Anda di halaman 1dari 5

REFORMASI PERTANIAN DENGAN PARADIGMA BARU

Parlaungan Adil ~ a n ~ k u t i '

semakin tidak menentu. Masyarakat


Sejak jaman kolonial hingga saat miskin yang saat ini telah mencapai
ini, keberadaan petani masih sekitar 40 juta jiwa, sebagian besar
dianggap sebagai factor produksi adalah petani yang hidup di pedesaan
(produsen), yang terus menjadi sapi dengan keadaan yang mempri-
perahan (ekosloitasi) bagi pelaku hatinkan dalam ancaman kekurangan
bisnis pertanian yang bergerak pada gizi dan kondisi lingkungan
pengadaan saprodi (sarana produksi), pemukiman yang kurang memadai.
pasca panen dan pemasaran hasil, Sebagai negara agraris yang
sehingga petani tak berdaya untuk terletak di daerah tropis, masyarakat
bergerak dari pola usaha tani dunia mengetahui bahwa potensi
tradisional yang bersifat subsisten sumber daya pertanian Indonesia
menuju usaha tani moderen yang sangat luar biasa dan memiliki
bersifat komersial. Petani berada keunggulan komparatif serta
dalam posisi "pasrah" menerima dan didukung oleh keuletan petani yang
mengikuti perilaku dan mekanisme penuh kesadaran dan ketekunan.
pasar yang belum memihak kepada Potensi daratan dengan luas sekitar
petani, yang menyebabkan tingkat 1,9 juta km2 dan lautan dengan luas
kehidupan petani relatif statis berada sekitar 3,l juta km2 termasuk landas
pada lapisan bawah sehingga semakin kontinen, dengan penduduk sekitar
sulit untuk mampu keluar dari 210 juta jiwa dimana sekitar 60%
kondisi kerniskinan dan berprofesi tani, sangat sulit diterima
keterbelakangan. aka1 sehat jika bangsa kita
Dalam era presiden Sukarno kekurangan pangan dan gizi dengan
maupun Suharto, pemerintah telah kondisi petani berada pada
berusaha membangun pertanian kemiskinan dan keterbelakangan
dengan berbagai cara dan dengan yang berkepanjangan. Untuk
dukungan dana yang tidak sedikit, menanggapi ha1 ini, "mau tidak mau,
namun nasib petani tidak berubah suka tidak suka" telah terjadi
secara "significant", identitas "wong "mismanagement" pertanian nasional
cilik" tetap melekat pada dirinya selama ini, yang mendesak agar
dengan tingkat pendapatan yang dilakukan penataan menyeluruh atau
rendah dibandingkan dengan pada reformasi total yang menyangkut
profesi lainnya, terlebih-lebih lagi konsepsi serta kebijakan makro dan
dalam masa krisis ekonomi sekarang mikro yang menuntut adanya
ini keadaan perekonomian petani kemauan politik (political will)
pemerintah. Dukungan sungguh-
I sungguh dari para pakar pertanian
Staf pengajar Jurusan Teknik Pertanian, ditunggu petani dengan penuh
FATETA-IPB

Anda mungkin juga menyukai