Desain Ruangan
Kelompok 1A
NAMA NIM
Khomisah Salimah (04031181722001)
Bacharudin Hasan Ismail (04031181722002)
Dwi Purnama Riszani (04031181722003)
Della (04031181722005)
Ayu Rahma Sari (04031181722006)
Diska Fajar Wijayati (04031181722007)
Melda Melinda (04031181722008)
Mayang Putri (04031181722009)
Dhea Anggita Arman (04031181722010)
b.Langit-langit
d.Lantai
1.Langit-langit harus kuat, berwarna
terang dan mudah dibersihkan. Material lantai harus kuat, kedap air,
permukaan rata, tidak licin, warna terang,
Ketinggian langit langit dari lantai mudah dibersihkan dan dengan sambungan
minimal 2,80 meter. seminimal mungkin.
● PERSYARATAN KOMPONEN BANGUNAN DAN
MATERIAL
f.Kamar Mandi/WC
e.Pintu dan Jendela 1.Memiliki ruang gerak yang cukup untuk
masuk dankeluar oleh pengguna.
1.Lebar bukaan pintu utama
minimal 120 cm atau dapat dilalui 2.Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin
brankar. dan air buangan tidak boleh menggenang.
2.Pintu khusus KM/WC harus 3.Pintu harus mudah dibuka dan ditutup.
terbuka ke luar dengan lebar daun
pintu 90 cm dan bisa untuk 4.Kunci dipilih sedemikian sehingga bisa
disabilitas. dibuka dari luar jika terjadi kondisi darurat.
1. Sistem ventilas.
2. Sistem pencahayaan.
3. Sistem sanitasi baik sanitasi air
bersih, sanitasi air kotor dan sistem
pembuangan limbah infeksius dan
non infeksius.
4. Sistem kelistrikan.
5. Sistem komunikasi.
6. Sistem gas medik.
7. Sistem proteksi petir.
8. Sistem proteksi kebakaran.
9. Sistem pengendalian kebisingan.
MANAJEMEN PRAKTIK DOKTER GIGI - KONSEP
GREEN DENTISTRY
Sarana praktik dokter gigi dapat berpotensi sebagai asal limbah yang membahayakan bagi kesehatan
lingkungan, sehingga pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus memperhatikan aspek kesehatan
lingkungan.
Beberapa contoh limbah yang membahayakan pada praktik dokter gigi adalah sebagai berikut:
Limbah Amalgam
● Bahan fiksasi film X-ray adalah larutan yang tertinggi pada proses pencucian film
X-ray, merupakan limbah yang toksik karena kandungan silver yang tinggi
● Bahan developer x-ray dilarang dibuang sembarangan mengingat kandungan
hydroquinone yang merupakan limbah berbahaya
● X-ray cleaner merupakan limbah berbahaya bila mengandung chromium
● Film x-ray sendiri termasuk limbah berbahaya karena kandungan silvernya.
Bahan Dental Lainnya
● Limbah bahan sterilisasi alat kedokteran gigi merupakan limbah berbahaya apabila
mengandung alkohol, glutaraldehyde dan bahan berbahaya lain, seperti ortho-phthaldehyde
(OPA).
● Cairan bleaching merupakan limbah yang berbahaya apabila konsentrasinya tinggi.
Penurunanan konsentrasi kurang dari 1% tidak membahayakan.
◆ Tipe limbah yang ditulis pada label identifikasi usahakan dalam mode BOLD, jenis limbah dipisahkan.
◆ Kantung harus dibuang secara berkala, terutama įika 3/4 nya sudah penuh.
◆ Jangan sampai limbah melebihi 4 kg.
◆ Kantung harus diiikat dengan kencang dan diamankan.
◆ Ada pula dokumentasi legal yang harus diisi sebelum dan saat pengangkutan limbah dental.
◆ Dokumen ini harus ditandatangani oleh orang yang ada di lokasi, yang bertindak sebagai penghasil
limbah atau "producer of the waste".
PEMISAHAN JENIS LIMBAH KEDOKTERAN GIGI
BERDASARKAN WARNA KONTAINER (COLOR
CODING FOR WASTE DISPOSAL), YANG DIADOPSI
DARI NHS SCOTLAND:
➢ Untuk keperluan dental sehari-hari , kantung oranye ini meliputi limbah berupa: Dressings dan Swabs; Benda sekali
pakai: sarung tangan, apron, masker, lap yang terkontaminasi; Benda-benda lain yang berkontak dengan pasien (plastik
untuk wrapping DU, misalnya)
➢ Semua limbah jenis ini sebaiknya dikelola dengan Heat Disinfection System (HDS) atau dengan disinfeksi panas.
➢ Plastik yang digunakan adalah yang berkode warna oranye (orange stream bag).
➢ Namun, untuk gelas pecah, cairan terkontaminasi dan darah (termasuk kantung dan tube), masukan ke kontainer oranye
yang berbahan keras dan tidak mudah bocor (orange stream bin).
2 Limbah Risiko Tinggi (Yellow Stream Waste)
➢ Amalgam;
➢ Kapsul amalgam
➢ Gigi dengan tumpatan amalgam
➢ Cairan x-ray individual
➢ Cairan developer
➢ Cairan fotokimia lainnya: fixer, air yang terkontaminasi developer
➢ Lead foils;
➢ atau benda lain yang mengandung metal "berat"
VENTILASI DI PRAKTIK DOKTER GIGI
Sistem yang menjamin terjadinya pertukaran udara di dalam gedung dan luar gedung yang memadai.
Pada keadaan tertentu diperlukan sistem ventilasi mekanik, bila sistem ventilasi alamiah atau campuran tidak
adekuat, misalnya pada gedung tertutup.
Sistem Ventilasi Sentral pada gedung tertutup adalah sistem mekanik yang mensirkulasi udara didalam suatu
gedung dengan menambahkan udara segar untuk mendilusi udara yang ada.
Persyaratan sistem ventilasi mekanik yang dapat mengendalikan penularan penyakit lewat udara adalah:
● Harus dapat mengalirkan udara bersih dan menggantikan udara yang terkontaminasi di dalam ruangan.
● Harus dapat menyaring (dengan pemasangan filter) partikel yang infeksius dari udara yang di resirkulasi.
● Bila perlu ditambahkan lampu UV untuk mendesinfeksi udara yang di resirkulasi.
Ventilasi campuran
Saat menggunakan ventilasi campuran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Tujuan dari hal tersebut yaitu untuk memperoleh pencahayaan yang tepat dan
bebas bayangan. Pencahayaan yang terlalu tajam atau sangat terarah akan
menimbulkan bayangan yang terlalu besa, dengan pencahayaan yang tidak terlalu
tajam akan menimbulkan bayangan yang halus sehingga objek dalam rongga
mulut yang akan diamati dapat terlihat lebih jelas serta pasien tidak akan merasa
silau. Selain itu, juga perlu diperhatikan rasio intensitas antara cahaya dental unit
dan cahaya ruangan yang tidak lebih dari 3-4,6.
REKAYASA ENGINEERING PADA PRAKTIK DOKTER GIGI
Pencahayaan yang ideal untuk operating light di tempat praktik dokter gigi
ialah 20.000 Lux dengan Colour Rendering Index (CRI) lebih dari 90%.
Standar pencahayaan untuk room light sekitar 200-700 Lux dan ruang tunggu
pasien 300-400 Lux.
Pemi-lihan hand piece high speed yang dilengkapi dengan sumber cahaya
fiber optic memungkinkan visualisasi yang jauh lebih baik
Pencahayaan di Klinik gigi yang ideal yaitu ruangan harus mengoptimalkan
pencahayaan alami.Untuk pencahayaan buatan dengan intensitas cahaya
200 lux.
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
Kursi dokter
Karakteristik dari kursi dokter gigi adalah berkaki 5, tinggi yang dapat disesuaikan, sandaran punggung sesuai lekuk tubuh,
sandaran tangan dapat diatur. Dokter gigi selalu menggunakan kursi yang dapat diatur dan ada penyangga dibagian lumbal,
torakal dan tangan.
Kursi pasien
· Sandaran tempat duduk pasien sebaiknya dapat diatur, yaitu sandaran dapat tegak atau terlentang. Ini disesuaikan dengan
kebutuhan. Tungkai kaki pasien hendaknya lurus, sehingga pasien merasa lebih nyaman dan rileks. Ketinggian kursi pasien dapat
diatur oleh dokter gigi dengan menggunakan kaki.
· mengunakan Stabilizer untuk menstabilkan tegangan listrik pada ruang praktik dokter gigi
· Bagian kelistrikan harus dijauhi dari lokasi dokter gigi dan pasien
Menggunakan alat pengganti sumber listrik (Genset) untuk mengganti sumber listrik apabila padam
Penempatan lampu kerja
· Penempatan lampu bekerja saat dokter gigi melakukan aktivitasnya sangat penting. Jadi perlu diperhatikan posisi dan letak
dari lampu tersebut, diusahakan agar cahaya lampu mengenai obyek yang dijadikan area kerja. Cahaya jangan mengenai tubuh atau
terhalang oleh bagian tubuh.
· Suhu ruangan tempat praktik dokter gigi harus nyaman dan tidak boleh terasa panas, Karena akan mengganggu aktivitas
dokter gigi saat bekerja. Suhu yang diakibatkan oleh lampu penernangan perlu diperhatikan, sehingga perlu memilih lampu yang
tidak menimbulkan panas tinggi saat dipergunakan.
· Lampu penerangan untuk bekerja harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dipindah-pindahkan.
SANITASI
•Klinik Kedokteran Gigi merupakan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kedokteran gigi yang dilaksanakan oleh
beberapa orang dokter gigi, sesuai dengan persyaratan
bangunan/ruangan dengan memenuhi persyaratan hygiene dan sanitasi
yang baik.
a. Sistem air bersih harus direncanakan a. Tersedia sistem pengolahan air limbah yang
dan dipasang dengan memenuhi persyaratan kesehatan.
mempertimbangkan sumber air bersih
b. Saluran air limbah harus kedap air, bersih dari
dan sistem pengalirannya.
sampah dan dilengkapi penutup dengan bak kontrol
b. Sumber air bersih dapat diperoleh untuk menjaga kemiringan saluran minimal 1%.
langsung dari sumber air berlangganan
c. Di dalam sistem penyaluran air kotor dan/atau air
dan/atau sumber air lainnya dengan
limbah dari ruang penyelenggaraan makanan
baku mutu yang memenuhi dan sesuai
disediakan perangkap lemak untuk memisahkan
dengan ketentuan yang berlaku.
dan/atau menyaring kotoran/lemak.
3. Sistem Pembuangan Limbah Infeksius dan Non Infeksius.
a. Sistem pembuangan limbah infeksius dan non infeksius harus direncanakan dan dipasang dengan
mempertimbangkan fasilitas pewadahan, Tempat Penampungan Sementara (TPS), dan pengolahannya.
b. Pertimbangan jenis pewadahan dan pengolahan limbah infeksius dan non infeksius diwujudkan dalam
bentuk penempatan pewadahan dan/atau pengolahannya yang tidak mengganggu kesehatan penghuni,
masyarakat dan lingkungannya serta tidak mengundang datangnya vektor/binatang penyebar penyakit.
c. Pertimbangan fasilitas Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang terpisah diwujudkan dalam
bentuk penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah infeksius dan non infeksius, yang
diperhitungkan berdasarkan fungsi bangunan, jumlah penghuni, dan volume limbah.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara perencanaan, pemasangan, dan pengolahan fasilitas
pembuangan limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
PROTEKSI
KEBAKARAN
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
adalah alat pemadam api berbentuk
tabung (berat maksimal 16 kg) yang
mudah dilayani/dioperasikan oleh
satu orang untuk pemadam api pada
awal terjadi kebakaran.
PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN APAR
➔ Pemasangan APAR
Pemeriksaan dalam jangka 12 bulan Tabung gas bertekanan harus terisi penuh
sesuai dengan kapasitasnya serta bagian
dalam dari alat pemadam api tidak boleh
berlubang atau cacat karena karat.
gambar. Hierarki pengendalian risiko K3 dari NIOSH (National Institute For Occupational Safety and Health)
2. Subtitusi
Eliminasi merupakan langkah baha, alat atau cara kerja dengan alternatif lain
4. Pengendalian administrasi
Pengendalin administrasi diimplementasika bersamaan dengan pengendalian yang lain sebagai
pedukung.
.
5. . APD
Penggunaan APD dalam mengendalikan risiko keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang
sangat penting, khususnya terkait bahaya biologi dengan risiko yang paling tinggi terjadi sehingga penggunaan
APD menjadi nomor satu prosedur utama di dalam proses asuhan pelayanan kesehatan
KEBISINGAN PRAKTIK DOKTER GIGI
Berdasarkan PMK No. 70 Tahun 2016 Tentang standar dan persyaratan kesehatan lingkungan kerja
industri Nilai Ambang Batas kebisingan merupakan nilai yang mengatur tentang tekanan bising rata-
rata atau level kebisingan berdasarkan durasi pajanan bising yang mewakili kondisi dimana hampir
semua pekerja terpajan bising berulang-ulang tanpa menimbulkan gangguan pendengaran dan
memahami pembicaraan normal.
Apabila jam kerja kurang atau lebih dari 8 jam per hari, maka durasi pengukuran dilakukan sesuai
dengan lama jam kerja. Apabila menggunakan alat pelindung telinga (APT) untuk mengurangi dosis
pajanan bising, maka perlu diperhatikan kemampuan APT dalam mereduksi pajanan bising yang
dinyatakan dalam noise reduction rate (NRR).
Apabila seorang pekerja terpajan bising di tempat kerja tanpa menggunakan alat pelindung telinga selama 8 jam kerja per
hari, maka NAB pajanan bising yang boleh diterima oleh pekerja tersebut adalah 85 dBA.
CONTOH KASUS
Contoh Kasus 1: Perhitungan NRR untuk proteksi tunggal Pada kemasan/brosur/kotak suatu produk APT tertulis NRR
sebesar 33 dB. Pajanan kebisingan 95 dBA, Maka pajanan efektif dengan menggunakan APT tersebut adalah:
Pajanan efektif (dBAefektif) = dBA pajanan – [NRR APT – 7 (faktor koreksi)] x 50%.
Pajanan efektif (dBAefektif) = 95 dBA – [33 – 7] x 50% = 82 dBA pajanan di bawah NAB.