Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN DISTRES PSIKOLOGIS PADA


PETANI TEMBAKAU DI KECAMATAN KALISAT KABUPATEN
JEMBER

Tria Mega Holivia1*, Emi Wuri Wuryaningsih2*, Enggal Hadi K3*


*Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Jl. Kalimantan No 37 Jember
*e-mail: emiwuryaningsih.unej@gmail.com)

ABST
RAK
Kata Kunci: Distres psikologis adalah kondisi negatif seperti
Resiliensi, kecemasan, depresi, dan rasa sakit yang ditandai oleh
Distres beberapa gejala termasuk mudah gugup, mudah
Psikologis tersinggung, tidak sabar, dan sulit untuk tenang. Ketahanan
Psikologis, adalah mekanisme koping yang efektif dan adaptasi positif
Petani terhadap kesulitan dan kesulitan yang dialami oleh
Tembakau individu. Petani yang memiliki resiliensi lebih tinggi akan
lebih mudah menghadapi masalah dan mengatasi
kesusahan yang dialami. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan distres
psikologis pada petani tembakau di Kabupaten Kalisat,
Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain
cross sectional dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan cluster sampling dan proportional random
sampling dengan sampel 96 petani tembakau. Pengambilan
data dilakukan dengan angket skala-14 dan angket Depresi
Anxiety Stres Scale-21. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ketahanan yang dialami oleh petani memperoleh
skor rata-rata 71,61 yang termasuk dalam kategori tinggi,
sedangkan tekanan psikologis diperoleh sebagai hasil dari
nilai rata-rata 9,74 yang termasuk dalam kategori rendah.
Hasil analisis bivariat dengan korelasi pearson diperoleh
nilai-p <0,01 yang berarti ada hubungan antara ketahanan
dan tekanan psikologis pada petani tembakau di Kabupaten
Kalisat, Kabupaten Jember. Penelitian lebih lanjut dapat
dilakukan pada petani yang hanya bekerja atau masa
kerjanya tidak selama dalam penelitian ini.

ABST
\ RACT
Psychological distress is a negative condition such as
Keywords: anxiety, depression, and pain charazterized by several
Resilience, symptoms including being easily nervous, irritable,
Psychological impatient, and difficult to calm down. Resilience is an
distress, effective coping mechanism and possitive adaptation to the
Tobacco difficulties and distress experienced by individulas.
Farmers Farmers who have higher resilience will be easier
Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

to deal with problems and overcome the distress


experienced.The purpose of this study was to determine
the relationship between resilience and psychological
distress on tobacco farmers in Kalisat District, Jember
Regency. This study used a cross sectional design with
sampling techniques using cluster sampling and
proportionate random sampling with a sample of 96
tobacco farmers. Data retrieval was done by resilience
scale-14 questionnaire and Depression Anxiety Stres
Scale-21 questionnaire. The results of this study indicate
that resilience experienced by farmers obtained a mean
score of 71,61 which was included in high category, while
psychological distress was obtained as a result of a mean
value of 9,74 which was included in the low category. The
results of bivariate analysis with the Pearson correlation
obtained a p-value < 0,01 which means there is
relationship between resilience and psychological distress
on tobacco farmers in Kalisat District, Jember Regency.
Further research can be carried out on farmers who are
just working or their working period is not as long as in
this study.

PENDAHULUAN

Menurut Direktorat Jenderal tanaman pilihan adalah harga jual


Perkebunan (2016), luas tanah tembakau yang lebih tinggi dari yang
pertanian yang ditanami tembakau di lain. Berdasarkan penelitian yang
Indonesia seluas 206.514 hektar dilakukan oleh Jannah dkk. (2018)
dengan estimasi jumlah petani disebutkan bahwa pendapatan petani
tembakau pada tahun 2017 sebanyak tembakau per/hektar bisa mencapai
568.906 rumah tangga. Jawa Timur angka Rp58.618.556, angka tersebut
sendiri merupakan provinsi dengan merupakan angka yang tinggi jika
jumlah petani tembakau terbanyak di dibandingkan lainnya yaitu tebu
Indonesia yaitu dengan jumlah petani Rp26.029.412, padi Rp14.689.655,
tembakau sebanyak 351.956 rumah dan tanaman lainnya (kacang tanah,
tangga, dengan luas tanah yang jagung, ketela dll) yang hanya
ditanami tembakau seluas 108.639 Rp7.720.000 per/hektar. Selain
hektar. Hingga saat ini tembakau memiliki keuntungan dalam
masih menjadi pilihan para petani penanaman tembakau juga memiliki
dikarenakan tanaman tembakau hambatan salah satunya yaitu
merupakan tanaman yang paling besarnya modal yang harus
dominan dan memiliki pendapatan dikeluarkan oleh petani tembakau.
paling tinggi dibandingkan tanaman Berdasarkan hasil penelitian yang
lainya seperti tebu, padi, ketela, dilakukan oleh Jannah dkk. (2018)
jagung dan lainya. Alasan petani disebutkan bahwa modal awal dalam
memilih tembakau untuk menjadi penanaman tembakau bervariasi
Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

mulai dari Rp5.000.000-10.000.000, berkembang dan merusak daun


Rp1.000.000-5.000.000 dan ada juga tembakau. Hama yang biasanya
modal yang mencapai >20.000.000, merusak tanaman tembakau berupa
semakin luas dalam penanaman ulat, ulat membuat daun tembakau
tembakau maka semakin banyak juga menjadi berlubang dan daun
modal awal yang dikeluarkan dan tembakau akhirnya tidak dapat dijual.
semakin banyak mempekerjakan Cuaca yang terlalu panas juga tidak
orang lain seperti halnya dalam baik untuk tembakau karena
menyewa lahan ataupun membayar membuat tembakau kekeringan dan
tenaga kerja dalam mengelola tanah hasil panen rusak, sedangkan hujan
yang akan di tanami tembakau maka yang turun setiap hari juga tidak
semakin besar pula modal awal yang bagus karena tembakau akan basah
harus di keluarkan. Permasalahan dan rusak. Dampak lainnya yaitu
lainnya yang dialami oleh petani adanya perubahan terhadap perilaku
tembakau, yaitu lama kerja 7 petani, yaitu petani mengalami
jam/hari. Hal ini dapat meningkatkan penurunan didalam kinerjanya, sering
kecelakaan kerja pada petani mengalami kecemasan, bahkan
tembakau dikarenakan petani merasa sampai depresi. Dampak tersebut
kelelahan. Risiko penyakit akibat terjadi karena menurut PPL para
kerja ini akan berdampak terhadap petani tembakau karena petani
kesehatan petani yang meliputi tembakau sering berfikir negatif
penyakit kardiovaskuler, keracunan ketika hama menyerang petani akan
pestisida, dan gangguan mental stres gagal panen dan rugi besar. Selain itu
(Susanto dalam Intani, 2013). petani tembakau kurang bisa
Berdasarkan penelitian yang mengetahui penyebab dari masalah
dilakukan oleh Faria et al. (2014) yang dihadapinya dengan benar dan
penggunaan pestisida secara intensif petani tembakau cenderung tidak
biasanya disertai dengan terjadinya dapat dapat mengendalikan diri untuk
gangguan kesehatan secara umum marah-marah jika terjadi gagal panen
dan kesehatan mental pada pada hasil tani.
khususnya, salah satunya yaitu Jumlah petani (usia kurang
kecemasan akut dan kronis. dari 54 tahun) yang berisiko
Keracunan pestisida juga mengalami gangguan mental stres
berhubungan dengan kejadian sebesar 36,70%, hal tersebut
masalah kejiwaan lain, terutama menunjukkan bahwa petani memiliki
depresi di kalangan petani. risiko tinggi untuk mengalami
Berdasarkan studi kejadian traumatik yang menimpa
pendahuluan yang dilakukan kepada dirinya dan gangguan mental serta
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) stres yang kebanyakan disebabkan
yang ada di Kecamatan Kalisat karena beban kerja dalam usaha tani
melalui wawancara secara langsung, dan risiko penyakit akibat kerja.
didapatkan hasil bahwa petani Petani lansia di Kelompok Tani
tembakau rentan mengalami gagal Tembakau Kecamatan Sukowono
panen. Gagal panen tersebut Jember memiliki nilai stres rata-rata
disebabkan karena serangan hama sebesar 48,12 dan yang berkontribusi
ulat, yang membuat daun tembakau pada terjadinya stres yaitu beban
menjadi berlubang dan tidak dapat kerja (Intani, 2013). Penelitian yang
dijual. Hama cepat dalam dilakukan Saraswati dkk. (2014)
Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

pada petani di dua Desa Wonogiri, untuk proses pengolahan data dan
didapatkan hasil bahwa rata-rata analisis data statistik. Analisa data
resiliensi petani di kedua desa berupa analisa univariat dan bivariat.
tersebut termasuk dalam kategori Analisa univariat yang menghasilkan
sedang dengan presentase masing- mean, standar deviasi dan frekuensi,
masing 53% dan 63%. Penelitian dan analisa bivariat dengan
yang dilakukan oleh Assefa dan menggunakan uji pearson
Hans-Rudolf (2016), menunjukkan correlation.
bahwa petani yang memiliki banyak
pengalaman dalam mengidentifikasi HASIL PENELITIAN
tingkat keparahan, dinamika dan
penyebab erosi tanah dan penurunan Hasil penelitian menunjukkan
kesuburan tanah serta kerusakan terdapat 96 responden yang
lahan memiliki tingkat resiliensi yang menyetujui informed consent dan
lebih tinggi. Rendahnya tingkat mengisi kuesioner RS-14 dan DASS-
resiliensi pada petani sebagian besar 21 dengan lengkap. Hasil analisis
disebabkan karena petani kecewa distribusi responden tabel 1 dan 2 di
dengan pekerjaan bertani, para petani atas menunjukkan karakteristik
yang memiliki tingkat resiliensi yang responden, tabel 3 dan 4
rendah biasanya dipengaruhi oleh menunjukkan resiliensi petani
beberapa hal, diantaranya adalah tembakau, tabel 5 dan 6
keamanan air pertanian dan menunjukkan distres psikologis
manajemen pengetahuan yang lebih petani tembakau dan tabel 7
baik (Maleksaeidi et al., 2016). menunjukkan hubungan antara
Tujuan penelitian ini yaitu resiliensi dengan distres psikologis.
menganalisis hubungan resiliensi Tabel 1 dan 2 menunjukkan bahwa
dengan distres psikologis yang rata-rata usia responden adalah 41
dialami petani tembakau di tahun dengan standar deviasi 13,438.
Kabupaten Jember. jenis kelamin sebagaian besar adalah
laki-laki yaitu sebanyak 54 orang
METODE PENELITIAN (56,3%). Distribusi pendidikan
terakhir petani tembakau yang
Penelitian ini menggunakan menjadi responden dalam penelitian
desai studi cross-sectional pada 96 ini sebagian besar adalah SD/tidak
petani tembakau di 6 desa di sekolah yaitu sebanyak 63 orang
Kecamatan Kalisat Kabupaten (65,6%). Penghasilan/bulan
Jember. Pengambilan data dilakukan responden petani tembakau
dengan kuesioner resilience scale-14 mayoritas kurang dari Rp.
untuk mengukur resiliensi yang telah 1.916.983.99 dengan presentase
diuji validitas dan reliabilitas oleh 85,4% (82 orang). Distribusi lama
Sihombing (dalam Bastian 2015) bekerja responden sebagaian besar
dengan koefisien korelasi 0,95 dan yaitu sebanyak 60 orang (62,5%)
nilai α cronbach 0,87 serta kuesioner bekerja paruh waktu. Mayoritas
DASS-21 untuk mengukur distres petani tembakau yang menjadi
psikologis dengan nilai hasil uji responden dalam penelitian memiliki
validitas 0,947 dan reliabilitas nilai α luas lahan kurang dari sama dengan
cronbach 0,97 (Gani, 2014). Peneliti 0,50 hektar yaitu sebanyak 59 orang
menggunakan aplikasi SPSS 20.0 (61,5%). Tabel 3 menunjukkan
Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

bahwa bahwa diantara indikator Jember adalah 9,74 dengan nilai


meaningfulness,perseverance ,self- minimal 0 dan nilai maximal 63,
reliance, existential aloneness, dan sedangkan untuk standar deviasi
equanimity yang memiliki nilai rata- 6,246. Distres psikologis berada
rata paling tinggi adalah self-reliance dalam rentang distres rendah karena
dengan nilai rata-rata 17,79 dan mendekati nilai minimal, sehingga
indikator dengan nilai terendah dari data tersebut terlihat bahwa
adalah existential aloneness dengan mayoritas petani tembakau di
nilai rata-rata 9,98, sedangkan tabel 4 Kecamatan Kalisat Kabupaten
menunjukkan bahwa rata-rata nilai Jember mengalami distres rendah.
resiliensi petani tembakau di Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil
Kecamatan Kalisat Kabupaten analisis menggunakan uji pearson
Jember adalah 71,61 dengan standar correlation didapatkan nilai p value <
deviasi 7,765. Nilai 71,61 dari nilai 0,001 nilai ini lebih kecil daripada
minimal 14 dan nilai maksimal 98 batas kritis α = 0,05 yang artinya Ha
mendekati optimal sehingga dari data diterima atau Ha gagal ditolak
tersebut terlihat bahwa mayoritas sehingga ada hubungan yang
petani tembakau di Kecamatan bermakna antara resiliensi dengan
Kalisat Kabupaten Jember memiliki distres psikologis pada petani
tingkat resiliensi yang tinggi. Tabel 5 tembakau. Nilai korelasi pearson
menunjukkan bahwa diantara ketiga sebesar -0,346 menunjukkan korelasi
indikator kecemasan, stres dan negatif dengan kekuatan hubungan
depresi yang memiliki nilai rata-rata rendah. Semakin tinggi tingkat
tertinggi adalah indikator stres yaitu resiliensi petani maka distres
4,48 sedangkan tabel 6 menunjukkan psikologis yang dialami akan
bahwa rata-rata dari nilai distres semakin rendah dan sebaliknya.
psikologis petani tembakau di
Kecamatan Kalisat Kabupaten

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan usia di


Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember (Februari 2019; n=96)

Karakteristik Responden Mean±SD


Usia (Tahun) 41±13,438

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Kecamatan Kalisat


Kabupaten Jember (Februari 2019; n=96)
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase(%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 54 56,3
Perempuan 42 43,7
Total 96 100%
Pendidikan Terakhir
Perguruan Tinggi 1 1,0
SMA/MAN 14 14,6
SMP/MTS 18 18,8
SD/Tidak sekolah 63 65,6
Total 96 100%
Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

Penghasilan/bulan
Kurang dari Rp. 1.916.983.99 82 85,4
(Jajeli, 2017)
Lebih dari sama dengan Rp. 14 14,6
1.966.983.99
Total 96 100%
Lama bekerja
Penuh waktu 36 37,5
Paruh waktu 60 62,5
Total 96 100%
Luas lahan
Tidak memiliki lahan 23 24,0
Kurang dari sama dengan 0,50 59 61,5
Hektar
0,51-0,70 Hektar 1 1,0
0,71-1 Hektar 4 4,2
Lebih dari sama dengan 1,1 Hektar 9 9,4
Total 96 100%

Tabel 3. Indikator Resiliensi pada Petani Tembakau Di Kecamatan Kalisat


Kabupaten Jember (Februari 2019; n=96)
Indikator Resiliensi Mean±SD
Meaningfulness 17,01±1,803
Perseverance 15,82±2,426
Self-reliance 17,79±3,869
Existential aloneness 9,98±1,963
Equanimity 11,01±1,689

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Resiliensi Petani Tembakau Di


Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember (Februari 2019; n=96)
Variabel Mean±SD Min-Max
Resiliensi 71,61±7,77 14-98

Tabel 5. Indikator Distres Psikologis pada Petani Tembakau di Kecamatan Kalisat


Kabupaten Jember (Februari 2019; n=96)
Indikator Distres Mean±SD
Psikologis
Stres 4,48±3,29
Kecemasan 3,66±2,45
Depresi 1,60±1,66

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Distres Psikologis Petani Tembakau


Di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember (Februari 2019; n=96)
Variabel Mean±SD Min-Max
Distres Psikologis 9,74±6,25 0-63

Tabel 7. Hubungan resiliensi dengan distres psikologis pada petani tembakau di


Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember (n=96).
Distres Psikologis
Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

r p value
Resiliensi -0,346 < 0,001

PEMBAHASAN Daftar pustaka merupakan


kumpulan sitasi yang digunakan
Cara penulisan pembahasan dalam artikel, yang disusun secara
menyesuaikan. Perlu diusahakan alfabetis. Semua sumber kutipan
agar tidak mengulang penulisan hasil yang dicantumkan dalam artikel
penelitian, namun lebih difokuskan harus ditulis dengan benar, lengkap,
dengan opini penulis serta dan konsisten dengan menggunakan
perbandingan antara hasil penelitian format American Psychological
dengan hasil-hasil penelitian Association (APA). Cara penulisan
terdahulu dan referensi lain, serta daftar pustaka menggunakan
implikasinya. Diharapkan indentasi menggantung 1 cm pada
pembahasan tidak dibagi menjadi baris kedua dan menggunakan 1
sub-sub bagian. spasi. Daftar diurutkan berdasarkan
abjad nama belakang dengan jarak 1
KESIMPULAN DAN SARAN spasi. Berikut contoh penulisan
Terdapat hubungan yang daftar pustaka menggunakan format
bermakna antara resiliensi dengan APA:
distres psikologis pada petani
tembakau. Dengan kekuatan korelasi
rendah dan arah hubungan negatif.
Semakin tinggi tingkat resiliensi
petani maka distres psikologis yang BUKU
dialami akan semakin rendah dan Penulis Tunggal
sebaliknya. Penelitian selanjutnya Lindquist, R. (2014).
diharapkan dapat meneliti mengenai Complementary and
faktor yang dapat mempengaruhi alternative therapies in
atau yang berhubungan dengan nursing. New York: Springer
distres psikologis, serta intervensi Publishing Company.
yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan resiliensi pada petani. Penulis dua atau tiga
Lindquist, R.L., & Snyder, M.S.
Ucapan Terima Kasih (2014). Complementary and
Penulis mengucapkan terima alternative therapies in
kasih kepada kedua Direktorat nursing. New York: Springer
Pendidikan Tinggi, Departemen Publishing Company.
Pendidikan dan Kebudayaan Lindquist, R.L., Snyder, M.S., &
Republik Indonesia yang telah Tracy, M.F. (2014).
memberikan dukungan finansial Complementary and
melalui program Beasiswa Bidik alternative therapies in
Misi tahun 2015-2019 dan Dana nursing. New York: Springer
Hibah Riset. Publishing Company.

DAFTAR PUSTAKA Bukan edisi pertama


Lindquist, R.L., Snyder, M.S., &
Tracy, M.F. (2014).
Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

Complementary and Kansil, C.L. (19 Januari 2002). Orientasi


alternative therapies in baru penyelenggaraan pendidikan
nursing (7th edition). New program profesional dalam
York: Springer Publishing memenuhi kebutuhan industri
transport. Majalah Industri, 57-61
Company.
Artikel surat kabar
Penulis berupa tim atau lembaga Meriana, Dira. (23 Januari 2015). Angka
Kementerian Kesehatan Republik kenalakan remaja semakin
Indonesia. (2013). Hasil Riset meningkat. Jawa Pos, A4.
Kesehatan Dasar. Jakarta:
Autho.r Artikel surat kabar, tanpa penulis
Kejadian pernikahan dini dalam angka.
Buku berseri/multi volume (editor (3 Maret 2016). Kompasiana, Hal.
sebagai penulis) 7
Koch, S. (Ed). (1959-1963). WAWANCARA
Ramadhan, Maulana. (28 Desember
Psychology: A study of science
2016). Wawancara pribadi
(Vols. 1-6). New York:
McGraw-Hill.
KETERANGAN TAMBAHAN:
Terjemahan
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & 1. Semua naskah ditelaah secara
Jones, E.G. (2010). Buku ajar anonym oleh mitra bestari
keperawatan keluarga: Riset,
(reviewers) yang ditunjuk oleh
teori, & praktik (Achir Yani,
Agus Sutarna, Nike Budhi penyunting menurut bidang
Subekti, Devi Yulianti, kepakarannya. Penulis artikel
Novayanti Herdina, diberi kesempatan untuk
Penerjemah). Jakarta: EGC melakukan perbaikan (revisi)
naskah atas dasar
Makalah seminar, konferensi, dan rekomendasi/saran mitra bestari
sejenisnya
atau reviewers. Kepastian
Crespo, C.J. (1998, March). Update
on national data on asthma. pemuatan atau penolakan
Paper presented at the meeting naskah akan diberitahukan
of the National Asthma secara tertulis.
Education and Prevention 2. Segala sesuatu yang
Program, Leesburg, VA. menyangkut perijinan
pengutipan atau penggunaan
SERIAL
software komputer untuk
Artikel Jurnal
Blank, M.J. (2015). Building pembuatan naskah atau hal
sustainable health and ihwal lain yang terkait dengan
education partnerships: stories HAKI yang dilakukan oleh
from local communities. penulisan artikel, berikut
Journal of School Health. Vol. konsekuensi hukum yang
85, No. 11, 235-250 mungkin timbul, menjadi
Artikel majalah
Hubungan Resiliensi Dengan Distres Psikologis Pada Petani Tembakau Di......

tanggung jawab penulis artikel


tersebut.

Anda mungkin juga menyukai