Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat-Nya kami
mampumenyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Keprilakuan Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang
kami (penulis) hadapi. Namun kami (penulis) menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
orang tua dan kerabat, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai
Keprilakuan Bendahara Pengeluaran yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber informasi, dan Refrensi. Semoga makalah ini, dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi penambahan pemikiran
mengenai Keperilakuan Bendahara Pengeluaran, khususnya para Mahasiswa STIE
PEMBANGUNAN Tanjungpinang. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami membuka saran dan
kritik bagi para pembaca khususnya Dosen guna perbaikan pembuatan Makalah
dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bendahara sangat penting bagi instansi pemerintahan. Hal ini berdasarkan dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan
Tanggung Jawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Pendapatan Anggaran dan
Belanja Negara pada Bab VI (Pembukuan Bendahara) pasal 30 ayat (1) bahwa
“Bendahara menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran
yang dilakukan pada satker”. Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dilakukan dengan aplikasi yang dibuat
dan dibangun oleh Kementerian Keuangan dibawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Sebagian besar Bendahara Pengeluaran pada satuan kerja Kementerian/Lembaga masih
menyelenggarakan catatan pembukuannya dengan cara manual (belum berbasis
database).
Hal tersebut sangat merepotkan tugas bendahara yang dituntut harus cepat, tepat
waktu, akurat, serta transparan dalam pelaporannya.Berdasarkan kondisi tersebut,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan meluncurkan aplikasi Pembukuan Bendahara yang
bernama Sistem Laporan Bendahara Instansi (SILABI) untuk memudahkan tugas
bendahara.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Apabila terjadi kesalahan pembayaran baik sengaja maupun lalai yang mengakibatkan
kerugian bagi negara maka bendahara dapat dikenakan sanksi hukum administrasi
maupun sanksi hukum pidana.
Berbeda dengan laporan yang dihasilkan oleh Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran (UAKPA), pembukuan bendahara menghasilkan laporan keadaan kas dan
realisasi anggaran yang sesungguhnya. Laporan ini merupakan salah satu alat managerial
report yang sangat berguna untuk pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari bagi
pimpinan.
5. Sistem Pembukuan
Jenis dan Fungsi Buku pada Bendahara Pengeluaran Badan Layanan Umum antara lain :
1. Buku Kas Umum (BKU).
2. Buku Pengawasan Anggaran Belanja (B-PAB).
3. Buku Pembantu Berdasarkan Keberadaan Kas.
a. Buku Pembantu Bank (BP-Bank).
b. Buku Pembantu Kas Tunai (BP-Kas Tunai).
c. Buku Pembantu Bendahara Pengeluaran Pembantu (BP-BPP).
d. Buku Pembantu Uang Muka (Voucher)
4. Buku Pembantu Berdasarkan Sumber Kas/Jenis Kas.
a. Buku Pembantu Uang Persediaan (BP-UP).
b. Buku Pembantu LS Bendahara (BP-LS Bend).
c. Buku Pembantu Pajak (BP-Pajak)
d. Buku Pembantu Lain-lain (BP-Lain-lain).
Kasus Pemerintahan
Sekda Basel Suwandi beserta Mantan Bendahara Pengeluaran Dinkes Subang
Suhendi kembali divonis bersalah melakukan korupsi. Kali ini Suhendi divonis
hukuman lima tahun, denda Rp 200 juta, subsidair kurungan enam bulan.
Sebelumnya juga Suhendi divonis 7 tahun atas kasus korupsi Dinkes Subang
sekitar Mei 2018.
Selain itu, terdakwa Suhendi juga diharuskan membayar uang pengganti Rp 2,5
miliar satu bulan setelah ada keputusan inkracht. Jika terdakwa tidak memiliki
uang, bisa diganti dengan harta bendanya, dan jika tidak memiliki harta benda
diganti dengan kurungan penjara selama satu tahun.
Kasus Swasta