1, Tahun 2018
Agnisa Widayati & Sukirno
57 – 66
Oleh:
Agnisa Widayanti
Prodi Pendidikan AKuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Agnisa.widayanti@gmail.com
Sukirno
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan meningkatkan Motivasi dan Aktivitas Belajar Akuntansi melalui
penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match Berbantuan Media Kartu Soal dan
Jawaban Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Depok Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru mata pelajaran
akuntansi kelas XII IPS SMA Negeri 1 Depok. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan angket untuk menilai Motivasi Belajar dan lembar observasi untuk menilai Aktivitas
Belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif dengan persentase.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan terjadi peningkatan Motivasi Belajar dan Aktivitas
Belajar Akuntansi Siswa. Secara klasikal, Motivasi Belajar siswa dari siklus I yaitu 69,01% meningkat
sebesar 6,55% pada siklus II menjadi 75,56%. Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi secara
klasikal, dapat dilihat dari hasil siklus I yaitu 66,88% meningkat sebesar 10,55% pada siklus II
menjadi 77.44%.
Kata kunci: Make a Match, Motivasi Belajar Akuntansi, dan Aktivitas Belajar Akuntansi
Abstract
This research aims to increase learning Motivation and Activity of students upon Accounting through
the implementation of Cooperative Learning Model Make a Match Technique Assisted by Question
and Answer Card Media In Students Grade XII IPS SMA Negeri 1 Depok in the 2017/2018 Academic
Year. This research is action research that is held collaboratively between researcher and accounting
teacher of XII IPS SMA Negeri 1 Depok. This research was held in four steps which were planning,
action, observation, and reflection. The data collection using questionnaire to measure learning
motivation and observation sheet to measure learning activity. Data analysis technique used to
investigate the increase learning motivation and activity of students was data analysis technique
quantitative using percentage. The result and explanation shows that there was the increase of
learning motivation and activity of accounting upon students. Learning notivation of students in cycle
I 69,01% was increase 6.55% in the cycle II into 75.56%. the increase of learning activity of
accounting classically can be seen in the result of cycle I which was 66.88% increase 10.55% in cycle
II into 77.44%.
Keywords: Make a Match, learning motivation and learning activity upon accounting.
57
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XVI, No. 1, Tahun 2018
Agnisa Widayati & Sukirno
57 – 66
belajar siswa masih rendah, terdapat 5 siswa mengajar akuntansi berlangsung dengan
dari 22 siswa atau sebesar 22,73% yang tidak mengenakan sepatu sekolah. Hal ini
selalu mempelajari mata pelajaran akuntansi menunjukkan bahwa nilai tambah
sebelum proses pembelajaran berlangsung. menumbuhkembangkan sikap disiplin dan
Hal ini menunjukkan bahwa konsistensi suasana belajar yang demokratis di kalangan
belajar siswa rendah, terdapat 11 siswa dari peserta didik kurang terpenuhi, terdapat 2
22 siswa atau sebesar 50% yang mengaku dari 22 siswa atau sebesar 0,09% yang
senang belajar mata pelajaran akuntansi. Hal responsif terhadap guru. Hal ini
ini menunjukkan bahwa sikap terhadap menunjukkan bahwa nilai tambah
belajar belajar siswa rendah, dan tidak menumbuhkembangkan sikap kooperatif di
terdapat siswa atau sebesar 0% yang kalangan peserta didik sehingga sekolah
mempelajari mata pelajaran akuntansi ketika menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan
memiliki waktu senggang. Hal ini kehidupan masyarakat di sekitarnya kurang
menunjukkan bahwa frekuensi belajar siswa terpenuhi, terdapat 7 dari 22 siswa atau
rendah. Sedikitnya persentase dalam aspek- sebesar 31,82% siswa yang mengerjakan
aspek yang diukur dalam motivasi pekerjaan rumahnya sendiri tanpa
menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa mencontek teman lainnya. Hal ini
yang masih rendah. membuktikan bahwa nilai tambah peserta
Aktivitas dalam belajar dapat didik memiliki kesadaran untuk belajar
memberikan nilai tambah (added value) sebagai wujud adanya motivasi internal
bagi peserta didik berupa hal-hal berikut. untuk belajar sejati belum terpenuhi.
Peserta didik memiliki kesadaran untuk sedikitnya nilai tambah bagi peserta didik
belajar sebagai wujud adanya motivasi yang didapatkan dari aktivitas belajar
internal untuk belajar sejati, peserta didik menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa
mencari pengalaman dan langsung rendah.
mengalami sendiri, peserta didik belajar Berdasarkan uraian di atas peneliti
dengan menurut minat dan kemampuannya, bermaksud melakukan penelitian tindakan
menumbuh kembangkan sikap disiplindan kelas dengan judul “Penerapan Model
suasana belajar yang demokratis di kalangan Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a
peserta didik, pembelajaran dilaksanakan match Berbantuan Media Kartu Soal dan
secara konkret sehingga dapat menumbuh Jawaban untuk Meningkatkan Motivasi dan
kembangkan pemahaman dan berpikir kritis Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas
serta menghindarkan terjadinya verbalisme, XII IPS SMA Negeri 1 Depok Tahun
menumbuh kembangkan sikap kooperatif di Ajaran 2017/2018”
kalangan peserta didik sehingga sekolah
menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan
kehidupan masyarakat lainnya. (Hanifah & METODE PENELITIAN
Suhana, 2009:24). Jenis Penelitian
Berdasarkan dari hasil observasi Penelitian ini merupakan Penelitian
yang dilakukan pada hari selasa tanggal 7 Tindakan Kelas (Classroom Action
Maret 2017 di kelas XII IPS 3 SMA Negeri Research-CAR). Muslich (2011: 7)
1 Depok, terdapat 9 dari 22 siswa atau menyatakan bahwa penelitian tindakan
sebesar 40,91% yang makan ketika kegiatan merupakan penelitian yang bersifat
pembelajaran sedang berlangsung, 4 dari 22 partisiptif dan kolaboratif. Partisipatif yaitu
siswa atau sebesar 18,18% yang berjalan- penelitian tindakan dilakukan sendiri oleh
jalan ketika kegiatan pembelajaran sedang peneliti. Dalam hal ini peneliti memulai
berlangsung, dan 2 dari 22 siswa atau penelitian dari penentuan topik,
sebesar 0,9% yang tidak mematuhi tata merumuskan masalah, perencanaan,
tertib sekolah ketika kegiatan belajar pelaksanaan, menganalisis, dan melaporkan.
Penelitian bersifat kolaboratif karena dalam
59
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XVI, No. 1, Tahun 2018
Agnisa Widayati & Sukirno
57 – 66
Dengan demikian hasil penelitian ini mengerjakan LKS dan bermain make a
sesuai dengan pendapat ahli bahwa match
pembelajaran kooperatif dapat 2. Terlibat dalam pemecahan masalahnya
meningkatkan motivasi belajar siswa. Indikator Terlibat dalam pemecahan
Hasil penelitian ini menunjukkan masalahnya berdasarkan perhitungan
bahwa Penerapan Model Pembelajaran lembar observasi mengalami
Kooperatif Teknik Make a Match peningkatan sebesar 2,27%. Hal ini
Berbantuan Media Kartu Soal dan Jawaban terbukti dengan Siswa mampu
dapat meningkatkan Aktivitas Belajar memecahkan seluruh masalah yang
Siswa. Peningkata diketahui dari hasil diberikan guru kepadanya yaitu pada
observasi. Data yang diperoleh dari angket pembelajaran dengan metode make a
sebelum tindakan dan pada setiap akhir match siswa menjawab soalnya dan
siklus dianalisis untuk menemukan berusaha mencari pasangan dari soal
persentase setiap indikator maupun skor yang ia bawa tanpa putus asa.
rata-rata. Selanjutnya skor observasi 3. Mencatat materi yang disampaikan oleh
sebelum tindakan, siklus I dan siklus II guru.
dibandingkan untuk mengetahui persentase Hasil observasi siklus I menunjukkan
peningkatannya. skor 59,09% sedangkan pada siklus II
Peningkatan skor Aktivitas Belajar menunjukkan skor 80,68%, berarti
Siswa dapat dilihat dari peningkatan indikator tersebut meningkat sebesar
persentase angket baik per indikator 21,59%. Peningkatan ini terbukti
ataupun skor rata-rata. Peningkatan skor dengan Siswa berusaha mencatat
tertinggi berada pada indikator mencatat seluruh hal-hal penting sebanyak 3 poin
materi yang disampaikan guru yaitu penting yang disampaikan oleh guru
sebesar 21,59% sedangkan peningkatan yaitu mengenai pengertian jurnal
skor terendah berada pada indikator penyesuaian pada perusahaan dagang,
Bersemangat dan bergairah dalam pendekatan untuk mencatat jurnal
mengikuti proses pembelajaran akuntansi penyesuaian perusahaan dagang, dan
yaitu sebesar 1,13% selain itu dari analisis contoh soal mengenai jurnal
data dapat diketahui bahwa peningkatan penyesuaian perusahaan dagang
skor aktivitas belajar siswa dari siklus I ke 4. Bertanya kepada siswa lain atau kepada
siklus II adalah 10,55%. dapat diketahui guru apabila tidak memahami persoalan
bahwa adanya peningkatan skor aktivitas yang dihadapinya
belajar pada masing-masing indikator Pada indikator ini terdapat peningkatan
maupun rata-rata dari siklus I ke siklus II. sebesar 17,05%. Peningkatan indikator
peningkatan persentase skor aktivitas ini terlihat karena beberapa siswa
belajar masing-masing indikator pada bertanya kepada guru atau siswa lain
lembar observasi sebagai berikut. apabila tidak memahami persoalan yang
1. Turut serta dalam melaksanakan tugas dihadapinya
belajarnya 5. Berusaha mencari berbagai informasi
Indikator turut serta dalam yang diperlukan untuk memecahkan
melaksanakan tugas belajarnya masalah
berdasarkan perhitungan data lembar Pada siklus I indikator ini skornya
observasi mengalami peningkatan adalah 68,18% sedangkan pada siklus II
sebesar 10,24%. Hal ini terbukti dengan didapatkan skor sebesar 79,55%
siswa yang ikut mampu melaksanakan sehingga didapatkan persentase
tugas-tugas yang diberikan oleh guru kenaikan skor pada siklus I dan siklus II
selama pembelajaran yaitu mencari adalah 11,37% Hal ini dibuktikan
informasi dari berbagai sumber, dengan Siswa berusaha mencari
63
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XVI, No. 1, Tahun 2018
Agnisa Widayati & Sukirno
57 – 66
informasi dari berbagai sumber untuk kooperatif teknik Make a Match dapat
memecahkan masalah. meningkatkan aktivitas belajar siswa.
6. Kesempatan menggunakan atau
menerapkan apa yang telah SIMPULAN DAN SARAN
diperolehnya dalam menyelesaikan Simpulan
tugas atau persoalan yang dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian dan
Indikator dari siklus I ke siklus II pembahasan yang telah diuraikan pada bab
meningkat sebanyak 10,23% hal ini IV, dapat disimpulkan bahwa penerapan
dapat dilihat Siswa selalu menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make
kesempatan atau menerapkan sebanyak a Match Berbantuan Media Kartu Soal dan
3 poin penting materi yang telah Jawaban dapat meningkatkan Motivasi
diperolehnya dari guru dalam Belajar Siswa dan Aktivitas Belajar siswa.
menyelesaikan tugas atau persoalan Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya
yang dihadapinya. rata-rata skor motivasi belajar dan aktivitas
7. Bersemangat dan bergairah dalam belajar yang telah dihitung melalui angket
mengikuti proses pembelajaran dan lembar observasi dari pra siklus, siklus
akuntansi. I, dan siklus II sebagai berikut.
Pada indikator ini peningkatan skor Berdasarkan data yang telah diuraikan
lembar observasi dari siklus I ke siklus dalam pembahasan penelitian, terdapat
II yaitu sebesar 1,13%. Peningkatan ini peningkatan rata-rata skor motivasi belajar
ditunjukkan dengan Siswa mengikuti siswa melalui hasil angket. Hasil angket
seluruh rangkaian pembelajaran tanpa menunjukkan peningkatan presentase
mengeluh dan antusias. Motivasi Belajar Siswa dari pra siklus ke
siklus I sebesar 19,62% dan dari siklus I ke
Hasil penelitian ini sejalan dengan siklus II sebesar 6,55%. Peningkatan terjadi
penelitian oleh Nur Indahwati (2010) yang setelah diterapkannya Model Pembelajaran
berjudul “Penerapan pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match
kooperatif metode make-a-match untuk Berbantuan Media Kartu Soal dan Jawaban
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1
siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran Depok Tahun Ajaran 2017/2018 yang
akuntansi pokok bahasan Jurnal dilaksanakan dalam dua siklus selama dua
Penyesuaian di SMA Kertanegara Malang” kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan data yang telah diuraikan
metode Make a match dapat meningkatkan dalam pembahasan penelitian, terdapat
aktivitas belajar siswa. Pada siklus 1 peningkatan rata-rata skor Aktivitas Belajar
aktivitas belajar siswa dilihat dari proses siswa melalui hasil observasi. Hasil
pembelajaran mencapai 76,67% meningkat observasi menunjukkan peningkatan
pada siklus 2 mencapai 88,33%, sedangkan presentase Aktivitas Belajar Siswa dari pra
aktivitas siswa ditinjau dari aspek afektif siklus ke siklus I sebesar 17,69% dan dari
siswa pada siklus 1 mencapai 60,9% siklus I ke siklus II sebesar 10,55%.
meningkat pada siklus 2 mencapai 91,3%. Peningkatan terjadi setelah diterapkannya
Dengan demikian hasil penelitian ini dapat Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
memperkuat hasil penelitian sebelumnya. Make a Match Berbantuan Media Kartu
Selain itu, Menurut Huda, (2015:253) Soal dan Jawaban pada Siswa Kelas XII IPS
kelebihan strategi Make a match adalah SMA Negeri 1 Depok Tahun Ajaran
Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, 2017/2018 yang dilaksanakan dalam dua
baik secara kognitif maupun fisik. Dengan siklus selama dua kali pertemuan.
demikian hasil penelitian ini sesuai dengan
pendapat ahli bahwa pembelajaran
64
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XVI, No. 1, Tahun 2018
Agnisa Widayati & Sukirno
57 – 66
65
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XVI, No. 1, Tahun 2018
Agnisa Widayati & Sukirno
57 – 66
66