Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

NAMA : JULIUS INNOSENSIUS BEON

NIM : 1810010047

SEMESTER /KELAS : I /A

PRODI : EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur pada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Aliran Merkantilisme Dan Fisiokrat” oleh dosen
Maria Indri Tiwu, SE., M.Sc dalam perkuliahan Sejarah Pemikiran Ekonomi.

Terwujudnya makalah ini, juga tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat membantu
penulis dalam menuliskan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Kupang, 20 September 2018

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................

2.1 Teori Aliran Merkantilisme Dan Fisiokrat ...........................................................


2.2 Negara Yang Masih Menganut Aliran Merkantilisme Dan Fisiokrat ................

BAB III PENUTUP ........................................................................................................

3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................


3.2 SARAN .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu menerapkan ilmu ekonomi. Dimana ekonomi
lahir karena usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan prinsip
ekonomi yang menggambarkan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya, dan memperoleh hasil sebesarnya.
Untuk itu dibutuhkannya, sebuah system dan kebijakan yang dapat mengatur manusia pada
khususnya dan lembaga pada umumnya, guna memenuhi kebutuhan yang tidak pernah
habisnya.
Sehingga, banyak para tokoh dunia yang berusaha menuangkan gagasannya dalam sebuah
aliran maupun kebijakan ekonomi dan perdagangan guna mengatasi permasalahan ekonomi
di sekitarnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu aliran merkantilisme dan fisiokrat?
2. Bagaimana pendapat para tokoh dan ahli menganai aliran merkantilisme dan fisiokrat?
3. Negara apa saja yang masih menganut aliran merkantilisme dan fisiokrat?

1.3 TUJUAN
Mengkaji dan memehami tentang aliran merkantilisme dan fisiokratisme, serta penerapannya
di berbagai Negara saat ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori aliran merkantilisme dan fisiokrat

1. Lahirnya merkantilisme

Perkembangan perdagangan internasional pada dasarnya diawali dengan perkembangan


yang terjadi di Eropa saat beberapa kerajaan memiliki pusat perdagangan seperti London,
Napoli, Paris dan Milan sebagai pusat industri rumah tangga. Perkembangan itu telah
mendorong perubahan dalam masyarakat, yaitu dari masyarakat yang feodal menuju
masyarakat yang kapitalis. Muncul banyak pedagang yang kemudian melahirkan
hubungan antara penguasa dan pedagang untuk memenangkan perdagangan.
Tidak heran pada masa itu muncul hubungan khusus antara pedagang dengan keluarga
raja untuk mendapatkan proteksi.
Pasca masa pencerahan atau renaissance, telah mendorong masyarakat Eropa untuk
mencari daerah baru dan membuka daerah yang belum mereka temui, terutama di
belahan dunia timur. Penemuan-penemuan baru pasca pencerahan telah membuat banyak
kerajaan di Eropa yang melakukan penjelajahan yang diawali oleh Spanyol. Keberhasilan
Spanyol kemudian diikuti oleh negara lain seperti Portugal, Inggris, Belanda dan
Perancis. Mulai saat itulah mulai masuk bangsa Barat ke negara Timur yang kemudian
kita kenal dengan Negara Dunia Ketiga.
Dalam masyarakat kemudian muncul kelompok-kelompok baru yaitu kelas pedagang
atau kelas kapitalis yang menjadi agen pembangunan dan perubahan struktur ekonomi di
negara Eropa. Muncul agen-agen perdagangan seperti The Merchant Adventures,
The Eastland Company, The Muscovy Company, The East India Company dan VOC
yang berusaha mengeruk keuntungan sebesar mungkin melalui monopoli dan
kolonialisme.
Hal ini mencapai puncak ketika kepentingan pedagang menjadi kepentingan negara yang
kemudian dikenal dengan merkantilisme. Pada abad ke-17 kepentingan negarawan
terpusat pada politik, tetapi merkantilisme merupakan tahap awal dari kebijakan ekonomi
yang dikenal dengan istilah the commercial or mercantile system dari Adam Smith,
pendiri aliran klasik.

2. Teori klasik merkantilisme

Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang berarti
pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus
melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan yang dilakukan dengan Negara lain.
Sumber kekayaan negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang
diterima dalam bentuk emas atau perak (logam mulia) karena pada waktu itu logam mulia
dianggap sebagai mata uang bernilai tinggi yang membuat para raja sangat ingin
memilikinya untuk menambah kekayaan dan sebagai alat pembiayaan perang pada daerah
jajahan, sehingga kebijakan pada waktu itu adalah meningkatkan ekspor dan membatasi
aktifitas impor melalui tindakan mengekspor barang, jasa, serta logam mulia dan
meningkatkan impor modal sehingga menyebabkan peningkatan devisa negara.

Terdapat 5 negara besar yang menggunakan aliran merkantilisme ini, yaitu:

1. Spanyol
Perlombaan di Negara Eropa barat untuk mencari sumber logam mulia di Negara
Timur Tengah mengalami kesulitan akibat harus melewati jalur darat Kafilah yang
sangat berbahaya.
Sejak itu, terjadi ekspedisi untuk mencari daerah lain yang lebih singkat untuk
dilewati. Columbus yang dibiayai oleh Spanyol berhasil menemukan benua Amerika
yang memiliki kekayaan logam mulia sehingga dijuluki Eldorado (negeri emas dan
perak). Oleh itu, Spanyol menjadikan benua Amerika sebagai penghasil logam mulia
bagi mereka.

2. Portugis
Ekspedisi juga dilakukan Portugis guna mencari sumber logam mulia, daerah
penyalur logam mulia bagi mereka adalah Brasilia di Amerika Selatan.

3. Perancis
Peletak dasar merkantilisme di Perancis adalah Raja Louis ke XI. Masa kejayaan
merkantilisme di Perancis terjadi di bawah menteri keuangan Jean Colbert padan masa
pemerintahan Raja Louis XIV, sehingga merkantilisme di Perancis dikenal dengan sebutan
Colbertisme dengan tujuan utama memajukan industri.
 Isi peraturan Colbertisme adalah:
A. Menghapus daerah bea cukai dalam negeri sehingga peredaran barang menjadi lebih
lancar dan harganya lebih murah.
B. Dilarang mengimpor barang yang dapat dihasilkan sendiri atau barang impor tersebut
dikenakan pajak yang tinggi.
C. Produksi dalam negeri yang diperlukan dilarang untuk di ekspor. Namun barang dari
luar negeri yang sangat diperlukan untuk mengembangkan ekonomi diberikan keringanan
atau dibebaskan dari pajak impor.

4. Inggris
Peletak dasar merkantilisme di Inggris adalah Raja Henry VII dengan jalan meningkatkan industri
topi dan meningkatkan perpajakan untuk memajukan pelayaran/perdagangan. Dari politik
merkantilisme muncul perserikatan dagang seperti "EAST INDIAN COMPANY" atau EIC.
EIC memperoleh hak istimewa yaitu hak monopoli dagang serta hak merampas negeri di India,
Kanada, dan Amerika Utara. Merkantilisme di Inggris mengalami masa kejayaan pada masa
perdana menteri Oliver Cromwell yang mengeluarkan "ACT OF NAVIGATION" yaitu peraturan
tentang pelayaran dengan tujuan melindungi perdagangan di Inggris dari negara-negara
saingannya.
Isi Act Of Navigation adalah :
A. Barang-barang dari daerah jajahan Inggris hanya boleh di angkut dengan kapal-kapal
Inggris.
B. Barang-barang dari negara Eropa hanya boleh di angkut dengan kapal dari Inggris.
C. Pelayaran di pantai Inggris hanya untuk kapal Inggris

5. Belanda
Merkantilisme lebih ditekankan pada monopoli dagang, misalnya: Di Indonesia
dengan nama "Verenigde Oost Indische Compagnie" atau VOC Merkantilisme berkembang
ketika ekonomi eropa berada dalam masa transisi. Pusat kekuasaan yang sebelumnya dipegang
oleh para bangsawan digantikan oleh negara nasional. Perubahan teknologi dalam hal perkapalan
dan pertumbuhan pusat-pusat urban mendorong meningkatnya perdagangan internasional.
Merkantilisme memusatkan perhatian pada bagaimana perdagangan ini memberi keuntungan
yang sebesar-besarnya bagi negara.

Pada perkembangannya, selain bidang perekonomian dan perdagangan yang mengalami


kemajuan yang sangat pesat, tetapi juga terjadi kemajuan yang sangat pesat pada literature.
Dimana terjadi kemajuan dari segi kuantitas dan kualitas pada tulisan-tulisan ekonomi.

Pada zaman tersebut masing-masing orang menjadi penulis bagi dirinya sendiri. Sehingga
banyak sekali bermunculan pendapat-pendapat yang didasarkan dari diri si penulis. Karena
banyaknya tulisan-tulisan tersebut, sulit sekali untuk di generalisasikan menjadi pengertian
yang bersifat pokok dan umum. Penyebabnya adalah banyak diantara penulis tersebut yang
bukan berasal dari latar belakang pendidikan di universitas yang berdasarkan oleh penelitian
ilmiah, akan tetapi tulisan tersebut berdasarkan persoalan-persoalan ekonomi yang riil terjadi
berhubungan dengan bisnis mereka. Tulisan mereka masih berserakan, untuk itulah Adam
Smith menggunakan tulisan-tulisan tersebut sebagai sumber penulisan bukunya yang
berjudul The Wealth of Nations (Launderth, 1976).

3. Teori Merkantilisme Dalam Perdagangan Internasional

1. Teori Kaum Merkantilisme


Menurut kaum merkantilisme, sumber kemakmuran terletak pada banyaknya persediaan
logam mulia (emas dan perak) serta dicapainya ekspor surplus atas nilai impor.

Tindakan untuk merealisir hal tersebut adalah :

a) Mendorong meningkatkan ekspor, misalnya dengan pemberian subsidi kepada


industri dalam negeri, pemberian premi ekspor, melarang tenaga ahli pindah ke luar
negeri;
b) Membatasi impor, misalnya dengan tarif bea masuk, pelarangan impor, kuota impor;
c) Memperluas daerah koloni atau jajahan guna mendapatkan logam mulia atau untuk
mendapatkan bahan mentah yang murah;
d) Memperoleh monopoli dalam perdagangan.

2. Teori Keunggulan Absolut

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya “ The Wealth of Nation “ tahun
1776, yang mengatakan bahwa sumber-sumber kemakmuran itu tidaklah terletak pada
banyaknya logam mulia yang dimiliki akan tetapi terletak pada banyaknya barang-barang
yang dimiliki melalui kegiatan produksi dan mengembangkan hasil produksi tersebut
melalui kegiatan perdagangan.
Disamping itu Adam Smith juga mengemukakan ide tentang pentingnya yaitu
“ Pembagian Kerja Internasional “ (Spesialisasi) dalam perdagangan, artinya suatu
Negara lebih baik memfokuskan diri pada kegiatan produksi barang-barang tertentu yang
memiliki efisiensi lebih tinggi dibandibandingkan dengan Negara lain. Dengan adanya
spesialisasi, suatu negara akan memperoleh keuntungan, yaitu jumlah produksi lebih
banyak, kualitasnya lebih baik dan harga lebih murah.

3. Teori keunggulan komparatif

Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya yang berjudul
“ Principles of Political Economy and Taxation “ tahun 1817. Menurut Ricardo
perdagangan dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Perdagangan dalam negeri;


2. Perdagangan luar negeri.

Untuk perdagangan dalam negeri Ricardo memberlakukan teori keunggulan mutlaknya


Adam Smith, sedangkan untuk perdagangan luar negeri menggunakan teori keunggulan
biaya komparatif.
Keunggulan komparatif adalah keunggulan yang diperoleh suatu Negara (dari
menjalankan spesialisasi) karena dapat menghasilkan produk dengan biaya relative yang
lebih rendah daripada negara lain. Menurut teori ini perdagangan masih tetap bisa
dilakukan meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak sekalipun terhadap
negara lain. Menurut teori ini setiap negara akan cenderung untuk melakukan spesialisasi
dan mengekspor barang-barang produksinya yang memiliki keunggulan komparatif.

Teori Ricardo ini berdasarkan pada beberapa asumsi, yaitu :


a) Perdagangan internasional hanya terjadi antara dua Negara;
b) Barang-barang yang diperdagangkan hanya dua jenis;
c) Perdagangan dilakukan secara bebas;
d) Tenaga kerja bebas bergerak dalam negeri;
e) Biaya produksi dianggap tetap;
f) biaya transportasi tidak ada;
g) Tidak ada perubahan teknologi.
4. Pokok-Pokok Ajaran Merkantilisme

Berikut ini adalah 7 ajaran pokok dari merkantilisme dalam buku perkembangan pemikiran
ekonomi oleh Teguh Sihono, 2008. Tujuh hal pokok dalam ajaran merkantilisme yakni :

1. Logam Mulia berupa Emas dan Perak adalah jenis kekayaan yang sangat diinginkan.
Beberapa kaum merkantilis mempercayai bahwa logam mulia adalah satu-satunya
kekayaan yang berharga untuk dicari.
2. Merkantilisme mengajarkan tentang nasionalisme. Tidak semua Negara menikmati
surplus dari ekspor besar dan mengumpulkan kekayaan dari pembayaran yang dilakukan
dengan negeri tetangga. Hanya kekuatan orang yang dapat mempertahankan koloninya
dan mendominasi lalulintas perdagangannya, akan sanggup bersaing dengan Negara-
negara lain dan sukses dalam persaingan ekononomi.
3. Menganjurkan impor bahan mentah tanpa pajak bilamana barang itu dapat
diproduksikan didalam negeri dan pengeluaran barang-barang mentah.
4. Pedagang-pedagang kapitalis percaya bahwa penguasaan atau dominasi serta
monopoli di daerah colonial adalah untuk keuntungan Negara penjajah. Mereka juga
berusaha agar Negara jajahan tergantung pada Negara jajahan.
5. Merkantilis memperbolehkan adanya monopoli dan perdagangan bebas disini dalam
hal perpajakan saja, yang tidak sama dengan prinsip perdagangan bebas, sehingga tidak
semua orang bebas menggunakan modalnya dengan hak-hak utama/ free trade.
6. Menghendaki pemerintah sentral yang kuat untuk dapat melaksanakan peraturan-
peraturan di dalam bidang perdagangan dan perusahaan. Pemerintah mengijinkan hal-hal
untuk mengadakan monopoli guna melakukan perdagangan luar negeri.

Meskipun mengutaakan kekayaan bangsa, akan tetapi merkantilis tidak mendorong untuk
kekayaan sebagian besar penduduk. Dalam kenyataanya kaum merkantilis senang akan
masyarakat atau penduduk yang bekerja giat, yang mampu menyediakan tenaga kerja murah
dan tentara serta kelasi yang siap untuk bertempur demi kejayaan bangsa serta memperkaya
pemimpin-pemimpin mereka.

Inti pokok dari ajaran merkantilisme adalah menginginkan peranan pemerintah yang seluas-
luasnya dalam bidang perekonomian supaya dapat tercapai surplus ekspor di atas impor pada
perdagangan luar negeri sehingga dapat terus memupuk cadangan logam mulia.

5. Pendapat Tokoh-Tokoh Merkantilisme

Kaum Merkantilis tua juga disebut sebagai kaum Bullion. Mereka antara lain, Frenchman J.
Bodin, John Hales, Milles, Gerard de Malynes, dan Misselden. Dalam konsep yang
dibeberkan, kaum Bullion menganggap bahwa dalam mencapai kekayaan, negara harus
banyak mengekspor produk yang dibuat dalam negeri kepada negara-negara lainnya untuk
selanjutnya dapat memasukkan emas sebanyak-banyaknya ke dalam negerinya sendiri, emas
tersebut harus di impor dalam jumlah yang banyak. Jelaslah, dengan konsep yang diberikan
kaum tua seperti ini sangat lah tidak benar dan mereka terkesan belum mengetahui hakekat
dari perdagangan luar negeri itu sendiri, yang pada dasarnya merupakan sektor tumpuan pada
negara dengan paham merkantilisme.
Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa tokoh merkantilisme yang berasal dari golongan
tua maupun golongan muda.

1. Jean Bodin (1530-1596)

Jean Bodin adalah seorang ilmuwan berbangsa Perancis, yang dapat dikatakan sebagai orang
pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga. Menurutnya,
bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya
harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang, juga dapat disebabkan oleh
praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja. Dalam praktik
tersebut, biasanya rakyat menjadi korban, sehingga sangat dikecam pada saat itu.

Dalam bukunya yang berjudul Reponse Aux Paradoxes de Malestroit (1568), dikemukakan oleh
bodin, naiknya harga-harga barang secara umum disebabkan oleh 5 faktor, yakni :

1. Bertambahnya logam mulia seperti perak dan emas.


2. Praktek monopoli yang dilakukan oleh dunia swasta maupun peran negara.
3. Jumlah barang di dalam negeri menjadi langka oleh karena sebagian hasil produksi di
ekspor.
4. Pola hidup mewah kalangan bangsawan dan raja-raja.
5. Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang terkandung di dalamnya
dikurangi atau dipermainkan.

Bodin Sependapat dengan Machiavelli bahwa Negara mempunyai kekuasaan yang mutlak
terhadap warga Negara, karena Negara berada di atas hukum. Sebenarnya teori yang
dikemukakan oleh bodin ini agak berlebihan, akan tetapi teori ini mencerminkan kebutuhan
negara-negara nasional yang sedang tumbuh akan kekuasaan untuk menjaga kestabilan
ekonomi dan menciptakan kemakmuran bagi setiap rakyatnya.

Menanggapi perilaku mewah-mewahan yang dilakukan oleh para kaum bangsawan, Jean Bodin
menekankan apabila jumlah cadangan yang berupa perediaan emas tersebut lebih baik
disimpan terlebih dahulu, dan pengeluaran dilakukan secara hemat dan berhati-hati yang
akan berujung pada terkendalinya inflasi.

Teori Jean Bodin tentang nilai uang dinilai sangat maju, maka dari itu dalam selang waktu
sekitar setangah abad, Irving Fisher menggunakannya sebagai dasar teorinya yakni teori
kuantitas uang.

2. Thomas Mun (1571-1641)

Thomas Mun adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris. Dia banyak menulis
tentang perdagangan luar negeri. Buku yang ditulisnya dan sempat menjadi karya yang
terkenal berjudul England’s Treasure by Foreign Trade adalah salah satu sumbangan besar
terhadap teori perdagangan luar negeri. Thomas Mun mengecam kaum Bullion yang
melarang mengalirnya emas keluar negeri.

Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang bisa dilakukan adalah lewat
perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar
dibandingkan dengan yang di impor oleh Negara itu. Menurutnya pula, perdagangan masih
tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan
transaksi pembayaran lewat bank. Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi
yang sedang diperjual-belikan itu.

Suatu negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena menaikkan harga-harga,
dan meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha, namun
kenaikan tersebut secara umum langsung merugikan dan mengurangi volume perdagangan,
karena harga yang tinggi akan mengurangi konsumsi dan permintaan.

3. Jean Baptis Colbert (1619-1683)

J. B. Colber adalah seorang pejabat negara Perancis dengan kedudukan sebagai Menteri Utama
di Bidang Ekonomi dan Keuangan dalam pemerintahan Louis XIV. Tujuan yang dibuat
olehnya lebih mengarah pada kekuasaan dan kejayaan Negara daripada untuk meningkatkan
kekayaan orang-perorang.

Ia mendorong usaha dalam sektor kerajinan dan perdagangan, dengan menekankan pengenaan
bea impor, dengan tujuan memberikan subsidi kepada kapal-kapal pengangkut dari Perancis,
memperluas daerah jajahan Perancis, dan memperbaiki sisitem transportasi dalam negeri.
Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka
tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari luar negeri di dorong
masuk ke dalam Negara.

J. B. Colbert menjamin hak monopoli yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan, guna


mendorong timbulnya perusahaan baru khususnya untuk perdagangan antar Negara. Ia
melakukan rangsangan terhadap penemuan-penemuan baru serta membangun industri-
industri percontohan. Ia juga mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dengan
mendirikan akademi-akademi, perpustakaan, dan memberikan subsidi ke setiap sektor
ekonomi.

Dalam praktik ekonomi, banyak terjadi aliansi antara para saudagar dengan penguasa. Kaum
saudagar disini memperkuat dan mendukung kedudukan dari penguasa. Penguasa pun
memberi bantuan dan perlindungan berupa monopoli, proteksi, dan keistimewaan-
keistimewaan lainnya. Pada abad tersebut, eropa dianggap sebagai kapitalisme komersial,
yang kadangkala disebut sebagai kapitalisme saudagar, karena kaum saudagarlah yang
memegang kendali perekonomian.

4. Sir William Petty (1623-1687)

Sebagai ahli akademisi yang mengajar di Oxford Universty, Sir William banyak menuliskan
tentang buku ekonomi politik. Selain itu, Petty juga dikenal sebagai inovator, ahli bahasa,
dokter, ahli usik, pelaut, dan wakil direktur di suatu akademi.

Dalam karyanya yang berjudul A treatise of Taxes and Contributions (1662), yang berisi tentang
teori yang menyatakan bahwa, bukanlah jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu
barang, melainkan biaya yang diperlukan agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja.

Dalam hal uang, menurutnya uang diperlukan dalam jumlah secukupnya, tetapi lebih atau kurang
dari yang diperlukan dapat mendatangkan kemhudaratan. Harga untuk uang adalah bunga
modal, dengan demikian, semakin besar jumlah uang beredar, maka bunga modal turun, hal
ini akan mendorong kegiatan usaha. Ia juga berpendapat bahwa tingkat harga yang bervariasi
proporsionalnya dengan jumlah uang yang beredar.

Karya yang lainnya adalah Political Arithmetic (1676), dalam karyanya ini, ia menggambarkan
bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini maka studi statsitika semakin
berkembang di Inggris. Dialah yang mengemukakan pertama kali tentang nilai tenaga kerja
yang kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya sampai tokoh kaum klasik yang bernama
David Ricardo.

5. Sir Dudley North (1641-1691)

North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya perdagangan bebas, tanpa adanya
campur tangan dan intervensi dari pemerintah, melalui perundang-undangan dan segala
peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak perlu lagi mencegah larinya emas
keluar negeri selama emas tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.

Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu Negara adalah sebagai alat untuk
memajukan perdagangan dan bukan untuk simbol kekayaan Negara. Negara akan jatuh
miskin apabila uangnya digunakan untuk peperangan dan kepentingan pembayaran untuk
Negara lain. Menurutnya, bunga uang yang rendah akan mendorong perdagangan dan
kemudian akan memperkaya Negara.

6. David Hume (1711-1776)

Dalam teorinya, Hume sangat memperhatikan faktor keadilan, dan beranggapan bahwa
ketidakadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil
kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya.

Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan
lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan
oleh Hume tersebut.

Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal :

“Price Specie-flow Mechanism”, David Hume presented areasonably complete description of


the interrelationship between a country’s balance of trade, the quantity of money, and the
general level of prices. In international trade theory this has becaome known as the price
specie-flow mechanism.

Dalam teorinya ini, Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan
jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu Negara (Teguh Sihono,
2008).

Kritik David Hume


Ide atau pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja akan kaya/makmur
bila X>M, sehingga LM yang dimiliki akan semakin banyak. Dengan kata lain,
kekayaan/kemakmuarn suatu negara/raja identik dengan jumlah Lm yang dimilikinya. Lm
pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran/uang sehingga bila LM banyak, maka ini
berarti Money Supply (Ms) atau jumlah uang beredar banyak.
Bila jumlah uang beredar naik, sedangkan produksi tetap tentu akan terjadi inflasi atau
kenaikan harga. Kenaikan harga didalam negeri tentu akan menaikkan harga barang-barang
ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun.
Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi di dalam negeri tentu
akan menyebabkan harga barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impor
(QWm) akan meningkat. Perkembangan yang demikian ini tentu akan menyebabkan ekspor
(X) menjadi lebih kecil daripada impor (M). Atau impor menjadi lebih besar daripada ekspor
sehingga akhirnya LM akanmenurun atau berkurang.Dengan berkurangnya LM yang
dimiliki, maka berarti raja menjadi miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran.
Perubahan dari negara / raja yang kaya/makmur menjadi negara/raja yang miskin menurut
paham merkantilisme ini dikritik oleh David Hume sebagai “Mekanisme Otomatis”dari
“price-specie Flow Mechanism” atau PSFM.
Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori Pra-Klasik atau merkantilisme dianggap
tidak relevan, selanjutnya muncullah teori klasik atu absolute advantage dari adam Smith.
Berdasarkan PSFM dari Hume, Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan
mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
1. ukuran kemakmuran suatu negara,bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang
dimilikinya.
2. kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan perdagangan
luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut.
3. untuk meningkatkan GDP dan perdaganagn luar negeri, maka pemerintah harus
mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade.
4. dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Hal
ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian
kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolut yang dimiliki masing-
masing negara.
5. spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada absolute
advantage , akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi
peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau internasional.
6. peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan kemakmuran suatu
negara.
5. Pengertian aliran fisiokrat.

Pemikir ekonomi Aliran Fisiokrat berpandangan bahwa sumber kekayaan Negara dan masyarakat
adalah kekayaan alam. Pemikir aliran ini percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan penuh dengan
keseimbangan dan keharmonisan yang bersifat kosmopolit. Atas dasar itu, maka berikanlah
kebebasan pada manusia untuk melaksanakan apa yang terbaik untuk dirinya masing-masing.
Pemerintah tidak perlu campur tangan dalam mengatur perekonomian. Pemikiran ini menjadi cikal
bakal doktrin “Laizzes faire-laizzes passer”. Tanpa intervensi pemerintah maka semua aktivitas
manusia akan berjalan secara seimbang, otomatis serta bersifat mengatur sendiri.
Abad delapan belas menonjolkan dua gagasan ekonomi, yaitu fisiokrat dan klasik. Fisiokrat
menguasai Prancis, klasik menguasai Skotlandia dan Inggris. Fisiokrat mendapat pengaruh penting
dari Adam Smith, peletak dasar sistem klasik. Bodin dan Boisguilbert adalah dua figur pemimpin
ajaran ekonomi Perancis sebelum adanya fisiokrat.

6. Teori Fisiokrat

1. Menurut Laffemas
Secara keseluruhan, merkantilisme Prancis lebih bekerja dengan pekerja dari pada pemikir,
dan hanya beberapa penulis yang meminta perhatian. Barthelemy de Laffemas (1545-1611), penjahit
Huguenot dan valet de chambre Raja Henry IV, yang olehnya dia meraih jabatan sebagai menteri
keuangan. Laffemas mendiskusikan masalah ekonomi dalam beberapa tulisan dimana dia
menggarisbawahi pentinganya manufaktur.
Penulis lainnya yaitu Antoine de Montchretien (c.1575-1621), seorang penyair dan hardware
manufacturer yang siap disebut sebagai penulis buku yang memuat tulisan ‘ekonomi politik’ pada
tahun 1615. Dia menitikberatkan kebutuhan peraturan dan pendidikan industri. Ia mengulangi
observasi Montaigne mengenai jika satu orang untung maka satu orang lainnya akan rugi, dan
diaplikasikan secara spesifik ke dalam perdagangan internasional.
2. Menurut Colbert
Peraturan negara dan kemajuan manufaktur dicapai pada masa Jean Baptiste Colbert (1619-
83), menteri keuangan dibawah Raja Louis XVI, yang diingat sebagai salah satu praktisi kebijakan
merkantilis. Dia memberi nama sistem ini dengan nama Colbertisme, dimana manufaktur yang
didorong oleh subsidi dan perlindungan tarif. Colbertisme juga membawa jaringan kerja dari
peraturan terperinci yang bertujuan pada kualitas dan kontrol harga dari produk manufaktur dan
pertanian serta mengurangi rintangan pada perdagangan dalam negeri Perancis. Colbert juga mencari
atau mengadakan reformasi fiskal, tetapi usahanya tersebut digagalkan oleh ketidakmaluan
pengadilan dan biaya peperangan raja.
Marshal Vauban (1633-1707), ahli militer hebat pada zamannya, juga mencoba memecahkan
masalah ekonomi, pendekatan yang digunakan adalah ‘political arithmetic.’ Secara lebih spesifik dia
mengajukan reformasi fiskal yang mengganti dengan sejumlah pajak oleh bangsawan, semacam pajak
pribadi yang akan didasarkan pada pendapatan dari segala sumber dan siapa yang mempunyai
proporsi lebih, maka batas tertinggi pajak adalah sepuluh persen.

3. Menurut Boisguilbert
Pierre le Pesant de Boisguilbert (1646-1714), anggota kehakiman Perancis dan seorang tuan
tanah, menerbitkan beberapa buku. Bukunya yang pertama Le detail de la France in 1695 dan yang
terakhir Factum de la France in 1706, dan dia juga membuat empat rangkaian gagasan yang
ditujukan untuk membantu menteri keuangan.
Boisguilbert mangklaim bahwa pertanian dan kehidupan pedesaan adalah beberapa cara
terbaik untuk manufaktur dan bahwa manufaktur sebaiknya tidak dipromosikan pada biaya populasi
pedesaan. Dia juga mengumumkan rumusan laissez faire ketika dia membela kebebasan export
gandum, dia mengidentifikasikan pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi.
4. Menurut Quesnay
Pemimpin aliran fisiokrat adalah Francois Quesnay (1694-1774), dokter pribadi Louis XV dan Madam de
Pompadour. Belajar ekonomi adalah fase terdahulu dari karir intelektualnya. Dan memutuskan untuk
tetap pada investigasi matematika hingga akhir hidupnya.
5. Menurut Turgot
Setelah Quesnay, fisiokrat terbaik yang diingat sekarang ini adalah Anne Robert Jacques
Turgot (1727-81), yang setelah berjasa pada posisi pemerintah Peranci tertinggi menjadi menteri
keuangan pada rezim ancien.
Sistem fisiokrat memerlukan rekonstruksi ekonomi yang lengkap sejak mereka menyobek keseluruhan
cataan tentang ajaran merkantilisme. Tujuan fisiokrat adalah untuk mengorganisasikan kembali
ekonomi Perancis melalui reformasi pajak dan mempromosikan sistem efisien, skala yang lebih besar
bertani.
Fisiokrat digambarkan seperti diatur oleh prinsip-prinsip individualisme. Turgot berpendapat
bahwa individualisme adlaah hakim terbaik dari keuntungan sendiri. Aliran ini mempostulatkan
sebuah kesesuaian yang sempurna dari keuntungan individu sama baiknya denga keuntungan raja.
Individualisme ini diimplementasikan dalam pemilikan pribadi.
6. Menurut The Tableau
Hubungan antara tiga kelas yang digambarkan Quesnay dalam tableau economique yang
terkenal, model terbaru dari aliran melingkar ’pendapatan nasional’ dan reproduksi tahunannya. Ada
beberapa jenis tableau, yang semuanya sesuai dengan dua pola dasar. Pertama menggambarkan
pengeluaran berturut-turut dan lainnya meringkas hasil yang dicapai.

7. Pengaruh Fisiokrat
Hubungan tertutup Fisiokrat dengan pengadilan Prancis dan dukungan mental dari monarki
absolut berhasil untuk membuat sesuatu impresi yang sangat besar ke luar negri, khususnya pada
‘kebenaran raja yang lalim’ pada saat itu. Saat itu dunia melihat peradaban Prancis dan semua tentang
Prancis sebagai model yang paling jelek dari kekaguman dan emulasi. Ada pertimbangan bunga
dalam doktrin physiokrat pada negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari pemikiran
mereka yang tidak semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah ‘underdevelopment’ dari
pusat dan Eropa bagian timur.
Pernyataan tambahan mereka mengenai laissez faire, Fisiokrat berani pada kepercayaan
mereka akan kebaikan monarki absolut sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik. Mereka juga ingat
dengan baik tentang penekanan pada pertanian yang akhirnya menyebabkan munculnya revolusi
industri. Oposisi mereka pada ekspor manufaktur melawan trend perekonomian Perancis yang telah
memproduksi ekspor dalam kelebihan pertanian sejak pertengahan abad 18.
Teknik eonomi fisiokrat berbeda dari kebijakan dan filosofi mereka, didesak pengaruh gagasan
ekonomi di masa depan. Pemikiran Adam Smith telah dipengaruhi oleh ini, khususnya kontribusi
Turgot, walaupun dia tidak mengembangkan usaha selanjutnya pada suatu bentuk teori subjektif nilai.
Marx yang memberikan banyak perhatian pada tableau menemukan dalam hal ini dan pada
penekanan fisiokrat pada surplus produksi oleh pada suatu kelas penting menginspirasikan pada
sistem miliknya dari pemikiran yang pusatnya adalah suatu surplus.

8. Tokoh fisiokrat

Tokoh-tokoh pemikir Aliran Fisiokrat yang dominan kontribusinya terhadap perkembangan


pemikir ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Franscois Quesnay (1694-1774)
Quesnay lahir tahun 1694 di desa Mere, sekitar 15 mil sebelah barat Versailles. Ayahnya
“adalah seorang petani dan penjaga tokoh, sehingga ia hanya sedikit mendapatkan pendidikan formal.
Pada usia 17 tahun Quesnay memutuskan untuk menjadi seorang ahli bedah, kemudian ia
melanjutkan pendidikannya di bidang kedokteran.
Quesnay terkenal sebagai pencipta model ekonomi “Tableau Economique” yang
dikembangkan lebih lanjut oleh Leontief sebagai Tabel Input-Output dan sebagai pemimpin aliran
Fisiokrat. Ia juga terkenal dengan usulannya “Laizzes faire”, analisis distribusi surplus ekonomi dan
visinya tentang ekonomi sebagai suatu rangakaian yang terintegrasi antara satu dengan yang lainnya.
Ia menganalisis proses ekonomi sebagai siklus aliran uang, barang dan orang dari satu sektor ke
sektor lainnya yang menyerupai aliran darah dalam tubuh manusia.
Quesnay berpendapat bahwa hanya tanah yang bersifat produktif, sehingga para petani dan
penambang dianggapnya sebagai kelompok masyarakat produktif. Kemudian ia menyarankan bahwa
setiap kebijakan ekonomi yang diambil harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup
para petani.
Para tuan tanah dianggapnya sebagai “penghisap belaka” karena mereka ini hanya
memperoleh hasil tanpa kerja. Kegiatan industri dan perdagangan juga dianggapnya tidak produktif,
sebab kegiatan industri hanya mengubah bentuk dan sifat barang, sementara perdagangan hanya
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.
Kekuatan atau nilai positif pemikiran Quesnay adalah sebagai berikut :
1) Intervensi pemerintah dalam perekonomian hanya akan merusak keseimbangan yang sudah tercipta
secara alami.
2) Karyanya berupa “Tableau Economique” merupakan cikal bakal lahirnya Tabel I-O dan
pengukuran aktivasi ekonomi secara agregat.
3) Sumber kekayaan Negara dan masyarakat adalah tanah dan lahan.
4) Melihat bahwa perekonomian adalah suatu rangkaian yang saling terkait satu dengan yang lainnya,
artinya sektor-sektor ekonomi yang membangun suatu struktur ekonomi adalah saling terkait antar
satu dengan yang lainnya.
Sedangkan kelemahan atau nilai negatif yang terdapat dalam pemikiran Quesnay adalah
sebagai berikut :
1) Ia mengabaikan campur tangan pemerintah, sehingga para pelaku ekonomi/usaha akan bersaing
secara yang tidak sehat yang pada akhirnya akan merugikan pengusaha lainnya terutama di negara-
negara yang sedang berkembang.
2) Alam bukanlah satu-satunya faktor produksi yang produktif, ini terbukti bahwa sebagian Negara
didunia tidak mengandalkan sumber daya alam dalam memacu pertumbuhan ekonominya.
3) Anggapannya bahwa sektor perdagangan dan industri adalah sektor yang tidak produktif adalah
keliru.
4) Kebijakan pemerintah lebih diarahkan peningkatan kesejahteraan petani, tanpa memperhatikan
pekerja di sektor lain.
Beberapa pemikiran Quesnay yang masih relevan dengan kondisi terkini adalah : (i)
Perekonomian merupakan rangkaian yang terintegrasi antara satu dengan yang lainnya. (ii) Doktrin
laizzes faire-laizzes passer dalam perekonomian yang makin mengglobal. (iii) Pemikiran bahwa
pertanian perlu mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah karena sekitar 85% penduduk
Indonesia hidup dan bermata pencaharian di sektor pertanian atau hidup sebagai petani.
2. Sir William Petty (1623-1687)

Petty adalah orang yang pertama kali memikirkan dan menulis secara sistematis tentang
ekonomi dan salah seorang yang menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam dunia nyata. Karyanya
memberikan pencerahan dalam sifat dan sewa tanah (rent) dan pajak. Ia berusaha menjadikan ilmu
ekonomi sebagai ilmu yang kuantitatif dan staistikal melalui istilah “aritmatika politik”. Untuk
membuktikan bahwa London itu makmur dan berkembang secara ekonomi, Petty menunjukkan
bagaimana London memiliki banyak penduduk dan perumahan (realstate) dibanding Paris.

Petty memberikan sumbangsih terhadap perkembangan teori ekonomi, Petty adalah ekonom
pertama kali yang mendefinisikan gagasan surflus dan ahli ekonomi pertama yang menjelaskan tanah
berdasarkan gagasan surflus. Dia juga memikirkan secara mendalam tentang keuangan publik.

Dalam karyanya yang berjudul “A Treatise of Taxes and Contribution”, ia menyatakan bahwa
: (i) Bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan
untuk menjaga agar para pekerja tetap bekerja. (ii) Uang diperlukan dalam jumlah secukupnya dan
apabila lebih atau kurang dari yang diperlukan maka dapat mendatangkan kemudharatan.

Kekuatan atau nilai positif pemikiran William petty, antara lain :


1) Ia telah menggunakan statistika dan matematika dalam analisisnya, sehingga analisisnya lebih tajam
dibanding dengan ekonomi lainnya.
2) Ia telah memberikan pencerahan terhadap sifat sewa tanah dan pajak.
3) Ia mendukung penerapan pajak secara progersif.
Sedangkan kelemahan atau nilai negatif pemikiran William Petty, antara lain :
1) Ia memandang pajak sebagai sesuatu yang buruk dan merusak perekonomian, Karena akan
mengurangi insentif bagi rakyat yang bekerja keras.
2) Menganggap bahwa pajak sebagai faktor penghambat dinamika atau perkembangan perekonomian
Inggris.
3) Analisis ekonominya terlalu berorientasi pada pendekatan kuantitatif, sehingga tidak
menggambarkan kenyataan yang ada.

3. John Locke (1632-1704)


John Locke yang akrab dengan panggilannya Locke lahir di Somerset Inggris tahun 1632 dari
keluarga kaya yang moderat. Ayahnya adalah pengacara dan pemilik tanah yang sangat luas. Ia
mendapat beasiswa ke Universitas Oxford dan masuk ke gereja Kristen di Oxford pada tahun 1659.
Kemudian ia menjadi dosen di Universitas Oxford, dia mengajar matakuliah sejarah Yunani dan
reteorika.
Locke sangat terpesona dengan penemuan Petty bahwa darah mengalir ke seluruh tubuh dan
ia mau melakukan studi kedokteran di waktu luang. Ia menjadi dokter pribadi Lord Ashley, seorang
kanselir di Excherquer dan segera menjadi asisten pribadinya. Dari hubungan itu ia lalu belajar
tentang isu-isu ekonomi yang penting pada saat itu, misalnya kegiatan perdagangan dengan koloni-
koloni Inggris dan suku bunga.
Locke memberikan lima kontribusi terhadap perkembangan ilmu ekonomi, tiga buah bersifat
filosofis dan dua bersifat ekonomi. Ia memberikan justifikasi filosofis untuk kepemilikan pribadi dan
Negara. Ia mengembangkan metodologi yang membantu ekonomi menjadi “ilmiah”. Sumbangan
Locke untuk perkembangan ilmu ekonomi lainnya adalah teori yang berkaitan dengan uang dan
bunga. Ia menentang peraturan pemerintah tentang tingkat suku bunga dan menentang pemerintah
mendevaluasi mata uang Inggris, karena akan berakibat buruk terhadap perekonomian.
Sumbangannya di bidang filsafat adalah justifikasinya bagi hak-hak individu atas milik
pribadi. Pada abad ke 17 di Inggris kegiatan komersil meningkat dengan besar dan menimbulkan
konflik dengan institusi feodal dan keagamaan. Waktu itu di akui bahwa Tuhan memberikan alam ini
kepada manusia seluruhnya. Menguasai atau memonopoli sumber-sumber alam berarti sumber-
sumber tersebut tidak tersedia bagi orang lain.
Pemikiran John Locke mengandung beberapa kekuatan atau nilai positif, antara lain :
1) Pemikirannya tentang teori uang dan bunga yang menjadi cikal bakal pengembangan teori ekonomi
moneter oleh ekonom-ekonom pada periode selanjutnya.
2) Pemikirannya tentang dampak buruk kebijaksanaan devaluasi terhadap perekonomian secara makro.
3) Pemikirannya tentang kepemilikan pribadi dan Negara.
Disamping kekuatan tersebut, pemikiran John Locke juga mengandung kelemahan atau sisi
negatif, antara lain :
1) Pemikirannya terlalu berorientasi pada penguasaan materi atau kebendaan.
2) Uang atau modal diakui sebagai atau merupakan hasil dari kerja sebelumnya, sehingga
kepemilikannya dapat dibenarkan.
3) Uang membuat manusia dapat mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi karena uang tidak rusak
sebelum digunakan.
Pemikiran Locke yang masih relevan dengan kondisi terkini adalah : (i) Pemikiran tentang
perlunya kebijakan moneter yang dikelola secara bijaksana dan mempertimbangkan kebijakan makro
ekonomi lainnya, misalnya kebijakan fiscal atau APBN, pemerintah tidak boleh serta merta
melakukan kebijakan devaluasi karena akan merugikan perekonomian. (ii) Pemikiran tentang
perlunya kejelasan antara kepemilikan pribadi dan kepemilikan Negara. Dan (iii) Sumber tertinggi
dari penguasa politik adalah individu.

2.2 Negara yang masih menganut aliran merkantilisme dan fisiokrat


1. Negara yang masih menganut aliran merkantilisme

Aliran merkantilisme telah dikatakan berakhir pada abad 18 karena berbagai pro dan kontra
selama periode aliran tersebut, dimana banyak terjadi peperangan dikalangan negara Eropa
karena maraknya intervensi suatu negara untuk mengatur perekonomiannya, sehingga
melahirkan kapitalisme. ditambah lagi, munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh
Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Nations pada tahun 1776, yang lalu diadopsi oleh Inggris sebagai negara industri terbesar di
dunia, dan lalu memperkenalkan revolusi industry sehingga mempengaruhi pergerakan
perdagangan dunia.

Tetapi seiring perkembangan zaman, dimana pada saat ini globalisasi sangat mempengaruhi
berbagai bidang kehidupan. Menyebabkan Negara-negara maju yang mempunyai sejarah
ekonomi yang kuat, mulai meningkatkan produk dalam negeri mereka untuk di perdagangkan
dipasar dunia dan mengurangi sebisa mungkin produk impor Negara lain, sehingga menyusahkan
Negara berkembang untuk setidaknya menyamakan kekuatan ekonomi mereka seperti Negara
maju.

Kebijakan yang diambil oleh Negara maju itu disebut kebijakan Neo Merkantilisme yaitu suatu
kebijakan dalam melindungi dan mendorong ekonomi industry nasional dengan penerapan
kebijakan tariff (Tariff Barrier) dan non tariff (Nontariff Barrier). Biasanya tariff barrier
dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Dalam hal ini,
kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti
larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan, dll.

Berikut beberapa Negara yang masih menggunakan aliran merkantilisme dalam kebijakan
ekonomi dan perdagangan:

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat adalah salah satu Negara yang memperlakukan kebijakan proteksi
terhadap barang barang impor, dengan menetapkan standar tertentu untuk barang barang
impor oleh negara tersebut. Bahkan amerika menetapkan ‘standar ganda’ terhadap barang
barang impor. Kasus yang termasuk baru adalah dilarangnya produk- produk samsung
dipasarkan di Amerika Serikat, sedangkan produk Apple yang tidak seluruhnya
diproduksi di Amerika Serikat, boleh dipasarkan di Amerika Serikat.

2. China
China sudah dikenal sebagai Negara yang sangat memanfaatkan produk dalam negerinya
untuk segala bidang kebutuhan manusia. Juga hasil produk mereka, saat ini banyak di
ekspor ke luar negeri termasuk Indonesia. Tidak heran mengapa barang China bisa
menguasai pasar dunia. Karena kualitas yang diberikan sangat baik dan menjadi andalan
di setiap Negara. Hal inilah yang membuat kekuatan perekonomian China sangat baik,
dan terlebih lagi China sekarang menjadi pesaing ketat Amerika Serikat dalam
perekonomian dunia.

3. Vietnam

Vietnam merupakan salah 1 negara yang menganut sistem ekonomi Sosialis. Sistem
ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan,
dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Ideal pertumbuhan ekonomi
yang terjadi di Vietnam Ekonomi pasar telah membawa suatu perubahan dalam
kualifikasi sumber daya manusia di Vietnam terutama dalam perdagangan dan profesi
yang lebih bermutu. Dalam sektor industry tahun 2000 Pemerintah Vietnam
melaksanakan berbagai langkah dengan mendukung produksi terutama industri yang
memiliki keunggulan bersaing, seperti minyak mentah, garmen, dan sepatu kulit.
Langkah-langkah pendukungnya termasuk subsidi atas bunga pinjaman, pengecualian
atau pengurangan bea masuk impor, pajak pertambahan nilai (VAT), dan asistensi
pemerintah dalam pemasaran secara periodik (bulanan atau triwulanan). Prioritas utama
pemerintah Vietnam adalah pertumbuhan ekonomi. Dengan menyadari realita kebutuhan
akan pertumbuhan, ternyata model pertumbuhan yang didorong ekspor negara industri
baru Asia yang berhasil mempunyai daya tarik dan kenaikan ekspor serta arus modal
asing dalam tahun-tahun belakangan ini, menumbuhkan optimisme bagi berbagai
kalangan pembuat kebijakan dan bisnis. Mereka menganggap bantuan luar negeri dan
investasi sebagai dorongan yang menentukan pada take off , dan karena itu industri yang
berorientasi pada ekspor diberi prioritas utama.

2. Negara yang masih menganut aliran fisiokrat


Aliran fisiokrat merupakan aliran yang menganggap aktifitas ekonomi bisa menjadi
makmur dan sejahtera seperti khalayaknya alam di bumi. Sehingga memberikan
kebebasan bagi para individu melakukan kebebasan berkarya dan menguasai sumber
daya.

Berikut Negara yang masih menganut aliran fisiokrat:


1. Perancis
Perancis dikenal sebagai Negara yang menghargai kebebasan individu dalam
berkarya. Dalam dunia peekonomian, industry perseorangan kecil dan menengah
sangat diakui oleh Negara. Hasil industry di Perancis seperti mesin, bahan kimia,
mobil, besi, pesawat, elektronik, tekstil, makanan, dan pariwisata. Hal itulah yang
membuat kemiskinan di Perancis hanya pada tingkat 7,7% (2013), dan angka
pengangguran mencapai 10% (2015). Karena setiap individu dibebaskan berkarya dan
memanfaatkan sumber daya.

2. Inggris
Serupa dengan Perancis, Inggris juga menganut system ekonomi liberal (pasar bebas).
Hasil karya industry perseorangan menjadi salah satu kekuatan ekonomi. Karena sebagai
pelopor revolusi industry, Inggris saat ini sukses dalam menjamin PDB Negara dimana
berada pada angka 22.907 poundsterling perkapita.
Inggris juga memiliki sistem perpajakan yang cukup kompetitif ketimbang negara lainnya
di benua Eropa. Di tahun 2009, tarif dasar pajak perseorangan di Inggris adalah 20%
dengan penghasilan kena pajak mencapai 37.400 poundsterling. Di atas penghasilan
tersebut, pemerintah Inggris mengenakan pajak sebesar 40%.
Hasil industry utama Inggris, ialah industri kimia, farmasi, kedirgantaraan, senjata, dan
perangkat lunak (software).
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pada abad ke- XVI hingga abad ke-XVII, perekonomian di dunia sangat bergantung pada
peningkatan ekspor dan pembatasan impor. Dimana pada saat itu, logam mulia sangat
dianggap penting sebagai mata uang, yang membuat para raja sangat berupaya memperoleh
semaksimalnya dari usaha yang dijalani, terlebih lewat pencarian daerah baru yang dapat
digarap sebagai penghasil logam mulia. Dari inilah aliran merkantilisme lahir dan
berkembang.
Tetapi setelah aliran itu banyak dipertentangkan karena menyebabkan konflik dan
kapitalisme, terlebih saat Adam Smith memberikan pokok pikiran tentang kebijakan baru
dalam buku The Wealth of Nations (Launderth, 1976). Kebijakan perekonomian pun
mengalami perubahan, setelah lahirnya aliran fisiokratisme, yang menekankan pada
kebebasan individu dalam menguasai sumber daya yang ada, seperti khalayaknya alam yang
selalu makmur dan sejahtera.
Setelah perkembangan zaman yang pesat, beberapa Negara tetap menggunakan kedua aliran
ini sebagai dasar kebijakan perekonomiannya, sehingga melahirkan persaingan pada pasar
bebas di berbagai bidang dan golongan.

3.2 SARAN
Setelah mempelajari dan memahami mengenai teori aliran merkantilisme dan fisiokratisme.
Menggugah harapan agar kedepannya sebuah system yang dapat menjadi pemersatu dan
kerukunan ekonomi di dunia akan lahir, dan Negara-negara tidak saling menjajah dalam
hal perekonomian, terutama kesenjangan yang selalu dirasakan Negara berkembang
terhadap Negara maju. Agar Negara berkembang pun dapat setidaknya menyamai
kekuatan perekonomian Negara maju, dan tidak dipersulit dalam proses ekspor dan
import saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://belajarbersamaep.wordpress.com/2015/11/02/aliran-merkantilis/
2. https://zenaoke.wordpress.com/2012/04/09/sejarah-pemikiran-ekonomi/
3. http://orathforever.blogspot.com/2012/10/aliran-fisiokrat-ekonom.html
4. https://erizalbagusprabowo.wordpress.com/sejarah-pemikiran-ekonomi/fisiokrat/
5. http://ariferari.blogspot.com/2015/10/merkantilisme.html
6. http://hazmiash.blogspot.com/2013/12/neo-merkantilisme-tidak-selarasnya.html
7. http://fhariedha-crossbone.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
8. http://insidewinme.blogspot.com/2016/12/kebijakan-ekonomi-china.html
9. http://mikatsukki.blogspot.com/2016/12/kebijakan-ekonomi-vietnam.html

Anda mungkin juga menyukai