Anda di halaman 1dari 8

Syari’ah

I- Pengertian :
a- Secara Bahasa(etimologi) Syari’ah diartikan:
> Jalan setapak menuju mata air.
> Jalan yang lurus,jalan lempang tidak berkelok-kelok.
b- Secara istilah (terminologi) syari’ah ialah :
Segala peraturan agama yang telah ditetapkan oleh Allah untuk ummat Islam baik dari Al-Qur’an maupun
dari As-sunnah Rasulullah yang berupa perkataan,perbuatan ataupun taqrir(penetapan atau pengakuan Nabi).
C- Pakar Hukum islam,Imam Abu Ishak Asy-Syatibi dalam bukunya Al-Muwafakot fi Ushulil ahkam : Syari’ah
ialah menetapkan batas-batas tegas bagi orang-orang Mukallaf,dalam segala perbuatan,perkataan dan akidah
mereka.
d- Prof Dr.Mahmud Syaltut ; Syari’ah ialah Segala peraturan yang disyari’atkan oleh Allahagar manusia
melaksanakannya untuk dirinya sendiri dalam berkomunikasi deangan Tuhannya,dengan sesama
Muslim,dengan sesama manusia,dengan alam semesta,dan berkomunikasi dengan kehidupan.
Syari’at Islam secara mutlaq dimaksudkan seluruh ajaran Islam :surath Al-Jaziyah ayat 18.
َ ‫مْر َفا َّت ِبعْ َها َواَل َت َّت ِبعْ َأهْ َوا َء الَّذ‬
َ ‫ِين اَل َيعْ لَم‬ ‫َأْل‬ َ ‫ُث َّم َج َع ْل َنا‬
‫ُون‬ ِ ‫ك َعلَ ٰى َش ِري َع ٍة م َِن ا‬
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah
syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.
II- Ruang lingkup Syari’ah :
1- Hubungan manusia dengan Tuhan secara vertikal,contoh ;sholat,shoum,zakat dan Haji.
2- Hubungan manusia muslim dengan saudaranya muslim,contoh silaturrahmi,tolong menolong,saling
mencintai.
3- Hubungan manusia sesama manusia, contoh tolong menolong,kerja sama,perdamaian.
4- Hubungan manusia dengan alam lingkungan.alam semesta,contoh ;memperhatikan hikmah ciptaan
alam,melestarikan alam.
5- Hubungan manusia dengan kehidupan,contoh berusaha mencari kurnia Allah yang halal,bersyukur.
III- Syari’ah mempunyai kedekatan makna dengan
Fiqih
Pengertian Fiqih:
a- Menurut bahasa (etimologi)fiqh ialah al-faham artinya
faham,mengerti.
b- Menurut istilah (terminologi) fiqig ialah ilmu yang mempelajari
tentang syari’ah,unndang-undang,hukum,aturan-aturan.

Perbedaan Syari’ah dengan Fiqih :


1- Syari’at terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sedangkan fiqih
terdapat pada Kitab-kitab Fiqih.
2- Syari’at bersifat fundamentil,ruang lingkupnya luas,sedng fiqih
bersifat insturmental,ruang lingkupnya terbatas.
3- Syariat ketetapan Allah dan Rasul,fiqih adalah karya manusia
dapat berubah.
4- Syari’at hanya satu,fiqih lebih dari satu.
5- Syari’at menunjukkan kesatuan dalam Islam Fiqih menunjukkan
keberagaman.
IV- Kerangka sistematika ajaran Syari’ah
Asy-Syari’ah ‫ﭐﻠﺷﺭﻴﻌﺔ‬

Ibadah ‫ﻋﺒﺎﺪﺓ‬ Muamalah ‫ﻣﻌﺎﻣﻟﺔ‬

Mahdoh Ghairu Mahdoh Qanun Aam Qanun Khas


1- Thaharoh 1- Jinayat 1- Hukum Nikah
Perbuatan baik
2- Sholat yang disuruh
3- Zakat dalam Islam tapi 2- Jihad. 2- Hukum Niaga
Syaria’at tidak
4- Shaum menentukan cara 3. Khilafah 3- Hukum waris.
5- Haji memperbuatnya

Ibadah secara bahasa diartikan :tunduk,taat,turut,ikut.


Secara Istilah :Tunduk dan patuh berserah diri kepada hukum peraturan dan
ketentuan Allah untuk mencapai ridhonya.
Mahdoh ialah ibadah –ibadah yang sudah ada ketentuan cara-cara memperbuat
dan melaksanakannya.
 Ghoiru Mahdoh ialah ibadah yang disuruh namun tidak ada ketentuan cara
melaksanakannya
V- Ibadah dilihat dari segi Pelaksanaannya :
1- Ibadah Rohaniyah contoh : niat berbuat baik,Dzikir.
2- Ibadah Jasmaniyah Ruhaniyah contoh : Sholat ,Shiam.
3- Ibadah Rohaniyah Maliah contoh : Zakat,Sodaqoh.
4- Ibadah Jasmaniyah Rohaniyah Maliah contoh : Haji,Umroh.

VI- Ibadah dilihat dari Bentuk dan sifatnya :


1- Ibadah Perkataan dan Lisan contoh : Dzikir,Baca Al-Qur’an.
2- Ibadah dalam bentuk perbuatan yang ditentukan contoh :
Sholat,Haji dan Umroh.
3- Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan
caranya,contoh : menolong orang,sedekah.
4- Ibadah Menahan diri,contoh Shoum,I’tikaf dalam Mesjid.
5- Ibadah menggugurkan hak,contoh : Memaabkan orang lain.
Thaharoh-‫ﺍﻟﻄﻬﺎﺭﺓ‬
I- Pengertian :
a- Menurut Bahasa arab berarti : bersih-membersihkan atau membersihkan diri dari
kotoran.
b- Menurut istilah syra’(ahli fiqih) : suci membersihkan diri dari hadas serta suci atau
membersihkan diri,pakaian dan tempat dari Najis.

II- Landasan Hukum berthoharoh :surath Al-Baqarah ayat 222.‫ِيضۖ قُ ْل‬ ِ ‫َو َيسْ َأ ُلو َن َك َع ِنا ْل َمح‬
‫ِيض ۖ َواَل َت ْق َربُوهُنَّ َح َّت ٰى َي ْطهُرْ َن‬ ِ ‫ه َُو َأ ًذى َفاعْ َت ِزلُوا ال ِّن َسا َء فِي ْال َمح‬
َ ‫ين َو ُيحِبُّ ْال ُم َت َطه ِِّر‬
‫ين‬ ُ ‫َفِإ َذا َت َطهَّرْ َن َفْأ ُتوهُنَّ ِمنْ َحي‬
َ ‫ْث َأ َم َر ُك ُم هَّللا ُ ۚ ِإنَّ هَّللا َ ُيحِبُّ ال َّتوَّ ِاب‬
Artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu
kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila
mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan
Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Dari ayat didapatkan 2 jenis persucian (Thaharoh) :


1- Thaharah Hissiyah atau Thaharoh Lahir ialah thaharoh yang dapat dirasakan dan
dilihat dengan panca indra.
2- Thaharoh Maknawiyah atau thaharoh bathin ialah thaharoh yang tidak dapat
dirasa dan dilihat dngan panca indra.
III- Jenis,Bentuk,sebab dan cara bersuci
Thaharoh

Hadas Najis

P Besar Kecil Mugalladzoh Mutawassit Muhaffafah


E
N
1-Haid 1-Keluar sesuatu
Kena Najis Kena Jenis Kencing Bayi
dari dua jalan
Y ( qubul atau dubur) laki-laki umur
E
2-Nifas 2-Hilang akal. anjing dan Najis selain kurang dari 2
3-Menyentuh alat
B 3-Wiladah kemaluan,lobang babi najis anjing tahun,belum
A /melahirkan dubur.
dikasi makan
B 4-bersintuh kulit dan babi
4-Keluar mani laki dgn perempuan selain minum
N bagi laki-laki bukan muhrim
dari air susu
Y
A
5-Jimak ibunya.
6-Mati

Cara Mandi Wudhu’ atau Cuci dgn air Cuci dgn air Percikkan air
7x,salah satu dari Hilang
men janabat tayammum air adalah air yg zatnya,hilang
ketempat yang
suci dicampur dengan baunya,dan kena najis dari
kan tanah hilang warnanya kencing bayi
IV- Alat mensucikan dari hadas dan najis
1- Air dengan berbagaai macamnya yaitu :
a- Air mutlaq yaitu air suci dan mensucikan,artinya yg bersih dapat digunakan untuk kehidupan
dan ibadah,seperti air hujan,air sungai air perigi,air mata air,air salju,air embun.
b- Air suci tapi tidak mensucikan,yaitu sifat zatnya suci tetapi tdk sah dipakai untuk mensucikan
seperti :air buah-buahan,air yang kurang 2 kullah,air yg bercampu dgn zat suci lain.
c- Air Makruh yaitu air suci tapi makruh digunakan seperti air terjemur dipanas matahari
(musammas)
d- Air Najis ada 2 kategori :
1- Air yang berubah salahsatu sifatnya karena najis.
2- Air yg belum beerubah ,bila kurang 2 kullah
e- Air Haram yaitu air yang haram digunakan,seperti air rampasan dan curian.

2- Batu dalam hal Istinjak:ada 3 beristinjak ;


> Membasuh tempat keluar najis dengan air hingga bersih.
> Mengusap tempat keluar najis dengan 3 buah,3sisi batu.
> Mengusap terlebih dahulu dengan batu,kemudian membasuh dengan air.

3-Debu dalam hal Tayammum ;


Tayammum adalah bersuci dengan debu,pasir,pengganti wudhu’.
Syarat Tayammum :
> Masuk waktu sholat
> Tidak ada air.
> Dengan Debu,pasir yang suci.
> Menghilangkan Najis terlebih dahulu.
V- Pekerjaan yang dilarang karena hadas :
1- Hadas Kecil :
> Mengerjakan sholat
> Tawaf.
> Menyentuh,membawak,dan mengangkat muzhaf
2- Hadas Besar :
> Mengerjakan sholat.
> Tawaf.
> Menyentuh,membawak,mengangkat Al-Qur’an.
> Membaca Al-Qur’an
> Berhenti alam Mesjid.
3- Hadas Haid dan Nifas:
> Mengerjakan Sholat.
> Tawaf.
> Menyentuh dan membawak Al-Qur’an.
> Diam dalam Mesjid.
> Puasa.
> Suami haram menolak istirinya.
> Suami Istiri haram Jimak(bersetubuh).

Golongan Najis :
1- segala minuman yang memabukkan.
2- Anjing dan babi.
3- Bangkai binatang berdarah,kecuali ikan belalang.
4- Segala yang keluar dari qubul dan dubur.
5- Nanah,
6- Darah.

Anda mungkin juga menyukai