Kelompok 3 - Kosmetika
Kelompok 3 - Kosmetika
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat........................................................................................................................ 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1. Strategi Pemasaran ...................................................................................................... 3
2.2. Bauran Pemasaran Kosmetika ..................................................................................... 9
2.3. Profit atau Laba ......................................................................................................... 12
2.4. Analisis SWOT ......................................................................................................... 12
2.5. Kosmetika.................................................................................................................. 13
2.6. Strategi Pemasaran Kosmetika .................................................................................. 15
BAB III .................................................................................................................................... 27
PENUTUP................................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), melalui keputusan nomor
HK.00.05.4.1745 tentang kosmetik, mendefinisikan kosmetik sebagai “bahan atau
sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa
mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan atau
memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik”.
Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada tahun 2018 industri
kosmetik mencatatkan kenaikan pertumbuhan sebesar 20% atau empat kali lipat dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun sebelumnya. Hal 2 ini dikarenakan
adanya penambahan perusahaan kosmetik dari 158 perusahaan di tahun 2017
menjadi 760 perusahaan di tahun 2018, baik itu yang berskala kecil, menengah dan
besar. Pertumbuhan ini guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor
seiring dengan perubahan pola perilaku masyarakat yang mulai menjadikan
kosmetik sebagai kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Melihat potensi di industri
tersebut, Kemenperin telah menempatkan industri kosmetik sebagai sektor andalan
sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional
(RIPIN) pada tahun 2015-2035.
Strategi pemasaran merupakan salah satu yang digunakan dalam kegiatan
pemasaran untuk memasarkan produk sesuai dengan target yang telah diterapkan
perusahaan. Salah satunya dalam sektor kosmetik dan perawatan kecantikan.
Kebutuhan masyarakat akan produk-produk kecantikan akhir-akhir ini semakin
meningkat. Kulit wajah yang cantik dan sehat merupakan salah satu faktor penting
dalam membantu menunjang penampilan. Skincare atau perawatan kulit wajah
merupakan salah satu upaya untuk menjaga, merawat serta mempertahankan kondisi
kulit, sehingga kulit dapat terlihat cantik, sehat dan indah dipandang. Bukan itu saja
masyarakat melakukan perawatan kulit wajah itu juga merupakan salah satu bentuk
apresiasi, kepedulian dan menghargai diri sendiri serta orang lain. Dengan adanya
standar kecantikan di kalangan masyarakat membuat semua orang ingin memiliki
kulit wajah yang mulus dan kelihatan muda.
1
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang bisa diambil, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Strategi Pemasaran?
2. Bagaimana Bauran Pemasaran Kosmetika dan Profit atau Laba?
3. Bagaimana Analisis SWOT dalam pemasaran?
4. Apa yang dimaksud dengan Kosmetika?
5. Bagaimana Strategi Pemasaran Kosmetika ?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Strategi Pemasaran
2. Untuk mengetahui Bauran Pemasaran Kosmetika dan Profit atau Laba
3. Untuk mengetahui Analisis SWOT dalam pemasaran
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Kosmetika
5. Untuk mengetahui Strategi Pemasaran Kosmetika
1.4.Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Dapat memberikan informasi terkait apa yang dimaksud dengan Strategi
Pemasaran, Bauran Pemasaran Kosmetika, profit atau laba, dan Analisis SWOT.
2. Dapat menjadi gambaran suatu strategi pemasaran kosmetika dalam bidang
farmasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial (Priangi, 2013).
3
pemasaran diharapkan dapat menciptakan sebuah nilai sehingga dapat mendapatkan
hasil. Strategi pemasaran ini sebagai sebuah sistem yang memuat berbagai relasi
guna melakukan perencanaan dan untuk menetapkan harga sampai terjadinya
promosi dan mendistribusikan produk yang berguna untuk memuaskan konsumen
(Widiastomo & Achsa, 2021).
D. Konsep Pemasaran
1. Konsep Produksi
Konsep ini berorientasi pada proses produksi. Anggapan yang diyakini
adalah konsumen hanya akan membeli produk yang murah dan gampang
diperoleh. Dengan demikian, kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi
biaya produksi dan ketersediaan produk agar perusahaan dapat memperoleh
keuntungan (Masatip dkk., 2020).
2. Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk
yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang
mencolok. Oleh karena ini perusahaan terus mencurahakan upaya terus menerus
dalam perbaikan produk. Konsep ini menimbulkan adanya pemandangan yang
dangkal terhadap pemasaran. Konsep produk merupakan konsep yang
menekankan kepada kualitas, penampilan dan ciri terbaik (Alfiah & Damayanti,
2020).
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup
banyak produksi kecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan
penjualan yang kokoh. Dalam konsep ini kegiatan pemasaran di tekanakan lebih
agresif melalui usaha usaha yang gencar (Alfiah & Damayanti, 2020).
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
pemberian dan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari
yang dilakukan oleh pesaing. Konsep pemasaran menyatakan bahwa tugas
perusahan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan
memberikan kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efisien dibandingkan
4
para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi
kesejahteraan masyarakat (Alfiah & Damayanti, 2020).
8
2.2. Bauran Pemasaran Kosmetika
A. Produk
Produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang
dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan tertentu. Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan
bentuk penawaran produk secara fisik bagi produk barang, merk yang akan
ditawarkan atau ditempelkan pada produk tersebut (brand), fitur yang ditawarkan di
dalam produk tersebut, pembungkus, garansi, dan servis sesudah penjualan (after
sales service). Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa
kebutuhan dari keinginan pasarnya yang didapat salah satunya dengan riset pasar.
Produk barang yaitu produk nyata seperti produk kendaraan bermotor, computer,
alat elektronik atau produk lainnya yang bersifat konkret merupakan contoh dari
produk barang. Sementara produk jasa sifatnya abstrak namun manfaatnya mampu
dirasakan. Ini hal penting dari pemasaran yaitu produk yang akan ditawarkan kepada
konsumen (Alfiah & Damayanti, 2020).
Kualitas produk merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan
pemilihan suatu produk oleh konsumen. Kualitas menyatakan tingkat kemampuan
dari suatu merek atau produk tertentu dalam melaksanakan fungsi tertentu. Produk
yang ditawarkan haruslah suatu produk yang benar-benar teruji dengan baik
mengenai kualitasnya. Karena bagi konsumen yang diutamakan adalah kualitas dari
produk itu sendiri. Konsumen akan menyukai dan memilih produk yang mempunyai
kualitas lebih baik bila dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya (Alfiah & Damayanti, 2020).
B. Harga
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat
menentukan harga pokok dan harga jual produk. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, harga
yang ditetapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga
ini menyangkut mark-up (berapa tingkat persentase kenaikan harga atau tingkat
keuntungan yang diinginkan), markdown (berapa tingkat persentase penurunan
harga), potongan harga termasuk berbagai macam bentuk dan besaran presentasenya
(Masatip dkk., 2020).
9
Kesesuaian harga dengan kualitas produk Dimana harga atau uang yang
dikeluarkan sesuai dengan kualitas produk yang didapatkan sehingga dapat
mempertimbangkan pelanggan dalam melakukan pembelian. Program penetapan
harga merupakan pemilihan yang dilakukan perusahaan terhadap tingkat harga
umum yang berlaku untuk produk tertentu, relatif terhadap tingkat harga para
pesaing. Reaksi pesaing terhadap perubahan harga merupakan salah satu faktor
penting yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan. Karena jika harga yang
disamai oleh pesaing, maka sebenarnya tidak akan ada perubahan pangsa pasar
(Masatip dkk., 2020).
C. Promosi
1. Advertising
Advertising atau iklan adalah presentasi atau promosi berbayar untuk
sebuah barang atau jasa. Iklan merupakan salah satu alat promosi yang paling
umum digunakan bisnis untuk menyampaikan informasi tentang sebuah produk
serta menumbuhkan minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet, advertising juga bisa
dilakukan secara digital. Dengan media digital, bisnis dapat mengiklankan
produknya dan menjangkau jutaan pelanggan secara lebih efektif dan efisien.
Beberapa contoh digital advertising yang bisa Anda lakukan adalah dengan
membuat iklan melalui media social, Google Ads, atau yang lain. Perlu Anda
ketahui, melalui iklan digital Anda juga bisa mengatur agar pesan promosi dapat
dijangkau oleh target pasar yang Anda inginkan.
2. Sales Promotion
Sales promotion merupakan insentif jangka pendek yang dilakukan oleh
pihak penjual agar pelanggan segera melakukan pembelian produk. Dengan
teknik ini, Anda dapat menimbulkan rasa urgensi sehingga konsumen akan segera
membeli produk Anda. Contoh sales promotion yang bisa Anda berikan adalah
diskon atau potongan harga, loyalty reward, kupon, giveaway, bonus, dan lain-
lain. Sebagian besar bisnis akan memberikan sales pada waktu atau momen
tertentu. Contohnya seperti ketika akhir tahun, lebaran, atau natal.
10
3. Personal Selling
Personal selling merupakan teknik promosi dimana penjual akan
mendatangi pelanggan dan berinteraksi dengan pelanggan secara langsung.
Meskipun saat ini promosi dapat dilakukan melalui perangkat digital, banyak
bisnis yang masih mempergunakan teknik personal selling ini. Selain digunakan
untuk mendorong konsumen agar mau menggunakan produk Anda, personal
selling juga dapat meningkatkan kepercayaan serta membangun hubungan jangka
panjang dengan pelanggan potensial. Ketika pihak penjual melakukan personal
selling, mereka harus bisa memanfaatkan produk yang dijual sebagai solusi bagi
masalah pelanggan. Di sisi lain, melalui komunikasi langsung ini, tim penjualan
juga dapat menerima input atau feedback langsung dari pihak konsumen yang
bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan Anda.
Salah satu contoh personal selling dapat Anda lihat di counter kosmetik di
department stores. Perwakilan pihak penjual dapat memberi saran atau solusi
mengenai problem yang dialami oleh pelanggan seperti memberi saran mengenai
produk yang cocok untuk kulit sensitif atau yang lain.
4. Publicity
Public relation perlu dilakukan karena dapat mempengaruhi cara pelanggan
ketika menilai produk atau brand Anda. Secara garis besar, public relation
merupakan proses untuk mempertahankan citra baik serta membantu membangun
hubungan yang menguntungan antara perusahaan dengan pelanggan atau pihak
yang bekerja sama dengan perusahaan Anda.
Melalui public relations, perusahaan dapat membangun cerita yang
menarik untuk mempromosikan image yang baik di pasar. Biasanya perusahaan
akan berusaha mendapatkan image positif dengan menarik perhatian target
market dengan memberitakan aktivitas perusahaan atau aktivitas lain yang
berkaitan dengan pelanggan.
Dari kegiatan ini, sebuah bisnis akan memperoleh citra yang positif di mata
konsumen, dikenal lebih banyak orang, dan pada akhirnya menumbuhkan minat
yang lebih tinggi terhadap produk Anda. Contoh kegiatan public relation seperti
mengadakan acara khusus, mensponsori kegiatan amal, seminar, atau yang lain.
11
5. Direct selling
Direct selling merupakan teknik promosi dimana perusahaan akan
menjangkau pelanggan secara langsung. Perusahaan akan menggunakan
beberapa alat seperti telepon, email, aplikasi, atau alat lain untuk menyampaikan
pesan pemasaran yang berisi “call to action”. Direct selling juga dapat digunakan
ketika sebuah perusahaan memiliki penawaran khusus, layanan baru, atau fitur
baru dari produk yang ditawarkan.
Sebagai contoh, aplikasi design bernama Canva akan mengirim email
kepada para penggunanya ketika mereka memiliki layout baru. Contoh lainnya
seperti perusahaan provider yang sering mengirim pesan SMS untuk
menyampaikan diskon atau promo (Gitamo & Saripudin, 2023).
D. Tempat
(Lokasi/distribusi) meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi pelanggan sasaran. Konsep ini berfokus pada lokasi perusahaan,
dimana semakin strategis lokasi perusahaan, semakin tinggi keuntungan yang
mungkin akan didapat perusahaan. Lokasi yang strategis memungkinkan konsumen
atau calon pembeli untuk lebih mudah menjangkau dan membeli barang, membuat
perdagangan menjadi lebih efisien dan mudah untuk dilakukan (Aditya dkk.,2023).
B. Weakness (Kelemahan)
Kekurangan dan keterbatasan internal perusahaan dalam finansial, sumber
daya manusia, penerapan teknologi sehingga menghambat perkembangan kemajuan
perusahaan dalam bersaing (Herlin dkk., 2020).
C. Opportunities (Peluang)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan
suatu perusahaan. Kecenderungan utama merupakan salah satu sumber peluang.
Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam
kondisi persaingan/ regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan
dengan pembeli/ pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan (Herlin dkk.,
2020).
D. Threats (Ancaman)
Suatu kondisi yang tidak baik atau tidak memberi keuntungan untuk
perusahaan. Ancaman adalah pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang
diinginkan perusahaan Peraturan baru dari pemerintah atau yang telah diganti dapat
menjadi salah satu ancaman perusahaan dalam meraih tujuan (Herlin dkk., 2020)
2.5. Kosmetika
A. Definisi Kosmetika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian mengenai kosmetik
yaitu: “Kosmetik adalah obat (bahan) untuk mempercantik wajah, kulit, rambut, dan
sebagainya seperti bedak dan pemerah bibir”. Sedangkan kosmetika adalah ilmu
kecantikan, ilmu tata cara mempercantik wajah, kulit dan rambut. Kosmetik berasal
dari bahasa Yunani “Kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias, mengatur.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1175/MenKes/PER/VIII/ 2010 tentang Notifikasi Kosmetika,
menyebutkan juga mengenai pengertian kosmetik yaitu : Kosmetik adalah bahan
atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan
13
membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara
tubuh pada kondisi baik (Oktasari, 2018; Latifah, & Iswari, 2013).
C. Manfaat Kosmetik
Dasar dari kecantikan adalah kesehatan. Kulit yang sehat adalah bagian yang
langsung dapat kita lihat karena kulit merupakan organ tubuh yang berada paling
luar dan berfungsi sebagai pembungkus tubuh, pemakaian kosmetik yang tepat akan
bermanfaat bagi kesehatan tubuh yaitu untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya
tarik melalui make up, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang,
melindungi kulit dan rambut dari sinar ultraviolet, polusi dan faktor lingkungan lain
(Faisal & Masrika, 2018).
D. Penggolongan Kosmetik
Kosmetik memiliki dua sifat yaitu sifat modern atau tradisional dan memiliki
kegunaan bagi kulit antara lain, preparat untuk bayi misalnya bedak bayi, preparat
untuk mandi misalnya sabun mandi, bath capsule, preparat wangi-wangian misalnya
parfum, preparat pewarna rambut misalnya cat rambut, hair spray. Preparat make up
misalnya bedak, lipstick, preparat kebersihan badan misalnya deodorant, preparat
kuku misalnya cat kuku, lotion kuku, dan preparat perawatan kulit misalnya
pembersih, pelembab, pelindung (Tranggono dkk., 2007).
1) Penggolongan Menurut Sifat Dan Cara Pembuatan Kosmetik
- Kosmetik modern yaitu kosmetik yang diramu dari bahan kimia dan diolah
secara modern (Termasuk antaranya adalah cosmedics).
14
- Kosmetik Tradisional yaitu kosmetik yang terdiri dari bahan-bahan yang
berasal dari alam dan diolah secara tradisional dan kosmetik semi
tradisional adalah kosmetik tradisional yang pengolahannya dilakukan
secara modern dan diberi zat-zat kimia sintetik.
(Tranggono dkk., 2007)
2) Penggolongan Kosmetik Bagi Kulit
Kosmetik perawatan kulit (skincare cosmetics). Jenis kosmetik perawatan
kulit ini bertujuan untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit termasuk di
dalamnya antara lain. Kosmetik untuk membersihkan kulit (Cleanser) sabun,
cleansing cream, cleansing milk, dan penyegar kulit (freshener), kosmetik
untuk melembabkan kulit (moisturizer), misalnya moisturizing cream, night
cream, anti wrinkle cream, kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream
dan sunscreen foundation, sun block cream/lotion dan kosmetik untuk
menipiskan atau mengampelas kulit (peeling), misalnya scrub cream yang
berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai pengampelas (abrasiver).
Kosmetik riasan (dekoratif atau make up) jenis kosmetik riasan adalah produk
yang digunakan untuk merias dan menutupi cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan efek
psikologis yang baik, seperti percaya diri self confidence (Tranggono dkk.,
2007).
17
C. Strategi Produk Kosmetika
Strategi merupakan sebuah rangkaian keputusan dan tindakan kompetitif
sebagai respon perusahaan terhadap lingkungan. Tujuan dari sebuah strategi ialah
mencapai posisi terbaik dari kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan. Perlu adanya strategi produk kosmetik agar konsumen tertarik untuk
membeli kosmetik. Hal-hal yang diperlukan diperhatikan dalam startegi produk
kosmetik adalah
1. Kualitas produk merupakan totalitas fitur juga karakteristik produk atau jasa
yang bergantung pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan
atau tidak dinyatakan. Kualitas produk menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi adanya keputusan pembelian. Apabila produk yang dihasilkan
sesuai dengan harapan serta kebutuhan pelanggan maka konsumen cenderung
melakukan pembelian. Pada umumnya produk-produk yang digemari atau
diminati oleh masyarakat ialah produk yang memiliki mutu baik dan berdaya
guna tinggi agar dapat dinikmati oleh konsumen. Setiap produk yang ditawarkan
diharuskan mampu memiliki keunggulan produk tersendiri dengan tujuan mampu
memikat konsumen yang cukup banyak. Kualitas produk mencerminkan ciri atau
karakteristik yang mencerminkan kehandalan yang dapat membuat puas
kebutuhan pengguna yang dikatakan maupun yang tidak dinyatakan. Kualitas ini
dapat ditingkatkan dari bahan-bahan yang digunakan pada produk kosmetik.
2. Review dapat diartikan sebagai suatu ulasan, ringkasan, dan tinjauan dari
beberapa sumber mengenai bagaimana kondisi produk tersebut. Dengan adanya
ulasan, produk yang dipasarkan dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya.
Pada dasarnya, review produk ini sangat diperlukan bagi para konsumen yang
masih terbilang baru atau belum pernah sama sekali menggunakan produk
tersebut agar dikedepannya tidak terjadi penyesalan. Pada umumnya, pengulas
review menyuguhkan informasi yang bersifat lebih detail atau rinci di konten ini
dengan tujuan pencari ulasan mampu memahami dengan mendalam juga
menyeluruh terkait produk yang diperbincangkan tersebut. Jika ulasan yang
dilakukan oleh beberapa orang cenderung dipersepsikan baik, maka
kemungkinan besar para pembeli produk yang sedang di-review itu juga akan
meningkat, dan begitu juga sebaliknya. beberapa hal yang di review seperti,
kandungan dari produk, kemasan, harga, kondisi fisik (tekstur, warna, aroma) dan
efek dari kosmetik tersebut.
18
3. Promosi, menjadi hal yang sangat mempengaruhi konsumen untuk membeli
produk tersebut. Tujuan dari promosi ini untuk mengenalkan produk kepada
konsumen. promosi ini pun dapat dilakukan menggunakan media cetak maupun
sosal media. berkembangnya sosial media menjadi salah satu cara untuk
memperkenalkan dan menawarkan produk dengan menampilkan informasi
terkait produk yang dikemas dalam konten yang menarik. dari promosi tersebut
bukan hanya memperkenalkan informasi tentang produk tetapi juga dapat
memberikan diskon maupun potongan harga produk.
(Saputri & Novitaningtyas, 2022).
19
c. Strategi Fleksibilitas Harga
Strategi penetapan harga fleksibel merupakan strategi pembebanan harga
yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda untuk produk yang kualitasnya
sama.
d. Strategi Penetapan Harga Lini Produk (Price Lining Strategi)
Strategi ini digunakan apabila perusahaan memasarkan lebih dari satu jenis
atau lini produk. Perusahaan menentukan price step antar model produk dalam
lini produk bersangkutan.
e. Strategi Leasing
Leasing (sewa guna usaha) merupakan kontrak persetujuan antara pemilik
aktiva (lessor) dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut (lesse) untuk
jangka waktu tertentu dengan tingkat return tertentu.
f. Strategi Bundling-Pricing
Strategi ini memasukkan marjin ekstra (untuk layanan pendukung) dalam
harga. Banyak diterapkan oleh perusahaan yang menerapkan strategi leasing.
g. Strategi Kepemimpinan Harga
Pemimpin pasar melakukan perubahan harga yang kemudian akan diikuti
oleh perusahaan-perusahaan lain dalam industri bersangkutan.
h. Strategi Penetapan Harga Untuk Meraih Pangsa Pasar
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga serendah mungkin
untuk produk baru.
i. Strategi Penetapan Harga Jasa
Produk berupa jasa berbeda dengan barang fisik sehingga penetapan harga
jasa berbeda dengan penetapan harga barang (Ifah, 2019).
21
3. Strategi Saluran Distribusi Berganda
Beberapa perusahaan menerapkan strategi saluran distribusi berganda
(multiple channel strategy), yaitu penggunaan lebih dari satu saluran yang
berbeda untuk melayani beberapa segmen pelanggan. Penggunaan saluran
distribusi ganda ini ada dua jenis, yaitu saluran kompelementer dan saluran
kompetitif.
4. Strategi Modifikasi Saluran Distribusi
Strategi modifikasi saluran distribusi (channel modification strategy)
adalah stategi mengubah susunan saluran distribusi yang ada berdasarkan
evaluasi dan peninjauan ulang. Terdapat beberapa kriteria didalam strategi ini,
yaitu biaya distribusi, cakupan pasar, layanan pelanggan, komunikasi, dan
dukungan.Perubahan dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi
anggota dalam saluran, menambah atau mengurangi saluran pasar khusus atau
mendirikan saluran yang baru untuk menjual barang di seluruh pasar.
5. Strategi Pengendalian Saluran Distribusi
Definisi yang dimaksud dengan strategi pengendalian saluran distribusi
adalah menguasai semua anggota dalam saluran distribusi agar dapat
mengendalikan kegiatan mereka secara terpusat ke arah pencapaian tujuan
bersama.jenis-jenis strategi pengendalian saluran distribusi yang biasa digunakan
antara lain Vertical Marketing System (VMS) dan Horizontal Marketing System
(HMS).
6. Strategi Manajemen Konflik dalam Saluran Distribusi
Jenis konflik dibagi menjadi dua, yaitu konflik horizontal dan vertikal.
Untuk mengelola dan menangani konflik dalam saluran distribusi, suatu
perusahaan dapat menerapkan salah satu atau beberapa strategi yaitu Bargaining
strategy, Boundary strategy, Interpenetration strategy, Super Organizational
strategy, Superordinate goal strategy, Exchange of person strategy, dan
Cooptation.
(Tjiptono dan Gregorius 2012).
23
7. Keberlanjutan Merek: Mempertahankan reputasi merek yang baik dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen, mempertahankan pelanggan, dan
membuka peluang untuk penjualan lintas produk.
8. Kemitraan dan Aliansi: Kolaborasi dengan pihak lain, seperti selebriti atau merek
lain, dapat membuka pintu bagi peluang pemasaran dan penjualan yang baru.
Setiap perusahaan kosmetik memiliki strategi uniknya sendiri untuk mencapai
keuntungan termasuk PT Jabest Central dan keberhasilan biasanya bergantung pada
kombinasi strategi tersebut dan adaptasi terhadap perubahan dalam industri dan
pasar.
24
2. Pengaruh gaya mengambil peluang
hidup lingkungan yang besar
sekitar
3. Banyak mahasiswa
yang mulai
mengenal kosmetik
25
J. Alur Pemasaran Kosmetika
26
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai strategi pemasaran kosmetika, dapat
disimpulkan bahwa :
A. Strategi pemasaran didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan secara terus-
menerus dan dilakukan atas dasar sudut pandang mengenai suatu hal yang
diinginkan oleh konsumen kedepannya.
B. Bauran pemasaran kosmetik mencakup produk, harga, promosi, dan distribusi.
Ini melibatkan pengembangan produk yang menarik, penetapan harga yang
sesuai, promosi yang efektif, dan distribusi yang efisien untuk mencapai target
pasar kosmetik.
C. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) digunakan
dalam strategi pemasaran untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal yang
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Analisis SWOT membantu
perusahaan mengidentifikasi strategi pemasaran yang sesuai dengan lingkungan
bisnisnya, memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan,
memanfaatkan peluang, dan mengatasi ancaman.
D. Kosmetika adalah ilmu kecantikan, ilmu tata cara mempercantik wajah, kulit
dan rambut. Sedangkan kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan
untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
E. Strategi pemasaran kosmetik merujuk pada rencana dan tindakan yang
dirancang untuk memasarkan produk kecantikan. Ini melibatkan sejumlah
keputusan penting, termasuk pemilihan target pasar, pengembangan produk
yang menarik, penetapan harga yang sesuai, promosi efektif, dan distribusi
produk secara efisien. Strategi pemasaran kosmetik harus mempertimbangkan
tren pasar, preferensi konsumen, dan kekuatan pesaing untuk mencapai tujuan
penjualan dan membangun citra merek yang positif.
27
3.2. Saran
A. Meningkatkan strategi pemasaran seperti periklanan serta promosi yang
dilakukan agar dapat menarik minat beli konsumen yang lebih luas lagi. Sehingga
pembeli dapat merasa nyaman saat melakukan transaksi pembelian.
B. Kosmetik sebaiknya meningkatkan lagi dalam segi memilih bahan baku,
spesifikasi produk harus tertera jelas, memperbaiki lagi citra merek di benak
konsumen, kualitas produk, diskon produk dan strategi pemasaran produk.
C. Strategi pemasaran yang disusun hendaklah tetap memenuhi akan aturan-aturan
yang berlaku supaya tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Pandowo, S. E., Kasanah, S. U., Masruchin, S., Hurdawaty, R., S TP, M. M.,
Sulistiyowati, R., ... & Yanti Krismayanti, S. E. (2023). Manajemen
Pemasaran. Basya Media Utama.
Agustini, F. 2018. Penerapan Metode AHP Pada Pemilihan Kosmetik Yang Tepat
Untuk Siswi SMA. Swabumi (Suara Wawasan Sukabumi): Ilmu Komputer,
Manajemen, dan Sosial, 6(2).
Agustiani, A., Umar, R., & Sumarlin, A. 2020. Analisis Promosi dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada CV. Sumber Kosmetik di Kabupaten
Bone. Maccaka Journal, 1(4), 283-288.
Alfiah, A., & Damayanti, D. 2020. Aplikasi E-Marketplace Penjualan Hasil Panen Ikan
Lele (Studi Kasus: Kabupaten Pringsewu Kecamatan Pagelaran). Jurnal
Teknologi Dan Sistem Informasi, 1(1), 111-117.
Annisa, N., Roswaty, R., & Setiawan, B. 2020. Pengaruh Strategi Promosi terhadap
Keputusan Konsumen dalam Pembelian Kosmetik Sari Ayu di Outlet Mall
Palembang Icon. Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran & SDM, 1(2), 56-65.
Dimas, H. W., Zainul, A., & Sunarti. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi Pada Batik Diajeng Solo). Jurnal
Administrasi Bisnis, 29(1), 59-62.
Eldwin, K., & Jeremy, G. 2021. Analisis Strategi Pemasaran Produk Kosmetik Obien
Surabaya di Jawa Timur. Agora, 9(1), 358377.
Faisal, H., & Masrika, E. 2018. Analisis Kadar Hidrokuinon pada Handbody Lotion
Secara Spektrofotometri UV-Vis yang dijual di Kota Medan Tahun 2018.
Jurnal Kimia Saintek Dan Pendidikan, 2(2), 76-85.
29
Fandi, T. 2000. Strategi Pemasaran, Cet. Ke-II. Yogyakarta : Andi.
Fink., Kavsan, V. M., & Bach, V. V. 2019. Sustainable Strategises in The Cosmetics
Industry. European Sustainable Developement, 13(4), 13-18.
Gitamo, Z., & Saripudin, A. 2023. Perlindungan Merek Kosmetik Wardah Ditengah
Pemasaran Pada Era Ekonomi Digital. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(8),
776-784.
Herlin, H., Anggraini, Y. N., & Yanti, R. T. 2020. Analisis SWOT dalam Menentukan
Strategi Pemasaran Kosmetik Wardah Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah Akuntansi,
Manajemen dan Ekonomi Islam (JAM-EKIS), 3(2).
Ifah, B. A. 2019. Pengaruh Strategi Penetapan Harga dan Iklan terhadap Minat
Pembelian Produk Emina (Studi Kasus pada Mahasiswi FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya). Jurnal Manajemen dan Inovasi (MANOVA), 2(1), 2685-
4716.
Kotler, P., & Amstrong, G. 2008. Prinsip - Prinsip Pemasaran (12th ed.). Jakarta :
Erlangga.
Latifah, F., & Iswari, R. 2013. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Masatip, A., Maemunah, I., Rosari, D., & Anggreani, C. 2020. Analisis Strategi
Pemasaran pada Hotel Inna Parapat dalam Situasi Pandemi Covid-19. Jurnal
Akademi Pariwisata Medan, 8(2), 150-159.
30
Mikhriani, M. 2012. Analisis Segmentasi Pasar Perawatan Kulit Wajah Natasha Skin
Care Yogyakarta. Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah, 13(1), 105-
136.
Musfar, T. F., & Hasanuddin, R. 2013. Analisis Pengaruh Segmentasi Gaya Hidup
Terhadap Keputusan Penggunaan Dan Kepuasan Konsumen Jasa Simply Fresh
Laundry Di Kota Pekanbaru. Jurnal Ekonomi, 21 (1).
Oktasari, O. 2018. Bisnis Kosmetik Dalam Etika Bisnis Islam. AL-INTAJ, 4, 18-33.
Putri, N. H., Sari, N. S., & Rahmah, N. 2022. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Proses Riset Konsumen: Target Pasar, Perilaku Pembelian Dan Permintaan
Pasar (Literature Review Perilaku Konsumen). Jurnal Ilmu Manajemen
Terapan, 3(5), 504-514.
Rismawati, F. F., Wahyuni, S., & Widodo, J. 2019. Strategi Pemasaran Stp
(Segmenting, Targeting, Positioning) Larissa Aesthetic Center Cabang Jember.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi
Dan Ilmu Sosial, 13(2), 68-72.
Saputri, S. A., & Novitaningtyas, I. 2022. Analisis pengaruh Kualitas Produk dan
Review Beauty Vlogger Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk
Kosmetik. Among Makarti, 15(1).
Tjiptono, F,. & Chandra, G. 2012. Pemasaran strategik edisi 2. Yogyakarta: ANDI.
31
Wibowo, D. H., Arifin, Z., & Sunarti. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), 29(1), 59–66.
Wijaya, H., & Sirine, H. (2016). Strategi Segmenting, Targeting, Positioning serta
Strategi Harga Pada Perusahaan Kecap Blekok di Cilacap. Asian Journal of
Innovation and Entrepreneurship (AJIE), 1(03), 175-190.
32