A. LATAR BELAKANG
P Pengadaan barang/jasa
pemerintah (PBJ) adalah salah
satu kegiatan yang dilaksanakan
oleh pemerintah dalam rangka
melaksanakan tugas dan fungsi
pemerintahan serta meningkatkan
pelayanan publik, dimana dalam
pelaksanaannya perlu dilakukan
secara transparan melalui
persaingan sehat, terbuka dan adil
sehingga bisa tercapai efisiensi dan
efektifitas pengadaan barang/jasa
yang dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik (akuntabel).
Sesuai dengan Pasal 76
Peraturan Presiden Nomor 16 tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah, dinyatakan bahwa
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah wajib melakukan pengawasan
pengadaan barang/jasa melalui
Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah (APIP) pada Kementerian
/Lembaga/Pemerintah Daerah.
A. Dasar Hukum
terima pekerjaan. Serta kepentingan pimpinan dalam Dasar hukum
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM
GAMBARAN UMUM
Penelaahan
A. PERENCANAAN
Awal
Tahap perencanaan merupakan
tahapan penting karena akan Penyusunan
mempengaruhi pencapaian Kerangka
tujuan probity audit. Tahap Acuan Kerja
perencanaan ini mencakup: Audit
Surat Tugas
a Program Kerja
Pemeriksaan Tahunan/ Audit
Mendapatkan PKPT
mandat b Permintaan tertulis Menuyusun
dari pimpinan instansi/
probity Pengguna Anggaran
Program
Kerja Audit
audit (PA)/Kuasa Pengguna PROSEDUR PROBITY AUDIT
Anggaran (KPA) dan
pelaksanaannya
7 E-book Probity Audit 8
PROSEDUR PROBITY AUDIT 2 Penyusunan Tim Audit
Pembica
raan Berdasarkan mandat tertulis, disusunlah tim audit. Hal-hal yang perlu
Awal Mendapatkan diperhatikan pada tahapan ini antara lain, namun tidak terbatas pada:
surat a. Jumlah, susunan tim, jangka waktu audit disesuaikan dengan ruang
dengan
pernyataan lingkup audit yang dilakukan dan tingkat risiko dari pengadaan
Pihak probity dan barang/jasa yang akan diaudit.
Auditi surat b. Susunan tim audit terdiri dari Wakil Penanggung Jawab/Pengendali
representasi Mutu, Pengendali Teknis, Ketua Tim dan Anggota Tim.
manajemen c. Tim audit mendapatkan alokasi waktu dan sumber daya yang cukup
A. Perencanaan dalam melaksanakan penugasan probity audit.
1 Mendapatkan mandat probity audit d. Tim Audit yang ditugaskan untuk melaksanakan probity audit
Sebenarnya pihak yang membutuhkan probity audit adalah pihak yang mengacu pada kriteria dan persyaratan yang diuraikan sebelumnya.
melakukan pengadaan barang/jasa, oleh karena itu, untuk melakukan audit 3 Penelaahan Awal
probity ini diperlukan mandat tertulis dari pihak yang berwenang sebagai
P
enelaahan awal ini dilaksanakan apabila mandat probity audit
dasar pelaksanaan probity audit, dan sebagai bentuk komitmen bahwa
berdasarkan permintaan Instansi/Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa
proses pengadaan barang/jasa akan dilakukan sesuai prinsip-prinsip probity.
Pengguna Anggaran (KPA), penelaahan ini dapat dilakukan melalui
a. Penetapan pengadaan barang/jasa yang akan diaudit oleh pejabat yang mekanisme ekspose, dimana di dalam ekspose ini juga dibahas tujuan,
berwenang dan/atau Program Kerja Pemeriksaan Tahunan/PKPT dapat ruang lingkup, rencana waktu audit, batasan tanggung jawab probity
menjadi bentuk mandat bagi APIP kementerian/lembaga/pemerintah auditor dan mekanisme yang dilakukan apabila ditemukan pelanggaran
daerah untuk melakukan probity audit. terhadap prosedur dan ketentuan pengadaan barang/jasa serta
b. Probity audit juga dapat dilaksanakan berdasarkan permintaan tertulis pelanggaran prinsip-prinsip dan etika pengadaan barang/jasa.
dari pimpinan instansi/Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Dilanjutkan dengan penilaian risiko penugasan yang bertujuan
Anggaran (KPA) dan pelaksanaannya didasarkan pada kesepakatan mengidentifikasikan dan memitigasi risiko-risiko yang mungkin muncul
bersama yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) antara dalam penugasan Probity Audit, sehingga bisa memutuskan penugasan
APIP dan pimpinan instansi/PA/KPA. Probity Audit diterima atau tidak diterima.
3 Dengan mempertimbangkan efisensi dan efektifitas atas pengadaan barang/jasa tersebut, maka tim audit harus
penugasan audit, atensi manajemen ini ditandatangani oleh melaporkan kondisi tersebut kepada penanggung jawab audit.
PROSEDUR PROBITY AUDIT
penanggung jawab audit atau personil lain dalam tim audit yang Penanggung jawab audit dapat mempertimbangkan untuk
mendapatkan pendelegasian tertulis dari penanggung jawab menghentikan penugasan probity audit dengan menerbitkan surat
audit. Atensi manajemen ini bukan sebagai bentuk pemberhentian penugasan dengan tanpa memberikan simpulan atas
intervensi ataupun keikutsertaan tim audit dalam proses pengadaan barang/jasa yang diaudit disertai alasan penghentian
pengadaan barang/jasa dan tidak memindahkan tanggung penugasan tersebut.
jawab pelaksanaan. Kewenangan dan tanggung jawab
6 Proses pengkomunikasian hasil audit juga perlu dilakukan
pelaksanaan saran yang disampaikan melalui atensi manajemen
oleh auditor setelah selesainya proses audit, melalui mekanisme
sepenuhnya berada pada penanggung jawab pengadaan
pembahasan hasil audit. Dalam pembahasan hasil probity audit
barang/jasa. Tindak lanjut yang dilakukan oleh penanggung jawab
dibahas hasil temuan dan simpulan, termasuk saran-saran yang
pengadaan barang/jasa diberitahukan kepada probity auditor dan
diberikan oleh auditor dan rencana tindak lanjutnya. Pada saat
ditembuskan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah
pembahasan ini dibahas juga atensi manajemen yang telah
bersangkutan atau pihak yang meminta audit.
disampaikan oleh auditor, dan tindak lanjut yang telah dan akan
4 Apabila pihak penanggung jawab pengadaan dilakukan oleh pihak auditi. Hasil pembahasan ini dituangkan dalam
barang/jasa menolak untuk melakukan perbaikan/koreksi Berita Acara/Risalah Hasil Pembahasan yang ditandatangani dua belah
seperti yang disampaikan melalui atensi manajemen, maka pihak. Mempertimbangkan karakteristik probity audit yang real time
penanggung jawab probity audit melaporkan kondisi tersebut dan dalam rangka meyakinkan kesesuaian proses pengadaan
kepada atasan penanggung jawab pengadaan barang/jasa barang/jasa dengan probity requirement, maka tindak lanjut hasil
dan/atau pihak yang meminta audit. audit tidak perlu menunggu selesainya laporan hasil audit. Setiap
tindak lanjut hasil audit disampaikan buktinya kepada probity auditor,
5 Berdasarkan pertimbangan profesional menganggap bahwa dan instansi auditor harus memonitor tindak lanjut terkait hasil
tingkat risiko penugasan audit menjadi sangat tinggi dan probity audit tersebut.
berdampak pada pencapaian tujuan audit seperti dilakukannya
penanganan kasus pidana korupsi oleh aparat penegak hukum