Mardhiyah Hayati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Raden Intan Lampung
dyah_lam@yahoo.com
Received:01 Februari 2016; Revised : 10 Maret 2016; Accepted :16 April 2016
Faculty of Economics and Business Islam IAIN Raden Intan Lampung
Jalan Letkol Endro Suratmin, Sukarame Bandar Lampung 35131
E-mail:dyah_lam@yahoo.com
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
67 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam
(Mardhiyah Hayati)
mendirikan berbagai jenis industri dikenal istilah “high risk high return,
dan perusahaan. low risk low return”. Sebuah rumus
2. Investasi residensial (residential yang berbanding lurus.Secara umum,
Investment), pengeluaran untuk risiko investasi dibagi ke dalam dua
mendirikan rumah tempat tinggal, jenis, yaitu sebagai berikut:
bangunan kantor, bangunan pabrik, a. Investasi berisiko rendah, yaitu
dan bangunan lainnya. investasi yang dianggap aman karena
3. Investasi persediaan (Inventory tingkat melencengnya penerimaan
Investment), yaitu pertambahan nilai return yang relatif rendah.
stok barang-barang yang belum b. Investasi berisiko tinggi, yaitu
terjual, bahan mentah, dan barang investasi yang memiliki tingkat
yang masih dalam proses produksi kegagalan tinggi terhadap return yang
pada akhir tahun perhitungan akan diperoleh. Investasi jenis ini
pendapatan nasional. sering disebut investasi spekulasi.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui Menurut potensi risikonya, investasi
guna memastikan ketepatan antara dibagi menjadi tiga, yaitu:
alasan dan cara melakukan investasi, 1. Investasi risiko rendah, investasi yang
yaitu: mempunyai eksposur risiko rendah
1. Menurut Jangka Waktu antara lain deposito dan reksadana
a. Direct investment (penanaman modal pendapatan tetap.
langsung) atau biasa dikenal dengan 2. Investasi risiko sedang atau
Penanaman modal jangka panjang menengah, investasi yang mempunyai
b. Indirect invesment (penanaman eksposur risiko sedang atau
modal tidak langsung) atau biasa menengah antara lain obligasi syariah,
dikenal dengan portofolio invesment reksadana campuran, dan pasar uang.
yang pada umumnya merupakan 3. Investasi risiko tinggi, investasi yang
penanaman modal jangka pendek. mempunyai eksposur risiko tinggi
2. Menurut sektornya antara lain saham dan reksadana
a. Investasi sektor riil, yaitu investasi saham.
yang berupa aset fisik. Ada beberapa jenis risiko yang
b. Investasi sektor non-riil, yaitu timbul dalam investasi di sektor
investasi yang berupa aset non-fisik. keuangan, di antaranya yaitu sebagai
3. Menurut Risiko berikut:
Setiap pilihan investasi akan 1. Interest Risk Rate, yaitu risiko yang
berkaitan dengan dua hal, risiko dan timbul akibat berubahnya tingkat
return. Keduanya merupakan hubungan suku bunga, terutama dalam sistem
sebab akibat dan hubungan saling keuangan konvensional. Tingkat
kontradiktif.Dalam teori investasi,
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 68
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
69 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam
(Mardhiyah Hayati)
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 70
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
tidak akan hangus meski sudah jatuh tabungan yang ada di perbankan. Oleh
tempo dan tidak terjadi klaim asuransi, karena itu, tingkat return bagi hasil yang
bahkan dapat bertambah. Berbeda ditawarkan tidak sebesar produk
dengan asuransi konvensional yang deposito (simpanan berjangka).
semua preminya tidak dipisahkan secara Untuk lebih menarik
jelas porsi peruntukannya.Oleh konsumen/nasabah, biasanya tabungan
karenanya, premi yang dibayarkan dapat berencana sering dicampur dengan
hangus jika sudah jatuh tempo dan produk asuransi kesehatan atau asuransi
tidak terjadi klaim. pendidikan (bancassurance).Dengan
2. Asuransi Pendidikan demikian, selain menabung secara
Asuransi pendidikan merupakan terencana, nasabah memiliki jaminan
produk jasa keuangan yang memiliki berupa hak pertanggungan sesuai
fasilitas penjaminan pada saat anak dengan penawaran dari produk asuransi
memasuki jenjang pendidikan tersebut.
formal.Dimana biaya pendidikan 4. Unit Link
merupakan salah satu pengeluaran yang Unit link merupakan perpaduan
signifikan dalam keuangan keluarga, antara produk asuransi
sebab cenderung membutuhkan biaya kesehatan/pendidikan dengan produk
yang cukup besar. Maka dari pada itu, investasi reksadana.Produk unit link
diperlukan perencanaan keuangan sejak masih tergolong baru di Indonesia
dini guna mengantisipasi (sekitar awal tahun 2000-an) yang
ketidakmampuan pengeluaran penting merupakan bentuk inovasi dari
di masa yang akan datang. perusahaan asuransi.Dengan
3. Tabungan berencana diluncurkannya produk unit link, cukup
Tabungan berencana merupakan mendongkrak kenaikan penjualan premi
konsep tabungan dengan menetapkan asuransi jiwa di Indonesia.Ini
suatu target minimal pada jangka waktu disebabkan dari keunikan produk unit
tertentu. Misalnya, apabila seseorang link yang menggabungkan antara
ingin memiliki uang sebesar Rp. manfaat asuransi dengan keuntungan
120.000.000,- (seratus duapuluh juta investasi.
rupiah) untuk dua tahun kedepan, maka 5. Dana Pensiun
orang tersebut harus menabung secara Dana pensiun yang dimaksud ialah
terencana sebesar Rp. 5.000.000,- (lima berupa tabungan pensiun, yaitu
juta rupiah) setiap bulannya untuk sejumlah dana yang diperoleh dari
mencapai target sesuai dengan apa yang penghasilan rutin seseorang, yang
di inginkan. kemudian secara sukarela rutin dipotong
Tabungan berencana merupakan untuk tabungan khusus yang dapat
perluasan dari produk simpanan dimanfaatkan ketika orang tersebut
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
71 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam
(Mardhiyah Hayati)
pensiun dari tempatnya berkerja, karena masih baru. Produk gadai emas bagi
telah memasuki usia pensiun yang telah perbankan syariah begitu memberikan
ditetapkan oleh undang-undang. profit yang besar serta memberikan
Berdasarkan UU No. 11 Tahun risiko yang relatif rendah. Karena dinilai
1992, di Indonesia mengenal 3 jenis sangat aman dengan aset yang
danapensiun, yaitu sebagai berikut: dijaminkan adalah emas itu sendiri
a. Dana pensiun pemberi kerja, adalah langsung dipegang atau disimpan di
dana pensiun yang dibentuk oleh bank, selain itu biaya perawatan sangat
orang atau badan yang murah terhadap barang jaminan.
memperkerjakan karyawan, selaku Mekanisme gadai emas serupa
pendiri, untuk menyelenggarakan dengan gadai secara umum, emas yang
program pensiun manfaat pasti atau nasabah miliki digadaikan, kemudian
program pensiun iuran pasti bagi disimpan oleh bank dan nasabah akan
kepentingan sebagian atau seluruh mendapatkan pencairan dana berupa
karyawannya sebagai peserta dan pinjaman. Tidak seperti dalam sistem
menimbulkan kewajiban terhadap gadai konvensioanal yang membebankan
pemberi kerja. tingkat bunga terhadap barang yang
b. Dana pensiun lembaga keuangan, digadaikan.
dana pensiun yang dibentuk oleh Dalam sistem gadai syariah, akad
bank atau perusahaan asuransi jiwa yang digunakan adalah akad
untuk menyelenggarakan program tabarru’(sosial) sehingga pihak bank
pensiun iuran pasti bagi perorangan, tidak boleh melebihi nilai pinjaman
baik karyawan maupun pekerja gadainya. Pendapatan bank dari gadai
mandiri, yang terpisah dari dana adalah biaya sewa penyimpanan emas
pensiun pemberi kerja bagi karyawan yang disimpan di bank melalui akad
bank atau perusahaan asuransi jiwa. ijarah (sewa).
c. Dana pensiun berdasarkan Ada empat macam komponen
keuntungan, adalah dana pensiun perhitungan transaksi gadai emas di
pemberi kerja yang Pegadaian Syariah.
menyelenggarakan program pensiun a. Taksiran adalah perkiraan harga jual
iuran pasti, dengan iuran hanya dari emas yang dimiliki nasabah yang
pemberi kerja yang didasarkan pada ditentukan oleh pihak pegadaian
rumus yang dikaitkan dengan secara sepihak.
keuntungan pemberi kerja. b. Uang pinjaman adalah jumlah dana
6. Gadai Emas yang bisa nasabah pinjam
Gadai emas sudah sejak lama berdasarkan barang yang nasabah
tersedia di Perum Pegadaian.Namun di gadaikan (85-90%) dari nilai
perbankan syariah produk ini tergolong taksiran.
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 72
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
73 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam
(Mardhiyah Hayati)
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 74
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
75 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam
(Mardhiyah Hayati)
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 76
IKONOMIKA
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
77 E-mail:ikonomikafebi@gmail.com
Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam
(Mardhiyah Hayati)
secara terus menerus maka akibatnya dan alasan berinvestasi. Hal ini, dapat
jumlah aset yang dimiliki semakin memberikan gambaran dan tuntunan
berkurang, sehingga hal ini dapat dalam memilih produk mana yang tepat,
terlihat jelas betapa Islam sangat produk tersebut benar-benar halal
mendorong investasi. (sesuai dengan prinsip syariah), produk
Sebelum seseorang atau badan berisiko rendah. Sehingga, tidak
hukum melakukan investasi sebaiknya terpengaruh oleh iming-iming
terlebih dahulu mengenal, mempelajari, keuntungan suatu investasi yang
memahami jenis-jenis produk investasi, menyesatkan (investasi bodong).
DAFTRA PUSTAKA
Abdullah Al-Mushlih & Shalah ash-Shawi, (2004), Fikih Ekonomi Keuangan
Islam, Cet. 1, Jakarta, Darul Haq
Adiwarman Karim, (2004), Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta:
RajaGrafindo Persada
Afzalur Rahman, (2003), Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 4, Yogyakarta, PT Dana
Bhakti Wakaf
Al-Qur’an dan terjemahannya, 1415 H, Kerajaan Saudi Arabia, Mujamma’ Al-
Malik Fahd Li Thiba’at Al-Mush-haf Asy-Syarif Madinah Munawwarah.
Ana Rokhmatussa’dyah, dan Suratman, (2011), Hukum Investasi & Pasar Modal,
Jakarta: Sinar Grafika
Ganjar Isnawan, (2012), Jurus Cerdas Investasi SyariahSecara Otodidak, Cet.1,
Jakarta: Laskar Aksara
John M Echols dan Hasan Shadily, (1996), Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta:
Gramedia
Jusmaliani (ed), (2008), Investasi Syari’ah, Yogyakarta: Kreasi Wacana
M. Nazori Majid, (2003), Pemikiran Ekonomi Islam Abu Yusuf; Relevansinya
dengan Ekonomi Kekinian, Yogyakarta: Pusat Studi Ekonomi Islam
M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, (2014), Teori MikroEkonomi; Suatu
Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, cet. Ke-2,
Jakarta: Kencana
Nurul Huda, dkk. (2008), Ekonomi Makro Islam; Pendekatan Teoretis, cet.1,
Jakarta:kencana,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008
Wiku Suryomurti, ( 2011), Super Cerdas Investasi Syariah, Hidup kaya-raya,
Mati Masuk Surga, Jakarta: Qultum Media
http://www.gadaiemas.net/
https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
E-mail:ikonomikafebi@gmail.com 78