1 LATAR BELAKANG
1.1.1 Parasitologi
Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang
menyebabakan penyakit atau infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara
menginfeksi kepada induk semang atau hospes Parasitme adalah hubungan
interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan yaitu inangnya, dan
pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau didalam
tubuh beberapa organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan yaitu
virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari dua
macam yaitu, endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang hidup
di dalam tubuh inangnya. Contohnya protozoa. Sedangkan ektoparasit yaitu
parasit yang hidup pada bagian luar inangnya. Contohnya insekta.
Parasitologi mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di antara keduanya.
Sebagai salah satu bidang studi biologi, cakupan parasitologi tak ditentukan oleh
organisme atau lingkungan terkait, namun dengan cara hidupnya, yang berarti
bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan menggunakan teknik seperti biologi
sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi, genetika, evolusi dan
ekologi.
1.1.2 Inang
Inang, dalam biologi, adalah Organisme yang ditumpangi oleh parasit disebut
inang. atauorganisme yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau
partner komensalisme, umumnya dengan menyediakan makanan dan tempat
berlindung. Contohnya suatu sel dapat menjadi inang bagi virus, gulma dapat
menjadi inang bagi bakteri pengikat nitrogen, dan hewan dapat menjadi inang
bagi cacing parasitik seperti nematoda.
Inang terdiri dari dua macam, yaitu inang definitif dan inang perantara. Inang
definitif adalah inang yang didalamnya terdapat parasit yang mengalami
perkembangbiakan seksual, umunnya terdiri dari hewan vertebrata dan manusia.
Inang perantara adalah inang yang didalamnya terdapat parasit pada stadium
muda atau aseksual. Contohnya molusca dan nyamuk anopheles.
Perjuangan manusia melawan gangguan serangga (Arthropoda pengganggu)
sudah dimulai semenjak ia tercipta di muka bumi ini. Sebagian serangga
menyerang manusia dan hewan ternak baik secara langsung dengan menghisap
darahnya, maupun tidak langsung sebagai penular berbagai jenis penyakit atau
sebagai pengganggu dengan caranya “nimbrung”/ menempel pada inangnya
sehingga menimbulkan gangguan fisik pada inangnya. Beberapa jenis serangga
diantaranya yaitu lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak, tungau dan lain-lain.
1.1.5 BAKTERI
Botani Tumbuhan Rendah merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi
yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-
tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi
untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan,
interaksi dengan komponen biotik dan abiotik, serta evolusi tumbuhan.
Sesuai dengan rekomendasi dalam kode Internasional Tata Nama Tumbuhan,
nama ilmiah untuk divisi hendaknya diambil dari kata yang menunjukkan suatu
cirri khas yang berlaku umtuk seluruh warganya, ditambah dengan akhiran, Phyta
maka kelompok ini yang ciri khas seluruh warganya adalah berkembang biak
dengan membelah diri, dinamakan Schizophyta atau tumbuhan belah (dari bahasa
Latin shizere atau Yunani Schuzein artinya membelah, dan phyton (Yunani)
artinya tumbuhan.
Divisi tumbuhan belah, selain berkembang biak dengan cara membelah, juga
mempunyai ciri-ciri berikut yaitu tubuhnya terdiri dari sebuah sel saja, protoplas
belum terdeferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian
pula plastidanya.
Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat
perkembangan filogenik yang paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan
kelompok tumbuhan yang paling tua dan primitive.
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal, yang hubungan
kekerabatan nya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka
dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang
amat kecil sehingga tidak terlihat dengan mata telanjang. Studi tentang bakteri
mulai berkembang setelah Anthony Van Leuowenhoek menemukan mikroskop. Ia
pertama kali malihatnya pada tahun 1683, sejak itu studi tokoh-tokoh terkemuka
seperti, Louis Pasteur, Devaine, Koch dan banyak lagi mulai mengenmbangkan
ilmu tentang jasad renik.
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui penyebab penyakit Demodisiosis
2. Untuk mengetahui Morfologi, Siklus hidup, Patologi dan Gejala
klinis,Diangnosis,pengobatan dan epidemiologi Demodex folliculorum
3. Untuk mengetahui struktur tubuh bakteri secara saksama.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bakteri.
5. Untuk mengetahui cara perkembangbiakan bakteri.
6. Untuk mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan manusia.
7. Untuk mengetahui klasifikasi bakteri
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar Demodex
folliculorum
2.2 MORFOLOGI Demodex folliculorum
2.5 DIAGNOSIS
2.6 PENGOBATAN
Pengobatan demodisiosis pada kulit dapat dilakukan dengan olesan
salep linden atau salep yang mengandung sulfur. Pengobatan lainnya
adalah asam salisilat, metronidazol, krotamiton, lindane, and sublimed
sulphur, oral metronidazole, oral ivermektin dan topical permethrin, and
oral or topical retinoids . Papula pada wajah dapat disembuhkan setelah
pengobatan dengan metronidazol secara sistemik dan topical selama 3
minggu dan terapi prednisolon dosis rendah secara oral.
SCHIZOPHYTA (BAKTERI)
Gambar-gambar bakteri
b. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau
silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
b. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
Struktur DNA
Bagian-bagian dari struktur bakteri ini meliputi:
1. Dinding sel
Dinding sel ini tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
(murein) yaitu susunan yang terdiri dari polimerbesar dan terbuat dari N
– asetil glukosamin dan asam N – asetil muramat yang saling berikatan
silang dengan ikatan kovalen.
2. Kapsul
Merupakan selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding
sel, bakteri yang patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan
diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
3. Flagel
Flagel merupakan cambuk getar yang berfungsi untuk bergerak, flagel
melekat pada membran luar di dinding sel. Berdasarkan letak dan
jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
a. Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu
ujungnya.
b. Lopotrik, yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari
satu flagel.
c. Amfiktrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat
satu buah flagel.
d. Periktirk, yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh
permukaan tubuhnya.
Gambar Kojugasi
1. Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3
golongan:
a. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu
antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
b. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara
15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C.
c. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu
tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C. Pada
tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup
dalam sumber air panas bersuhu 93° – 94°C.
2. Kelembaban
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi,
kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan
kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan
pengeringan.
3. Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri.
Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil.
Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel
yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan
kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai
dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi,
kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang
aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat
mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel
yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan
protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu
endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak
menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan
lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel
bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah
satu ujungnya.
2.5 Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia
2.5.1 Bakteri Menguntungkan
1. Bakteri pengurai
3. Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat
nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu
senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena
kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri
tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian.
Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis.
Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter
chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum
rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan
tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang
hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar.
Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak
digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan
Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan
karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui
kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri
dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat
nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit
sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke
dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian
terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan
tanah.
4. Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar)
manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan
juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan
berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu
mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
5. Bakteri fermentasi
2. Bakteri denitrifikasi
3. Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
1) Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
a. Salmonella typhosa menyebabkan penyakit Tifus
b. Shigella dysenteriae menyebabkan penyakit Disentri
basiler
c. Vibrio comma menyebabkan penyakit Kolera
d. Haemophilus influenza menyebabkan penyakit Influensa
e. Diplococcus pneumonia Pneumonia menyebabkan
penyakit (radang paru-paru)
f. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC
paru-paru
g. Clostridium tetani menyebabkan penyakit Tetanus
h. Neiseria meningitis menyebabkan penyakit Meningitis
(radang selaput otak)
i. Neiseria gonorrhoeae menyebabkan penyakit Gonorrhaeae
(kencing nanah)
j. Treponema pallidum menyebabkan penyakit Sifilis atau
Lues atau raja singa
k. Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit Lepra
(kusta)
l. Treponema pertenue menyebabkan penyakit Puru atau
patek.