Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan YME yang telah
melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Shalawat serta salam kami haturkan kepada
junjugan Nabi Muhammad Shallalahu’alaihi Wa Sallam.

Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui dengan Evidence Based Manfaat
Kurma dan Daun Kelor untuk Ibu Menyusui

Penyusunan makalah ini sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan


dukungan dari banyak pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing serta para narasumber yang telah menginspirasi kami.

Akhir kata, kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.

Semarang, 8 September 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1.Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN 4

A. Pengertian Dokumentasi Teknik Cheklist atau Flow Sheet 4


B. Desain dan Syarat Standar dari Teknik Cheklist atau Flow Sheet 4
C. Contoh Dokumentasi Teknik Flowsheet 7
D. Kelebihan Teknik Dokumentasi Flowsheet 9
E. Kerugian Teknik Dokumentasi Flowsheet 9
BAB III PENUTUP 10

A. Kesimpulan 10

DAFTAR PUSTAKA 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan ASI yang diberikan kepada
bayi sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan dan atau
mengganti dengan makanan atau minuman lain (Diah, 2001). ASI
mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan bayi serta merupakan makanan pertama dan terbaik yang
bersifat alamiah (Roesli, 2008). ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur
pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor
pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih (Marmi,
2012).
Kebutuhan makanan pada ibu menyusui meningkat dikarenakan
makanan diperlukan untuk menghasilkan sejumlah ASI yang sangat
diperlukan sebagai makanan utama bayi (Kartono et al, 2012). Kebutuhan gizi
ibu menyusui pada enam bulan pertama memerlukan tambahan kalori
sebanyak 330 kalori, protein sebanyak 20 gram dan lemak sebanyak 11 gram
dari kebutuhan utama sebesar 2150- 2250 kalori, 56- 57 gram protein dan 60-
75 gram lemak (Brown, 2005).
. Kurma banyak mengandung karbohidrat, lemak, protein, berbagai
mineral dan vitamin serta memiliki kandungan serat yang cukup tinggi
(Vyawahare et al, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Marshall dan Al-
Shahib mengatakan bahwa kurma memiliki fungsi sebagai pangan fungsional
(Waspadji, 2007). Kurma dalam bahan makanan penukar dimasukkan dalam

3
golongan kelima yakni golongan buah dengan satu satuan penukar setara 50
kalori, 10 gram protein dan 10 gram karbohidrat (Waspadji, 2007).
Daun Kelor (Moringa olifera) merupakan salah satu pohon sayuran
hijau yang banyak tumbuh di Asia termasuk di Indonesia. Bagian kelor yang
telah diteliti mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh adalah
daunnya. Daun kelor mengandung makro dan mikronutrien seperti protein,
Fe, vitamin A, vitamin C dan betakaroten, yang sesuai dengan intake harian
yang dianjurkan WHO untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh (Luthfiyah,
2012; Hasanah et al, 2017).
 
1.2 Rumusan Masalah

Menjelaskan manfaat kurma dan daun kelor untu ibu menyusui.

1.3 Tujuan
Mengetahui manfaat kurma dan daun kelor untuk ibu menyusui.

BAB II

4
PEMBAHASAN
A. Manfaat Kurma untuk Ibu Menyususi
kurma merupakan buah dari tanaman Phoenix dactylifera yang
memiliki biji dengan satu lembaga. Kurma banyak mengandung karbohidrat,
lemak, protein, berbagai mineral dan vitamin serta memiliki kandungan serat
yang cukup tinggi (Vyawahare et al, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh
Marshall dan Al- Shahib mengatakan bahwa kurma memiliki fungsi sebagai
pangan fungsional (Waspadji, 2007). Kurma dalam bahan makanan penukar
dimasukkan dalam golongan kelima yakni golongan buah dengan satu satuan
penukar setara 50 kalori, 10 gram protein dan 10 gram karbohidrat (Waspadji,
2007).
Pembuatan sediaan sari kurma merupakan salah satu cara yang
dilakukan untuk memudahkan para ibu mengkonsumsi kurma. Sari kurma
merupakan kurma yang dihaluskan dan diambil sarinya. Sari kurma ini
berbentuk cair dengan konsistensi yang kental, berwarna hitam dan terasa
sangat manis serta mengandung zat gizi yang lengkap seperti buah kurma.
Pengaruh pemberian sediaan sari kurma sebanyak 45 ml yang setara dengan
130,5 kalori dan 1,5 gram protein selama empat minggu yang ditambahkan
dalam konsumsi ibu menyusui sehingga dapat memberikan dampak yang
nyata pada berat badan pada bayi usia 0- 5 bulan.

 Manfaat Kurma untuk Ibu Menyusui


1. Penamhan energi Karena buah kurma mengandung glukosa alami
yang tinggi. Itulah mengapa buah kurma sangat dianjurkan untuk
dikonsumsi saat puas.
2. Menurunkan resiko anemia. Buah kurma mengandung vitamin B
yang berperan penting dalam membentuk sel darah merah baru,
sehingga ibu menyusui terhindar dari risiko anemia dan kelelahan.
3. Menjaga daya tahan tubuh. Buah kurma mengandung tanin yang
berfungsi memperkuat daya tahan tubuh, jadi ibu menyusui tidak
mudah sakit. Kandungan fitokimia dalam buah kurma berfungsi
sebagai penghasil enzim penangkal racun, sehingga mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi
virus dan bakteri.

5
4. Membantu tumbuh kembang anak. Kekayaan zat besi dan kalsium
pada kurma membantu proses pembentukan gigi dan tulang Si
Kecil, serta meningkatkan berat badannya.
5. Mengecilkan rahis setelah melahirkan. Buah kurma mengandung
hormon potuchsin yang jika dikonsumsi pasca persalinan, bisa
membantu mengecilkan pembuluh darah rahim, sekaligus
mengecilkan ukuran rahim. Bahkan, mengecilkan pembuluh darah
dalam uterus bisa meminimalisir risiko perdarahan pasca
persalinan.
kurma merupakan salah satu makanan yang disarankan kepada ibu
menyusui dikarenakan kurma mengandung zat yang dapat menstimulasi ASI
dan memberikan ketenangan (Sulieman et al, 2012). Kurma juga memiliki
kandungan karbohidrat terutama dalam bentuk fruktosa, sukrosa dan glukosa
sehingga mudah diserap tubuh tetapi memiliki indeks glikemik rendah serta
memiliki kandungan protein yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
apel, jeruk, anggur, dan pisang (Vayalil, 2012; Cinzia et al, 2001).

B. Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui


Daun Kelor (Moringa olifera) merupakan salah satu pohon sayuran
hijau yang banyak tumbuh di Asia termasuk di Indonesia. Bagian kelor yang
telah diteliti mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh adalah
daunnya. Daun kelor mengandung makro dan mikronutrien seperti protein,
Fe, vitamin A, vitamin C dan betakaroten, yang sesuai dengan intake harian
yang dianjurkan WHO untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh (Luthfiyah,
2012; Hasanah et al, 2017).
Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang mempengaruhi
status kesehatan. Di antara kebudayaan maupun adat-istiadat dalam
masyarakat ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan. Kelor
merupakan salah satu jenis tanaman obat. Kelor telah digunakan di Nusa
Tenggara Timur. Rebusan daun kelor sebagai bahan perangsang ASI telah
digunakan oleh ibu-ibu setelah melahirkan di Nusa Tenggara Timur(Kristina
dan Syahid, 2014). Hal ini disebabkan karena daun kelor merupakan tanaman
yang mudah tumbuh di daerah ini dan telah digunakan sejak turun-temurun.
Penggunaan daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI. Daun kelor
mengandung Fitosterol yang dapat meningkatkan produksi ASI bagi wanita
yang sedang menyusui dan mengatasi masalah anemia pada anak-anak dan
ibu hamil. Ekstrak daun kelor mengandung Fe 5,49 mg/100 g, sitosterol 1,15

6
%/100 g dan stigmasetol 1,52%/100 g (Kristina dan Syahid, 2014). Ibu
menyusui membutuhkan asupan zat besi yang cukup karena pada saat
melahirkan ibu mengeluarkan darah yang cukup banyak serta 50% kebutuhan
zat besi janin berasal dari ibu.

 Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui


1. Memperbanyak produksi asi. Daun kelor m memiliki banyak
kandungan nutrisi baik mineral, vitamin, dan lainnya. Kandugan
flavonoid pada daun kelor dapat membantu membuat produksi asi
menjadi berlimpah.
2. Meningkatkan kualitas asi
Daun kelor dikenal memiliki banyak potensi nutrisi yang
terkandung di dalamnya beberapa kali lebih besar dari nutrisi pada
bahan makanan lain. Daun kelor memiliki jumlah protein, vitamin,
dan mineral, serta nutrisi lainnya yang dapat membantu
meningkatkan kualitas asi. Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa daun kelor memiliki kandungan zat besi 25 kali lebih besar
dibandingkan bayam, vitamin C 7 kali lipat dibanding jeruk,
vitamin A 4 kali lipat dibanding wortel, kalsium 4 kali lipat
dibanding susu, potasium 3 kali lipat dibanding pisang, dan
protein yang 2 kali lipat lebih banyak dibanding susu. Berbagai
kandungan berlimpah tersebut dapat dikonsusmsi sebagai salah
satu cara meningkatkan kualitas asi agar bayi gemuk.

3. Mengurangi gangguan perut


Manfaat lain daun kelor untuk ibu menyusui adalah dapat
membantu mengurangi gangguan yang terjadi pada perut seperti
kram dan nyeri sisa proses persalinan. Kandungan zat besinya juga
dapat membantu mengembalikan kebutuhan zat besi yang banyak
hilang pasca melahirkan.

4. Mencegah terjadinya diabetes


Tingginya kandungan seng pada daun kelor mampu
membuatnya memiliki manfaat sebagai anti diabetes alami.
Dengan adanya anti diabetes tersebut dapat menurunkan resiko ibu
menyusui mengalami diabetes. Konsumsi daun kelor ini sangat
cocok bagi ibu menyusui yang sudah memiliki riwayat diabetes.

7
5. Menjaga berat badan ibu menyusui
Berat badan merupakan salah satu hal yang menjadi konsen ibu
pasca proses kehamilan yang secara umum meningkatkan berat
badan. Untuk membantu menjaga berat badan agar selalu
seimbang maka konsumsi daun kelor secara rutin dapat dilakukan
oleh ibu menyusui.

6. Meningkatkan daya tahan tubuh


Berbagai kandungan vitamin C dan antioksidan yang terdapat di
dalam daun kelor dapat membantu ibu menyusui dalam
meningkatkan daya tahan tubuhnya. Peningkatan daya tahan tubuh
tersebut dapat menjadikan ibu menyusui lebih kuat dan tidak rentan
terhadap berbagai resiko penyakit sehingga tidak terjadi gangguan
dalam proses menyusui.

8. Menstabilkan emosi dan mood ibu menyusui


Tingginya beban yang harus dihadapi oleh ibu menyusui
untuk membesarkan serta memperhatikan perkembangan
bayinya menjadikan kestabilan mood dan emosi sering tidak
dapat terjaga. Untuk membantu mengatasi masalah tersebut,
konsumsi daun kelor dapat membantu ibu menyusui untuk
mengontrol emosi dan moodnya.

9. Memperlancar sistem pencernaan


Maag bisa saja terjadi pada ibu menyusui yang akan
menimbulkan rasa sakit berlebih pada bagian perutnya sehingga
harus dicegah agar tidak terjadi. Kandungan antiinflmasi pada
daun kelor dapat membantu mengatasi sakit akibat maag dan
membantu memperlancar sistem pencernaan ibu menyusi.

8
10. Menyehatkan kulit 
Manfaat lainnya yang dapat diperoleh ibu menyusui dengan
mengkonsumsi daun kelor adalah dapat menyehatkan kulitnya.
Kesehatan kulit tersebut dapat diperoleh melalui kandungan
vitamin C, antioksidan, dan beberapa mineral penting lain yang
terdapat di dalam daun kelor.

11. Menghalangi terjadinya infeksi bakteri


Daun kelor juga memiliki senyawa antibakteri yang
dibuktikan dalam sebuah penelitian. Dengan kandungan senyawa
antibakteri tersebut maka daun kelor dapat bermanfaat untuk
melindungi tubuh ibu menyusui dari kemungkinan adanya
infeksi bakteri.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai