Anda di halaman 1dari 22

Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

PERTEMUAN 13:
ASPEK EKONOMI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai dampak aspek ekonomi,


Sosial dan politik. Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan
mampu memahami tentang:
13.1 Dampak aspek ekonomi.
13.2 Dampak aspek sosial.
13.3 Dampak aspek Politik.

B. URAIAN MATERI

1. Dampak Aspek Ekonomi

Cukup banyak data makro ekonomi yang tersebar di berbagai media


yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan
perusahaan. Data makro ekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan
sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi
pentingdalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya:
a. PDB (Produk Domestik Bruto),
b. Investasi,
c. Inflasi,
d. Kurs Valuta Asing,
e. Kredit Perbankan,
f. Anggaran Pemerintah,
g. Pengeluaran Pembangunan,
h. Perdagangan luar Negri, dan
i. Neraca Pembayaran.

Sebagai contoh, berikut adalah dua pertanyaan yang perlu anda


jawab:

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 1


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

a. Harga sebuah mobil niaga yang paling murah sebelum terjadi krisis
di Indonesia hanya berkisar belasan juta rupiah, sedangkan harga
setelah masuk ke milenium baru dimana negara kita masih berada
pada masa krisis, harga mobil niaga yang paling murah melampaui
harga enam puluh juta rupiah. Mengapa demikian? Adakah kondisi
seperti ini dipengaruhi oleh siruasi inflasi, kurs valas, kredit
perbankan, dan seterusnya?
b. Apakan anda dapar menyatakan berikut alasannya bahwa kondisi
ekonomi makro ekonomi tersebut berperan signifikan pada kondisi
perusahaan di Indonesia pada umunya?

Dari dua pertanyaan diatas, kiranya jelas bahwa pengaruh makro


ekonomi suatu daerah atau negara secara langsung atau tidak langsung
adalah nyata pada rencana bisnis, apalagi bisnis dengan skala yang
relatif besar.
Selain menjadikan fakta makro ekonomi sebagai input dalam studi
kelayakan bisnis, hendaknya perlu dikaji imbal-baliknnya, yaitu bahwa
bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain. Aspek-
aspek penilaian mafaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari
beberapa sisi yang penjelasannya disajikan berikut ini.

1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional


Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar
proyek dapat:
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Kegiatan usaha yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja
lokal tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja asaing. Juga,
penggunaan tenaga mesin perlu dipertimbangkan terlebih dahulu
apakah tidak akan menjadi lebih baik jika menggunakan tenaga
bukan mesin atau menggunakan tenaga kerja masyarakat sekitar.
b. Menggunakan sumber daya lokal.
Sumber daya lokal misalnya bahan baku. Komponen bahan
baku produk lokal jika dimanfaatkan (dengan catatan kualitas

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 2


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

cukup layak sesuai standar) untuk proses produksi, jelas akan


meningkatkan perekonomian di daerah tersebut karena sumber
daya lokal ini dapat dijadikan usaha bagi masyarkat.
c. Menghasilkan dan menghemat devisa.
Penggunaan bahan baku yang diambil dari produk lokal
berarti mengurangi penggunaan bahan impor. Sudah tentu
penggunaan bahan baku lokal ini menghemat devisa negara
apalagi jika kandungannya dapat terus ditingkatkan jika perlu
sampai seratus persen. Jika produk yang dihasilkan sebagian
atau bahkan seluruhnya untuk pasar ekspor, maka bisnis ini akan
menghasilkan devisa.
d. Menumbuhkan industri lain.
Dengan adanya proyek bisnis yang baru, diharapkan
tumbuh industri lain baik yang sejenis atau industri pendukung
lainnya seperti industri bahan baku maupaun industri sebagai
dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negri sesuai
dengan kemampuan.
Produk yang dihasilkan atas usaha dapat memenuhi
kebutuhan dalam negri sehingga jika mencukupi tidaklah perlu
mengadakan impor yang sudah tentu akan menguras devisa.
Oleh karenanya usaha sejenis perlu dikembangkan di dalam
negri agar kebutuhan dalam negri terpenuhi dan juga agar tidak
terjadi monopoli.
f. Menambah pendapatan nasional.
Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis di dalam
negri misalnya dengan diproduksinya produk yang dikonsumsi
secara baik di dalam negri, maka impor atas produk dan
komponen inputnya berkurang atau bahakan ditiadakan sama
sekali. Jika ada permintaan ekdpor tehadap produk tersebut atau
bahakan meningkat dan produsen dapat memenuhi permintaan
itu, sudah tentu bisnis ini akan menambah pendapatan nasional.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 3


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Semua proyek bisnis yang direncanakan mengacu pada butir-


butir diatas mengimplikasikan bahwa proyek ini sejalan dengan
pembangunan nasional.

2. Sisi Distribusi Nilai Tambah


Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki
nilai tambah. Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara
kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah, dapat
diasumsikan bahwa proyek berproduksi dengan kapasitas normal.
Setelah nilai tambah diketahui besarnya, nilai ini selanjutnya dapat
didistribusikan. Hendaknya, perhitungan-perhitungan yang
dilakukan jelas.
Contoh sederhana perhitungan kuantitatif untuk menentukan
nilai tambah disajikan berikut ini.

Rp. 1000 %

Penerimaan Penjualan 378.000 100

Biaya-biaya 209.718 55,5

Nilai tambah kotor 168.282 44,5


Biaya Depresiasi dan 33.000 8,7
Amortisasi

Nilai tambah bersih 135.282 35,8

Dari perhitungan di atas, nilai tambah bersih adalah Rp.


135.282.000,00. Nilai ini selanjutnya didistribusikan kepada pihak-
pihak tertentu dengan nilai prosentase tertentu pula. Misalnya:
Pihak yang menerima nilai
Presentase Nilai
tambah

Pajak-pajak bagi pemerintah 15,3 Rp. 20.720.000,-

Gaji dan upah bagi karyawan 33,3 Rp. 45.082.000,-

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 4


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Deviden bagi pemegang saham 21,9 Rp. 29.616.000,-

Kreditor/Bank 29,5 Rp. 39.864.000,-

Jumlah 100 Rp. 135.282.000,-

Jadi, dengan adanya nilai tambah, berarti bisnis yang dijalankan


perusahaan meningkatkan kesejahteraan berbagai pihak seperti
dicontohkan di atas.

3. Sisi Investasi per Tenaga kerja


Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu
meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek
padat modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah
investasi (modal tetap + modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja
yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja. Untuk
proyek perluasan, perhitungan nilai investasi merupakan jumlah
investasi sebelum dan sesudah investasi. Sayangnya, model ini
belum diterapkan di Indonesia. Ukuran yang dipakan hanya
berpatokan pada nilai rupiah tertentu, misalnya proyek bisnis dengan
nilai lebih besar dari X rupiah adalah padat modal, dan selain itu,
berarti padat karya.

4. Hambatan di bidang Ekonomi


Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam
rangka menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan
yang telah dicapai. Bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan
hambatan yang dihadapi, sehingga tidaklah mudah untuk
melaksanakan pembangunan ekonomi, yang juga akan berdampak
pada aspek sosial dan politik. Beberpa penghambat pembangunan itu
antara lain seperti tertera di bawah ini.
a. Iklim tropis.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 5


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan


lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia,
banyak muncul penyakit, serta membuat pertanian kurang
menguntungkan.

b. Produktivitas rendah.
Disebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang
relatif kurang menguntungkan.

c. Kapital sedikit.
Disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang
berakibat kepada rendahnya pendapatan negara, sehingga
tabungan sebagai sumber kapital juga rendah.

d. Nilai perdagangan luar negri yang rendah.


Disebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan
mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas
perubahan harga yang inelastis. Hal ini dalam jangka panjang
dapat mengakibatkan kerugian.

e. Besarnya pengangguran.
Disebabkan karena adanya tenaga kerja yang pindah dari
desa ke kota dan kota tak mampu menampung tenaga mereka
karena kurangnya faktor produksi lain untuk mengimbanginya
sehingga terjadilah pengangguran itu.

f. Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan.


Misalnya keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian
kecil golongan tertentu saja.

g. Tekanan penduduk yang berat.


Disebabkan antara lain naiknya rata-rata umur manusia
dibarengi dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah
penduduk yang makin lama makin membebani sumber daya lain
untuk memenuhi kebutuhan hidup.

h. Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 6


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Disebabkan karena sekto pertanian menjadi mata pecaharian


utama, disamping itu kualitas alat-alat produksi, pupuk, teknik
pengolahan juga masih relatif rendah.

Masih ada kendala-kendala lain yang dapat menghambat


pembangunan ekonomi, seperti:
a. Kelemahan dalam faktor budaya dari masyarakat,
b. Ketidaksempurnaan pasar,
c. Mekanisme dalam rangka meningkatkan jumlah tabungan dalam
negri,
d. Kewiraswastaan, dan
e. Prioritas dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi.

Selain itu, sudah tentu dengan situasi dan kondisi krisis yang
multi dimensi yang masih terasa sampai saat ini.

5. Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang
dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan di dalam negri agar
menghasilkan devisa bagi negara. Salah satu bentuk dukungan itu
adalah melalui proteksi perdagangan. Proteksi perdagangan
merupakan seluruh insentif perdagangan baik berupa proteksi
maupun bantuan (subsidi). Oleh karena itu, proteksi perdagangan
lebih tepat disebut sebagai insentif perdagangan.
Instrumen kebijakan proteksi perdagangan banyak ragamnya,
tetapi tujuannya tetap satu, yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam
artian mencegah adanya pasar persaingan bebas. Instrumen
kebijakan perdagangan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan.
a. Kebijakan perdagangan luar negri terbagi atas dua
instrumen, yaitu:
 Instrumen Tarif yang terdiri atas:
 Pajak impor,
 Pajak ekspor, dan

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 7


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

 Subsidi ekspor.

 Instrumen Non-Tarif terbagi atas dua pembatasan,


yaitu:
 Pembatasan kuantitatif,
 Kuota impor,
 Kuota ekspor, dan

 Pembatasan kualitatif.
 Syarat-syarat kesehatan,
 Kualitas lingkungan, dan
 Karantina.

b. Kebijakan perdagangan dalam negri, terdiri atas:


 Pajak penjualan, retribusi, kewajiban pembayaran
lainnya.
 Pengaturan distribusi barang.
 Pengaturan (stabisisasi) harga.

c. Kebijakan produksi, terdiri atas:


 Subsidi/pajak langsung bagi produsen.
 Perlindungan harga produksi dan sarana produksi.
 Pengaturan penggunaan sarana produksi.

2. Kebijakan tidak langsung.


Kebijakan ekonomi makro, terdiri dari:
a. Over/under valuation nilai tukar,
b. Pengaturan suku bunga dan alokasi kredit perbankan,
c. kebijakan proteksi terhadap komoditi lainnya.

Dampak dari proteksi perdagangan dapat dilihat paling


tidak dari dua aspek, yaitu:
a. Dampak distorsi, dan
b. Transfer pendapatan kepada konsumen maupuan produsen.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 8


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

2. Dampak Aspek Sosial

Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-


besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian.
Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu
tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, walau hendaknya
selalu berada dalam kesinambungan. Salah satu komponen yang
dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan
tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial.
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-
macam kegiatan dalam waktu bersamaan. misalnya perusahaan
manufaktur, selain membeli bahan baku, mengolahnya menjadi
barang jadi, kemudian mendistribusikannya ke pasar, juga
melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti:
a. Penelitian,
b. Penyediaan lapangan pekerjaan baru,
c. Dan sebagainya.

Untuk melaksanakan semua kegiatan itu, perusahaan sudah


tentu memiliki mekanismenya, walaupun pada umumnya antara
perusahaan yang satu berbeda dengan perusahaan lainnya.
Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah mudah.
Disana sering timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang,
yang datang terutama dari lingkungan eksternal perusahaan, seperti:
a. Kondisi politik,
b. Kondisi ekonomi, dan
c. kondisi sosial.

Selain ancaman dan peluang, bisnis juga dipengaruhi oleh aspek


internal perusahaan, yaitu mengenai keuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan, seperti:
a. Kinerja kerja karyawan, dan
b. Mutu produk.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 9


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Jadi, perusahaan selain bertujuan mencari keuntungan yang


sebesar-besarnya, ia juga hendaknya mengemban misi sosial
kemasyarkatan. Hal ini penting agar antara dirinya dengan masyarkat
dapat hidup saling menguntungkan.

2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks.


Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya
karena karyawan mabuk-mabukan atau karena perusahaan
mengalami kemerosotan keuntungan, merupakan hal yang biasa
pada masa lalu. Kini, tindakan seperti itu hanya akan mengakibatkan
terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks
dalam perusahaan. Hal ini, diantaranya disebabkan oleh makin
baiknya:
a. Peraturan-peraturan pemerintah,
b. Meningkatnya kualitas SDM,
c. Kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan,
d. Perkembangan pasar yang sudah harus dilayani oleh banyak
perusahaan, dan
e. Adanya sistem sosial yang bersifat pluralistik dimana tugas-
tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-lembaga yang besar.

3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik.


Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai
kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam
mendapatkan harapan-harapan:
a. Sosial,
b. Ekonomi, dan
c. Politik.

Dalam sistem sosial yang kompleks sekarang ini, kelompok-


kelompok masyarakat yang terlibat di dalamya sudah banyak
sehingga hubungan antara yang satu dengan yang lain menjadi
kompleks. Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 10


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

supaya fungsi sitem tersebut efektif. Diakitkan dengan perusahaan,


hubungan antara perusahaan dan lembaga-lembaga lingkungannya
menjadi kompleks karena semakin banyak lembaga yang terlibat,
seperti:
a. Penanam modal,
b. Karyawan,
c. Pembeli,
d. Penjual,
e. Pemerintah,
f. Dan sebagainya.

Dalam kondisi seperti ini, dapat dikatakan bahwa perusahaan


berada didalam masyarakat pluralistik. Dalam masyarakat pluralistik
ini terdapat beberapa pusat kekuatan yang masing-masing
mempunyai tingkat otonommi tertentu meskipun tidak berdiri
sendiri. Disitu terdapat pula semacam hubungan kerja sama antara
perusahaan dan kelompok-kelompok tersebut. Perusahaan dianggap
ikut bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi sosial yang baik
serta kesejahteraan secara umum.
Berkaitan dengan hal di atas, hendaknya bisnis memiliki
manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarkat,
Seperti:
a. Membuka lapangan kerja baru.
Maksud dibukanya proyek bisnis akan menggairahkan
masyarkat sekitar untuk turut serta membuka lapangan kerja
baru. Misalnya, dengan berdirinya sebuah MAL disuatu daerah
tertentu, maka kana banyak bermunculan banyaknya usaha
sampingan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar seperti:
 Menjual bakso,
 Buah-buahan,
 Perparkitan,
 Dan sebagainya.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 11


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

b. Melaksanakan alih teknologi.


Maksud dengan dilakukannya alih teknologi kepada pekerja
dengan berbagai cara pelatihan yang terprogram dengan baik
maka diharapkan tidak hanya meningkatkan “skill” pekerja
tetapi juga sikap mentak sebagai tenaga kerja yang andal
semakin kokoh. Akhirnya pekerja secara langsung atau tidak
langsung dapat mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi
masyarakat sekitar secara positif pula.
c. Meningkatkan mutu hidup.
Sudah tentu, adanya proyek bisnis turut serta mengurangi
angka pengangguran. Dengan demikian pekerja yang sudah
mempunyai penghasilan mandiri dapat meningkatkan mutu
hidup mereka. Sekarang tergantung pada bagaimana pola hidup
mereka.
d. Pengaruh posistif.
Proyek bisnis hendaknya dapat berpengaruh positif pada
masyarakat sekitar, tidak hanya berdampak pada meningkatnya
atau semakin baiknya kondisi lingkungan fisik, seperti:
 Jalan,
 Jembatan, dan
 Telepon.

Tetapi juga kondisi lingkungan psikis mereka.

3. Dampak Aspek Politik

Adanya isu/rumor/spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang


diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran
suatu produk, baik itu produk barang maupun jasa. Dalam menganalisis
kelayakan bisnis, hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk
memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan
diimplementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajiannya
menjadi layak. Situasi politik dapat diketahui melalui berita-berita di

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 12


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

media masa. Berita-berita tersebut dapat terbagi atas dua bagian, yaitu
good new dan bad news.
Didalam bisnis, good news dimaknai sebagai berita-berita yang
dapat diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu
negara yang berhubungan dengan dunia investasi, dyang dinilai
mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia
investasi. Jadi, good news diharapkan oleh pasar, karena dampaknya
menguntungkan dunia investasi. Beberpa contoh disajikan berikut ini.
1. Langkah dan kebijakan yang ditempuh pemerintah secara sungguh-
sungguh demi tercapainya clean goverment, akan dinilai oleh pasar
sebagai good news, karena kebijakan tersebut dianggap akan
memberikan jaminan terhadap keamanan modal dan iklim berusaha.
Terciptanya clean goverment dengan sendirinya akan melahirkan
kondisi sosial yang aman dan stabil.
2. Terbitnya kenijakan-kebijakan politik pemerintah yang memberikan
kepastian hukum dan tegaknya keadilan (law enforcement) dalam
praktek bernegara dinilai menguntungkan bagi investasi, berita
seperti ini juga dimaknai sebagai good news.
3. Pengungkapan dan penuntasan berbagai skandal politik yang
dilakukan oleh para elit politik oleh pemerintah juga merupakan
contoh good news yang lain.
Bad news, di sisi yang lain, dimaknai sebagai berita yang diterima
pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara yang
berhubungan dengan dunia investasi yang dinilai tidak mendukung dan
meiliki potensi mendatangkan kerugian bagi dunia investasi. Bad news
dihindari pasar karena dampaknya merugikan dan mengancam dunia
investasi. Praktek penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan yang
dilakukan oleh oknum pemerintah dalam menjalankan tugas mereka
dinilai pasar sebagai bad news, karena mengancam keamanan modal dan
usaha mereka. Kekacauan politik juga dapat mendorong lahirnya kondisi
sosial yang tidak aman.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 13


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Jadi, jelas aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak


langsung berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau kondisi politik
suatu daerah atau negara akan berdampak makin kacau pula dunia bisnis
di daerah atau negara tesebut., begitu pula sebaliknya. Sebagai contoh, di
bawah ini dirangkum beberapa berita good news dan bad news mengenai
peristiwa politik dan sosial di Indonesia saat mana terjadi krisis
multidimensi serta kondisi bisnis, misalnya mengenai kurs matu uang
yang terjadi bersamaan dengan peristiwa-peristiwa tersebut. Kiranya,
berdasarkan fakta tersebut dapat dipahami bahawa sedikit-banyak situasi
politik berperan terhadap kondisi bisnis.

Pengaruh kebijakan pemerintah terhadap


Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar US
Periode Juli 1997 – Desember 1999

Nilai Tukar
Peristiwa-peristiwa Rp/USD
Tgl Arti
politik Hari Hari
(H) (H+1)
14-01- Pemerintah bersedia 8.000 7.400 Apresiasi
1998 kembali bekerja sama 7,5%
dengan IMF
26-01- Pemerintah membentuk 13.100 11.000 Apresiasi
1998 BPPN 16,03%

01-06- Habibie berjanji akan 11.550 11.450 Apresiasi


1998 menyelidiki kasus-kasus 0,86%
KKN selam pemerintahan
Soeharto
09-11- TNI menyatakan siap 8.450 8.250 Apresiasi
1998 mengurangi peran sosial 2,36%
politiknya
27-01- Pemberian opsi merdeka 9.175 9.225 Apresiasi
1999 pada propinsi Timtim oleh 0,54%
pemerintah
07-07- Pembebasan tokon Timtim 8.290 8.735 Apresiasi
1999 Xanana Gusmao dari 5,37%

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 14


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

tahanan Kejaksaan

26-10- Susunan Kabinet 6.805 6.885 Apresiasi


1999 Persatuan Nasional 1,17%
diumumkan (Depsos dan
Deppen Dibubarkan)
06-12- Beberapa tokoh dijadikan 7.883 7.660 Apresiasi
1999 saksi kasus Baligate 2,83%

4. Implikasi Pada Studi kelayakan

Hasil studi aspek ekonomi, sosial, dan politik, hendaknya


memberikan informasi perihal:
1. Bagaimana kondisi ekonomi serta peran pemerintah dapat
menunjang rencana bisnis, selain bagaimana peran bisnis setelah
diimplementasikan dapat sedikit-banyak mendukung pemerintah
untuk memajukan ekonomi masyarakat. Aspek ekonomi yang dikaji
diantaranya mencakup:
a. Rencana pembangunan nasional,
b. Distribusi nilai tambah,
c. Nilai investasi per tenaga kerja,
e. Keuntungan ekonomi nasional,
f. Hambatan-hambatan dibidang ekonomi, dan
g. Dukungan Pemerintah.

2. Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis,


misalnya informasi mengenai:
a. Perusahaan sebagai lembaga sosial,
b. Perubahan kondisi soaial yang kompleks, dan
c. Peran perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik.
3. Bagaimana aspek politik akan berpengaruh pada rencana bisnis.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 15


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

5. Hasil Analisis

Hasil analisis terhadap elemen-elemen di atas nanti akan berupa


suatu pernyataan yang mendukung apakan rencana bisnis dianggap layak
atau tidak layak. Jika, dari aspek lingkungan luar ini merekomendasikan
agar rencana bisnis diteruskan, maka studi akan dilanjutkan ke aspek
yang lain. Jika, sebaliknya, rencana bisnis dinyatakan tidak layak, dapat
dilakukan kajian ulang yang lebih relaistis dan positif sehingga kajian
menjadi layak. Apabila memang sulit untuk menjadi layak, sebaiknay
rencana bisnis ini diakhiri saja.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 16


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

UJI PEMAHAMAN MATERI


PERTEMUAN KE-13: ASPEK EKONOMI
Mata Kuliah: Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Ojak Abdul Rozak, ST.

Nama :
NIM :
Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen : Ojak Abdul Rozak, ST.

PETUNJUK:
1. Bacalah materi pertemuan ke-13, dengan topik: “Aspek Ekonomi, Sosial, dan
Politik”.
2. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara berurutan.
3. Kirimkan jawaban ke UJI PEMAHAMAN MATERI.

PERTANYAAN:
1. Paparan APA saja yang terdapat pada masing-masing aspek ekonomi,
sosial, dan politik?
2. Uraikan damapk-dampak yang timbul dari segi ekonomi dalam kaitannya
dengan studi kelayakan bisnis?
3. Uraikan damapk-dampak yang timbul dari segi sosial dalam kaitannya
dengan studi kelayakan bisnis?
4. Uraikan damapk-dampak yang timbul dari segi politik dalam kaitannya
dengan studi kelayakan bisnis?

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 17


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

DISKUSI KELAS
PERTEMUAN KE-13: ASPEK EKONOMI
Mata Kuliah: Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Ojak Abdul Rozak, ST.

PENGANTAR:

Tak pelak lagi bahwa teknologi komputer berperan dalam bisnis. Setelah
mewabahnya dunia internet, kini bisnis ritel mulai memanfaatkan teknologi ini
yang mngakibatkan ritel konvensional tersaingi. Para raksasa ritel kini bersaing
berbisnis ritel didunia maya. Akhir bulan September 2000 yang lalu,
LIPPOSHOP.COM sebuah perusahaan ritel dibawah grup bisnis LIPPO
diluncurkan dengan modal awal 100 milyar rupiah. Ditargetkan, bahw a tahun
2001 bakal meraup pemasukan sebesar sekitar 230 milyar rupiah dan memiliki 5
persen pangsa pasar ritel di Indonesia. Sebagian besar dana yang ditanamkan pada
awalnya dihabiskan untuk membeli teknologi dan peralatan kelas dunia yanf serba
hitech. Juga, LIPPO mengakuisisi PT. Dialmart Indotama (yang semula dimiliki
oleh artis Lenny Marlina) sebagai perintis belanja via telepon di Indonesia.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan sekelas grup LIPPO juga mulai melirik e-
business. Misalnya adalah Sinar Mas dan Astra, juga diam-diam Grup Salim
melalui Indogood-nya.

Jadi Grup Salim akan benar-benar msauk ke bisnis ini, Indofood dengan
minimarket Indomaret lebih dari 600 cabang di seluruh Indonesia samapi awal
tahun 2001 saat ini bisa dengan lebih gampang engadopsi konsep belanja yang
ditetapkan LIPPOSHOP. Alasannya, selain lebih banyak memiliki costumer base,
baik di Indofood maupun di indomart, seluruh canbang indomart juga bisa
dimanfaatkan untuk menekan target cost delivery barang ke konsumen.
persaingan bisnis ritel di dunia maya ini kan seru.

MASALAH:
Berkembangnya bisnis ritel di dunia maya seperti dicontohkan di atas
tergantung pada respon msyarakat apakah bersedia menjadi pelanggan mereka.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 18


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Dengan menjadi pelanggan, ritel dunai maya dapat sedikit mengubah sikap dan
prilaku sosial mereka kearah yang negatif atau positif. hal yang negatif,
misalnya, mereka dapat berubah menjadi lebih egois, tingkat bersosialisasi
menjadi berkuarang, dan sebagainya.

PERINTAH:
Saudara diminta untuk menganalisa pengaruh lainnya berkembangnya bisnis
ritel di dunia maya, berikut alasannya.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 19


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

REVIEW MATERI
PERTEMUAN KE-13: ASPEK EKONOMI
Mata Kuliah: Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Ojak Abdul Rozak, ST.

PETUNJUK:
1. Setelah Anda membaca materi topik Pertemuan Ke-13 (Aspek Ekonomi,
Sosial, dan Politik), Anda ditugaskan untuk me-review materi.
2. Format review materi dapat mengikuti format, silahkan download format
review materi di email skb.07teleal14@gmail.com
3. Save file dengan Nama Review Materi Kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Contoh: Ojak Abdul Rozak Review Materi Mata Kuliah Studi Kelayakan
Bisnis.
4. Kirimkan file ke dosen01314@unpam.ac.id

REVIEW MATERI
Hasil studi aspek ekonomi, sosial, dan politik, hendaknya memberikan
informasi perihal:
1. Bagaimana kondisi ekonomi serta peran pemerintah dapat menunjang
rencana bisnis, selain bagaimana peran bisnis setelah diimplementasikan
dapat sedikit-banyak mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi
masyarakat. Aspek ekonomi yang dikaji diantaranya mencakup:
a. Rencana pembangunan nasional,
b. Distribusi nilai tambah,
c. Nilai investasi per tenaga kerja,
d. Keuntungan ekonomi nasional,
e. Hambatan-hambatan dibidang ekonomi, dan
f. Dukungan Pemerintah.

2. Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis,


misalnya informasi mengenai:
a. Perusahaan sebagai lembaga sosial,

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 20


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

b. Perubahan kondisi soaial yang kompleks, dan


c. Peran perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik.

3. Bagaimana aspek politik akan berpengaruh pada rencana bisnis.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 21


Modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

D. DAFTAR PUSTAKA

Subagyo, Ahmad (2008) STUDI KELAYAKAN: Teori dan Aplikasi. Jakarta:


PT Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia.
Nurochim dan Purwanto, Iwan (2010) MANAJEMEN BISNIS. Jakarta:
LEMBAGA PENELITIAN, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Umar, Husein (2008) Strategic Manangement in Action: Konsep, Teori, dan
Teknik Menganalisis Manajemen Stategis-Strategic Business unit
Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-
Hunger. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kasmir dan Jakfar (2013) Studi Kelayakan Bisnis, EDISI REVISI. Jakarta:
Prenada Media Group.
Ibrahim, Yacob (1998) Studi Kelayakan BISNIS. Jakarta: PT Rineka Cipata.
Umar, Husein (2009) Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis
Kelayakan Rencana Bisnis secara Konfrehensif, Edisi 3 Revisi. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Page 22

Anda mungkin juga menyukai