Anda di halaman 1dari 4

RSU Santo

Vincentius PROSEDUR PENGGUNAAN


Singkawang DEFIBRILATOR (DC SHOCK)
No. Dokumen No. Halam
Revisi an
07/DIR/RSSV/
2021 0 1/2

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Direktur RSU Santo
OPERASION Vincentius
AL Terbit 05 Singkawang
PROSEDUR
Agustus 2021
dr. Nurtanti Indriyani, M.PH.

PENGERTIAN Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung melalui
dinding dada dengan menggunakan defibrillator.
TUJUAN Untuk menentukan adanya fibrilasi ventrikel dengan cara memberikan
arus listrik melewati dinding dada pasien. Fibrilasi yang dilakukan
dengan segera telah memperlihatkan peningkatan yang berarti
meyerupai tindakan resusitasi yang berhasil.
KEBIJAKAN Untuk melakukan penanganan tindakan kegawatdaruratan
PROSEDUR
1. Kaji pasien untuk memastikan bahwa denyut nadi pasien
benar-benar lemah.

2. Letakkan defibrilator hingga bantalan dapat dengan mudah


mencapai dada pasien.

3. Hubungkan defibrilator dengan sumber listrik. (Jika


defibrilator menggunakan batterai sebagai arus listrik, hubungkan
pada batterai hanya bila akan digunakan).

4. Tekan tombol power in, dan yakinkan bahwa indikator


cahayanya on. Hampir sebagian besar unit mempunyai sirkuit
sinkronisasi yang harus dalam keadaan off atau tidak terpasang
untuk menangani fibrilasi ventrikel.

5. Olesi seluruh permukaan fibrilator dengan pasta elektrode, tipis


dan merata.

6. Tentukan tingkat energi yang tepat pada mesin. Energi yang


digunakan pada upaya defibrilasi pertama harus pada 200-300
joule.

7. Tekan tombol baik pada mesin atau pada bantalan fibrilasi itu
sendiri.
8. Perhatikan jarum pada petunjuk arus sampai menunjukkan
tingkat yang telah ditentukan,dengar kan bila ada tanda atau alarm
yang menunjukkan energi penuh.

9. Gosok atau usap dada pasien untuk membersihkan dari


keringat atau larutan lain.

RSU Santo
Vincentius PROSEDUR PENGGUNAAN DEFIBRILATOR
Singkawang
No. Dokumen No. Revisi Halaman

08/DIR/RSSV/2020 0 2/2

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSU Santo
OPERASIONAL Vincentius
PROSEDUR 05 Agustus 2021 Singkawang

dr. Nurtanti Indriyani, M.PH.

PENGERTIAN
10. Pasang bantalan fibrilator pada dada dengan lembut, walaupun
dengan ditekan. Pasang satu bantalan tepat disebelah kiri dari
bagian atas sternum dan di bawah klavikula dan satu bantalan yang
lain diletakkan tepat disebelah kiri dari apeks jantung dan garis
midaksila. Posisi elektrode v1 dan v6 dari EKG 12 sadapan harus
terlihat efektif.

11. Operator memerintahkan semua personel untuk menjauh dan


melepaskan semua peralatan yang sedang dipegang yang
berhubungan dengan pasien atau tempat tidur. Operator harus
melihat untuk mematikan semua personel telah menjauhi tempat
tidur.

12. Gunakan tekanan pada bantalan defibrilator lebih dari 220


joule, dan secara bergantian tekan tombol pada bantalan defibrilator
untuk mengalirkan arus listrik.

13. Periksa nadi pasien.

14. Kaji pola EKG setelah defibrilasi, lanjutkan dengan melakukan


RJP selama tidak dilakukan defibrilasi.
15. Jika
fibrilasi
ventrikel
berlanjut,
dengan
segera
ulangi
langkah 6-
14.
Yakinkan
bahwa gel
elektrode
masih
cukup
tersedia
pada
setiap bantalan defibrilator.

16. Jika fibrilasi ventrikel masih terus berlanjut, ulangi langkah 6-


14 dengan tingkat energi 360 joule.

17. Jika defibrilasi ke tiga tidak berhasil, lanjutkan RPJ dan


lakukan algoritma advance cardiac life support dengan tepat.

UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat, Ruang Terapi Intensif, Ruang Perawatan

Anda mungkin juga menyukai