Anda di halaman 1dari 5

Rasio Likuiditas

Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban


keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).
Rasio likuiditas terdiri dari :
A. Current Ratio
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar (Miswanto dan Eko
Widodo, 1998, hal 83).

Rumus :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) X 100%

B. Quick Ratio (Acid Test Ratio)


Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan
hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa
digunakan untuk melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling
tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni
menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas.
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar Persediaan) / Hutang lancar)) x 100%

Ratio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu
dilikuidasikan (Bambang Riyanto, 1995, hal 32).
Suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang
insolvable belum tentu likuid.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat
dialami oleh perusahaan yaitu :
a. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
b. Perusahaan yang likuid dan solvable
c. Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid
d. Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid
Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :

a. Total Debt to Equity Ratio


Rumus:
Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%

b. Total Debt to Asset Ratio


Rumus :
Total Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
Makin kecil prosentase ratio ini berarti makin cepat perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat
solvabilitas dapat dipertinggi hanya dengan jalan penambahan modal sendiri dengan
alternatif sebagai berikut :
Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih besar
daripada bertambahannya hutang.
Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi hutang relatif besar
daripada berkurangnya aktiva.

OPERATING PROFIT MARGIN

Operating Profit Margin = EBIT / Sales Revenue

Sebagai contoh, mari kita lihat ringkasan kinerja PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI).
Berdasarkan ringkasan kinerja PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI) per 31 Januari
2013, OPERATING PROFIT MARGIN AALI tahun 2008 2012 adalah sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012


OPM (%) 41.38 35.16 33.91 30.94

Solusi:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012


EBIT 3,377,344 2,610,218 2,998,711 3,332,932
Sales Revenue 8,161,217 7,424,283 8,843,721 10,772,582
OPM (%) 41.38 35.16 33.91 30.94

*) EBIT = Operating Profit pada kolom INCOME STATEMENTS dan sales revenue = Total
Revenues pada kolom INCOME STATEMENTS.

Rasio Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Bambang Riyanto,
1997, hal 35).
Adapun cara penilaian Rentabilitas adalah :
Net Profit Margin (Margin laba kotor)
Rumus :
NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100%
Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
Rumus :
ROE = (Laba setelah pajak / ekuitas pemegang saham) x 100%

RETURN ON ASSETS

Return on Assets = Profit Before Income Tax / Total Assets


Sebagai contoh, mari kita lihat ringkasan kinerja PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI).
Berdasarkan ringkasan kinerja PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI) per 31 Januari
2013, RETURN ON ASSETS AALI tahun 2008 2012 adalah sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012


ROA (%) 60.58 33.02 33.71 32.66 28.38

Solusi:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012


Profit Before Income
Tax 3,949,435 2,500,426 2,964,040 3,332,932 3,524,893
Total Assets 6,519,791 7,571,399 8,791,799 10,204,495 12,419,820
ROA (%) 60.58 33.02 33.71 32.66 28.38

*) profit before income tax = Income before Tax pada kolom INCOME STATEMENTS dan
Total Equity pada kolom BALANCE SHEET.

RASIO AKTIVITAS
Rasio Efetivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan
sumberdaya yang dimiliki. Rasio Aktivitas diantaranya adalah :

Total Assets Turnover

Total Assets Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvesasikan
untuk menghasilkan revenue. Rumusnya sebagai berikut :
Total Assets Turnover = Penjualan Bersih/Total Aktiva

Receivable Turnover

Receivable Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana
yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertentu. Rumusnya sebagai
berikut :
Receivable Turnover = Penjualan Kredit / Piutang Rata-rata

EARNING PER SHARE

EPS = Net Earnings / Outstanding Shares

Contoh: PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI)

Berdasarkan ringkasan kinerja PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI) per 31 Januari
2013, EARNING PER SHARE AALI tahun 2008 2012 adalah sebagai berikut:
Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012
EPS (Rp) 1,670.76 1,054.55 1,280.70 1,586.65 1,558.13

Solusi:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012


Net Earnings 2,631,019 1,660,649 2,016,780 2,498,565 2,453,654
Outstanding Shares 1,575 1,575 1,575 1,575 1,575
EPS (Rp) 1,670.49 1,054.38 1,280.50 1,586.39 1,557.88

*) # net earnings = Net Income pada kolom INCOME STATEMENTS dan outstanding shares =
Paid up Capital (Shares) pada kolom BALANCE SHEET.

PRICE EARNING RATIO (PER)

Price earning ratio = price earning multiple, P/E Ratio.

P/E = stock price / EPS

Stock price = market price per share, EPS = diluted EPS

Sebagai contoh, PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI)

Berdasarkan ringkasan kinerja PT Astra Agro Lestari, Tbk (AALI) per 31 Januari 2013, PRICE
EARNING RATIO AALI tahun 2009 2012 adalah sebagai berikut:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012


PER (X) 21.57 20.46 13.68 13.90

Solusi:

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012


Stock Price 22,750 26,200 21,700 19,700
EPS 1,054.55 1,280.70 1,586.65 1,558.13
PER (X) 21.57 20.46 13.68 12.64

*) stock price = Close pada kolom SHARES TRADED > Price (Rupiah), EPS pada kolom
RATIOS.

Nilai Buku atau Book Value

Book Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Cara
menghitung nilai buku perusahaan adalah total aset perusahaan dikurangi seluruh utangnya.
Dengan kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang saham
dengan mengandaikan seluruh utang tealh dilunasi. Price Book Value (PBV) adalah
perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham.
Nilai buku per lembar = Total Ekuitas
Jumlah Saham Beredar

PRICE to Book Value (PBV)


adalah perbandingan nilai pasar suatu saham dengan nilai buku perusahaan penerbit
saham tersebut.
Cara menghitung PBV sangat mudah, yakni harga saham terakhir dibagi dengan nilai
buku per saham yang diperoleh dari laporan keuangan terakhir suatu perusahaan.
Contohnya, harga saham perusahaan XYZ pada penutupan bursa kemarin berada di posisi
Rp 500 per saham. Adapun, nilai buku per saham perusahaan XYZ ini adalah Rp 1.500 per
saham. Jadi, PBV perusahaan XYZ adalah tiga kali (Rp 1.500 : Rp 500). Artinya, harga transaksi
saham XYZ di pasar adalah tiga kali dari nilai buku per saham.

Anda mungkin juga menyukai