Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Alat spraying yang digunakan :


- Hansen X-pert dengan volume 8,5 liter
- Jenis nozzle : Even Flat Fan Nozzle
Bahan spraying yang digunakan adalah seruni
a. Konsentrasi insektisida dalam larutan
Dosis Alpha - Cypermethrin (Seruni 100 EC) : 0,02 - 0,03 g b.a/m2.
Bila dipakai dosis : 0,03 g b.a/m2
0,03 𝑔
Konsentrasi Suspensi : x 100% = 0,075 %
40 𝑚𝑙
b. Macam nozzle yang dipakai
Nozzle tip dengan kode 8002 HSS
 Pada tekanan 2,8 kg/cm2 sudut pancarnya 800
 Tiap menit disemprotkan 0,2 gallon =757 ml
 Pada jarak 46 cm (antara nozzle dengan dinding) lebar pancaran
* 8002 HSS = 75 cm
* (Pada tekanan 2,8 kg/cm2 = 40 PSI)
c. Tekanan pompa dalam tangki
Perlu tekanan = 2,8 kg/m2 atau 40 PSI
Untuk menghabiskan isi tangka (8,5 liter) perlu dipompa:
 Pompa I 55 x
Semprotan 3 tmenit
- Luas dinding : 2 x 20 = 40 m2
- Cairan keluar : 2 x 757 ml = 1,5 liter
- Tekanan turun i menjadi :: 2,1 kg/m2 atau 30 PSI.
 Pompa II 25 x
Semprotkan 3 menit
 Pompa III 25 x
Semprotkan sampai habis

20
d. Kecepatan menyemprot
 Suspensi yang keluar per menit : 757 ml ( pada tekanan 2,8 kg/cm2
atau 40 PSI) konsentrasi larutan Cypermethrin (Seruni 100 EC)
= 0.075 %
 Jumlah larutan cypermethrin yang belum per menit = 0.075 % x
757 ml = 0,56775 ml ~ 0.568 g
 Luas permukaan disemprot per menit dengan dosis 25 mg/m²
568 𝑚𝑔
adalah x 1 m² = 22.72 m² dibulatkan = 23 m²
25 𝑚𝑔

 Tinggi dinding disemprot : 2 meter


23 𝑚²
 Panjang dinding disemprot per menit adalah = 11,5 meter
2 𝑚²
1150
 Jumlah kolom disemprot per menit adalah = 15 kolom
75
 Satu kolom (tinggi 2 m) harus selesai disemprot dalam waktu
60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 4 detik
15
e. Bidang Semprot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

2m

70 cm 5 cm 75 cm

21
4.2 Pembahasan
Jadi, konsentrasi larutan 0,075 % dan waktu yang diperlukan untuk
menyemprot satu kolom yaitu 4 detik dengan luas dinding 23 m2.
Indoor Residual Spraying adalah suatu proses penyemprotan dengan
menggunakan insektisida dalam ruangan yang bersifat residual (meninggalkan
bahan sisa). Penyemprotan ini digunakan untuk mengendalikan nyamuk
penyebab penyakit malaria. Prinsip penyemprotan ini adalah dengan
menyemprotkan bahan aktif misalnya Seruni yang telah dicampurkan dengan
air ke dinding.

22
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Alat yang digunakan dalam Indoor Residual Spraying (IRS) adalah Spray
can, meteran, corong, ember, dan APD.
2. Bahan yang digunakan dalam Indoor Residual Spraying (IRS) adalah
insektisida dengan merek Seruni dan bahan campurannya adalah air
dengan perbandingan 2,5 – 5 ml untuk 1 liter air.
3. Pelaksanaan dalam Indoor Residual Spraying (IRS) dimulai dari tahapan
membuat rencana kerja penyemprotan, mempersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam melaksanakan penyemprotan. Tahap kedua
yaitu pencampuran bahan yang akan digunakan. Tahap ketiga yaitu
pelaksanaan penyemprotan dengan menggunakan spray can yang dimulai
dari pintu masuk dan menutup pintu dan jendela rumah pada saat
penyemprotan.
4. Formulasi bahan yang terpakai adalah insektisida merek seruni dengan
jenis cypermethrin konsentrasi 0,075%.
5.2 Saran
1. Untuk Mahasiswa
Melakukan penyemprotan hendaknya menggunakan alat pelindung
diri seperti masker dan sarung tangan, selain itu menggunakan formulasi
atau takaran yang sesuai dan efektif untuk vektor Anopheles sp.
2. Untuk Masyarakat
Masyarakat hendaknya perlu memperhatikan kebersihan lingkungan
tempat singgahnya guna mencegah terjadinya penyebaran vektor nyamuk
penyebab penyakit malaria dan menggunakan lotion anti nyamuk
dimanapun berada.

23

Anda mungkin juga menyukai