Anda di halaman 1dari 12

LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)

e-ISSN 2620-5866 (Online)


http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Dengan Media Pembelajaran Ular Tangga
Terhadap Minat Belajar

Pipit Putri Hariani MD


Agus Wiranda
Ijah Mulyani Sihotang

Program Studi Pendidikan Akuntansi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Email: pipitputri@umsu.ac.id, aguswiranda42@gmail.com,
ijahmulyani@umsu.ac.id
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh media pembelajaran ular
tangga dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dalam
menigkatkan minat belajar. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu berupa
telaah referensi yang dijadikan sebagai sumber utama acuan penelitian, sumber primer
yang digunakan adalah jurnal-jurnal yang berhubungan dengan judul penelitian yaitu
jurnal model media pembelajaran Ular Tangga dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam menigkatkan minat belajar dan referensi
lainnya yang terkait. Berdasarkan hasil telaah yang penulis lakukan pada 10 jurnal
penelitian terdahulu, maka diperoleh hasil bahwa pengguunaan alat permainan edukatif
ular tangga melalui model pemebelajaran tipe STAD dapat membuat siswa lebih aktif
sehingga meningkatkan minat dan prestasi belajar. Kesimpulan dari penelitian bahwa
keaktifan siswa saat pembelajaran menunjukkan kategori sangat aktif. Dari 10 jurnal
penelitian yang diteliti bahwa hasil belajar siswa berbeda signifikan antara sebelum dan
sesudah perlakuan. Berdasarkan dari hasil keabsahan data dari beberapa penelitian
terdahulu mengenai penggunakan media ular tangga melalui model pembelajaran Tipe
STAD dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa sebesar 90%.

Kata Kunci : Media, Model pembelajaran, STAD, Minat Belajar

Abstract
The purpose of this study was to analyze the effect of snake and ladder learning media
using the STAD type cooperative learning model in increasing interest in learning. This
study uses primary data sources in the form of reference studies that are used as the main
source of research references, the primary sources used are journals related to the research
title, namely the Snakes and Ladders learning media journal model using the STAD Type
Cooperative Learning Model in increasing interest in learning and other related
references. Based on the results of the study that the author conducted on 10 previous
research journals, it was found that the use of the snake and ladder educational game tool
through the STAD type learning model can make students more active so as to increase
interest and learning achievement. The conclusion from the research is that the activeness
of students during learning shows a very active category. Of the 10 research journals
studied that student learning outcomes were significantly different between before and
before treatment. Based on the results of the validity of data from several previous studies
regarding the use of snakes and ladders media through the STAD type learning model can
increase student interest and learning outcomes by 90%.

Keyword : Media, learning model, STAD, learning interest,

38
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

PENDAHULUAN Indonesia.Pendidikan yang formal itu


Pendidikan merupakan upaya yang adalah sekolahan, yaitu dari yang SD
dilakukan untuk menyiapkan dan sampai dengan perguruan tinggi
meningkatkan kemampuan diri disebut dengan pendidikan
seseorang dalam membina potensi formal.Salah satu mata pelajaran yang
yang dimilikinya baik rohani maupun penting dan dapat digunakan dalam
jasmani. Pendidikan membuat segala aspek kehidupan adalah mata
manusia berusaha mengembangkan pelajaran akuntansi. Akuntansi adalah
dirinya sehingga mampu menghadapi bahasa bisnis yang bisa diterjemahkan
setiap perubahan yang terjadi akibat ke dalam suatu sistem informasi yang
adanya kemajuan ilmu pengetahuan memberikan informasi penting
dan teknologi. Hal ini disebutkan mengenai aktivitas keuangan suatu
dalam undang-undang No. 20 Tahun organisasi termasuk perusahaan atas
2003 sistem pendidikan nasional: data-data keuangan mengenai
“Pendidikan nasional berfungsi berbagai transaksi bisnis yang
mengembangkan kemampuan dan dinyatakan dalam nilai uang. Minat
membentuk watak serta peradaban Belajar merupakan salah satu faktor
bangsa yang bermartabatdalam rangka internal yang menentukan pencapaian
mencerdaskan kehidupan bangsa, belajar akuntansi.Minat adalah suatu
bertujuan untuk berkembangnya rasa lebih suka dan ketertarikan pada
peserta didik agar menjadi manusia suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
yang beriman dan bertaqwa kepada menyuruh (Slameto, 2010). Minat
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak Belajar yang tinggi akan
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, cenderungmenghasilkan prestasi yang
mandiri, dan menjadi warga Negara tinggi, sebaliknya Minat Belajar yang
yang demokratis serta bertanggung rendah akan menghasilkan prestasi
jawab”. Di Indonesia pendidikan dapat yang rendah. Jika Minat Belajar siswa
ditempuh secara formal maupun non baik maka akan merasa senang dalam
formal.Pendidikan formal dinilai mengikuti proses pembelajaran yang
hanya menjadi formalitas saja untuk akhirnya akan berdampak positif pada
membentuk sumber daya manusia di prestasi belajar siswa, begitu pula

39
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

sebaliknya ketika Minat Belajar siswa siswa ataupun guru.Siswa menjawab


kurang baik, siswa menjadi kurang pertanyaan ataupun menanggapi
berminat untuk belajar sehingga lemah materi yang disampaikan guru hanya
dalam memahami materi yang akan karena guru menunjuk siswa secara
berdampak pada prestasi belajar siswa bergantian.Hanya sebagian kecil siswa
menjadi kurang optimal. Hal ini yang yang aktif bertanya maupun
melatarbelakangi penulis untuk menanggapi materi yang disampaikan
meneliti Minat Belajar siswa pada guru. Faktor lain yang mempengaruhi
mata Pelajaran Akuntansi.Selama prestasi belajar salah satunya adalah
kegiatan survey pendahuluan yang metode mengajar guru (Syahrial,
dilakukan peneliti selama mengikuti 2016). Pemilihan dan penggunaan
PPL, pada saat kegiatan belajar metode mengajar yang tepat dan
mengajar berlangsung, tidak semua sesuai dengan tujuan kompetensi
siswa bersemangat pada saat belajar sangat diperlukan, karena metode
akuntansi. Semua itu nampak dengan mengajar adalah cara yang digunakan
sikap beberapa siswa yang pasif dan guru untuk mengadakan
partisipasi kurang, beberapa siswa hubungan/interaksi dengan siswa pada
kurang antusias dalam mengerjakan saat kegiatan belajar mengajar. Selain
soal latihan akuntansi, bahkan ada itu, guru dituntut pula untuk dapat
siswa yang berbicara dengan teman menciptakan pembelajaran yang aktif,
lain di luar materi pembelajaran. Hal inovatif, kreatif, efektif, dan
tersebut menyebabkan suasana di menyenangan melalui metode
kelas menjadi kurang kondusif. Selain mengajar yang ia terapkan. Menurut
itu siswa terlihat pasif selama proses Nana Sudjana (2004: 76), metode
pembelajaran berlangsung. Siswa mengajar ialah cara yang
cenderung tidak bertanya maupun dipergunakan guru dalam mengadakan
menanggapi materi yang disampakan hubungan dengan siswa pada saat
guru selama proses pembelajaran. berlangsungnya pembelajaran.
Siswa cenderung kurang memiliki Metode mengajar merupakan salah
kemampuan komunikasi dan satu faktor yang menentukan berhasil
partisipasi yang baik terhadap sesama tidaknya proses belajar mengajar,

40
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

dengan metode yang tepat akan siswa. Persepsi yang muncul berbeda-
mendukung pencapaian tujuan beda, ada siswa yang berpersepsi baik
pembelajaran sehingga prestasi belajar tetapi ada pula siswa yang mempunyai
akuntansi siswa meningkat. Dalam persepsi kurang baik. Jika persepsi
pembelajaran akuntansi guru sering siswa tentang Metode Mengajar Guru
menggunakan metode ceramah. baik maka siswa akan merasa senang
Ketika guru menggunakan metode dalam mengikuti proses belajar yang
ceramah secara terus-menerus dalam akhirnya akan berdampak positif pada
proses belajar mengajar akuntansi prestasi belajar siswa, begitu pula
keuangan, ada beberapa siswa yang sebaliknya ketika persepsi siswa
tidak memperhatikan penjelasan dari tentang Metode Mengajar Guru
guru. Hal ini terbukti bahwa metode kurang baik, siswa menjadi kurang
ceramah kurang cocok digunakan berminat untuk belajar sehingga lemah
secara terus-menerus, karena dalam dalam memahami materi yang akan
pembelajaran setiap kompetensi berdampak pada prestasi belajar siswa
berbeda-beda tujuannya.Beberapa menjadi kurang optimal. Berbagai
siswa merasa bosan dengan metode macam tipe atau teknik dalam
mengajar yang diterapkan oleh guru pembelajaran kooperatif diantaranya
karena penggunaan metode secara adalah tipe Student Teams-
monoton. Guru kurang melakukan Achievement Divisions (STAD). Tipe
variasi dalam penggunaan media ini memberikan kesempatan kepada
pembelajaran. Hal ini menimbulkan siswa untuk belajar secara tim atau
persepsi kurang baik pada diri siswa kelompok dan mengukur
tentang metode mengajar guru, kemampuannya sendiri secara
sehingga siswa mengalami kejenuhan individu setelah belajar secara tim.
dan kesulitan dalam belajar yang pada Keunggulan tipe STAD dibandingkan
akhirnya mempengaruhi Prestasi dengan pembelajaran kooperatif lain
Belajar Akuntansi Keuangan menjadi yaitu STAD merupakan pembelajaran
kurang optimal. Metode mengajar kooperatif yang paling sederhana, dan
yang digunakan guru dapat merupakan model yang paling baik
menimbulkan persepsi pada setiap untuk permulaan bagi guru yang baru

41
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

menggunakan pendekatan kooperatif dengan berbantu media pembelajaran.


(Slavin,2013:143). STAD terdiri atas Media ini, nantinya digunakan untuk
lima komponen utama, yaitu mendukung berlangsungnya proses
presentasi kelas, tim, kuis, skor pembelajaran. Media yang digunakan
kemajuan individual, dan rekognisi adalah media ular tangga.Media ular
tim. Dalam STAD, peran siswa dibagi tangga yang dimodifikasi menjadi
dalam tim belajar yang terdiri atas Media Ular Tangga Akuntansi agar
empat atau lima siswa yang berbeda- dapat digunakan dalam pelajaran
beda tingkat kemampuan, jenis akuntansi.Penelitian ini merupakan
kelamin, dan latar belakang etniknya. studi kepustakaan, berhubung pada
Gagasan utama dari STAD adalah saat penelitian masih dalam suasana
untuk memotivasi siswa supaya dapat pademi Covid-19 sehingga penulis
saling mendukung dan membantu satu tidak dapat melakukan penelitian
sama lain dalam menguasai tindakan kelas. Pemerintah provinsi
kemampuan yang diajarkan oleh guru. sumatera utara menerbitkan surat
Dengan adanya Model Pembelajaran edaran Gubernur Nomor
Kooperatif Tipe Student Teams 420/425B/2020 Tentang perpanjangan
Achievement Division (STAD), kegiatan belajar mengajar dari rumah
mereka dapat bekerja sama dalam satu (Daring) dalam masa darurat pendemi
tim dengan anggota tim yang memilki Covid-19. Dimana isinya mengenai
tingkat kemampuan berbeda-beda. “masa pelaksanaan proses belajar
Siswa saling membantu untuk mengajar mandiri dari rumah melalui
mempelajari berbagai materi melalui daring (Online) untuk semua siswa
diskusi tim. Melalui diskusi ini siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK dan
yang memiliki kemampuan tinggi sederajat di provinsi sumatera utara, di
dapat membantu siswa yang memiliki perpanjang sampai waktu yang belum
kemampuan rendah supaya dapat dapat di tentukan”. Melihat surat
memahami materi yang disampaikan edaran yang di keluarkan oleh
guru. Model Pembelajaran Kooperatif pemerintah kota medan maka peneliti
Tipe Student Teams Achievement kesulitan dalam malaksanakan
Division (STAD) dapat diterapkan penelitiankelapangan. Pada saat

42
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

pembelajaran di laksanakan melalui yang akan dibahas.


pembelajaranjarak jauh (Daring) maka b. Tahap kerja Kelompok
Pada tahap ini, peserta didik
peneliti melakukan penelitiannya yaitu
diberikan lembar tugas sebagai
menggunakan media pembelajaran bahan yang akan dipelajari.
ular tanggadengan menggunakan Dalam kerja kelompok ini,
peserta didik saling berbagi tugas
model pembelajaran tipe STAD yang
dan saling membantu
dapat dilakukan melalu pembelajaran penyelesaian agar semua anggota
jarak jauh (Daring) 2 arah yang kelompok dapat memahami
materi yang akan dibahas dan
dilaksanakan melalui video virtual.
satulembar dikumpulkan sebagai
Menurut (Isjoni, 2010) hasil kerja kelompok. Pada tahap
mengemukakan bahwa secara garis ini guru bertindak sebagai
besar tahap-tahap pelaksanaan fasilitator dan motivator kegiatan
tiap kelompok.
pembelajaran kooperatif tipe STAD c. Tahap Tes Individual
adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui sejauh mana
a. Tahap Penyajian Materi keberhasilan belajar yang akan
Pada tahap ini, guru mulai dengan dicapai diadakan tes secara
menyampaikan tujuan individual mengenai materi yang
pembelajaran umum dan khusus telah dibahas, tes individual
serta memotivasi rasa biasanya dilakukan setiap selesai
keingintahuan peserta didik pembelajaran setiap kali
mengenai topik/materi yang akan pertemuan, agar peserta didik
dipelajari. Dilanjutkan dengan dapat menunjukkan apa yang
memberikan persepsi yang telah dipelajari secara individu
bertujuan mengingatkan peserta selama bekerja dalam kelompok.
didik terhadap materi prasyarat Skor perolehan individu ini
yang telah dipelajari agar peserta dikumpulkan dan diarsipkan
didik dapat menghubungkan untuk digunakan pada
meteri yang akan diberikan perhitungan perolehan skor
dengan pengetahuan yang kelompok.
dimiliki. Teknik penyajian materi d. Tahap Perhitungan Skor
pelajaran dapat dilakukan dengan Perkembangan Individu
cara klasikal ataupun melalui Skor perkembangan individu
diskusi. Mengenai lamanya dihitung berdasarkan skor
presentasi dan berapa kali harus awal.Perhitungan skor
dipresentasikan bergantung perkembangan individu
kepada kekompleksan materi dimaksudkan agar peserta didik
terpacu untuk memperoleh

43
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

prestasi terbaik sesuai dengan pelajaran dengan terlebih dahulu


kemampuannya. menjelaskan tujuan pembelajaran
e. Tahap Penghargaan yang ingin dicapai pada pertemuan
Kelompok tersebut serta pentinganya pokok
Pada tahap ini, perhitungan skor bahasan tersebut dipelajari. Guru
kelompok dilakukan dengan cara memberi motivasi siswa agar
menjumlahkan masing-masing siswa dapat belajar dengan aktif
skor perkembangan individu dan kreatif. Dalam proses
kemudian dibagi sesuai jumlah pembelajaran guru dibantu oleh
anggota kelompoknya. media, dokumentasi, pertanyaan
Pemberian penghargaan atau masalah nyata yang terjadi
diberikan berdasarkan perolehan dalam kehidupan sehari-hari.
ratarata, penghargaan Dijelaskan juga tentang
dikategorikan kepada kelompok keterampilan dan kemampuan
baik, kelompok hebat dan yang diharapkan dikuasai oleh
kelompok super. siswa, tugas dan pekerjaan yang
harus dilakuakn serta cara-cara
Langkah-langkah Pembelajaran mengerjakannya.
Kooperatif Tipe Student Teams d. Kegiatan belajar dengan tim
(kerja tim)
Achievement Division (STAD)
Siswa belajar dengan kelompok
menurut (Rusman, 2014) yaitu: yang sudah dibentuk. Guru
a. Penyampaian tujuan dan menyiapakan lembaran kerja
motivasi sebagai pedoman bagi kerja
Menyampaikan tujuan kelompok, sehingga semua
pembelajaran yang ingin dicapai anggota menguasai dan
pada pembelajaran tersebut dan masingmasing memberikan
memotivasi siswa untuk belajar. kontribusi. Selama tim bekerja,
b. Pembagian kelompok guru melakukan pengamatan,
Siswa dibagi beberapa kelompok, memberikan bimbingan dorongan
dimana setiap kelompaknya terdiri dan membantu jika diperlukan.
dari 4-5 siswa yang Kerja tim ini merupakan ciri
memprioritaskan heterogenitas penting dari STAD.
(keragaman) kelas dalam prestasi
akademik, gender/jenis kelamin, Menurut (Slavin, 2013) menyebutkan
ras atau etnik sehingga tidak ada
pada saat kegiatan belajar dengan tim
ketimpangan kemampuan antar
kelompok. perlu ditekankan beberapa hal agar
c. Presentasi dari guru aktivitas siswa di kelas dapat
Guru menyampaikan materi
meningkat yaitu:

44
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

a. Guru harus menekankan pada memeriksa hasil kerja siswa dan


siswa bahwa mereka belum selesai diberikan angka dengan rentang nilai
belajar sampai mereka yakin
0-100. Selanjutnya pemberian
bahwa teman satu tim mereka akan
mendapatkan nilai 100 untuk penghargaan atas keberhasilan
kuisnya. kelompok.
b. Pastikan para siswa memahami
bahwa lembar kegiatan adalah
METODE PENELITIAN
untuk belajar bukan hanya sekedar
diisi dan dipindah tangankan Jenis Penelitian
sehingga sangat penting bagi para Penelitian ini merupakan jenis
siswa untuk memiliki lembar
penelitian dengan kegiatan telaah
jawaban untuk mengetahui
kemampuan mereka sendiri dan literatur yang dimulai pada tahap
teman satu timnya sembari mereka observasi bulan April 2020 sampai
belajar. dengan agustus 2020. Dengan sumber
c. Buatlah para siswa saling
menjelaskan jawaban satu sama data primer dan sekunder serta studi
lain daripada hanya sekedar Pustaka sebagai Teknik pengumpulan
mencocokan lembar jawaban. data dalam penelitian ini dan Teknik
d. Ingatkan kepada para siswa bahwa
analisis data menggunakan Teknik
apabila mereka punya pertanyaan,
mereka harus bertanya kepada analisis deskriptif dengan penelitian
semua teman satu timnya terlebih kuantitatif yang dikualitatifkan
dahulu sebelum bertanya kepada
kemudian dalam Pengujian
guru.
e. Sewaktu para siswa sedang bekerja Keabsahan Data Dalam penelitian
dalam tim, guru harus berkeliling kualitatif pengecekan keabsahan data
kelas, pujilah tim yang bekerja
meliputi 1) ujikredibilitas data, 2) uji
dengan baik, duduklah dengan
setiap tim untuk mendengar transferabilitas, 3) uji dependabilitas,
bagaimana para anggota tim 4) uji konfirmabilitas.Sebagaimana
bekerja. pendapat (Sugiyono, 2014), uji
Guru mengevaluasi hasil belajar
keabsaha data dalam penelitian
melalui pemberian kuistentang materi
kualitatif meliputi uji, credibility
yang dipelajari dan juga melakukan
(validitas internal), transferability
penilaian terhadap presentasi hasil
(validitas eksternal), dependability
kerja masing-masing kelompok.
(reliabilitas), dan confimability
Setelah pelaksanaan kuis, guru

45
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

(obyektivitas). 5 Eko Pujiono Nilai rata-rata kelas yang √ -


(2017) diperoleh pada siklus I sebesar
75,86 dan siklus II sebesar
83,58. Hasil perhitungan
diperoleh peningkatan rata-rata
Hasil Dan Pembahasan partisipasi aktif siswa pada
siklus I sebesar 77 % menjadi
Pengamatan merupakan teknik 80 %. Hasil perhitungan untuk
motivasibelajar siswa
pengumpulan data yang banyak diperoleh hasil padasiklus I
sebesar 81% menjadi86%.
6 Farah Nabila terdapat pengaruh yang √ -
digunakan dalam peelitian. Dalam Marta (2015 signifikanpada penggunaan
model pembelajaran
penelitian sosial yang berifat kooperatif tipe STAD
berbantuan media permainan
kualitatif, pengamatan menjadi teknik ular tangga terhadap
peningkatan motivasi belajar
utama dan memiliki peran yang sangat siswa pada mata pelajaran
IPAKelas 4 di SD
Labschool UPIBandung
signifikan. Melalui pengamatan dibandingkan dengan
penggunaan model
seorang peneliti bisa memahami pembelajaran direct
instruction.
keadaan objek mempelajari 7 Lingga Ada perbedaan yang √ -
Wahyuningtias signifikan antara hasil belajar
situasinya, menjelaskan dan (2016) siswa yang diajar dengan
model kooperatif tipe STAD
menafsirkannya menjadi sebuah disertai LKS dengan siswa
yang diajar dengan model
pembelajaran langsung yang
kesimpulan dan hasil penelitian. biasa diajarkan di sekolah
pada pembelajaran IPA di
SMP Negeri 7 Bondowoso,
Aktivitas belajar siswa
Tabel 1. Hasil Temuan selama menggunakan model
Keabsahan Data kooperatif tipe STAD
disertai LKS dalam
Tingkat
pembelajaran IPA di SMP
Keberhasilan
No. Nama Peneliti Hasil Penelitian Negeri 7 Bondowoso
Berh Tidak termasuk dalam kategori
asil Berhasil sangat aktif.
1 Neli Laa Tidak terdapat pengaruh dari - √8 Tipani Liani Pada siklus I masih belum √ -
(2017) model pembelajaran kooperatif Dewi (2017) mencapai target yang
tipe STAD terhadap minat diinginkan, karena masih
belajarsiswa kelas XII pada terdapat satu indikator yang
matapelajaran kewirausahaan belum memenuhi skor ideal,
kompetensi keahlian sehingga pada siklus I
administrasi perkantoran di memperoleh persentase
SMK Pasundan 1 Cimahi”. 96,3% dengan kriteria sangat
2 Puspawati Terdapat pengaruh √ - baik. Kemudian pada siklus
(2013) implementasi model II mengalami peningkatan,
pembelajaran kooperatiftipe permasalahan yang terdapat
STAD terhadap hasil belajar pada siklus I, satu indikator
dan minat belajar. telah diperbaiki, sehingga
3 Arif Respon peserta didik, √ - mencapai persentase yang
Rachman terhadap model pembelajaran sesuai dengan target, yaitu
(2017) koperatif tipeSTAD 100% dengan kriteria sangat
berbantuan media ular tangga baik. Kemudian, pada siklus
dapat dikatagorikan baik. III hasil observasi
4 Maya Ada pengaruh yang √ - perencanaan bertahan dengan
Kartika Sari signifikanpenggunaan persentase 100% dengan
(2015) metode pembelajaran kriteria sangat baik pula.
kooperatif melalui media 9 Dyah Hasil belajar peserta didik √ -
permainan ular tangga Anggraini juga mengalami peningkatan,
terhadap hasil belajar IPS (2018 pada pratindakan rata-rata
siswa kelas IV SD Tembi hasil belajarpeserta didik
Bantul TahunPelajaran adalah 66,13, setelah
2014/2015 dilakukan pembelajaran

46
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496
dengan menggunakan model belajar. karena keaktifan siswa saat
pembelajaran STAD melalui
media ular tangga rata-rata
hasil belajar peserta didik
pembelajaran menunjukkan kategori
adalah 82,40pada siklus I dan
pada siklus II rata-ratanya sangat aktif dilihat dari hasil belajar
meningkat menjadi 86,60.
10 Febu Dwi ImplementasiModelPembelaj √ - siswa berbeda signifikan antara
Haryanto aranKooperatif Tipe Student
(2015) Teams Achievement Division sebelum dan sesudah perlakuan. Tipe
(STAD)berbantu Media Ular
Tangga Akuntansi dapat STAD dapat meningkatkan minat dan
meningkatkan Aktivitas
Belajar Akuntansi dan
Prestasi Belajar Akuntansi hasil belajar siswa sebesar 90%.
Siswa Kelas XI IPS 1
SMA Negeri 2 Sleman
Tahun Ajaran 2015/2016
Saran

Berdasarkan tabel diatas diketahui Sebaiknya guru dapat mencoba untuk

bahwa tingkat keberhasilan penelitian mengimplementasikan berbagai

mengenai analisis media media pembelajaran khususnya ular

pembelajaran ular tangga dengan tangga dengan menggunakan model

menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD

kooperatif tipe STAD dalam pada kompetensi dasar yang lain yang

meningkatkan minat belajar yang terbukti dapat meningkatkan aktivitas

diambil dari 10 jurnal penelitian belajar siswa. Sehingga dapat

terdahulu, bahwa keberhasilan meningkatkan minat belajar siswa

penggunaan media ular tangga dikelas

dengan menggunakan media


DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan minat belajar Anggraini, D. (2018). Penerapan
Model Pembelajaran Student
siswa.
Teams Achievement Division
(STAD) Melalui Media
KESIMPULAN DAN SARAN Pembelajaran Ular Tangga
Untuk Meningkatkan
Kesimpulan Kemampuan Berpikir Kritis
Bahwa penggunaan alat permainan Dan Hasil Belajar IPS Pada
Peserta Didik Kelas 2 SD.
edukatif ular tangga melalui model Jurnal Pendidikan
pemebelajaran tipe STAD dapat Berkarakter, 1(1), 324-333.
Anggun. (2013). Belajar dan
membuat siswa lebih aktif sehingga Pembelajaran. Jakarta:
meningkatkan minat dan prestasi Pustaka Utama.
Dewi, T. L. (2017). Penggunaan

47
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

Media Permainan Ular Division (Stad) Disertai


Tangga Pada Pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pips Untuk Meningkatkan Pada Pembelajaran IPA di
Hasil Belajar Siswa Pada SMP. Jurnal Pembelajaran
Materi Pembagian Wilayah Fisika, 5(2), 170-176.
Waktu Di Indonesia. Jurnal Pujiono, E. (2017). Penerapan Model
Pena Ilmiah, 2(1), 2091- Student Team Achievement
2100. Division (Stad) Dengan Media
Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Permainan Ular Tangga
Jakarta:Bumi Aksara. (Snakes And Ladders Game)
Febryna. (2016). Pengembangan Untuk Meningkatkan Hasil
Media Pembelajaran Belajar Sejarah Pada Materi
Permainan Ular Tangga. Kerajaan Hindu– Budha.
Jakarta: Gramedia Pustaka. Jurnal Profesi Keguruan, 3(2),
Isjoni. (2010). Pembelajaran 213-221.
Kooperatif. Meningkatkan Puspawati. (2013). Pengaruh Model
kecerdasan antar peserta Pembelajaran Kooperatif Tipe
didik. Yogyakarta: Pustaka STAD Terhadap Minat dan
Pelajar . Prestasi Belajar IPS pada
Laa, N. (2017). Pengaruh Model Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Pembelajaran Kooperatif Tipe Nomor 3 Legian–Badung. e-
Student Teams Achievement Journal Program
Division Terhadap Minat Pascasarjana Universitas
Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Ganesha Jurusan
Pendidikan Manajemen Pendidikan Dasar, 3(1), 1-9.
Perkantoran, 2(2), 139-148. Putri, A. (2016). Implementasi Model
Lie, A. (2014). Cooperative Learning Pembelajaran Kooperatif Tipe
Mempraktikkan Cooperative Student Teams Achievement
Learning di Ruang. Jakarta: Division (Stad) Berbantu
Grasindo Widia Sarana. Media Ular Tangga Akuntansi.
Mantra, I. (2013). Filsafat Penelitian Jurnal Kajian Pendidikan
& Metode Penlitian Sosial. Akuntansi Indonesia Edisi 2,
Yogyakarta: Pustaka Belaja. 5(2), 1-13.
Marta, F. N. (2015). Pengaruh Rachman, A. (2017). Penerapan
Penerapan Model Model Pembelajaran Koperatif
Pembelajaran Kooperatif Tipe Tipe STAD Mengunakan
Teams Games Tournaments Media Ular Tangga Dalam
Berbantuan Media Permainan Meningkatkanhasil Belajar
Ular Tangga Terhadap Pada Mata Pelajaran Geografi
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IS Man Darul
Siswa. Edutcehnologia, 3(2), Ulum Kota Banda Aceh.
84- 92. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Pendidikan Geografi FKIP
Bogor:Ghalia Indonesia. Unsyiah, 2(3),12-21.
Ningtias, L. W. (2016). Penerapan Rusman. (2014). Pembelajaran
Model Kooperatif Tipe Tematik Terpadu Teori,
Student Team Achievement Praktik dan Penilaian.

48
LIABILITIES (JURNALPENDIDIKAN AKUNTANSI)
e-ISSN 2620-5866 (Online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/LIAB
Vol. 4 No. 1 April 2021 Halaman 38 - 49
Doi: 10.30596/liabilities.v4i1.7496

Jakarta: Rajawali Pers. Learning Teori, Riset Dan


Sanjaya, W. (2016). Strategi Praktik. Bandung: Nusa.
pembelajaran berorientasi Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
standar proses pendidikan. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&
Jakarta: Kencana Prenada D. Bandung: Alfabeta.
Media Group . Susanto, A. (2013). Teori Belajar
Sari, M. K. (2017). Pengaruh dan Pembelajaran di Sekolah
Pembelajaran Kooperatif Dasar. Jakarta: Kencana
Melalui Media Permainan Ular Prenada Media Group.
Tangga terhadap Hasil Belajar Syahrial. (2016). Model-Model
Siswa Mata Pelajaran IPS di Pengajaran dan
Sekolah Dasar. Premiere Pembelajaran. Yogyakarta:
Educandum, 5 (1), 80-88. Pustaka Belajar.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Zed, M. (2012). Metode Penelitian
faktor yang Kepustakaan. Jakarta:
Mempengaruhinya. Jakarta: Yayasan OborIndonesia.
Rineka Cipta. Zuhdi. (2014). Pendidikan Karakter.
Slavin, E. R. (2013). Cooperative Yogyakarta: UNY Pres.

49

Anda mungkin juga menyukai