan standar Ditetapkannya
satuan harga standar Satuan
Harga Upah dan
Bahan, Barang
Kebutuhan
Pemerintah dan
Harga Satuan Pokok
Kegiatan Tepat
Waktu Beserta
Perubahannya
Pendidikan dan Jumlah pegawai
pelatihan formal yang meningkat
kapasitasnya
Pengendalian Tersusunnya
Program peningkatan
pelaksanaan Laporan Realisasi
sistem pengawasan
pembangunan Fisik dan Keuangan,
internal dan
Kabupaten Lombok Laporan Tepra,
pengendalian
Utara Laporan Program
pelaksanaan kebijakan
Unggulan Kab.
KDH
Tepat Waktu
Monitoring dan Tersusunnya
Evaluasi pelaksanaan rekomendasi dan
pengadaan barang/jasa laporan Monitoring
dan pembangunan dan Evaluasi
Pelaksanaan
Pengadaan
Barang/Jasa dan
Proyek
Pembangunan
Penertiban dan Bangunan Tertata
Sosialisasi Perijinan dan Memiliki Ijin
Kegiatan Penyusunan Jumlah Raperda dan
Program Peningkatan Rancangan Peraturan Perda tentang
dan Pengembangan Daerah Tentang Pertanggungjawaban
Pengelolaan Keuangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Daerah Pelaksanaan APBD yang tersusun dan
tepat waktu
Tabel 3.58
158
Sumber Daya Manusia Pelaksana Reformasi Birokrasi
159
5. Analisis misi ” Percepatan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur dan
Konektifitas Antar Wilayah Pasca Bencana dengan tujuan Meningkatkan
(Pemulihan) kuantitas dan kualitas infrastruktur
Indikator kinerja Tujuan ”Indeks Infrasturktur Dasar”
infrastruktur”.
Tabel 3.59
Indikator Kinerja Indeks Infrasturktur Dasar
Tahun 2019 Tahun Tahun
Indikator Satuan 2020 2021
Kinerja Target Realisasi Capaian Target Target
Pada indikator kinerja Indeks Infrastruktur dasar terdiri dari beberapa komponen
4. Persentase rumah layak huni dan tahan/aman gempa (Lantai bukan tanah,
160
Tabel 3.60
Realisasi Indikator Kinerja berdasarkan komponen pendukung tahun 2019
Formulasi/ Rumusan:
161
Tabel 3.61
Data Jalan Kabupaten Menurut Kemantapan Jalan Tahun 2016-2019
Kondisi (%)
Panjang jalan
Tahun Tidak
Mantap Kritis Kabupaten
Mantap
kemantapan jalan kabupaten mencapai 69% pada akhir tahun 2019. Terhadap total panjang
kondisi infrastruktur terutama infrastruktur jalan. Dari 400,070 km jalan kabupaten, dalam
kondisi baik 270,35 km (67,58%), dalam kondisi sedang 32,01 km (8%), dalam kondisi
rusak ringan 56,12 km (14,03%) dan dengan kondisi rusak berat 41,59 km (10,40%).
Permukaan jalan aspal dengan kondisi baik dan sedang dikategorikan dalam kondisi
mantap, sehingga 302,36 km jalan kabupaten berada dalam kondisi mantap atau 75,58%.
Jalan tidak mantap sepanjang 68,45 km atau 17,11%, dan 38,35 km atau 9,59% termasuk
kategori kritis
162
Tabel 3.62
Penyediaan Air Bersih Per Kecamatan Tahun 2019
indikator kinerjanya adalah Persentase (%), cakupan mencapai 95 % pada akhir tahun 2019 dari
target sebelumnya (tahun 2018) sebesar 90% dan menjadi hanya 60% Akibat bencana alam gempa
bumi yang menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana air minum. Pada pelayanan air
minum, capaian kinerjanya diukur dengan indikator tersedianya akses air minum yang aman
melalui Sistem Penyedian Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
terlindungi (sumur gali) serta melalui jaringan PDAM dengan kebutuhan pokok minimal 90
ltr/org/hari. Capaian indikator ini pada tahun 2019 telah mencapai 65.217 KK (90,05%) masyarakat
terlayani air bersih, sedangkan sekitar 5.965 KK (9,95%) masyarakat belum menikmati air minum
aman karena sumbernya berasal dari pengampilan air yang berasal dari saluran irigasi, mata air
musiman, dan bantuan tanki air bersih BPBD. Meskipun telah masuk dalam kategori baik,
penyediaan air minum yang aman Melalui Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) harus terus
ditingkatkan, mengingat masih banyak penduduk yang belum dapat mengakses air minum yang
aman.
163
Grafik 3.3
Persentase rumah tangga menggunakan listrik.
85.71 85.86
84.93
mencapai angka 99,83 persen. Angka tersebut meliputi Penerangan listrik PLN
maupun listrik non PLN, hanya sekitar 0,17 persen penduduk saja yang belum
Persentase rumah layak huni dan tahan/aman gempa (Lantai bukan tanah,
164
Kriteria hunian layak harus memenuhi persyaratan keselamatan bangunan
dan kecukupan minimal luas bangunan serta kenyamanan dan kesehatan
penghuninya. Indikator yang dapat menggambarkannya antara lain luas lantai
rumah, jenis lantai, jenis bahan dinding, jenis atap, serta sarana pendukung
perumahan seperti penerangan dan air bersih.
Tabel 3.63
Kondisi Perumahan di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012-2018
Tahun
Kondisi Perumahan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Atap Rumah Layak 84,9 88,0 94,1 95,34 96,93 95,1 98,6
Jenis Dinding Permanen 84,9 85,71 85,86 93,56 99,34 98,29 98,95
Grafik 3.4
Persentase Rumah Tangga dengan Atap Rumah Layak
di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 – 2018
98.66
88.03
84.93
165
besar sudah memenuhi kelayakan dari sisi atap, lantai, dan dinding. Sebesar 93,69 persen
rumah tinggal memiliki jenis lantai bukan tanah, 98,95 persen jenis dinding permanen dan
sebesar 98,66 persen memiliki atap rumah layak yang bukan terbuat dari jerami ijuk dan
lain lain.
Sanitasi menurut WHO mengacu pada upaya penyediaan fasilitas serta layanan
pembuangan urine dan tinja manusia yang aman. Sebagai salah satu kota besar di
Indonesia, tingkat aksesibilitas penduduk terhadap sanitasi yang layak tergolong tinggi.
Sanitasi yang layak ditinjau dari rumah yang memiliki sarana sanitasi seperti jamban sehat
yang memenuhi syarat kesehatan. Rata-rata persentase penduduk dengan akses sanitasi
Sumber:Dokumen Informasi Kinerja Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Lingkungan Hidup 2019.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk dengan akses
sanitasi yang layak di Kabupaten Lombok Utara berada di Kecamatan Gangga dengan
jumlah penduduk yang memiliki akses sanitasi layak sebesar 11.540 KK. Jumlah tersebut
angka 96,05%. Sedangkan jumlah penduduk yang memiliki akses sanitasi layak paling
166
sedikit adalah di Kecamatan Bayan dimana jumlahnya sebesar 8.856 KK, atau 61,27 %
Tabel 3.64
Sasaran Program Dan Sasaran Kegiatan
167
sumur bor
Kegiatan Jumlah KK yang
Penyediaan terlayani air
Prasarana dan minum aman
Program Pengembangan
Sarana Air
Kinerja Pengelolaan Air 90%
Minum Bagi
Minum dan Limbah
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah
Kegiatan Jumlah masyarakat
Penyediaan miskin yang
Prasarana dan mendapatkan
Sarana Air sanitasi layak
Limbah
Program Pengendalian Kegiatan Jumlah tanggul
Banjir Pembangunan yang terbangun
45%
Prasarana guna pengamanan
Pengaman Pantai pantai dan sungai
Kegiatan Jumlah
Program Pengembangan Pembangunan/ infrastruktur yang
Wilayah Strategis dan Cepat 50% Peningkatan terbangun di
Tumbuh. Infrastruktur kawasan strategis
dan cepat tumbuh
Pembangunan Jumlah Gedung
Infrastruktur Kantor Pemerintah
Pusat Daerah yang
Pemerintahan terbangun
Program Pembangunan Kegiatan Terbangunnya
Infrastruktur Pedesaan Penataan drainase dan jalan
lingkungan lingkungan
50%
pemukiman perdesaan
penduduk
perdesaan
Kegiatan Jumlah dokumen
Pengumpulan Ke Pu an yang
Program Pengembangan
100% Updating dan tersusun setiap
Sistem Informasi ke PU an
Analisa Data/ tahun
Sistem Ke PU an
Kegiatan Jumlah dokumen
Monitoring, laporan Monev
Evaluasi dan kegiatan Ke-PU-an
Pelaporan yang tersusun
selama setahun
Kegiatan Jumlah peserta
Pemberdayaan yang mengikuti
Pengguna Jasa pelatihan
Konstruksi kompetensi kerja
Program Pemberdayaan
30% (instansi
jasa Konstruksi
Pemerintah,
Orang,
Perorangan,
Badan Usaha)
168
Program Perencanaan Tata Penyusunan Jumlah dokumen
Ruang Rencana Detail pendukung RTRW
63% Tata Ruang Kabupaten
Kawasan Lombok Utara
yang tersusun
Penataan Luas lahan yang
Program Penataan, Penguasaan, dibebaskan
Penguasaan, Pemilikan, Pemilikan, Pertokoan = 5.969
60%
Penggunaan dan Penggunaan dan m2
Pemanfaatan Tanah Pemanfaatan Jembatan = 5.554
Tanah m2
Penyuluhan Penyuluhan hukum
Hukum pertanahan yang
Pertanahan terlaksana
Program Pengendalian Kegiatan Jumlah
Pemanfataan Ruang Pengendalian rekomendasi
Pemanfaatan Kesesuaian
Ruang Pemanfaatan
Ruang yang
diterbitkan
Fasilitasi dan Jumlah
Stimulasi ketersediaan rumah
Program Pengembangan Pembangunan layak huni
50%
Perumahan Perumahan
masyarakat
kurang mampu
Pembangunan jumlah sarana dan
sarana dan prasarana rumah
prasarana rumah sederhana sehat
sederhana sehat yang terbangun
Penyusunan jumlah penyusunan
rencana dokumen RP2KP
pembangunan
dan
pengembangan
perumahan
permukiman di
daerah
Program Lingkungan Sehat Penyediaan Jumlah rumah
Perumahan Sarana Air Bersih tangga dengan
dan Sanitasi sanitasi layak
Dasar terutama (MCK)
bagi masyarakat
miskin
Program pengelolaan areal Pemeliharaan jumlah areal
pemakaman sarana dan pemakaman/
8%
Prasarana kuburan yang
Pemakaman ditangani
Sumber:Bappeda 2019
169
Tabel 3.65
Realisasi Program dan Kegiatan
ANGGARAN REALISASI
NO KEGIATAN %
( Rp) ( Rp)
Program Pengembangan,
IV Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa 27.686.889.300 25.141.992.550 90,81
dan Jaringan Pengairan Lainnya
170
irigasi
Pembangunan/peningkatan
13 2.993.338.000 2.933.147.680 97,99
infrastruktur
Program Pembangunan
VII 14.817.410.000 14.766.657.217 99,66
Infrastruktur Perdesaan
171
Program Pembangunan Jasa
IX 95.920.000 73.962.460 77,11
Konstruksi
Tabel 3.66
Sumber Daya Manusia Infrastruktur Dasar
No Golongan Ruang Jumlah
1 I/a -
2 I/b -
3 I/c 2
4 I/d 3
5 II/a 3
6 II/b 5
7 II/c 11
8 II/d 18
9 III/a 7
10 III/b 8
11 III/c 9
12 III/d 3
13 IV/a 3
14 IV/b 1
Jumlah Total
Sumber:BKD 2019
172
C. ANALIS PENGUKURAN KINERJA
Hasil perjanjian kinerja dari 6 (enam) tujuan dan 9 (sembilan) indikator kinerja dapat
Tabel 3.67
Hasil Pengukuran Perjanjian Kinerja
173
Gambar 3.12
Penandatanganan Kerja sama oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara
Gambar 3.13
Bupati Lombok Utara Menghadiri Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini
174
BAB IV
PENUTUP
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016- 2021 dilakukan dengan dasar hasil pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan RPJMD; sinkronisasi terkait akuntabilitas kinerja daerah; serta
Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Lombok Utara mengasil Perjanjian Kinerja bagi
pemerintah Kabupaten Lombok Utara sebanyak 5 (lima) Misi dan 6 (enam) Tujuan serta
Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat beberapa kesimpulan dari masing – masing
1. Pada indikator kinerja penurunan indeks resiko bencana telah melampaui target
yang telah ditetapkan,dimana hasil yang diperoleh dari indikator tersebut tidak
terlepas dari proses perencanaan serta kebijakan yang tepat yang dilakukan oleh
Rekomendasi – rekomendasi yang telah ditentukan oleh BNPB pusat agar segera
Lombok Utara, dimana dalam perjanjian kinerja yang telah ditetapkan Indeks
175
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup pada tahun 2019 belum tercapai sesuai dengan
harapan, dimana kendala yang dihadapi adalah perencanaan program dan kegiatan
serta sumber daya manusia pelaksana yang kurang tepat, sehingga nantinya
diharapkan adanya proses perencanaan program dan kegiatan yang tepat serta
sebagai andalan menjadikan Kabupaten Lombok Utara multi etnis dan agama dari
berbagai daerah baik dari warga domestik maupun dari mancanegara. Hal ini
SARA sebagai salah satu indikator. Pada tahun 2019 dari terget yang telah
pencapain indikator tersebut berhasil, dimana peran serta Tokoh agama, tokoh
juga fokus terhadap pembangunan manusia. Salah satu indikatornya adalah Indeks
lombok Utara pada tahun 2019 belum mencapai target yang diharapakan. Sektor
Kesehatan maupun pendidikan akan menjadi terget utama dalam peningkatan IPM
melalui program – program yang ekslusif dan berdampak masif kepada masyarakat.
176
Pembangunan Gender (IPG). Tahun 2019 IPG belum mencapai target yang telah
6. Gempa bumi yang melanda Kabupten Lombok Utara pada tahun 2018
dimana dari target yang telah ditetapkan sebesar 2% melampaui target dengan
Lombok Utara pada tahun – tahun beikutnya dari target yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
Periode kurun waktu antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 menunjukan
dari angka kemiskinan sebesar 34,13 menjadi 29,03. Laju penurun kemiskinan pada
tahun 2018 ”sedikit” terhambat dengan terjadinya gempa yang terjadi di Kabupaten
177
8. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara juga membenahi sektor pemerintahan,
dimana salah indikator yang dimasukan adalah Indeks Reformasi Birokrasi. Indeks
Reformasi Birokrasi pada tahun 2019 mendapat nilai C dari target yang ditetapkan
yaitu nilai B sehingga target indeks reformasi birokrasi belum tercapai. Ada 8 area
yang perlu dirubah yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah Kabupaten
Lombok Utara.
9. Pembangunan sarana dan prasaran juga tidak luput dari pemerintah daerah
indikatornya, dimana pada tahun 2019 pencapaiann realisasi dapat melebihi dari
178