PPKN
Dr.H. Sahid Sumarno,MS.
P2
Abdul Aziz Wahab,Prof.Dr.,MA Ed & Sapriya, Prof.Dr.,M.Ed.
2011. Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.
Cetakan Pertama, Penerbit Alfa Beta , Bandung
Dasim Budimansyah, Prof.Dr.Msi. 2010, Penguatan Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa,
Cetakan Pertama, Penerbit Widya Aksara Press. Bandung
Heri Herdiwanto, Spd.,MSi &Jumanto Hamdayana MSi, 2010.
Cerdas, Kritis,dan Aktif Berwarganegara (Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi) Penerbit
Erlangga , Jakarta.
Samsul Wahidin,Prof.DR, 2010 . Pokok-Pokok Pendidikan
KEWARGANEGARAAN,cetakan 1 Penerbit Pustaka
Pelajar,yogyakarta.
Srijianti &A.RahmanH.I dkk, 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Mahasiswaedisi Pertama, Cetakan
Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
p3
Supriatmoko, 2008. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN, Cetakan Pertama,
Perpustakaan Nasional Jakarta.
Srijianti & A.RahmanH.I dkk, 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Mahasiswaedisi Pertama,
Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
Supriatmoko, 2008. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN, Cetakan Pertama,
Perpustakaan Nasional Jakarta.
Subhan Sofiahaan,Drs.,MPd & Asep Sahid
Gatara,Msi. 2011. Pendidikan kewarganegaraan
(civic Education),Pendidikan Politik, Nasionalisme,
Dan Demokrasi. Penerbit Fokusmedia , Bandung,
P4
I. PENDAHULUAN
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
PKn:
Tiga yang melandasi pendidikan
kewarganegaraan PKn:
LANDASAN HUKUM
LANDASAN KURIKULER
LANDASAN KONSEPSIONAL
p5
A. Landasan Hukum
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
merupakan satu komponen kurikulum nasional
yang wajib bagi penyelenggara pendidikan tinggi.
Landasan hukum dari PKn:
- landasan konstitusional: UUD 1945. tertuang
dalam pembukaan UUD mencerdaskan
kehidupan bangsa
- Landasan operasional: UU Nomor 20 tahun
2003 hal Sistem pendidikan Nasional
- khusus pasal 37 ayat (2) isi kurikulum setiap
jalur, jenis, dan jenjang pendidikan tinggi wajib
memuat:
p6
p7
p8
Menumbuh
kembangkan
kesadaran berbangsa
dan
bernegara,
membangun
akhlak mulia,
beriman,cerdas,
mandiri, bertanggung
jawab
p10
B. Landasan Kurikuler
Tahun 2003 disahkan UU Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lahirnya peraturan pemerintah Nomor 19
Tahun2005 Standar Pendidikan Nasional. Adalah
kreteria menimal sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum NKRI
Pasal 35 UU No.20 tahun2003 standar nasional
pendidikan dipakai sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga pendidikan, saran dan
prasaran pengelolaan, dan pembiayaan.
p11
p12
C. Landasan Konseptual
Secara konsepsional,PKn merupakan bidang
studi lintas bidang keilmuan.
Namun secara filsafat keilmuan memiliki
bidang kajian ilmu politik, khususnya konsep
demokrasi politik (political democracy) untuk
aspek hak dan kewajiban (duties and right of
citizen).
Dari objek kajian inilah berkembang konsep
Civics. Berasal dari bahasa Latin civicus.
Civicus yang artinya warga negarapada
yaman Yunani kuno.
p13
p14
Secara konsep -teoritis bahwa yang membentuk
perilaku warga negara adalah melalui proses pendidikan
kewarganegaraan-PKn yakni:
(1) teori Emile Durkheim,
(2) teori Thomas Hobbes,
(3) teori John Locke,
(4) teori Jean-Jacques Rousseau
1. Teori Emile Durkheim,
adalah yang menjelaskan bahwa perilaku individu dapat
dipahami dalam kontek sosial. Kelompok dan lingkungan
sosial sebagai pengaruh kuat dari tindakan pribadi.
Teorinya yang mengatakan bahwa angka kematian bunuh
diri akan meningkat atau menurun karena terkait dengan
perubahan sosial dan ekonomi.
p15
p17
2. Teori Thomas Hubbes
Hubbes mengemukakan teori kontrak sosial,
bahwa individu akan mencari perdamaian
bagi kelangsungan hidupnya, karena akal
menetapkan kehidupan yang teratur, tidaklah
memungkin selama berlangsungnya keadaan
alamiah (the state of nature).
cara untuk melepaskan diri dari kondisi
primitif, jika manusia membuat kontrak
perjanjian dengan adil.
Dibentuklah otoritas publik yang mempunyai
kekuatan memaksa.
p18
p19
p20
Ad3. Teori Jhon Locke terkenal dengan teori
kehidupan sosial dan kewarganegaraannya.
Dalam kehidupan sosial timbul hukum
keterwakilan dimana warga masyarakat tetap
memiliki hak untuk melawan negara.
(Shapiro,2006:85).
Jika Hobbes mengatakan bahwa pemerintah tidak
mempunyai kewajiban terhadap rakyat, karena
tidak pernah membuat kontrak pada rakyat.
Namun jika pemerintah melanggar kepercayaan
yang diberikan rakyat, maka secara alamiah
rakyat akan mencetuskan revolusi.
P 21
4.Teori Jean-Jaques Rousseau
Teori Rousseau yang dikenal antara lain: teori
kontrak sosial dan teri romantisme.
1. Teori kontrak sosial
Rousseau dalam bukunya Du Contrac
Social(1762) berpendapat bahwa manusia terlahir
bebas, dan dimana-mana ia mengenakan rantai
Manusia terlahir bebas, dan masyarakat civil adalah
suatu kebutuhan, serta persetujuan adalah satusatunya dasar yang sah bagi kekuasaan politik.
Persetujuan masing-masing rakyat, masyarakat
menciptakan masyarakat dan memberikan otoritas
yang sah.
p22
2. Teori Romantisme
Manusia pada waktu kelahirannya bersifat
polos tidak pernah mengklaim atau berhak
atas tindakan orang lain. Namun dalam
perkembangannya bisa berbicara, berakal,
kebangkitan property pribadi, ras manusia
belajar mengembangkan dua sifat yakni
luhur dan tercela.
Disamping itu manusia mengembangkan sifat
perusak karena property mengakibatkan
ketertundukan dari yang banyak kepada yang
sedikit.
p24
P26
memiliki sebuah kewajiban untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu, termasuk tanggung jawab
mematuhi hukum, membayar pajak,
menghormati hak-hak orang lain, berjuang untuk
kejayaan bangsa dan negara, serta secara umum
memenuhi kewajiban-kewajiban sosialnya
sebagai warga masyarakat.
Gross & Zeleney (1958:9) dikutip dari Detroit
citizenship Education Study telah
mengidentifikasi ciri-ciri warga negara yang baik
dengan mendifinisikan lima ciri yang berkualitas
yakni orang yang :
P27
1.Cheeries democratic value and base his action on
them;
2. Reqognize the social problems of time and has
the will and the ability to work toward their
solutions;
3. Is ware and take responsibility for meeting basic
human needs;
4. Practice democratic human relation in the
familiy,school, and community;and
5. Posesses and uses,knowledge,skill, and abilities
necessary in a democratic society.
P29
Bagaimana dengan bismillah
membangun generasi khoirul
umah ?
p30
P 31
P32
Metode-metode pengembangan Civics dan PKn pada
dasarnya menggunakan metode-metode saintifik
seperti halnya disiplin ilmu lain,namun lebih
menonjolkan pendekatan integratif dengan metode
multidisipliner.
Civics (ilmu)kewarganegaraan IKW, lebih menekankan
aspek teoritik tentang hak dan kewajiban warga negara
dan akhirnya menjadi warga negara yang baik.
Pendidikan kewarganegaraan-PKn (Civic Education),
merupakan perluasan dari civics yang menekankan
pada aspek praktik-praktik kewaganegaraan.
Oleh karena itu PKn merupakan pendidikan orang
dewasa (adult education), yakni mempersiapkan
mahasiswa yang memahami peran nya sebagai warga
negara.
P33
p34
CIVIC EDUCATION
(pendidikan kewarganegaraan)
pendidikan kewarganegaraan yang
menekankanpada aspek-aspek
praktik kewarganegaraan.
Pendidikan kewarganegaraan disebut
sebagai pendidikan orang dewasa
(adult education) yang bertujuan:
mempersiapkan siswa menjadi calon
warga negara yang memahami
perannya sebagai warga negara.
P 35
CITIZENSHIP EDUCATION,
(Pendidikan Kewarganegaraan-PKn)
Stanly B. Dimond(Numan
Sumantri,1968:11)dalam arti luas adalah
lebih menekankan pada keterlibatan dan
partisipasi warga negara dalam
permasalahan kemasyarakatan.
Dalam arti sempit citizenship education
menekan kan pada teori dan praktek
demokrasi
p36
p37
Kompetensi Dasar Kewarganegaraan
Kompetensi adalah seperangkat kemampuan
dan kecakapan yang terukur peserta didik
mencakup:
Civic knoledge yakni kemampuan kecakapan
dan pengetahuan akan materi PKn
Civic atitude kepekaan yakni kemapuan
sikap kewarganegaraan kesetaraan, sosial,
kebersamaan
Civics skill yakni kemampuan berpartisipasi
dalam penyelenggaraan demokrasi dan
kebijakan publik
P 39
1.Pendahuluan
Salah satu unsur pembentukan negara
adalah rakyat atau bangsa.
Rakyat atau bangsa bisa dikelompokkan:
kedalam adat istiadat, ciri-ciri fisik,
iman/kepercayaan tarhadap Tuhan, dan
hukum.
- adat istiadat :misalnya suku bangsa Jawa,
Arab, dan suku bangsa Eropa
P 40
- ciri fisik-beologis, misalnya ras Mongolid, Eropa, Arab, Melayu
dst.
-Menurut iman dan kepercayaan, misalnya penganut islam,
krsten dan katulik, hindu, budha.
Istilah-istilah: ras dan suku bangsa
Ras yaitu kelompok masyarakat, berdasarkan kesamaan ciriciri fisik beologis, warna kulit, wajah,rambut perawakan dsb.
Suku adalah golongan orang-orang (sekeluarga) seketurunan
Suku bangsa kesatuan sosial yang dapat dibedakan
berdasarkan kesadaran akan identitas.
Suatu negara terdiri dari beberapa suku bangsa dan ras.
Indonesia seperti Amerika terdiri dari beberapa suku bangsa
dan ras.
P 41
2. Difinisi Bangsa
Menurut Ernest Renant (1823-1892), bangsa adalah
suatu jiwa yang melekat pada sekelompok
manusia yang merasa jiwanya bersatu, karena
mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada
masa lalu dan dan mempunyai cta-cita yang sama
pada masa depan.
Menurut Rothenbucher bangsa adalahsegolongan
manusia yang mempunyai perasaan termasuk pada
golongan yang sama (gefuhlgemeinshft)
Menurut Kranenburg bangsa adalahsetiap individu
anggota masyarakat pada umumnya sadar
berkeinginan untuk mengorganisisir secara
terbuka
P 42
P 43
P 45
p46
P 48
Rasa nasionalisme diperkuat dengan:tradisi, adatistiadat, dongeng-dongeng dan mitos,satu bahasa
yang sama, semangat kebangsaan.
Menurut stanly Benn, terdapat 4 elemen untuk
mendifinisikan nasionalisme:
1) Semangat ketaatan kepada suatu bangsa
(patriotisme)
2) Condong mengutamakan kepentingan bangsa
sendiri jika berhadapan dengan bangsa lain
3) Sikap perlunya mempertahankan kebudayaan
bangsa sendiri
4) Manusia menjadi berbagai bangsa, tapi kita
mengenali kreteria yang jelas suatu bangsa
danpara anggotanya.
P 49
P 50
Ad. Kebebasan(liberty) yakni meperjuangkan
kebebasan dari penjajahan (khususnya bagi
negeri jajahan)
Ad. Kesamaan(equality) yakni sebagai bagian
dari masyarakat demokratis dari masyarakat
kolonial diskrimininatif dan otoriter.
Ad. Kepribadian (identity) yakni hilangnya
sifat-sifat karena dominasi penjajahan.
Ad. Prestasi (performance) amat diperlukan
sebagai sumber inspirasi dan kebangsaan
bagi warga negara.
P 52
IDENTITAS NASIONAL
Makna identitas (identity) secara harpiah adalahciriciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada
sesorang atau sesuatu yang membedakan dengan
yang lain.
Ditinjau dari antropologi identitas adalah ciri khas
yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri,
atau negara lain
Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang
melekat pada kelompok yang lebih besar yang diikat
oleh kesamaan-kesamaan fisik seperti budaya,agama
& bahasa, serta non fisik (seperti keinginan, cita-cita
dan tujuan)
P 53
Berasarkan pengertian di atas maka
identitas nasional diartikan sebagai
himpunan kelompok-kelompok yang
terikat oleh kesamaan-kesamaan,
baik fisik maupun non fisik yang
melahirkan tindakan
kelompok(collective action) yang
diwujudkan bentuk organisasi atau
pergerakan-pergerakan..
Bagaimana dengan Indonesia ?
P 54
Identitas nasional Indonesia, dibangun berdasarkan
kemajemukan komunitas/masyarakat Indonesia, yang terdiri
dari gabungan unsur-unsur pembentuk identitas sbb:
(1)wilayah geografis,(2) suku bangsa, (3) agama,dan (4)
kebudayaan, dan (5) bahasa.
Pertama, Wilayah geografis Indonesai secara historis adalah
wilayah yang semula menjadi kekuasaan dua kerajaan besar,
Sriwijaya dan Majapahit bangsa Indonesia telah menjadi
bangsa yang merdeka berdaulat menetapkan bahwa wilayah
geografis Indonesia menjadi identitas nasional, meliputi
wilayah bekas jajahan Belanda.
Ketdua , suku bangsa. Di sini suku bangsa adalah golongan
sosial yang ada sejak lahir, yang sama coraknya, Di
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan lebih dari
300 dialkek bahasa yang mendiamai kepulauan nusantara.
suku bangsa
suku bangsa. Di sini
suku bangsa adalah
golongan sosial yang
ada sejak lahir, yang
sama coraknya, Di
Indonesia terdiri dari
berbagai suku
bangsa dengan lebih
dari 300 dialkek
bahasa.
Keempat,
kebudayaan. Adalah
patokan nilai, moral,
adat-istiadat, hukum,
seni, ilmu, yang
dijadikan sebagai
rujukan atau pedoman
bertindak sesuai
dengan lingkungan
yang dihadapi.
Kelima, bahasa.
Yakni difahami sebagai
perlambang
bunyi,ucapan manusia
dan digunakan sebagai
sarana berinteraksi
antar manusia.
P 60
P 61
Setiap kerajaan memiliki otonomi sendiri-sendiri
dan batas wilayah sendiri-sendiri.
Sejak kehadiran bangsa Belanda 1896, mulai
mencengkeram dan memanfaatkan dengan cara
politik adu domba (devide at impera), menguasai
wilayah indonesia.
Timbul perlawanan peperangan melawan penjajah,
karena dampak penjajahan menimbulkan
kebidohan, kemiskinan, keterbelakangan dan
tertutupnya kemungkinan mengeksploitasi
sumber-sumber kekayaan alam Indonesia, dimana
hasilnya diangkut ke negara penjajah.
P 62
P 63
P 64
Perang Dunia ke II,berakhir dengan kekalahan
Jepang atas Sekutu dan guna menarik simpati
rakyat indonesia membantu Jepang tgl 29 april
1945 membentuk BPUPKI yang bertugas
mempersiapkan Indonesia merdeka.
Badan ini berhasil merumuskan dan menetukan:
- dasar negara
- teks proklamasi (tapi tidak digunakan karena
situasi)
Tokoh pergerakan mengusulkan pembubaran
BPUPKI dan menggantikan namanya dengan PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indinesia) 7
Agustus 1945
P65
P 67
P 68
Pada waktu merancanmg berdirinya NKRI
itu Ir.Sukarno mengusulkan agar dasar
negara adalah Pancasila dimana nilainilai Pancasila digali dari pandangan hidup
bangsa.
Dasar negara yang dijadikan landasan
oleh bangsa Indonesia ini berkembang
menjadi pedoman, dan dasar dalam
mencapai cita-cita bangsa menjangkau
masa depan yang lebih baik.
P69
P 70
Lebih-lebih dalam membangun demokrasi dan hak
asasi manusia, maka penegkan demokrasi dan hak
asasi manusia tidak boleh dipertentangkan dalam
kepentingan negara-bangsa.karena rakyat tidak
dapat terpisahkan dari bangsa negara.
Faham kebangsaan yang dibangun oleh Ir, Sukarno
bukan kebangsaan berwatak sempit, tiruan barat
atau chouvinism.
Tapi bersifat ketimuran, tidak agresif,toleransi dan
paham bisa bekerja sama dengan kelompok
manapun.
Paham kebangsaan ini merupakan refleksi dari
identitas nasional (Syarbini dkk,2006)
P 72
3. Integritas nasional
Kata Inegrasi atau (Integration) berarti penyatuan
secara terencana dari unsur-unsur yang berbeda yang
ada dalam kehidupan nasional, sehingga menghasilkan
pola kehidupan yang serasi.
Unsur-unsur yang berbeda yakni rakyat, wilayah, dan
pemerintah.
Proses penyatuan atau mewujudkan persatuan dan
kesatuan antara:
-rakyat,
-wilayah, dan
-pemerintah
tidak terjadi dengan sendirinya.
P 73
P 74
IV.FILSAFAT PANCASILA
1. Pengertian Filsafat Pancasila dan Ideologi
Pancasila
Secara etimologis, kata filsafat berasal dari
bahasa yunaniphilein yang berarti cinta dan
sphos berarti kebijaksanaan.
Jadi filsafat berarti cinta pada kebijaksanaan.
Cinta dalam arti yang luas sesbagai keinginan
sungguh-sungguh terhadap sesuatu.
Sedangkan kebijaksanaan dapat diartikan
sebagai kebenaran sejati.
P 76
p77
p78
p79
Pengertian ideologi, secara etimologi
ideologi berasal dari bahasa Yunani :Idea
yang berarti gagasan atau cita-cita. Dan
logos berarti ilmu sebagai hasil pemikiran.
Jadi pemahaman ideologi adalah ilmu
tentang cita-cita,gagasan berdasarkan
hasil pemikiran.
Dalam arti luas ideologi diartikan sebagai
suatu keseluruhan gagasan,cita-cita,
keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai dasar
yang dijunjung tinggi sebagai pedoman.
P 80
Dalam arti sempit, ideologi diartikan sebagai
gagasan atau teori yang menyeluruh tentang
makna hidup dan nilai-nilai yang menentukan
manusia berpikir, bersikap, dan bertindak.
Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi
diartikan sebagai keseluruhan pandangan,
cita-cita dan keyakinan bangsa Indonesia
mengenai sejarah, masyarakat, hukum dan
negara Indonesia sebagai hasil kristalisasi
nilai-nilai yang sudah ada di bumi Indonesia
bersumber pada: adat-istiadat, budaya,
agama, dan kepercayaan kepada Tuhan TME.
P 81
p83
2. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Bangsa dan masyarakat indonesia sebelum
berdiri negara Indonesia, sudah terlebih
dahulu memiliki nilai-nilai luhur yang diyakini
sebagai pandangan hidup, jiwa dan
kepribadian dalam pergaulan.
Nilai-nilai luhur bersumber dari adat
istiadat,budaya, agama dan kepercayaan
terhadap adanya Tuhan.
Nilai-nilai luhur itu menjadi tolok ukur
kebajikan mendasar dan abadi seperti cita-cita
yang ingin diwujudkan dalam hidup manusia.
Nilai-nilai luhur
bersumber dari adat
istiadat,budaya, agama
dan kepercayaan
terhadap adanya Tuhan
YME.
P 85
Pandangan hidup (weltanschauung) berfungsi
sebagai acuan baik kehidupan pribadi,
maupun dalam interaksi manusia, serta
dengan komunitas dan alam sekelilingnya.
Ketika cita-cita dan keinginan luhur menjadi
bangsa yang bersatu, hidup dalam suatu
negara, para pendiri negara sampailah pada
pertanyaan di atas dasar apakah Negara
Indonesia didirikan ?
Berdasar nilai-nilai luhur itu diyakini sebagai
pandangan hidup atau falsafah hidup, maka
oleh pendiri negaradan disepakati oleh Panitia
P 86
Nilai keimanan
dan ketaqwaan
Bangsa
Indonesia
mayoritas Islam
P 87
Nilai-nilai luhur tersebut kemudian disepakati oleh
para pendiri negara Indonesia merdeka, yang oleh
Ir.Sukarno diusulkan bernama PANCASILA
Oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
kemudian dirumuskan sila-sila dari Pancasila adalah
SBB:
1. Ketuhanan YME
2. Kamanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
P 89
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPPKI
menetapkan pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa atau
disebut ideologi bangsa, dan
pandangan hidup negara atau
disebut ideologi negara
Dengan demikian bangsa Indonesia
mempunyai pedoman dan sumber
nilai-nilai dalam menghadapi
berbagai persoalan politik, ekonomi,
sosial, budaya dan pertahanan dan
keamanan.
P.90
3.Sitem Filsafat Pancasila .
Sistem Filsafat Pancasila ditinjau berdasarkan:
- ontologis,
- epistemologis, dan
- aksiologis
ONTOLOGIS,
merupakan cabang filsafat yang mengkaji
tentang segala sesuatu yang ada. apakah
kenyataan itu
Pancasila terdiri dari lima sila seling mengikat,
sedang subyek pendukung pokok-pokok
Pancasila adalah manusia,
P.91
Secara filsafat, Pancasila sebagai dasar filsafat
negara. Oleh karena pendukung pokok negara
adalah rakyat, dan unsur rakyat adalah manusia.
Dengan demikian hakekat dasar ontologis silasila Pancasila adalah manusia.
Manusia subyek hukum dari sila-sila Pancasila
secara ontologis memiliki hakekat
monoprularis,yakni:
- susunan kodrat (jiwa,raga,rohani,dan jasmani),
- sifat kodrat (makhluk individu dan sosial),
- kedudukan kodrat (makhluk pribadi dan
sebagai makhluk Tuhan YME)
p.92
Berkaitan dengan itu maka sila Pertama Ketuhanan
Yang Maha Esa mendasari dan menjiwai keempat silasila Pancasila (Kaelan,2003).
Selanjutnya Pancasila secara dasar filsafat negara
Republik Indonesia memiliki lima sila yang merupakan
satu kesatuan yang utuh sebagai sifat kodrat manusia
menjadi dasar dan jiwa bagi bangsa Indonesia.
Hal ini berarti bahwa setiap aspek penyelenggara
negara harus berpedoman dan bersumber pada nilainilai Pancasila, seperti (bentuk negara,sifat
negara,tujuan negara,tugas dan kewajiban negara dan
warga negara,sistem hukum negara,moralnegara,
serta aspek penyelenggaraan negara lainnya (Syabaini
dkk,2006)
p.93
DASAR EPISTEMOLOGIS
adalah cabang filsafat yang mengkaji
kebenaran dan apakah hakekat ilmu
pengetahuan itu. Upaya mencari kebenaran
dengan pendekatan ilmu pengetahuan.
Kajian epistemologis Filsafat Pancasila
dimaksudkan upaya untuk mencari hakekat
Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Hakekat dasar ontologis sila-sila Pancasila
adalah manusia,maka kajian epistemologis
Pancasila harus berkaitan dengan dasar
ontologis.
p.94
Terdapat 3 persoalan mendasar dalam kajian
epistemlogis:
1) Sumber pengetahuan manusia
2) Teori kebenaran pengetahuan manusia
3) Watak pengetahuan manusia.
Ad. Sumber pengetahuan Pancasila adalah
nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia,
kemudian dirumuskan oleh wakil-wakil
bangsa pendiri negara. Karena nilai-nilai
tsb menjadi kausa matererialis Pancasila.
p.95
Oleh karena sumber pengetahuan Pancasila
adalah manusia Indonesia dengan nilai-nilai
yang dimilikinya (adat-istiadat,budaya,dan
religius) maka antara manusia Indonesia
sebagai pendukung sila-sila Pancasila dan
Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan
terdapat kesesuaian bersifat korespondensi.
Pancasila sebagai sistem pengetahuan
memiliki susunan formal logis dan baik,
bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal
dimana:
p.96
(1)Sila pertama Pancasila Ketuhanan YME.
mendasari dan menjiwai keempat sila
lainnya;(2)Sila kedua dijiwai oleh sila
pertama serta mendasari dan menjiwai sila
ketiga, keempat dan kelima;(3)sila ketiga
dijiwai oleh sila pertama, kedua, serta
mendasari dan menjiwai sila keempat dan
kelima;(4) sila keempat dijiwai oleh sila
pertama,kedua, ketiga serta mendasari dan
menjiwai sila kelima;dan (5) sila kelima
dijiwai oleh sila pertama, sila
kedua,ketiga,dan keempat.
p.97
Sila Ketuhanan YME dalam Pancasila menjadi
landasan kebenaran pengetahuan manusia
bersumber dari wahyu Illahiyah.
Pancasila mengakui kebenaran wahyu yang
bersifat mutlak.
Manusia makhluk ciptaan Tuhan diberi akal,rasa,
kehendak untuk mendapatkan kebenaran yang
tinggi.
Sebagai faham epistemologis ,Pancasila
berpandangan bahwa ilmu pengetahuan adalah
tidak bebas nilai, tapi diletakkan pada kerangka
membangun sikap dan moralitas berdasarkan
nilai-nilai religius.
P.98
Oleh karena itu Pancasila dalam
pandangan estimologis harus
menjadi dasar moralitas bangsa
dalam membangun perkembangan
Iptek.
DASAR AKSIOLOGIS
Aksiologis adalah cabang ilmu filsafat
yang mengkaji tentang nilai praktis
atau manfaat suatu pengetahuan
tentang Pancasila.
p.99
Nilai-nilai Yang terkandung dalam
Lima Sila pada hakekatnya
merupakan satu-kesatuan.
Nilai dipandang dari sudut subyektif
dan objektif.
Nilai subyektif, ialah bahwa sesuatu
yang bernilai karena berkaitan
dengan subyek pemberi nilai (yakni
manusia).
Nilai obyektif, yakni bahwa sesuatu
yang melekat pada dirinya sendiri
p.100
Menurut Notonagoro. Pancasila termasuk nilai
kerohanian yang mengandung nilai material dan
nilai.
Nilai kerohanian adlah segala sesuatu yang
berguna bagi rohani manusia termasuk (nilai
kebenaran, nilai estetika, nilai moral, &nilai
religius)
Nilai material adalah segala sesuatu yang
bermanfaat bagi jasmani manusia.
Nilai vital adalah segala sesuatu yang
bermanfaat bagi manusia untuk melakukan
aktivitas.
p.101
Nilai kerohanian dapat dirinci kedalam 4 sbb:
1) Nilai kebenaran yakni nilai bersumber:
akal,rasio, budi, cipta manusia.
2) Nilai estetis atau keindahan yakni nilai
bersumber dari perasaan manusia
3) Nilai moral atu kebaikan yakni nilai bersumber
pada unsur kehendak manusia
4) Nilai religius atau kesucian yakni nilai kerohanian
yang tertinggi dan mutlak berhubungan dengan
keyakinan dan kepercayaan manusia bersumber
dari wahyu yang berasal dari Tuhan YME.
p.102
Secara aksiologis bangsa Indonesia pendukung
nilai-nilai Pancasila.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber
ketuhanan, yang berkemanusiaan, yang
berkerakyatan, dan yang berkedilan sosial.
Sebagi ujud pendukung Pancasila, bangsa
Indonesia mengakui, menerima, dan
mengamalkan Pancasila sebagai suatu yang
bernilai.
Sehingga segala sikap, perilaku, perkataan dan
perbuatan disesuaikan dengan tata letak nilai
nilai Pancasila, sebagai bukti pengamalan
Pancasila.
p27
p28
p29
p30
Masalah globalisasi dan otonomi daerah
memberi keuntungan dan kerugian masingmasing.
Keuntungannya:
Keuntungan globalisasi bagi bangsa dan negara
Indonesia ialah: nilai tambah berupa kemudahan
memperoleh informasi, teknologi, politik, budaya
di seluruh dunia.
Keuntungan otonomi daerah bagi bangsa dan
negara Indonesia adalah kemandirian penglolaan
asset daerah yang optimal. Karena masyarakat
disitu yang paham akan kekayaan alam dan
potensi daerah.
p31
Kerugiannya:
Kerugian globalisasi antara lain
menipisnya rasa kebangsaan dan
nasionalisme, karena dampak dari
masuknya budaya asing yang dapat
merusak budaya asli bangsa.
Kerugian otonomi daerah yakni
desentralisasi kekuasan akan
mempengaruhi integritas dan
komitmen terhadap NKRI.
p32
B.Pengertian dan Difinisi Negara
Negara berasal dari kata state (Inggris), Staat (Belanda),Etat
(Perancis). Etat berasal dari bahasa Latin (status) atau (statum).
Keadaan atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat tegak dan tetap.
Kata status atau statum diartikan standing, station yakni kedudukan.
Kata status sampai abad ke 16 dikaitkan dengan kata-kata negara.
Difinisi negara,
1.Menurut Jhon Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778) dalam
buku Ilmu negara (1993) adalah suatu badan atau organisasi hasil dari
perjanjian masyarakat.
p32
p34
p35
C. Unsur-Unsur Negara
Terbentuknya negara terjadi karena beberapa
unsur:
(1). penduduk,
(2). wilayah,
(3).pemrintah.
(4).pengakuan
Pertama, Unsur Penduduk, Yakni semua orang
yang bertempat tinggal dan sepakat ingin
bersatu. Semua orang artinya penduduk asli
Indonesia plus penduduk asing yang berada di
Indonesia untuk:wisata, bisnis, deplomat, dll.
p36
p37
Indonesia suatu negara yang dikelilingi beriburibu pulau dan dikelilingi samodra Indonesia dan
Fasifik, juga diapit oleh dua benua antara benua
Asia dan Australia.
Kepulauan Indonesia dengan semua perairannya
dipandang oleh bangsa Indonesia sebagai satu
kesatuan yang utuh, tidak terpisah-pisah satu
pulau dengan pulau yang lain.
Cara pandang bangsa Indonesia tersebut telah
lama dihayati, sehingga bumi tempat hidupnya
atau tanah tumpah darahnya pun digunakan
istilah tanah air
p38
p39
Ketiga ,unsur Pemerintah, sistem kepemerintahan
Indonesia yakni sebagai berikut:
menganut sistem presidensial artinya presiden diberi
hak prerogatif untuk memilh, mengangkat dan
memberhentikan mentri-mentrinya dalam kabinet.
Sitem desentralisasi, dimana daerah diberikan
otonomi pada kepala daerah tingkat 1, kabupaten, dan
kota untuk pengelolaan sumber-sumber ekonomi,
SDM, untuk kesejahteraan daerah secara maksimal.
Keempat, Unsur Pengakuan diakuinya kedaualatan
oleh negara-negara di dunia, berdasarkan sejarah dan
hukum berlaku di negaraa itu. Sejak diproklamirkan
kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 ke seluruh
dunia.
p40
D. Klasifikasi Negara
Negara dapat ditinjau dari: (1)Jumlah orang yang
berkuasa dan orientasi kekuasaan,(2) sisi konsep
dan teori moderen, dan (3) azas penyelenggaraan
kekuasaan.
(1).Negara ditinjau dari jumlah penguasa dapat
diklasifikasi menjadi 6 berikut:
JUMLAH
PENGUASA
BENTUK POSITIP
BENTUK NEGATIF
Satu orang
Monarki
Tiran
Sekelompok Orang
Aristokrasi
Oligarki
Banyak Orang
Demokrasi
mobokrasi
p41
p42
p43
p44
p45
F.Fungsi Negara
Secara umum negara memiliki 4 Fungsi:
1) Fungsi pertahanan keamanan
Negara melindungi rakyat,wilayah,
pemerintah dari ancaman, tantangan,
hambatan, gangguan, yang datang dari
dalam maupun dari luar yang
membahayakan bangsa dan negara
kesatuan RI. Misalnya menjaga wilayah
perbatasan oleh aparat TNI atu Polri
Fungsi pertahanan
dan keamanan
p46
p47
p48
p24
2.Badan eksekutif
Badan yang berfungsi menjalankan UU, yang telah
disahkan DPR dan Presiden.
Lembaga ini adalah: Presiden, Wk presiden, Mentri,
Gubernur beserta Muspida, Bupati-Walikota beserta
Muspida, camat, Lurah/desa.
3. Badan Yudikatif
badan yang berfungsi mengadili penerapan UU.
Lembaga ini terdiri dari:
Mahkamah Agung (MA):
Mahkamah Konstitusi (MK)
Komisi Yudisial (KY)
p50
Fungsi MA, adl memberikan pertimbangan kepada
Presiden, mengenai pemberian grasi
(pengurangan hukuman), amnesti
(pengampunan),abolisi, dan rehabilitasi
(pengembalian nama baik)
Fungsi MK,adl melakukan uji UU terhadap UUD45.
menyelesaikan konflik antar lembaga,
pembubaran partai politik yang melanggar UU45.
Fungsi KY,adl merekrut calon hakim agung,
mengawasi hakim dari tingkat pengadilan sampai
MA, Lembaga penegak hukum termasuk
Kepolisian negara, kejaksaan agung, dan
pengadilan.
Pemerintah menjamin
kemerdekaan
berbicara, beragama,
berpendapat,
berserikat, penegakkan
hukum,
pemerintah mayoritas
melindungi kaum
minoritas, masyarakat
yang memiliki peluang
yang sama antara satu
dengan yang lainnya
B. Manfaat demokrasi
Adanya kekuasaan negara di tangan
rakyat, memberi manfaat bagi
perkembangan bangsa, negara, dan
masyarakat sbb:
1)Kesetaraan warga negara,
Demokrasi bermanfaat untuk
membangun kesetaraan bahwa semua
orang diperlakukan sama dan sederajat,
baik dalam kebijakan pemerintah,
maupun dalam pikiran dan pilihannya.
- hak kebebasan
berbicara
- hak berserikat
- hak
mendapatkanperlin
dungan atas
keselamatan diri
- hak bergerak
C. Jenis-jenis demokrasi
Pengaruh waktu dan tempat , maka terdapat 4
jenis demokrasi sbb: (1) cara penyampaian, (2)
titik perhatian, (3) prinsip edeologi , dan (4)
wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan
negara,
1. Demokrasi berdasarkan cara penyampaian :
a. Demokrasi Langsung
b. Demokrasi tak langsung
c. Demokrasi perwakilan dan sistem
pengawasan langsung rakyat
Ad.demokrasi liberal,
dimana individu diberi
kebebasan sebebasbebasnya.
Campur tangan
pemerintah dikurangi,
dan pemerintah
bertindak atas dasar
konstitusi