Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA


KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN PAJAK BEA CUKAI
TIPE MADYA CUKAI KEDIRI

Disusun Oleh :
Imildha Oktavia
(19.1.02.01.0102)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2022

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL/COVER.
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan .........................................2
C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ........................2
D. Tempat & Waktu Pelaksanaan PKL...................................3
BAB II : TEMUAN DATA........................................................................5
A. Manajemen Sumber Daya Manusia.....................................5
1. Sejarah Singkat..................................................................5
2. Tugas Bea dan Cukai.........................................................8
3. Tugas dan Fungsi Utama KPPBC.....................................10
4. Peta Wilayah.....................................................................11
B. Komposisi MSDM.................................................................11
1. SDM dan Komposisi Pegawai..........................................11
2. Pengembangan Pegawai....................................................12
3. Struktur Organisasi Pegawai KPPBC...............................13
C. Manajaemen Keuangan di KPPBC.....................................14
1. Perbendaharaan Penerimaan dan pengeluaran KKPBC.............................15
2. Dana kesejahteraan pegawai(DKP)..................................16
3. Data Tim Sistem Informasi Instansi (SIA).......................17
BAB III : ANALISIS DATA........................................................................18
A. Manajemen Organisasi.........................................................18
B. Manajemen Keuangan..........................................................19
BAB IV PENUTUP……...............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................22
LAMPIRAN……..........................................................................................23

iv
a) Seksi perbendaharaan
Melakukann pemungutan dn pengadministrasian, bea masuk, bea keluar,
cukai, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Derektorat
Jendral.
b) Seksi pelayanan kepabeaan dan cukai
Melakukan pelayanan teknis dan fasilitas di bidang kepabeaan dan cukai
serta penerimaan, pemnelitian kelengkapan dan pendistribusian dokumen
kepabeaan dan cukai.
c) Seksi penyuluhan dan layanan informasi
Melakukan penyuluhan. Bimbingan kepatuhan, konsultasi, dan layanan
informasi di bidang kepabeaan dan cukai.
d) Seksi kepatuhan internal
Melakukan pengawasan melaksanakan tugas dan evaluasi kinerja
dilingkungan kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai.
e) Kelompok jabatan fungsional
Melakuakn kegiatan seuai jabatan fungsiaonal masing-masing berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Manajemen Keuangan di KKPBC


Setiap perusaahan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan
oprasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan. Kebutuhan dana
tersebut berupa modal kerja maupun digunakan untuk pembelian aktiva tetap. Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri termasuk di
bawah Kementrian Keuangan Republik Indonesia yang di pimpin oleh Direktur
Jendral yang bertanggung jawab langsung kepada Mentri keuangan. Sumber dana
yang di dapatkan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Cukai Kediri termasuk dari pemerintahan dengan melalui dana APBN.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan atau
instansi, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan atau intansi. Termasuk Kantor Pengawasan dan

14
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri, juga membutuhkan manajemen
keuangan yang baik dan tepat untuk mencapai tujuan perusahaan atau intansi.
1. Perbendaharaan Penerimaan dan Pengeluaran KPPBC
Saldo Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran KPPBC termasuk dalam
kategori kas negara. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara. Kas negara adalah tempat penyimpanan uang
Negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
untuk menampung seluruh penerimaan Negara dan untuk membayar seluruh
pengeluaran Negara. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor
01 tentang Penyajian Laporan Keuangan paragraf 8 mendefinisikan kas sebagai
uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan pemerintahan. Proses pengelolaan kas pemerintahan mengacu
pada PP Nomor 39 tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara atau Daerah. Pada
umumnya, saldo kas pemerintah bertambah karena adanya pendapatan atau
penerimaan pembiayaan, dan penerimaan transfer. Sedangkan, saldo kas berkurang
apabila terdapat belanja atau pengeluaran pembiayaan, dan pengeluaran transfer.
Pengelolaan kas pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Cukai Kediri terbagi ke dalam dua bagian, yaitu Bendahara Penerimaan dan
Pengeluaran.
a) Kas di Bendahara Penerimaan
Untuk melaksanakan penerimaan yang berasal dari kegiatan
operasional, pemerintah menunjuk bendahara penerimaan yang bertugas
untuk menerima, menyimpan, menyetor, menata usahakan, dan
mempertanggung jawabkan kas yang berasal dari penerimaan pendapatan
Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor atau satuan kerja
pemerintah. Bendahara Penerimaan harus segera menyetorkan kas yang ada
dibawah pengelolaannya ke kas negara paling lambat satu hari setelah
diterima, kecuali kasus-kasus tertentu sesuai ketentuan yang berlaku. Pada
periode pelaporan, saldo kas di bendahara penerimaan merupakan
penerimaan negara yang dicatat di neraca pada akun kas bendahara
penerimaan.
Aliran kas masuk pada kas di bendahara penerimaan yang berasal dari
penerimaan yang berasal dari pendapatan diakui pada saat kas tersebut
diterima di bendahara penerimaan, apabila bendahara penerimaan merupakan
15
bagian dari Bendahara Umum Negara (BUN) atau Bendahara Umum Daerah
(BUD). Sedangkan, aliran kas keluar pada kas di Bendahara Penerimaan
diakui pada saat dilakukan penyetoran ke rekening Kas Umum Negara
(KUN).
b) Kas di Bendahara Pengeluaran
Dalam melaksanakan kegiatan operasional, Menteri/Pimpinan
Lembaga menunjuk Bendahara Pengeluaran untuk mengelola uang yang
harus dipertanggung jawabkan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran
kementerian negara/lembaga/satuan kerja.
Tugas Bendahara Pengeluaran adalah menerima, menyimpan,
membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan kas untuk
keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) pada kantor atau satuan kerja kementerian
negara/lembaga. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran wajib
menyusun LPJ setiap bulan atas uang atau surat berharga yang dikelolanya.
LPJ menyajikan informasi sebagai berikut:
 Keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal,
penambahan, pengurangan, dan saldo akhir;
 Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di brankas
dan saldo di rekening bank atau pos;
 Hasil rekonsiliasi internal antara pembukuan bendahara dengan Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran;
 Penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo kas.
2. Dana Kesejahteraan Pegawai (DKP)
DKP merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan kantor untuk berbagai
kebutuhan pegawai, baik jasmani maupun rohani. Dana ini dikeluarkan apabila
pegawai melahirkan, menikah, ataupun pensiun. DKP juga memfasilitasi pegawai
yang membutuhkan pinjaman uang. Pada umumnya, pengeluaran DKP secara rutin
dilakukan dalam menyelenggarakan kegiatan senam setiap Jumat pagi. Perhitungan
DKP meliputi peneriman atas pengembalian pinjaman karyawan dan juga
pengeluaran.
DKP merupakan salah satu bentuk usaha penyelenggaraan kesejahteraan
Pegawai Negeri di bidang jasmaniah dan rohaniah. DKP juga dipergunakan untuk
pemberian bantuan-bantuan sosial kepada pegawai negeri serta keluarganya ketika
16
menghadapi kesukaran atau keperluan penting yang mendesak. Pegawai berhak
atas jaminan atau bantuan sosial dalam hal:
a) isterinya atau suaminya meninggal dunia;
b) Anaknya (anak sah atau yang disahkan menurut hukum) meninggal dunia;
c) Peserta atau isterinya melahirkan anak;
d) Peserta bujangan kawin untuk pertama kali;
e) Kesukaran-kesukaran lain, yang jenis dan besarnya bantuan akan diatur
sesuai dengan kebijakan yang berlaku di KPPBC.
3. Data Tim Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang
untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara atau Lembaga
(LKKL) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan
barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) merupakan sistem yang digunakan
Direktorat Jedral Bea dan Cukai dalam menyusun Laporan Keuangan. Dalam setiap
satuan kerja Direktorat Jedral Bea dan Cuka di seluruh Indonesia, terdapat Tim
Pelaksana SAI untuk menyusun laporan keuangan yang nantinya akan dikonsolidasi
oleh Kantor Pusat Direktorat Jedral Bea dan Cuka. SAI memungkinkan data yang
sudah disusun dapat diakses oleh pegawai yang terotorisasi secara real-time
sehingga dapat mempercepat proses akuntansi Direktorat Jedral Bea dan Cukai.
Setiap satuan kerja Direktorat Jedral Bea dan Cuka dari masing-masing wilayah
wajib membentuk Tim Pelaksana SAI yang bertujuan untuk mempermudah
verifikasi atas laporan keuangan yang telah disusun.

17
BAB III
ANALISIS DATA
A. Manajemen Organisasi
Menurut (R. Terry) “Manajemen organisasi adalah aktivitas perencanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing), penggerakan (Actuating), dan
pengawasan (Controlling), dimana semua aktivitas tersebut bertujuan untuk
mencapai target organisasi..”
Menurut (M. Gulick) “Manajemen organisasi adalah segala hal yang
berhubungan dengan perencanaan (Planning), mengorganisir (Organizing),
pelengkapan Tenaga Kerja (Staffing), mengarahkan (Directing), menyelaraskan
(Coordinating), melaporkan (Reporting), dan menyusun anggaran (Budgeting).”
Menurut (Fayol. H) “Manajemen organisasi adalah aktivitas perencanaan
(Planning), mengorganisir (Organizing), mengkoordinir (Coordinating), dan
mengawasi (Controling), dimana rangkaian aktivitas tersebut bertujuan untuk
mencapai goal organisasi.”
Menurut (Koontz dan O’Donnell) “Manajemen organisasi adalah semua
aktivitas organisasi yang berhubungan dengan perencanaan, mengorganisir,
melengkapkan Tenaga Kerja, mengarahkan, dan mengawasi.”
Dapat disimpulkan bahwa manajemen organisasi diartikan sebagai
kegiatan perencanaan, pengorganisiran, penggerakan, dan pengontrolan SDM di
dalam sebuah organisasi, agar visi dan misi organisasi dapat tercapai. Tujuan
utama manajemen dalam sebuah organisasi adalah untuk mencapai apa yang
diinginkan oleh organisasi tersebut dengan cara seefisien mungkin. Sehingga
dalam jangka panjang dapat menjamin profitabilitas organisasi tersebut.
Manajemen dalam organisasi bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, terutama
pada bisnis yang sedang berkembang. Tanpa adanya pengelolaan yang baik akan
menyebabkan kemunduran profibilitas perusahaan hingga berujung pada
perpecahan secara internal.
Manajemen organisasi di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Cukai Kediri telah sesui dengan istilah umum manajemen
organisasi. Di dalam KPPBC menerapkan kegiatan perencanaan,
pengorganisiran, penggerakan, dan pengontrolan SDM di dalam sebuah
organisasi sesuai dengan kriteria umum manajemen organisasi, untuk mencapai
visi dan misi. KPPBC telah menerapkan organisasi yang baik dan juga efektif
18
bagi para anggota yang bekerja. Dengan menciptakan program kerja yang
realistis dan juga sesuai dengan fokus masing-masing anggota tenaga kerja.
Membuat pengorganisasian yang jelas di mana terhadap pembagian tugas dan
tanggung jawab, dengan diawasi untuk mencapai visi dan misi KPPBC.

B. Manajemen Keuangan
Menurut Irfani, (2020:11) “Manajemen keuangan adalah aktivitas pengelolaaan
keuangan perusahaan yang berhubungan dengan upaya mencari dan menggunakan
dana secara efisien dan efektif untutk mewujudkan perusahaan”
Menurut KD Wilson (2020) “Menjelaskan manajemen keuangan terutama
meliputkan penggalangan dana dan pemanfaatannya secara efektif dengan tujuan
memaksimalkan kekayaan pemegang saham”
Menurut Sutrisno (2017) “Manajemen keuangan merupakan semua aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan pembelajaaan yang terdiri dari 3 usaha yaitu,
usaha mendaptkan dana perusahaan dengan biaya murah; usaha untuk menggunakan
data tersebut secara efisien; dan efisiensi pengalokasian dana dalam kegiatan usaha.”
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri
telah menerapkan manajemen keuangan yang sesuai dengan istilah umum manajemen
keuangan. Di dalam KKPBC terdapat perbendaharaan penerimaan dan pengeluaran
yang meliputi kas penerimaan dan kas keluar, dan juga KKPBC mengelola dana
kesejahteraan pegawai (DKP). Sumber dana yang di dapatkan oleh KPPBC termasuk
dari pemerintahan dengan melalui dana APBN, di bawah Kementrian Keuangan
Republik Indonesia yang di pimpin oleh Direktur Jendral yang bertanggung jawab
langsung kepada Mentri keuangan. Perencanaan hingga pengalokasian anggaran biaya
secara efisien dan efektif, untuk di pertanggung jawabkan kepada Direktur Jendral
yang bertanggung jawab langsung kepada Mentri Keuangan. KPPBC menggunakan
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dalam mencatat laporan keuangan, yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. SIA
bertujuan untuk mempermudah verifikasi atas laporan keuangan yang telah disusun.

19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan yang dirancang untuk
menerapkan ilmu yang telah di dapat selama proses perkuliahan dalam dunia kerja.
Dengan adanya kegiatan ini, maka mahasiswa diharapkan mampu mengenal lebih
jauh kondisi serta gambaran dari lingkungan kerja sebuah instansi atau perusahaan.
Selama mengikuti Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Cukai yang berada di Kota Kediri, praktikan mendapatkan pengalaman dan ilmu yang
sangat berharga. Dalam melaksanakan PKL, praktikan dituntut untuk displin,
tanggung jawab, dan cepat tanggap dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
pembimbing. Selama melaksanakan PKL di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri. Praktikan dapat mengambil beberapa
kesimpulan, antara lain:
1. Dapat di simpulkan Manajemen organisasi di Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri telah sesui dengan istilah umum
manajemen organisasi. Di dalam KPPBC menerapkan kegiatan perencanaan,
pengorganisiran, penggerakan, dan pengontrolan SDM di dalam sebuah
organisasi sesuai dengan kriteria umum manajemen organisasi, untuk mencapai
visi dan misi. KPPBC telah menerapkan organisasi yang baik dan juga efektif
bagi para anggota yang bekerja. Dengan menciptakan program kerja yang
realistis dan juga sesuai dengan fokus masing-masing anggota tenaga kerja.
Membuat pengorganisasian yang jelas di mana terhadap pembagian tugas dan
tanggung jawab, dengan diawasi untuk mencapai visi dan misi KPPBC.
2. Dapat disimpulkan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Cukai Kediri telah menerapkan manajemen keuangan yang sesuai dengan
istilah umum manajemen keuangan. Di dalam KKPBC terdapat perbendaharaan
penerimaan dan pengeluaran yang meliputi kas penerimaan dan kas keluar, dan
juga KKPBC mengelola dana kesejahteraan pegawai (DKP). Sumber dana yang
di dapatkan oleh KPPBC termasuk dari pemerintahan dengan melalui dana
APBN, di bawah Kementrian Keuangan Republik Indonesia yang di pimpin oleh
Direktur Jendral yang bertanggung jawab langsung kepada Mentri keuangan.
Perencanaan hingga pengalokasian anggaran biaya secara efisien dan efektif,
untuk di pertanggung jawabkan kepada Direktur Jendral yang bertanggung jawab
20
langsung kepada Mentri Keuangan. KPPBC menggunakan Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) dalam mencatat laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. SIA bertujuan
untuk mempermudah verifikasi atas laporan keuangan yang telah disusun.
B. Saran
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri
dalam menjalankan tugasnya sudah sesuai dengan standart oprasional yang telah
ditentukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai terutama untuk Seksi Pelayanan
Kepabeanan dan Cukai. Maka dari itu Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Cukai kediri tetap harus mempertahankan dan harus lebih
mengembangkan serta memperbarui kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya
dan tetap menjalani tugas sesuai standart oprasional, sehingga dapat maksimal dalam
menjalankan tugas.

21
FTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal dan Bea dan Cukai Kediri . 2020. Arsip Profil Direktorat
Irfani. (2020). Manajemen Keuangan Dan Bisnis (Bernadine (ed.)).
PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA. www.gpu.id
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Pengelolaan Uang Negara/Daerah.
Jakarta. Nomor 39.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan.
Jakarta. Nomor 71
Sutrisno, E. (2017) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana.
Undang-Undang Republik Indonesia. 2004. Perbendaharaan Negara.
Jakarta. Nomor 1.
Wawasan Orientasi Subbagian Umum di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Cukai Kediri
Wilson, 2020. Pengaruh Profabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal manajemen, 2611-2615. (ISSN (P) : 2615-2584)
Sumber dari internet:
https://bckediri.beacukai.go.id
https://www.beacukai.go.id
https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/management/manajemen-organisasi-dari-sisi-
hrd-220620/

22

Anda mungkin juga menyukai