KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh :
NPM : 12162201200039
FAKULTAS EKONOMI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk
selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga
perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang
baik. Untuk itulah PT Nutrifood Indonesia yang memproduksi produk-produk
kebutuhan konsumen perlu untuk mengidentifikasi setiap kekuatan dan
kelemahannya, dan selalu memantau setiap peluang yang mendatangkan
keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi tuntutan
ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu
strategi perusahaan.
Pengenalan awal
Mungkin, ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”, untuk itu saya
akan mencoba untuk membahas tentang PT. Nutrifood ini.
SEJARAH
Nutrifood merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam
bidang industri makanan dan minuman, khususnya makanan dan minuman yang
memberikan manfaat untuk kesegaran, kesehatan, dan penampilan. Dengan
jaringan distribusi yang luas, produk Nutrifood tidak hanya dipasarkan di dalam
negeri, namun telah berhasil diterima dengan baik di pasaran ekspor, khususnya di
negara-negara berkembang.
PT Nutrifood Indonesia (NFI) Didirikan pada tanggal 2 Februari 1979 di
Semarang atas prakarsa Bapak Hari Budiarto Darmawan, M.Sc, kemudian pada
tanggal 2 November 1980 disahkan oleh menteri kehakiman RI Y.A. No. 5/586/2.
Pada awalnya kantor pusat PT Nutrifood Indonesia berlokasi di Jalan Tanah Abang
III No.31 Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di Semarang, hasil produksinya
berupa sirup, minuman serbuk instant dan produk susu.
Pada bulan Februari 1995, kantor pusat PT Nutrifood Indonesia berpindah ke
Jl. Rawabali II/No.3, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, sedangkan
kedua pabrik yakni Pemanis Indonesia (TSI) dan Sari buah Indonesia (NSI)
dipindahkan ke Jl. Raya Ciawi No.280 A, Ciawi, Bogor sejak bulan April 1980.
Perpindahan lokasi tersebut bertujuan untuk mengembangkan perusahaan dan
mempermudah pelayanan terhadap konsumen.
Perkembangan Perusahaan
2) Perkembangan ke dua (2.0) terjadi pada tahun 1960-an, pada revolusi ini
memiliki konsep “Konsumen merupakan target utama. Suruh mereka beli”.
3) Perkembangan ke tiga (3.0) terjadi pada tahun 2010, pada revolusi ini
memiliki konsep ajakan “Inilah produk milik kami. Bergabunglah dengan
kami”.
4) Perkembangan ke empat (4.0) terjadi pada tahun 2017, pada revolusi terakhir
ini memiliki konsep “Kalian adalah bagian dari kami”. Tahun ini merupakan
tahun terakhir dari revolusi marketing.
EVENT TAHUNAN
Gagasan Perusahaan
TUJUAN Perusahaan :
KELEMAHAN (Weaknes) – W
1. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
2. Jumlah karyawan yang tambun.
3. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan PT
Nutrifood tidak bias begitu saja memutuskan sesuatu.
4. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
KESEMPATAN (Opportunity) – O
1. Stabilitas ekonomi yang relative baik dengan pertumbuhan yang
mengembirakan bagi ekonomi indonesia sebesar 6,3%
2. Tingginya kepuasan konsuman terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
3. Luasnya potential market sekitar 250 juta jiwa.
4. Tingginya tingkat kesadaran masyarakat untuk pola hidup sehat.
ANCAMAN (Threats) – T
1. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
2. Lelemahnya daya beli konsumen.
3. Adanya penghapusan subsidi bagi industry.
4. Maraknya pruduk susu import dari luar negri. A d a n y a t r e n d p e r u b a h a n
gaya hidup masyarakat dari produk tradisional menjadi
produk-produk luar negeri.
Bila dibawa kedalam bentuk grafik, maka kalkulasi yang didapatkan adalah sebagai
berikut :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari apa yang sudah dijelaskan diatas mengenai penjelasan dan juga Analisis
SWOT PT. Nutrifood dengantujuan untuk menentukan langkah kedepannya demi
harapan yang lebih baik. Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Nutrifood harus
melakukan langkah sebagai berikut :
1. Perusahaan
Nutrifood memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisiini adalah
mendukungke bijakan pemerintah mengenai pertumbuhan agresif (Growth
Oriented Strategy).
2. Dan kemudian secara berturut – turut melakukan strategi SO, ST, WO, dan
WT (SWOT).
Saran
Dengan mengacu pada kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
diberikan beberapa saran, sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi untuk melakukan kerja sama
yang efektif dan efisien.
2. Mengembangkan dan meningkatkan kerjasama negeri dengan melibatkan
kabupaten/kota dalam hal peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui seleksi dengan
model person organisation fit guna mendapatkan karyawan yang memiliki
kemampuan yang sesuai dengan kedudukan atau jabatan yang dimilikinya.