Anda di halaman 1dari 16

R

T
S
L
E
K
:
M
A
N
LEMBAR KERJA PERSERTA DIDIK
SPT Tahunan PPh BADAN
ADMINISTRASI PAJAK SMK/MAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
mata pelajaran Administrasi Pajak yang bertema Menerapkan pengisian surat
pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam formulir no.1771

Lembar Kerja Peserta Didik ini berisi tentang pencapaian kompetensi pada
materi Menerapkan pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam formulir
no.1771. Materi disusun dengan pola yang sistematis, jelas dan terarah dengan tata
bahasa dan kalimat yang benar, mudah dimengerti dan di pahami serta disesuaikan
dengan tingkat perkembangan psikologis peserta didik, dengan tujuan utama agar
peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan. Lembar Kerja
Peserta Didik ini memaparkan secara singkat dan jelas materi pembelajaran serta
dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan mendukung ketercapaian kompetensi dasar
sesuai dengan yyang diharapkan.

Semoga Lembar Kerja Peserta Didik ini berguna bagi pembelajaran


pengembangan materi Akuntansi dilingkungan siswa SMK khususnya dan umumnya
bagi masyarakat.

Penyusun menyadari, bahwa Lembar Kerja Peserta Didik ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan
untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat


dalampenyusunan bahan ajar ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun berharap bahan ajar Akuntansi ini bermanfaat.

Medan, Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii
A. KOMPETENSI INTI…………………………………………………………… 1
B. KOMPETENSI DASAR………………………………………………………... 1
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI……………………………….. 1
D. TUJUAN PEMBELAJARAN………...……………………………………….. 2
E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL………………………………………. 2
F. MATERI
A. SPT PPh Badan Badan………………………………………………….. 6
B. Formulir No.1771…………………………………………………………. 8
C. Pengisian SPT PPh Badan……………………………………………… 10
G. EVALUASI……………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 15
. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat
teknis ,spesifik ,detail dan kompleks,berkenaan dengan ilmu pengetahuan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga

Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dlakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja
dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyajikan secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif, dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

. KOMPETENSI DASAR

3.11 Menerapkan pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam


formulir no.1771
4.11 Melakukan pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam
formulir no.1771
. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.11 Menerapkan pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam
formulir no.1771

3.11.1 Menjelaskan pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Badan


3.11.2 Memaparkan isi SPT PPH Badan dalam formulir No.1771
3.11.3 Menguraikan prosedur pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh
Badan dalam formulir no. 1771

4.11 Melakukan pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam


formulir no.1771

4.11.1 Membuat contoh kasus untuk pengisian surat pemberitahuan


(SPT) PPh Badan dalam formulir no. 1771
4.11.2 Membuat contoh kasus untuk pengisian surat pemberitahuan
(SPT) PPh Badan dalam formulir no. 1771

. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.11 Menerapkan pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam


formulir no.1771
Setelah pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Badan
2. Memaparkan isi SPT PPH Badan dalam formulir No.1771
3. Menguraikan prosedur pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh
Badan dalam formulir no. 1771
4.11 Melakukan pengisian surat pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam
formulir no.1771
Setelah pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Membuat contoh kasus untuk pengisian surat pemberitahuan (SPT)
PPh Badan dalam formulir no. 1771
2. Membuat contoh kasus untuk pengisian surat pemberitahuan (SPT)
PPh Badan dalam formulir no. 1771

.PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Petunjuk bagi peserta didik
1. Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan
belajar yang bersangutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada guru ataupun mencari informasi melalui buku-
buku paket Administrasi Pajak.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, Koran,
buku dan sumber lain yang relevan/ sesuai dengan isi modul yang memang
diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) maka
peserta didik yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai
mencapai KKM.
6. Peserta didik yang mencapai KKM dilakukan pengayaan dengan melanjutkan
pelajaran berikutnya.
. MATERI
1 SPT PPh Badan Badan
Surat pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) merupakan
formulir yang digunakan wajib pajak (WP) untuk melaporkan perhitungan dan/ atau
pembayaran PPh, objek pajak PPh, bukan objek Pajak PPh, harta dan kewajiban.
Wajib pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan SPT
Tahunan PPh Badan, yaitu:
a). Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Perhitungan. Wajib
pajak orang pribadi yang boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah yang mempunyai peredaran bruto
usaha dalam satu tahun kurang dari Rp.4.800.000,00. Wajib pajak tersebut
diwajibkan untuk memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka
waktu 3 bulan pertama dari Tahun Pajak yang bersangkutan.
b). Wajib pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.

SPT Tahunan PPh Badan bisa diperoleh melalui:


1. KPP dan KP2KP
2. Situs www.pajak.go.id
3. Pojok Pajak
4. Mobil Pajak
5. Drop Box di tempat public (perkantoran, pusat bisnis, pertokoan dan lainnya)
Cara wajib pajak menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan, antara lain:
1. Untuk SPT Nihil/ Kurang Bayar (KB):
a. KPP atau KP2KP
b. Drop Box
c. Pos/jasa ekspedisi yang disertai Bukti Bengiriman Surat ke KPP tempat WP
terdaftar
d. E.filling
2. Untuk SPT Lebih Bayar (LB)/ Pembetulan/ SPT Tahunan yang disampaikan
setelah batas waktu penyampaian SPT/e.SPT:
a. KPP tempat WP terdaftar
b. Pos/jasa ekspedisi yang disertai Bukti Bengiriman Surat ke KPP tempat WP
c. E.filling
Pihak yang wajib menyampaikan SPT Tahunan WP Badan:
1. Wajib Pajak Badan Dalam Negeri, yaitu sekumpulan orang dan/ atau modal
yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak
melakukan usaha, meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer,
perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah
dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pension,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik
atau organisasi lainnya, lembaga serta bentuk badan lainnya, lembaga yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
2. Bentuk Usaha Tetap (BUT), yaitu bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal atau berada di Indonesia tidak lebih dari
183 hari dalam jangka waktu 12 bulan,dan badan yang tidak didirikan dan
bertempat kedududkan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia.
Adapun batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh Badan adalah 4 (empat) bulan
setelah akhir tahun pajak. SPT Tahunan PPh Badan harus memenuhi hal berikut:
1. NPWP, nama perusahaan/ badan dan alamat tercantum dengan lengkap dan
jelas
2. Tanda tangan direktur (atau pihak yang ditunjuk dengan Surat Kuasa Khusus)
dan stempel/ cap perusahaan.
3. SPT terisi dengan lengkap dan jelas (SPT Induk, Lampiran Umum dan Lampiran
Khusus)
4. Melampirkan bukti pelunasan (SSP) apabila SPT berstatus KURANG BAYAR.
5. Menyertakan lampiran keterangan dan atau dokumen yang disyaratkan (laporan
keuangan, bukti potong, daftar nominatif pengeluaran biaya promosi dll)
6. Mengisi dengan lengkap dan melampirkan Daftar Pemegang Saham/ Pemilik
Modal dan Daftar Susunan Pengurus dan Komisaris
7. Bagi WP yang mengirimkan SPT Tahunan melalui pos/jasa ekspedisi wajib
mengisi dan menempelkan lembar informasi pada amplop SPT Tahunan.
Syarat menyelenggarakan pembukuan SPT Tahunan PPh Badan, yaitu:
1. Pembukuan harus dilaksanakan dengan itikad baik dan mencerminkan keadaan ,
atau kegiatan yang sebenarnya.
2. Pembukuan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau
dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
3. Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan menggunakan
stelsel akrual atau stelsel kas.

Tarif perhitungan Wajib Pajak Badan.


1. 25% atass Penghasilan Kena Pajak bagi WP dlam negeri dan BUT
2. Penurunan tarif sebesar 5% lebih rendah dari tariff normal, apabila:
a. WP merupakan WP dalam negeri berbentuk Perseroan Terbuka dengan
kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang
disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit 300 pihak
b. Masing-masing pihak pemilik saham hanya boleh memiliki kurang dari 5% dari
keseluruhan saham yang disetor
c. Kondisi huruf a dan b harus terpenuhi paling singkat 6 bulan (183 hari kalender)
dalam jangka waktu satu tahun pajak.
3. Fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari 25% yang dikenakan atas
penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan
Rp.4.800.000.000 bisa dinikmati oleh WP Badan dalam negeri dengan peredaran
bruto sampai dengan Rp.50.000.000.000

2 Formulir No.1771

Materi terlampir

3 Pengisian SPT PPh Badan

Materi terlampir (powerpoint)


. EVALUASI
Kegiatan Individu
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang (x) pada huruf
a,b,c,d,dan e pada lembar jawaban yang tersedia.
1. Berikut ini yang merupakan sanksi yang dikenakan apabila WP terlambat
menyetor pajak dan/ atau menyampaikan SPT Tahunan,
yaitu………………
a. dikenai sanksi administrasi berupa denda Rp.2.000.000
b. dikenai sanksi administrasi berupa denda Rp.1.000.000
c. dikenai sanksi administrasi berupa bunga 20%
d. dikenai sanksi administrasi berupa bunga 30%
e. dipenjara kurungan selama minimal 5 tahun maksimal 10 tahun
2. Lampiran khusus A1 merupakan lampiran khusus SPT Tahunan Pajak
Penghasilan Badan yang berrisi tentang…………….
a. daftar penyusutan dan amortisasi nilai
b. daftar harga pokok penjualan
c. laporan keuangan perusahaan
d. kartu piutang perusahaan
e. kartu utang perusahaan
3. Kolom pertama pada form 1771 lampiran VI harus diisi dengan…………….
a. daftar penyertaan modal pada perusahaan afiliasi
b. daftar utang dari pemegang saham
c. daftar piutang dari pemegang saham
d. daftar nama pemegang saham
e. harga pokok penjualan dari masing-masing unit barang
4. SPT Tahunan PPh Badan dapat diperoleh melalui, kecuali…………..
a. KPP
b. situs www.pajak.go.id
c. pojok pajak
d. mobil pajak
e. calo pajak
5. Bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat
tinggal atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan bertempat kedudukan
di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di
Indonesia disebut…………..
a. yayasan
b. koperasi
c. persekutuan
d. bentuk usaha tetap
e. lembaga
6. Bagi WP yang mengirimkan SPT Tahunan melaui pos, jasa ekspedisi, atau
kurir wajib mengisi dan menempelkan lembar informasi pada…………..
a. NPWP
b. SPT
c. amplop SPT Tahunan
d. laporan keuangan
e. daftar pemegang saham
7. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang
telah tercacat dalam tata usaha kantor pelayanan pajak (KPP) dan telah
diberi surat pengukuhan Pengusaha Kena Pajak disebut
dengan…………………
a. Wajib Pajak Pengusaha
b. Wajib Pajak Badan Usaha
c. Pengusaha Kena Pajak
d. Pengusaha Kena Pajak Terdaftar
e. Perusahaan Subjek Pajak
8. Kelengkapan yang harus dipenuhi dalam SPT Tahunan PPh
kecuali……………….
a. daftar neraca dan laporan laba rugi (bagi WP yang menggunakan
pembukuan lengkap)
b. ringkasan peredaran bruto (bagi WP yang menggunakan pencatatan)
c. SSP atas bukti pembayaran setoran atas setoran akhir (PPh Pasal 29)
d. permohonan menggunakan norma perhitungan untuk tahun pajak
berikutnya (bagi WP yang menggunakan pencatatan)
e. keterangan jumlah saudara kandung
9. Bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas
Negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
disebut…………..
a. SPT Tahunan
b. Surat Ketetapan Pajak
c. Surat Tagihan Pajak
d. Surat Setoran Pajak
e. Surat Ketetapan Pajak Nihil
10. Formulir yang digunakan untuk melaporkan pemotongan PPh untuk satu
masa pajak, yaitu dilakukan pada setiap masa pajak (Januari – Desember)
dan juga satu tahun pajak, yaitu dilakukan pada masa pajak Desember
adalah……………..
a. 1721-I
b. 1721-V
c. 1721-A1
d. 1721-A2
1721-III
B. Tes Uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan tentang Wajib Pajak Dalam Negeri yang wajib menyampaikan SPT
Tahunan WP Badan!
Jawab……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Apa saja yang termasuk dalam penghasilan neto komersial dalam negeri!
Jawab……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan lampiran-lampiran khusus yang harus diisi oleh wajib pajak badan
saat menyampaikan SPT!
Jawab……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
4. Jelaskan tentang pengisian form 1771-Induk (1/2)!
Jawab……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
5. Apakah isi dari form lampiran khusus 1A?
Jawab……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………….……………………………………………………………………

Kegiatan Kelompok
PT. Kenanga berdiri sejak Januari 2014 dan telah mendaftar sebagai wajib pajak pada
KPP Pratama Jaya Raya. PT. Kenanga bergerak dalam bidang usaha perdagangan alat
tulis kantor. PT. Kenanga memiliki peredaran bruto pada tahun 2015 sebesar
Rp.678.000.000 sehingga memenuhi criteria untuk dikenai PPh berdasarkan PP No.46
Tahun 2016. Data wajib pajak selengkapnya sebagai berikut:
Nama Wajib Pajak : PT. Kenanga
NPWP : 01.234.567.8-107.000
Jenis Usaha : Perdagangan
Alamat : Jl. Kusuma BaktiNo.9, Jayaraya

Laporan Laba Rugi


PT. KENANGA
Laporan Laba Rugi
Periode 1 Jan s/d 31Des 2016
(dalam rupiah)
Peredaran Usaha 865.000.000
Harga Pokok Penjualan:
Saldo Awal (125.000.000)
Pembelian (675.000.000) +
Tersedia dijual (800.000.000)
Persediaan akhir 100.000.000 +
Harga Pokok Penjualan (700.000.000) +
Laba Bruto Usaha 165.000.000

Biaya Administrasi dan Umum:


Biaya Gaji (25.000.000)
Biaya Penyusutan (15.375.000)
Biaya Alat Tulis Kantor (2.125.000)
Biaya Perjalanan Dinas (3.000.000)
Biaya Bunga (5.000.000)
Biaya Sewa Gedung (5.500.000)
Biaya Telepon dan Listrik (3.000.000)
Total Biaya + (59.000.000) +
Laba Neto Usaha 106.000.000

Pendapatan dan Biaya Lain:


Pendapatan Bunga Tabungan 2.000.000
Pajak Bunga Tabungan (400.000) +
Total Pendapatan dan Biaya Lain 1.600.000 +

Laba Neto 107.600.000

Berdasarkan Laporan Laba Rugi PT. Kenanga tersebut Anda diminta mengisi form
1771-II dan form 1771-I
RUANG KOMENTAR
Siswa/siswi semua…silahkan berikan komentar mengenai kompetensi capaian
hasil belajar dengan bantuan bahan ajar asset tetap, pada bagian mana
siswa/siswi mengalami kesulitan dalam bahan ajar ini. Tuliskan komentar pada
kolom yang disediakan. Terimakasih

…………………………………………………………………………………………………………………………
……

…………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………………..

Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua Catatan Guru Mata Pelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Harti, Dwi. 2018. Administrasi Pajak. Semarang: Erlangga


https://www.online-pajak.com

Anda mungkin juga menyukai