NIM : 20043028
PRODI : AKUNTANSI
FAKULTAS : EKONOMI
UNIV : UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2. Sebutkan 5 teori pemungutan pajak, dan dari 5 teori tersebut, teori manakah yang
mendasar untuk mewujudkan keadilan bagi masyarakat. Jelaskan!
JAWAB:
1. TEORI ASURANSI
Teori Asuransi Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Oleh
karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena
memperoleh jaminan perlindungan tersebut. Menurut teori asuransi, pembayaran pajak
diibaratkan seperti membayar premi dalam perusahaan asuransi dengan harapan mendapatkan
perlindungan dari kejadian tidak terduga di masa yang akan datang.
2. TEORI KEPENTINGAN
Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan (misalnya perlindungan)
masing-masing orang, semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi
pajak yang harus dibayar. Dalam teori kepentingan, ibarat dua belah pihak yang saling
membutuhkan dan saling menguntungkan. Negara harus melindungi harta dan jiwa masyarakat
agar kepentingannya bisa terlaksana dengan baik.
3. TEORI DAYA PIKUL
Teori Daya Pikul Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus
dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Dalam teori gaya pikul, pajak yang
harus dibayarkan oleh masyarakat harus sesuai gaya pikul dan ukuran yang sesuai dengan
pengeluaran dan penghasilan, baik perorangan atau sebuah badan usaha.
4. TEORI BAKTI
Teori Bakti Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dapat negaranya.
Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak
adalah sebagai suatu kewajiban. Teori bakti mengatakan jika suatu negara memiliki hak
mutlak untuk mengambil pajak dari rakyat. Rakyat sudah memahami bahwa membayar pajak
merupakan sebuah kewajiban dan tanda bakti kepada negara.
Menurut saya, teori pemungutan pajak yang paling tepat untuk kesejahteraan masyarakat
adalah TEORI DAYA PIKUL. Mengapa? Karena teori ini membuat pemungutan pajak
dilakukan berdasarkan kemampuan daya pikul si wajib pajak atau suatu badan usaha itu sendiri.
Teori ini memungut pajak sesuai ukuran pengeluaran dan pemasukan yang diterima oleh si
wajib pajak.
3. Bagaimana jika permohonan keberatan wajib pajak tidak disetujui, upaya apa yang
dapat ditempuh oleh wajib pajak. Jelaskan!
JAWAB:
Wajib pajak masih dapat mengajukan banding. Banding adalah upaya hukum yang dapat
dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat
diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas
Surat Keputusan Keberatan. Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama tiga bulan sejak Surat Keputusan Keberatan
diterima dan dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.
Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Putusan Banding, maka Wajib Pajak masih
memiliki hak mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Permohonan
Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan satu kali kepada Mahkamah Agung melalui
Pengadilan Pajak. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali dilakukan dalam jangka waktu
paling lambat tiga bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak
putusan Hakim Pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap atau ditemukannya bukti
tertulis baru atau sejak putusan banding dikirim.
Nah, apabila semua upaya di atas tidak dikabulkan maka berdasarkan Pasal 18 ayat (1) PMK
9/2013 sttd PMK 202/2015, dalam hal pengajuan keberatan wajib pajak ditolak atau dikabulkan
sebagian, wajib pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (9) Undang-Undang KUP.
Dalam hal keberatan wajib pajak ditolak, dikabulkan sebagian, atau menambah jumlah pajak
yang harus dibayar, dan wajib pajak tidak mengajukan permohonan banding maka jumlah
pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan harus dilunasi paling lama satu bulan sejak tanggal penerbitan Surat
Keputusan Keberatan.
4. Jelaskan keuntungan memiliki NPWP dan keuntungan jika sudah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak!
JAWAB:
Keuntungan memiliki NPWP:
1. Pembayaran pajak lebih rendah.
Wajib Pajak yang melakukan pembayaran pajak namun tidak memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak harus membayarkan pajaknya sebesar 20% lebih tinggi dari jumlah pajak yang
seharusnya dibayarkan oleh Wajib Pajak yang memiliki NPWP.
2. Sebagai sarana yang bisa dipergunakan dalam hal administrasi perpajakan.
Dengan memiliki NPWP, masyarakat akan mendapatkan kemudahan dalam mengurus
persyaratan Administrasi. Beberapa instansi saat ini sudah mengharuskan memasukkan nomor
NPWP sebagai salah satu syarat utama atau syarat dokumen pendukung untuk mengurus
administrasi.
3. Menjaga ketertiban dalam hal pembayaran dan pengawasan administrasi perpajakan.
Manfaat selanjutnya berkaitan langsung dengan kemudahan yang akan wajib pajak peroleh
dalam mengurus segala bentuk administrasi perpajakannya. Jika tidak memiliki NPWP, wajib
pajak bisa jadi tidak diperkenankan untuk membuat dokumen-dokumen. Selain itu wajib pajak
juga akan memperoleh kemudahan dalam: Restitusi Pajak, Pengajuan Pengurangan
Pembayaran Pajak, Mengetahui Jumlah Pajak yang Mesti Dibayarkan dan Pemotongan Pajak
yang Rendah.
Menurut ajaran formil, utang pajak timbul karena dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak (SKP)
oleh fiskus (pemerintah). Untuk menentukan apakah seseorang akan dikenakan pajak atau
tidak, berapa jumlah pajak yang seharusnya dibayar, dan kapan jangka waktu pembayarannya,
bisa diketahui dari Surat Ketetapan Pajak.