Anda di halaman 1dari 9

Implementasi Ketahanan

Nasional Dalam Era Globalisasi

Disusun oleh :

Kelompok 2
-Ozza Aprio dede : 13.03.0.020
- Zaki Karnain :
13.03.0.024

Disampaikan pada Mata Kuliah Kewiraan


Teknik Elektro
Fakultas Teknik UNRIKA Batam
Tahun 2013
Implementasi Ketahanan Nasional dalam Era Globalisasi
1. Ketahanan Nasional
Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu bangsa
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan
ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga
secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
Istilah Globalisasi

Istilah globalisasi menunjukkan gejala menyatunya kehidupan


manusia di planet bumi ini tanpa mengenal batas-batas fisik-geografik
dan sosial yang kita kenal sekarang ini.

Globalisasi berkembang melalui proses yang dipicu dan dipacu oleh


kemajuan pesat revolusi dibidang teknologi komunikasi atau
informasi

Globalisasi merupakan suatu pengertian ekonomi. Konsep globalisasi


baru masuk kajian dalam universitas pada tahun 1980-an, pertama-
tama merupakan pengertian sosiologi yang dicetuskan oleh Roland
Robertson dari University of Pittsburgh. Pada prinsipnya, proses
globalisasi ada yang bertujuan intensional dan ada pula yang
impersonal.
Dampak Globalisasi

Globalisasi menyebabkan bazar global karena dunia


sebenarnya telah merupakan pasaran bersama dengan
adanya alat-alat komunikasi serta entertainment global melalui
jaringan TV, internet, film, musik maupun majalah-majalah
maka dunia dewasa ini telah merupakan suatu pasar yang
besar (global cultural bazaar). Bahwa dunia telah menjadi satu
pasar, dapat kita lihat gejalanya di kota-kota besar di
Indonesia, dengan menjamurnya mal-mal yang dibanjiri produk
luar negeri.
Aspek Sosial Budaya Ketahanan Nasional di Era
Globalisasi

Ketahanan Nasional adalah Kondisi hidup dan kehidupan nasional yang


harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus menerus secara
sinergi. dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga,
masyarakat, bangsa, dan Negara. Dengan modal dasar keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional hakikat

Bentuk-bentuk ancaman:
Ancaman dari dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau
terbentuk dari masyarakat Indonesia
Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut
oleh musuh dari luar negeri.
Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Yang disebut sosial disini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup dalam
bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib,
sepenanggung-jawaban dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.
Sementara budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan
karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi
kekuatan pendukung dalam menggerakan kehidupan.

Kebudayaan dan Alam Lingkungan


Sejak jaman dahulu, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara
ini sudah terbiasa hidup dekat dengan alam, entah sebagai petani, peladang
atau pelaut. Namun kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan
alam beserta kekayaannya dengan pengetahuan yang terbatas. Pemanfaatan
alam belum dibarengi dengan budaya untuk melestarikan alam demi
kepentingan masa depan.
Ketahanan budaya bangsa, pada hakikatnya sejalan dengan ketahanan
nasional dalam lingkup khusus, yaitu budaya dan kebudayaan nasional.
Meskipun demikian, keadaan yang berbudaya dan berkepribadian hanya
dapat berkembang di dalam suasana yang kondusif.Kerangka acuan strategi
pembangunan budaya dan kebudayaan bisa di stratifikasi dalam
startegiutama dan pendukung. Kita juga perlu memetakan anatomi strategi
tersebut melalui penegakan budaya bangsa dengan pendekatan
desentralistik guna mengeliminasi terancamnya identitas kebudayaan lokal
dan nasional.
Diantaranya yang utama adalah membangun kembali kerukunan nasional,
melalui forum-forum rekonsilisasi nasional dialog nasional dll. Tujuannya
adalah membangun saling pengertian, membangun nurani kebersamaan,
reaktualisasi nilai-nilai budaya guna menjamin kelangsungan masa depan
bangsa.
Kesimpulan dan Saran

Jadi kesimpulannya adalah bahwa kekuatan bangsa Indonesia terletak pada


kebhinekaannya yaitu bersatu dalam menghadapi semua permasalahan yang ada.
Tetapi apabila kebhinekaan atau kemajemukan tersebut tidak dapat dibina dengan
baik bukan tidak mungkin dapat menjadi bibit perpecahan dan untuk mendukung
sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjagakebudayaan bangsa
Indonesia dalam melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan diambil oleh
Negara lain dengan membuat hak paten atau membuat hak cipta atas karya sendiri.

Dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan rakyat serta meningkatkan


harkat martabat dan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang tidak lepas dari akar
kebudayaannya. Namun demikian, masih banyak kelemahan yang perlu diperbaiki
di antaranya, berkembangnya primordialisme, kolusi, korupsi, dan nepotisme yang
membudaya dan disiplin nasional yang semakin merosot. Kehidupan masyarakat
agak cenderung ke arah individualistis dan materialistis dan semakin berkurangnya
ketauladanan, kejujuran dan sebuah ketegasan dari para pemimpin Negara.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai