Anda di halaman 1dari 1

NAMA : ZURYATUN TOYIBAH

NIM : J1A018120
MATKUL : PANGAN FUNGSIONAL (Tugas 1)
HARI/TGL : Senin, 24 Agustus 2020
RESUME (Ringkasan) Pangan dalam Dimensi Kehidupan Manusia : Studi
Manfaat β-Karoten dan α-Tokoferol
Makanan yang diolah dapat memiliki manfaat lebih sebagai pencegahan
penyakit dan/atau peningkatan kesehatan serta mendapatkan nilai gizi dari makanan
yang telah diolah tersebut. Dalam dimensi kehidupan manusia pangan terbagi menjadi
empat yaitu fisik, biologi, mental serta spiritual. Pangan sehat yang di konsumsi dapat
menunjang kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kesehatan mental.
Beberapa contoh hubungan pangan dengan kesehatan mental yaitu pangan yang kaya
akan antioksidan sebagai penunjang GSH, makanan yang kaya ko-faktor sebagai anti-
inflamasi THD dementia dan lain sebagainya. Pangan dan pangan fungsional
merupakan bagian dari filosofi dan budaya masyarakat. Kewaspadaan pada makanan
terbagi menjadi empat yaitu kewaspadaan materi, kewaspadaan pengolahan,
kewaspadaan distribusi, serta kewaspadaan terhadap lingkungan. Pertimbangan
lingkungan (kewaspadaan terhadap lingkungan) ada dua yaitu pertama penggunaan
produk yang terkenal tinggi yaitu minyak palm/sawit, efek kesehatan konfirmasi
lingkungan akibat eksploitasi dan produksi berlebihan minyak sawit, kedua penggunaan
yang seimbang dan pertimbangan lingkungan, dampak positifnya yaitu efektif (senyawa
bioaktif terverifikasi) efisien (tidak ada penggunaan berlebihan dan eksploitasi
berlebihan, derivatisasi produk) pengelolaan limbah. Pangan fungsional, konsumsi
makanan untuk kesehatan khusus yang perlu diperhatikan/ dilakukan antara lain analisis
pasar, karakteristik produk, pengujian toksisitas BSLT ( Brine Shrimp Lethality Test )
metode pengujian ini merupakan metode skrining untuk menentukan ketoksikan suatu
ekstrak ataupun senyawa, pengujian toksisitas dengan menggunakan tikus dalam hal ini
proses pengujian toksisitas suatu bahan pangan melibatkan tikus, pengujian khasiat
pangan dengan tikus, selanjutkan dilakukan verifikasi pengujian khasiat dengan tikus,
selain itu pengujian khasiat juga dilakukan dengan melibatkan manusia, setelah
pengujian khasiat maka dilakukan suatu uji kemanjuran molekul (In Vitro), dan tahap
terakhir yaitu pengeluaran produk. Proses kewaspadaan meliputi bahan baku, peralatan,
sanitasi lingkungan, kebersihan pekerja serta pengemasan. Senyawa beta-karoten dan α-
tokoferol dapat ditemukan pada jus buah naga, jus labu dan produk emulsi baik sebelum
dan sesudah penyimpanan. Pengujian toksisitas subkronis, dalam hal ini pengobatan
tambahan β-karoten dan emulsi berhasil mencegah peningkatan kadar kreatinin.
Penambahan β-karoten dan perlakuan emulsi pada konsentrat yang diuji tidak
menyebabkan poisioning subkronis hingga 15 hari pengobatan. Metode pemecahan β-
karoten yang terdapat pada mulut, lambung, dan usus halus berbeda-beda karena
terdapat enzim yang membantu dalam proses pemecahannya seperti pada mulut terdapat
enzim amylase, lambung terdapat enzim pepsin, dan pada usus halus terdapat enzim
lipase dimana masing-masing enzim tersebut memiliki karakteristik dalam membantu
proses pemecahan β-karoten.

Anda mungkin juga menyukai