Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN DEFIBRILLATOR

No. Dokumen : No. Revisi No. Halaman

1369/IGD/RSTMC/XII/2020 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan


STANDAR Direktur

PROSEDUR
02 Desember 2020
OPERASIONAL
dr. Siti Hanafiah Bahri, Sp. S
1. Pengertian Suatu cara memberikan renjatan arus listrik langsung ke jantung lewat
sepasang elektroda yang diletakkan pada dinding toraks untuk menghentikan
takikardia ventricular dan supraventrikuler.
Pemberian renjatan sinkron gelombang R(Kompleks QRS). Renjatan listrik
mendepolarisasi sel pemacu jantung automatic dan sel miokardial serta
menghilangkan atritmia. Nodus sinoatrial, nodus atrioventrikular dan system
purkinje mengambil alih irama jantung
2. Tujuan Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti jantung dan
kelainan organic jantung lainnya
3. Kebijakan SK Kemenkes RI N0. 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standart Instalasi
Gawat Darurat.
SK Direktur Nomor: 1343/IGD/SK-RS.TMC/XII/2020 tentang pelayanan
instalasi gawat darurat di RS Tamar Medical Centre Pariaman.
4. Prosedur 1. Pasien yang diindikasikan penggunaan defibrillator pada pada kasus VT
dan VF yang di tunjukan pada monitor EKG
2. Nyalakan deflbrilator dengan menekan tombol “ON” atau memutar kearah
“ON”
3. Tentukan energi yang diperlukan dengan cara memutar atau menggeser
tombol energi ( dewasa: 200 J untuk bifasik dan 360 joule untuk
monofasik, Anak-anak 5 j/kgBB)
4. Paddle diberi jeli secukupnya.
5. Letakkan paddle dengan posisi paddle apex diletakkan pada apeks jantung
(sebelah kiri papilla mammae di garis mid axilaris atau spasi intercosta ke
5-6 mid axial kiri) dan paddle sternum diletakkan pada garis sternal kanan
di bawah klavikula
6. Isi (Charge) energi, tunggu sampai energi terisi penuh, Tunggu sampai
indikator energi penuh dan alarm berbunyi.
7. Pasien yang diindikasi penggunaan defibrillator pada kasu VT dan VF
yang ditunjukan pada monitor EKG
8. Nyalakan defibrillator dengan menekan tombol “ON” atau memutar kearah
“ON”
9. Tentukan energi yang diperlukan dengan cara memutar atau menggerser
tombol energi (dewasa : 200J untuk bifasik dan 360J untu,k monofasik,
Anak- anak 5J/kg BB)
10. Paddle diberi jelly secukupnya
11. Letakkan paddle dengan posisi paddle apex diletakkan pada apeks jantung
(sebelah kiri papilla mammae di garis mid axilaris atau spasi intercosta ke 5-6 mid
axial kiri) dan paddle sternum diletakkan pada garis sternal kanan di bawah
klavikula
12. Isi (Charge) energi, tunggu sampai energi terisi penuh, Tunggu sampai indikator
energi penuh dan alarm berbunyi.
13. Jika energi sudah penuh, beri aba-aba dengan suara keras dan jelas agar tidak ada
lagi anggota tim yang masih ada kontak dengan pasien atau korban, termasuk juga
yang operator defibrilator, sebagai contoh:
"DC siap "
"Saya Clear"
“Anda Clear”
"Semua Clear"

14.
14. Kaji ulang layar monitor defibrillator, pastikan irama masih VF/VT, pastikan
energi sesuai dengan yang diset, dan pastikan modus yang dipakai adalah asinkron,
jika semua benar, berikan energi tersebut dengan cara menekan kedua tombol
discharge pada kedua paddle. Pastikan paddle menempel dengan baik pada dada
pasien (beban tekanan pada paddle kira-kira 10 kg), setelah itu paddle jangan
langsung diangkat, tunggu sampai semua energi listrik dilepaskan.
15. Segera setelah selesai langsung dilanjutkan RJP selama 5 siklus atau 2 menit
16. Nilai gambaran EKG dan periksa elktroda monitor apakah terpasang dengan baik
17. Jika tidak berhasil/ gambaran VF/VT tanpa nadi menetap, lakukan defibrillasi
(langkah 4-9)
18. Berikan epinephrine 1 mg IV flas dengan NACL 0,9% dapat di ulang 3 – 5 menit.
19. Jika defibrillasi berhasil, nilai kemabali ABC kembali
20. Matikan defibrilator ke tombol OFF

5. Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat inap
4. Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai