Anda di halaman 1dari 22

BAB 4

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER


Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan
cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan
moneter dan fiskal dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
• Kebijakan Ekspansif / Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam
rangka menambah jumlah uang yang beredar.
• Kebijakan Kontraktif / Contractive Policy Adalah suatu kebijakan
dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga
dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
KEBIJAKAN FISKAL
 Fiskal (Latin: Fiscus) berasal dari nama pribadi dari pemegang
keuangan pertama pada zaman Kekaisaran Romawi, secara harfiah
dapat diartikan sebagai “keranjang” atau “tas”, (inggris: fisc) berarti
perbendaharaan negara atau perbendaharaan kerajaan.
 Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan
jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
 Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi makro yang
otoritas utamanya berada di tangan pemerintah dan diwakili oleh
Kementerian Keuangan. Hal tersebut diatur dalam dalam Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang
menyebutkan bahwa presiden memberikan kuasa pengelolaan
keuangan dan kekayaan negara kepada Menteri Keuangan selaku
pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam pemilikan kekayaan
negara yang dipisahkan.
1. DENGAN MENGGUNAKAN PAJAK
• Secara hukum Pajak didefinisikan sebagai iuran wajib kepada
pemerintah yang bersifat memaksa dan legal (berdasarkan
undang-undang), sehingga pemerintah mempunyai kekuatan
hukum (misalnya denda atau kurungan penjara) untuk
menindak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban.
• Secara Ekonomi Pajak didefinisikan sebagai pemindahan
sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan perusahaan
( dunia usaha ) ke sektor pemerintah melalui mekanisme
pemungutan tanpa memberi balas jasa langsung.
• Besarnya pajak yang diterima pemerintah dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan, sebaliknya pajak dapat mempengaruhi pola
laku produksi atau konsumsi.
KEBIJAKAN FISKAL
Pajak Penghasilan.
Bila pajak dikurangi = maka daya beli masyarakat akan meningkat
sehingga akan meningkatkan uang yang beredar di masyarakat.
(ekspansif)
Bila pajak dinaiki = maka daya beli masyarakat akan menurun sehingga
akan mengurangi uang yang beredar di masyarakat (kontraktif)
KEBIJAKAN FISKAL
2. Pengeluaran pemerintah (government Spending ) untuk membeli
barang dan jasa yang dibutuhkan maupun untuk menambah investasi
pemerintah.
Jika GS diperbanyak, maka GDP ekonomi Negara atau uang yang
beredar akan meningkat (ekspansif).
Jika GS diperkecil, maka GDP ekonomi Negara atau uang beredar akan
menurun (kontraktif).
Kebijakan moneter
 Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh penguasa moneter (bank Central atau bank
Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar atau daya beli uang.
 Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan neraca
pembayaran dan perbaikan kualitas kerja.
 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, yang dimaksud
“Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar
dan atau suku bunga”
 Instrumen-instrumen kebijakan moneter, meliputi operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan
minimum, batas maksimum pemberian kredit dan moral suasion.
MEKANISME KEBIJAKAN MONETER

Proses berjalannya suatu Kebijakan Moneter


Instrumen Kebijakan Moneter
- Kebijakan kuantitatif
a) Open Market Operations
b) Discount Rate Policy (Discount Rate Operations)
c) Reserve Requirements Policy
- Kebijakan Kualitatif
d) Selective Credit
e) Moral Persuasion
a) Open Market Operations
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual
atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).
Jika ingin menambah jumlah uang beredar (ekspansif), Bank sentral akan membeli
surat berharga dari semua pasar obligasi.
Jika ingin jumlah uang yang beredar berkurang (kontraktif), maka Bank sentral akan
menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat.
• ekspansif
• kontraktif
b) Discount Rate / Diskonto
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan
tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
Jika Bank Sentral menaikkan suku bunga berarti bertujuan untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar.[1] Dengan naiknya suku bunga diharapkan masyarakat
menyimpan uangnya di bank.
Jika Bank Sentral menurunkan suku bunga berarti bertujuan untuk menambah
jumlah uang yang beredar.[1] Dengan rendahnya suku bunga bank diharapkan
masyarakat tidak akan senang menyimpan uangnya di bank.[1] Dengan begitu, jumlah
uang yang beredar di masyarakat akan bertambah
• ekspansif

7% > 10%
• kontraktif

10% > 5%
c) Cash Reserve Ratio
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada bank
sentral.

Untuk menambah jumlah uang beredar, bank sentral menurunkan rasio cadangan
wajib.

Untuk menurunkan jumlah uang beredar, bank sentral menaikkan rasio cadangan
wajib.
d. Selective Credit
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) adalah legal leading limit yaitu batas
maksimum penyediaan dana yang diperkenankan untuk dilakukan oleh bank
kepada peminjam atau kelompok peminjam tertentu

Jika jumlah uang beredar ingin melebihi kemampuan ekonomi, bank dapat
menaikkan batas maksimum pemberian kredit. Sebaliknya, jika jumlah uang
ingin beredar kurang, maka bank sentral menurunkan batas maksimum
pemberian kredit.
e. Moral Persuasion ( Himbauan Moral )
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah
uang beredar dengan jalan memberi himbauan kepada pelaku
ekonomi.
Contoh : menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati
dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar
dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral
untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
• Pengampunan pajak atau amnesti pajak (bahasa Inggris: tax amnesty)
adalah sebuah kesempatan berbatas waktu bagi kelompok wajib pajak
 tertentu untuk membayar pajakdengan jumlah tertentu sebagai
pengampunan atas kewajiban membayar pajak (termasuk
dihapuskannya bunga dan denda) yang berkaitan dengan masa pajak
sebelumnya tanpa takut penuntutan pidana. Program ini berakhir ketika
otoritas pajak memulai investigasi pajak dari periode-periode
sebelumnya. Dalam beberapa kasus, undang-undang yang melegalkan
pengampunan pajak memberikan hukuman yang lebih berat bagi
pengampun pajak yang terlambat menjalankan kewajibannya.[1]
 Pengampunan pajak bermanfaat sebagai salah satu sumber kas negara
dari penerimaan pajak.

Anda mungkin juga menyukai