Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAGEMENT PEMASARAN AGRIBISNIS

( PT NUTRIFOOD INDONESIA )

Oleh:

KELOMPOK 12

Linfia Suliasnita (05011381722129)

Muhammad Adi fiko (05011381722157)

Sindy Yolanda Hutabarat (05011381722131)

Uyun Nur’aini Sun’anah (05011381722149)

Dosen Pengajar :

DR. Desi Aryani, S.P., M.Si.

SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Management
Pemasaran Agribisnis” ini data diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami
menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu DR. Desi Aryani, S.P., M.Si. yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan


manfaat serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembacanya. Namun,
tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki
dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat. Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah
ini lebih baik ke depannya.

Palembang, 21 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

2.1 Saluran Pemasaran Produk PT Nutrifood...........................................................3

2.2 Kelembagaan Pemasaran Produk PT Nutrifood.................................................6

2.3 Fungsi Pemasaran PT Nutrifood.........................................................................6

2.4 Besaran Marjin PT Nutrifood...........................................................................10

BAB III PENUTUP........................................................................................................11

3.1 Kesimpulan......................................................................................................11

3.2 Saran................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam sistem


agribisnis mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian (subsistem input),
usahatani (on farm), pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, serta subsistem
penunjang (penelitian, penyuluhan, pembiayaan/kredit, intelijen pemasaran atau
informasi pemasaran, kebijakan pemasaran). Tujuan dari pemasaran yaitu
menjembatani apa yang diinginkan produsen dan konsumen dalam melengkapi
proses produksi. Hampir semua aktivitas pemasaran membantu produsen dalam
memahami keinginan konsumen (Asmarantaka et all,2017).

PT Nutrifood Indonesia (NFI) didirikan pada tanggal 2 Februari 1979 di


Semarang atas prakarsa Bapak Hari Budiarto Darmawan, M.Sc, kemudian pada
tanggal 2 November 1980 disahkan oleh menteri kehakiman RI Y.A. No. 5/586/2.
Pada awalnya kantor pusat PT Nutrifood Indonesia berlokasi di Jalan Tanah
Abang III No.31 Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di Semarang. PT
Nutrifood merupakan perusahaan manufaktur di bidang makanan dan minuman.
Begitu banyak produk makanan dan minuman yang beredar, serta kebutuhan
konsumen yang berubah-ubah membuat PT Nutrifood berada di posisi persaingan
yang ketat. Perusahaan ini memproduksi makanan dan minuman sehat. Salah satu
produk yang memberikan perkembangan pesat bagi pe-rusahaan ini yaitu
minuman serbuk jeruk dan variannya. Produk tersebut merupakan minuman
serbuk berbahan dasar jeruk asli yang bertujuan untuk memenuhi kebu-tuhan
Vitamin seseorang. Namun dengan perkembangan zaman, merek ini
mengeluarkan inovasi dengan menam-bah jenisnya dengan berbagai rasa seperti
rasa buah-buahan, teh, dan minuman khas Indonesia.

PT Nutrifood Indonesia menerapkan sistem mutu untuk memperoleh


produk yang konsisten dan sesuai standar, serta untuk mendapatkan pengakuan

1
internasional. Sebagai buktinya pada tahun 1994 PT Nutrifood Indonesia
memperoleh sertifikat standar sistem mutu internasional yakni ISO 9002 : 1987.
PT Nutrifood Indonesia memiliki pilar-pilar pendukung sebagai dasar dalam
melaksanakan berbagai kegiatan sehingga kegiatan-kegiatan tersebut mampu
memberikan hasil yang memuaskan dan bermanfaat. Saat ini PT Nutrifood
Indonesia sebagai sebuah perusahaan swasta nasional telah berhasil
mengembangkan pasarnya bukan hanya di pasar lokal namun juga ke pasar ekspor
ke negara-negara sedang berkembang lain.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Bagaimana Saluran Pemasaran Produk PT Nutrifood ?

2. Kelembagaan apa saja yang terlibat dalam pemasaran produk PT


Nutrifood ?
3. Fungsi pemasaran apa saja yang di lakukan PT Nutrifood tersebut
terhadap produknya ?
4. Berapa Besar Marjin Pemasaran pada produk PT Nutrifood?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang didapat dari makalah ini yaitu:

1. Menjelaskan saluran pemasaran dari produk PT Nutrifood

2. Menjelaskan Kelembagaan yang terlibat dalam pemasaran produk PT


Nutrifood
3. Menjelaskan fungsi pemasaran yang dilakukan oleh PT Nutrifood
terhadap produknya
4. Menjelaskan besaran marjin pemasaran pada produk PT Nutrifood
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Saluran Pemasaran Produk Nutrifood

Pemasaran dilihat dari aspek ilmu ekonomi menurut Asmarantaka (2012)


merupakan suatu proses dari satu pergerakan, serangkaian atau tahapan aktivitas
dan peristiwa dari fungsi-fungsi yang juga akan melibatkan beberapa tempat.
Selain itu, pemasaran merupakan bentuk koordinasi yang diperlukan dari
serangkaian (tahapan) aktivitas atau dalam pergerakan mengalirnya produk dan
jasa dari tangan produsen primer hingga ke tangan konsumen akhir.

Saluran pemasaran (marketing channels) adalah sekelompok organisasi


yang saling bergantung dan memiliki beragam fungsi serta terlibat dalam proses
pembuatan barang atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi
oleh pengguna akhir. Saluran pemasaran diperlukan oleh produsen guna
menyampaikan nilai-nilai yang terdapat pada barang atau jasa kepada pengguna
akhir. Saluran pemasaran juga dapat mengubah pembeli potensial menjadi
pelanggan yang menguntungkan, sehingga perusahaan bukan hanya melayani
pasar namun harus membentuk pasar. Kotler (2006) dalam bukunya
mengemukakan terdapat dua strategi yang sering digunakan perusahaan dalam
mengelola saluran pemasaran, yakni strategi dorong (push strategy) dan strategi
tarik (pull strategy). Strategi dorong dilakukan dengan cara membujuk perantara
agar bersedia memasarkan suatu produk disertai pemberian fasilitas tertentu.
Strategi ini cocok diterapkan pada produk baru dengan dana promosi yang
terbatas. Sedangkan strategi tarik dilakukan dengan cara membangun positioning
produk melalui promosi ke konsumen menggunakan media periklanan. PT
Nutrifood sendiri telah menggunakan strategi tarik dimana semua produk yang
perusahaan hasilkan telah memiliki iklannya masing-masing, baik itu iklan di
televisi, internet, sosial median dan lain sebagainya dengan icon model atau artis
yang sudah terkenal.
Adapun sistem dan strategi saluran pemasaran yang di gunakan PT
Nutrifoos yaitu menggunakan “Sistem Tingkat”. Tingkat saluran adalah lapisan
perantara yang melakukan sejumlah pekerjaan dalam membawa produk dan
kepemilikannya dekat dengan pembeli akhir. Secara garis besar, saluran
pemasaran terdiri atas dua tingkat, yaitu:

a. Saluran pemasaran langsung, yaitu saluran pemasaran yang tidak


mempunyai tingkat perantara;
b. Saluran pemasaran tidak langsung, yaitu saluran pemasaran yang
mengandung satu atau lebih tingkat perantara.

Karena PT Nutrifood merupakan perusahaan yang besar, maka pada hal ini
perusahaan menggunakan Saluran Pemasaran tidak langsung. Dilihat dari
jenisnya, ada dua macam saluran pemasaran, yaitu sebagai berikut:

1. Saluran Pemasaran Konsumen, Kotler dan Armstrong (2008)


mengemukakan tiga bentuk / tingkat saluran, yaitu:
a) Saluran 1 adalah saluran pemasaran langsung atau saluran nol tingkat (to
zero level channel)
b) Saluran 2 adalah saluran satu tingkat (one level channel), yaitu dari
Produsen – pengecer – konsumen.
c) Saluran 3 adalah saluran pemasaran dua tingkat(a two level channel),
yaitu: Produsen – pedagang grosir – pengecer – konsumen.

Jika dilihat dari pasar yang ada, PT Nutrifood menggunakan Saluran 3


sebagai saluran pemasaran konsumen karena PT Nutrifood sendiri hanya memiliki
2 pabrik utama, dan 4 pabrik pembantu.

2. Saluran Pemasaran Bisnis,

Berdasarkan gambar tersebut, saluran pemasaran bisnis terdiri atas tiga


macam, yaitu:
a) Saluran 1, yaitu saluran distribusi langsung atau nol tingkat, yaitu dari
produsen langsung ke pelanggan bisnis.
b) Saluran 2, yaitu saluran distribusi satu tingkat, yaitu dari produsen ke
distributor bisnis – pelanggan bisnis.
c) Saluran 3, yaitu saluran distribusi dua tingkat, yaitu dari produsen –
perwakilan produsen atau cabang perusahaan – distributor bisnis –
pelanggan bisnis.

Untuk PT Nutrifood sendiri memakai saluran 3 untuk saluran pemasaran


bisnis, karena saat ini PT. Nutrifood Indonesia yang telah memiliki pelanggan
yang terdiri dari 933 outlet dan distributor yang tersebar di Indonesia.
Pendistribusian produk di atur oleh bagian logisitik sebagai berikut.

1. Ekspor ditangani oleh bagian Shipping Department, sedangkan bagian


logistic hanya menangani serah terima produk.
2. Pendistribusian barang untuk local langsung ditangani oleh bagian
logisitik. Penggiriman ini ditujukan untuk propinsi-propinsi seperti
DKI Jakarta, Bandung, Banten, Surabaya, Medan, Manado, Makassar,
Balikpapan. Adapun pasar yang dituju adalah sebagai berikut:
a) Pasar Tradisional, hal yang dimaksud adalah saluran distribusi yang
daya belinya di bawah grosir.

b) Pasar Modern, hal yang dimaksud adalah supermarket regional yang


tidak memiliki chain stock. Kemudian PT Nutrifood sendiri memiliki
program kerja sendiri yaitu: Service. Nutrifood memiliki 2 service
yaitu After Sales Service dan Before Sales Service. CRM (Customer
Relationship Management) diketahui data-data pelanggan apakah
sudah membeli barang dalam jangka waktu beberapa lama. CRA
(Customer
Relationship Analysis) menganalisa apa yang konsumen butuhkan. Dari
CRA sehingga menghasilkan CSR, biasanya berupa beasiswa. Jadi, Supply Chain
dan Value Chainyang dimiliki oleh PT. Nutrifood Indonesia sudah sesuai dengan
teori yang ada terlebih lagi bagi pihak perusahaan merasa yakin terhindar dari
Bullwhip effect. Bullwhip effect adalah keadaan yang terjadi pada rantai pemasok
dikarenakan permintaan dari konsumen mengalami perubahan sehingga
mengakibatkan serangkain efek perubahan pada Supply Chain.

2.2 Kelembagaan yang terlibat dalam pemasaran produk PT Nutrifood

Adapun Kelembagaan yang terlibat dalam pemasaran produk Nutrifood yaitu :

1.DC (Distribusi Channel); dimana distribusi ini dilakukan di Minimarket (Alfamart,


Indomaret dll ) , supermarket (diamond, transmart,giant,dll) serta di toko di pasar yang
menyebar diseluruh kota.
2. RO (Reguler Outlet); dimana distribusi pada RO dilakukan di berbagai Supermarket,
waktu pendistribusian nya dilakukan di pagi hari.
3. Agen; dimana distribusi nya di cabang pada daerah-daerah. Dan dijualkan dengan cara
menjual di toko-toko pengecer tersebut.
4. Distributor; dimana biasanya pendistribusiannya dilakukan pengiriman produk melalui
darat (menggunakan mobil/mini truck) agar mempermudah produk sampai ke pasar
ataupun pengecer lainnya.
5. Institusi; biasanya pendistribusian ini dilakukan sesuai dengan jumlah pemesanan
sebelumnya dan diberikan berbarengan setelah kunjungan industri ke perusahaan yang
dilakukan oleh institusi tersebut.

2.3 Fungsi Pemasaran Yang dilakukan PT Nutrifood


Adapun Fungsi Pemasaran yang di lakukan PT Nutrifood yaitu :

a. Fungsi Pertukaran dan Fungsi Penjualan, disini PT Nutrifood berfokus


pada minuman dan makanan sehat. Sehingga pastinya akan selalu
diperlukan oleh konsumen. Untuk tempat sangat terjangkau oleh
konsumen. Mulai di pasar tradisional, ruko-ruko kecil, minimarket hingga
supermarket.
b. Fungsi Pembelian, PT Nutrifood menghasilkan produk yang
mengutamakan kesehatan konsumen dengan pembagian gender dan usia.
Seperti contoh yaitu produk WRP yang dikhususkan untuk kaum wanita,
produk L-Men untuk kaum Pria, dan Produk Tropicana yang biasanya di
pergunakan untuk usia dewasa keatas yang ingin menjaga kesehatan
dengan mengurangi pemakaian gula manis. Atau dapat disebut juga Niche
market berarti segmen pasar yang spesifik fungsi dan targetnya.
c. Fungsi Fisik dan Fungsi Penyimpanan, PT Nutrifood sendiri memiliki 4
gudang penyimpanan hasil produksi di Surabaya,Semarang, Balikpapan
dan Banjarmasin. Gudang penyimpanan ini di buat agar produk yang
sudah jadi dapat di sortir kembali, dan juga untuk mendekatkan produk
dengan distributor dan produsen
d. Fungsi Pengangkutan, untuk mengirim barang-barang hasil produksi
tersebut PT Nutrifood menggunakan Jalur Darat (Jawa,Sumatera,Bali,dan
Lombok) dan Jalur Laut (Kalimantan,Sulawesi,dan Papua)
e. Fungsi Pengolahan, PT Nutrifood juga pastinya memiliki rencana-
rencana terhadap setiap produknya. Mulai itu dari penambahan produk
baru, atau meningkatkan nilai dari produk yang telah ada, baik itu dari segi
rasa,bentuk kemasan dan juga cara penjualanan. Seperti contohnya yaitu
produk susu HiLo yang kini telah memiliki varian rasa susu dengan
campuran buah-buahan (alpukat dan pisang) serta dikemas menggunakan
botol (ready to drink)
f. Fungsi Fasilitas dan Fungsi Standardisasi, merupakan ukuran atau
penentuan mutu barang dengan menggunakan berbagai ukuran. PT
Nutrifood sendiri juga memiliki ukuran tersendiri setiap produk yang
dihasilkan (biasaya terdapat di belakang kemasan) dan tentunya juga
melewati juga standar MUI (Mejelis Ulama Indonesia)
g. Fungsi Grading, setiap produk PT Nutrifood juga memiliki aktivitas
klasifikasi, dimana apabila produk yang dihasilkan 6 hingga 12 bulan di
pasar tidak mengalami peningkatan maka akan di tarik kembali, dan
kemudian melakukan survey terhadap konsumen dengan menanyakan apa
yang kurang dari produk tersebut.
h. Fungsi pengendalian /penanggulangan resiko, PT Nutrifood sendiri
juga pernah mengalami masalah, seperti salah satu produknya yaitu L-
Men. Perusahaan ingin membentuk L-Men sebagai produk yang cocok
untuk semua jenis olahraga namun yang terjadi masyarakat beranggapan
L- Men adalah merek yang cocok untuk aktivis gym. Perusahaan sadar
akan timbulnya masalah salah persepsi image yang dibentuk, kemudian
perusahaan membentuk brand Imageuntuk memperluas jangkauan pasar
dengan merubah bahwa L-Men bukan hanya sekedar untuk
aktivis gym tapi memaksimalkan semua performance Olahraga. Brand
image penting bagi suatu produk karena berhubungan langsung dengan
presepsi konsumen akan suatu merek. Brand image merupakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Jika brand image tidak sesuai dengan tujuan perusahaan maka
akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang menyebabkan
penurunan penjualan. Jika ini dibiarkan terus menerus maka perusahaan
diduga akan mengalamai kerugian yang berakibat tujuan perusahaan tidak
terlaksana. PT Nutrifood Indonesia melakukan strategi pemasaran yang
diharapkan mampu merangsang minat masyarakat untuk mengubah
pandangan brand image salah satunya adalah dengan mengomunikasikan
pesan-pesan dan informasi yang perlu disampaikan ke target sasaran.
Penyampaian pesan-pesan dan informasi tersebut dapat bauran
komunikasi pemasaran. Bauran komunikasi pemasaran atau sering juga
disebut marketing communication mix terdiri dari advertising, sales
promotion, events and experiences, public relation and publicity, direct
marketing, interactive marketing, world of mouth marketing, personal
selling. Berdasarkan berbagai macam marketing communication mix
tersebut, salah satu strategi promosi yang digunakan PT Nutrifood
adalah iklan televisi dan event sponsorship.
i. Fungsi Pembiayaan, PT Nutrifood dengan berbagai macam produk yang
dihasilkan tentunya memiliki catatan keuangan yang berbeda-beda setiap
produknya. Tentunya dengan meminimalisir modal produksi untuk
mendapatkan keuntungan yang layak.
j. Fungsi Informasi Pasar, pasar merupakan lembaga yang sangat
berpengaruh pada setiap perusahaan. PT Nutrifood juga memiliki starategi
untuk mengetahui Informasi Pasar yaitu dengan survey setiap tahunnya
dan tentunya mengadakan event tiap tahun dengan setiap produknya. Hal
ini dilakukan agar dapat mengetahui apakah produk tersebut masih di
gemari oleh konsumen dan akan terus meningkat atau malah sebaliknya.

Adapun salah satu starategi pemasaran yang mejadi ciri PT Nutrifood yaitu:

Pemasaran Hijau (Green Marketing), Pemasaran Hijau atau bisa disebut


juga Green Marketing merupakan pemasaran yang menggunakan isu
tentang lingkungan sebagai strategi untuk memasarkan produk. Green
marketing dalam perusahaan meliputi beberapa hal seperti proses
produksi, proses penentuan harga, proses promosi, dan proses distribusi.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kotler dan Keller (2015) “green
marketing as the movement which is directed towards organizations
production of products responsible environmentally” Dengan demikian
pemasaran hijau juga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang diambil oleh
perusahaan-perusahaan yang memperhatikan tentang lingkungan atau
masalah hijau dengan memberikan lingkungan barang atau jasa untuk
menciptakan konsumen dan kepuasan masyarakat meliputi pemasaran
sosial,ekologi pemasaran atau pemasaran lingkungan. PT Nutrifood
Indonesia dengan visi ‘Inspiring a Nutritious Life,’ingin menginspirasi
masyarakat untuk hidup sehat lebih lama.Selama hampir 40 tahun,telah
berkomitmen untuk berbagi dan berkontribusi tentang bagaimana
orangdapat menjalani kehidupan yang bergembira dan bergizi melalui
kehidupan kitasendiri dengan beberapa produk diantaranya: Tropicana
Slim, NutriSari, WRP, L-Men, HiLo, dan Wyank. Didirikan di Semarang,
Indonesia, Nutrifood telah mendistribusikan produk di lebih dari 30
negara. Bisnis perusahaan dikembangkan berdasarkan pengetahuan ilmiah.
Melalui Pusat Penelitian.
2.4 Besaran Marjin Pemasaran pada produk PT Nutrifood

Marjin Pemasaran merupakan selisih antara harga jual dengan harga beli atau
biaya-biaya dan keuntungan yang diperoleh oleh lembaga yang melakukan
kegiatan pemasaran (Hanafie R, 2010).

Besar Marjin pemasaran menunjukkan perbedaan harga ditingkat Perusahaan dan


harga ditingkat Pengecer

Adapun Besaran Marjin Pemasaran pada salah satu produk dari PT Nutrifood
yaitu :

No Prod Harg Har Margi


u a g n
k P a Pe
a m
b R as
ri e ar
k t an
a
i
l
1. Nutri 10.0 12. Rp.2.
s 0 0 00
a 0 0 0
ri r 0
b /
/ 1
1 0
0 p
p c
c s
s

Adapun juga menurut poentjakweg.com, sebagai gambaran,


mengacu ke data Nielsen Advertising Information Services pada
kuartal pertama tahun 2016, Tropicana Slim menggelontorkan biaya
iklan sebesar Rp. 49 miliar. Anggaplah budget marketing itu sebesar
12,1 % dari pendapatan (mengacu pada temuan Gartner CMO Spend
Survey 2016), maka perkiraan kasar pendapatan Nutrifood
sekurang-kurangnya mencapai Rp. 405 miliar. Realisasinya tentu
bisa jauh lebih besar dari itu, karena Rp. 405 miliar hanyalah
estimasi pendapatan berdasar biaya iklan yang dikeluarkan selama 4
bulan pertama tahun 2016 dari satu brand Tropicana Slim saja.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
1. Pemasaran dilihat dari aspek ilmu ekonomi menurut Asmarantaka
(2012) merupakan suatu proses dari satu pergerakan, serangkaian atau
tahapan aktivitas dan peristiwa dari fungsi-fungsi yang juga akan
melibatkan beberapa tempat.
2. Secara garis besar saluran pemasaran terbagi menjadi dua tingkat
saluran pemasaran langsung yaitu saluran pemasaran yang tidak
mempunyai tingkat perantara sedangkan saluran pemasaran tidak
langsung, yaiut saluran pemasaran yang mengandung satu atau lebih
tingkat perantara
3. Fungsi pemasaran yang dilakukan PT Nutrifood terdiri dari fungsi
pertukaran, penjualan, pembelian, fisik, penyimpanan, pengangkutan,
pengolahan, fasilitas, standarisasi, grading, pembiayaan dan fungsi
informasi pasar.
4. Kelembagaan yang terlibat pada PT. Nutrifood DC yaitu (Distribusi
Channel), RO (Reguler Outlet) , Agen, distributor dan institusi.

b. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat


banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Asmarantaka,W.R., Juniar Atmakusuma.,Yanti N Muflikh., dan Nia Rosiana4.


2017. Konsep Pemasaran Agribisnis : Pendekatan Ekonomi Dan
Manajemen. Jurnal Agribisnis Indonesia,Vol 5, No 2, Hal: 151-172.
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.

Budiwati, Anggun.2015. IKLAN TELEVISI DAN EVENTS SPONSORSHIP


TERHADAP BRAND IMAGE SURVEI PADA PESERTA L- MEN 3X3
COMPETITION DI KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hanafie R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: CV Andi Offset

https://www.coursehero.com/file/40961399/ANALISIS-PEMASARAN-HIJAU-
GREEN-MARKETING-PADA-PT-NUTRIFOOD-INDONESIAdoc/
(diakses pada 20 Februari 2020, pukul 16:55)

https://www.nutrifood.co.id/ (diakses pada 20 februari 2020, pukul 21:31)

https://poentjakweg.com/indonesiana/40-tahun-nutrifood-the-living-company/
(Diakses pada 20 Februari 2020, pukul 22:27)

Anda mungkin juga menyukai