Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke khadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Pemasaran Global
tentang Perusahaan Kalbe Farma.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi nilai tugas kelompok mata kuliah .
Pemasaran Global . Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan, oleh


karena itu, penulis mengharapkan kritikkan dan sarannya. Semoga Makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Amin.

Pekanbaru, 3 Juli 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan......................................................................... 1
C. Rumusan Masalah........................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil dan Sejarah PT Kalbe Farma............................................. 2
B. Manajemen Perusahaan............................................................... 2
C. Strategi Perusahaan PT Kalbe Farma......................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat
perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Peluang
untuk masuk ke 6 pasar utama di Asia Tenggara dengan populasi mencapai
500 juta atau kira-kira 8% dari populasi dunia. Total pasar ini lebih dari $890
milyar pada GDP dan kemungkinan akan tumbuh 5% per tahun selama 5
tahun ke depan. Konsumsi produk farmasi termasuk resep dan OTC
diperkirakan 7 milyar dan berkembang menjadi 13% dari 2005 sampai 2010.
Serta terbukanya peluang ekspor sebagai akibat dari penurunan nilai rupiah
dan pelaksanaan Good Manufacturing Practice yang baik di Indonesia.
Tahun 2000, Kalbe mulai memberi perhatian lebih besar pada pasar
internasional. Awalnya, perusahaan melempar produk ke pasar ASEAN,
seperti Malaysia dan Singapura. Kemudian, sayap bisnis ekspornya pun
melebar ke Afrika Selatan. Hal ini dibuktikan Kalbe dengan menerapkan
strategi-strategi. Strategi pertama, trading based, yakni pihak Kalbe menunjuk
distributor lokal di negara-negara tujuan ekspor.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah profil dan sejarah berdirinya PT KALBE FARMA ?
2. Bagaimanakah sistem manajemen PT KALBE FARMA?
3. Bagaimana strategi perusahaan PT KALBE FARMA?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah dan profil PT KALBE FARMA
2. Untuk mempelajari bagaimana sistem manajemen PT KALBE FARMA
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan PT KALBE FARMA

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil dan Sejarah PT KALBE FARMA
Cikal-bakal Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di
Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama
perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co.
Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa
awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara
Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971,
bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama
perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).

Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah


statusnya menjadi perusahaan publik—PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam
penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut,
Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
(sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia).
Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang
menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia.
Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan
pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat
Indonesia.

B. Manajemen Perusahaan

Ada 4 komponen fungsi manajemen di perusahaan PT Kimia Farma


(Persero) Tbk yaitu : Planning, Organizing, Directing, dan Controlling.
1. Planning
Penentuan Visi dan Misi perusahaan
 Menentukan Strategi dan Taktik yang diaplikasikan pada pelaksanaan
kerja.
 Mengalokasikan dan Menentukan SumberDaya yang diperlukan
 Menetapkan standar dan indikator keberhasilan suatu usaha

2
Visi Kalbe adalah menjadi dominan dalam bisnis kesehatan di Indonesia
dan menjadi pemain dalam pasar global dengan brand yang kuat, peningkatan
melalui manajemen yang bagus dan teknologi canggih.
Misi Kalbe adalah meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih
baik. Nilai utama dari Kalbe adalah integritas, kerjasama yang kuat, inovasi,
agility dan memberikan yang terbaik untuk konsumen.
2. Organizing
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggungjawab atas tugas tersebut,
pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Directing
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha. PT Kimia Farma (Persero) Tbk mempunyai "Budaya Perusahaan" :
Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai-nilai
inti Perseroan (corporate values) yaitu I C A R E yang menjadi
acuan/pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah
budaya perusahaan (corporate culture) perseroan :

3
a. Innovative: Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk
membangun produk unggulan.
b. Customer First:Mengutamakan pelanggan sebagai miitra kerja.
c. Accountable:Dengan senantiasa bertanggungjawab atas amanah yang
dipercayakan oleh perusahaan dengan memegang teguh profesialisme,
integritas dankerjasama
d. Responsible:Memiliki tanggungjawab pribadi untuk bekerja tepat waktu,
tepat sasaran dan dapat diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar
dan bijaksana dalam menghadapi setiap masalah.
e. Eco-Friendly:Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa
layanan yang ramah lingkungan.
4. Controlling
Pengertian controlling adalah serangkaian proses pengamatan terhadap
kegiatan yang di lakukan, serta menilai apakah kegiatan tersebut telat di
laksanakan sesuai dengan rencana atau tidak. Controlling juga berarti mencari
informasi tentang berbagai penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan
melakukan tindakan pencegahan bila di perlukan. Hal ini sering juga di sebut
follow up.PT Kimia Farma (Persero) Tbk mempunyai 5 asas sebagai Ruh
Budaya Perusahaan yang terdiri dari :
a. KerjaIkhlas:Siap bekerja dengan tulus tanpa pamrih untuk kepentingan
bersama.
b. KerjaCerdas:Kemampuan dalam belajar cepat (fast learner) dan
memberikan solusi yang tepat.
c. KerjaKeras:Menyelesaikan pekerjaan dengan mengerahkan segenap
kemampuan untuk mendapatkan hasil terbaik.
d. KerjaAntusias:Keinginan kuat dalam bertindak dengan gairah dan
semangat untuk mencapai tujuan bersama
e. KerjaTuntas:Melakukan pekerjaan secara teratur dan selesai untuk
menghasilkan output yang maksimal sesuai dengan harapan.
Dan untuk mencegah/mengurangi kesalahan atau resiko PT Kimia Farma
(Persero) yang terdiri dari:

Komitmen Manajemen

4
Dalam pengelolaan pengendalian risiko ini, Manajemen PT Kimia Farma
(Persero) Tbk, mempunyai komitmen untuk melaksanakan penerapan
manajemen risiko, sebagai berikut :
a. Menyatukan manajemen risiko dalam budaya perusahaan dan menjadikan
manajemen risiko sebagai bagian yang integral dari praktik bisnis
perusahaan dan pengambilan keputusan
b. Aktif memantau lingkungan internal dan eksternal, untuk mengidentifikasi
risiko yang ada dan memberikan penanganan yang tepat
c. Secara periodik dan sesuai kebutuhan, mengkonsultasikan manajemen
risiko secara terbuka dengan pihak internal dan mengkomunikasikan
kepada pihak eksternal mengenai isu-isu risiko
d. Mempunyai sistem terbaik yang dapat membantu manajemen mencatat
dan memantau setiap kegiatan manajemen risiko yang ada di seluruh area
bisnis perusahaan
e. Meyakinkan bahwa karyawan dan manajemen telah menerima pelatihan
manajemen risiko yang relevan
Strategi Tata Kelola Manajemen Risiko
Untuk mencapai tujuan dan sasaran penerapan manajemen risiko,
perusahaan menetapkan strategi sebagai berikut :
a. Membentuk proses dan struktur yang diarahkan untuk merealisasikan
peluang potensial dan mengelola dampak yang merugikan
b. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis organisasi
dengan menjadikan manajemen risiko sebagai aktivitas yang tidak
terpisahkan dari pengambilan keputusan
c. Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mengkoordinasikan
seluruh aspek penerapan manajemen risiko didalam perusahaan dan
melaporkan hasil evaluasi penerapan manajemen risiko bagi seluruh
manajemen dan karyawan
d. Melakukan sosialisasi secara terintegrasi dan berkesinambungan tentang
manajemen risiko agar tercipta budaya risiko bagi seluruh manajemen
dan karyawan
e. Mensinergikan sistem manajemen risiko dengan KPI dan sistem mutu
yang ada di perusahaan
C. Strategi Perusahaan PT Kalbe Farma
1. Strategi Pemasaran

5
PT Kimia Farma Tbk sebagai Holding melakukan kegiatan pemasaran di
pasar dalam negeri maupun pasar ekspor untuk permintaan obat-obat etikal,
generik dan OTC. Dengan didukung oleh lebih kurang 366 orang Medical
Sales Representative yang tersebar diseluruh Indonesia, mengcover 21.800
orang dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Selain pasar
domestik, Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk
produk obat dan bahan baku ke beberapa negara di kawasan Asia, Eropa dan
Afrika.
2. Kegiatan Fungsi Sumber Daya Manusia
Perusahaan menyadari bahwa dalam Sumber Daya Manusia (SDM) itu
berperan penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena
itu Perusahaan menetapkan bagaimana cara pengembangan SDM yang sesuai
dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan, dalam arti implementasi
manajemen SDM harus mampu meningkatkan kompetensi dan komitmen
kinerja para karyawan pada perusahaan, sehingga dapat menjamin
tercapainya tujuan strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan
SDM. Program pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar
negeri untuk memperluas wawasan dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
Ada sejumlah strategi yang dikembangkan perusahaan untuk menggarap
pasar ekspor.
1. Trading based, yakni pihak Kalbe menunjuk distributor lokal (aktivitas
jual-beli) di negara-negara tujuan ekspor.
2. Marketing based, Kalbe membangun kantor perwakilan di setiap negara
tujuan dari hasil survei internal berpotensi bagi pengembangan produk
ekspornya. Saat ini ada 8 kantor perwakilan Kalbe di beberapa negara,
seperti Malaysia (untuk pasar Singapura dan Malaysia), Myanmar,
Kamboja, Vietnam, Filipina, Sri Lanka dan Thailand. Di beberapa negara
ini Kalbe menempatkan 1-20 karyawan yang terdiri dari orang-orang
Indonesia dan warga setempat yang direkrut Kalbe. Mereka bertugas
melakukan aktivitas pemasaran, memonitor pasar dan melakukan survei.
Di setiap negara perwakilan itu, perusahaan juga menggelar sejumlah

6
aktivitas komunikasi, baik below the line maupun above the line. Materi
kampanye iklan produknya disesuaikan dengan negara tujuan.
3. Bekerja sama dalam bentuk joint venture dengan perusahaan farmasi
global. Langkah ini dipilih untuk mempersiapkan diri dalam persaingan
global. Sejalan dengan visi itulah, Kalbe membangun kemitraan dengan
perusahaan farmasi Hong Kong, Innocycle, yang kemudian melahirkan
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd. Lewat perusahaan yang berbasis di
Singapura ini, Kalbe yang tercatat sebagai pemegang saham mayoritas
(51%) tak semata membangun aliansi strategis.
4. Innogene berfungsi sebagai innovation generator bagi Kalbe Group.
Perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia, termasuk Kalbe, umumnya
sekadar mengembangkan produk alias mengopi produk-produk luar yang
yang kemudian digenerikkan. Diakuinya, 400-an produk Kalbe juga
merupakan kopi dari produk luar yang digenerikkan. Lewat Innogene,
Kalbe akan tercatat sebagai perusahaan farmasi lokal pertama yang bakal
meluncurkan berbagai produk inovatif dan asli buatan Kalbe, atau dalam
bahasa farmasi sebagai formulation development. Langkah ini akan
memperluas pasar Kalbe dan bisa menyasar pasar Eropa.
3. Marketing Mix PT Kalbe Farma
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix Produk
oleh Kalbe Farma yaitu terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga,
promosi dan saluran distribusi (place).
1. Product (Produk).
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang
nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk
dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam
membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable
marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merek barang pasar
2. Price (Harga)

7
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti
tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi
harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan
besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk
memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau
oleh konsumen.
3. Saluran distribusi (Place)
Komitmen Kalbe berikutnya adalah memberikan kemudahan bagi
masyarakat seluas-luasnya untuk memperoleh produk-produk Kalbe
dimanapun mereka berada. Kalbe mendirikan dua perusahaan distributor
khusus, yaitu PT Sinar Intermark dan PT Marga Nusantara Jaya. Kedua
distributor ini memiliki jaringan cabang di hampir semua kota besar utama
di Indonesia, serta dukungan oleh ratusan armada distribusi sehingga
produk– produk Kalbe mudah untuk didapatkan.
4. Promotion (Promosi)

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi


Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat.
Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam
rangka menjual produk ke konsumen.
Ada banyak faktor yang mendukung, menstimulasi dan mempercepat
kemajuan Kalbe pada dasarnya ada 4 kunci sukses yang membuat Kalbe
mampu berprestasi, yaitu:
a. Produk inovator yang bervariasi
b. Strategi marketing yang solid
c. Komitmen yang tinggi pada Research & Development
d. SDM yang reliable

4. Analisis Swot
Untuk menganalisa strategi apa yang akan dilakukuan, PT Kalbe
Farma melakukan analisa SWOT guna menghindari kesalahan dalam
penentuan strategi. Berikut analisa SWOT dari PT.Kalbe Farma:
a. Strength / Kekuatan
Kalbe merupakan market leader untuk produk kesehatan dan market
leader untuk produk ethical. Produk-produknya merupakan leading brand

8
dengan berbagai segmentasi pasar yang spesifik. Selain itu produknya
merupakan inovator dengan mengembangkan obat-obatan dengan rumusan
kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun aliansi strategis
dengan mitra internasional, serta banyak menghasilkan produk-produk
baru berbasis teknologi tinggi.
Pada tanggal 16 Desember 2005, manajemen Kalbe telah berhasil
melakukan penggabungan usaha dengan Dankos dan PT Enseval menjadi
satu perusahaan dalam rangka menciptakan perusahaan farmasi tercatat
dan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Penggabungan ini akan
memberikan peluang bagi masa depan Kalbe dalam meningkatkan efisensi
dan efektivitas. Merger yang melibatkan PT Enseval sebagai superholding
dan 3 anak perusahaan yang terdaftar di BEJ tersebut, membentuk
perusahaan yang betul-betul terintegrasi. Secara Horisontal, Kalbe "baru"
menawarkan rentang produk mulai jauh lebih luas dari berbagai obat dan
makanan kesehatan sampai suplemen dan minuman berenergi. Secara
Vertikal, mereka melakukan kegiatan pengadaan bahan baku,
manufakturing produk jadi, pemasaran, sampai penjualan dan distribusi.
Kalbe memiliki pengalaman cukup panjang dan dari segi finansial
pendapatan Kalbe meningkat sekitar 18% per tahun. Manajemen Kalbe
memiliki personel yang berpengalaman, termasuk didalamnya mantan
Dirjen BPOM dalam mengembangkan, memproduksi, pemasaran dan
menjual produk-produk kesehatan dan farmasi. Dilengkapi dengan tim
yang solid serta kerjasama yang baik antar departemen internal dan
hubungan yang erat dengan mitra, PT Kalbe Farma Tbk. semakin
mengukuhkan diri dalam jajaran perusahaan besar di Indonesia.
Pada bagian produksi, Kalbe memiliki 7 GMP (Good
Manufacturing Practice yang telah berstandar internasional dengan 2 GMP
tambahan yang masih dibangun. Komitmen Kalbe dalam hal ini telah
diakui melalui serangkain hasil pengujian badan sertifikasi. Semua
fasilitas milik produk Kalbe dan anak perusahaan telah mendapatkan
sertifikasi ISO 9001, sementara PT Dankos Laboratories dan PT Bintang
Toedjoe juga telah meraih sertifikat ISO 14001 serta OHSAS
18001/SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

9
Kalbe dan Dankos secara konsisten berhasil mempertahankan pencapaian
yang sangatmemuaskan dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, yaitu nomor 5 dan 2 diantara semua perusahaan
yang telah tercatat di BEJ pada tahun 2005.
Pada bagian distribusi, kalbe memiliki tenaga pemasaran 6000
personel dengan 1 juta outlet di seluruh Indonesia. Ditopang struktur
bisnis yang lengkap, yakni memiliki perusahaan distribusi dan jaringan
rumah sakit yang mengusung Mitra Keluarga dan Mitra Internasional,
ternasuk sekolah perawat.
b. Weakness / Kelemahan
Ekspansinya ke noncore-business, seperti ke bisnis property (PT
Kalbe Land) dan pendidikan (STIE Kalbe). Ekspansi ini dapat
mengakibatkan kurang fokusnya perusahaan dalam pengembangan bisni
farmasi.
Penjualan Ekspor sampai dengan spetember 2005 bertumbuh sebesar
127,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. sedangkan
penjualan lokal bertumbuh dengan 28,6%. Meskipun ekspor tumbuh
sangat besar, namun melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
tidak dapat membawa keuntungan yang besar juga. Pasalnya 90% bahan
baku masih impor, sehingga harganya juga melonjak. Akibatnya,
persentase laba kotor (gross margin) hanya mencapai 54,3%. Hal ini
disebabkan karena komponen impor dari obat sangat tinggi yaitu 90%
dari bahan baku yang digunakan (bahan aktif dan bahan pembantu) serta
50% dari bahan pengemas yang digunakan.
Bahan aktif yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri jumlahnya
belum berarti dan belum bisa diperoleh dengan harga yang bersaing
dibandingkan dengan sumber dari luar negeri. Upaya-upaya untuk
meningkatkan self sufficiency dibidang pengadaan bahan baku sering
terbentur permasalahan :
a. Banyaknya jenis bahan baku yg digunakan oleh industri farmasi
(hingga 6000 items) sehingga banyak pemakaian per item yang tidak
memenuhi skala produksi ekonomis
b. Masalah utama adalah pengadaan bahan baku untuk bahan dasar
produksi bahan baku.
3. Opportunity / Peluang

10
a) Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat
perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.
Peluang untuk masuk ke 6 pasar utama di Asia Tenggara dengan
populasi mencapai 500 juta atau kira-kira 8% dari populasi penduduk
dunia. Total pasar ini lebih dari $890 milyar pada GDP dan
kemungkinan akan tumbuh 5% per tahun selama 5 tahun ke depan.
Konsumsi produk farmasi termasuk resep dan OTC diperkirakan 7
milyar dan berkembang menjadi 13% dari 2005 sampai 2010. Serta
terbukanya peluang ekspor sebagai akibat dari penurunan nilai mata
uang rupiah dan pelaksanaan Good Manufacturing Practice yang baik
di Indonesia.
Tahun 2000 Kalbe mulai memberi perhatian lebih besar pada pasar
internasional. Awalnya perusahaan melempar produk ke ASEAN
seperti malaysia dan singapura. Kemudian sayap bisnis ekspornya pun
melebar ke Afrika Selatan. Hal ini dibuktikan Kalbe dengan
menerapkan strategi-strategi. Strategi pertama Trading Based, yakni
pihak Kalbe menunjuk distributor loka di negara-negara tujuan ekspor.
kerjasama ini sangat simpel karena hanya sebatas aktivitas jual-beli
saja. Namun, lewat jaringan para trader ini produk Kalbe ada dibanyak
negara seperti Pakistan dan Iran, padahal Kalbe belum memiliki mitra
distribusi di negara-negara tersebut. Strategi kedua, Marketing Based.
Kalbe membangun kantor perwakilan di setiap negara tujuan yang dari
survei internal berpotensi bagi pengembangan produk ekspornya. Saat
ini ada 8 kantor perwakilan Kalbe di beberapa negara, seperti Malaysia
(untuk pasar Malaysia dan Singapura), Myanmar, Kamboja, Filipina,
Sri Lanka dan Thailand. Mereka bertugas melakukan aktivitas
pemasaran, memonitor pasar dan melakukan survei. PT Kalbe Farma
berencana membangun pabrik Orange Kalbe limited di Nigeria.
Pembangunan pabrik ini untuk memperkuat pangsa pasar di afrika
barat. "Nigeria akan dijadikan sebagai basis dari pemasaran produk-
produk Kalbe Farma." kata Dirut PT Kalbe Farma Johannes Setijono.
rencananya pabrik itu akan digunakan untuk memproduksi obat-obat
OTC (Obat Tanpa Resep) dan minuman energi.

11
b) Kecenderungan berkembangnya sistem penanganan kesehatan yang
wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis
yang dibutuhkan.
4. Threat / Ancaman
a. Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang
diistilahkan "perang saudara" terutama terjadi di jalur pemasaran.
Lebih spesifik lg di produk-produk farmasi yang berada dikategori
yang sama. Di obat flu misalnya, Kalbe memiliki Procold sementara
Dankos Laboratories punya andalan yang cukup ampuh, Mixagrip.
Lantaran Danskos dan Kalbe bisa melihat data masing-masing,
mereka bisa saling menjatuhkan.
b. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat masyarakat
Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup
industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal.
c. Diberlakukannya Undang-Undang Paten tahun 1997 dan direvisi
2001, industri farmasi Kalbe Farma yang terbiasa mengandalkan
pengembangan produk-produknya pada strategi copy cat produk-
produk baru yang masih dilindungi paten, mejadi sulit untuk
mengembangkan produk-produknya.
d. Legal Sistem, belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif
sehingga harga obat menjadi lebih sulit untuk dikontrol.
e. Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar
internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis
farmasi. Kalbe mengakui jika produknya masih belum mampu
bersaing dengan produk dari Amerika Serikat.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. PT Kalbe Farma merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
farmasi dan menjadi perusahaan produk kesehatan serta nutrisi yang
terintegrasi dengan daya inovasi, strategi pemasaran, pengembangan
merek, distribusi, kekuatan keuangan, keahlian riset dan
pengembangan serta produksi yang sulit ditandingi dalam mewujudkan
misinya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih
baik.
2. Ada tiga strategi yang dikembangkan PT Kalbe Farma diantaranya,
trading based, marketing based, dan bekerja sama dalam bentuk joint
venture dengan perusahaan farmasi global.
3. Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix oleh Kalbe
Farma yaitu terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga,
promosi dan saluran distribusi (place).
B. Saran
PT Kalbe Farma merupakan perusahaan terbesar dalam bidang
farmasi dan memiliki produk yang berkualitas, mungkin sebaiknya
produk-produk PT Kalbe Farma tidak dijual bebas di pasaran dan harus
dengan resep dokter.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://moko31.wordpress.com/2009/01/22/analisis-swot-kalbe-farma/
http://www.kalbe.co.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalbe_Farma
http://kedaiobatcocc.wordpress.com/2010/05/18/sejarah-visi-misi-tujuan-dan-
budaya-perusahaan-pt-kimia-farma/

14

Anda mungkin juga menyukai