HAK ASASI MANUSIA

KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI
- MEMAHAMI HAK ASASI MANUSIA
KOMPETENSI DASAR
1. MENJELASKAN PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
2. MENJELASKAN PRINSIP-PRINSIP HAK ASASI MANUSIA
3. MENJELASKAN PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAK ASASI MANUSIA
 TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. KETEPATAN DALAM MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG PENGERTIAN HAK

ASASI MANUSIA
2. KETEPATAN DALAM MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG PRINSIP-PRINSIP
YANG TERKANDUNG DI DALAM HAK ASASI MANUSIA
3. KETEPATAN DALAM MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG PERKEMBANGAN
PEMIKIRAN HAK ASASI MANUSIA.
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA

HAK ASASI MANUSIA (HAM) ATAU ISTILAH HUMAN RIGHTS.

HAM TERBENTUK DARI 3 UNSUR YAITU :
- HAK
- ASASI
- MANUSIA
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
 DUA KATA PERTAMA (HAK DAN ASASI) BERASAL DARI BAHASA ARAB,
SEDANGKAN MANUSIA ADALAH KATA DALAM BAHASA INDONESIA
 KATA HAQQ (HAGGA, YAHIGGU, HAGGAAN) YANG BERARTI BENAR,
NYATA, PASTI, TETAP DAN WAJIB.
 KATA HAQQ : KEWENANGAN ATAU KEWAJIBAN UNTUK MELAKUKAN
ATAU TIDAK MELAKUKAN SESUATU.
KATA ASASIY (ASSA, YAUSSU, ASASSAN) : DIARTIKAN SEBAGAI
MEMBANGUN, MENDIRIKAN MELETAKKAN ATAU DAPAT PULA
BERARTI ASAL, ASAS, PANGKAL, DASAR DARI SEGALA SESUATU.
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
• KATA ASASI SEBAGAI SEGALA SESUATU YANG BERSIFAT MENDASAR
DAN FUNDAMENTAL YANG SELALU MELEKAT PADA OBJEKNYA.
• HAM DALAM BAHASA INDONESIA DIARTIKAN SEBAGAI HAK-HAK
MENDASAR PADA DIRI MANUSIA.
MENURUT SOETANDYO WIGNJOSOEBROTO BAHWA HAM ADALAH
HAK-HAK MENDASAR (FUNDAMENTAL) YANG DIAKUI SECARA
UNIVERSAL SEBAGAI HAK-HAK YANG MELEKAT PADA MANUSIA
KARENA HAKIKAT DAN KODRATNYA SEBAGAI MANUSIA.
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
• HAM DISEBUT MELEKAT KARENA HAK-HAK TERSEBUT DIMILIKI
OLEH SIAPA PUNG YANG BERKAT KODRAT KELAHIRANNYA SEBAGAI
MANUSIA DAN BUKAN PEMBERIAN OLEH ORGANISASI KEKUASAAN
MANA PUN.
• SEHINGGA PADA DASARNYA HAK-HAK DIMAKSUD TIDAK DAPAT
DIRAMPAS ATAU DICABUT SAMPAI KAPAN PUN.
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
 MENURUT MULADI HAM (HUMAN ROGHTS) SECARA UNIVERSAL :
“ HAK ASASI MANUSIA PADA DASARNYA ADALAH HAK-HAK YANG
MELEKAT (INHEREN) SECARA ALAMIAH KEPADA MANUSIA DAN
TANPA ITU MANUSIA TIDAK HIDUP SEBAGAI MANUSIA. HAK-HAK
DAN KEBEBASAN DASAR MANUSIA ITU MEMUNGKINKAN MANUSIA
UNTUK MENGEMBANGKAN DAN MENGGUNAKAN SECARA
MAKSIMAL KUALITAS MASING-MASING, INTELEGENSINYA,
BAKATNYA DAN HATI NURANINYA DALAM RANGKA MEMUASKAN
KEBUTUHAN SPIRITUAL DAN KEBUTUHAN-KEBUTUHAN LAINNYA.
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
ADALAH SEPERANGKAT HAK YANG MELEKAT PADA
HAKIKAT DAN KEBERADAAN MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK TUHAN YANG MAHA ESA. HAM MELEKAT PADA
DIRI SETIAP MANUSIA SECARA ALAMIAH (KODRAT) DAN
MERUPAKAN ANUGERAH DARI TUHAN YANG MAHA ESA.
B. PRINSIP DASAR HAK ASASI MANUSIA
1. UNIVERSAL DAN TIDAK DAPAT DICABUT (UNIVERSALITY AND INALIENABILITY)
2. TIDAK DAPAT DIBAGI (INDIVISIBILITY)
3. SALING BERGANTUNG DAN BERKAITAN (INTERDEPENDENCE AND
INTERRELATION)
4. KESATARAAN DAN NON-DISKRIMINASI ( EQUALITY AND NON-DISCRIMINATION)
5. PARTISIPASI DAN KONTRIBUSI (PARTICIPATION AND CONTRIBUTION)
6. TANGGUNGJAWAB NEGARA DAN PENEGAKAN HUKUM (STATE RESPONSIBILITY
AND RULE OF LAW)
1. UNIVERSAL DAN TIDAK DAPAT DICABUT
(UNIVERSALITY AND INALIENABILITY)
 HAM DIPUNYAI OLEH SELURUH MANUSIA DI DUNIA, TANPA TERKECUALI
KARENA MERUPAKAN PRINSIP YANG DITERIMASECARA UMUM OLEH RAS, JENIS
KALAMIN, AGAMA, ETNIS, DAN PANDANGANPOLITIK, ASAL-USUL SOSIAL
MAUPUN KEBANGSAAN.
 HAK-HAKITU TIDAK DAPAT DICABUT OLEH SIAPA PUN ATAU TIDAK DAPAT
DISERAHKAN SECARA SUKARELA.
 PRINSIP INI SELARAS DENGAN PASAL1 UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN
RIGHTS YANG MENYATAKAN “ SETIAP UMAT MANUSIA DILAHIRKAN MERDEKA
DAN SEDERAJAT DALAM HARKAT DAN MARTABATNYA.
2. TIDAK DAPAT DIBAGI (INDIVISIBILITY)
 HAM YANG MELIPUTI HAK SIPIL POLITIK DAN HAK EKONOMI SOSIAL DAN
BUDAYA MERUAPKAN HAK YANG MENYATU SEBAGAI BAGIAN DARI HARKAT
DAN MARTABAT MANUSIA YANG TIDAK TERPISAHKAN.
 KONSEKUENSINYA, SEMUA ORANG MEMILIKI STATUS HAK YANG SAMA DAN
DERAJAT, SERTA TIDAK DAPAT DIGOLONG-GOLONGKAN SECARA BERJENJANG.
 PENGABAIAN PADA SATU AKAN BERDAMPAK PADA PENGABAIAN HAK-HAK
LAINNYA.
3. SALING BERGANTUNG DAN BERKAITAN
(INTERDEPENDENCE AND INTERRELATION)
PEMENUHAN ATAS SATU HAK SERING KALI BERGANTUNG PADA PEMENUHAN
ATAS HAK-HAK LAINNYA, BAIK SECARA KESELURUHAN MAUPUN SEBAGIAN
4. KESATARAAN DAN NON-DISKRIMINASI
( EQUALITY AND NON-DISCRIMINATION)
 PRINSIP NON-DISKRIMINASI DIPAHAMI SEBAGAI PRINSIP YANG MELETAKKAN
PANDANGAN BAHWA SEMUA ORANG TERLAHIR BEBAS DAN MEMILIKI
KESETARAAN DALAM HAM.
 SEBAGAI MANUSIA BERHAK SEPENUHNYA ATAS HAK-HAKNYA TANPA ADA
PEMBEDAAN DENGAN ALASAN APA PUN, SEPERTI YANG DIDASARKAN PADA RAS,
WARNA KULIT, JENIS KELAMIN, ETNIS, BAHASA, AGAMA, DAN PANDANGAN
POLITIK.
5. PARTISIPASI DAN KONTRIBUSI
(PARTICIPATION AND CONTRIBUTION)
o SETIAP ORANG DAN SELURUH MASYARAKAT BERHAK UNTUK TURUT BERPERAN
AKTIF SECARA BEBAS DAN BERARTI DALAM PARTISIPASI SERTA
BERKONSTRIBUSI UNTUK MENIKMATI KEHIDUPAN PEMBANGUNAN, BAIK
KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK MAUPUN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA.
6. TANGGUNGJAWAB NEGARA DAN
PENEGAKAN HUKUM (STATE RESPONSIBILITY
AND RULE OF LAW)
 DALAM HUKUM HAM INTERNASIONAL DIAKUI BAHWA NEGARA TIDAK BOLEH
MENGABAIKAN HAK-HAK DAN KEBEBASAN WARGANYA, SEHINGGA
DIASUMSIKAN BAHWA NEGARA MEMILIKI KEWAJIBAN POSISTIF UNTUK
MELINDUNGI SECARA AKTIF DAN MEMASTIKAN TERPENUHINYA HAK-HAK DAN
KEBEBASAN-KEBEBASAN TERSEBUT.
 PELARANGAN DAN PEMBATASAN TERHADAP HAK DAN KEBEBASAN TERSEBUT
HANYA DIBOLEHKAN SEPANJANG DITENTUKAN OLEH HUKUM. HAL INI BERARTI
NEGARA BERTANGGUNGJAWAB UNTUK MENAATI HAK ASASI.
DALAM HAL INI, NEGARA HARUS TUNDUK PADA NORMA HUKUM DAN STANDAR
YANG TERCANTUM DALAM BERBAGAI INSTRUMEN HUKUM HAM YANG BERLAKU.