ORGANISASI KEHATI
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas ujian tengah semester mata kuliah hukum lingkungan
yang diampu oleh:
Disusun oleh:
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga
kami masih bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Shalawat serta salam kita haturkan kepada
teladan kita semua Nabi Muhammad SAW yang telah memberitahu kepada kita jalan yang benar
berupa ajaran agama yang sempurna serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kami sangat bersyukur karena dapat merampungkan penyusunan makalah dengan judul
“Organisasi Lingkungan: KEHATI ” Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia” tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi ujian tengah semester Hukum
Lingkungan.
Disni kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca.
Demikian makalah yang kami buat dan berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................1
B. IDENTIFIKASI MASALAH..................................................................................................3
C. TUJUAN...................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................4
A. SEJARAH KEHATI...............................................................................................................4
KESIMPULAN.................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah lingkungan hidup bukan hanya persoalan satu negara saja tetapi sudah menjadi
persoalan dari berbagai negara di dunia dan merupakan tanggung jawab seluruh bangsa di dunia.
Oleh karena itulah beberapa upaya dilakukan oleh orang maupun organisasi untuk mengatasi
masalah lingkungan hidup dan pokok nya mencegah tambah rusaknya lingkungan hidup.
Lingkungan hidup sebagai karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kepada rakyat
dan bangsa Indonesia merupakan ruang bagi kehidupan dalam segala aspek dan sesuai dengan
kehidupan wawasan Nusantara. Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk
memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan untuk
mencapai kebahagian hidup berdasarkan Pancasila. Oleh Sebab itu, perlu dilaksanakan
pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup, berdasarkan kebijaksanaan
nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan
generasi masa depan. Untuk itu dipandang perlu melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup yang
serasi, selaras dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan hidup.
2
3
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimana sejarah organisasi KEHATI dalam masyarakat?
2. Bagaimana peran organisasi KEHATI dalam masyarakat ?
3. Apa dasar hukum organisasi KEHATI ?
4. Bagaimana hubungan organisasi KEHATI dengan lembaga lainya?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah organisasi KEHATI dalam masyarakat
2. Untuk mengetahui Bagaimana peran organisasi KEHATI dalam masyarakat
3. Untuk mengetahui Apa dasar hukum organisasi KEHATI
4. Untuk mengetahui Bagaimana hubungan organisasi KEHATI dengan lembaga lainya
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH KEHATI
Keberadaan Yayasan KEHATI tidak terlepas dari wujud pelaksanaan KTT Bumi di Rio de
Janeiro tahun 1992 dan Deklarasi Tokyo tahun 1993 dimana pimpinan tiga negara yaitu Amerika
Serikat, Jepang dan Indonesia sepakat bekerja sama untuk membantu program pelestarian
keanekaragaman hayati secara berkelanjutan di Indonesia. Emil Salim, yang pada tahun 1993 telah
selesai menjabat sebagai Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, diminta oleh
Pemerintah Indonesia untuk membentuk organisasi non-pemerintah sebagai penampung dan
pelaksana program keanekaragaman hayati dengan bantuan hibah dari Pemerintah Amerika Serikat.
Dengan bantuan rekan-rekan tokoh organisasi non-pemerintah, seperti Koesnadi Hardjasoemantri,
Ismid Hadad, Erna Witoelar, M.S. Kismadi, dan Nono Anwar Makarim, disusunlah anggaran dasar,
organisasi dan program kerja Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia, disingkat KEHATI.
Hibah yang diperoleh dari Amerika Serikat ini berbentuk dana cadangan abadi (endowment
fund). Dana abadi ini diputar di pasar modal dalam bentuk saham dan obligasi. Hasil dari
perputaran dana ini diperoleh imbalan yang dipakai untuk membiayai program bantuan hibah yang
dilaksanakan oleh mitra KEHATI. Bantuan KEHATI dapat berbentuk dana hibah, tenaga ahli,
konsultasi dan berbagai bentuk fasilitasi bagi kegiatan LSM, KSM, lembaga penelitian, pendidikan
dan pelatihan serta berbagai organisasi dan komponen masyarakat madani yang memiliki program
4
5
Alam lestari untuk manusia kini dan masa depan anak negeri
1
http://kehati.or.id/tentang-kami/ diakses 28 Oktober 2019 pukul 18:00
6
KEHATI selalu menjaga akuntabilitas dan transparasi dalam upaya untuk menjadi agen perubahan
yang terpercaya dan berpengaruh dalam mencapai visi dan misinya bagi kelestarian
keanekaragaman hayati dan pemanfaatannya secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyaraka2
Nilai-Nilai KAHATI
Visi dan misi yang akan KEHATI capai melalui serangkaian program dan kegiatan dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar sebagai berikut3:
2
http://kehati.or.id/visi-misi/ diakses 28 Oktober 2019 pukul 18:00
3
http://kehati.or.id/nilai-nilai-dasar-kehati/ diakses 28 Oktober 2019 pukul 18:00
7
Sebagai mana perannya sebagai fasilitator KEHATI sering mengadakan sosialisasi dan
focus group discussion. Kegiatan tersebut dilakukan guna mendorong masyarakat khususnya
para generasi muda untuk peduli terhadap keanekaragaman HAYATI di Indonesia. Sebagai
contoh pada awal Oktober lalu, kehati bersama dengan pundi sumatera atas dukungan tfca
Sumatera, mengadakan Focus Group Discussion terkait dengan Sosialisasi mendorong peran
aktif generasi milenial dalam upaya penyelamatan satwa liar (wildlife) dan keanekaragaman
hayati (biodiversity) di Sumatra, yang diikuti oleh mahasiswa jurusan kehutanan, FISIP, dan
Sosiologi Universitas Lampung, jurusan Pendidikan biologi Universitas Sriwijaya, siswa
pecinta alam belantara hijau Palembang, forum komunikasi kader konservasi lampung san
masyarakat terutama generasi milenial yang ada di lampung. Adpun melalui kegiatan ini
diharapkan adanya semangat dari generasi muda untuk terlibat dalam uoaya melestarikan
keaekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
Program-Program KAHATI
1. Program Utama yang mana di dalamnya terdiri dari beberapa bagian lagi seperti:
a) Ekosistem Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
b) Ekosistem Kehutanan
c) Pendidikan dan Kampanye
d) Ekosistem Pertanian
2. Program Khusus yang mana di dalamnya terdiri dari beberapa bagian lagi seperti:
a) PSDABM - MCAI
b) Green Corridor Initiative
c) TFCA Sumatera
d) TFCA Kalimantan
3. Program Lainnya
8
on Biodiversity (CBD), dan pembangunan rendah karbon. Upaya ini dilakukan untuk
mewujudkan alam yang lestari bagi manusia kini dan masa depan anak negeri.
KEHATI mendukung insiatif pemerintah dalam pengelolaan hutan berkelanjutan seperti;
Perhutanan Sosial, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Taman Nasional. Hingga
dipenghujung tahun 2018 KEHATI telah bekerja di 34 propinsi dan 67 kabupaten dengan
jumlah individu penerima manfaat sebanyak 311.242 jiwa diantaranya 38% adalah
perempuan.4
Saat ini KEHATI dipercaya sebagai administrator Tropical Forest Action (TFCA)
yang mendukung pemerintah dan masyarakat lokal dalam upaya pengelolaan hutan di
Sumatera dan Kalimantan melalui TFCA Sumatera dan TFCA Kalimantan.
Menyoroti kegiatan TFCA Kalimantan selain mendukung dua program yang telah
berlangsung yaitu Program Heart of Borneo (HoB) dan program Karbon Hutan Berau.
Program yang tersebar di dibeberapa wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Timur mencakupi konservasi spesies seperti orangutan, bekantan, banteng
borneo, pesut Mahakam, arwana, dan rangkong gading.
Salah satu kegiatan konservasi spesies yang menarik perhatian yaitu Penemuan
Badak Sumatera di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Operasi penangkapan badak betina yang
4
https://www.tfcakalimantan.org/admin/2018/12/1424/peran-kehati-dalam-konservasi-hutan-indonesia-
2018.html diakses 30 oktober 2019 pukul 08.00
9
diberi nama Pahu ini dilakukan oleh tim yang beranggotakan tim ahli badak dan pekerja
konservasi dengan menggunakan metode Pit-trap dengan pemantauan camera trap.
Badak Pahu berhasil di tangkap di kantong 3, dan tim penyelamatan bergerak cepat untuk
memindahkan badak ke kandang angkut dan kemudian dibawa ke tempat suaka (sanctuary)
kelian. Kondisi Badak pahu terpantau dalam keadaan sehat dengan pengawasan dokter ahli,
kita semua berharap si Pahu kedepan nya tetap sehat, ungkap Puspa D. Liman, Direktur
Program TFCA Kalimantan.
Selain program konservasi satwa dilindungi, TFCA Kalimantan juga melakukan
pengembangan ekonomi masyarakat sebanyak 5.188 anggota masyarakat. Program ini
berhasil mengembangkan 17 produk agroforestry, HHBK, pertanian dan perikanan serta
pengembangan 13 obyek wisata.
Sedangkan terkait mitigasi perubahan iklim TFCA Kalimantan berhasil melakukan
penanaman dan pengayaan hutan seluas 885,61 ha, pencegahan alih fungsi lahan seluas
119.947,16 ha, pengomposan sebanyak 8,5 ton, pencegahan kebakaran hutan seluas 86.456
ha dan pengawasan melalui patrol hutan seluas 06.652,77 ha.
Capaian-capaian yang berhasil dilakukan oleh TFCA Kalimantan terkait spesies dan
ekosistem antara lain; pelepasliaran sebanyak 28 orangutan, penyelamatan 2 ekor elang
bondol dan jawa, perlindungan habitat 1.760 ekor bekantan di Delta sungai segah,
perlindungan dan identifikasi habitat pesut di Kubu Raya, survey bio-ekologi banteng di
Belantingan hulu, translokasi Badak di Kutai Barat, serta Pengelolaan 234.346,17 ha area
hutan secara berkelanjutan dan kampanye perlindungan keanekaragaman hayati kepada
11.478 orang.
10
Keberadaan Yayasan KEHATI tidak terlepas dari wujud pelaksanaan KTT Bumi di Rio de
Janeiro tahun 1992 dan Deklarasi Tokyo tahun 1993 dimana pimpinan tiga negara yaitu Amerika
Serikat, Jepang dan Indonesia sepakat bekerjasama untuk membantu program pelestarian
keanekaragaman hayati secara berkelanjutan di Indonesia. Emil Salim, yang pada tahun 1993 telah
selesai menjabat sebagai Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, diminta oleh
Pemerintah Indonesia untuk membentuk organisasi non-pemerintah sebagai penampung dan
pelaksana program keanekaragaman hayati dengan bantuan hibah dari Pemerintah Amerika Serikat.
Dengan bantuan rekan-rekan tokoh organisasi non-pemerintah, seperti Koesnadi Hardjasomantri,
Ismid, Hadad, Erna Witoelar, M.S. Kismadi, dan Nono Anwar Makarim, disusunlah anggaran
dasar, organisasi dan program kerja Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia, disingkat
KEHATI
Pendirian Yayasan oleh orang asing ataupun badan hukum asing ini didelegasikan
pengaturannya oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU Yayasan”)
sebagaimana yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU 28/2004”) kepada Peraturan
Pemerintah. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 9 UU Yayasan yang berbunyi:5
1) Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta
kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal.
2) Pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan akta notaris
dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
3) Yayasan dapat didirikan berdasarkan surat wasiat.
4) Biaya pembuatan akta notaris sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah. 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
5) Dalam hal Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didirikan oleh orang asing
atau bersama-sama orang asing, mengenai syarat dan tata cara pendirian Yayasan
tersebut diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Filosofi dari diperbolehkannya orang asing sebagai pendiri yayasan di Indonesia
adalah karena sifat dari yayasan yang berfungsi sebagai organisasi sosial. Dimana para
pendiri dari yayasan dilarang untuk menerima pembagian keuntungan atas yayasan yang
5
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
11
didirikannya. Sehingga, walaupun orang asing tersebut bertindak selaku pendiri yayasan,
orang tersebut tidak dapat mengambil keuntungan dari penghasilan yayasan.
Lalu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup yang pada pokoknya mengatur: 6
a. Hak setiap orang atas lingkungan hidup yang sehat dan baik. Terpeliharanya lingkungan
hidup yang baik dan sehat menimbulakan hak dan kewajiban bagi setiap orang dalam rangka
mewujudkan hak atas lingkungan hidup yang sehat dan baik tersebut.
b. Hak dan kewajiban setiap orang dalam pengelolaan lingkungan. Menurut UU 4/1982
(UULH 82 – UUPLH 1997 – UUPPLH 2009) setiap orang (seseorang, kelompok orang, dan
badan hukum) memiliki hak dan kewajiban untuk berperan serta dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
c. Pandangan hak atas lingkungan menurut Heindhard Steiger sebagai hak-hak subjektif,
melahirkan hak untuk menuntut secara hukum atau mengupayakan penegakan peraturan
perundang-undangan agar hak-hak subyektif tersebut dapat terpenuhi atau terealisasikan.
Legal Standing Organisasi Lingkungan Hidup juga diatur dalam Pasal 92 UU
32/2009 (UUPPLH), yang berbunyi :
(1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
(2) Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu
tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil.
(3) Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila memenuhi persyaratan:
a. berbentuk badan hukum;
b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk
kepentingan pelestarian
c. fungsi lingkungan hidup; dan
d. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya paling singkat 2
(dua) tahun.
Dan peraturan-peraturan lainya : 7
1. Undang – undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
6
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
7
file:///C:/Users/User/Downloads/Profil%20KEHATI%202013.pdf diakses pada 29/10/2019 22:25 WIB
12
Pada tahun 2018 Pemprov DKI Jakarta malalui Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiga Uno
menggelar pertemuan dengan pengurus Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) di Balai Kota
DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.Dalam pertemuan tersebut
dilakukan pembahasan terkait potensi kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
Jakarta dengan Yayasan Kehati. Adapun potensi kerja sama yang akan dilakukan yakni terkait
kebersihan dan pelestarian terumbu karang di Teluk Jakarta, program ekowisata bahari serta
penanganan sampah di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
Dijelaskan Sandi, dirinya meminta Bupati Kepulauan Seribu, Irmansyah, dan Wakil Bupati
Kepulauan Seribu, Ismer Harahap untuk menindaklanjuti penguatan model ekowisata bahari, dan
pengelolaan sampah bersama Yayasan Kehati.Untuk pengelolaan mangrove di Muara Angke, Sandi
menginginkan, dilakukan kolaborasi lintas sektor antara Kepulauan Seribu dengan Jakarta Utara.Ia
menambahkan, potensi kerja sama lain yang akan direalisasikan yakni kampanye penggunaan besek
sebagai alternatif styrofoam agar lebih ramah lingkungan."Kita akan koordinasikan dengan Dinas
Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan agar bisa juga tersosialisasi di sekolah-sekolah. Selain itu,
teman-teman di OK OCE juga akan dilibatkan," tandasnya.8
Melalui Dikektorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementrian Kelautan dan Perikanan
manjalin kerjasama dibidang kelautan yang mana perjanjian kerjasama ini tertuang dalam perjanjian
8
http://www.beritajakarta.id/read/57167/pemprov-dki-yayasan-kehati-jajaki-potensi-kerja-sama-pelestarian-
lingkungan#.Xbi8Z-bHhYY diakses 29 Oktober 2019 pukul 23:08
14
9
Perjanjian Kerja Sama Dikektorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan
KEHATI Nomor : 03/PRL/KKP/PKS/II/2019 dan Nomor : 003/KHT/LGL/DE/PPB/II/2019
15
Manggarai Barat, Ende, Larantuka dan Lembata adalah wilayah pengembangan kami.
Kami juga menjalin kerja sama dengan Mama Sorgum atau Maria Loretta yang sudah lama
berkecimpung dalam Program Pengembangan Sorgum ini. Dia menjelaskan, area Persawahan
Poco Koe dipilih sebagai area pengembangan Sorgum karena lahannya cocok untuk
pengembangan sorgum.Konsentrasi kami saat ini adalah ketersediaan sorgum untuk konsumsi.
Apalagi tanaman ini bergizi tinggi.Sorgum ini cocok untuk penderita diabetes atau para diabet.
Dan ini sudah dijadikan sebagai makanan tambahan bagi beberapa Puskesmas di Flores
termasuk di Puskesmas Wae Nakeng, Lembor sendiri.
Sementara itu Presiden Direktur PT Hino Motors Sales Indonesia Mr. Hiroo Kayanoki
mengatakan keikutsertaan perusahaannya dalam pengemvangan sorgum ini sebagai bentuk
tanggung jawab sosial perusahaannya.Hino Indonesia ingin membangun ketahanan pangan,
melestarikan keanekaragaman hayati lokal dan memberdayakan masyarakat.Karena itu, dia
berharap program pengembangan sorgum ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan memberi
dampak positif bagi masyarakat.10
1. Dengan Chevron
Sejak 2014 silam Chevron bekerja sama dengan Yayasan Kehati, mendukung
pengembangan ekowisata di Pulau Maratua, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Bahkan Kamis 29-8-2019,Chevron menyerahterimakan sertifikat kelas satu bagi peselam
setempat dan paket bantuan rumah tangga kepada kelompok kuliner sebagai bagian dari
aktivitas program Maratua Ecotourism for Sustainable Small Island (MESSI).
10
http://www.padarnews.com/2017/11/07/yayasan-kehati-pemkab-mabar-kembangkan-10-hektare-sorgum-di-
lembor/ diakses 30 Oktober 2019 pukul 06:09
16
Kunjungan Forum Kehumasan 2019 SKK Migas dan KKKS Kalsul ke Pulau Maratua
tersebut bertepatan dengan kegiatan penyerahan sertifikat pekerja selam kelas-1 kepada sepuluh
pemuda peselam setempat dan bantuan peralatan memasak untuk kelompok kuliner oleh
Chevron.Pulau Maratua dan Kepulauan Derawan berada di dalam kawasan Segitiga Terumbu
Karang Dunia (Coral Triangle) yang kaya dengan keanekaragaman hayati bahari. Sejak 2014,
Chevron bekerja sama dengan Yayasan Kehati, mendukung pengembangan ekowisata di Pulau
Maratua.
Senior Vice President Policy Government and Public Affairs Chevron Pacific Indonesia,
Wahyu Budiarto menjelaskan terkait tentang MESSI sebagai salah satu program Kemitraan
Chevron dan Yayasan Kehati. Diterangkannya, pulau Maratua di Kepulauan Derawan,
Kabupaten Berau, Kaltim merupakan salah satu pulau dari gugusan pulau-pulau terluar
Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi di dunia dan termasuk
dalam area Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) yang dilindungi.
Dibeberkannya, tercatat terdapat lebih dari 1.000 species biota laut dan 832 species ikan
karang di kawasan ini yang menjadi habitat penting bagi populasi penyu hijau (chelonia mydas)
dan pari manta yang semakin langka keberadaannya.Letak Maratua, lanjutnya, yang berada di
gugusan pulau terluar dinilai sangat rentan terhadap perubahan iklim, sehingga penting bagi
masyarakat setempat, khususnya, untuk menyadari arti penting pelestarian keanekaragaman
hayati dan bersiap menghadapi dan meminimalisasi dampak perubahan iklim.
Dalam rangka memeringati Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat, Pusat Kajian Lingkungan dan Konservasi Alam,
Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat UNAS menyelenggarakan Seminar Nasional Biodiversitas untuk Kehidupan
bertajuk “Kondisi Ekologis, Potensi, dan Pengembangan Biodiversitas Indonesia untuk
Keseimbangan Kehidupan di Bumi”.
Sebagai salah satu rangkaian acara Seminar Nasional, juga dilakukan peluncuran buku
berjudul “Upaya Menuju Green Hospital Melalui Program Keanekaragaman Hayati di
Lingkungan Rumah Sakit Kanker Dharmais”. Buku ini merupakan hasil kerja sama antara
Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais, BScC
17
Indonesia Prodi Magister Biologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Nasional, dan Fakultas
Biologi Universitas Nasional.
Direktur Komunikasi dan Penggalangan Sumber Daya Yayasan KEHATI Fardila Astari
menyampaikan bahwa melalui pembinaan yang terus-menerus, Biodiversity Warriors (BW)
telah berhasil meningkatkan kualitas anggotanya dalam melaksanakan aktivitas mereka,
sehingga muncul kepercayaan dari berbagai pihak bekerja sama mengenalkan keanekaragaman
hayati Indonesia. Melalui kerja sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), BW
mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengamatan keanekaragaman hayati di lingkungan
RSKD. Hasil pengamatan tersebut kemudian dirangkum dan disusun menjadi buku.
Green Hospital merupakan sebuah konsep rumah sakit yang didesain dengan
memberdayakan potensi alam sebagai sumber daya utama sehingga ramah terhadap lingkungan.
Selain itu, juga dapat lebih menghemat pengeluaran energi serta menekan pencemaran
lingkungan. Oleh sebab itu, keberadaan rumah sakit beserta kawasan sekitarnya dengan hijauan
pepohonan berfungsi juga sebagai kawasan ruang terbuka hijau (RTH). Kawasan RTH akan
memiliki nilai yang tinggi jika diimbangi juga dengan keberadaan keanekaragaman hayati
lainnya, misalnya burung, capung dan kupu-kupu.11
11
https://pontianak.tribunnews.com/2018/04/21/biodiversity-warriors-yayasan-kehati-luncurkan-buku-di-seminar-
nasional-biodiversitas diakses 30 Oktober 2019 pukul 06:14
18
Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini juga merupakan salah satu bentuk
komitmen jangka panjang selama 5 tahun PT Asahimas Chemical terhadap pelestarian
ekosistem terumbu karang di Pulau Sangiang, yang berada tidak jauh dari wilayah kerja PT
Asahimas. Program rehabilitasi ekosistem terumbu karang di Pulau Sangiang, dilakukan sebagai
respons terhadap kerusakan ekositem terumbu karang di pulau tersebut. Berdasarkan hasil
survei baseline tutupan terumbu karang yang dilakukan KEHATI dan PT Asahimas di pulau itu,
ditemukan adanya sedimentasi, dan deposit sampah di dasar perairan pulau yang diduga akibat
sedimentasi, limbah, serta pembuangan jangkar. Pada banyak lokasi ditemukan karang keras
yang sudah mati dan stress. Hal tersebut diduga karena karang mengalami bleaching atau
memutih akibat lingkungan yang berubah.12
12
https://indopos.co.id/read/2018/05/01/136526/kehati-dan-asahimas-jalin-kerja-sama-selamatkan-ekosistem-
karang-pulau-sangiang/ diakses 30 Oktober 2019 pukul 06:19
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sebagai mana perannya sebagai fasilitator KEHATI sering mengadakan sosialisasi dan
focus group discussion. Kegiatan tersebut dilakukan guna mendorong masyarakat khususnya para
generasi muda untuk peduli terhadap keanekaragaman HAYATI di Indonesia
Pendirian Yayasan oleh orang asing ataupun badan hukum asing ini didelegasikan
pengaturannya oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU Yayasan”)
sebagaimana yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU 28/2004”) kepada Peraturan
Pemerintah.
19
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang:
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Internet :
http://www.beritajakarta.id/read/57167/pemprov-dki-yayasan-kehati-jajaki-potensi-kerja-sama-
pelestarian-lingkungan#.Xbi8Z-bHhYY diakses 29 Oktober 2019 pukul 23:08
Perjanjian Kerja Sama Dikektorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementrian Kelautan dan
Perikanan dengan KEHATI Nomor : 03/PRL/KKP/PKS/II/2019 dan Nomor :
003/KHT/LGL/DE/PPB/II/2019
http://www.padarnews.com/2017/11/07/yayasan-kehati-pemkab-mabar-kembangkan-10-hektare-
sorgum-di-lembor/ diakses 30 Oktober 2019 pukul 06:09
https://pontianak.tribunnews.com/2018/04/21/biodiversity-warriors-yayasan-kehati-luncurkan-
buku-di-seminar-nasional-biodiversitas diakses 30 Oktober 2019 pukul 06:14
https://indopos.co.id/read/2018/05/01/136526/kehati-dan-asahimas-jalin-kerja-sama-selamatkan-
ekosistem-karang-pulau-sangiang/ diakses 30 Oktober 2019 pukul 06:19
https://www.tfcakalimantan.org/admin/2018/12/1424/peran-kehati-dalam-konservasi-hutan-
indonesia-2018.html diakses 30 oktober 2019 pukul 08.00
20