ALA INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Pariwisata yang
diampu oleh
Dr. Dewi Turgarini, SS., MM.Par / Ilma Indriasari Pratiwi, SE., MP.Par
DISUSUN OLEH :
Sistem Waralaba (Franchise) kini sudah berkembang pesat tidak hanya di luar negeri tetapi juga
di dalam negeri, ini karena bisnis waralaba sudah menjadi bisnis yang sangat di gemari oleh para
pengusaha, dewasa ini bisnis Waralaba (Franchise) sudah meningkat sampai 45 % dari segala
bidang usaha yang telah di jalani oleh para pengusaha, contohnya di Inggris, Waralaba
(Franchise) sudah menjadi pilihan untuk berbisnis, karena dalam hal ini Waralaba (Franchise)
mempunyai syarat agar bisnis ini tetap berkembang, yaitu tidak pernah mengenal diskriminasi
untuk mendapatkan perkembangan yang lebih meningkat para pemilik waralaba akan menyeleksi
terlebih dahulu calon pengusaha yang ikut bergabung agar mendapatkan keuntungan yang lebih
besar dan memuaskan.
Usaha waralaba di Indonesia sesungguhnya telah berkembang sejak lebih dari 20 tahun yang lalu
dan tumbuh pesat 10 tahun terakhir sebelum masa krisis ekonomi tahun 1997. Pada tahun 1984
hanya terdapat 12 merek waralaba, maka pada tahun 1996 diperkirakan sudah terdapat lebih 200
merek waralaba. khususnya dalam bidang makanan. Sayangnya, usaha waralaba disini masih
didominasi oleh merek-merek asing. Sampai saat ini belum banyak pemilik waralaba nasional
padahal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.
Ayam Penyet Surabaya, KQ-5, R.M. Ampera merupakan contoh jenis franchise (waralaba)
nasional yang berkembang di Indonesia. Masing- masing perusahaan ini sudah membuka gerai di
berbagai tempat dan sudah ada babanyak cabang di seluruh Indonesia
Secara khusus penyelenggara makanan institusi komersil dituntut untuk mengahsilkan makanan
berkualitas yang baik dipersiapkan dan dimasak dengan layak, memberikan pelayanan yang
cepat, akurat dan menyenangkan, memberikan makanan dengan menu seimbang, bervariasi dan
sesuai dengan kebutuhan, harga layak serasi dengan pelayanan yang diberikan dan menerapkan
standar kebersihan dan sanitasi yang tinggi. Penyelenggaraan makanan di restoran merupakan
salah satu contoh institusi yang menerapkan manajemen sistem penyelenggaraan makanan yang
mengambil keuntungan dalam menetapkan harganya karena bersifat komersial. Pada sebuah
penyelenggaraan makanan diperlukan manajemen system penyelenggaraan yang baik dan benar
sesuai ketentuan yang berlaku, agar dapat membeikan kepuasan bagi konsumen. Dengan
diadakannya observasi langsung ke lapangan perusahaan, diharapkan mahasiswa dapat
menganalisis dan mengevaluasi manajemen system penyelenggaraan makanan pada institusi
tersebut.
2.1 Usaha
Usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V Tahun 2016 memiliki pengertian, “kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan
(perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu.” Sedangkan menurut Hughes
dan Kapoor, usaha adalah kegiatan individu yang dilakukan terorganizir untuk menghasilkan
barang dan jasa dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat (Sugiyono, 2003:20).
1) Usaha jasa
Suatu bentuk usaha yang menghasilkan jasa sebagai komponen penjualannya.
2) Usaha dagang
Suatu bentuk usaha yang memperjualbelikan barang yang sebelumnya telah dibeli oleh
pihak penjual.
3) Usaha manufaktur
Suatu bentuk usaha yang mengolah bahan baku mentah menjadi barang jadi kemudian
menjualnya.
2.2 Perusahaan Makanan
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan,
pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja dan berkedudukan di Indonesia dengan
tujuan memperoleh keuntungan/laba. Perusahaan pada dasarnya melakukan proses produksi
dalam penyediaan barang ataupun jasa untuk memenuhi nilai ekonomi masyarakat dan
mendapatkan keuntungan (Sumarni, Murti 1997). Perusahaan makanan termasuk ke dalam usaha
manufaktur dimana terdapat proses pengolahan bahan baku mentah menjadi makanan jadi untuk
kemudian dijual kepada konsumen dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Hasil
akhir dari produksi perusahaan makanan dapat berupa makanan dan minuman kemasan, makanan
ringan, makanan cepat saji, dan jenis makanan lainnya.
2.3 Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan
pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Oni Setiadi,
Inung 2018:2). Secara hakikat, manajemen diperlukan untuk mengatur segala kemungkinan yang
ada menjadi tahapan dalam pencapaian target perusahaan. Tanpa adanya manajemen suatu
perusahaan dapat kehilangan kendali dalam mencapai target perusahaan. Manajemen dapat
dikategorikan sebagai suatu proses apabila memiliki tujuan, perencanaan, pembentukan
organisasi, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya. Setiap pihak manajemen perlu
menerapkan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai target perusahaan. Berikut merupakan
fungsi-fungsi dari manajemen :
1. Perencanaan
Menurut Louis A. Allen, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan (Oni Setiadi, Inung 2018:18). Dalam prosesnya,
perencanaan perlu dilakukan penetapan tujuan; mengidentifikasi keadaan, keuntungan,
dan hambatan dalam pelaksanaan di masa depan; serta merancang semua jenis kegiatan
yang diperlukan untuk pencapaian tujuan.
2. Pengorganisasian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V Tahun 2016, organisasi memiliki
pengertian sebagai “kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian
(orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu;
kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan
bersama.” Maka dapat disimpulkan pengorganisasian adalah proses membentuk suatu
kesatuan bagian dalam rangka pencapaian tujuan.
3. Pengarahan
Dalam fungsi ini, manajer melakukan pengarahan kepada staff melalui komunikasi dan
motivasi yang baik. Tanpa adanya komunikasi yang terjalin dengan baik proses
pengarahan hanya berupa perintah otonom. Motivasi juga diperlukan untuk dapat
memengaruhi perilaku staff dalam bekerja sesuai target perusahaan. Jelas sekali, dalam
fungsi ini manajer dituntut untuk dapat melalukan directing, commanding, actuating, dan
motivating.
4. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menjamin kesesuaian
antara target dengan aksi. Dalam fungsi ini, manajer bertujuan meminimalisir segala
bentuk potensi kekurangan dan ancaman dalam pelaksanaan kerja. Proses pengawasan
perlu dilakukan setelah adanya penetapan standar kerja agar dapat efektif dan efisien.
Sejarah restoran Ayam Bakar KQ5 berawal dari seorang anak bernama Puspo Wardoyo yang
meneruskan usaha orangtua nya sebagai pemotong ayam dan penjual ayam potong. Puspo
Wardoyo mendirikan usaha ayam bakar keliling di sekitar kampungnya. Selama beliau
melakukan usaha beliau juga berinovasi untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti membuat
sambal dengan rasa unik dan menyatu dengan rasa ayam bakar yang beliau jual. Setelah membuat
inovasi tersebut, usahanya mulai maju dan dikenal oleh banyak dan akhirnya membuka cabang di
kota-kota besar dan sekitarnya di Indonesia. Ayam Bakar KQ-5 kini menjadi salah satu franchise
di Indonesia yang berada di bawah naungan Wong Solo Group bersama dengan restoran Sambal
Lalap, Iga bakar dan Ayam Wong Solo, serta Ayam Penyet Surabaya.
Sejarah berdirinya rumah makan Ayam Penyet Surabaya merupakan usaha waralaba
sebagai pelopor warung makan ayam penyet di Indonesia. Ayam Penyet Surabaya
didirikan oleh bapak Puspo Wardoyo. Selama ini, beliau dikenal sebagai pemilik Ayam
Bakar Wong Solo. Namun tidak banyak yang tahu, jika beliau juga sukses membuat
produk ayam penyet dengan merek Ayam Penyet Surabaya. Bahkan, Ayam Penyet
Surabaya lah sebagai pelopor ayam penyet di Indonesia, sebelum ayam penyet ramai
seperti belakangan ini.
Ayam Penyet Surabaya juga telah dikenal oleh negara tetangga yaitu Malaysia. Di negara
jiran tersebut, ayam penyet buatan Wong Solo Group merupakan menu yang paling
disukai oleh masyarakat sana. Banyaknya peminat ayam penyet buatan Wong Solo Group
di negara Malaydi sia, membuat bapak Puspo Wardoyo membuka beberapa gerai dan
menjadikan ayam penyet menjadi menu andalannya. Ini merupakan sebuah peluang usaha
untuk bisa kita geluti. Awalnya Ayam Penyet Surabaya hanyalah sebuah produk
pelengkap di gerai Ayam Bakar Wong Solo. Awal mula Puspo memasukan ayam penyet
ke dalam gerai Wong Solo karena pada 1992, anaknya senang makan tempe penyet di
Surabaya. Dari situlah beliau memiliki inisiatif untuk memasukkan menu tempe penyet
ke bagian dari menu Ayam Bakar Wong Solo. Banyaknya peminat tempe Universitas
Sumatera Utara penyet yang kian hari kian bertambah, menciptakan ide baru bagi beliau
untuk membuat ayam penyet. Dan ternyata ayam penyet tersebut dapat diterima oleh
lidah konsumen. Sejarah terbentuknya ayam penyet tidak berjalan singkat, bahkan harus
melewati waktu yang lama untuk disukai customer.
Pada tahun 1997, ayam penyet mulai disukai oleh warga Djogja, bahkan Ibu Megawati
berkeinginan untuk mencicipi cita rasa dari tempe dan ayam penyet tersebut. Kemudian
pada tahun 2006, bapak Puspo mendirikan gerai ayam penyet sendiri dengan nama Ayam
Penyet Surabaya di daerah Medan. Alasan beliau menggunakan nama Ayam Penyet
Surabaya di Medan karena ide dalam menemukan ayam penyet terebut berasal dari kota
Surabaya. Saat ini, Ayam Penyet Surabaya sudah memiliki sekitar 20 gerai tersebar di
Medan, Aceh, Palembang, Jakarta, Bandung, Purbalingga, Purwokerto, Malang,
Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin. Kedahsyatan Ayam Penyet Surabaya
memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk membuka usaha serupa, termasuk
mantan-mantan karyawan bapak Puspo Wardoyo.
Ada ratusan ayam penyet dengan berbagai merek, yang dibuka oleh mantan karyawan
saya baik yang skalanya kecil- kecil, sampai yang skala menengah, dan tersebar di
seluruh Indonesia. Seperti yang diketahui, ayam penyet sebenarnya merupakan kuliner
yang sangat sederhana, menu tersebut merupakan ayam goreng yang dipenyet
menggunakan ulegbatu giling, lalu menggunakan sambal yang sangat pedas. Letak
rahasianya ada pada resep sambelnya. Ayam Penyet Surabaya memiliki sambal yang
khas, yaitu sambel kampung yang pedasnya nonjok,” katanya. Selain ayam penyet,
Universitas Sumatera Utara banyak menu-menu lain yang terdapat dalam Ayam Penyet
Surabaya. Antara lain, lele penyet, tempe penyet, ikan penyet, nasi goreng, ayam bakar,
sayur, kangkung, capcay, dan sebagainya. Dan semua menu ditawarkan dengan harga
yang relatif murah, yang pastinya tidak memberatkan pengeluaran konsumen. Kini di
setiap gerai Ayam Penyet Surabaya selalu ramai oleh pengunjung.
Untuk hari biasa saja, Ayam Penyet Surabaya bisa dikunjungi sekitar 250 hingga 300
pengunjung, belum lagi kalau hari weekand, bisa didatangi sekitar 600 pengunjung.
Peluang bisnis Ayam Penyet Surabaya akan selalu menjadi peluang bisnis yang bagus
jika digeluti dengan serius. Pasalnya, produk ayam mau dibuat apa saja laku, karena
orang Indonesia sangat menyukai ayam, mau ayam goreng, ayam bakar atau apa saja.
“Namun ayam penyet punya kelas sendiri, sambalnya yang bikin orang bisa berkeringat,
dan membuat orang ketagihan. Ucap Wardoyo. Bagi calon franchisee yang berminat
menjadi mitra bisnis Ayam Penyet Surabaya, maka sediakan investasi sekitar Rp 500
juta. “Itu semua sudah total investasi termasuk sewa tempat, kitchen set dari bahan
stainlis, kendaraan motor untuk delivery, bahan baku, training, promosi dan lain-lain.
Dengan investasi tersebut, sang mitra diasumsikan bisa break even dalam jangka waktu
sekitar 1 tahun setengah. “Akan tetapi yang fenomal ada yang cukup satu tahun saja
sudah break even. Itu dengan syarat sang mitra bisa menempati lokasi usaha yang
strategis, di sebuah daerah yang banyak trafic masyarakatnya”. Universitas Sumatera Utara
Rumah Makan Ampera didirikan pertama kali oleh H.Tatang Sujani dengan istrinya
Hj.St.E.Rochaety (alm) di Terminal Kebon Kelapa Bandung pada tahun 1963. Pada awalnya RM
Ampera merupakan warung nasi sederhana yang menyajikan masakan khas Sunda dengan harga
murah meriah dan pelayanan prasmanan yang cepat. Nama Ampera sendiri merupakan singkatan
dari Amanat Penderitaan Rakyat, dimana RM Ampera berusaha mengurangi penderitaan rakyat
yang kelaparan karena harga makanan pada saat itu relatif mahal. Terutama bagi para supir bis
dan angkutan umum yang pendapatan dan waktu istirahatnya terbatas. Setelah beberapa waktu,
RM Ampera menjadi semakin terkenal. Pengunjungnya pun semakin beragam tidak hanya supir
bis dan angkutan umum saja. Maka dari itu, RM Ampera mendirikan cabang-cabang dimana
setiap anak dari H. Tatang Sujani memegang satu cabang manajemen RM Ampera. Kini terdapat
7 cabang manajemen dengan total lebih dari 80 cabang-cabang RM Ampera yang berada di
seluruh Indonesia.
Dalam penulisan jurnal ini, penulis mendapatkan data melalui Observasi, dan Wawancara
langsung. Berikut penjabarannya :
3.1 Observasi
Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan
yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang terkait dengan
suatu keadaan atau peristiwa yang telah terjadi. Jenis- Jenis observasi menurut Sukardi yaitu :
a) Observasi terbuka yakni kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya ditengah tengah
kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti
terjadi hubungan atau interaksi secara wajar.
b) Observasi tertutup yakni kehadiran peneliti dalam menjalankan misinya yaitu mengambil
data dari responden tidak diketahui responden yang bersangkutan. Model observasi
tertutup ini pada umumnya untuk mengantisipasi agar reaksi responden dapat
berlangsung secara wajar dan tidak dibuat-buat sehingga peneliti dapat memperoleh data
yang diinginkan.
c) Observasi tidak langsung yakni peneliti dapat melakukan pengambilan data dari
responden walaupun mereka tidak hadir secara langsung ditengah-tengah responden.
Observasi tidak langsung ini semakin banyak dilakukan sesuai dengan kemajuan
teknologi komunikasi yang canggih,seperti penggunaan telepon, televisi jarak jauh dan
jasa satelit komunikasi yang dapat digunakan dalam dunia penelitian.
3.2 Wawancara
Pada teknik ini peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek
yang diteliti. Keunggulan dari teknik wawancara yaitu : Penelitian memperoleh rerata jawaban
yang relatif tinggi dari responden. Peneliti dapat membantu menjelaskan lebih, jika ternyata
responden mengalami kesulitan menjawab yang diakibatkan ketidakjelasan pertanyaan. Berikut
uraian pertanyaan yang penulis ajukan :
Setiap perusahaan pasti memiliki sistem manajerial untuk mengelola perusahaannya agar berjalan
dengan baik. Dengan pengelolaan yang baik di dalam perusahaan makan akan mencapai
efektifitas dan efisiensi guna menyeimbangkan tujuan laninnya. Seorang manajer dapat dikatakan
berhasil apabila memenuhi beberapa target berikut ini:
2. Dapat meminimumkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai ouput yang
telah ditentukan.
4. Dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai
tujuan.
Keberlanjutan pengembangan dari sebuah perusahaan tidak dilihat dari besar ataupun kecilnya
modal perusahaan tersebut, melainkan dilihat dari penerapan sistem manjerial yang baik dan tepat
untuk pemanfaatan modalnya.. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ini, penulis simpulkan
bahwa Ayam Bakar KQ-5 memiliki sistem manajerial yang cukup baik. Seperti melakukan
pengelolaan perusahaan, karyawan, ataupun jadwal operasinal perusahaan. Berikut
penjelasannya.
Melalui pengelolaan dan pengaturan di dalam perusahaan Ayam Bakar KQ-5, perusahaan ini
menerapkan jam masuk kerja yang ketat terhadap karyawannya untuk mengefesiensikan waktu
operasional restoran. Selain melakukan jam masuk kerja yang ketat bagi karyawannya,
perusahaan ini mengatur seluruh sivitas perusahaan untuk melakukan atau arahan yang bersifat
kerohanian. Contohnya rutin setiap bulan melakukan pengajian bersama bagi seluruh karyawan
dan staf di setiap cabangnya atau amalan-amalan lainnya.
Sehingga perusahaan tidak hanya mendapat keuntungan dari lahiriyah saja, tetapi perusahaan
mendapatkan keuntungan bathiniyah juga. Di masa pandemi Covid-19 ini, Perusahaan melakukan
video converence bersama seluruh staf di seluruh cabang Ayam Bakar KQ-5 di Indonesia untuk
melakukan pengajian bersama. Dengan melalui grup di media sosial, seluruh staf perusahaan
mendapatkan informasi pengajian ataupun kegiatan kerohanian yang rutin disebarkan oleh tim
kerohanian perusahaan. Menurut Hendriana selaku narasumber dari pihak Ayam Bakar KQ-5
cabang Cimahi, perusahaan tidak hanya mencari kebutuhan duniawi saja tetapi perusahaan
mencari kebutuhan rohani sebagai bekal untuk di akhirat nanti.
Melalui upaya perusahaan bagi pengelolaan karyawan yang telah dijabarkan diatas, perusahaan
juga melakukan perencanaan dan pengelolaan manajerial. Dengan cara melakukan pelayanan-
pelayanan khusus sebagai bentuk peningkatan kinerja pemasaran perusahaan, seperti membuka
layanan pemesanan untuk acara, layanan pesan antar dan layanan lainnya. Selanjutnya,
perusahaan selalu mencari investor baru untuk membuka cabang di kota-kota selanjutnya agar
mencakup pelanggan yang lebih luas lagi. Selain itu, perusahaan juga selalu berupaya untuk
membuka restorannya di pinggir jalan utama atau membuka di foodcourt agar menjangkau
pelanggan lebih banyak lagi karena mudahnya akses pelanggan untuk membeli.
Setelah melakukan pengelolaan dan perencanaan tersebut, perusahaan ini melakukan pengelolaan
untuk karyawan dengan cara membuat bagian-bagian kerja karyawan. Contohnya akan di
paparkan sebagai berikut :
a) Pelayan adalah bagian yang mencatat dan melayani seluruh pesanan pengunjung
b) Kasir adalah bagian yang untuk proses transaksi dari pengunjung restoran
c) Bagian produksi. Bagian produksi adalah bagian yang bekerja di dapur yang diketuai oleh
ketua produksi untuk memproduksi makanan yang akan di jual kepada konsumen
d) Preneur atau atasan Ketua Poduksi yang membuat menu makanan dan minumanyang
akan dijual kepada konsumen, dan mengatur bagian produksi
e) Pimpinan karyawan yang mengatur masalah operasional seperti jam buka restoran, jam
masuk kerja, jadwal karyawan, layanan pesan antar serta masalah-masalah operasional
lainnya.
f) Staf Area adalah bagian yang mengatur kebersihan area restoran untuk selalu menjaga
keamanan dan kenyamanan restoran.
g) Pimpinan cabang adalah bagian yang mengawasi seluruh kinerja karyawan termasuk
bagian-bagian pekerjaannya.
Melalui pengelolaan dan pembagian kerja staf seperti yang dijabarkan diatas, perusahaan Ayam
Bakar KQ-5 ini dapat menjalankan operasional restoran menjadi lancar dan sesuai aturan karena
dapat menjalankan rencana perusahaan secara terstruktur dan teratur dengan pembagian kerja
karyawan yang dilakukan di perusahaan Ayam Bakar KQ-5 Cabang Cimahi ini. Sehingga
kayawan tidak harus memegang beberapa pekerjaan karena sudah dibuat bagian-bagian
pekerjaannya sesuai dengan kriteria karyawan.
Jika kinerja karyawan baik kerena dapat mengerjakan tugasnya dengan maksimal dan dapat
menaikkan omset perusahaan karena kinerjanya, maka perusahaan akan memberikan reward
berupa tambahan upah dan dijadikan contoh untuk memotvasi karyawan-karyawan yang lainnya.
Selain itu penghargaan lainnya jika karyawan Ayam Bakar KQ-5 dapat menjalankan amalan
ibadah akan mendapatkan penghargaan dari perusahaan.. Hal itu merupakan bentuk Motivasi
perusahaan untuk karyawan yang bekerja agar perusahaan dan karyawan dapat mencapai
targetnya.
Ketika perusahaan berupaya mencapai targetnya, maka perusahaan akan melakukan karyawan
dengan hal-hal yang telah di paparkan sebelumnya, seperti bekerja keras bagi setiap karyawan,
melakukan kegiatan amaliah guna menunjang upaya untuk menggapai target perusahaan, dan
juga melakukan promosi yang gencar. Tetapi, ketika perusahaan sedang tidak mencapai target,
perusahaan Ayam Bakar KQ-5 ini akan memperbaiki atau mengevaluasi kinerja-kinerja
karyawan, mengevaluasi berbagai saran ataupun kritikan pengunjung Ayam Bakar KQ-5, serta
mempromosikan perusahaan dengan promo menarik. Sehingga membuat pengunjung akan
meningkat kembali.
Melalui hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan ketika tidak mencapai target yang
diharapkan, akan mengevaluasi seluruh kinerja karyawan dan memperbaikinya melalui kritikan &
saran pengunjung, serta meningkatkan promosi yang lebih gencar lagi guna menarik pengunjung
yang datang secara bertahap.
Selain membahas upaya untuk meningkatkan pencapaian mneuju target perusahaan, perusahaan
Ayam Bakar KQ-5 ini melakukan pengambilan bahan makanan yang berkualitas melalui supplier
yang baik. Serta mengambil bahan makanan yang masih mentah dan di olah di dalam dapur di
tiap cabangnya. Dengan begitu makan produk yang dihasilkan akan sampai di pengunjung dalam
keadaan segar baru dimasak. Hal ini juga merupakan keunggulan perusahaan Ayam KQ-5 ini.
Menurut Hendriana selaku narasumber Ayam Bakar KQ-5 Cabang Cimahi ini, pada tahun 2021
perusahaan Ayam Bakar KQ-5 akan membuat peternakan ayam sendiri untuk men-supply bahan
baku ke setiap cabangnya. Sehingga perusahaan ini tidak perlu membeli bahan baku dari supplier
lagi. Frekuensi bahan baku yang dipesan oleh perusahaan ini juga tidak telalu banyak, sesuai
dengan kebutuhan harian. Pembelian bahan baku dalam jumlah besar dilakukan ketika Ayam
Bakar KQ-5 memiliki pesanan dalan jumlah besar. Sehingga dapat mengurangi resiko
pembusukan bahan baku dan bersifat mubazir.
Dalam pemasaran restoran, pihak Ayam Bakar KQ-5 ini melakukan pemasaran melalui promosi
seperti, meneybarkan brosur atau kartu nama didalam pesanan take away, memberikan makan
siang gratis kepada karyawan bank atau perusahaan lainnya dengan tujuan untuk mempromosikan
Ayam Bakar KQ-5 di dalam bank atau perusahaan lainnya. Selain itu, pihak perusahaan
memanfaatkan pengunjung untuk membuat ulasan perusahaannya di internet. Sehingga,
perusahaan ini dapat mengejar targetnya dengan baik.
Promosi yang dipaparkan sebelumnya sempat terhenti. Dikarenakan selama pandemi Covid-19
ini, pihak ayam Bakar KQ- mengalami penurunan omset secara drastis. Hal tersebut menjadi
hambatan bagi pihak Ayam Bakar KQ-5 ini. Hambatan yang tejadi contohnya adalah harus
merumahkan beberapa karyawan selama pandemi ini berlangsung, berkurangnya pembeli,
terhambatnya pengiriman bahan baku, menurunnya omset untuk membayar gaji karyawan. Hal-
hal tersebut menjadi dampak bagi perusahaan.
Dalam masa trasisi seperti saat ini, pihak Ayam Bakar KQ-5 melakukan beberapa cara alternatif
guna beradaptasi dengan kondisi Pandemi Covid-19 ini. Contohnya perusahaan ini melakukan
layanan pesan antar dengan bekerjasama melalui pihak pihak pesan antar lainnya seperti Go-
Food, Grabfood. Selain itu perusahaan membuka kembali restoran dengan menerapkan protokol
kesehatan dengan cara, menyediakan wastafel di area restoran, meja makan yang berjarak,
penyemprotan disinfektan secara rutin, serta protokol lainnya yang dianjurkan oleh Pemerintah
Kota Cimahi.
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi
atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal
dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Tujuan strategi adalah keuntungan
kompetitif yang dapat dipertahankan, yang dapat muncul dari bagian maupun dari kegiatan
organisasi. Peran dari rencana strategis yaitu :
a) Menentukan batasan usaha/bisnis.
Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua
lapisan manajemen.
b) Memberikan arah perusahaan.
Menentukan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang
yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan priorotas
tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
c) Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan.
Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya lewat proses
interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal balik.
d) Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
e) Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
f) Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan
Dalam pelaksanaan tujuan dan target diperlukan organisasi. Dalam setiap organisasi terdapat
peran-peran berdasarkan keahlian setiap pegawai. Berikut peran pegawai di resto ini ada 4 yaitu :
1) Juru masak, yang berperan menangani semua masakan agar menjadi makanan siap santap
peran ini bekerja di dapur.
2) Pelayanan, ini berperan melayani customer yang datang untung mencatatn menu yang di
pesan dan mengantarkan ke meja pesanan.
3) Kasir, berperan sebagai pengelola keuangan yang diam di depan mesin kasir untuk
menerima uang masuk dan uang keluar dari konsumen.
4) Penanggung jawab, bertanggung jawab atas semua yang terjadi di perusahaan ini,
memantau para pegawainya dan membantu jika ada yang kesusahan.
Seperti perusahaan franchise Ayam Penyet Surabaya ini pihak penanggung jawab memiliki
peraturannya sendiri tetapi beliau tidak dapat menjelaskan secara rinci hanya menyebutkan
peraturan seperti pada umumnya yaitu :
Reward merupakan penghargaan yang di berikan kepada seseorang yang memiliki nilai lebih.
Dalam sebuah usaha franchise reward biasanya diberikan kepada pegawai dan para staf nya yang
telah menaikan target perusahaan atau menjadi keuntungan perusahaan. Reward dapat diberikan
kepada para karyawan dalam rangka meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja. Di
perusahaan Ayam Penyet Surabaya cabang Cimahi sendiri mereka memberikan reward kepada
staf atau pegawainya yang telah menaikan target perusahaan biasanya reward itu berupa liburan
ke tempat wisata tetapi untuk saat ini karena sedang menghadapi pandemi reward itu diganti
dengan sejumlah rupiah.
Target dalam perusahaan merupakan yang terpenting karena jika tidak adanya target kedepannya
akan bingung dan mungkin menjalaninya pun akan seadanya saja tanpa usaha yang lebih. Dengan
adanya target juga dapat membawa perusahaan menjadi lebih baik lagi dan terus berkembang.
Dalam perusahaan ini sendiri untuk mencapai target perusahaan penanggung jawab lebih
menekankan kepada promosi dan pelayanan yang lebih baik terus menerus. Jika tidak mencapai
targetnya perusahaan melakukan evalusi baik itu pada makanannya ataupun sikap para
pegawainya.
Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan suatu produk
atau layanan yang mereka punya. Pemasaran termasuk ke dalam controlling perusahaan.
Pemasaran ini mencakup pengiklanan, penjualan, dan pengiriman produk ke konsumen atau
perusahaan lain. Dalam melakukan promosi, mereka akan menargetkan orang-orang yang sesuai
dengan produk yang dipasarkan.
Dengan adanya pemasaran juga sangat membantu para konsumen. Jadi mereka akan lebih mudah
menemukan produk yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Ketika pemasaran sesuai
dengan targetnya, perusahaan akan mendapatkan banyak pembeli dan kefuntungan bisa
didapatkan.
Untuk perusahaan Ayam Penyet Suarabaya cabang Cimahi ini memiliki strategi pemasaran
seperti restoran pada umumnya yang melalkukan dengan menyebar brosur kepada pelanggan
dengan maksud untuk dibagikan kepada kerabat-kerabatnya. Selain itu juga ayam penyet
surabaya ini melakukan pemasaran dari mulut ke mulut sehingga mereka selalu melakukan yang
terbaik untuk perusahaan dan juga konsumen agar selalu nyaman.
Ayam penyet Surabaya ini sudah memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai kota
di Indonesia diantaranya :
8 Cimahi 0813-2154-4991
9 Yogyakarta 0274-6991234, 880736, 584453
10 Magelang 0293- 551234
11 Purwokerto 0281-625631, 62563108
12 Purbalingga 0281-7901234
13 Cirebon 0231- 8336547, 8302726
14 Klaten 0272-3148498
15 Solo 0271-7035219
16 Boyolali 0271-79845
17 Sidoarjo -
18 Gresik 031-3956782
19 Malang 0341-7474742
20 Kediri 0354- 7818181
21 Banjarmasin 0511-4424575, 7590997
22 Rantau – Kalsel 0517-75520048
23 Palangkaraya 0536-3234105
24 Balikpapan 0542-427558
25 Samarinda 0541-7916124
26 Makassar 0411-449396
27 Tangerang-Banten (021)-22250242/08116107617
28 Bogor (0251) 8311170, 08116053563
29 Rawamangun (Jakarta 02160233995
Timur)
Untuk cabang-cabang yang telah didirikan oleh pemilik Ayam Penyet Surabaya tentunya masing-
masing cabang memiliki penanggung jawab yang akan mengelola perusahaan di cabang tersebut.
Jadi tidak perlu khawatir untuk kita yang berada dimana pun ketika ingin Ayam Penyet Surabaya
pasti tersedia. Kita juga dapat menghubungi kontak-kontak yang tertera di setiap cabang jika kita
sedang ada keperluan.
Dalam proses planning, pusat RM Ampera bertugas melakukan perancangan dalam hal peraturan
dasar dan pengelolaan dari RM Ampera. Pihak pusat tersebut meliputi owner yaitu H. Tatang
Sujani dan General Manager. Dalam hal perancangan strategi perusahaan diatur oleh Manager
Area di setiap daerahnya. Sebagai contoh, manajemen cabang 7 yang dikelola oleh H. Sigit
Yunanto ini memiliki tiga Manager Area yaitu untuk daerah Bandung Kota, Bandung Barat, dan
luar kota Bandung. Sehingga strategi perusahaan di RM Ampera daerah Bandung Kota, Bandung
Barat, dan luar kota akan berbeda dengan satu lainnya.
Dalam hal organizing, RM Ampera memiliki beberapa jabatan dalam struktur organisasinya.
Berikut merupakan struktur organisasi di RM Ampera :
a) Owner, yaitu pemilik merek perusahaan yang bertugas membuat kebijakan dan peraturan
baru di RM Ampera.
b) General Manager, yaitu pihak yang bertugas merancang peraturan dasar dan pengelolaan
dasar di RM Ampera.
c) Manager Area, yaitu pihak yang merancang strategi perusahaan dari setiap daerah cabang
manajemen RM Ampera.
d) Supervisor teknis, yaitu pihak yang bertugas menjaga kualitas pelayanan untuk
konsumen.
e) Supervisor produksi, yaitu pihak yang bertugas menyiapkan dan mengolah makanan dari
bahan baku mentah sampai jadi.
f) Captain bertugas, yaitu pihak yang bertugas mengkoordinasi tugas-tugas dari para staff
kerja RM Ampera.
g) Kasir, yaitu pihak yang bertugas melayani di bagian keuangan penjualan.
h) Dadasar, yaitu pihak yang bertugas menjaga dan melayani di bagian food table.
i) Cook helper, yaitu pihak yang bertugas membantu supervisor produksi dalam proses
penyiapan makanan.
j) Food service, yaitu pihak yang bertugas menghangatkan makanan, mengirimkan
makanan dan minuman ke meja pelanggan, serta membersihkan meja.
k) Dishwasher, yaitu pihak yang bertugas menjaga kebersihan peralatan memasak dan
peralatan makan.
l) Juicer, yaitu pihak yang bertugas menyiapkan minuman.
Dalam proses leading diperlukan komunikasi yang baik antara manajer dengan staff supaya
penyampaian arahan kerja dapat tersampaikan dengan jelas dan juga pemberian motivasi kerja. Di
RM Ampera, komunikasi dilakukan melalui kegiatan briefing yang dilakukan setiap pagi hari
sebelum mulai bekerja oleh supervisor kepada para staff. Pada kegiatan briefing tersebut tidak
lupa supervisor terus mengingatkan untuk menerapkan 5S (salam, senyum, sapa, sopan, dan
santun) ketika melayani pengunjung. Selain itu, pada setiap minggu diadakan kegiatan meeting
dimana Manager Area akan mengunjungi setiap cabang RM Ampera di daerahnya. Dalam
kegiatan meeting tersebut, Manager Area akan memberikan evaluasi kinerja dan arahan kerja
dalam jangka waktu seminggu kepada para staff. Meeting diawali dengan pembacaan Ayat Suci
Al-Quran dan kemudian dilanjutkan ceramah serta penyampaian evaluasi kerja. Sehingga tidak
hanya mengejar target duniawi, RM Ampera juga memastikan kepenuhan rohaniah para staff
terpenuhi sesuai visi dan misi yang dimiliki oleh RM Ampera. Reward juga akan diberikan
kepada para karyawan yang memiliki kinerja baik. Pemberian reward bertujuan untuk memberi
motivasi kepada para karyawan untuk dapat memberikan kinerja yang totalitas. Reward yang
diberikan berupa kenaikan jabatan dan tunai.
Dalam proses controlling, supervisor yang merupakan jabatan tertinggi di setiap cabang RM
Ampera akan memastikan kualitas pelayanan dan produksi. Hal-hal yang dilakukan supervisor
diantaranya yaitu meningkatkan kualitas produksi dan variasi produksi, melakukan ekspansi atau
pemasaran, menerapkan 5S dalam pelayanan, melakukan evaluasi kekurangan, melakukan riset
terhadap usaha pesaing, dan menyesuaikan ulang target.
Sistem manajemen dalam setiap perusahaan tentu saja berbeda. Begitu pula dengan sistem
manajemen yang dimiliki oleh tiga perusahaan yang penulis analisa. Penulis melakukan
perbandingan antara ketiga perusahaan berdasarkan aspek proses manajemen, yaitu planning,
organizing, leading, dan controlling. Berikut hasil analisa yang penulis dapatkan :
a) Planning
Berdasarkan sistem perencanaan yang dilakukan oleh ketiga perusahaan penulis
menemukan perbedaan. Restoran Ayam Bakar KQ5 dalam merumuskan perencanaan
lebih terfokus kepada fleksibilitas peraturan. Restoran Ayam Penyet Surabaya dalam
merumuskan perencanaan lebih terfokus kepada strategi kerja yang kompetitif.
Sedangkan untuk Rumah Makan Ampera dalam merumuskan perencanaan lebih terfokus
kepada peraturan dari sistem pelayanan restoran.
b) Organizing
Berdasarkan sistem pembentukan organisasi yang dilakukan ketiga perusahaan penulis
menemukan persamaan dan perbedaan. Ketiga perusahaan membentuk organisasi sesuai
dengan spesialisasi setiap karyawan. Restoran Ayam Bakar KQ5 dan Rumah Makan
Ampera mempunyai struktur organisasi yang cukup kompleks. Sedangkan Restoran
Ayam Penyet Surabaya mempunyai struktur organisasi yang sederhana di setiap
cabangnya.
c) Leading
Berdasarkan sistem pemberian arahan kerja yang dilakukan ketiga perusahaan, penulis
menemukan persamaan dan perbedaan. Ketiga perusahaan memberikan reward kepada
karyawan sebagai bentuk motivasi kerja. Reward yang diberikan berupa uang tunai.
Restoran Ayam Bakar KQ5 selain memberikan reward juga memberikan motivasi
melalui kajian Islam dan evaluasi kerja. Rumah Makan Ampera memberikan arahan kerja
melalui kegiatan meeting dan briefing. Sedangkan untuk Restoran Ayam Penyet Surabaya
menolak untuk memberitahu bagaimana proses pengarahan yang mereka lakukan.
d) Controlling
Berdasarkan sistem pengawasan yang dilakukan ketiga perusahaan, penulis menemukan
persamaan. Ketiga perusahaan memusatkan pengawasan dalam hal kualitas pelayanan
yang diberikan karyawan kepada konsumen. Selain itu, ketiga perusahaan juga
memusatkan pengawasan dalam hal pemasaran produk baik itu melalui social media,
brosur, ataupun promosi mulut ke mulut.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari melakukan analisa dan perbandingan dari tiga usaha makanan kategori franchise
ala Indonesia yaitu Ayam Bakar KQ-5 Cabang Cimahi, Ayam Penyet Surabaya Cabang Cimahi,
dan RM Ampera Cabang Cibabat Cimahi, adalah setiap manager atau pemimpin tiga outlet
tersebut mengelola restorannya dengan sistem manajerial yang terstruktur. Melalui pembagian
pengorganisasian di setiap outlet, ketiga pihak tersebut dapat mengelola serta mengatur seluruh
karyawan dan outlet dengan baik. Sehingga melakukan rencana perusahaan dengan matang serta
pembagian pekerjan dan pengarahan yang baik secara terstruktur pada setiap tempat yang penulis
teliti.
VI. LAMPIRAN