OLEH: KELOMPOK 1
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. PEMIKIRAN FILOSOFI SUSTAINABLE DEVELOPMENT
A. Sustainable Development
Sustainable development goals atau SDGs adalah sebuah rencana aksi global guna
mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Pada 25
September 2015, para pemimpin dunia telah menyepakati Deklarasi Agenda 2030 untuk
Pembangunan Berkelanjutan atau yang disebut sebagai SDGs. Presiden Jokowi telah
menandatangani Peraturan Presiden SDGs Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagai wujud dari komitmen politik
pemerintah untuk melaksanakan SDGs.
2) Mengakhiri Kelaparan
Mengakhiri kelaparan dan memastikan adanya akses bagi seluruh
rakyat pada tahun 2030, khususnya mereka yang miskin dan berada dalam
situasi rentan, termasuk bayi, terhadap pangan yang aman, bernutrisi dan
berkecukupan sepanjang tahun. Selain itu juga mengakhiri segala macam
bentuk malnutrisi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target-target yang
sudah disepakati secara internasional tentang gizi buruk dan penelantaran
pada anak balita, dan mengatasi kebutuhan nutrisi untuk para remaja putri,
ibu hamil dan menyusui dan manula. Pada tahun 2030 nantinya dapat
menggandakan produktivitas agrikultur dan pendapatan dari produsen
makanan berskala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, pertanian
keluarga, peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan
setara terhadap tanah, sumber-sumber produksi lainnya dan juga input,
pengetahuan, layanan finansial, pasar dan kesempatan untuk mendapatkan
nilai tambah dan lapangan kerja bukan pertanian, juga memastikan sistem
produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplemantasikan paktek-
praktek agrikultur yang tahan lama yang dapat menaikkan produktivitas dan
produksi, yang dapat membantu menjaga ekosistem, yang dapat
menguatkan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim,
kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif memperbaiki
kualitas lahan dan tanah, serta diharapkan dapat memelihara
keanekaragaman genetika benih, mengolahtanaman dan persawahan serta
melestarikan hewan jinak dan spesies liar yang terkait, termasuk melalui
bank benih dan tumbuhan yang dipelihara dengan baik keragamannya pada
level nasional, regional dan internasional, dan mendukung akses terhadap
pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari pemanfaatan
sumber-sumber genetik dan pengetahuan tradisional, seperti yang telah
disepakati secara internasional.
4) Pendidikan Bermutu
Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga
mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua dengan
membangun dan meningkatkan mutu fasilitas pendidikan yang sensitif
terhadap gender, anak dan disabilitas dan menyediakan lingkungan belajar
yang aman, tanpa kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua. Selain itu juga
secara substansial memperbanyak jumlah beasiswa yang tersedia untuk
negara-negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara
berkemabng kepulauan kecil dan negara-negara Afrika, untuk masuk ke
pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan
komunikasi, teknik, program teknik dan sains, di negara-negara maju dan
negara berkembang lainnya dan meningkatkan penyediaan guru-guru yang
berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru
di negaranegara berkembang, khususnya negara kurang berkembang dan
negara berkembang kepulauan kecil.
5) Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua
perempuan dan anak perempuan, yaitu dengan mengakhiri segala bentuk
diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak perempuan di mana saja,
mengeleminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak
perempuan pada ruang publik dan privat, termasuk perdagangan
(trafficking) dan seksual dan bentuk eksploitasi lainnya, serta
menghapuskan segala praktek-praktek yang membahayakan, seperti
perkawinan anak. Melakukan reformasi untuk memberikan hak yang sama
bagi perempuan terhadap sumber-sumber ekonomi dan juga akses terhadap
kepemilikan dan kontrol terhadap tanah dan bentuk property lainnya
pelayanan finansial, warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum
nasional, memperbanyak penggunaan teknologi terapan, khususnya
teknologi informasi dan komunikasi, untuk mendukung pemberdayaan
perempuan, serta mengadopsi dan menguatkan kebijakan yang jelas dan
penegakkan perundang-undangan untuk mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan pada semua level.
6) Akses Air Bersih dan Sanitasi yang Baik
Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang
berkelanjutan dan sanitasi bagi seluruh masyarakat, yaitu dengan
melakukan kerja sama internasional untuk mendapatkan dukungan
pengembangan kapasitas kepada negara-negara berkembang dalam
aktivitas dan program terkait air serta sanitasi yang mencakup water
harvesting, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, teknologi daur
ulang, dan penggunaan ulang, juga mendukung dan menguatkan partisipasi
masyarakat lokal dalam membenahi pengelolaan air dan sanitasi.
Gambar tersebut menampilkan lima komponen akuntansi keberlanjutan yang diambil dari
diskusi sebelumnya tentang model akuntansi keuangan yang diperluas menjadi kerangka
komprehensif. Asumsi yang mendasari spesifikasi kerangka ini adalah bahwa isu-isu
tersebut, merupakan isu penting yang perlu ditangani selama fase pengembangan untuk
menambah ketelitian dan struktur pelaporan informasi akuntansi keberlanjutan. Lima
komponen isu tersebut yaitu:
1. Tujuan kerangka akuntansi keberlanjutan
2. Prinsip-prinsip yang mendasari penerapan kerangka kerja
3. Alat pengambilan data. catatan akuntansi, dan teknik pengukuran
4. Laporan yang digunakan untuk menyajikan info
5. Atribut kualitatif informasi
C. Kerangka Teoritis Untuk Sustainability Accounting
Tujuan kerangka kerja
Tujuan utama dari kerangka akuntansi keberlanjutan adalah untuk
mengukur kinerja menuju keberlanjutan. Inti dari ini adalah perdebatan mengenai
apakah keberlanjutan adalah tujuan yang relevan di tingkat organisasi, dan apakah
itu dapat diukur pada tingkat ini. Konsep pembangunan berkelanjutan secara luas
diakui sebagai konsep multi-level di mana level-levelnya sangat saling bergantung.
Informasi akuntansi keberlanjutan harus menunjukkan atribut kualitatif
transparansi dan komparabilitas dalam cara yang relevan dalam konteks
keberlanjutan untuk memungkinkan pemangku kepentingan menilai dampak
lingkungan dan sosial dari organisasi. Masyarakat membutuhkan informasi yang
memberikan dampak dari organisasi operasi transparan sehingga kontribusinya
terhadap tujuan keberlanjutan dapat dinilai. Sebuah aspek penting dari akuntansi
keberlanjutan adalah menetapkan target keberlanjutan yang terukur untuk
memungkinkan pemangku kepentingan menilai tingkat ketidakberlanjutan
organisasi.
Penyediaan informasi akuntansi keberlanjutan untuk pengguna internal
akan fokus pada: penyediaan informasi yang relevan dan berguna untuk keputusan
bagi manajemen. Misalnya, serangkaian indikator kinerja dan data siklus hidup
dibandingkan dengan target keberlanjutan yang relevan akan membantu
manajemen internal organisasi menuju multidimensi tujuan keberlanjutan.
Prinsip yang mendasari
Format pelaporan
a. Tabel indikator kinerja yang mengukur nilai aktual setiap indikator untuk
periode akuntansi tertentu. (Kegunaan informasi meningkat dimana nilai
aktual yang dibandingkan dengan target keberlanjutan yang relevan.
b. Pemisahan menjadi beberapa kategori persediaan stok modal.
c. Perkiraan biaya dari alternatif berkelanjutan untuk bisnis saat ini.
d. Analisis input-output.
e. Analisis siklus hidup.
f. Daftar ketidakpatuhan dengan insiden perundang-undangan yang relevan
g. Narasi tentang dampak lingkungan dan sosial.
Laporan-laporan ini dapat disiapkan secara berkala, atau dalam kasus LCA (Life
Cycle Assessment) /Penilaian siklus hidup, sebagaimana diperlukan selama masa
manfaat produk atau proses, dan sebaiknya sebelum keputusan perencanaan
diambil. Beberapa jenis informasi akuntansi keberlanjutan dapat disebarluaskan
menggunakan situs web saat tersedia, daripada menyesuaikan dengan jadwal
pelaporan tetap. Hal ini merupakan tanggung jawab pengguna untuk memeriksa
situs web secara teratur untuk pembaruan.
Atribut Kualitatif
Cup, Sol. (2 Juli 2010). Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan Berkelanjutan. Diakses pada
https://newberkeley.wordpress.com/2010/07/02/pengertian-dan-ruang-lingkup-
pembangunan-berkelanjutan/ (Tanggal 8 September 2022).
Sudana, I Putu., Eko Ganis Sukoharsono, Unti Ludigdo and Gugus Irianto. (2014). A Philosophical
Thought on Sustainability Accounting. Research Journal of Finance and
Accounting. 5 (9).1—10
Indonesian Climate Change Trust Fund. (2015). Tentang SGDs. Diakses pada
https://www.icctf.or.id/sdgs/#:~:text=5P%20dalam%20TPB%2FSDGs,saling%20
terkait%20satu%20sama%20lain (Tanggal 8 September 2022).