Anda di halaman 1dari 21

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Geometri Analitik Bidang dan Ruang Drs. Sakur, M.Ed

KEDUDUKAN DUA BIDANG

Disusun oleh

Alkaidah 2105110227
Ramuna Maysa 2105111997
Novita Sari 2105111987

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Terimakasih kami ucapkan kepada Allah SWT karena dengan segala


rahmat dan petunjuknya yang tiadatara sebagai akibatnya kami sanggup
merampungkan tugas makalah yang berjudul "Kedudukan Dua Bidang" dengan
penuh rasa bangga dan bersyukur. Makalah ini kiranya tidak akan terselesaikan
bila tidak diselesaikan secara bersama-sama untuk menyelesaikannya. Shalawat
beserta salam, kami junjungan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu atas dasar melengkapi tugas
mandiri mata kuliah Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Besar rasa harapan
kami dikemudian hari, makalah ini sanggup menjadi patokan atau tolak ukur pada
materi Geometri Analitik Bidang dan Ruang.
Kami mengucapkan terima kasih pada Bapak Drs. Sakur, M.Ed selaku
Dosen pengampu Mata Kuliah Geometri Analitik Bidang dan Ruang karena sudah
memberikan tugas ini sebagai akibatnya dapat membuka dan menambah
pemikiran kami.
Kami sadar bahwasannya makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Bila mana terdapat kesalahan yang masih ada pada makalah ini,
mohon dimaafkan. Maka, kami sangat mengharapkan kritikan ataupun saran
untuk menyempurnakan makalah ini.

Pekanbaru, 08 Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Penemu (Tokoh)
Euclid adalah seorang matematikawan berasal dari Yunani yang
hidup sekitar tahun 300 SM. Beliau dikenal sebagai “Bapak Geometri”
dengan karyanya mengenai ilmu ukur dalam bukunya yang berjudul The
Elements . Dalam buku tersebut ia menyatakan 5 postulat yang menjadi
landasan dari semua teorema yang ditemukannya. Semua postulat dan teorema
yang beliau ungkapkan merupakan landasan teori tentang kedudukan titik,
garis, dan bidang dalam ruang yang hingga kini masih digunakan. Euclid
menulis 13 jilid buku tentang geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan
aksioma atau pernyataan-pernyataan sederhana dan membangun tentang dalil
geometri berdasarkan aksioma tersebut. Contoh dari aksiomanya adalah “ada
satu dan hanya satu garis lurus, dimana garis lurus tersebut melewati dua
titik.”

1.2 Simbol
| | = Untuk melambangkan penentuan jarak
˃ = Melambangkan lebih dari
± = Melambangkan kurang lebih
// = Lambang sejajar
- = Melambangkan pengurangan
∉ = Lambang bukan elemen
≤ = Lambang kurang dan atau sama dengan
≡ = Lambang ekuivalen
+ = Melambangkan Penjumlahan
┴ = Melambangkan garis tegak lurus

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Persamaan Normal Bidang Rata


Berikut langkah-langkah dalam menentukan persamaan normal bidang rata:
• Misalkan vektor normal bidang rata 𝑉 ≡ 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0 adalah
𝑛⃗ = [𝐴, 𝐵, 𝐶] Sudut antara vektor normal dengan sumbu-sumbu koordinat
(yang arahnya ditentukan dengan vektor dan 𝑖, 𝑗, dan 𝑘) adalah 𝛼, 𝛽, dan
𝛾 sedangkan cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾 , dan disebut dengan cosinus-cosinus arah
dari 𝑛⃗ , seperti yang terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Sudut-sudut pada bidang rata V


Berdasarkan gambar diatas, maka diperoleh:
𝑛.𝑖 𝐴
cos 𝛼 = |𝑛||𝑖| = 𝑛 , karena 𝑖 = [1,0,0] dan |𝑖 | = 1
𝑛.𝑗 𝐵
cos 𝛽 = |𝑛||𝑗| = , karena 𝑗 = [0,1,0] dan |𝑗| = 1
𝑛
𝑛.𝑘 𝐶
⃗ = [0,0,1] dan |𝑘 | = 1
cos 𝛾 = |𝑛||𝑘| = 𝑛 , karena 𝑘

⃗ . Persamaan diatas
Maka vector [cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾] adalah satuan searah 𝒏
dapat juga kita namakan dengan vektor normal yang panjangnya satu.
• Misalkan p adalah jarak dari titik 𝑂(0,0,0) ke bidang rata 𝑉 , sedangkan
⃗⃗ yang tegak lurus terhadap bidang
𝛼, 𝛽, dan 𝛾 adalah sudut-sudut arah 𝒏
rata 𝑉 . Seperti yang terlihat pada Gambar 2.

4
Gambar 2. Titik P ke bidang rata V
Ambil 𝑛⃗ = [cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾] yang panjangnya sama dengan
√𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 2𝛾 = 1 , sebagai vektor normal satuan dari bidang
rata V.
Perhatikan 𝑂𝑇 = [𝑥, 𝑦, 𝑧]. proyeksi OT pada OP adalah |𝑂𝑇. 𝑂𝑃| =
|[𝑥, 𝑦, 𝑧]. [cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾]| = |𝑥cos 𝛼, 𝑦cos 𝛽, 𝑧cos 𝛾 | = 𝑝, 𝑝 > 0

Sehingga diperoleh suatu persamaan normal HESSE dari suatu Bidang Rata
adalah 𝑥cos 𝛼 + 𝑦cos 𝛽 + 𝑧cos 𝛾 = 𝑝
Catatan: bila bidang rata V melalui 𝑂(0,0,0), maka 𝑝 = 0
Dapat disimpulkan bahwa persamaan normal bidang rata V adalah
𝒙𝐜𝐨𝐬 𝜶 + 𝒚𝐜𝐨𝐬 𝜷 + 𝒛𝐜𝐨𝐬 𝜸 = 𝒑
Berikut cara mengubah persamaan umum Bidang Rata 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 =
0 ke bentuk normal.
Hubungan antara bilangan arah A,B,C dan cosinus arah adalah:
cos 𝛼 cos 𝛽 cos 𝛾 𝑝
= = =−
𝐴 𝐵 𝐶 𝐷
Misalkan = λ, Sehingga diperoleh suatu persamaan:
cos 𝛼 = 𝐴λ, cos 𝛽 = 𝐵λ, cos 𝛾 = 𝐶λ dan 𝑝 = −𝐷λ
Sedangkan 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝛾 = λ2 (𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2 ) = 1, sehingga
diperoleh:
1
λ=
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
𝐴
cos 𝛼 =
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2

5
𝐵
cos 𝛽 =
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
𝐶
cos 𝛾 =
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
−𝐷
p=
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
Tanda ± dipilih salah satu sehingga nilai 𝑃 bertanda positif.
Contoh Soal:
Carilah persamaan normal dari bidang rata 𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 + 9 = 0
Penyelesaian:
Dik:
bidang rata 𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 + 9 = 0
Bentuk umum: 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0
Sehingga, 𝐴 = 1, 𝐵 = 2, 𝐶 = 2, 𝐷 = 9
Dit: Persamaan normal dari bidang rata?
Jawab:
Persamaan normal bidang rata V yaitu
𝑥cos 𝛼 + 𝑦cos 𝛽 + 𝑧cos 𝛾 = 𝑝
−𝐷
p=
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
−9
=
±√12 + 22 + 22
−9
=
√5
𝐴 1
cos 𝛼 = =
±√𝐴2 +𝐵2 +𝐶 2 √5
𝐵 2
cos 𝛽 = =
±√𝐴2 +𝐵2 +𝐶 2 √5
𝐶 2
cos 𝛾 = =
±√𝐴2 +𝐵2 +𝐶 2 √5

Jadi, persamaan normal bidang rata 𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 + 9 = 0, yaitu:


𝑥cos 𝛼 + 𝑦cos 𝛽 + 𝑧cos 𝛾 = 𝑝
𝒙 𝟐𝒚 𝟐𝒛 −𝟗
+ + =
√𝟓 √𝟓 √𝟓 √𝟓

6
2.2 Jarak Titik ke Bidang Rata
Berikut langkah-langkah menentukan jarak titik ke bidang rata:
• Misalkan persamaan bidang rata 𝑉1 ≡ 𝑥cos 𝛼 + 𝑦cos 𝛽 + 𝑧cos 𝛾 = 0,
dengan 𝑝 adalah jarak titik 𝑂(0,0,0) ke bidang rata 𝑉1 = 0. Ambil
sebarang titik titik 𝑅(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1), dimana 𝑅 ∉ 𝑉1 = 0
• Dalam menentukan jarak titik 𝑅(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) ke bidang 𝑉1 = 0 dengan cara
membuat bidang rata 𝑉2 = 0 melalui titik 𝑅 (𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) yang sejajar
dengan 𝑉1 = 0. Berarti vector normal 𝑉1 dan 𝑉2 sama. Seperti yang terlihat
pada gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Bidang rata 𝑽𝟏 = 𝟎 sejajar dengan 𝑽𝟐 = 𝟎

• Misalkan 𝑑 adalah jarak bidang rata 𝑉1 = 0 dengan titik 𝑅(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ),


maka jarak 𝑂(0,0,0) ke 𝑉2 = 0 adalah 𝑝 ± 𝑑 artinya:
a) Jika 𝑅 (𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) diantara 𝑂(0,0,0) di 𝑉1 = 0, maka jarak 𝑂(0,0,0) ke
𝑉2 = 0 adalah 𝑝 − 𝑑
b) Jika 𝑅 (𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) tidak diantara 𝑂(0,0,0) di 𝑉1 = 0, maka jarak
𝑂(0,0,0) ke 𝑉2 = 0 adalah 𝑝 + 𝑑
• Akibatnya, diperoleh persamaan bidang rata 𝑉2 ≡ 𝑥cos 𝛼 + 𝑦cos 𝛽 +
𝑧cos 𝛾 = 𝑝 ± 𝑑. Karena titik 𝑅(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) pada 𝑉2 = 0, terpenuhi
persamaan:
𝑥1 cos 𝛼 + 𝑦1 cos 𝛽 + 𝑧1 cos 𝛾 = 𝑝 ± 𝑑
Jadi, jarak sebuah titik 𝑅(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) ke bidang rata 𝑉1 ≡ 𝑥cos 𝛼 +
𝑦cos 𝛽 + 𝑧cos 𝛾 = 0, adalah:
𝑑 = |𝑥1 cos 𝛼 + 𝑦1 cos 𝛽 + 𝑧1 cos 𝛾 − 𝑝|

7
Jika 𝑉1 ≡ 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0, maka jarak titik 𝑅(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) ke 𝑉1 = 0
adalah
𝑨𝒙𝟏 + 𝑩𝒚𝟏 + 𝑪𝒛𝟏 + 𝑫
𝒅=| |
√𝑨𝟐 + 𝑩𝟐 + 𝑪𝟐
Contoh soal:
Hitunglah jarak antara bidang rata 𝑉 ≡ 6𝑥 − 3𝑦 + 2𝑧 − 13 = 0 dengan titik
R (7,3,4)!
Penyelesaian:
Diketahui:
Bidang rata 𝑉 ≡ 6𝑥 − 3𝑦 + 2𝑧 − 13 = 0
titik R (7,3,4)
Dit: Jarak?
Jawab:
𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷
𝑑=| |
√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
6.7 − 3.3 + 2.4 − 13
𝑑=| |
√62 + (−3)2 + 22
28
𝑑=| |
√49
𝑑=4
Jadi, jarak antara bidang rata 𝑉 ≡ 6𝑥 − 3𝑦 + 2𝑧 − 13 = 0 dengan titik R
(7,3,4) yaitu 4.
2.3 Sudut antara dua bidang rata
Sudut antara dua bidang rata adalah sudut antara vektor-vektor normalnya.
Misalkan sudut antara bidang 𝑉1 ≡ 𝐴1 𝑥 + 𝐵1 𝑦 + 𝐶1 𝑧 + 𝐷1 = 0 dan 𝑉1 ≡ 𝐴2 𝑥 +
𝐵2 𝑦 + 𝐶2 𝑧 + 𝐷2 = 0 , maka vektor normalnya adalah sudut antara normal –
normal.
𝑛1 = [𝐴1 , 𝐵1 , 𝐶1 ] dan ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ 𝑛2 = [𝐴2 , 𝐵2 , 𝐶2 ]
Sudut antara dua bidang rata adalah
⃗⃗⃗⃗⃗
𝑛 .𝑛 ⃗⃗⃗⃗⃗ [𝐴1 ,𝐵1 ,𝐶1].[𝐴2 ,𝐵2 ,𝐶2]
𝑐𝑜𝑠 𝜃 = |𝑛⃗⃗⃗⃗⃗ 1|.|𝑛⃗⃗⃗⃗⃗2 | =
1 2 (√𝐴1 2 +𝐵1 2+𝐶1 2)(√𝐴2 2+𝐵2 2 +𝐶2 2)

⃗⃗⃗⃗⃗
𝑛 .𝑛 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴1 𝐴2 +𝐵1 𝐵2 +𝐶1𝐶2
𝑐𝑜𝑠 𝜃 = |𝑛⃗⃗⃗⃗⃗ 1|.|𝑛⃗⃗⃗⃗⃗2 | = ……………….(15)
1 2 (√𝐴1 2 +𝐵1 2+𝐶1 2)(√𝐴2 2+𝐵2 2 +𝐶2 2)

8
Masalah 6.1
Tentukan sudut antara bidang 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 + 8 = 0 dan 𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 + 5 = 0
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, pertama sekali kita tentukan vektor
𝑛1 = [2,2,2] dan
normal bidang rata. Misalkan 𝑉1 ≡ 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 + 8 = 0 maka ⃗⃗⃗⃗
𝑛2 = [1,1,1]
𝑉2 ≡ 𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 + 5 = 0 maka ⃗⃗⃗⃗
Sudut antara dua bidang tersebut adalah
⃗⃗⃗⃗⃗
𝑛 .𝑛 ⃗⃗⃗⃗⃗ [𝐴1 ,𝐵1 ,𝐶1].[𝐴2 ,𝐵2 ,𝐶2]
𝑐𝑜𝑠 𝜃 = |𝑛⃗⃗⃗⃗⃗ 1|.|𝑛⃗⃗⃗⃗⃗2 | =
1 2 (√𝐴1 2 +𝐵1 2+𝐶1 2)(√𝐴2 2+𝐵2 2 +𝐶2 2)

[2,2,2].[1,1,1] 2+2+2
𝑐𝑜𝑠 𝜃 = (√22 = (2
+22 +22 )(√12 +12 +12 ) √3) (√3)

cos 𝜃 = 1
𝜃 = 0°
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sudut antara dua buah bidang tersebut adalah 0°.
Pada sub pokok bahasan ini, juga membahas mengenai Kedudukan Dua Buah
Bidang Rata. Misalkan 𝑉1 ≡ 𝐴1 𝑥 + 𝐵1 𝑦 + 𝐶1 𝑧 + 𝐷1 = 0 dan 𝑉1 ≡ 𝐴2 𝑥 + 𝐵2 𝑦 +
𝑛1 = [𝐴1 , 𝐵1 , 𝐶1 ] dan ⃗⃗⃗⃗
𝐶2 𝑧 + 𝐷2 = 0 , maka vektor normalnya adalah ⃗⃗⃗⃗ 𝑛2 =
[𝐴2 , 𝐵2 , 𝐶2 ]
Kedudukan 2 Buah Bidang Rata
1) Kedudukan Sejajar
Bila 𝑉1 sejajar dengan 𝑉2 maka vektor normal 𝑛1 sama (atau kelipatan)
dengan vektor normal 𝑛2 . Berarti ⃗⃗⃗⃗ 𝑛2 maka [𝐴1 , 𝐵1 , 𝐶1 ] = 𝜆[𝐴2 , 𝐵2 , 𝐶2 ]
𝑛1 = ⃗⃗⃗⃗
dimana 𝜆 ≠ 0 adalah syarat bidang 𝑉1 dan 𝑉2 sejajar.
Atau dapat juga di tulis:
𝐴1 𝐵1 𝐶1
= =
𝐴2 𝐵2 𝐶2
𝐴1 = 𝐴2 , 𝐵1 = 𝐵2 , 𝐶1 = 𝐶2 …………….….(16)

9
Masalah 6.2
Tentukan persamaan bidang rata yang melalui titik (1,-2,3) dan sejajar dengan
bidang rata 𝑥 − 3𝑦 + 2𝑧 = 0
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, kita dapat menggunakan
persamaan (6) yaitu 𝑉 ≡ A(𝑥 − 𝑥1 ) + B(𝑦 − 𝑦1) + C(𝑧 − 𝑧1 ) = 0
Kita misalkan bidang rata 𝑉 ≡ A(𝑥 − 𝑥1 ) + B(𝑦 − 𝑦1) + C(𝑧 − 𝑧1 ) =
0 … … (1)
⃗⃗⃗ = [A, B, C]
Maka vektor normal bidang rata tersebut adalah 𝑛
𝑛1 = [1, −3,2]
Dan 𝑉1 ≡ 𝑥 − 3𝑦 + 2𝑧 = 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 ⃗⃗⃗⃗
Subsitusikan titik (1,-2,3) kepersamaan (1) sehingga diperoleh:
𝑉 ≡ A(𝑥 − 1) + B(𝑦 − 2) + C(𝑧 − 3) = 0
Karena V//V1 maka [A, B, C] = [𝐴1 , 𝐵1 , 𝐶1 ], 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 [A, B, C] = [1, −3,2]
Sehingga diperoleh suatu persamaan bidang rata dengan mensubsitusikan nilai
parameter bidang rata yaitu A=1, B=-3, dan C=2 yaitu
𝑉 ≡ A(𝑥 − 1) + B(𝑦 − 2) + C(𝑧 − 3) = 0
𝑉 ≡ x − 1 − 3y − 6 + 2z − 6 = 0
𝑉 ≡ x − 3y + 2z − 13 = 0
Dapat disimpulkan, persamaan bidang rata yang melalui titik (1,-2,3) dan
sejajar dengan bidang rata 𝑥 − 3𝑦 + 2𝑧 = 0 adalah x − 3y + 2z − 13 = 0
Selain cara diatas Anda juga bisa mencoba mencari persamaan bidang rata
dengan menggunakan persamaan bidang rata yang lain yaitu 𝑉 ≡ Ax + By +
Cz + D = 0, dengan cara mensubsitusikan ttik tersebut kedalam persamaan
bidang rata tersebut sehingga diperoleh nilai D. Apabila berlaku 𝐴1 =
𝐴2 ,𝐵1 = 𝐵2 , dan 𝐶1 = 𝐶2 maka bidang rata 𝑉1 = 𝑉2 berimpit.
Masalah 6.3
Tentukan persamaan bidang rata 𝑉2 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑉2 melalui titik (0,2,1)
dan sejajar dengan bidang rata 𝑉1 = 𝑥 + 𝑦 + 5𝑧 = 9
Penyelesaian
𝑉1 = 𝑥 + 𝑦 + 5𝑧 = 9, karena 𝑉1 sejajar 𝑉2 maka ⃗⃗⃗⃗
𝑛1 = 𝑛
⃗⃗⃗⃗2
𝑛1 = [1,1,5] maka 𝑉2 berbentuk 𝑥 + 𝑦 + 5𝑧 + 𝐷2 = 0
⃗⃗⃗⃗
𝑉2 = 𝑥 + 𝑦 + 5𝑧 + 𝐷2 = 0

10
0 + 2 + 5(1) + 𝐷2 = 0
7 + 𝐷2 = 0
𝐷2 = −7
Jadi, persamaan bidang rata 𝑉2 = 𝑥 + 𝑦 + 5𝑧 − 7 = 0
2) Kedudukan tegak lurus
Bila 𝑉1 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 terhadap 𝑉2 maka vektor normalnya akan saling
tegak lurus. Berarti ⃗⃗⃗⃗
𝑛1 ± ⃗⃗⃗⃗
𝑛2 atau ⃗⃗⃗⃗
𝑛1 . ⃗⃗⃗⃗
𝑛2 = 0 sehingga diperoleh suatu
persamaan 𝐴1 𝐴2 + 𝐵1 𝐵2 + 𝐶1 𝐶2 = 0 … . (17)
Masalah 6.4
Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui titik (2, 1, 2) dan (0,0,0) serta
tegak lurus terhadap bidang 2x – y + z + 2 = 0
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, pertama sekali kita misalkan
persamaan bidang rata V ≡ Ax + By + Cz + D = 0 ….(1) dengan vektor
normalnya → = [𝐴, 𝐵, 𝐶 ] dan V1 ≡ 2x – y + z + 2 = 0 dengan vektor
𝑛𝑉

normalnya → = [2, −1,1] Langkah berikutnya kita subtitusikan kedua titik


𝑛1

yang melalui bidang rata tersebut ke dalam persamaan bidang rata V ≡ Ax + By


+ Cz + D = 0 sehingga diperoleh suatu persamaan:
V ≡ 2𝐴 + 𝑏 + 2𝑐 + 𝑑 = 0 … . (2)
V ≡ 𝐷 = 0 …(3)
Karena D = 0 maka persamaan (2) menjadi 2A + B + 2C = 0 …(4)
Pada permasalahan di atas, menyatakan bahwa bidang rata V tegak lurus
dengan bidang rata V1 , berarti vektor normal → ┴ → sehingga → . → = 0
𝑛𝑉 𝑛𝑉 𝑛𝑉 𝑛𝑉

[A,B,C] . [2,-1,1] = 0
2A – B + C = 0 …(5)
Langkah selanjutnya, kita eliminasi persamaan (4) dan (5) di peroleh nilai
3 3
𝐴 = 𝐵 dan 𝐶 = −2𝐵. Setelah itu, substitusikan Nilai 𝐴 = 𝐵, 𝐶 =
2 2

−2𝐵, dan D = 0 ke persamaan (1) sehingga diperoleh suatu persamaan


bidang rata
3
𝑉≡ 𝐵 + 𝐵𝑦 − 2𝐵𝑧 = 0
2 𝑥

11
Jadi, Persamaan Bidang Rata 𝑉 ≡ 3𝑥 + 2𝑦 − 4𝑧 = 0
Masalah 6.5
Tentukan persamaan bidang rata yang tegak lurus pada bidang rata 𝑉1 = 𝑥 +
𝑦 + 𝑧 = 1 serta melalui titik (0,0,0) dan (1,1,0)
Penyelesaian
Misalkan 𝑉2 ≡ A2x + B2y + C2z + D2 = 0, tegak lurus V1 berarti :
A1A2 + B1B2 + C1C2 = 0 atau
𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶2 = 0
𝐶2 = −𝐴2 − 𝐵2 ………………………………………………… (1)
𝑉2 melalui titik (0,0,0) berarti 𝐷2 = 0 dan melalui titik (1,1,0) berarti :
𝐴2 + 𝐵2 = 0
𝐴2 = −B2 ……………………………………………………………(2)
Subsitusikan persamaan (2) ke persamaan (1)
𝐶2 = −𝐴2 − 𝐵2
𝐶2 = −(−B2 ) − 𝐵2
𝐶2 = 0
Jadi, persamaan 𝑉2 ≡ -B2x + B2y + 0z + 0 atau -x + y = 0
2.4 Jarak Dua Bidang Sejajar
Untuk memperoleh persamaan jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang
datar tersebut, perhatikan dan pahami langkah-langkah dibawah ini.
1. Misalkan persamaan bidang datar V1≡ 𝑥 cos 𝛼 + y cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 0,
dengan 𝑝 adalah jarak titik 0 (0, 0, 0) ke bidang datar V1 = 0. Ambil
sebarang titik R(x1, y1, z1), dimana R ∉ V1 = 0.
2. Untuk menentukan jarak titik R(x1, y1, z1) kebidang V1 = 0 dengan cara
membuat bidang datar V2 = 0 melalui titik R(x1, y1, z1) yang sejajar dengan
V1 = 0. Berarti vector normal V1 dan V2 sama. Seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini.

12
3. Misalkan d adalah jarak bidang datar V1 = 0 dengan titik R(x1, y1, z1) maka
jarak 0 (0, 0, 0) ke V2 = 0 adalah p ± d artinya
(a) jika R(x1, y1, z1) diantara 0 (0, 0, 0) di V1 = 0 maka jarak 0 (0, 0, 0) ke
V2 = 0 adalah p – d
(b) jika R(x1, y1, z1) tidak diantara 0 (0, 0, 0) dan V1 = 0 maka jarak 0 (0, 0,
0) ke V2 = 0 adalah p + d.
4. Akibat dari pernyataan no.3 diperoleh suatu persamaan bidang datar V1≡
𝑥 cos 𝛼 + y cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 ± 𝑑. Karena titik R(x1, y1, z1) pada V2 = 0
berarti terpenuhi persamaan 𝑥 cos 𝛼 + y cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 ± 𝑑 adalah
𝒅 = |𝒙𝟏 𝐜𝐨𝐬 𝜶 + 𝒚𝟏 𝐜𝐨𝐬 𝜷 + 𝒛𝟏 𝐜𝐨𝐬 𝜸 − 𝒑|
5. Jika V1 ≡ Ax + By + Cz + D = 0, maka jarak titik R(x1, y1, z1) ke V1= 0
adalah
𝑨𝒙𝟏 + 𝑩𝒚𝟏 + 𝑪𝒛𝟏 + 𝑫
𝒅=| |
√𝑨𝟐 + 𝑩𝟐 + 𝑪𝟐
Sedangkan untuk menentukan jarak antara antara dua bidang yang sejajar,
maka perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Misalkan 𝑉1 ≡ 𝐴1 𝑥 + 𝐵1 𝑦 + 𝐶1 𝑧 + 𝐷1 = 0 dan 𝑉2 ≡ 𝐴2 𝑥 + 𝐵2 𝑦 +
𝐶2 𝑧 + 𝐷2 = 0
2. Jika bidang datar V1 sejajar dengan bidang datar V2 maka jarak antara V1
= 0 dan V2 = 0 dapat dihhitung dengan cara mencari sebuah titik pada V1 =
0, misalkan titiknya adalah R(0, 0, z). Kemudian kita dapat menghitung
jarak titik R(0, 0, z) kebidang datar V2 = 0.

13
3. Begitu juga sebaliknya jika mencari sebuah titik V 2 = 0 misalkan titiknya
adalah P(x, 0, 0). Kemudian kita dapat menghitung jarak titik P(x, 0, 0)
kebidang datar V1 = 0.
4. Perlu diingat bahwa, jarak titik R(0, 0, z) kebidang datar V 2 = 0 dan jarak
titik P(x, 0, 0) kebidang datar V1 = 0, akan memiliki jarak yang sama,
karena kedua bidang datar tersebut sejajar.

Contoh Soal
Hitung jarak antara bidang datar V ≡ x + y + z = 4 dan bidang datar W ≡ x + y + z
= 10.
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pertama-tama buktikan apakah
kedua bidang datar tersebut sejajar atau tidak?
1. Syarat dari bidang datar V // W adalah memiliki vector normal yang sama
atau nV = nW. Perhatikan vector normal kedua bidang datar yaitu n W = [1,
1, 1] dan nW = [1, 1, 1], karena nV = nW berarti V // W.
2. Ambil sebarang titik pada bidang datar W yaitu R(0, y, 0). Subtitusikan
titik tersebut kebidang datar W sehingga di peroleh nilai y = 10. Jadi, titik
R(0, 10, 0).
3. Kemudian carilah jarak titik R(0, 10, 0) kebidang datar V ≡ x + y + z = 4
dengan menggunakan persamaan dibawah yaitu:

𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 + 𝐷


𝑑=| |
√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
Subtitusikan nilai A = 1, B = 1, C = 1, D = -4, x1 = 0, y1 = 10 dan z1 = 0
kedalam persamaan d yaitu:
1.0+1.10+1.0−4
𝑑=| |
√12 + 12 + 12
6
𝑑 = | 3|

𝑑 = 2√3
Jadi, jarak antara bidang datar datar V ≡ x + y + z = 4 dan bidang datar W ≡ x
+ y + z = 10 adalah 2√3.

14
2.5 Berkas Bidang

Misalkan persamaan 𝐵𝑑1 ≡ 𝐴1 𝑥 + 𝐵1 𝑦 + 𝐶1 𝑧 + 𝐷1 = 0 dan 𝐵𝑑2 ≡ 𝐴2 𝑥 +


𝐵2 𝑦 + 𝐶2 𝑧 + 𝐷2 = 0.
Dari kedua persamaan itu dibentuk persammaan baru, yaitu 𝐵𝑑1 + 𝜆. 𝐵𝑑2 = 0,
atau (𝐴1 𝑥 + 𝐵1 𝑦 + 𝐶1 𝑧 + 𝐷1 ) + 𝜆 (𝐴2 𝑥 + 𝐵2 𝑦 + 𝐶2 𝑧 + 𝐷2 ) = 0
(A1 + λ A2) x + (B1 + λ B2) y + (C1 + λ C2) z + (D1 + λ D2) = 0, dimana λ
parameter dengan - 𝜛 ≤ 𝜆 ≤ 𝜛.
Untuk setiap harga λ yang nyata, persamaan ini merupakan persamaan bidang
datar karena berderajat satu dalam x, y dan z.
Jika suatu titik terletak pada bidang 𝐵𝑑1 = 0 dan juga pada bidang 𝐵𝑑2 = 0
maka titik itu tentu terletak pada 𝐵𝑑1 + 𝜆 𝐵𝑑2 = 0. Jadi untuk setiap harga λ
yang nyata, 𝐵𝑑1 + 𝜆 𝐵𝑑2 = 0 menunjukkan persamaan bidang yang melalui garis
potong bidang-bidang 𝐵𝑑1 = 0 dan 𝐵𝑑1 = 0 yang disebut persamaan berkas
bidang. Bidang 𝐵𝑑1 = 0 dan 𝐵𝑑2 = 0 disebut anggota-anggota dasar berkas
bidang.
Jika 𝐵𝑑1 = 0 dan 𝐵𝑑2 = 0 adalah bidang-bidang yang sejajar maka berkas
bidang terdiri dari bidang-bidang sejajar. Berkas ini disebut berkas bidang
sejajar.
Contoh:
Tentukan persamaan bidang melalui (-1, 4, 2) dan melalui garis potong bidang 4x
– y + z – 2 = 0 dan 2x + y – 2z -3 = 0.

15
Penyelesaian:
Bidang yang melalui garis potong bidang-bidang 4x – y + z – 2 = 0 dan 2x + y –
2z – 3 = 0 mempunyai persamaan 4x – y + z – 2 + λ (2x + y – 2z – 3) = 0
atau (4 + 2λ ) x + (-1 + λ) y + (1 - 2λ) z + (-2 -3λ) = 0
Karena bidang melalui (-1, 4, 2) maka :
(4 + 2λ ) (-1) + (-1 + λ) 4 + (1 - 2λ) 2 + (-2 -3λ) = 0
-4 -2λ – 4 + 4λ + 2 - 4λ – 2 – 3λ = 0 atau
8
5 λ = -8 ↔ λ = − 5

Jadi persamaan bidang adalah


16 8 16 24
(4 - 5
)𝑥 + (−1 − 5
) y + (1 + 5
)𝑧 + (−2 + 5
)=0
4 13 21 14
𝑥− 𝑦+ 𝑧+ =0
5 5 5 5
4x – 13 y + 21 z + 14 = 0.

16
BAB III
SIMPULAN

3.1 Simpulan
1. Persamaan normal bidang rata adalah
𝒙𝐜𝐨𝐬 𝜶 + 𝒚𝐜𝐨𝐬 𝜷 + 𝒛𝐜𝐨𝐬 𝜸 = 𝒑
Berikut cara mengubah persamaan umum Bidang Rata 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 +
𝐷 = 0 ke bentuk normal.
Hubungan antara bilangan arah A,B,C dan cosinus arah adalah:
cos 𝛼 cos 𝛽 cos 𝛾 𝑝
= = =−
𝐴 𝐵 𝐶 𝐷
Misalkan = λ, Sehingga diperoleh suatu persamaan:
cos 𝛼 = 𝐴λ, cos 𝛽 = 𝐵λ, cos 𝛾 = 𝐶λ dan 𝑝 = −𝐷λ
Sedangkan 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 + 𝑐𝑜𝑠 2𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 2𝛾 = λ2 (𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2 ) = 1, sehingga
diperoleh:
1
λ=
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
𝐴
cos 𝛼 =
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
𝐵
cos 𝛽 =
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
𝐶
cos 𝛾 =
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
−𝐷
p=
±√𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2
Tanda ± dipilih salah satu sehingga nilai 𝑃 bertanda positif.
2. Rumus titik ke bidang rata
𝑨𝒙𝟏 + 𝑩𝒚𝟏 + 𝑪𝒛𝟏 + 𝑫
𝒅=| |
√𝑨𝟐 + 𝑩𝟐 + 𝑪𝟐
3. Sudut antara dua bidang rata adalah sudut antara vektor-vektor normalnya.
Sudut antara dua bidang rata adalah
⃗⃗⃗⃗⃗
𝑛 .𝑛 ⃗⃗⃗⃗⃗ [𝐴1 ,𝐵1 ,𝐶1 ].[𝐴2 ,𝐵2 ,𝐶2 ]
𝑐𝑜𝑠 𝜃 = |𝑛⃗⃗⃗⃗⃗ 1|.|𝑛⃗⃗⃗⃗⃗2 | =
1 2 (√𝐴1 +𝐵1 2 +𝐶1 2 )(√𝐴2 2+𝐵2 2 +𝐶22 )
2

17
⃗⃗⃗⃗1 . ⃗⃗⃗⃗
𝑛 𝑛2 𝐴1𝐴2 + 𝐵1 𝐵2 + 𝐶1 𝐶2
𝑐𝑜𝑠 𝜃 = =
|⃗⃗⃗⃗
𝑛1 |. |⃗⃗⃗⃗ 𝑛2 |
(√𝐴1 2 + 𝐵1 2 + 𝐶1 2 ) (√𝐴2 2 + 𝐵2 2 + 𝐶2 2 )

4. Untuk menentukan jarak antara antara dua bidang yang sejajar, maka
perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Misalkan 𝑉1 ≡ 𝐴1 𝑥 + 𝐵1 𝑦 + 𝐶1 𝑧 + 𝐷1 = 0 dan 𝑉2 ≡ 𝐴2 𝑥 +
𝐵2 𝑦 + 𝐶2 𝑧 + 𝐷2 = 0
2. Jika bidang datar V1 sejajar dengan bidang datar V2 maka jarak
antara V1 = 0 dan V2 = 0 dapat dihhitung dengan cara mencari
sebuah titik pada V1 = 0, misalkan titiknya adalah R(0, 0, z).
Kemudian kita dapat menghitung jarak titik R(0, 0, z) kebidang
datar V2 = 0.
3. Begitu juga sebaliknya jika mencari sebuah titik V 2 = 0
misalkan titiknya adalah P(x, 0, 0). Kemudian kita dapat
menghitung jarak titik P(x, 0, 0) kebidang datar V1 = 0.
4. Perlu diingat bahwa, jarak titik R(0, 0, z) kebidang datar V2 = 0
dan jarak titik P(x, 0, 0) kebidang datar V1 = 0, akan memiliki
jarak yang sama, karena kedua bidang datar tersebut sejajar.

5. Jika suatu titik terletak pada bidang 𝐵𝑑1 = 0 dan juga pada bidang 𝐵𝑑2 =
0 maka titik itu tentu terletak pada 𝐵𝑑1 + 𝜆 𝐵𝑑2 = 0. Jadi untuk setiap
harga λ yang nyata, 𝐵𝑑1 + 𝜆 𝐵𝑑2 = 0 menunjukkan persamaan bidang
yang melalui garis potong bidang-bidang 𝐵𝑑1 = 0 dan 𝐵𝑑1 = 0 yang
disebut persamaan berkas bidang. Bidang 𝐵𝑑1 = 0 dan 𝐵𝑑2 = 0 disebut
anggota-anggota dasar berkas bidang. Jika 𝐵𝑑1 = 0 dan 𝐵𝑑2 = 0
adalah bidang-bidang yang sejajar maka berkas bidang terdiri dari bidang-
bidang sejajar. Berkas ini disebut berkas bidang sejajar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Yunita, Alfi dan Hamdunah. (2017). Modul Geometri Analitik. Padang:


Penerbit Erka.
Suryani, M. (2017). Buku Ajar Geometri Analitik. Yogyakarta: Deepublish.
Panggabean, E. M. (2020). Geometri Analitik Ruang. Medan: Pustaka
Pemuda.
Suryadi, D.H.S (2014). Teori dan Soal Ilmu Ukur Analitik Ruang. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Sukirman. (2009). Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Universitas
Terbuka.
Mukhni. (2012). Geometri Analitik. Jurusan Mat. FMIPA UNP. Belum
diterbitkan.

19
20

Anda mungkin juga menyukai