A. Latar Belakang
Perkembangan penjualan industri otomotif saat ini berkembang sangat pesat. Salah
satunya yaitu perusahaan Toyota Motor Corporation yang berkantor pusat di Aichi Jepang,
perusahaan ini memilik sebuah merek mobil mewah yang bernama Lexus, dimana Lexus
pertama kali diperkenalkan tahun 1989 di Amerika Serikat dan sekarang menjadi merek
dengan penjualan mobil mewah terbesar dari Jepang. Dalam tempo singkat Lexus mampu
menyodok ke posisi ketiga segmen kendaraan premium di negeri ini. Pelayanan personal
Dengan menggunakan brand associate (BA) yang tidak hanya berpenampilan menarik
namun memilki skill dan memahami bagaimana produk tersebut secara detail Lexus.
golf sehingga ketika berbicara dengan para pelanggan bisa nyambung dan bisa menjadi
partner pelanggan.
Selain memilih BA yang handal dan profesional Lexus juga menyajikan sesuatu yang
beda dari perusahaan otomotif lainnya. Lexus membuat sebuah show room dalam konsep
berbentuk gallery. Konsep gallery yang dimiliki lexus menyediakan berbagai fasilitas
seperti tempat karoeke, tempat kongko dan pesta, sky garden, tempat meeting, dan
perpustakaan dengan buku-buku yang eksklusif yang jarang ada di pasaran. Untuk
mengenal lebih dalam tentang Lexus harus diawali dengan sebuah filosofi dari Lexus itu
sendiri.
Adapun Lexus memiliki filosofi yang dikenal dengan yet philosophy yaitu membuat
sesuatu yang indah dengan cara mengombinasikan sesuatu yang kontradiktif. Lexus juga
1
seamless anticipation. Filosofi ini juga yang menjadi konsep dari showroom gallery yang
lexus cup di taiwan, wine and cigar night, pameran lukisan, dan yang akan digelar adalah
naik sepada bersama dari Amsterdam ,Belanda ke Paris. Intinya dalam menjual produk
sekelas lexus harus betul-betul willing to do the extra mile, karena berinteraksi dengan
Affluent customer untuk menjual produk premium adalah sebuah seni, harus memahami
Di awal tahun 2017 lexus kembali meluncurkan model terbaru yaitu Lexus RX 200t F
Sport, model terbaru ini sukses diterima pasar, karena gayanya yang lebih stylish dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang studi kasus dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut:
segment di Indonesia?
2. Bagaimana proses yang dilakukan Lexsus dalam memilih Brand associate ( BA)
2
C. Teori Kasus
1. Pemasaran
perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,
barang, ataupun jasa dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
dimana individu dan kelompok mendapatkan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain. Daryanto juga menjelaskan bahwa konsep dasar dalam
pemasaran dimulai dengan adanya kebutuhan dan berakhir pada adanya pasar seperti
transaksi pertukaran
sumnerpasar
Berawal dari adanya kebutuhan pihak pelanggan yang ditindak lanjuti dengan
memuaskan keinginan tersebut. Pada akhirnya produk yang sudah ada di pasar akan
diserap oleh pelanggan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Kegiatan pemasaran yang
3
dilakukan perusahaan haruslah dikelola dengan sistem manajerial yang sesuai dengan
manajemen pemasaran mengatur semua kegiatan pemasaran. Hal ini sesuai dengan
a. Konsep produksi, yaitu filsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang
b. Konsep produk, yakni gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
mempunyai mutu terbaik,kinerja terbaik dan sifat yang paling inivatif. Dengan
perbaikan produk.
c. Konsep penjualan, ialah gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli produk
organisasi dalam jumlah cukup, kecuali organisasi melakukan usaha penjualan dan
keinginan pasar sasaran dan pencapaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif
4
e. Konsep pemasaran Berwawasan Sosial, merupakan gagasan bahwa organisasi harus
kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing dengan
masyarakat.
pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dikelola dengan baik
inovatif agar dapat menangkap berbagai peluang serta dapat selalu bertahan,
berkembang, menguasai pasar yang lebih luas dan tentunya memperoleh profit
yang berkelanjutan.
1. Konsep CRM
vital untuk ertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan. Keberhasilan suatu
5
2013). Menyatakan bahawa CRM mendukung suatu perusahaan untuk
menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dan menjalin hubungan
yang berarti sejauh mana tingkat hubungan dengan orang yang bersangkutan. Inti
putus, tetapi ada hubungan terus – menerus yang dibangun. Seperti diketahui bahwa
selanjutnya adalah memperbaiki jika ada masalah. Disinilah CRM memiliki peran
dalam rangka membimbing pelanggan berhubungan dengan produk atau jasa yang
digunakan.
Laudon dan traver (2002) menyebutkan bahwa CRM merupakan suatu sistem
kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil
6
perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut. Selanjutnya
dan sumber daya manusia secara strategik untuk mengatur hubungan seseorang
hubungan seperti yang dilakukan CRM dari pemahaman diatas maka dapat
berkaitan dengan pemasaran produk atau jasa. Dengan demikian terdapat perbedaan
2. Pengertian CRM
informasi rinci tentang pelanggan perorangan dan semua “titik kontak” pelanggan
adalah semua kejadian di mana pelanggan menghadapi merek dan produk dari
7
sempurna melalui penggunaan informasi akun perorangan yang efektif.
Berdasarkan apa yang mereka ketahui tentang setiap pelanggan yang dinilai,
media. CRM penting karena pendorong utama profitabilitas perusahaan adalah nilai
dan budaya. Konsep ini telah dikenal dan banyak diterapkan untuk meningkatkan
mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, email,
masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing atau dapat
secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan. Dengan demikian
menciptakan nasabah yang loyal, melalui usaha membangun hubungan yang dekat
atau intim dengan nasabah. Jadi proses terbentuknya keloyalitasan tersebut adalah
8
CRM adalah suatu konsep manajemen secara menyeluruh yang berpusat pada
membawa keuntungan bagi perusahaan dengan biaya yang relatif lebih rendah.
informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan, baik via web, call center,
aksesbilititas informasi ini memungkinkan penjualan dan pelayanan yang lebih baik
2. Mengurangi biaya
juga memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam
turunnya kualitas pelayanan. Penggunaan teknologi web dan call center misalnya,
akan mengurangi hambatan birokrasi dan biaya serta proses administratif yang
mungkin timbul.
cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik. Dengan kemampuan penjualan
melalui web maka hambatan waktu, geografis, sampai ketersediaan sumber data
5. Peningkatan pendapatan
keuntungan perusahaan. Sementara itu, dalam riset yang dilakukan oleh Freeman
dasarnya bertujuan agar perusahaan dapat mengenali pelanggan secara lebih detail
akan merasa lebih dekat dengan perusahaan, yang pada akhirnya akan
4. Tahapan CRM
diantaranya adalah:
10
Mempromosikan keunggulan produk atau jasa dalam hal inovasi serta
kemudahan karena nilai suatu produk atau jasa bagi pelanggan adalah produk yang
2. Meningkatkan Keuntungan
dengan mendorong terciptanya produk atau jasa komplemen dan penjualan produk
atau jasa yang lebih baik dari produk atau jasa yang dimiliki oleh pelanggan.
3. Mempertahankan (retain)
yang sudah ada pasti memberikan keuntungan bagi perusahaan daripada bagaimana
1. Faktor Organisasional
kembali dan desain proses bisnis yang radikal untuk mencapai perbaikan yang
dramatis baik dalam hal biaya, kualitas, pelayanan, dan kecepatan. Implementasi
strategi CRM memerlukan kerjasama dari semua fungsi dalam suatu organisasi.
11
Kerjasama dan usaha di antara beberapa fungsi organisasi merupakan cara untuk
2. Faktor SDM
3. Faktor Teknologi
menggunakan teknologi.
Keseluruhan proses yang dirancang sesuai dengan strategi dan tujuan CRM.
12
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, terdapat beberapa
kesamaan mengenai proses implementasi CRM yang tediri dari SDM yang harus
teknologi yang sekaligus dapat mempermudah pekerjaan dan aktivitas CRM dan
proses yang berjalan dari awal hingga akhir dalam keseluruhan aktivitas CRM.
3. Perilaku Konsumen
biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu,produk, dan individu atau grup
tertentu.
13
2. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
terdiri dari:
1) Faktor Budaya
budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang
kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para
subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang
bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan
keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial
14
bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari
2) Faktor Sosial
kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku
pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang
diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang
3) Faktor Pribadi
seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup,
serta kepribadian dan konsep diri pembeli.Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh
hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar
15
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk.
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh
4) Faktor Psikologis
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan
fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan
keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri
16
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,
gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang
berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:
4. Komunikasi Pemasaran
secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.
a) Periklanan (advertising)
luas dengan menggunakan media komunikasi massa atau above the line seperti
televisi, radio, surat kabar, dan lainnya serta below the line.
produk, mengedukasi calon pembeli agar tertarik dan membeli produk yang
17
ditawarkan. Promosi penjualan (sales promotion), kegiatan pemasaran yang
pembeli.
respon segera.
tersegmentasi.
dan menunjang suksesnya tujuan pemasaran. Hal itu ditandai dengan makin
18
D. Pembahasan
pemasaran yang begitu efektif dan efesiensi. Hal ini dimulai dengan pemilihan sales
atau brand associate (BA) yang bukan hanya memiliki wajah tampan atau cantik.
bukan hanya memiliki penampilan menarik saja namun harus mampu memiliki jiwa
Lexus dalam dirinya. Untuk terbentuknya BA yang diharapkan Lexus melatih para
Para BA juga dibekali pelatihan ala Lexus di luar negeri. Mereka diberikan
Mereka tidak hanya belajar industri otomotif tetapi juga belajar gaya hidup segemen
kelas atas serta industry hospitality. Melalui persyaratan yang sangat detail tersebut
akhirnya Lexus mampu memiliki 10 BA andalan. Yang mana para BA berasal dari
marketing.
Dalam strategi one on one marketing Lexus juga menggunakan strategi costumer
konsumen dan produsen tapi para BA dilatih untuk mampu menjadi partner bagi
ditangan mereka sehingga terbentuk jalinan kasih yang seperti sebuah persahabatan.
Dengan hubungan seperti ini diharapkan konsumen merasa puas dan nyaman
19
Guna selalu menjalain hubungan dengan pelanggan Lexus rajin menggelar
berbagai kegiatan eksklusif dan sering digelas diluar negeri. Misalnya Golf Lexus Cup
di Taiwan, Wine and Cigar Night,pameran lukisan. Selain itu juga untuk mampu
yang sangat unik. Lexus menamainya dengan Lexus gallery dimana jika berkunjung
ke show room Lexus akan disambut bak layanan hotel bintang lima. Gallery Lexus
memilki sejumlah fasilitas,mulai dari tempat karaokean,tempat kongko dan pesta, sky
mereka loyal dan mau mereferensikan mobil merek Lexus kepada orang terdekatnya.
Sehingga dari segi komunikasi Lexus tidak fokus pada above the line tetapi Lexus
meng-creat buzzing melalui word of mouth marketing (WOMM) dan lebih banyak
menggarap bellow the line. Para pelanggan setelah merasakan mobil merek Lexus dan
layanan prima yang diberikan akan menjadi spoke person atau opinion leader yang
bisa mempengaruhi para calon pelanggan lainnya. Selain itu juga strategi WOMM
E. Kesimpulan
Indonesia diantaranya yaitu membentuk sales atau brand associate (BA) yang
handal dengan melalui proses yang sangat selektif yang diharapkan mampu untuk
20
2. Proses yang dilakukan Lexsus dalam memilih Brand associate ( BA) yang tepat
dibekali pelatihan ala Lexus di luar negeri. Mereka diberikan pelatihan di Lexus
hanya belajar industri otomotif tetapi juga belajar gaya hidup segemen kelas atas
melalui BA yang dipilih secara selektif dan handal dibidangnya. Dimana para BA
yang telah dibentuk mampu menjalin hubungan baik dengan pelanggannya. Bukan
hanya sebatas hubungan antara konsumen dan produsen tapi para BA dilatih untuk
konsumen merasa puas dan nyaman menggunakan mobil Lexus. Selain itu juga
desain showroom yang unik dan pelayan yang bak hotel bintang lima disuguhkan
oleh Lexus.
konsumen sehingga mereka loyal dan mau mereferensikan mobil merek Lexus
kepada orang terdekatnya. Sehingga dari segi komunikasi Lexus tidak fokus pada
21
above the line tetapi Lexus meng-creat buzzing melalui word of mouth marketing
F. Rekomendasi
harapan konsumen, sehingga konsumen merasa lebih puas dan tidak akan beralih
ke produk lain.
lexus lebih dikenal dimata konsumen, meski pun produk lexus ini hanya ditujukan
22
Daftar Isi
http://www.bitebrands.co/2013/11/pengertian-dan-bentuk-bentuk-komunikasi.html
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi12 Jilid 2,
Riau.
23