Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dandi Saputra

NIM : 11920711477
Mata Kuliah : PTUN

Soal kuis : Bagaimana pendapat anda tentang pasal-pasal yang berhubungan dengan Peradilan Tata
Usaha Negara di Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja, yang perlu diperbaiki
atau dirubah bagi Pemerintah?

Jawab : Persoalannya, sejak terbitnya UU Cipta Kerja hingga saat ini, Presiden Republik Indonesia
belum menerbitkan Perpres yang mengatur tentang ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk
penetapan Keputusan dan/atau Tindakan yang seperti apa dianggap dikabulkan secara hukum
berdasarkan amanat Pasal 53 ayat (5) UU Administrasi Pemerintahan sebagaimana termuat dalam
Pasal 175 UU Cipta Kerja. Contoh kasus dalam Putusan Perkara Nomor 24/P/FP/2021/PTUN.PL yang
menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara tidak diberikan kewenangan lagi untuk memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan mengenai permohonan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintah
untuk menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan mengacu pada ketentuan
Pasal 175 UU Cipta Kerja yang telah mengubah Pasal 53 UU Administrasi Pemerintahan. “Saat ini
terjadi kekosongan hukum (aturan) dalam melaksanakan Perubahan Pasal 53 UU Administrasi
Pemerintahan melalui Pasal 175 UU Cipta Kerja,”. terdapat tenggat waktu, paling lama 3 bulan bagi
Pemerintah cq Presiden wajib untuk menetapkan peraturan pelaksana sebagaimana diatur dalam
Pasal 185 huruf a UU Cipta Kerja. Artinya 3 bulan sejak UU Cipta Kerja disahkan dan diundangkan
(tanggal 2 November 2020, red), maka paling lama (tanggal 2 Februari 2021, red) seluruh peraturan
pelaksana UU Cipta Kerja sudah harus diterbitkan. “Termasuk Perpres tentang Fiktif Positif sebagai
tindak lanjut perubahan Pasal 53 UU Administrasi Pemerintahan sebagaimana termuat dalam Pasal
175 UU Cipta Kerja hingga saat ini belum juga diterbitkan/diundangkan”. Hal ini tentunya merugikan
kepentingan penggugat yang berprofesi sebagai Advokat. Sebab, dampak kekosongan hukum ini
membuat penggugat saat mendapat kuasa melakukan upaya fiktif positif karena permohonan
administratif ke Kementerian Hukum dan HAM selama 5 hari menurut Perubahan Pasal 53 UU
Administrasi Pemerintahan yang termuat dalam Pasal 175 UU Cipta Kerja tidak dibalas atau direspons.
Bahkan hingga lewat 10 hari juga tidak dibalas.

Anda mungkin juga menyukai