Anda di halaman 1dari 14

Tatalaksana Pasien Stupor-Koma

TATALAKSANA PASIEN STUPOR-KOMA

Hal yang perlu Dipikirkan


Dalam menangani pasien dalam keadaan stupor dan koma untuk pertama kali
ada beberapa pertanyaan dalam benak kita sebagai pertimbangan yaitu :
1. Bagaimana tanda vital dari pasien tersebut ?
2. Apakah jalan napas baik ?
Pasien stupor dan koma beresiko tinggi untuk terjadinya aspirasi, yang disebabkan
karena hilangnya refleks batuk dan muntah, hipoksia, yang terjadi karena hilangnya
kemampuan bernafas. Pemasangan endotracheal tube (ETT) dengan intubasi
merupakan cara yang paling efektif untuk menjaga jalan nafas baik dan oksigenasi
yang adekuat.
Bila pasien dalam keadaan koma yang dalam atau adanya tanda gangguan respirasi
lebih baik lakukan intubasi. Pada pasien stupor dengan pernafasan yang normal dapat
kita berikan 100 % oksigen dengan face mask sampai hipoksemia tidak kita temukan.
3. Apakah ada riwayat trauma, pemakaian obat-obatan, atau terpapar oleh
toksin ?
Lakukan deskripsi pasien dengan cepat mengenai riwayat penyakit sekarang dan
dahulu baik medis maupun neurologis.
Setelah keadaan umum pasien kita dapat langkah selanjutnya adalah memberikan
terapi emergensi dan melakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan, antara lain :
1. Lakukan intubasi
2. Pasang jalur intrravena (iv line)
3. Lakukan pemeriksaan kadar gula sewaktu dengan glucose stick. Hal ini harus
dilakukan secepatnya, karena hipoglikemia merupakan kasus yang dapat
ditangani secara cepat sebagai penyebab stupor atau koma yang dapat disertai
keadaan lain seperti sepsis, henti jantung, atau trauma)
4. Lakukan pemeriksaan darah antara lain :

Kimia darah ( glukosa darah sewaktu, elektrolit, BUN/ureum,


kreatinin)

Hitung darah lengkap

Analisa gas darah

Kalsium dan magnesium

Protrombin time (PT)/ partial thromboplastin time (PTT)

5. Bila etiologi dari koma tidak jelas lakukan pemeriksaan skrining toksikologi,
tes fungsi tiroid, fungsi hepar, kortisol serum, dan kadar ammonia.
6. Lakukan pemasangan folley catheter
7. Lakukan pemeriksaan urinalisa, elektrokardiogram (EKG) dan rontgen
thoraks.
8. Berikan terapi emergensi. Hal ini dapat diberikan dilapangan atau bila
etiologi dari penyebab koma tidak jelas. Diantaranya :

Thiamin 100 mg iv ( dimana pemberian tiamin dapat mengembalikan


pasien dari koma yang disebakan karena defisiensi thiamin akut
(Wernicke ensefalopati). Harus diberikan sebelum pemberian dekstrose
karena hiperglikemi dapat menyebabkan konsumsi thiamin yang
berlebihan dan memperburuk keadaan pasien.

50 % dekstrose 50 ml (1 ampul) iv. Hipoglikemia merupakan penyebab


penurunan kesadaran yang sering dijumpai dan mudah diatasi dengan
pemberian

dekstrosa.

Selain

itu

disamping

oksigen,

glukosa

merupakan kebutuhan utama metabolisme sel otak untuk menjaga


keoptimalan fungsi otak. Dua hal diatas adalah alasan dan tujuan
utama diberikannya dekstrosa. Walaupun demikian kita sebaiknya juga
harus mempertimbangkan kemungkinan adanya penurunan kesadaran
akibat hiperglikemia walaupun jarang terjadi, sehingga karena
pemberian dekstrosa dapat memperburuk status hiperglikemia maka
dianjurkan pengukuran glukosa darah yang cepat sebelum pemberian
infus dekstrosa.

Naloxone (Narcan) 0.4 0.8 mg iv, pada keadaan koma yang


disebabkan intoksikasi opiat. Dosis dapat diberikan sampai 10 mg.

Flumazenil (Romazicon) 0.2 1.0 mg iv, diberikan pada pasien yang


koma dicurigai karena intoksikasi benzodiazepin. Dosis dapat

diberikan hingga 3 mg dan jangan diberikan bila telah terjadi kejang


pada pasien, karena flumazenil ini dapat menimbulkan kejang.

Manajemen Pasien dengan Koma


1. Penanganan emergensi dekompresi pada lesi desak ruang (space occupying
lesions / SOL ) dapat menyelamatkan nyawa pasien.
2. Bila terjadi suatu peningkatan TIK, berikut adalah penanganan pertamanya :
a. Elevasi kepala
Kepala biasanya di elevasi 30o . Dengan elevasi kepala, peningkatan TIK lebih mudah
diatasi karena pada elevasi kepala terjadi pengurangan volume vena jugularis
sehingga volume vena intrakranial juga akan berkurang dan selain itu elevasi kepala
juga memperbaiki drainase vena.
b. Intubasi dan hiperventilasi
c. Sedasi jika terjadi agitasi yang berat ( midazolam 1 2 mg iv )
d. Diuresis osmotik dengan manitol 20% 1 g/kg BB iv
e. Dexametason 10 mg iv tiap 6 jam pada kasus edema serebri oleh tumor
atau abses. Setelah terapi ini ICP monitor harus dipasang. ICP monitor
(intracranial

pressure

menanamkannya

di

monitor)

dalam

kepala

ini

dipasang

tepatnya

dengan

ditas

otak

cara
atau

memasukannya kedalam ruang ventrikel dari satu bagian otak. ICP


monitor berfungsi untuk memantau TIK, dan sangat berguna untuk
menilai perkembangan kerusakan jaringan otak yang biasa terjadi
akibat stroke.
3. Kasus encephalitis yang dicurigai oleh infeksi virus herpes dapat diberikan
acyclovir 10 mg/kg iv tiap 8 jam
4. Kasus meningitis lakukan terapi secara empiris. Lindungi pasien dengan
ceftriaxon 2x1 g iv dan ampicillin 4x1 g iv sambil menunggu hasil kultur

Terapi Umum
1. Proteksi jalan nafas : adekuat oksigenasi dan ventilasi

2. Hidrasi intravena : gunakan normal saline pada pasien dengan edema serebri
atau peningkatan TIK
3. Nutrisi : lakukan pemberian asupan nutrisi via enteral dengan nasoduodenal
tube, hindari penggunaan naso gastrik tube karena adanya ancaman aspirasi
dan refluks
4. Kulit : hindari dekubitus dengan miring kanan dan kiri tiap 1 hingga 2 jam,
dan gunakan matras yang dapat dikembangkan dengan angin dan pelindung
tumit
5. Mata : hindari abrasi kornea dengan penggunaan lubrikan atau tutup mata
dengan plester
6. Perawatan bowel : hindari konstipasi dengan pelunak feses (docusate sodium/
natrium dokusat 100 mg 3x1 ) dan pemberian ranitidin 50 mg iv tiap 8 jam
untuk menghindari stress ulcer akibat pemberian steroid dan intubasi
7. Perawatan bladder : indwelling cateter urin dan intermiten kateter tiap 6 jam.
Indwelling cateter adalah memasang kateter dalam periode waktu tertentu
untuk mengahasilkan drainase yang terus menerus. indwelling catetersendiri
berarti kateter yang didiamkan didalam kandung kemih. Jenis indwelling
cateteryang biasa dipakai adalah kateter Foley. Sebuah kateter Foley memiliki
balon yang terikat pada salah satu ujungnya. Setelah kateter Foley
dimasukkan, balon tersebut akan diisi dengan air steril. Balon yang diisi akan
mencegah kateter meninggalkan kandung kemih. Intermiten kateter berarti
kateter dipasang dan dilepas secara berkala yaitu tiap 6 jam. Jadi kateter tidak
dibiarkan terus-menerus didalam kandung kemih.
8. Mobilitas joint : latihan pasif ROM (Range Of Motion Exercise) untuk
menghindari kontraktur. Range Of Motion Exercise (ROM) adalah latihan
yang

dilakukan

untuk

mempertahankan

atau

memperbaiki

tingkat

kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan


lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot dan sebagai dasar
untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan
sendi yang abnormal.
9. Profilaksis deep vein trombosis (DVT) : pemberian 5000 iu sc tiap 12 jam,
penggunaan stoking kompresi pneumatik, atau kedua-duanya

Sumber :
Anonim. Manajemen Pasien Stupor dan Koma. [Online]. 2008 [cited 2012 march 5];
[9 screens]
Available from :

URL : Tips Cara Menolong Orang


Pingsan Tidak Sadarkan Diri - P3K
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
Submitted by godam64
on Fri, 04/07/2008 - 01:11
Arti Definisi / Pengertian Pingsan :
Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang
akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan,
terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya.
Pada umumnya orang yang jatuh pingsan pada muka / wajah akan terlihat pucat pasih.
Orang yang pingsan butuh oksigen dan tempat teduh terlindung dari terik sinar
matahari. Oleh sebab itu amankan penderita pingsan ke tempat yang teduh dan tidak
kerumuni orang banyak yang menonton saja.
Petunjuk teknis menghadapi dan membantu orang yang pingsan by organisasi.org :
- Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat
menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi,
minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain.
- Jika wajah orang pingsan itu pucat fasih maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi
dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban
pingsan tersebut.
- Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal
atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal.
- Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar
untah orang itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa
lancar kembali.
- Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai di tubuh terlalu ketat maka kita bisa
mengendurkan agar darah dapat mudah mengalir dan korban mudah bernafas serta
udara bisa menyegarkannya. Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.

- Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum seperti kopi atau teh
hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat
memegang gelas atau minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar
tidak tersedak.
- Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya
hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik,
dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik.
- Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang
jatuh pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang
lain sengsara. Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban,
jangan sampai mereka kecopetan saat serius membantu korban atau asyik melihat
kejadian.
Tambahan :
Temukan artikel p3k dan tulisan kesehatan lainnya yang lebih menarik di situs web
organisasi.org ini.
Category:
Kesehatan
37390
kesalahan penanganan pada penderita yang jatuh pingsan
BILA menolong orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, seringkali terjadi
salah penanganan. Korban sering didudukkan bahkan diberi minum dalam posisi
berbaring. Itu sangatlah salah dan justru membahayakan penderita. Selain
menghambat pasokan darah ke otak juga akan membahayakan jalan napas.
Pingsan adalah sebuah kondisi seseorang tiba-tiba kehilangan
kesadarannya. Hal tersebut terjadi karena beberapa penyebab, antara
lain karena menurunnya tekanan darah, epilepsi, gangguan jantung, dan-sangat jarang terjadi--terhentinya pasokan oksigen ke otak, yang
dikenal dengan serangan ischaemic (kekurangan darah pada jaringan)
sementara.
Pingsan bisa terjadi karena banyak sebab. Dan, perbedaan pada setiap
penyebab pingsan tersebut menjadi sangat penting untuk menentukan
langkah perlakuan yang cepat dan tepat.
Secara sederhana, pingsan menggambarkan keadaan seseorang kehilangan
kesadaran dengan tiba-tiba, berhubungan dengan gangguan sementara
pasokan darah ke otak.
Pingsan biasanya terjadi begitu cepat, hanya dalam beberapa detik
saja. Biasanya, penderita merasakan tanda-tanda seperti pandangan
yang semakin kabur, pusing seperti merasakan gempa bumi, meriang, dan
berkeringat kendati di ruangan ber-AC.

Penderita umumnya merasakan bahwa dirinya akan pingsan. Sementara


orang lain biasanya menandai orang yang akan pingsan dengan tubuh
terhuyung-huyung dan limbung, serta terasa akan ambruk.
Bila Anda merasakan kondisi seperti ini, jangan membiarkan diri untuk tetap tegak
atau duduk. Segera saja berbaring di atas tanah.
Penyelamatan dengan cara menahan orang pingsan tetap tegak justru
bisa berakibat lebih fatal bagi penderita karena bisa menghambat
pemulihan pasokan darah ke otak. Kemungkinan buruknya adalah terjadi
kejang otot dan serangan jantung. Kemungkinan lain, penderita semakin
pucat dan semakin kehilangan keseimbangan, dan semakin mempercepat
pingsannya. Pada keadaan tertentu, penderita akan mengeluarkan
keringat dingin dan muntah-muntah.
Cara terbaik untuk menangani orang yang akan atau telah pingsan
adalah membiarkan kepalanya sedekat mungkin ke tanah. Maksudnya
antara lain untuk mengurangi tarikan gaya gravitasi yang dapat
menyulitkan kerja jantung memompa darah ke otak.
Itulah sebabnya, mengapa sebaiknya kita menuntun atau membiarkan
penderita yang akan jatuh pingsan berbaring di atas tanah atau lantai.
Perlu juga diingat bahwa deskripsi dari saksi mata akan sangat
membantu guna memberikan penjelasan apakah penderita pingsan karena
serangan jantung atau karena kekurangan pasokan darah ke otak.
Pada orang yang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena serangan
jantung, biasanya tubuh penderita pada awalnya kaku, tubuhnya
tersentak-sentak atau kejang-kejang. Hal lain yang tampak, penderita
biasanya secara tak sadar menggigit lidah, atau menjadi tidak
terkendali. Untuk menangani hal seperti itu harus dengan pertolongan
tenaga ahli (dokter).
Sedangkan orang yang benar-benar mengalami kondisi pingsan bukan
karena serangan jantung biasanya lunglai jatuh ke tanah dan langsung
tergeletak dengan 'tenang' selama pingsannya. Begitu pasokan darah ke
otak kembali normal, ia serta-merta akan siuman kembali. Minuman
hangat dan manis dapat segera memulihkan kesadarannya

Masukan, pertanyaan, kritikan terhadap kami silakan kirim email ke


info@wikimu.com atau telp : 021-56165522 Senin-Jumat (08.00 17.00 WIB)
COPCara menangani orang pingsan

hai sob, kalian pasti sering melihat kejadian yang sangat terjadi dilingkungan rumah,
lingkungan luar n terutama dilingkungan sekolah n yang berhubungan dengan
kegiatan yang banyak menguras tenaga. kejadian tidaklah lain adalah pingsan,
tahukah apa itu pingsan? pingsan adalah suatu gangguan dalam peredaran darah
manusia yang disebabkan karena peredaran darah menuju ke otak tidak bagus atau
kurang stabil sehingga si penderita merasa lemas, pusing dan tidak sadarkan diri.
Banyak jg orang yang tidak bs menangani masalah tersebut jika terjadi pada orang
lain. maka dari itu sekarang saya akan mengajari anda tentang bagaimana cara
menolong orang pingsan dengan baek dan benar.

Yang pertama jika kamu mau menolong orang itu harus jangan panik dan
dengan kepala yang dingin.
Bawa si korban ketempat yang teduh.
Setelah diletakan ke tempat yang teduh, langsung kamu ambil benda yang bisa
membuat kaki sipenderita posisinya bisa lebih tingggi dari pada kepalanya
karena itu bisa memperlancar dan mempermudah aliran darah menuju ke otak.
Buka sedikit kancing bajuna agar bisa diberi keleluasaan untuk menerima
oksigen.
Maksimal 3 orang yang menangani sipenderita tow yang berada disekitar
penderita agar si penderita mendapatkan oksigen yang lebih banyak dan tidak
pengap.
Kemudian tunggu sampai 5-10 menit jika tidak sadar2, langsung hubungi
rumah sakit.

Yupz, itu adalah cara untuk melakukan P3K pada orang pingsan. Selamat mencoba y..
:D
Posted by Fauzan alfa rizqi at 8:22 AM
YRIGHT 2006 WIKIMU.COM - Jurnalisme Publik (Citizen Journalism). All Rights
Reserved | PRIVACY POLICY

PENANGANAN PINGSAN
22 Desember 2008 oleh Ramadhan
A. PENGERTIAN
Pingsan dalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan
biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan
oksigen ke otak.
Pingsan merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang
akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan,
terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, kepanasan, dan lain sebagainya.

B. PENYEBAB
Aliran darah yang berkurang ke otak dapat terjadi karena :
1) jantung gagal untuk memompa darah;
2) pembuluh-pembuluh darah tidak mempunyai cukup kekuatan untuk
mempertahankan tekanan darah untuk memasok darah ke otak;
3) tidak ada cukup darah atau cairan didalam pembuluh-pembuluh darah; atau
4) gabungan dari sebab-sebab satu, dua, atau tiga diatas.
Sebab pokok dari pingsan adalah bermacam-macam, diantaranya shock elektris,
penyakit ayan, kena hawa sejuk / dingin terlalu lama, serangan jantung, banyak keluar
darah, banyak hawa panas, lapar, keracunan,
Sebagian besar kasus pingsan (selain kasus jantung) lebih disebabkan karena adanya
hipersensitivitas vagus. Vagus adalah saraf otak ke sepuluh yang mensarafi organ
bagian dalam tubuh dan sangat berpengaruh terhadap frekuensi detak jantung.
C. MEKANISME PINGSAN
Otak mempunyai banyak bagian-bagian, termasuk dua hemisphere, cerebellum, dan
batang otak (brain stem). Otak memerlukan aliran darah untuk menyediakan oksigen
dan glucose (gula) pada sel-selnya untuk menopang kehidupan. Untuk tubuh terjaga
atau sadar, area yang dikenal sebagai reticular activating system yang berlokasi
dalam batang otak perlu dinyalakan, dan paling sedikit satu hemisphere otak perlu
berfungsi. Untuk pingsan terjadi, salah satu darinya yaitu reticular activating system
perlu kehilangan suplai darahnya, atau kedua-dua hemisphere dari otak perlu dicabut
darah, oksigen, atau glucosenya. Untuk otak berhenti berfungsi, aliran darah harus
diganggu secara singkat ke seluruh otak atau ke reticular activating system.

Pingsan berawal dari kecenderungan terkumpulnya sebagian darah dalam pembuluh


vena bawah akibat gravitasi bumi. Hal itu menyebabkan jumlah darah yang kembali
ke jantung berkurang sehingga curah darah ke jantung dan tekanan darah sistoliknya
menurun.
Guna mengatasi penurunan tersebut, otomatis timbul refleks kompensasi normal,
berupa bertambahnya frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung, dengan tujuan
mengembalikan curah ke jantung ke tingkat semula.
Pada seseorang yang hipersensitif, bertambahnya kekuatan kontraksi itu justru
mengaktifkan reseptor mekanik pada dinding bilik jantung kiri, sehingga timbul
refleks yang menyebabkan frekuensi detak jantung menjadi lambat, pembuluh darah
tepi melebar, dan terjadi tekanan darah rendah (hipotensi) sehingga aliran darah ke
susunan saraf terganggu.
Ini terjadi karena timbulnya ketidakseimbangan refleks saraf otonom dalam bereaksi
terhadap posisi berdiri yang berkepanjangan.
Perubahan-perubahan irama jantung adalah penyebab-penyebab yang paling umum
dari pingsan atau syncope. Sementara ini mungkin terdengan tidak menyenangkan,
seringkali pingsan disebabkan oleh perubahan sementara pada fungsi tubuh yang
normal.
Adakalanya, perubahan irama jantung (aritmia) adalah lebih berbahaya dan berpotensi
mengancam nyawa. Jantung adalah pompa listrik, dan jika persoalan-persoalan sistim
listrik hadir, jantung mungkin adakalanya tidak mampu untuk memompa cukup darah,
menyebabkan kejatuhan-kejatuhan jangka pendek pada tekanan darah. Persoalanpersoalan elektrik mungkin menyebabkan jantung untuk berdenyut terlalu cepat atau
terlalu perlahan.
Denyut jantung yang cepat atau tachycardia (tachy = cepat + cardia = jantung)
adalah irama abnormal yang dihasilkan pada kamar-kamar jantung bagian atas atau
bagian bawah dan mungkin mengancam nyawa. Jika jantung berdenyut terlalu cepat,
mungkin tidak ada cukup waktu untuknya untuk mengisi dengan darah diantara setiap
denyut jantung, yang mengurangi jumlah darah yang dapat diantar jantung keseluruh
tubuh. Tachycardias dapat terjadi pada segala umur dan mungkin tidak berhubungan
pada penyakit jantung atherosclerotic.
Dengan bradycardia, atau denyut jantung yang lamban (brady = lamban + cardia =
jantung), kemampuan jantung untuk memompa darah mungkin dikompromikan.
Ketika jantung menua, sistik elektrik dapat menjadi rapuh dan jantung terhalang, atau
gangguan-gangguan dari sistim elektrik dapat terjadi, menyebabkan denyut jantung
untuk melambat.
Disamping persoalan-persoalan struktur elektrik dengan jantung, obat-obat mungkin
adalah tertuduhnya. Ketika mengkonsumsi obat-obat yang diresepkan untuk kontrol
tekanan darah [contohnya, beta blockers seperti metoprolol (Lopressor, Toprol XL),
propranolol (Inderal, Inderal LA), atenolol (Tenormin), atau calcium channel blockers
seperti diltiazem (Cardizem, Dilacor, Tiazac), verapamil (Calan, Verelan dan lainlain), amlodipine (Norvasc)], jantung dapat adakalanya menjadi lebih sensitif pada

efek-efek dari obat-obat ini dan berdenyut lambat secara abnormal dan mengurangi
output (keluaran) dari jantung.

D. TANDA DAN GEJALA

Gejala sebelum pingsan : sebelum pingsan mereka merasa takut,


gemetar yang diikuti dengan sensasi lingkungan sekitar terasa
berputar-putar. Selain itu mata mungkin berasa berkunangkunang.
Saat pingsan : wajah menjadi pucat, keluar ludah dan keringat dingin,
badan lemas dan terjatuh. Kesadaran bisa menurun.
Secara umum, gejala pingsan antara lain:
Perasaan limbung
Pandangan berkunang-kunang
Telinga berdenging
Nafas tidak teratur
Muka pucat
Biji mata melebar
Lemas
Keringat dingin
Menguap berlebihan
Tak respon (beberapa menit)
Denyut nadi lambat, lemah
.
E. PENCEGAHAN
Untuk mencegah agar jangan sampai pingsan, sewaktu gejalanya terasa masih ringan
misalnya jantung terasa berdebar-debar, cobalah gerakkan tungkai atau kaki sambil
sekali-kali batuk kecil. Adakalanya cara tersebut dapat dibantu lagi dengan
mengalihkan perhatian kita sesaat.
Untuk mencegah terjadinya keadaan mudah pingsan yang bukan karena kelainan
jantung dapat dilakukan dengan berolahraga seperti jogging, bersepeda, berenang,
atau melakukan olahraga dinamis yang menguatkan otot tungkai. Kalau pingsan yang
jelas disebabkan oleh kelainan jantung, diajurkan untuk berkonsultasi dengan dokter
jantung agar dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang lebih tepat.

F. PRINSIP PENANGANAN
Adapun prinsip pertolongan terhadap kondisi tersebut adalah:

1. Korban harus dibaringkan dengan kepala dimiringkan


2. Hati-hatilah agar posisi kepala jangan ditinggikan.
3. Longgarkan pakaian yang ketat agar aliran darahnya tak terganggu.
4. Kepala dikompres dengan air dingin / kantong es,
5. Jangan memberikan apa pun lewat mulut apabila penderita belum sadar.
6. Kalau akan memindah ke tempat lain, diharapkan dalam keadaan bersandar
Dan bagi pingsan biasa, maka lakukan seperti diatas juga hanya badan diselimuti agar
tidak kena hawa dingin. Dan ini bila ada tanda berdarah / luka di kepala, maka
basahilah sapu tangan dengan aromatic spirits ammonia dan diletakkan dekat hidung
agar dihisap. Adapun untuk pingsan biru, yakni pingsan yang kulit muka jadi agak
membiru. Maka ini perlu pernapasan buatan.
Pada kasus pingsan di lapangan, yang seyogyanya Anda lakukan:
-

Menangkap tubuh korban sebelum jatuh ketanah.

Merebahkannya pada posisi horisontal, dengan letak kepala lebih rendah


dibanding tingkat jantung dan tangan diatas untuk mempompa aliran darah ke otak.
(jika si korban bisa ditelentangkan sebelum jatuh, dia mungkin tidak sampai
kehilangan kesadaran).
Mengubah posisi kepala ke arah samping, sehingga lidah tidak tertarik ke
tenggorokan.
-

Mengendorkan semua pakaiannya.

Memberikan handuk basah dan dingin pada wajah atau leher si korban.

Menjaga si korban tetap hangat, khususnya jika keadaan sekitar dingin.

Pencegahan dan Solusi Penanganan HIV AIDS

Pencegahan HIV/AIDS
Cara mencegah masuknya suatu penyakit secara umum di antaranya dengan
membiasakan hidup sehat, yaitu mengkonsumsi makanan sehat, berolah raga, dan
melakukan pergaulan yang sehat. Beberapa tindakan untuk menghindari dari
HIV/AIDS antara lain:
1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan usahakan hanya berhubungan
dengan satu pasangan seksual.
2. Pergunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi.
3. Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV sebaiknya
jangan hamil, karena bisa memindahkan virusnya kepada janin yang
dikandungnya. Akan bila berkeinginan hamil hendaknya selalu berkonsultasi
dengan dokter.
4. Orang-orang yang tergolong pada kelompok perilaku resiko tinggi hendaknya
tidak menjadi donor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum
tatto, jarum tindik, hendaknya hanya sekali pakai dan harus terjamin
sterilitasnya.
6. Jauhi narkoba, karena sudah terbukti bahwa penyebaran HIV/AIDS di
kalangan panasun(pengguna narkoba suntik) 3-5 kali lebih cepat dibanding
perilaku risiko lainnya. Di Kampung Bali Jakarta 9 dari 10penasun positif
HIV.

Bagaimana HIV/AIDS Menyerang Tubuh Anda?


Dalam keadaan sehat, sistem kekebalan tubuh dapat membasmi kebanyakan virus,
bakteri dan patogen yang menyerang tubuh. Ketika virus AIDS menginfeksi tubuh,
sel-sel T pembantu dirusak sehingga menyebabkan lemahnya sistem kekebalan. Pada
saat sistem kekebalan rusak, tubuh menjadi semakin mudah terkena penyakit dan
tubuh menjadi tak berdaya melawannya. Penyakit inilah yang biasanya menjadi
penyebab kematian pada penderita AIDS.

Apa yang terjadi bila saya HIV positif?


Anda mungkin tidak tahu kalau telah terinfeksi HIV. Kadang-kadang orang
mengalami demam, sakit kepala, pegal otot dan persendian, sakit perut,
pembengkakan kelenjar limpa, atau gangguan kulit selama satu atau dua minggu.
Kebanyakan orang akan mengira itu flu. Banyak juga orang yang tidak mengalami
gejala sama sekali.
Virus HIV akan bereplikasi dalam tubuh selama beberapa minggu atau bahkan
beberapa bulan sebelum sistem kekebalan tubuh anda menanggapinya. Dalam waktu
ini, hasil tes HIV anda tidak akan menunjukkan positif, namun anda tetap dapat
menularkan HIV kepada orang lain.
Ketika kekebalan tubuh anda merespon, tubuh akan mulai membentuk antibodi.
Ketika ini terjadi, anda akan mendapatkan hasil tes positif. Setelah gejala seperti flu

yang awal, banyak orang dengan HIV yang tetap sehat selama 10 tahun atau lebih.
Namun dalam waktu ini, HIV merusak kekebalan tubuh anda.
Salah satu cara untuk mengukur kerusakan terhadap sistim kekebalan tubuh adalah
dengan menghitung sel CD4. Sel-sel ini, yang juga dikenal sebagai sel T-helper,
merupakan komponen penting bagi sistim kekebalan tubuh. Orang yang sehat
memiliki antara 500 dan 1,500 sel CD4 dalam satu mililiter darah.
Tanpa pengobatan, jumlah sel CD4 anda pastinya akan turun. Anda mungkin akan
mengalami gejala penyakit HIV seperti demam, keringat malam, diare, atau
pembengkakan kelenjar limpa. Apabila anda memiliki penyakit HIV, masalahmasalah ini akan berlangsung lebih dari beberapa hari, dan mungkin akan berlanjut
hingga beberapa minggu.

CARA KERJA
PASIEN AIDS

TRANSFER

FACTOR

PADA

HIV menyerang sistem imun kita, Transfer Factor akan mendidik sistem imun kita,
dengan kata lain, virus HIV menghancurkan sistem imun, dan transfer factor
membantu memperbaiki sistem imun. Perlukah transfer factor? sangat diperlukan,
jangan tunggu sampai menjadi AIDS

Anda mungkin juga menyukai