PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar
tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain.
Pemanfaatkan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan
memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek
penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air.
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah
tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan
domestik yang semakin menurun.
Hingga saat ini, Indonesian telah memiliki Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri.
Peraturan PemerintahNo.20 tahun1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air mendefinisikan
beberapa peristilahan sebagai berikut.
Air, meliputi semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal dari sumber air yang terdapat
di atas permukaan tanah. Air yang terdapat di bawah permukaan tanah dan air laut tidak
temasuk dalam pengertian ini.
Baku mutu air, yaitu batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain
yang ada atau harus ada dan atau ada unsur pencemar yang dapat ditenggang dalam sumber
air tertentu, sesuai dengan peruntukkannya. Dsb.
Untuk memperhatikan hal-hal tersebut sebelum melakukan penelitian kualitas air perlu
pangambilan sampel air untuk menilai apakah air tersebut masih layak pakai untuk kebutuhan
sehari-hari seperti air minum, mencuci, air untuk kakus dan lain-lain.
Limbah cair rumah tangga merupakan salah satu bahan sisa dari aktivitas manusia
sehari-hari yang dihasilkan sepanjang waktu. Bahan sisa tersebut berupa air yang telah
digunakan yang berasal dari rumah tangga meliputi air buangan dari kamar mandi, WC,
tempat cuci atau tempat memasak.
Pada awalnya bahan sisa tersebut tidak menimbulkan masalah karena dapat dilepas
atau dibuang ke lingkungan dengan aman. Hal tersebut dimungkinkan karena volume dan
1
jenis kandungan limbah cair rumah tangga masih relatif kecil, sehingga lingkungan masih
mampu menetralkannya secara alami.
Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas di rumah tangga.
menyebabkan volume dan jenis kandungan limbah cair yang dihasilkan semakin besar pula
Peningkatan tersebut menyebabkan kemampuan lingkungan untuk menetralisir semakin
menurun, sehingga limbah cair rumah tangga telah menimbulkan berbagai masalah, baik
terhadap manusia maupun lingkungan itu sendiri
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui teknik pengambilan sampel air
1.3 Manfaat
1. Mengetahui alat yang diperlukan untuk pengambilan sampel air fisik, kimia
dan bakteriologis.
2. Mengetahui bahan yang diperlukan untuk pengambilan sampel air.
3. Mengetahui prosedur pengambilan sampel air fisik, kimia dan bakteriologis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air
Air adalah salah satu sumber kekuatan dan energi yang ada di bumi ini. Air
merupakan sebuah elemen dan partikel cair. Tanpa air, semua makhluk hidup tidak dapat
bertahan hidup dan akan mati.
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.Sampel yang
diambil dapat mewakili sumber daya air yang bersangkutan.Terhindar dari kontaminasi
sekunder.Sifat kimia dan fisik sampel air dipertahankan sampai pada proses analisa.
Menurut Eko Budi Kuncoro air adalah senyawa kimia sederhana yang memilik1 atom
oksigen 2 atom hidrogen dimana si atom hidrogen memiliki kekuatan untuk menentang atom
luar yang memecah ikatan tersebut..
3
8 Rencana pendayagunaan air adalah rencana yang memuat potensi pemanfaatan atau
penggunaan air, pencadangan air berdasarkan ketersediaannya, baik kualitas maupun
kuantitas-nya, dan atau fungsi ekologis
9 Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam air
10 Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar
atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan
dengan baku mutu air yang ditetapkan
11 Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya
12 Beban pencemaran adalah jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air
atau air limbah
13 Daya tampung beban pencemaran adalah kemampuan air pada suatu sumber air,
untuk menerima masukan beban pencemaran tanpa mengakibatkan air tersebut
menjadi cemar
14 Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair
15 Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau
jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan
dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan
16 Pemerintah adalah Presiden beserta para menteri dan Ketua/ Kepala Lembaga
Pemerintah Nondepartemen
17 Orang adalah orang perseorangan, dan atau kelompok orang, dan atau badan hukum;
18 Menteri adalah menteri yang ditugasi untuk mengelola lingkungan hidup dan
pengendalian dampak lingkungan.
4
d. Airkolam renang adalah airdidalam kolam renang yang digunakan untuk olahraga
renang dan kualitasnya memenuhi isyarat kesehatan.
e. Air Pemandian Umum adalah air yang digunakan pada tempat pemandian umum
tidak termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang, yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
f. Kakandep adalah Kepala Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/ Kotamadya.
g. Kakanwil adalah Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi.
h. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan.
2.5 Permenkes 492 tahun 2010
a. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
b. Penyelenggara air minum adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/atau
individual yang melakukan penyelenggara penyediaan air minum.
c. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan perankat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
d. Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disingkat KKP adalah unit pelaksana
teknis Kementrian Kesehatan di wilayah pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat
5
BAB III
ISI
6
3 Termometer Termometer digunakan untuk
mengukur suhu
7
8 Spidol Spidol digunakan untuk alat
tulis, seperti membuat nama
tempatpengambilansampel,har
i/tanggal,kolektor,jenis
sampel.
8
2 Autoclave Untuk mensterilkan botol
sampel
9
6 Kertas Digunakan untuk mengukur
Universal kadar asam dan basa sampel
air
10
10 Termometer Termometer digunakan untuk
mengukur suhu
11
10. Ukur suhu dan pH air pada wadah lain.
11. Kemudian beri label . Dengan format:
a) Nama Pengambil : halza laravagy
b) Hari, Tanggal : rabu,26 September 2018
c) Waktu : 11:10-11:20
d) Lokasi : Kran air mushola
e) Suhu : 29º
f) pH :7
g) Parameter yang diukur : Sifat fisik dan kimia air
2. Teknik Pengambilan Sampel Pada Sumur untuk pemeriksaan fisik,kimia
a. siapkan botol sampel yang bersih dan sudah ada tali dan pemberat
b. lalu buka tali dan turunkan botol secara perlahan
c. isi air sampai penuh usahakan tidak ada gelembung udara
d. pengambilan air pertama digunakan untuk pencucian
e. pengambilan air kedua untuk pembilasan
f. pengambilan air ketiga untuk sampel
g. saat pengambilan sampel air harus terisi penuh
h. botol di tutup , di lap dan diberi label
hal-hal yang harus ada dalam pembuatan label
Nama pengambil: halza laravagy
Hari / tanggal : rabu,26 September 2018
Lokasi labor fisika lingkungan
Waktu 10:23-10.29
Jenis parameter sifat fisik kimia
pH 28
Suhu 7
12
2) Siapkan botol sampel yang sudah di sterilkan
3) Hidupkan kran selama 2 menit untuk membersihkan kran lalu matikan
4) Flambir kran 3 kali putaran kemudian pegang botol dengan kemiringan 45º dan
bibir kran menempel dengan bibir botol. Kran dibuka sedang saja, supaya air
mengalir pada dinding botol.
5) Isi botol dengan 3 kali pengulangan, pertama untuk pencucian, kedua
pembilasan, dan yang ketiga sampel.
6) Kemudian buang air 1/3 botol. Lalu flambir mulut botol 3 putaran.
7) Kemudian tutup botol.
8) Ukur suhu dan pH air pada wadah lain.
9) Kemudian lakukan labeling. Dengan format:
a) Nama Pengambil : halza laravagy
b) Hari,Tanggal : rabu, 26 september 2018
c) Waktu : 11:25-11:35
d) Lokasi : Kran air mushola
e) Suhu : 29º
f) pH :7
g) Parameter yang diukur : Sifat bakteriologis air
4. Teknik Pengambilan Sampel Pada Sumur untuk pemeriksaan mikrobiologi
a. Air Sumur
1) Sterilkan semua alat-alat yang dibutuhkan
a) Pastikan air didalam autoklaf ± 12 Liter
b) Masukkan alat ke dalam autoklaf kemudian tutup
c) Atur suhu menjadi 121ºC dengan waktu selama 15 menit
d) Apabila telah selesai buka tutup kran uap hingga tekanan menjadi nol.
e) Kemudian buka tutup autoklaf dan ambil alat.
2) Siapkan botol sampel steril yang diberi tali dan pemberat
3) Masukkan botol secara perlahan ke dalam sumur sampai mulut botol sejajar
dengan permukaan air.
4) Isi botol dengan 3 kali pengulangan, pertama untuk pencucian, kedua pembilasan,
dan yang ketiga sampel.
5) Buang 1/3 isi botol lalu flambir
6) Kemudian tutup botol.
13
7) Ukur suhu dan pH air pada wadah lain.
8) Kemudian lakukan labeling. Dengan format:
a. Nama Pengambil : Ryan Apriandi
b. Hari, Tanggal : rabu,26 september 2018
c. Waktu : 10:50-11:00
d. Lokasi : labor fisika
e. Suhu : 28º
f. pH :6
g. Parameter yang diukur : Sifat bakteriologis
14
Dokumentasi pengambilan sampel air
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Kita dapat mengetahui cara kerja dan alat-alat dalam pengambilan sampel limbah cair
dan air pada pada pemeriksaan fisik,kimia dan bakteriologi..
2. Pada pemeriksaan fisik,kimia air alat yang dibutuhkan botol,benang,tutup botol
sedangkan pada pemeriksaan bakteriologis alat yang kita butuhkan botol,benang ,tutup
botol dan Koran dan sampel harus dalam keadaan steril pada tahap pengambilan sampel
fisik,kimia air harus terisi penuh dan tidak ada gelembung udara sedangkan pada
pemeriksaan bakteriologi air harus terisi penuh dan kemudian dibuang 1/3
3. pada pemeriksaan fisik mulut botol sampel tidak perlu kita flambir sedangkan pada
parameter bakteriologis mulut botol sampel harus diflambir.pada pemeriksaan limbah
cair biasa dilakukan di sungai atau got ,posisi pengambilan sampel harus searah arus
sungai dan botol dibenamkan 45°
4.2 SARAN
Didalam melaksanakan praktek ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Harus menggunakan jas lab.
2. Tidak melakuan hal yang dapat merugikan orang lain.
3. Dalam praktikum sebaiknya menggunakan alat-alat berlogo SNI dan steril.
4. Kita harus berhati-hati ketika menggunakan alat-alat yang rentan sekali pecah.
16