Anda di halaman 1dari 1

A.

Tugas individu (Tindakan Sanitasi Pekerja pada Bahan Makanan)


Sanitasi pekerja harus diterapkan ketika pekerja mulai penanganan, pengolahan,
penyimpanan dan distribusi bahan pangan. Kebiasaan pekerja yang tidak memperhatikan
perilaku hidup bersih selama pengolahan berlangsung seperti masih ada pekerja yang tidak
membersihkan kuku yang kotor dengan sabun saat mandi (Firdausi, 2017). Mencuci tangan
merupakan syarat penting untuk menjaga tingkat kehigienisan suatu produk, dan tangan
merupakan sumber pencemar pada produk perikanan. Tangan dapat membawa kotoran, benda
fisik, senyawa kimia atau mikroba (Liviawaty, 2010). Faktor penting yang mendukung
keamanan pangan adalah sanitasi. Sanitasi mencakup cara kerja yang bersih dan aseptik dalam
berbagai bidang, meliputi persiapan, pengolahan, penyiapan maupun transport makanan,
kebersihan dan sanitasi ruangan, alat-alat pengolahan pangan serta kebersihan dan kesehatan
pekerja di bidang pengolahan dan penyajian. Kontaminasi pekerja terjadi karena kondisi
kurangnya kebersihan pekerja. Pekerja yang terlihat bersihpun belum tentu tidak terkontaminasi
bakteri. Kontaminasi pada tangan terjadi dari benda-benda yang terkontaminasi, sehingga tangan
juga terkontaminasi oleh bakteri, kapang, jamur maupun virus (Irianto, 2006).
Sumber :
Firdausi, F., Rahardjo, M., dan Yusniar, H. D., 2017. Hubungan Kondisi Sanitasi dan Personal
Hygiene Pekerja dengan Jumlah Angka Kuman pada Ikan Asap di Bandarharjo Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 5(5) : 639-648.
Irianto, K., 2006. Mengenal Dunia Bakteri. Pringgandani. Bandung
Liviawaty, E., dan Afrianto, E., 2010. Penanganan Ikan Segar. Widya Padjajaran. Bandung.
B. Evaluasi Diri
1. Teknik sanitasi pekerja dengan pencucian tangan ( tangan dibasahidobawah air hangat yang
mengalor, tangan diberi busa dan digosok baik-baik paling sedikit 15 detik. Selanjutnua dibilas
dam dikeringkan dengan handuk krrtas (Jenie, 1996).
2. Teknik sanitasi dalam memilih penggunaan pakaian dan perhiasan ( pakaian yang berwarna
cerah bermanfaat untuk mengidentifikasi pencemran residu makanan dan perlunya pakaian
diganti. Perhiasan seperti cincin, kalung, jam tangan, anting harus dilepaskan sebelum memasuki
daerah pengolahan).
3. Teknik penggunaan antiseptik kulit (efektivitas pencucian tangan dapat ditingkatkan dengan
penggunaan antiseptik yang tepat selama atau setelah pencucian, atau dengan menggunakan krim
yang mengandung antiseptik)
4. Teknik sanitasi dalam penggunaan penutup kepala dan masker (tutup kepala harus kenakan
sebelum bekerja dan tidak diatur didalam daerah pengolahan pangan (Troller, 1983). Sedangkan
penutup muka dapat efektif dalam menahan kontaminasi yang berasal dari udara).

Anda mungkin juga menyukai