Anda di halaman 1dari 3

STANDARD OPERSIONAL PROSEDUR

DEFIBRILATOR
No. Dokumen Revisi Halaman
RUMAH SAKIT
HARAPAN SEHATI

Ke : ……………. 1/3
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur Utama

Dr. Bertie Riyestavani, MARS.

PENGERTIAN Suatu tindakan Emergensi untuk mengatasi cardiac arrest / henti


Jantung dengan menggunakan kejutan listrik dengan tegangan energi
yang sudah ditentukan
TUJUAN 1. Menghilangkan ancaman kematian karena fibriasi vertikel
2. Mengembalikan irama jantung dan cardic output yang hilang
karena FV / VT non pulse dan mengembalikan oksigenasi dan
perfusi ke jaringan
PROSEDUR 1. Kaji pasen untuk memastikan bahwa denyut nadi pasien
benar- benar lemah
2. Letakkan defibrilator hingga bantalan dapat dengan mudah
mencapai dada pasen
3. Hubungkan debrilator dengan sumber listrik ( jika
defibrilator menggunakan batterai hanya bila akan
digunakan )
4. Tekan tombol power in, dan yakin bahwa indicator cahayanya
on. Hampir sebagian besar unit mempunyai sirkuit sinkronisasi
yang harus dalam keadaan off atau tidak terpasang untuk
menangani fibrilasi ventrikel
5. Olesi seluruh permukaan fibrilator dengan pasta elektroda, tipis
dan merata
6. Tentukan tingkat energi yang tepat pada mesin. Energi yang
digunakan pada upaya defibrilasi pertama harus pada 200 – 300
joule
7. Tekan tombol baik pada mesin atau pada bantalan fibrilasi
itu sendiri
8. Perhatikan jarum pada petunjuk arus sampai menunjukkan
tingkat yang telah ditentukan, dengarkan bila ada tanda atau
alarm yang menunjukkan energi penuh
9. Gosok atau usap dada pasien untuk membersihkan dari
keringat atau larutan lain
10. Pasang bantalan fibrilator pada dada dengan lembut, walaupun
dengan ditekan. Pasang satu bantalan tepat disebelah kirin dan
bagian atas sternum dan di bawah klavikula dan satu bantalan
yang lain diletakkan tepat disebelah kiri dari apeks jantung dan
garis midaksila. Posisi elektroda v1 dan v6 dari EKG 12
sadapan harus terlihat efektif
11. Operator memerintahkan semua personel untuk menjauh dan
melepaskan semua peralatan yang dipegang yang berhubungan
dengan pasien atau tempat tidur. Operator harus melihat untuk
memastikan semua personel telah menjauhi tempat tidur
12. Gunakan tekanan pada bantalan defibrilator lebih dari 220 poud,
dan secara bergantian tekan tombol pada bantalan defrilator
untuk mengalirkan arus listrik
13. Periksa nadi pasien
14. Kaji pola EKG setelah defibrilasi, lanjutkan dengan
melakukan RJP selama tidak dilakukan defibrilasi
15. Jika fibrilasi ventrikel berlanjut, dengan segera ulangi langkah 6 –
14. Yakinkan bahwa pasta elektroda masih cukup tersedia pada
setiap bantalan defibrillator
16. Jika fibrilasi ventrikel masih terus berlanjut, ulangi langkah 6 –
14 dengan tingkat energi 360 joule
17. Jika defibrilasi ke tiga tidak berhasil, lanjutkan RJP dan lakukan
algoritma edvance cardiac life support dengan tepat
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. ICU

Anda mungkin juga menyukai