Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AISYAH RIANI MIRZA

NIM : 20043028
PRODI : AKUNTANSI
FAKULTAS : EKONOMI
UNIV : UNIVERSITAS NEGERI PADANG

UJIAN TENGAH SEMESTER PERPAJAKAN 1

1. Mengapa penghindaran pajak dan penggelapan pajak merupakan salah satu


penghambat dalam pemungutan pajak dan bagaimana cara mengatasinya?
JAWAB:
Pengelapan pajak merupakan pos kerugian bagi kas negara karena dapat menyebabkan
ketidakseimbangan antara anggaran dan konsekuensi-konsekuensi lain yang berhubungan
dengan kenaikan tarif pajak, inflasi, dan lain sebagainya. Pengelakan pajak sangat
memengaruhi persaingan sehat di antara para pengusaha. Pengusaha yang melakukan
pengelakan pajak dengan cara menekan biayanya secara tidak wajar. Sehingga, perusahaan
yang menggelapkan pajak memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan pengusaha
yang jujur. Walaupun dengan usaha dan produktivitas yang sama, si penggelap pajak mendapat
keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan pengusaha yang jujur. Pengelakan pajak
menyebabkan macetnya pertumbuhan ekonomi atau perputaran roda ekonomi. Jika mereka
terbiasa melakukan pengelakan pajak, mereka tidak akan meningkatkan produktivitas mereka.
Untuk memperoleh laba yang lebih besar, mereka akan melakukan pengelakan pajak.

Cara mengatasi agar hal ini tidak terjadi adalah:


1. Melakukan Audit pajak untuk setiap wajib pajaknya.
2. Bertukar informasi dan pandangan antara wajib pajak dan fiskus dengan menggunakan
sarana media yang tersedia.
3. Penegakan hukum pajak oleh pemerintah yang bertugas di bagian pajak agar kejadian seperti
ini tidak terulang lagi.

2. Sebutkan 5 teori pemungutan pajak, dan dari 5 teori tersebut, teori manakah yang
mendasar untuk mewujudkan keadilan bagi masyarakat. Jelaskan!
JAWAB:
1. TEORI ASURANSI
Teori Asuransi Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Oleh
karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena
memperoleh jaminan perlindungan tersebut. Menurut teori asuransi, pembayaran pajak
diibaratkan seperti membayar premi dalam perusahaan asuransi dengan harapan mendapatkan
perlindungan dari kejadian tidak terduga di masa yang akan datang.

2. TEORI KEPENTINGAN
Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan (misalnya perlindungan)
masing-masing orang, semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi
pajak yang harus dibayar. Dalam teori kepentingan, ibarat dua belah pihak yang saling
membutuhkan dan saling menguntungkan. Negara harus melindungi harta dan jiwa masyarakat
agar kepentingannya bisa terlaksana dengan baik.
3. TEORI DAYA PIKUL
Teori Daya Pikul Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus
dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Dalam teori gaya pikul, pajak yang
harus dibayarkan oleh masyarakat harus sesuai gaya pikul dan ukuran yang sesuai dengan
pengeluaran dan penghasilan, baik perorangan atau sebuah badan usaha.

4. TEORI BAKTI
Teori Bakti Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dapat negaranya.
Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak
adalah sebagai suatu kewajiban. Teori bakti mengatakan jika suatu negara memiliki hak
mutlak untuk mengambil pajak dari rakyat. Rakyat sudah memahami bahwa membayar pajak
merupakan sebuah kewajiban dan tanda bakti kepada negara.

5. TEORI DAYA BELI


Teori Daya Beli Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Maksudnya memungut
pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara.
Selanjutnya negara akan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan
kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian kepentingan seluruh masyarakat lebih
diutamakan. Teori daya beli ini sangat erat berkaitan dengan kemampuan masyarakat saat
melakukan transaksi jual beli. Masyarakat yang banyak dengan kebutuhan yang berbeda-beda
tentu membutuhkan berbagai barang untuk memenuhi setiap kebutuhannya.

Menurut saya, teori pemungutan pajak yang paling tepat untuk kesejahteraan masyarakat
adalah TEORI DAYA PIKUL. Mengapa? Karena teori ini membuat pemungutan pajak
dilakukan berdasarkan kemampuan daya pikul si wajib pajak atau suatu badan usaha itu sendiri.
Teori ini memungut pajak sesuai ukuran pengeluaran dan pemasukan yang diterima oleh si
wajib pajak.

3. Bagaimana jika permohonan keberatan wajib pajak tidak disetujui, upaya apa yang
dapat ditempuh oleh wajib pajak. Jelaskan!
JAWAB:
Wajib pajak masih dapat mengajukan banding. Banding adalah upaya hukum yang dapat
dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat
diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas
Surat Keputusan Keberatan. Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama tiga bulan sejak Surat Keputusan Keberatan
diterima dan dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.
Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Putusan Banding, maka Wajib Pajak masih
memiliki hak mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Permohonan
Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan satu kali kepada Mahkamah Agung melalui
Pengadilan Pajak. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali dilakukan dalam jangka waktu
paling lambat tiga bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak
putusan Hakim Pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap atau ditemukannya bukti
tertulis baru atau sejak putusan banding dikirim.
Nah, apabila semua upaya di atas tidak dikabulkan maka berdasarkan Pasal 18 ayat (1) PMK
9/2013 sttd PMK 202/2015, dalam hal pengajuan keberatan wajib pajak ditolak atau dikabulkan
sebagian, wajib pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (9) Undang-Undang KUP.
Dalam hal keberatan wajib pajak ditolak, dikabulkan sebagian, atau menambah jumlah pajak
yang harus dibayar, dan wajib pajak tidak mengajukan permohonan banding maka jumlah
pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan harus dilunasi paling lama satu bulan sejak tanggal penerbitan Surat
Keputusan Keberatan.

4. Jelaskan keuntungan memiliki NPWP dan keuntungan jika sudah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak!
JAWAB:
Keuntungan memiliki NPWP:
1. Pembayaran pajak lebih rendah.
Wajib Pajak yang melakukan pembayaran pajak namun tidak memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak harus membayarkan pajaknya sebesar 20% lebih tinggi dari jumlah pajak yang
seharusnya dibayarkan oleh Wajib Pajak yang memiliki NPWP.
2. Sebagai sarana yang bisa dipergunakan dalam hal administrasi perpajakan.
Dengan memiliki NPWP, masyarakat akan mendapatkan kemudahan dalam mengurus
persyaratan Administrasi. Beberapa instansi saat ini sudah mengharuskan memasukkan nomor
NPWP sebagai salah satu syarat utama atau syarat dokumen pendukung untuk mengurus
administrasi.
3. Menjaga ketertiban dalam hal pembayaran dan pengawasan administrasi perpajakan.
Manfaat selanjutnya berkaitan langsung dengan kemudahan yang akan wajib pajak peroleh
dalam mengurus segala bentuk administrasi perpajakannya. Jika tidak memiliki NPWP, wajib
pajak bisa jadi tidak diperkenankan untuk membuat dokumen-dokumen. Selain itu wajib pajak
juga akan memperoleh kemudahan dalam: Restitusi Pajak, Pengajuan Pengurangan
Pembayaran Pajak, Mengetahui Jumlah Pajak yang Mesti Dibayarkan dan Pemotongan Pajak
yang Rendah.

Keuntungan mengukuhkan usaha menjadi PKP:


1. Badan usaha dianggap legal di mata hukum.
Berdasarkan UU Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga UU Nomor 8 Tahun 1983
Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah,
PKP (Pengusaha Kena Pajak) merupakan pengusaha, baik itu orang pribadi atau badan yang
melakukan kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP)
yang dikenai pajak. Pengukuhan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) bermanfaat bagi para
pelaku usaha karena dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan lain yang tergolong besar
dan peluang mendapatkan tender lebih besar.

2. Dinilai memiliki sistem perpajakan yang baik.


Dengan mendaftar menjadi PKP, pengusaha baik perorangan atau badan dianggap telah
memiliki sistem yang sudah baik, dianggap legal secara hukum dan telah tertib membayar
pajak.

3. Pola produksi dan investasi semakin optimal


Keuntungan yang perusahaan kita peroleh sebagai PKP adalah usaha yang kita punya juga akan
dinilai sebagai usaha yang taat dan tertib dalam memenuhi kewajiban membayar pajak, pola
produksi dan investasi perusahaan dapat menjadi lebih baik karena seluruh beban produksi dan
investasi Benda Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak akan dibebankan kepada konsumen akhir.
4. Dapat melakukan restitusi.
Restitusi adalah permohonan pengembalian pembayaran pajak yang diajukan wajib pajak
kepada negara apabila pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran atau penjualan dan berhak
pula atas kompensasi kelebihan pajak.

5. Dianggap bisnis besar dan mudah bekerja sama.


Memiliki PKP untuk bisnis kita berarti kita mempunyai kebebasan untuk melakukan berbagai
aktivitas, baik jenis atau bidang usaha maupun wilayah operasinya yang lebih luas dan
beragam. Pengusaha dengan PKP dianggap memiliki perusahaan yang besar, dan tentu akan
berpengaruh saat menjalin kerja sama dengan perusahaan lain.

6. Dapat menjual produk ke instansi pemerintah.


Penjualan produk dan jasa ke instansi pemerintah dapat melalui bendaharawan pemerintahan
yang bertugas untuk membayarkan barang dan jasa pemerintah kepada pemilik produk dan
jasa. Baik pemerintah pusat, daerah maupun pemerintah lainnya.

7. Ikut serta dalam kontribusi terhadap negara.

5. Jelaskan kapan timbulnya dan berakhirnya utang pajak!


JAWAB:
Menurut ajaran materiil, utang pajak timbul karena diberlakukannya undang-undang
perpajakan. Di dalam ajaran ini, seseorang akan secara aktif menentukan apakah dirinya
dikenakan pajak atau tidak, sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku.

Menurut ajaran formil, utang pajak timbul karena dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak (SKP)
oleh fiskus (pemerintah). Untuk menentukan apakah seseorang akan dikenakan pajak atau
tidak, berapa jumlah pajak yang seharusnya dibayar, dan kapan jangka waktu pembayarannya,
bisa diketahui dari Surat Ketetapan Pajak.

Utang pajak akan berakhir apabila:


1. Melakukan pelunasan dengan cara pemotongan atau pemungutan oleh pihak lain,
pengkreditan pajak luar negeri, maupun pembayaran sendiri oleh Wajib Pajak ke kantor
penerima pajak (bank persepsi dan kantor pos).
2. Kompensasi dapat diartikan sebagai kompensasi kerugian ataupun kompensasi kelebihan
pembayaran pajak. Contohnya Wajib Pajak berinisal XD, pada tahun 2018 kelebihan
membayar PPh sebesar Rp 2.000.000, sedangkan untuk jenis PPN terdapat kekuarangan pajak
sebesar Rp 3.000.000. Kelebihan pembayaran PPh pada tahun 2018 sebesar Rp 2.000.000
tersebut dapat dikompensasikan pada kekurangan pembayaran PPN di tahun yang sama,
sehingga utang PPN yang awalnya sebesar Rp 3.000.000 pada tahun 2018 berkurang. Sisa
utang PPN menjadi Rp 1.000.000.
3. Kadaluwarsa berarti telah melewati batas waktu tertentu. Jika dalam batas jangka waktu
tertentu surat utang pajak tidak ditagih oleh pemungutnya, utang pajak tersebut dianggap telah
lunas/dihapus/berakhir dan tidak dapat ditagih lagi. Utang pajak akan kadaluwarsa setelah
melewati waktu 10 tahun, terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak,
bagian tahun pajak, atau tahun pajak yang bersangkutan.
4. Kewajiban pajak oleh wajib pajak tertentu dinyatakan dihapus oleh fiskus karena setelah
dilakukannya penyelidikan, ternyata wajib pajak tidak mampu lagi untuk memenuhi
kewajibannya. Hal ini biasanya terjadi karena wajib pajak mengalami kebangkrutan maupun
mengalami kesulitan likuiditas.

Anda mungkin juga menyukai