Oleh :
Anis Nurhidhayati
140012
Disusun Oleh :
Anis Nurhidhayati
140012
i
Lembar Pengesahan
Disusun Oleh :
Anis Nurhidhayati
140012
Mengetahui
Direktur
Akademi Kebidanan Yogyakarta
ii
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar tulisan karya sendiri
bukan hasil plagiasi, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali yang dicantumkan
dalam daftar pustaka.Bila dikemudian hari terbukti hasil plagiasi, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku di Akademi Kebidanan
Yogyakarta.
(Anis Nurhidhayati)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan baik dan tepat pada waktunya yang berjudul “KIE Dengan Leaflet Tentang
Vitamin CUntuk Penyerapan Zat Besi Pada Ny. B Usia 20 Tahun G2P0A1AH0 Di
BPS Kartiyem Kulon Progo”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi sebagian memenuhi syarat
dalam mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan di Akademi Kebidanan Yogyakarta.
Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan, dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Istri Bartini.,SSiT.,MPH selaku Direktur Akademi Kebidanan Yogyakarta.
2. Eka Nur R., S.SiT.,MPHselaku pembimbing utama Karya Tulis Ilmiah.
3. Happy Elda Murdiana, M.Si., Apt. selaku dosen pendamping Karya Tulis
Ilmiah.
4. Retna Purwanti, S.SiT, M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.
5. Ibu Kartiyem , Amd. Keb yang telah memberikan kesempatan dan tempat.
6. Ny. B yang telah bersedia sebagai pasien dalam pembuatan proposal ini.
7. Semua pihak yang telah memberi dukungan dan doa.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
mengevaluasi peningkatan karya tulis ilmiah ini, agar selanjutnya menjadi lebih baik.
Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat
bagi semua pembaca.
Yogyakarta, 2017
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sasaran utama yang cukup berpengaruh, namun setiap wanita hamil mungkin
akan menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam dirinya dan juga
karena kehamilan merupakan hal yang fisiologis yang dapat terjadi pada setiap
wanita.Masalah- masalah yang dapat timbul pada kehamilan antara lain anemia,
anemia dan yang paling sering menderita anemia adalah pada remaja dan ibu
hamil. Kejadian anemia pada wanita hamil masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat terbesar didunia. Di Amerika sekitar 11% wanita hamil usia subur
sebanyak 40,1 %, sedangkan angka kejadian anemia di DIY menurut Dinkes DIY
rendahnya asupan zat besi (Fe) dan zat gizi lainnya seperti vitamin A,C, Folat,
1
2
tubuh menjadi mudah terkena infeksi penyakit dan dapat menimbulkan kelelahan
dan yang paling fatal adalah dapat mengakibatkan perdarahan pada saat proses
persalinan (Anggriani, dkk, 2013). Salah satu usaha menghadapi risiko anemia
memberi asuhan kebidanan berupa pemeriksaan dan KIE yang berguna untuk
standart yang harus didapatkan oleh ibu hamil. ANC bertujuan untuk
meliputi beberapa kunjungan yang harus dilakukan yaitu K1,K2, K3, dan K4.
dengan pemberian suplementasi zat besi (Fe) pada saat pemeriksaan ANC yang
dianjurkan untuk meminum 1 tablet dalam sehari, setiap ibu hamil harus
mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak
jika suasana lambung asam. Salah satu zat yang dapat membuat suasana lambung
asam adalah vitamin C. Pemberian tablet besi (Fe) biasanya tidak diimbangi
C maka kadar hemoglobin (Hb) akan semakin tinggi dan angka kejadian anemia
dari hasil pengkajian padaNy. B usia 20 tahun di BPS Kartiyem Kulon Progo,
ibu mengatakan bahwa ibu memiliki riwayat abortus 1 kali pada usia kehamilan
penyerapan tablet besi saat ibu minum tablet besi. Ibu hanya mengetahui bahwa
tablet besi diminum pada malam hari dengan air putih, selain data hasil anamnesa,
pada usia kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu komunikasi, informasi dan
vitamin C perlu diberikan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang hal tersebut
kadar Hb sehingga ibu dapat terhindar dari anemia dan masalah kehamilan
seperti abortus yang pernah dialami oleh ibu dapat diantisipasi agar tidak
klien karena klien dapat mempelajari sendiri dirumah dan sangat praktis, tidak
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah untuk
membantu penyerapan zat besi pada ibu hamil sehingga kadar Hb Ny. B tidak
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Bagi bidan
KIE tentang vitamin C dalam membantu penyerapan zat besi yang biasa
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
(Saifuddin, 2009).
trimester III.
6
7
vagina juga akan mengalami perubahan yang semula agak kental menjadi
banyak ibu hamil yang susah bernafas karena tekanan rahim yang
kembali pada trimester ketiga dan pada kebanyakan ibu merasa bentuk
8
saat ini lebih buruk lagi saat menjelang persalinan atau kekhawatiran
sebagai berikut:
a. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama untuk ibu hamil. Berbagai
oksigen maka ibu hamil perlu melakukan latihan nafas melalui senam
hamil, tidur dengan bantal yang lebih tinggi, makan tidak terlalu banyak,
Saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi yang
bermutu tinggi. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300
c. Personal hygiene
mandi sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
lipatan kulit (ketiak, bawah payudara, dan daerah genetalia) dengan cara
dibersihakn dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut juga
Ibu hamil hendaknya memakai pakaian yang longgar dan mudah dipakai
e. Eliminasi
f. Seksual
ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai
dengan anemia)
satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya
pervaginam (ketuban pecah dini), kejang, demam tinggi, gerakan janin tidak
menepis adanya faktor risiko pada ibu hamil.Tinggi badan ibu hamil
kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah
atau DJJ cepat lebih dari 160 kali/menit menunjukan adanya gawat
janin.
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet
trimester ketiga.
g) Pemeriksaan HIV
h) Pemeriksaan BTA
yang meliputi:
a) Kesehatan ibu
persalinan
menghadapi komplikasi
pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada
tenaga kesehatan.
19
makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal
kesehatan ibu.
i) KB paska persalinan
keluarga.
j) Imunisasi
Boster)
2014 adalah:
berkualitas.
kehamilan.
diperlukan.
a. Komunikasi
1) Komunikasi Verbal
2) Komunikasi Non-verbal
verbal .
b. Informasi
Informasi adalah suatu hal yang telah diolah menjadin data yang penting
bagi penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan
c. Edukasi
(Witjaksono, 2009).
24
d. Tujuan KIE
dipahami.
kehidupan sehari-hari.
klien.
f. Media KIE
2. Leaflet
cetak dan beberapa gambar tertentu mengenai suatu topik khusus untuk
(2010) menyebutkan ciri- ciri desain leaflet adalah lembaran leaflet terdiri dari
dua muka halaman, jumlah lipatan boleh 2,3 atau 4 lipatan, ukuran kertas A4,
folio atau 20 cm x 30 cm, informasi yang terdapat dalam media leaflet harus
karena yang ditulis hanya pada garis besarnya. Leaflet memiliki beberapa
dan menyimpannya, kadang orang tidak mau membaca karena tulisan yang
terlalu kecil, dan tidak bisa digunakan pada sasaran yang buta huruf (Fitriani,
2013)
Zat besi (Fe) adalah unsur mineral yang paling penting dibutuhkan
bertindak sebagai pembawa oksigen dalam darah, dan juga berperan dalam
26
menstransfer CO2 dan H positif pada rangkaian transport elektron yang diatur
oleh fosfat organik. Zat besi merupakan mineral yang paling banyak terdapat
dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 2-3 gram didalam tubuh
sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat
angkut elektron didalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim
sebanyak 5 mg sehari. Bila kebutuhan ini tidak dipenuhi, zat besi yang terdapat
Akibatnya timbul anemia defisiensi zat besi.Karena besi dalam bentuk fero
paling mudah diabsorbsi maka preparat besi untuk pemberian oral tersedia
dalam bentuk berbagai garam fero sulfat, fero glukonat dan fero
(Prawirohardjo, 2008).
a. Pengertian
Vitamin C adalah vitamin yang dapat larut dalam air dan sangat
Vitamin C harus disuplai dari luar tubuh terutama dari buah dan sayur, atau
dan mencegah flu. Akan tetapi untuk dapat berfungsi dengan baik sebagai
(Siregar, 2009).
b. Metabolisme vitamin C
difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui
vena porta. Rata- rata absorbsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20-120
c. Manfaat vitamin C
poada tulang rawan, matriks tulang dan gigi, membran kapiler, kulit dan
cacat dan lemah. oleh sebab itu vitamin C sangat bermanfaat untuk
d. Kebutuhan vitamin C
e. Sumber vitamin C
buahan, tomat, paprika hijau dan merah, brokoli, kembang kol, bayam
penyakit yang disebut skorbut ( scurvy) gejala skorbut antara lain tulang
kasar, perdarahan gusi, mulut dan mata kering, rambut rontok, selain itu
yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin
besi ferri menjadi ferro yang lebih mudah diserap oleh usus halus. Absorbsi
besi dalam bentuk non heme meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C
oleh Hartati dkk (2012) bahwa penambahan asuhan micro nutrient vitamin C
pada komposisi Fe2+ lebih baik dalam mengatasi anemia dibandingkan dengan
setiap hari selama 2 bulan mampu menaikkan kadar Hb. Penambahan sekurang-
2016).
suasana lambung menjadi asam dan pada kondisi lambung yang asam maka
didalam usus, zat besi (Fe) akan dipertahankan tetap dalam bentuk ferro
sehingga lebih mudah berikatan dengan protein sehingga zat besi mudah
diserap, selain itu vitamin C membantu transfer Fe dari darah ke hati serta
(Almatsier, 2009).
D. Asuhan Kebidanan
Confederation of Midwifery)
diterimanya.
janin/bayinya.
asuhan.
kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara yang kreatif dan
spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang
i. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
masa remaja.
wanita mulai dari masa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Continuity of
a. Antenatal Care
dengan implementasinya.
pascasalin dengan ijin ibu. Jika ibu melahirkan di rumah sakit, bidan
35
data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
langkah pertama dapat tindih dengan dengan langkah ke-5 dan ke-6
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas
data dasar yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan
diagnosis kebidanan.
segera
oleh bidan maupun oleh dokter, dan atau kondisi yang perlu
lain sesuai dengan kondisi klien. Pada tahap ini, bidan dapat
dari dokter (mis., prolaps tali pusat). Situasi lainnya bisa saja bukan
telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan dan sebagian lagi
a. Standar I. Pengkajian
1) Pernyataan standar
2) Kriteria pengkajian
penunjang)
1) Pernyataan standar
1) Pernyataan standar
2) Kriteria Perencanaan
komprehensif
1) Pernyataan standar
2) Kriteria Implementasi
spiritual-kultural
h) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
e. Standar V. Evaluasi
1) Pernyataan standar
2) Kriteria Evaluasi
klien/keluarga.
1) Pernyataan standar
PELAKSANAAN ASUHAN
A. Subjek Asuhan
Subjek studi kasus yang diambil dalam asuhan ini adalah Ny B, ibu
hamil trimester III yang ANC di BPS Kartiyem Kulon Progo. Ny. B berusia 20
tahun , ini adalah kehamilan kedua tetapi pada saat hamil anak pertama Ny.B
mengalami keguguran 1 kali. Saat ini usia kehamilan Ny. B adalah 38+1 minggu.
Pada saat pemeriksaan saat ini keadaan ibu secara umum ibu baik dan dari
B. Lokasi
Kasus diambil di Kulon Progo dan asuhan kebidanan dilaksanakan di
BPS Kartiyem dan dirumah Ny. B saat home care di Dusun Menggungan,
C. Waktu
Asuhan kebidanan continuity of caredilakukan pada periode kehamilan
ibu dan mulai dari bulan November 2016 – januari 2017. Sedangkan best
39 +3 minggu .
D. Instrumen
Dalam pemberian asuhan kebidanan, media yang digunakan adalah
43
44
Persiapan alat yang perlu disiapkan dalam melakukan asuhan kebidanan adalah
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik.
keadaan dan letak janin , presentasi janin yang masih berada dalam
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
3. Pemeriksaan penunjang
yang dilakukan dalam asuhan ini yaitu untuk memperoleh data berupa kadar
Hb ibu.
F. Analisis Data
1. Pengkajian
Data Subyektif
b. Ibu mengatakan minum tablet besi (Fe) dengan menggunakan air putih.
g. Ibu mengatakan makan 3-4x/hari dengan porsi sedang, jenis nasi, sayur,
i. Ibu mengatakan istirahat malam 6-7 jam per hari, siang1-2 jam per hari
ini
kehamilan ini.
Data Obyektif
Pemeriksaan KU : Baik
TB : 152 cm
47
BB : 69 kg
Lila : 27 cm
N: 80x/menit,
R:21x/menit,
S: 36,6 0C
tidakikterik
TFU : 31 Cm
kesimpulan bokong.
kesimpulan kepala.
Leopold
. IV : tangan pemeriksa tidak bisa
masuk panggul.
TBJ : : (TFU-12)
Asuhan kebidanan KIE kepada Ny. B usia 20 tahun G2P0A1AH0 dengan usia
3. Perencanaan Asuhan
f. Dokumentasi.
49
4. Implementasi
tekanan darah, nafas, nadi, dan suhu tubuh ibu. Dilakukan pemeriksaan
c. Pada tahap ini ibu diberikan konseling mengenai apa yang dibutuhkan ibu,
dan juga waktu untuk melakukan best practice yang berupa KIE mengenai
oleh klien.
seperti kendaraan, biaya, pendamping, dan peralatan baju ibu dan bayi agar
5. Evaluasi
1. Pengkajian
Subyektif
e. Ibu mengatakan dari keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
apapun
Obyektif
a. Pemeriksaan umum
51
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TB : 152 Cm
BB : 69,5 kg
Lila : 27 Cm
b. Pemeriksaan fisik
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, strie gravidarum dan linea nigra.
TFU : 32 Cm
Palpasi :
punggung.
ekstremitas.
masuk panggul.
c. Pemeriksaan penunjang
Hb : 12,4 gr%
Protein urin : -
2. Hasil analisis
3. Pelaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin dalam
merasakan mules-mules sering dan teratur , keluar lendir darah, dan keluar
cairan ketuban, maka ibu harus segera pergi ketenaga kesehatan. Ibu mengerti.
kebutuhan baju ibu dan kebutuhan bayi, pendonor darah, agar jika sewaktu-
d. Memberitahu ibu tentang perbedaan cairan ketuban dan pipis, bahwa ibu
adalah dengan mengenali bau air ketuban yaitu agak amis sedangkan urin
e. Memberitahu ibu agar tetap mengkonsumsi tablet besi ( tablet tambah darah)
1x1 untuk mencegah anemia, dan bila perlu terus minum menggunakan air
53
penyerapan agar Hb ibu tetap dapat dipertahankan agar tetap stabil normal.
Ibu bersedia
f. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan atau
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
ANC dengan Ny. B, ibu tidak mengatakan memiliki keluhan apapun. Kemudian
danterakhir kali ibu melakukan cek Hb adalah pada tanggal 16 Juni 2016 dengan
hasil 12,2 gr% dan sampai sekarang belum melakukan pengecekan ulang. Salah
satu penyebab dari anemia itu sendiri adalah penyerapan zat besi yang kurang
optimal oleh karena itu, untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi tersebut
penyerapan zat besi, dan tujuannya yaitu menambah pemahaman ibu mengenai
alternatif cara minum tablet besi sehingga dapat membantu menjadikan kadar Hb
Pada ANC kali ini adalah pertemuan ANC kedua denganNy. B dan
akan diberikan KIE mengenai peran vitamin C pada penyerapan zat besi yang
diharapkan menjadi salah satu cara untuk mencegah anemia, seperti yang telah
diketahui bahwa pada trimester III ibu hamil rentan terkena anemia, dikarenakan
seperti biasanya yaitu meliputi penimbangan berat badan, vital sign, pemeriksaan
54
55
leopold, dan juga pemeriksaan detak jantung bayi sesuai dengan standar
pelayanan ANC terpadu yang sudah ada yaitu menurut Permenkes (2010). Ny. B
mengatakan bahwa ia belum paham tentang salah satu cara mencegah anemia
dengan ramah dan sopan, karena dengan penyambutan ibu akan merasa lebih
besi , karena kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi zat besi dapat dipengaruhi
penjelasan atau KIE mengenai zat besi (Sifik dan Prayitno, 2012). Menjelaskan
isi leaflet mulai dari pengertian zat besi hal ini dimaksudkan agar ibu mengerti
tentang apa sebenarnya zat besi, selain zat besi ibu perlu mengerti tentang
vitamin C karena hal pokok yang akan dijelaskan adalah mengenai vitamin C,
kedua, ibu perlu mengetahui resiko-resiko ibu hamildan lebih berhati-hati. Ketiga,
resiko anemia perlu diberitahukan karena agar ibu sadar akan pentingnya
terakhir adalah mengenai contoh makanan yang mengandung zat besi dan
vitamin C agar ibu paham dan mengerti bahwa bahan-bahan makanan yang ada
disekitar ibu banyak yang mengandung zat-zat yang diperlukan dan sangat
penting bagi ibu hamil. KIE diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah
56
dimengerti oleh klien yaitu dengan bahasa awam dan menghindari bahasa ilmiah.
Ibu langsung diberikan leaflet yang digunakan sebagai media KIE agar ibu selalu
ingat dan bisa membaca sendiri dirumah. Setelah dijelaskan dan diberikan leaflet
tentang apa yang sudah dijelaskan kepada ibu dan tidak ada yang dipertanyakan.
Hasil dari KIE adalah ibu mengatakan bahwa ibu mengerti, ibu hanya
vitamin C cukup bervariasi dan tidak terdapat pada jeruk saja, namun banyak
terdapat pada bahan makanan yang ada disekitar kita antara lain aneka sayur dan
buah yaitu kacang-kacangan segar, sawi, kembang kol, selada air, cabe hijau,
bayam segar, tomat, jambu biji, jeruk lemon, jeruk nipis, jeruk manis, mangga
dan nanas (Sediaoetama, 2006). Ibu sudah merasa jelas setelah diberikan
penjelasan dan ibu akan meminum tablet besi dengan makan makanan atau
diberikan KIE, pada ANC kali ini ibu mengatakan tidak memiliki keluhan.
Seperti biasa ibu dilakukan pemeriksaan fisik, dan vital sign. Pada pemeriksaan
ini dilakukan pengecekan kadar Hb dalam darah ibu. Didapatkan hasil kadar Hb
ibu adalah sebanyak 12,4 gr% pada usia kehamilan 39 minggu 3 hari. Ini
menunjukkan bahwa ibu tidak mengalami anemia, hal ini sesuai dengan
57
penyerapan zat besi dan juga mencegah ibu agar terhindar dari anemia dapat
dibuktikan dalam hasil penelitian terdahulu bahwa kadar Hb ibu hamil akan
meningkat lebih banyak jika diberikan vitamin C (Asiyah, dkk. 2014). Namun
kenaikan Hb pada Ny. B tidak terlalu signifikan hanya sebanyak 0,2 gr%, hal
terserapnya zat besi sepertikopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitrat dalam
dapat menjadikan ibu hamil terhindar dari anemia karena penyerapan zat besi
sehari tanpa memberi tahu cara meminum tablet besi agar dapat terserap dengan
baik, cepat serta dapat membantu mencegah terjadinya anemia. Oleh karena itu,
gagasan penulis mengenai KIE vitamin Cyang dapat membantu penyerapan zat
besi antara lain pertama adalah bidan praktik, karena pada bidan praktik inilah
biasanya ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan, oleh karena itu bidan
penyerapan zat besi tersebut agar ibu hamil dapat selalu ingat. Kedua, adalah
58
keluarga dan ibu sendiri cukup berperan penting dalam proses asuhan karena
dengan diberikannya asuhan ini diharapkan ibu dan keluarga dapat lebih paham
kebidanan ikut turut serta dalam pengembangan asuhan mengenai peran vitamin
C dalam penyerapan zat besi.Oleh sebab itu diperlukan kerjasama yang baik agar
B. KETERBATASAN
prosedur yang sudah ditentukan , namun asuhan ini masih memiliki keterbatasan
yaitu perbedaan alat kesehatan haemometer dari puskesmas dan dari kampus,
sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi keakuratan hasil cek Hb di awal dan
dengan alat yang sama terlebih dahulu agar dapat diketahui secara akurat
kenaikan Hb Ny. B. Selain alat keterbatasan atau kendala yang penulis alami
yaitu tidak adanya pendamping baik suami ataupun keluarga ibu saat melakukan
KIE, sehingga komunikasi kurang efektif dan penulis harus menjelaskan kembali
BAB V
A. Kesimpulan
mengatakan sudah paham dan bersedia untuk meminum tablet besi dengan
B. Saran
1. Bagi bidan
dengan cara menambahkan KIE yang diberikan pada saat memberikan tablet
besi karena ini merupakan informasi yang perlu diberikan kepada ibu hamil.
didapatkan dari bidan agar ibu hamil terhindar dari anemia dengan cara
Daftar Pustaka
Anggraeni, Y., & Martini. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Rohima Press.
Yogyakarta.
Anggriani, T., Listiana, N. & Susanti, D. 2013. Perbandingan zat besi dengan dan
tanpa vitamin C terhadap kadar hemoglobin darah.Jurnal kesehatan masyarakat
nasional vol 7. N0 8.
Asiyah, S., Rahayu, D. E. & Isnaeni, W.D.N. 2014. Perbandingan Efek Suplementasi
Tablet Tambah DarahDengan Dan TanpaVitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin
PadaIbu Hamil Dengan Usiakehamilan 16-32 Minggu Di Desa
KenitenKecamatan Mojo Kabupaten Kediri.Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3. No 1.
Bartini, I. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal. Nuha Medika :
Yogyakarta.
Briawan, D. 2014. Anemia. Masalah Gizi Pada Remaja Wanita. EGC :Jakarta .
Fatimah, 2011. Pola Konsumsi Dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di
Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Jurnal Kesehatan Vol. 5 Fakultas Kesehatan
Masyarakat , Universitas Hasanuddin Makasar.
Hartati, Rahayu, T., Kurdi, F.,& Soegiyanto. 2012. Pengaruh Asupan Micronutrient,
Aktifitas Fisik dan Jenis Kelamin Terhadap KebugaranJasmani siswa Sekolah
Dasar Penderita Anemia. Journal of physical Education and Sports, 1 (2), pp. 156-
160.
61
Homer, C., Brodie, P., & Leap, N. 2008.Midwifery Continuity Of Care. Australia :
Elsevier.
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilita Kesehatan
Dasar Dan Rujukan.Kemenkes: Jakarta
____________. 2007. Keputusan Mentri Kesehatan No. 938 tentang Standar Asuhan
Kebidanan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Kurnia, Nova. 2009. Menghindari Gangguan Saat Melahirkan & Panduan Lengkap
Mengurut Bayi. Panji Pustaka: Yogyakarta.
Sediaoetama, A. D. 2006. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian Rakyat :
Jakarta.
Sifik dan Nanang Prayitno, 2012, Sikap Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Terhadap
Kadar Hb Ibu Hamil yang Berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Palmerah Kota
Administrasi Jakarta Barat.
Sinclair. 2010. Buku Saku Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran. EGC: Jakarta.
Wowilling, G.J., Pantow, J., & Waleleng, G. 2015. Komunikasi Informasi Dan
Edukasi(KIE) Sebagai Bentuk Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB) Di
Kelurahan Tingkulu Kecamatan Wanea Manado. Journal “Acta Diurna” volume
Iv. No 1.
LAMPIRAN