MERKANTILISME
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi oleh
dosen pengampu Dr. Marselina S.E.,M.Sc
KELOMPOK 3
Anggota :
Marina (1711021081)
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Merkantilis” ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Aamiin.
Manusia sebagai makhluk sosial, tak lepas dari bantuan dan bimbingan
orang lain. Maka dari itu saya selaku penyusun makalah “Merkantilis” ini,
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Dengan selesainya makalah ini saya berharap semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, khususnya bagi para
pembaca.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL .....................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................1
C. Tujuan dan manfaat................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pendahuluan serta sejarah merkantilisme...............................................4
B. Tujuan merkantilis..................................................................................5
C. Pokok-pokok ajaran merkantilisme........................................................6
D. Tokoh-tokoh merkantilisme...................................................................7
E. Jenis-jenis merkantilisme.......................................................................8
F. Praktik merkantilisme diberbagai negara...............................................7
G. Runtuhnya merkantilisme......................................................................10
H. Dampak-dampak merkantilisme............................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................12
A. Simpulan ..........................................................................................13
B. Saran......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mercantilisme adalah sistem ekonomi yang digunakan pada abad 16 hingga 18,
terutama di Eropa. Tujuan dari paham merkantilisme ini adalah untuk meningkatkan
kekayaan suatu negara dengan memberlakukan peraturan pemerintah yang mengatur
semua kegiatan perdagangan. Merkantilisme percaya kekayaaan suatu bangsa dapat
dimaksimalkan dengan membatasi impor melalui tarif dan memaksimalkan ekspor.
Akibat dari merkantilisme ini adalah timbulnya kolonialisme dimana negara-negara
Eropa mendirikan wilayah jajahan di berbagai penjuru dunia. Koloni atau wilayah
jajahan ini didirikan untuk mensuplai negara Eropa dengan komoditas dagang, yang
kemudian bisa diekspor untuk memberi keuntungan dagang yang besar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
3. Menjelaskan pokok-pokok ajaran merkantilisme.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem perekonomian yang kita kenal saat ini tidaklah lepas dari yang
namanya suatu evolusi. Sama seperti manusia yang mengalami evolusi (teori darwin)
sistem perekonomian yang ada di dunia ini pun juga mengalami hal yang sama. Maka
dari itu sejarah perkembangan ilmu ekonomi yang ada haruslah dilacak terlebih
dahulu perkembangannya mulai dari era yunani kuno hingga saat ini. Bahkan
Aristoteles yang pertama kali memikirkan tentang sistem perekonomian dan
membedakannya menjadi dua yaitu, yang bersifat natural dan un-natural. Namun pada
pembahasan kali ini kita tidak akan membahas seluruh perkembangannya. Melainkan
lebih spesifik yaitu pada era merkantilisme.
1. Sejarah
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal
periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara
sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu
negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem
kapitalisme mulai lahir.
6
Dalam menjalankan gerakan merkantilisme, negara- Negara ini melakukan
perlindungan dagang dengan mengenakan bea cukai masuk yang sangat tinggi.
Perencanaan ekonomi dilakukan dengan menerapkan kebijakan sebagai berikut.
1. Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
2. Meningkatkan perdagangan luar negeri
3. Mengembangkan industry berorientasi ekspor
4. Meningkatkan pertambahan penduduk sebgai tenaga kerja industry
5. Melibatkan negara sebagai pengawas perekonomian
Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring
dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam
bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris,
yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.
Merkantilisme sendiri lebih dominan terkenal di eropa sekitar abad ke-16 sampai 18,
dan salah satu contoh negara di eropa yang menerapkan sistem ini pada saat itu adalah
perancis dibawah Raja Louis XIV. Adapun beberapa tokoh merkantilis yang terkenal
pada saat itu adalah Jean Bodin (1530-1596), Thomas Mun (1571-1641), Jean Baptis
Colbert (1619-1683), Sir William Petty (1623-1687), Sir Dudley North (1641-1691),
David Hume (1711-1776).
B. Tujuan Merkantilisme
Terdapat dua hal utama yang dapat dipahami dari teori merkantilisme. Pertama
merkantilisme dipahami sebagai upaya atau cara yang digunakan pemerintah untuk
memanfaatkan kekayaan dan kekuasaan demi melindungi industri nasional dan
kepentingan nasional mereka (Mas'oed, 1998, p. 4). Kedua, dalam teori merkantilisme
negara dituntut untuk berperan aktif menggalakkan industri dalam negerinya.
7
C. Pokok-Pokok Ajaran Merkantilisme
Pokok-pokok ajaran merkantilisme setidaknya terdiri atas tujuh prinsip (Jacob Oser
dan Stanley L. Brue, 1988: 16-18), ketujuh prinsip itu meliputi:
1. Emas dan perak merupakan bentuk kekayaan yang paling disukai. Negara
membutuhkan kenaikan kekayaan penduduknya, sehingga pajak dapat dipungut untuk
memelihara birokrasi dan militer. Di samping itu, negara dalam meningkatkan
kekayaannya melibatkan diri dalam perdagangan dan industri. Dalam pemikiran kaum
merkantilis, pada saat perdagangan dan industri bisa bersaing dengan biaya yang
rendah otomatis akan mendorong ekspor. Surplus ekspor diperlukan untuk
menghasilkan banyak logam mulia dan logam mulia ini menjadi komoditas berharga
pada masa merkantilis.
8
keengganan untuk impor disebut dengan ‘ketakutan akan barang’ atau Fear of goods
(Sastradipoera, 2001: 17).
5. Penentangan atas bea, pajak dan restriksi intern terhadap gerakan (mobilitas)
barang. Pemikiran ini berdasarkan pada alasan bahwa ketika pajak dan bea dinaikkan,
maka akan menaikkan harga ekspor, yang pada akhirnya menghalangi masuknya
logam mulia. Namun, kebijakan ini bukan berarti pemerintah memberikan
keleluasaan perdagangan kepada semua pelaku usaha. Sebaliknya, mazhab
merkantilime lebih memilih untuk melakukan bantuan monopoli dan hak-hak
istimewa eksklusif kepada pelaku usaha industri tertentu.
9
rendah. Tingkat upah yang rendah akan menekan biaya produksi dari barang yang
akan diekspor, dengan meningkatnya ekspor dari jumlah logam mulia yang masuk ke
negara tersebut.
D. Tokoh-tokoh merkantilisme
Jean Bodin adalah seorang ilmuwan berbangsa Perancis, yang dapat dikatakan
sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan
harga. Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri
dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga
barang juga dapat disebabkan oleh praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum
bangsawan dan raja. Dalam praktik tersebut, biasanya rakyat menjadi korban,
sehingga sangat dikecam pada saat itu.
2. Praktek momopoli yang dilakukan oleh dunia swasta paupun peran Negara.
3. Jumlah barang di dalam negeri menjadi langka oleh karena sebagian hasil
produksi di ekspor.
5. Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang terkandung di dalamnya
dikurangi atau dipermainkan.
10
Menanggapi perilaku mewah-mewahan yang dilakukn oleh para kaum bangsawan,
Jean Bodin menekankan apabila jumlah cadangan yang berupa persediaan emas
tersebut lebih baik disimpan terlebih dahulu, dan pengeluaran dilakukan secara hemat
dan berhati-hati yang akan berujung pada terkendalinya inflasi.
Teori Jean Bodin tentang nilai uang dinilai sangat maju, maka dari itu dalam selang
waktu sekitar setangah abad, Irving Fisher menggunakannya sebagai dasar teorinya
yakni teori kuantitas uang.
Thomas Mun adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris. Dia banyak
menulis tentang perdagangan luar negeri. Buku yang ditulisnya dan sempat menjadi
karya yang terkenal berjudul England’s Treasure by Foreign Trade adalah salah satu
sumbangan besar terhadap teori perdagangan luar negeri. Thomas Mun mengecam
kaum bullion yang melarang mengalirnya emas keluar negeri.
Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang biasa dilakukan
adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus
lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh Negara itu. Menurutnya pula,
perdagangan masih tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan
perak, dengan cara melakukan transaksi pembayaran lewat bank. Yang digunakan
sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang sedang diperjual-belikan itu.
Suatu Negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena menaikkan
harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para
pengusaha, namum kenaikan tersebut secara umum langsung merugikan dan
mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi akan mengurangi
konsumsi dan permintaan.
11
Tujuan yang dibuat olehnya lebih mengarah pada kekuasaan dan kejayaan Negara
daripada untuk meningkatkan kekayaan orang-perorang.
Dalam praktik ekonomi, banyak terjadi aliansi antara para saudagar dengan penguasa.
Kaum saudagar disini memperkuat dan mendukung kedudukan dari penguasa.
Penguasa pun member bantuan dan perlindungan berupa monopoli, proteksi, dan
keistimewaan-keistimewaan lainnya. Pada abad tersebut, eropa dianggap sebagai
kapitalisme komersial, yang kadangkala disbut sbeagai kapitalisme saudagar karena
kaum saudagarlah yang memegang kendali perekonomian.
Sebagai ahli akademisi yang mengajar di Oxford Universty, Sir William banyak
menuliskan tentang buku ekonomi politik. Selain itu, Petty juga dikenal sebagai
inonator, ahli bahasa, dokter, ahli usik, pelaut, dan wakil direktur di suatu akademi.
Dalam karyanya yang berjudul A treatise of Taxes and Contributions (1662), yang
berisi tentang teori yang menyatakan bahwa bukanlah jumlah hari kerja yang
menentukan nilai suati barang, melainkan biaya yang diperlukan agar para pekerja
tersebut dapat tetap bekerja.
12
Dalam hal uang, menurutnya uang diperluka dalam jumlah secukupnya, tetapi lebih
atau kurang dari yang diperlukan dapat mendatangkan kemhudaratan. Harga untuk
uang adalah bunga modal, dengan demikian, semakin besar jumlah uang beredar,
maka bunga modal turun, hal ini akan mendorong kegiatan usaha. Ia juga berpendapat
bahwa tingkat harga yang bervariasi proporsionalnya dengan jumlah uang yang
beredar. Teori inilah yang juga dikembangkan oleh Irving Fisher untuk Teori
Kuantitas Uang nya.
Karya yang lainnya adalah Political Arithmetic (1676), dalam karyanya ini, ia
menggambarkan bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini maka studi
statsitika semakin berkembang di Inggris. Dialah yang mengemukakan pertama kali
tentang nilai tenaga kerja yang kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya sampai
tokoh kaum klasik yang bernama David Ricardo.
North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya perdagangan bebas tanpa
adanya campur tangan dan intervensi dari pemerintah melalui perundang-undangan
dan segala peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak perlu lagi
mencegah larinya emas keluar negeri selama emas tersebut digunakan sebagai
keperluan perdagangan.
Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu Negara adalah sebagai
alat untuk memajukan perdagangan dan bukan untuk symbol kekayaan Negara.
Negara akan jatuh miskin apabila uangnya digunakan untuk peperangan dan
kepentingan pembayaran untuk Negara lain. Menurutnya, bunga uang yang rendah
akan mendorong perdagangan dan kemudian akan memperkaya Negara.
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan beranggapan bahwa
ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus
menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya.
13
Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di
distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan
keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.
D. Jenis-jenis merkantilisme
1. Kelompok Bullionist
2. Merkantilist Murni
14
Kata kunci merkantilist ini adalah suku bunga. Suku bunga rendah akan
menguntungkan pencari kredit, dan diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi.
Agar kegiatan ekonomi dapat berkembang maka herga barang juga harus meningkat
dan peningkalan harga barang dapat terjadi meningkat jumlah uang beredar
meningkat. Agar uang bertambah maka jalan yang paling mudah adalah melakukan
perdagangan internasional. Oleh karena itu setiap negara wajib berusaha
memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan (favorable balance of trade).
Pendukung kelompok utama adalah Thomas Mun (inggris). ColbertPerancis). Von
Hornigh (Jerman) dan Becker (Austria).
1. Jepang
Ekspansi yang dilakukan jepang selama periode awal “titik api” Perang Dunia ke II
hingga di bumi hanguskan-nya Hiroshima dan Nagasaki mencerminkan betapa
prinsip Merkantilis yang ada yaitu mencari daerah jajahan / object pemasaran
produk serta mencari bahan mentah dan rempah – rempah yang murah / Cuma-
Cuma yang jelas banyak terdapat di Bumi Asia sekaligus menjadi komoditi terlaku
di Eropa dan Amerika guna mencapai ekonomi yang stabil, kekuasaaan tak terbatas
serta kekuatan militer yang tak terkalahkan melalui kekayaan yang besar yang
didapat dengan kolonialisasi atau penjajahan sesuai cita cita yaitu “Dai Nippon” atau
“Jepang Raya”.
Setelah kekalahan besar Jepang di Perang Dunia II, system ekonomi Jepang tidak
lah degragasi walaupun dalam kondisi ricuh, korban perang dimana mana, banyak
warga kehilangan tempat tinggal nya. Sebaliknya bukan degradasi yang terjadi
melainkan evolusi perekonomian yang Merkantilis menjadi Neo-merkantilis dengan
15
ciri dan karakteristik yang defensive, buktinya mulai dari tahun 1960-an Jepang
mengeluarkan kebijakan – kebijakan ekonomi yang jauh bertentangan dengan
prinsip pasar bebas dan globalisasi. Pemerintah Jepang ingin sector – sector kunci
perekonomian untuk berkembang dan memberikan perlindungan, proteksi dan
subsidi kepada sector – sector tersebut dari kompetisi dengan Negara lain.
Pemerintah tetap mempertahankan hak untuk mengintervensi dan mengatur kurs
mata uang asing, dengan ini dia dapat membatasi arus investasi asing, hak untuk
mengelola akusisi teknologi asing oleh perusahaan-perusahaan domestic dan hak
untuk mempengaruhi komposisi perdagangan luar negri.Bank Ekspor Jepang dan
Bank Pembangunan Jepang di-setup sebagai mesin guna mengaliri dana kepada
perusahaan – perusahaan yang dibina oleh pemerintah.
Yang juga memiliki peran utama dan membuat Jepang “Take Off” dari Negara
berkembang menjadi Negara maju adalah ide dimana Kementrian Industri dan
perdangangan Internasional (MITI) yaitu sebuah departemen setingkat kementrian
di Jepang yang mengatur produksi dan distribusai barang dan jasa. Badan ini
mengembangkan :
1. Rencana dan rancangan terkait struktur industry jepang,
16
ekonomi. Tepat seperti prinsip dalam merkantilisme atau kini evolusi nya yaitu
neo-merkantilisme.
2. Indonesia
Merkantilisme dianut : Perancis, Belanda, Jerman. Paham bertujuan
mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya dalam kas negara. Neraca perdagangan
aktif ciri-cirinya adalah:
1. Etatisme
2. Proteksionisme
3. Monopoli Perdagangan
4. Industri dalam negeri
5. Mencari daerah jajahan dengan kekayaan alam tinggi.
Pengaruh di Indonesia : Belanda yang menganut paham merkantilisme juga
menerapkan paham tersebut di negeri jajahannya termasuk di Indonesia. Revolusi
industri menyebabkan perubahan besar dalam memproduksi barang. Yang
melopori perubahan adalah Inggris
Tahap – tahap :
3. Spanyol
Spanyol daerah Amerika (terutama Amerika Tengah dan Amerika Selatan)
menjadi sasaran untuk memperoleh logam mulia sebanyak-banyaknya, sehingga
Amerika mendapat julukan Eldorado (negeri emas dan perak).
Perang Salib mengakibatkan terjadinya perdagangan antara negara-negara Eropa
dengan negara-negara Timur Tengah. Namun, jalur perhubungan darat ke India
(jalur Kafilah) sangat berbahaya dan mahal. Sampai akhirnya Vasco Da Gama
17
dari Portugis menemukan jalur laut yang lebih murah dengan berlayar
mengelilingi Afrika.
Suatu perjalanan yang dilakukan oleh Columbus untuk mencari jalur yang lebih
pendek menuju India berhasil menemukan benua Amerika. Ekspedisi Columbus
tersebut dibiayai oleh Spanyol, sehingga membuat Spanyol menjadi negara yang
memenangkan perlombaan dalam persaingan untuk mendapatkan barang
dagangan berupa emas dan perak, juga daerah untuk memasarkan produknya.
4. Portugis
Di Amerika, Portugis hanya memiliki daerah Brasilia di Amerika Selatan.
5. Perancis
Peletak dasar merkantilisme di Perancis adalah Raja Louis ke XI. Masa kejayaan
merkantilisme di Perancis terjadi di bawah menteri keuangan Jean Colbert padan
masa pemerintahan Raja Louis XIV, sehingga merkantilisme di Perancis dikenal
dengan sebutan Colbertisme dengan tujuan utama memajukan industri.
Isi peraturan Colbertisme adalah:
A. Menghapus daerah bea cukai dalam negeri sehingga peredaran barang
menjadi lebih lancar dan harganya lebih murah.
B. Dilarang mengimpor barang yang dapat dihasilkan sendiri atau barang impor
tersebut dikenakan pajak yang tinggi.
C. Produksi dalam negeri yang diperlukan dilarang untuk di ekspor. Namun
barang dari luar negeri yang sangat diperlukan untuk mengembangkan ekonomi
diberikan keringanan atau dibebaskan dari pajak impor.
6. Inggris
Peletak dasar merkantilisme di Inggris adalah Raja Henry VII dengan jalan
meningkatkan industri topi dan meningkatkan perpajakan untuk memajukan
pelayaran/perdagangan. Dari politik merkantilisme muncul perserikatan dagang
seperti "EAST INDIAN COMPANY" atau EIC.
EIC memperoleh hak istimewa yaitu hak monopoli dagang serta hak merampas
negeri di India, Kanada, dan Amerika Utara. Merkantilisme di Inggris mengalami
masa kejayaan pada masa perdana menteri Oliver Cromwell yang mengeluarkan
18
"ACT OF NAVIGATION" yaitu peraturan tentang pelayaran dengan tujuan
melindungi perdagangan di Inggris dari negara-negara saingannya.
7. Jerman
Merkantilisme di Jerman dilaksanakan pada masa pemerintahan Kaisar Frederick
Wilhelm I dan di sebut "KAMERALISME" yang artinya adalah "kas dari raja".
Perekonomian digalakkan dengan cara menarik pajak setinggi-tingginya.
8. Belanda
Merkantilisme lebih ditekankan pada monopoli dagang, misalnya: Di Indonesia
dengan nama "Verenigde Oost Indische Compagnie" atau VOC Merkantilisme
berkembang ketika ekonomi eropa berada dalam masa transisi. Pusat kekuasaan
yang sebelumnya dipegang oleh para bangsawan digantikan oleh negara nasional.
Perubahan teknologi dalam hal perkapalan dan pertumbuhan pusat-pusat urban
mendorong meningkatnya perdagangan internasional. Merkantilisme memusatkan
perhatian pada bagaimana perdagangan ini memberi keuntungan yang sebesar-
besarnya bagi negara.
Perubahan penting lainnya adalah penemuan pencatatan ganda dan akuntansi
modern. Accounting ini membuat aliran perdagangan masuk dan keluar tercatat
dengan jelas, memberi kontribusi pada pengawasan yang ketat terhadap
keseimbangan perdagangan. Tentu saja penemuan benua Amerika tak dapat
diabaikan. Pasar-pasar baru dan pertambangan-pertambangan baru mendorong
perdagangan internasional hingga ke tingkat yang tak dapat dibayangkan
sebelumnya. Pertambangan-pertambangan ini ini mendorong pergerakan harga
dan peningkatan dalam volume aktivitas perdagangan itu sendiri. Sebagian besar
negara-negara eropa pada abad ke-16 sampai abad ke-18 menganut sistem
19
ekonomi merkantilisme ini, seperti Inggris yang pada saat itu merupakan negara
industri terbesar di dunia, Prancis, Belanda, dan negara-negara lainnya.
Merkantilisme menyulut terjadinya kekerasan di eropa antara abad ke-17 hingga
abad ke-18. Karena kekayaan dunia dipandang sebagai tetap, maka satu-satunya
cara untuk meningkatkan kekayaan negara adalah dengan mengambilnya dari
negara lain. Sejumlah perang, yang paling diingat adalah perang Anglo-Dutch dan
perang Franco-Dutch , dapat dihubungkan secara langsung dengan teori
merkantilisme ini. Peperangan yang tak ada akhirnya dari periode ini juga
membuat merkantilisme dilihat sebagai komponen penting dari kesuksesan
militer. Ia juga menyulut era imperialisme, dimana negara berusaha
mengumpulkan koloni yang dapat menjadi sumber-sumber bahan mentah dan
pasar-pasar eksklusif. Selama masa merkantilis, kekuasaan eropa menyebar ke
seluruh dunia. Sebagaimana ekonomi domestik, ekspansi ini sering kali dilakukan
di bawah perlindungan dan dukungan perusahaan dengan monopoli yang dijamin
pemerintah di beberapa bagian tertentu di dunia, seperti Dutch East India
Company atau Hudson’s Bay Company
F. Runtuhnya Merkantilisme
20
memicu intervensi suatu negara yang mengatur perekonomiannya dan akhirnya
pada jaman tersebut sistem kapitalisme mulai lahir.
3. Stratifikasi Sosial
21
•Golongan 1: Orang Belanda dan Orang Asing kulit putih
Pembedaan kelas sosial tersebut diikuti dengan pembedaan hak dan kewajiban.
Hal ini bertujuan untuk menjaga prestise pemerintah kolonial dengan menciptakan
superioritas orang kulit putih dan inferioritas orang pribumi.
22
BAB III
KESIMPULAN
Mercantilisme adalah sistem ekonomi yang digunakan pada abad 16 hingga 18,
terutama di Eropa. Tujuan dari paham merkantilisme ini adalah untuk meningkatkan
kekayaan suatu negara dengan memberlakukan peraturan pemerintah yang mengatur
semua kegiatan perdagangan. Merkantilisme percaya kekayaaan suatu bangsa dapat
dimaksimalkan dengan membatasi impor melalui tarif dan memaksimalkan ekspor.
Akibat dari merkantilisme ini adalah timbulnya kolonialisme dimana negara-negara
Eropa mendirikan wilayah jajahan di berbagai penjuru dunia. Koloni atau wilayah
jajahan ini didirikan untuk mensuplai negara Eropa dengan komoditas dagang, yang
kemudian bisa diekspor untuk memberi keuntungan dagang yang besar.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/pegertian-merkantilisme/
https://id.wikipedia.org/wiki/Merkantilisme
https://portal-ilmu.com/teori-merkantilisme/
etd.repository.ugm.ac.id › S2-2014-342180-chapter I
www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKSA4301-M1.pdf
http://poernomoagusto.blogspot.com/2012/03/konsep-merkantilisme-dan-pendapat-
para.html?m=1
https://www.coursehero.com/file/p1dhjbpb/C-jenis-Merkantilisme-dasarnya-
Merkantilisme-adalah-cara-untuk-mencapai/
https://prezi.com/m/ts5in7wrexmu/merkantilisme/http://grupodiez-
irbinus.blogspot.com/2014/04/merkantilisme.html?m=1
http://ve9sonyacantik.blogspot.com/2011/01/negara-penganut-merkantilisme-
eropa.html?m=1
https://brainly.co.id/tugas/17577248
http://thaliaintanpratiwi.blogspot.com/2015/11/merkantilisme-di-dunia.html
Keterangan :
Diakses pada tanggal 30,31 agustus 2019 pukul 18.30 WIB
24